makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

35
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi lingkungan global dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini dipicu oleh ulah manusia yang mengekploitasi sumber daya alam dan lingkungan tanpa batas. Berbagai kasus lingkungan hidup yang terjadi saat ini meliputi cakupan lokal, regional, nasional, internasional, sebagian besar bersumber dari perilaku manusia. Kasus-kasus pencemaran dan kerusakan, seperti di laut, hutan, atmosfer, air dsb. Semua itu bersumber dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab, tidak peduli dan hanya mementingkan diri sendiri. kasus-kasus yang terjadi di lingkungan menarik untuk dikaji dari sudut pandang etika lingkungan. Pada makalah ini mengankat tema mengenai etika lingkungan dengan judul “Dampak Etika Lingkungan Masyarakat Terhadap Sungai Cilincing”. Buruknya kualitas badan dan muara sungai Cilincing pada umumnya disebabkan karena banyaknya limbah yang masuk ke badan sungai di sepanjang aliran tersebut. Status Lingkungan Hidup pada wilayah sekitar sungai Cilincing disebabkan karena tekanan ekologis terhadap lingkungan akibat dari tingginya jumlah penduduk. Tingginya jumlah penduduk akibat ledakan jumlah penduduk yang tidak terkendali menimbulkan banyak masalah lingkungan. Hal Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 1

description

AAAA

Transcript of makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

Page 1: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi lingkungan global dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini

dipicu oleh ulah manusia yang mengekploitasi sumber daya alam dan lingkungan

tanpa batas. Berbagai kasus lingkungan hidup yang terjadi saat ini meliputi

cakupan lokal, regional, nasional, internasional, sebagian besar bersumber dari

perilaku manusia.

Kasus-kasus pencemaran dan kerusakan, seperti di laut, hutan, atmosfer,

air dsb. Semua itu bersumber dari perilaku manusia yang tidak bertanggung

jawab, tidak peduli dan hanya mementingkan diri sendiri. kasus-kasus yang terjadi

di lingkungan menarik untuk dikaji dari sudut pandang etika lingkungan.

Pada makalah ini mengankat tema mengenai etika lingkungan dengan

judul “Dampak Etika Lingkungan Masyarakat Terhadap Sungai Cilincing”.

Buruknya kualitas badan dan muara sungai Cilincing pada umumnya disebabkan

karena banyaknya limbah yang masuk ke badan sungai di sepanjang aliran

tersebut. Status Lingkungan Hidup pada wilayah sekitar sungai Cilincing

disebabkan karena tekanan ekologis terhadap lingkungan akibat dari tingginya

jumlah penduduk. Tingginya jumlah penduduk akibat ledakan jumlah penduduk

yang tidak terkendali menimbulkan banyak masalah lingkungan. Hal ini

disebabkan oleh kurang pahamnya masyarakat terhadap etika lingkungan.

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 1

Page 2: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari etika lingkungan?

2. Bagaimana etika lingkungan masyarakat di sekitar sungai Cilinding?

3. Dampak apa yang ditimbulkan dari etika lingkungan masyarakat terhadap

sungai Cilincing?

C. Tujuan

1. Mengetahui definisi etika lingkungan

2. Mengetahui etika lingkungan masyarakat di sekitar sungai Cilinding

3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari etika lingkungan masyarakat

terhadap sungai Cilincing

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 2

Page 3: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Etika Lingkungan

Etika lingkungan adalah satu cabang dari filosofi. Etika didefinisikan

untuk melihat apakah sesuatu itu benar atau salah, dengan tidak memperhatikan

dari perbedaan-perbedaan kebudayaan. Sebagai contoh, kebanyakan kebudayaan

mempunyai rasa hormat yang mendalam untuk kehidupan, dan merasa bahwa

semua individu mempunyai kesempatan yang baik untuk hidup. Hal ini ditetapkan

menghargai harga diri suatu individu dalam kehidupannya.

Moral dikonstribusikan dari etika karena moral mereflesikan perasaan

yang dominan dari kebudayaan tentang pendapat etika. Sebagai contoh, tidak

etisnya seorag ynag membunuh orang lain. Meskipun demikian, pada saat suatu

negara mengumumkan perang, kebanyakan dari masyarakatnya dapat menerima

kebolehan membunuh musuh-musuhnya. Karena itu hal tidak moral yang dapat

dikerjakan meskipun etika menyatakan bahwa membunuh itu salah.

Tingkah laku tidak etis Tingkah laku etis

Mencuri

Berdusta

Membunuh

Menipu

Bermalas-malas

Kejujuran

Kebenaran

Setia kawan

Kerja keras

Pandangan lingkunagn juga termasuk suatu penetapan nilai etika dan

morral. Sebagai contoh, saling membantu sesama manusia bilamana suatu tempat

mempunyai kelebihan pangan maka tidak eis ditempat lain menderita kelaparan.

Bisa terjadi ada yang tidak merasakan suatu kewajiban untuk bersama-sama

dengan tempat lain didunia ini. Dalam kenyataannya ketidak samaan kemampuan

memunculkan akibat bagi suatu negara menderita kelaparan tadi. Dan disisi moral

hanya sebagai suatu hal yang tidak konsisten dengan kebenaran etis yang murni

itu.

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 3

Page 4: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

B. Teori Etika Lingkungan

Teori etika lingkungan terdiri dari:

a. Antroposentrisme

b. Biosentrisme

c. Ekosentrisme

d. Hak Asasi Alam

e. Ekofeminisme

f. Prinsip-prinsip Etika Lingkungan Hidup

a. Antroposentrisme

Teori Antroposentrisme adalah teori lingkungan yang memandang

manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya

dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan

yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya, nilai dan prinsip

moral hanya berlaku bagi manusia dan etika hanya berlaku bagi manusia.

Antroposentrisme selain bersifat antroposentris, juga sangat

instrumentalistik. Pola hubungan manusia dan alam dilihat hanya dalam relasi

Instrumental. Alam dinilai sebagai alat bagi kepentingan manusia, sehingga

apabila alam atau komponennya dinilai tidak berguna bagi manusia maka alam

akan diabaikan. Teori ini bersifat egois, Karena bersifat instrumentalistik dan

egois teori ini dianggap sebagai sebuah etika lingkungan yang dangkal dan sempit

(shallow environmental ethics). Teori ini dianggap sebagai salah satu penyebab,

bahkan penyebab utama, dari krisis lingkungan yang terjadi. Karena teori ini

menyebabkan manusia mengeksploitasi dan menguras alam semesta demi

memenuhi kepentingan dan kebutuhan hidupnya dan tidak peduli terhadap alam.

b. Biosentrisme

Setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada

dirinya sendiri. Tidak hanya manusia yang mempunyai nilai, alam juga

mempunyai nilai pada dirinya sendiri lepas dari kepentingan manusia.

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 4

Page 5: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

Biosentrisme menolak argumen antroposentrisme, karena yang menjadi

pusat perhatian dan yang dibela oleh teori ini adalah kehidupan, secara moral

berlaku prinsip bahwa setiap kehidupan di muka bumi ini mempunyai nilai moral

yang sama sehingga harus dilindungi dan diselamatkan. Mendasarkan moralitas

pada keluhuran kehidupan, baik pada manusia maupun pada makhluk hidup

lainnya. Konsekuensinya: alam semesta adalah sebuah komunitas moral. Manusia

maupun bukan manusia sama-sama memiliki nilai moral. Kehidupan makhluk

hidup apapun pantas dipertimbangkan secara serius dalam setiap keputusan dan

tindakan moral. Bahkan lepas dari perhitungan untung-rugi bagi kepentingan

manusia.

c. Ekosentrisme

Ekosentrisme merupakan kelanjutan dari teori biosentrisme. Pada teori

Ekosentrisme, etika diperluas untuk mencakup komunitas ekologis seluruhnya,

baik yang hidup maupun yang tidak. Secara ekologis, makhluk hidup (biotis) dan

benda-benda abiotis lainnya saling terkait satu sama lainnya.Kewajiban dan

tanggung jawab moral tidak hanya dibatasi pada makhluk hidup Salah satu versi

ekosentrisme adalah Deep ecology.

Deep ecology (DE) diperkenalkan oleh Arne Naess (filsuf Norwegia)

tahun 1973 dalam artikelnya “The shallow and the Deep, Long-range Ecological

Movement: A Summary”. DE menuntut suatu etika baru yang tidak berpusat pada

manusia, tetapi berpusat pada makhluk hidup seluruhnya dalam kaitannya dengan

upaya mengatasi persoalan lingkungan hidup. DE tidak mengubah sama sekali

hubungan manusia dengan manusia.

Yang baru dari teori Ekosentrisme adalah, manusia dan kepentingannya

bukan lagi ukuran bagi segala sesuatu yang lain. Manusia bukan lagi pusat dari

dunia moral, namun memusatkan perhatian kepada semua spesies atau biosphere

secara keseluruhan.

Etika lingkungan yang dikembangkan DE dirancang sebagai sebuah etika

praktis, sebagai sebuah gerakan DE lebih tepat disebut sebagai sebuah gerakan di

antara orang-orang yang mempunyai sikap dan keyakinan yang sama, mendukung

suatu gaya hidup yang selaras dengan alam, dan sama-sama memperjuangkan isu

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 5

Page 6: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

lingkungan dan politik. DE suatu gerakan yang menuntut dan didasarkan pada

perubahan paradigma secara mendasar dan revolusioner, yaitu cara pandang, nilai,

dan perilaku atau gaya hidup.

d. Hak Asasi Alam

Makhluk hidup di luar manusia tidak memiliki hak pribadi, namun

makhluk hidup membutuhkan ekosistem atau habitat untuk hidup dan

berkembang. Makhluk hidup selain manusia memiliki hak asasi atas ekosistem

dan habitatnya. Hak asasi alam tidak bersifat absolut.

e. Ekofeminisme

Ekofeminisme merupakan bagian atau cabang dari feminisme.

Ekofinisme menggugat cara pandang dominan dan umum berlaku pada era

modern, cara pandang maskulin, patriakis dan hierarkis. Ekofeminisme

dikategorikan sebagai ekologi sosial. Penganut ekofeminisme berkeyakinan

bahwa struktur dan institusi sosial dan politik harus diubah secara radikal untuk

menghapus atau paling tidak mengurangi dominasi, penindasan, dan eksploitasi

laki-laki terhadap perempuan serta dominasi dan eksploitasi terhadap alam.

f. Prinsip-prinsip Etika Lingkungan Hidup

Prinsip-prinsip etika lingkungan hidup meliputi:

Sikap hormat terhadap alam (respect for nature)

Prinsip tanggung jawab (moral responsibility for nature)

Silidaritas kosmis (cosmic solidarity)

Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam (caring for nature)

Prinsip “no harm” tidak merugikan alam

Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam

Prinsip keadilan

Prinsip demokrasi

Prinsip integritas moral

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 6

Page 7: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

C. Etika Individu

Sebagai seorang masyarakat yang dijamin untuk bebas dari tekanan-

tekanan, bebas dari ketakutan, bebas menyatakan pendapat, dan memiliki hak-hak

asasi lainnya. Masyarakat sebagai individu juga dijamin keberadaannya untuk

dipilih dan menentukan hak pilihnya dalam menentukan kehidupan

bermasyarakatnya.

D. Etika bersama

Keberadaan dari suatu industri memerlukan ahan mentah, proses

pembuatan, pemasaran dan pembuangan limbah dapat merupakan bagian yang

dapat menyebabkan suatu pencemaran. Hal ini dapat saja dicegah dalam

mengurangi akibat tersebut dengan suatu kebujakan yang dilakuakn bersama.

Industri dapat menjadi suatu yang dapat mengotorkan lingkungan karena semua

industri menggunakan energi dan sumber daya alam. Dan dalam proses suatu

pabrik sisa-sisa sampah yang menjadi hasil sampingan yang dihasilkan

sebagaimana dinyatakan oleh hukum termodinamika kedua tentang energi dan

panas yang dihasilkan.

Sebagai contoh industri yang membuat makanan menggunakan energi

dalam mempersiapkan makanan jadi yang dibuat. Banyak energi hilang menjadi

panas limbah. Tambahan lain, asap dan bau-bauan yang dihasilkan dilepaskan

keatmosfera. Akhirnya, tulang, lemak dan makanan yang tidak berwarna dapat

menjadi material yang tidak terpakai yang harus dibuang pula.

Harga dan nilai dari pengendalian limbah dapat menjadi sangat penting

dalam nilai kerjasama yang menguntungkan. Badan hukum dapat merupakan

jaminan saling menguntungkan, yang berarti tidak akan merugikan satu pihak

yang lain. kerjasama tidak mempunyai etika, hanya orang-orang yang membuat

kerjasama akan menampilkan suatu etika yang baik. Kebanyakan orang akan

menetapkan suatu pencemaran tidak etis dan amoral, tetapi pada suatu badan

hukum adalah merupakan salah satu dari faktor-faktor yang dapat ditunjukan

sebagai ‘profitability’.

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 7

Page 8: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

E. Manusia dan lingkungan

Keberadaan manusia sebagai makhluk hidup diatas permukaan bumi

sangat dominan, yang akan mempengaruhi sikap, manusia untuk mendapatkan

segala kebutuhan kehidupannya terhadap sumber daya alam. Kadang manusia

sangat eksploitatif dan eksklusif antroposentrik dimana dalam memenuhi

kebutuhan dan kepentingan manusia diatas segalanya dan ingin mengusahakannya

dalam jangka waktu yang secepat mungkin. Meskipun sistem dalam alam

mempunyai daya homoestatis dan kelantingan, tetapi eksploitasi yang berlebih-

lebihan akan merusak keseimbangan yang seharusnya selalu ada. Hal ini akan

merugikan manusia itu sendiri dimasa yang akan datang untuk kelangsungan

perikehidupan dan kesejahteraan generasi yang akan datang.

Kesadaran dan sikap manusia terhadap lingkungan perlu untuk selalu

dimonitir melewati berbagai cara seperti keyakinan akan ajaran agama, yang

selalu mengajarkan sikap yang transendental, yang menggaris bawahi keharusan

bagi manusia untuk bersikap dan tanggung jawab juga bagi generasi penerusnya.

Sumber daya alam berupa keanekaragaman, sumber materi, energi, ruang dan

waktu, dengan segala manifestasinya yang berupa genetis, fisiologis dan

psikologis perlu dilestarikan daya dukungnya dalam alam.

F. Keseimbangan organisme di alam

Manusia sering turut campur tangan dalam menjaga keseimbangan yang

terjadi dialam. Misalnya ia melindungi hewan-hewan dengan mengendalikan

pemangsanya. Sebagai contoh, ketika pemangsa alam dari kijang dikurangi,

perumput kijang jadi bertambah banyak dan tanyak yang mati karena kelaparan

pada saat musim dingin. Demikian pula ketika elang dibunuh untuk mencegah

pemakan anak ayam, maka tikus-tikus menaik jumlahnya dan menyebabkan

kerusakan pada perladangan dan buah-buahan.

G. Keserasian Kependudukan dan Lingkungan Hidup

Latar belakang konsep keserasian Indonesia yaitu, Filsafat lingkungan

dalam budaya Indonesia seperti kebiasaan adanya hutan larangan, ladang

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 8

Page 9: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

berpindah tradisional, keselarasan dan keseimbangan dalam arah jangka panjang

pembangunan nasional, masalah kependudukan dengan luas lingkungan, dan

tantangan pembangunan di dalam negeri sendiri, kekurangan dan pergantian

sumber daya energi, perubahan tatanan ekonomi dunia, revolusi energi dan lain-

lain.

Dalam mengembangkan kebijaksanaan program kerja, dipakai

pendekatan yang menyangkut perangkat kualitas yang mendukung keserasian

penduduk dengan lingkungannya, yaitu:

1. Kualitas manusia

Menyangkut kualitas yang diperlukan agar manusia Indonesia dapat

mengembangkan lingkungannya dalam keserasian. Kualitas ini menyangkut ciri-

ciri yang bersifat fisik (seperti bobot, tinggi badan, kesegaran jasmani) maupun

non fisik. Bertolak dari GBHN mengenai konsep “manusia seutuhnya”, kualitas

nonfisik yang relevan dan ingin dikembangkan dapat dikemukakan sebagai

berikut:

Kualitas pribadi, yang merupakan perangkat ciri yang membentuk watak

seseorang dan melekat pada dirinya.

Kualitas spiritual, menyangkut keselarasan hubungan dengan Tuhan,

diperlukan dalam mengejar kebahagiaan dunia dan akhirat dan ketenangan

kejiwaan orang yang memiliki kepercayaan agama ini.

Keserasian dengan lingkungan, menyangkut hubungan manusia dengan

lingkungan dan alam sekitar.

Kualitas masyarakat, keserasian hubungan sesama manusia, hubungan dengan

lingkungan sosial.

Kualitas berbangsa, mengisi keserasian hubungan dengan bangsa-bangsa lain

dan kualitas insani dasar.

2. Kualitas masyarakat dan lingkungan hidup sosial, perangkat ini dipengaruhi

oleh tiga kelompok faktor penting, yaitu:

Daya tampung sosial, yaitu kemampuan suatu masyarakat untuk menampung

jumlah anggota dan kelompok yang optimal dalam wilayah tertentu, tanpa

mengganggu kelangsungan fungsi sebagai masyarakat. Pengembangan daya

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 9

Page 10: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

tampung sosial bertujuan agar penduduk mampu hidup bermasyarakat dalam

lingkungan sosial yang lebih padat, dengan lingkungan fisik yang terbatas.

Keserasian sosial, untuk mengembangkan hubungan sosial yang baik antara

berbagai kelompok penduduk.

Dampak sosial pembangunan, baik mikro maupun makro.

3. Keserasian kualitas kependudukan dan lingkungan hidup yang bertujuan agar

terdapat keserasian antara pengembangan dalam indikator kependudukan dan

indikator lingkungan.

4. Wawasan lingkungan hidup. Menyangkut kesadaran masyarakat tentang

lingkungan, peran serta swadayanya dalam menjaga kelestarian kemampuan

lingkungan hidup.

Dalam pengembangannya, kebijaksanaan dan program keserasian

didasarkan pada lima prinsip pengelolaan ekosistem, yaitu:

a. Keterkaitan (interdependency)

b. Keanekaragaman (diversity)

c. Kesinambungan (sustainability)

d. Keseimbangan (equilibrium)

e. Keserasian (harmoni)

H. Etika Lingkungan

Untuk dapat mengerti lebih baik nilai-nilai dan sikap-sikap terhadap

lingkungan kita melakukan pendekatan dengan tiga macam perbedaan titik

pandang sikap-sikap individu yaitu etika perkembangan, etika pemeliharaan, dan

etika keseimbangan.

Etika perkembangan ini merupakan faktor yang mendasari tindakan

individu yang dapat menjadi pengelola dari alam maupun bumi untuk mengambil

sumber daya yang ada untuk kepentingan dan kemanfaatan manusia. Pandangan

ini akan diikuti oleh etika kerja yang dilakukannya untuk mencipta dan berkreasi

dalam perubahan yang kontinyu yang makin lama makin maju dan bertambah

baik.

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 10

Page 11: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

Etika pemeliharaan menyarankan agar alam selalu terpelihara dengan

baik, yang secara alami tetap demikian. Dalam pandangan ini kepedulian terhadap

alam sering didasarkan atas kepercayaan agama untuk tetap melindungi alam itu.

Individu menyimpan rasa hormat yang mendalam dalam kehidupan ini dan selalu

respek terhadap hal-hal yang benar bahwa ciptaan dalam kehidupan ini untuk

memberikan nilai yang baik terhadap nilai sosial dan ekonomi. Ahli-ahli dalam

pandangan ini juga menaruh minat yang besar terhadap alam dalam hal keindahan

dan rekreasi yang dapat dimanfaatkan manusia untuk piknik, lintas alam,

perkemahan, memancing, atau untuk menikmati kesejukan yang ter dapat disitu.

Manusia akan dapat belajar banyak hal dari alam. Langka dan punahnya spesies

dan ekosistem dari alam harus segera dicegah. Demikian pula masalah diversitas

alam sebaiknya terpelihara oleh manusia.

Pada etika keseimbangan berhubungan erat dengan pandangan etika

pemeliharaan, tetapi lebih menitik beratkan pada keseluruhan habitat bumi dan

waktu yang lebih lama.

Untuk mencari keseimbangan dan keserasian dalam lingkungan ini perlu

dikembangkan etika lingkungan yang merupakan berbagai prinsip moralitas

lingkungan (Soeryani 1985) yaitu suatu ramuan baru yang sesuai dengan moral

manusia dengan moral alam. Secara praktis Dr. Abdullah dalam panel diskusi

PPSML UI dan keompok Alumni Filsafat (1985) menyambut hari lingkungan

hidup 1985 yang diadakan 18 juli 1985 menyarankan untuk dikembangkannya

kode-etik lingkungan yang harus dipatuhi oleh semua yang merasa

berkepentingan dalam masalah lingkungan hidup dan pengelolaannya di Indonesia

khususnya dan di dunia umumnya.

Etika lingkungan dalam bentuk-bentuk sederhana dapat dilakukan

dengan kegiatan yang berhubungan dengan masalah lingkungan. Misalnya

kegiatan penghijauan, reboisasi, gerakan kebersihan dan slogan-slogan yang dapat

menggugah kesadaran dalam membina lingkungan hidup.

Misalnya:

Hutan sumber kemakmuran bangsa

Biarkan aku tumbuh

Akupun makhluk sesama anda yang perlu anda cintai

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 11

Page 12: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

Sayangilah binatang

Let them still alive in your eyes, don’t let them die in your hand

Please take picture and leave only your foot print

Lingkungan hidup manusia merupakan ruang tempat manusia hidup

bersama-sama makhluk biotis lainnya dan makhluk abiotis. Lingkungan manusia

dapat dibedakan menjadi lingkungan fisik yang meliputi tanah, air, perumahan,

udara, hujan dan lain-lain, lingkungan biotis adalah semua organisme disekitar

manusia sendiri, dan lingkungan sosial adalah segala sesuatu yang timbul akibat

hubungan timbal balik antara manusia satu dengan yang lainnya, misalnya

kebudayaan ekonomi, pendidikan, pekerjaan, kehidupan keluarga dan lain-lain.

saling tindak antara komponen diatas akan menampakkan saling hubungan yang

erat sebagai suatu ekosistem. Bila keadaan baik akan terdapat bila dalam keadaan

seimbang, yang merupakan keseimbangan yang dinamis karena dinamika dari

kehidupan manusia yang selalu aktif di alam ini. Konsep ‘pelestarian alam’ atau

pelestarian lingkungan bukanlah berarti tidak adanya perubahan tetapi merupakan

suatu usaha pengelolaan lingkungan yang bertujuan menjaga kemampuan

lingkungan agar dapat mendukung kehidupan manusia secara berkesinambungan,

pada tingkat kehidupan yang lebih baik.

Usaha pengelolaan lingkungan didasarkan gambaran yang di dapat

manusia dari pengalamannya tentang struktur. Fungsi dan sifat-sifat serta reaksi

lingkungan terhadap kegiatan manusia. Dengan demikian manusia dapat

mengetahui cara pengelolaan lingkungan yang bijaksana sesuai dengan keadaan

ekologi lingkungan itu. Dalam pengelolaan ini manusia akan mendapatkan

manfaat yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan dilain pihak akan

terdapat pula resiko lingkungan yang dapat menghambat tersedianya kebutuhan

itu.

Fungsi lingkungan dibedakan menjadi 3, yaitu:

1. Lingkungan memberikan ruang untuk hidup, sebagai tempat tinggal dan

melakukan fungsi kehidupan.

2. Lingkungan merupakan sumber daya hayati dan nonhayati, baik yang dapat

terbaharui maupun tidak dapat terbaharui. Misalnya batubara adalah sumber

daya non hayati yang tak terbaharui, oksigen sumber daya non hayati yang

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 12

Page 13: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

terbaharui. Hutan merupakan sumber daya hayati yang terrbaharui dan

meskipun demikian bila salah dalam pengelolaannya akan menjadi sumber

daya hayati yang tak terbaharui.

3. Lingkungan sebagai penyedia dan pendukung kehidupan organisme lain.

Misalnya fotosintesis yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan, hutan melindungi

tanah dari erosi oleh hujan dan angin, dan sebagai pengatur daur air.

Adanya anggapan bahwa sumber daya alam merupakan milik bersama

dan tersedia tidak terbatas maka akan muncul kecenderungan untuk

menggunakannya secara berlebih-lebihan sehingga menimbulkan kerusakan

lingkungan dan sukar untuk bisa pulih kembali seperti keadaan semula.

Beraneka ragamnya kebutuhan manusia dan makin banyak dalam

kehidupannya telah menyebabkan manusia selalu berusaha untuk bekerja dan

memanfaatkan segala sumber daya yang tersedia.

I. Peraturan dan Undang-undang Lingkungan Hidup

Dalam UU No 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,

daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang

mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan

manusia serta makhluk hidup lain. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan

fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan

lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,

pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 27 tahun 2012 tentang izin

lingkungan. Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang

melakukan Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam

rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat

memperoleh izin Usaha dan/atau Kegiatan.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut

Amdal, adalah kajian mengenai dampak penting suatu Usaha dan/atau Kegiatan

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 13

Page 14: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses

pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan.

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan

Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan

pemantauan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak berdampak penting

terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan

tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan. Usaha dan/atau Kegiatan

adalah segala bentuk aktivitas yang dapat menimbulkan perubahan terhadap rona

lingkungan hidup serta menyebabkan dampak terhadap lingkungan hidup.

Dampak Penting adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang

diakibatkan oleh suatu Usaha dan/atau Kegiatan. Kerangka Acuan adalah ruang

lingkup kajian analisis dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil

pelingkupan.

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 14

Page 15: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

BAB III

STUDI KASUS

PENGARUH LIMBAH ORGANIK DI KAWASAN SUNGAI CILINCING

Teluk Jakarta merupakan perairan semi tertutup yang masih mendapat

pengaruh sifat laut dari Laut Jawa dan menerima limpasan air sungai yang

bermuara ke dalam teluk. Di perairan ini bermuara 13 sungai besar mulai dari

muara sungai Cisadane di bagian barat sampai muara sungai Citarum di bagian

timur. Teluk Jakarta adalah perairan yang penting, baik secara ekologis maupun

ekonomis. Perairan ini secara ekologis menjadi penting karena menopang

kehidupan biota laut di Laut Jawa serta mendapat ancaman serius pencemaran

melalui limbah hasil kegiatan semua manusia di kota Jakarta dan sekitarnya yang

masuk ke dalamnya. Secara ekonomis, perairan ini merupakan lahan kehidupan

ribuan manusia, mulai dari nelayan, pelaku bisnis, hingga masyarakat umum

lainnya. Di teluk ini pula terletak sebuah pelabuhan internasional yang memiliki

frekuensi transportasi perkapalan yang tinggi, termasuk kegiatan pariwisata bahari

di pantai Teluk Jakarta dan di gugusan Kepulauan SeribuBelum lagi kegiatan

perikanan seperti tambak tambak di sepanjang pesisir pantai dan bagan bagan

kerang hijau yang menyebar mulai dari Dadap, hingga Cilincing. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa Teluk Jakarta adalah sebuah ekosistem perairan

yang mendapat tekanan ekologis dan ekonomis tinggi dari manusia.

Di samping itu, keterkaitan wilayah pesisir Teluk Jakarta dengan wilayah

daratan melalui daerah aliran sungai (DAS) dengan 13 DAS yang bermuara di

Teluk Jakarta, menjadikan wilayah pesisir Teluk Jakarta sebagai perangkap

sedimen, nutrien dan bahan-bahan pencemar yang berasal dari hulu, yang sangat

berpengaruh pada produktivitas hayati dan kualitas lingkungan perairan Teluk

Jakarta. Dengan demikian, penduduk di Kota Jakarta bertanggung jawab atas

tekanan ekologis yang terjadi di Teluk Jakarta karena semua limbah hasil kegiatan

manusia, baik kegiatan domestik maupun industri masuk ke perairan ini. Apalagi

sampai saat ini belum tersedia fasilitas pengolahan limbah cair domestik kolektif

yang memadai yang mampu mengolah limbah cair domestik dari semua Kota

Jakarta. Akibatnya, limbah cair domestik dari setiap rumah tangga masuk ke

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 15

Page 16: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

sistem drainase kota (kali dan sungai) tanpa diolah, kemudian masuk ke perairan

Teluk Jakarta.

Dampak masuknya limbah organik dari daratan ke Teluk Jakarta

membuat perairan ini menjadi demikian subur, bahkan kelewat subur yang

dinamakan dengan Hyper-eutrophic, yaitu perairan dengan tingkat kesuburan

sangat tinggi di sekitar muara sungai dan sepanjang pantai Teluk Jakarta, yang

secara intensif menerima masukan langsung air sungai dari daratan. Secara visual,

perairan ini keruh dan berwarna hijau gelap. Sedikit lebih ke tengah, perairan

Teluk Jakarta berkurang setingkat yaitu kelas eutrophic, yaitu perairan dengan

tingkat kesuburan tinggi. Melemahnya pengaruh langsung dari daratan serta

berbagai pengaruh fisik perairan, seperti pengenceran oleh massa air dari Laut

Jawa serta konsumsi unsur hara oleh fitoplankton, menjadikan perairan bagian

luar Teluk Jakarta tidak setinggi di pantai dan muara sungai.

Sangat tingginya kesuburan perairan Teluk Jakarta ini memiliki dua sisi

yang berbeda. Satu sisi adalah sisi positif, yaitu membawa manfaat yang tinggi

bagi masyarakat, khususnya bagi nelayan dan pembudidaya kerang secara massal,

utamanya jenis kerang hijau (Perna viridis) yang memiliki pasar yang cukup baik.

Pertumbuhan kerang yang dibudidayakan demikian bagus, karena melimpahnya

makanan, yaitu plankton yang merupakan implikasi dari tingginya kandungan

unsure di perairan yang sangat subur ini. Sisi positif lain adalah Teluk Jakarta

senantiasa berperan sebagai eksportir utama bahan organik ke Laut Jawa yang

merupakan makanan bagi ikan-ikan yang terdapat di perairan tersebut sehingga

melalui proses rantai makanan, ikan-ikan yang ada di Laut Jawa senantiasa

tercukupi kebutuhan makanannya.

Sementara itu, sisi negatif dari tingginya tingkat kesuburan perairan

Teluk Jakarta, antara lain, adalah berupa timbulnya kejadian ledakan fitoplankton

yang rutin terjadi di kawasan ini. Selain dapat menimbulkan kematian massal ikan

melalui berkurangnya nilai oksigen terlarut, ledakan fitoplankton ini juga dapat

mengganggu kawasan wisata bahari melalui penurunan nilai estetika perairan.

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 16

Page 17: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

A. Tekanan Ekologi terhadap Perairan

Perairan Cilincing menerima input nutrien yang tinggi melalui sungai

Cakung yang melewati dan bermuara di Cilincing. Gubernur DKI Jakarta telah

mengeluarkan Surat Keputusan No. 582 Tahun 1995 Tentang Peruntukan Baku

Mutu Air Sungai/Badan Air serta Baku Mutu Limbah Cair di wilayah Daerah

Khusus Ibukota Jakarta, dan menetapkan Sungai Cakung ke dalam Golongan D

dengan peruntukan sebagai pertanian dan usaha perkotaan.

Buruknya kualitas badan dan muara sungai pada umumnya disebabkan

karena banyaknya limbah yang masuk ke badan sungai di sepanjang aliran

tersebut. Status Lingkungan Hidup DKI Jakarta tahun 2010 menyebutkan bahwa

tekanan ekologis terhadap lingkungan disebabkan oleh tingginya jumlah

penduduk, dimana dalam lima dasawarsa terakhir peningkatan jumlah penduduk

DKI Jakarta dari 2.906.500 jiwa pada tahun 1961 menjadi 9.588.200 jiwa pada

tahun 2010.

Dibandingkan dengan populasi penduduk dunia yang dilaporkan oleh

Glibert & Burkholder, peningkatan dari 1,6 milyar pada 1900-an menjadi 6 milyar

pada 2000-an, maka populasi penduduk Jakarta juga mempunyai kecenderungan

yang sama. Populasi yang begitu tinggi akan memicu peralihan fungsi lahan untuk

mendukung aktivitas ekonomi dan konsekuensi logisnya, ketika pembangunan

tidak bersinergi dengan kondisi lingkungan alam yang ada, maka daya dukung

lingkungan akan terlampau dan daya tampung terhadap limbah dan sampah tidak

akan memadai. Dampaknya, terjadi penggelontoran limbah dan sampah ke badan

air yang akan berpengaruh ke perairan teluk yang menjadi muara dari badan air

tersebut.

B. Kualitas Sungai Cakung dan Muara Cilincing

Untuk mengontrol kualitas perairan, BPLHD Provinsi DKI Jakarta secara

berkesinambungan melakukan pemantauan kualitas air sungai, yang mengalir di

DKI Jakarta, menerbitkan laporan tahunan Status Lingkungan Hidup DKI Jakarta

sehingga data yang dihasilkan bisa digunakan sebagi rujukan dalam kajian

pengendalian pencemaran sungai dan pengelolaan lingkungan. Hasil analisis

terhadap parameter DO (Dissolved Oxygen, oksigen terlarut), BOD (Biochemical

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 17

Page 18: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

Oxygen Demand, kebutuhan oksigen biologi), konsentrasi amonia, nitrat, nitrit

dan fosfat di Sungai Cakung dan Muara Cilincing pada Mei 2010 dilaporkan

sebagai berikut.

C. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen, DO)

Kelarutan oksigen di dalam air berpengaruh terhadap kesetimbangan

kimia perairan dan kehidupan biota, dan akan berkurang dengan adanya bahan

organik yang mudah terurai. Sehingga dapat dikatakan, semakin sedikit

konsentrasi oksigen terlarut di dalam air mencirikan adanya pencemaran bahan

organik yang tinggi.

Konsentrasi oksigen terlarut di sungai Cilincing sangat rendah, yaitu 0,23

mg/l dan 0,13 mg/l bila dibandingkan dengan baku mutu yang telah ditetapkan,

yaitu minimal 3 mg/l. Pada muara sungai, baik pada saat pasang maupun saat

surut juga lebih rendah, yaitu 3,55 mg/l dibandingkan dengan baku mutu yaitu 5

mg/l, bahkan pada saat surut jumlah oksigen terlarut tidak terdeteksi sama sekali.

Artinya, pada kondisi tersebut dengan jumlah oksigen terlarut di tidak ada, maka

biota tidak dapat hidup. Sedangkan pada waktu pasang, jumlah oksigen terlarut

sedikit naik, yang disebabkan oleh pencampuran dengan air laut.

D. Kebutuhan oksigen biokimia (Biochemical Oxygen Demand, BOD)

Konsentrasi BOD atau kebutuhan oksigen biologi pada perairan juga

merupakan salah satu indikator tingginya kandungan organik di dalam perairan.

Konsentrasi BOD yang terukur di sungai Cilincing sebesar 28,9 mg/l di hulu dan

lebih tinggi konsentrasinya di hilir sungai, yaitu sebesar 35,4 mg/l. Sedangkan,

pada muara terukur sebesar 28,95 mg/l untuk saat pasang dan 22,9 mg/l pada saat

surut. Konsentrasi BOD pada hulu, hilir, maupun muara, semuanya lebih tinggi

dibandingkan dengan baku mutu yang ditetapkan yaitu minimal 20 mg/l, artinya

kandungan organik di perairan lebih banyak sehingga kebutuhan oksigen biologi

juga lebih tinggi untuk menguraikan kandungan organik tersebut.

E. Konsentrasi Amonia

Amonia di perairan pada umumnya berasal dari hasil penguraian sisa

bahan organik dan hasil samping dari metabolisme ikan. Semakin tinggi bahan

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 18

Page 19: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

organik di perairan maka konsentrasi amonia juga semakin tinggi. Konsentrasi

amonia di badan sungai dan di muara lebih tinggi dibandingkan dengan baku

mutu. Di sungai, konsentrasi amonia sekitar 6,53 mg/l dan 3,33 mg/l dengan baku

mutu amonia untuk badan sungai sebesar 2 mg/l. Konsentrasi amonia di muara

pada saat pasang yaitu 3,59 mg/l, lebih rendah dibandingkan dengan waktu surut

yaitu 8,6 mg/l, karena adanya pencampuran dengan air laut, tetapi keduanya telah

melewati baku mutu amonia di laut sebesar 0,3 mg/l.

F. Konsentrasi Nitrat

Nitrat di perairan merupakan makro nutrien yang mengontrol

produktivitas primer di daerah eufotik. Kadar nitrat di perairan sangat dipengaruhi

oleh asupan nitrat dari badan sungai. Sumber utama nitrat berasal dari buangan

rumah tangga dan pertanian termasuk kotoran hewan dan manusia. Konsentrasi di

badan sungai kecil yaitu sebesar 0,2 mg/l dan di bawah baku mutu yang

ditetapkan untuk sungai dengan peruntukan pertanian dan usaha perkotaan sebesar

10 mg/l. Konsentrasi nitrat di muara sungai yang terukur berada di bawah limit

deteksi.

G. Konsentrasi Nitrit

Nitrit di perairan biasanya ditemukan dalam jumlah sedikit karena

bersifat tidak stabil. Senyawa nitrit yang terdapat di perairan merupakan hasil

reduksi senyawa nitrat atau oksidasi amonia oleh mikroorganisme dan berasal dari

hasil ekskresi fitoplankton. Konsentrasi nitrit yang terdeteksi di badan sungai

sangat kecil, yaitu 0,02 mg/l bila dibandingkan dengan baku mutu yaitu sebesar 1

mg/l. Di muara terdeteksi lebih tinggi konsentrasinya yaitu sebesar 0,52 mg /l dan

0,38 mg/l dengan baku mutu untuk air laut sebesar 0,015 mg/l. Hal ini mungkin

disebabkan karena adanya proses nitrifikasi oleh bakteri nitrosomonas.

H. Konsentrasi Fosfat

Fosfat merupakan nutrisi yang esensial bagi pertumbuhan suatu

organisme perairan, namun tingginya konsentrasi fosfat di perairan

mengindikasikan adanya zat pencemar. Senyawa fosfat umumnya berasal dari

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 19

Page 20: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

limbah industri, pupuk, limbah domestik dan penguraian bahan organik lainnya.

Konsentrasi fosfat dibadan sungai masih di bawah baku mutu yaitu sebesar 0,32

mg/l, dengan besaran baku mutu 0,5 mg/l, bahkan pada titik 37 di bagian hulu

sungai konsentrasi fosfat di bawah limit deteksi. Karena baku mutu perairan laut

untuk biota lebih kecil, yaitu sebesar 0,015 mg/l, maka konsentrasi fosfat yang

terukur di muara lebih tinggi dibandingkan dengan baku mutu.

I. Kualitas Perairan Laut Cilincing

Pemantauan kualitas perairan Teluk Jakarta secara rutin telah dilakukan

oleh BPLHD DKI Jakarta, termasuk di perairan Cilincing. Data parameter pH

yang terukur di perairan Cilincing dalam 5 tahun terakhir berkisar dari 7,22–8,60.

Baku mutu pH air laut dengan peruntukkan biota adalah 7,00–8,50. Tetapi dengan

toleransi 0,2 untuk masing masing batas, maka semua pH yang terukur berada

pada rentang baku mutu yang ditetapkan. Temperatur terukur di perairan

Cilincing berkisar dari 28,00–31,01oC. Dibandingkan dengan baku mutu (28–

30oC), ada beberapa data di atas baku mutu yang ditetapkan. Dengan toleransi

sebesar 2oC, maka semua data berada dalam rentang baku mutu yang ditetapkan.

Salinitas di perairan Cilincing dalam 5 tahun terakhir berkisar dari 28,5–

35o/oo. Baku mutu salinitas adalah 33–34o/oo dengan toleransi sebesar 5%, sehingga

ada beberapa data yang di bawah baku mutu. Salinitas perairan, apalagi perairan

dengan 13 muara sungai yang membawa air tawar, maka salinitas akan

dipengaruhi oleh besarnya input air tawar. Salinitas perairan Cilincing akan

dipengaruhi oleh input dari sungai Cakung. Parameter pH, temperatur dan

salinitas air permukaan yang diukur pada Januari–Februari 2011 setiap minggu

dibandingkan dengan baku mutu, data pengukuran dapat dilihat pada Tabel.

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 20

Page 21: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

Tabel Data pH, temperatur dan salinitas di perairan Cilincing pada

bulan Januari–Februari 2010.

Waktu pH Temperatur (oC) Salinitas (o/oo)

09 Januari 2011

16 Januari 2011

25 Januari 2011

01 Februari 2011

08 Februari 2011

15 Februari 2011

22 Februari 2011

28 Februari 2011

7,70

7,45

7,10

7,72

8,34

8,09

7,59

7,18

31,13

30,44

31,45

32,56

30,98

32,21

32,90

30,75

28

28

29

30

28

30

28

30

Baku Mutu [10] 7 – 8,5 28 - 30 33 - 34

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 21

Page 22: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

BAB IV

KESIMPULAN

Dari paparan penjelasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan,

sebagai berikut:

1. Untuk dapat mengerti lebih baik nilai-nilai dan sikap-sikap terhadap

lingkungan dapat delakukan pendekatan dengan tiga macam perbedaan titik

pandang sikap-sikap individu yaitu etika perkembangan, etika pemeliharaan,

dan etika keseimbangan.

2. Teori etika lingkungan terdiri dari antroposentrisme, biosentrisme,

ekosentrisme, hak asasi alam, ekofeminisme dan prinsip-prinsip etika

lingkungan hidup.

3. Keserasian penduduk dengan lingkungan dipengaruhi oleh kualitas manusia,

Kualitas masyarakat dan lingkungan hidup sosial, keserasian kualitas

kependudukan dan lingkungan hidup dan wawasan lingkungan hidup.

4. Etika lingkungan masyarakat di sekitar sungai Cilincing memberikan dampak

positif dan dampak negatif.

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 22

Page 23: makalah ETIKA LINGKUNGAN(1)

DAFTAR PUSTAKA

Ramli, Dzaki. 1989. Ekologi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

direktorat Jendral pendidikan Tinggi proyeek Pengembangan Lembaga

pendidikan tenaga Kependidikan Jakarta 1989.

Makmur, Mudahayu Dkk. 2012. Pengaruh Limbah Organik Dan Rasio N/P

Terhadap Kelimpahan Fitoplankton Di Kawasan Budidaya Kerang Hijau

Cilincing. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

UU No 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

PP no 27 tahun 2012 tentang izin lingkungan

Dampak Etika Lingkungan Masyarakat | 23