Makalah etika kebidanan

23
MAKALAH ETIKA D I S U S U N OLEH Ketua : Rilis Taty Marbun Wakil Ketua : Rasida Pasaribu Anggota : - Kamar Rajawali - Kamar Camar -Tetty - Nervina Panjaitan -Sise Wati - Asrija L Panjaitan -Rismawati - Yanasari Aritonang -Elva - Lestari Simanjuntak

description

 

Transcript of Makalah etika kebidanan

Page 1: Makalah etika kebidanan

MAKALAH

ETIKA

D

I

S

U

S

U

N

OLEH

Ketua : Rilis Taty Marbun

Wakil Ketua : Rasida Pasaribu

Anggota : - Kamar Rajawali - Kamar

Camar

- Tetty - Nervina

Panjaitan

- Sise Wati - Asrija L

Panjaitan

- Rismawati - Yanasari

Aritonang

- Elva - Lestari

Simanjuntak

- Novaria - Peronika

Marbun

- Astri - Noralita Siregar

- Pika Natal - Elsa Monisa

Page 2: Makalah etika kebidanan

AKADEMI KEBIDANAN DARMO MEDAN

T.A 2012/2013

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb 

Puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas

ridho dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah ETIKA ini dengan

baik. 

Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mengalami kesulitan dan kendala

yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan wawasan serta

pola pikir kami. Namun berkat keinginan, keyakinan dan usaha yang sungguh-

sungguh akhirnya semua hambatan itu dapat kami atasi.

Kami menyadari sedalam-dalamnya bahwa kami tidaklah sempurna dalam

pembuatan makalah ini. Dengan demikian kami berharap dengan dibuatnya

makalah ini dapat terpenuhi sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah ETIKA

ini dan dapat bermanfaat bagi kami serta para pembaca lainnya.

Tidak lupa kami berterimakasih kepada rekan-rekan yang telah banyak membantu

dalam proses pembuatan makalah ini.

Dan tidak lupa pula saya berterima kasi kepada ibu Dra. Hj. Siti Dahniar Faridah.

Am.Keb, M.Kes karena sudah memberi kesempatan untuk menyelesaikan isi

makalah kami.

Page 3: Makalah etika kebidanan

 

Page 4: Makalah etika kebidanan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Etik merupakan bagian dari filosopil yang berhungan erat dengan nilai

manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah

penyelesaiannya baik atau buruk (jones,1994).Moral merupakan pengetahuan atau

keyakinan tentang adanya hal yang baik dan buruk serta mempengeruhi sikap

seseorng. Kesadaran tentang adanya baik dan buruk berkembang pada diri

seseorng seiring dengan pengaruh lingkungan,pendidikan,sosial budaya,agama

dsb,hal inilah yang disebut kesadaran moralatau kesadaran etik. Moral juga

merupakan keyakinan individu bahwa suatu adalah mutlak baik atau buruk

walaupun situasi berbeda.

Kesadaran moral erat kaitannya dengan nilai-nilai,keyakinan seseorng dan

pada prinsipnya semua manusia dewasa tahu akal hal yang baik dan buruk, inilah

yang disebut suara hati.perkambangan ilmu pengetahuan dan tehnologi

berdampak pada perubahan pola pikir manusia.masyarakat semakin kritis

sehingga terjadi penguatan tuntunan terhadap mutu pelayanan kebidanan. Mutu

pelayanan kebidanan yang baik perlu landasan komitmen yang kuat dangan basis

etik dan moral yang baik.

Dalam praktik kebidanan seringkali bidan dihadapkan pada beberapa

permasalahan yang dilematik, artinya penganbilan keputusan yang sulit berkaitan

dengan etik.dilema muncul karena terbentuk pada komflik moral, pertentangan

batin atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakinkan bidan dengan kenyataan

yang ada.

Page 5: Makalah etika kebidanan

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN 

Etik merupakan bagian dari filosopil yanf berhungan erat dengan nilai

manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah

penyelesaiannya baik atau buruk (jones,1994).Moral merupakan pengetahuan atau

keyakinan tentang adanya hal yang baik dan buruk serta mempengeruhi sikap

seseorng. Kesadaran tentang adanya baik dan buruk berkembang pada diri

seseorng seiring dengan pengaruh lingkungan,pendidikan,sosial budaya,agama

dsb,hal inilah yang disebut kesadaran moralatau kesadaran etik. Moral juga

merupakan keyakinan individu bahwa suatu adalah mutlak baik atau buruk

walaupun situasi berbeda.

Beberapa permasalahan pembahasan eti dalam kehidupan sehari-hari

adalah sebagai berikut:

1. Persetujuan dalam proses melahirkan.

2. Memilih atau mengambil keputusan dalam pesalinan.

3. Kegagalan dalam proses persalinan.

4. Pelaksanaan USG dalam kehamilan.

5. Kensep normal pelayanan kebidanan.

6. Bidan dan pendidikan sex.

Ada beberapa masalah etik yang berhubungan dengan teknologi,

contohnya sebagai berikut:

1. Perawatan intensif pada bayi.

2. Skrining bayi.

3. Transplantasi organ.

4. Tehnik reproduksi dan kebidanan.

Etik berhubungan erat dengan prifesi,yaitu:

1. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.

2. Otonomi bidan dan kode etik prifesional.

3. Etik dalam penelitian kebidanan.

4. Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.

Page 6: Makalah etika kebidanan

Beberapa contoh mengenai isu etik dalam pelayanan kebidanan, adalah

berhubungan dangan :

1. Agama/kepercayaan.

2. Hubungan dengan pasien.

3. Hubungan dokter dengan bidan.

4. Kebenaran.

5. Pengambilan keputusan.

6. Pengambilan data.

7. Kematian.

8. Kerahasiaan.

9. Aborsi.

10. AIDS

11. In-Vitro Fertilization

Perlu juga disadari bahwa dalam pelayanan kebidanan seringkali muncul

masalah isu dimasyarakat yang berkaitan dengan etik dan moral,dilema serta

komflik yang dihadafi bidan sebagai praktisi kebidanan. Isu adalah masalah

pokok yang berkembang dimasyarakat atau suatu lingkungan yang belum tentu

benar,sertah membutuhkan pembuktian. Bidan dituntut berperilaku hati-hati

dalam setiap tindakannya dalam memberikan asuhan kebidanan dengan

menampilkan perilaku yang etis profesional.

Isu adalah topik yang menarik untuk didiskusikan dan sesuatu yang

memungkinkan setiap orng mempunyai pendapat.pendapat yang timbul akan

bervariasi,bisu muncul dikarenakan adanya perbedaan nilai-nilai dan kepercayaan.

B. ISU MORAL DAN DILEMA MORAL

Isu moral adalah merupakan topik yang penting berhubungan dengan

benar dan salah dalam kehudupan sehari-hari, sebagai cintoh nilai-nilai yang

berhubungan dengan kehidupan orang sehari-hari menyangkut kasus abortus,

euthanasia, keputusan untuk terminisi kehamilan.isu moral juga berhubungan

dengan kejadian yang luas biasa dalam kehidupan sehari-hari , seperti

menyangkut konflik, malpraktik, perang dsb.

Page 7: Makalah etika kebidanan

Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan

pada dua alternatif pilihan, yang kelihatanya sama ataun hampir sama dan

membutuhkan pemecahan masalah harus mengigat akan tanggung jawab

profesional, yaitu :

1. Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan, kesejahtraan

pasien atau klien.

2. Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian

(omission) , disertai rasa tanggung jawab, memperhatikan kondisi dan

keamanan pasien atau klien.

Contoh : Studi kasus mengenai dilema moral

"Seorang ibu primipara masuk kamar bersalin dalam keadaan inpartu.

Sewaktu dilakukan anamnese dia mengatakan tidak mau di episiotomi. Ternyata

selama kala II kemajuan kala II berlangsung lambat, perineum masi tebal dan

kaku.Keadaan ini dijelaskan kepada ibu oleh bidan, tetapi ibu tetap pada

pendiriannya menolak di episiotomi. Sementara waktu berjalan terus dan denyut

jantung janin menunjukkan keadaan fetal distress dan hal ini mengharuskan bidan

untuk melakukan tindakan episiotomi, tetapi ibu tetap tidak menyetujuinya. Bidan

berharap bayinya selamat.Sementara itu ada bidan yang memberitahukan bahwa

dia perna melakukan hal ini tanpa persetujuan pasien, dilakukan karna untuk

melindungi bayinya.

Jika bidan melakukan episiotomi tanpa persetujuan pasien, maka bidan

akan dihadapkan pada suatu tuntutan dari pasien. Sihingga inilah yang merupakan

contoh gambaran dilema moral. Bila bidan melakukan tindakan tanpa pesetujuan

pasien, bagai mna tinjau dari segi etik dan moral. Bila tidak dilakukan tindakan,

apa yang akan terjadi pada bayinya?”

Konflik moral menurut johnson adalah bahwa konflik atau dilema pada

dasarnya sama, kenyataannya konflik berada diantara prisip moral dan tugas yang

mana sering menyebabkan dilema, ada dua tipe konflik, yang pertama konflik

yang berhubungan dengan prinsip, dan yang kedua adalah konflik berhubungan

dengan otonomi. Dua tipe konflik ini adalah merupakan dua bagian yang tidak

terpisahkan. Bagai mana kita bisa mengatasi dilema? Yaitu menggunakan teori-

teori etika dan teori pengambilan keputusan dalam pelayanan kebidanan.

Page 8: Makalah etika kebidanan

Contoh studi kasus mengenai konflik moral:

“Ada seorang bidan yang berpraktik mandiri dirumah.Ada seorang pasien

inpartu datang ke tempat praktinya.Status obstetri pasien adalah G1 P0 AB0.

Hasil pemerisaan penapisan awal menunjukkan presentasi bokong dengan taksiran

berat janin 3900 gram, dengan kesejahtraan janin dan ibu baik. Maka bidan

tersebut menganjurkan dan memberi konseling pada pasien mengenai kasusnya

dan untuk dilakukan tindakan rujukan. Namun pasien dan keluarganya menolak

dirujuk dan bersikuku untuk tetap melahirkan di bidan tersebut karena

pertimbangan biaya dan kesulitan lainya. Melihat kasus ini maka maka bidan

diharapkan pada konflik moral yang bertentangan dangan prinsip moral dan

otonomi maupun kewenangan dalam pelayanan kebidanan.

Bahwa sesuai Kepmenkes Republik Indonesia 900/Menkes/SK/VII/2002

tentang registrasi dan praktik bidan, bidan tidak berwenang memberikan

pertolongan persalinan pada primigravida dengan presentasi bokong disisi lain

ada prinsip nilai moral dan mananusiaan yang dihadapi pasien, yiatu ketidak

mampuan secara sosial ekonomi dan kesulitan yang lain, maka bagai mana

seorang bidan mengambil keputusan yang terbaik terhadap konflik moral yang

dihadapidalam pelayanan kebidanan”.

C. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

Menurut George R. Terry, pengambilan keputusan adalah pemilihan

alternatif tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada . Terdapat lima hal pokok

dalam pengambilan keputusan, yaitu:

1. Intuisi, berdasarkan perasaan, lebih subjektif dan mudah terpengaruh.

2. Pengalaman, mewarnai pengetahuan praktis, seringnya terpapar suatu

kasus meningkatkan kemampuan mengambil keputusan terhadap suatu

kasus.

3. Fakta, keputusan lebih rill, vilid dan baik.

4. Wewenang, lebih bersifat rutinitas.

5. Rasional, Keputusan bersifat objektif, transparan, konsisten.

Page 9: Makalah etika kebidanan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan:

1. Posisi atau kedudukan.

2. Masalah:terstrur, tidak terstruktur, rutin,insidental.

3. Situasi: faktor konstan, faktor tidak konstan.

4. Kondisi, faktor-faktor yang menentukan daya gerak

5. Tujuan, antara atau objektif.

Kerangka pengambilan keputusan dalam asuhan kebidanan

memparhatikan hal-hal sebgai berikut:

1. Bidan harus mempunyai responsbility dan accountability.

2. Bidan harus menghargai wanita sebagai individu dan melayani dengan

rasa hormat.

3. Pusat perhatian pelayanan bidan adalah safety and wellbeing mother.

4. Bidan berusaha menyongkong pemahaman ibu tentang kesejahtraan dan

menyatakan pilihanya situasi yang aman.

5. Sumber proses pengambilan keputusan dalam kebidanan

adalah:knowledge, ajaran instrinsik, kemampuan berpikir kritis,

kemampuan membuat keputusan klinis yang logis.

D. PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG ETIS

1). Ciri keputusan yang etis, meliputi:

Menpunyai pertimbangan benar salah.

Sering menyangkut pilihan yang sukar.

Tidak mungkin dielakkan.

Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman, lingkungan sosial.

2). Situasi

A.Mengapa kita perlu mengerti situasi:

Untuk menerapkan norma-norma terhadap situasi.

Untuk melakukan perbuatan yang tepat dan berguna.

Untuk mengetahui masalah-masalah yang perlu diperhatikan.

Page 10: Makalah etika kebidanan

B. Kesulitan-kesulitan dalam mengerti situasi:

Kerumitan situasi dan keterbatasan pengetahuan kita.

Pengertian kita terhadap situasi sering dipengaruhi oleh kepentingan,

prasangka dan faktor-faktor subjektif lain.

C. Bagaimana kita memperbaiki pengertian kita tentang situasi:

Melakukan penyelidikan yang memadai.

Menggunakan sarana ilmiah dan keterangan parah ahli.

Memperluas pandangan tentang situasi.

Kepekaan terhadap pekerjaan.

Kepekaan terhadap kebutuhan orang lain.

E. TEORI-TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Teori utilitarisme

Teori utilitarisme mengutamakan adanya konsekuensi kepercayaan adanya

kegunaan. Dipercaya bahwa semua manusia mempunyai perasaan menyenangkan

dan perasaan sakit. Ketika keputusan dibuat seharusnya memaksimalkan

kesenangan dan meminimalkan ketidak senangan. Prinsip umum dalam

utilitarsme adalah didasari bahwa tindakan moral menghasilkan kebahagiaan yang

benar bila menghasilkan jumlah atau angka yang benar. Ada dua bentuk teori

utilitarisme, yaitu:

1. Utilitarisme berdasarkan tindakan,

2. Utilitarisme berdasar aturan. 

Prinsip untilitarisme berdasar tindakan adalah setiap tindakan ditujukan

untuk keuntungan yang akan menghasilkan hasil atau tingkatan yang lebih besar.

Utilitarisme berdasar aturan adalah modifikasi antara utilitarisme tindakan dan

aturan moral,aturan yang baik akan menghasilkan keuntungan yang maksimal.

Tindakan individu didasarkan atas prinsip kegunaan dan aturan moral,Tindakan

dikatakan baik . menurut filsuf johan stuart mill(1864), bahwa kesenangan dan

kebahagiaan dinilai secara kualitatif. Menurutnya “everebody to count for

one,nobodiy to count for more than one”, suatu perbuatan dinilai baik, jika

kebahagiaan melebihi ketidak bahagiaan. Tidak ada seorang pung yang tidak

berguna bagi yang lain.

Page 11: Makalah etika kebidanan

Kebahagiaan terbesar adalah milik semua orang. Menurut richard B.

Brandt bahwa perbuatan dinilai baik secara moral, jika sesuai dengan aturan moral

yang berlaku dan berguna pada suatu masyarakat.

2. Teori deontology

Menurut immanuel kant (1724-1804),sesuatu dikatakan baik dalam arti

sesungguhnya adallah kehendak yanng baik, jika digunakan dengan baik oleh

kehendak manusia, tetapi jika digunakan dengan kehendak yang jahat, akan

menjadi jelek sekali. Kehendak menjadi baik jika bertindak karena

kewajiban.karena seseorang bertindak karena motif tertetu atau keinginan tertentu

berarti disebut tindakan yang tidak baik. Bertindak sesuai kewajiban,disebut

lagalitas. Menurut W.D Ross(1877-1971), setiap manusia mempunyai intuisi akan

kewajiban, semua kewajiban berlaku langsun pada diri kita.kewajiban untuk

mengatakan kebenaran merupakan kewajiban untuk, termasuk kewajiban

kesetiaan, ganti rugi,terima kasih, keadilan, berbuat baik dsb.

Contoh yang lain adalah bila berjanji harus ditepati, bila meminjam harus

dikembalikan dsb. Dengan memahami kewajiban akan terhindar dari keputusan

yang menimbulkan komplik atau dilema. 

3.Teori hedonisme

Menurut Aristippos (433-355 SM), sesuai kodratnya setiap manusia

mencari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan. Akan tetapi ada batas

untuk mencari kesenangan. Hal yang penting adalah menggunakan kesenangan

dengan, dan tidak terbawa oleh kesenangan. Menurut epikuros (341-270 SM)

dalam menilai kesenangan (hedone) tidak hanya kesenangan inderawi, tetapi

kebebasan dari rasa nyeri, kebebasan daei keresahan jiwa juga. Apa tujuan dari

kehidupan manusia adalah kesenangan. Menurut john locke (1632-1704), kita

sebut baik bila meningkatkan kesenangan dan sebaliknya dinamakan jahat kalau

mengurangi kesenangan atau menimbulkan ketidaksenangan.

4.Teori eudemonisme

Menurut falsuf Yunani Aristoteles (383-322 SM) dalam buku Ethika

Nikomakheia, bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan,

ingin mencapai sesuatu yang biak bagi kita. Seringkali kita mencari suatu tujuan

untuk terakhir hidup manusia adalah kebahagian (eudaimonia).Seseorang mampu

Page 12: Makalah etika kebidanan

mencapai tujuannyan jika mampu menjalankan fungsinya denga baik, keunggulan

manusia adalah akal dan budi. Munusia mencapai kebahagian dengan

menjalankan kegiatan yang rasional. Ada dua macam keutamaan intelektual dan

keutamaan moral.

F. DIMENSI ETIK DALAM PERAN BIDAN 

Peran bidan secara menyeluruh meliputi beberapa aspek: Praktisi,

penasehat, konselor, teman, pendidikan, dan peneliti atau pada garis besarnya

adalah pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti dalam pelayanan

kebidanan.Menurut United Kingdom Central Council (UKCC) 1999, tanggung

jawab bidan meliputi:

1. Mempertahankan dan meningkatkan keamanan ibu dan bayi

2. Menyediakan pelayanan yang berkualitas dan informasi dan nasehat yang

tidak bias yang didasarkan pada evidence based.

3. Mendidik dan melatih calon bidan untuk dapat bekerjasama dalam profesi

dan Memberikan pelayanan dengan memiliki taanggung jawab yang sama,

termasuk dengan teman sejawatnya atau kolega, sehingga bagaimana agar

fit for practice and fit for purpose (menguntungkan untuk praktik dan

menguntungkan untuk tujuan).

4. Dimensi kode etik, meliputi:

Antara anggota profesi dan klien

Antara anggota profesi dan sistem kesehatan.

Anggota profesi dan profesi kesehatan.

sesama anggota profesi.

Prinsip kode etik, terdiri dari:

1. Menghargai otonomi.

2. Melakukan tindakan yang benar.

3. Mencegah tindakan yang dapat merugikan.

4. Memperlakukan manusia denga adil

5. Menjelaskan dengan benar.

6. Menepati janji yang telah disepakati.

7. Menjaga kerahasiaan.

Page 13: Makalah etika kebidanan

G. STUDI KASUS 

1. Seorang bidan menangani seorang ibu X primipara berusia 35 tahun. Bidan

tersebut menggali informasi mulai dari riwayat kesehatan masa lalu, sekarang

dan riwayat kesehatan keluarganya.kehamilan ibu X berusia 14 minggu dan ini

merupakan kehamilan yang direncanakan. Pada akhir pertemuan ibu X tersebut

mengeluarkan pendapat tentang rencana persalinannya ibu X menyatakan

tentang persalinan sebagai pilihannya. Bidan menjelaskan bahwa persalinan SC

untuk kasus komplikasi. Bidan tersebut tidak melanjutkan diskusinya karena

takut memberikan informasi yang salah dan terjadi konflik. Maka bidan

menyarankan ibu X untuk konsultasi ke dokter kandungan. Ada beberapa

pertanyaan untuk bahan pertimbangan :

1. Haruskah bidan tersebut meneruskan diskusi tentang persalinan SC

sebagai pilihan?

2. Menurut anda apakah keinginan ibu X untuk SC harus dipenuhi?

3. Haruskah persalinan SC menjadi atu pilihan untuk beberapa ibu, padahal

tanpa indikasi?

2. Seorang ibu primigravida dengan umur kehamilan 27 minggu diperkirakan

akan melahirkan bayi prematur. Dirumah sakit ia melakukan berbagai

pemeriksaan, seperti pemeriksaan servix, usapan vagina dan pemeriksaan urin.

Ibu tersebut didiagnosis mengalami infeksi saluran kemih.penyebab

kemungkinan kelahiran prematur pada ibu tersebut ternyata gonore dan infeksi

chlamydia, sehingga pada hasil pemeriksaan vulva ibu tersebut terdapat sekret

yang mukopurelent, tampak kotor, basah, lembab,dan berbau, serta terdapat

hiperemis di daerah sekitar vulva da vagina. Kemudian setelah selesai

pemeriksaan, pada saat istirahat bidan yang memeriksa ibu tersebut

menceritakan kejadian atau kasus yang dialami ibu tersebut pada sejawat bidan

yang lain termasuk pada para mahasiswa calon bidan. Ada beberapa

pertanyaan untuk menjadi bahan pertimbangan :

1. Apakah tindakan yang dilakukan bidan tersebut melanggar kode etik?

2. Bagaimana seharusnya tindankan bidan dalam menjamin privasi dan

kerahasiaan klien ?

Page 14: Makalah etika kebidanan

H. PELAYANAN KEBIDANAN

Peran 1: menjamin perlindungan pada masyarakat pengguna jasa profesi dan

frofesi sendiri, 2:sangat berperan dalam pemberian pelayanan

profesional.

Bidan dikatakan profesonal, memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:

• Mandiri.

• Peningkatan kompetensi.

• Praktik berdasarkan evidence based.

• Penggunaan berbagi sumber informasi.

Masyarakat membutuhkan pelayanan yang aman dan berkualitas, serta

butuh perlindungan sebagai pengguna jasa profesi. Ada beberapa halyang menjadi

sumber ketidak puasan pasien atau masyarakt, yaitu:

Pelayanan yang aman .

Sikap petugas yang kurang baik.

Komunikasi yang kurang.

Kesalahan prosedur.

Sarana kurang baik.

Tidak adanya penjelasan atau bimbingan atau informasi atau pendidikan

kesehatan.

Proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan prangkat hukum

yang sudah ada melalui serangkain kegiatan sertifikasi (pengaturan konfetensi),

registrasi (pengaturan kewenangan), dan lisensi (pengaturan penyelenggaraan

kewenangan).Tujuan adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat

terhadap pelayanan yang telah diberikan. Bentuk perlindungan tersebut adalah

melipiti:

• Mempertahankan kualitas pelayanan.

• Memberikan kewanangan.

• Menjamin perlindungan hukum.

• Meningkatkan profesionalisme.

Prakti bidan adalah serangkain kegiatan pelayanan kesehatan yang yang

diberikan oleh bidan kepada pasien (individu,keluarga dan masyarakat) sesuai

dengan kewenangan dan kemampuannya.

Page 15: Makalah etika kebidanan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai

manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah

penyelesaian baik atau buruk (Jones,1994). Moral merupakan pengetahuan atau

keyakinan tentang adanya hal yang baik dan buruk serta mempengaruhi sikap

seseorang. Kesadaran tentang adanya baik dan buruk berkembang pada diri

seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial budaya, agama

dsb, hal inilah yang disebut kesadaran moral atau kesadaran etik. Moral juga

merupakan keyakinan individu bahwa sesuatu adalah mutlak baik atau buruk

walaupun situasi berada.

B. Saran

Seorang bidan perlu mengetahui tentang isu etik maupun moral dalam

lingkungan kebidanannya.

Bidan perlu mengetahui bagaimana mengambil keputusan yang sulit

berkaitan dengan etik.

Bidan juga harus mengetahui bahwa dalam layananan kebidananseringkali

muncul masalah atau isu di masyarakat berkaitan dengan etik dan moral,

dilema serta konflik yang dihadapi bidan sebagai praktisi kebidanan.

Page 16: Makalah etika kebidanan

DAFTAR PUSTAKA

Wahyuningsih heni puji, Etika profesi kebidanan, Penerbit fitramaya