Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

23
EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE & VARIABEL EPIDEMIOLOGI DISUSUN OLEH : Vira Rahmayanti Arina Muthia Putri Ayuni Devina Koesnatasha A Annisa Apriliani Yolanda Mutiara KELAS 2 B PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN 0

Transcript of Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

Page 1: Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE & VARIABEL EPIDEMIOLOGI

DISUSUN OLEH :

Vira Rahmayanti

Arina Muthia

Putri Ayuni

Devina Koesnatasha A

Annisa Apriliani

Yolanda Mutiara

KELAS 2 B

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2013

0

Page 2: Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini

yang alhamdulillah tepat waktu yang berjudul “EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE &

VARIABEL EPIDEMIOLOGI”.

Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai karakteristik dan interaksi

host, agent, environment serta variable epidemiologi. Diharapkan Makalah ini dapat

memberikan informasi kepada kita semua mengenai hal tersebut.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan

demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah

SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Jakarta, 14 Maret 2013

Penyusun

1

Page 3: Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar ………………………………………………………. 1

Daftar Isi ………………………………………………………. 2

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

………………………………………………………. 3

1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………………. 4

1.3. Tujuan

………………………………………………………. 4

BAB II. PEMBAHASAN ………………………………………………………. 5

BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan ……………………………………………………….14

Daftar Pustaka .....................................................................................15

2

Page 4: Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Konsep Penyebab dan Proses Terjadinya Penyakit

Perkembangan teori penyebab penyakit:

1. Konsep terjadinya penyakit didasarkan karena adanya gangguan makhluk

halus.

2. Hipocrates: timbulnya penyakit karena adanya pengaruh lingkungan yang

meliputi air, udara, tanah cuaca, dan lain-lain.

3. Pada masyarakat China adanya teori humoral yaitu teori penyakit tentang

adanya keseimbangan cairan dalam tubuh manusia.

Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari

rantai sebab akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi

antara manusia dengan berbagai sifatnya (biologis, fisiologis, psikologis,

sosiologis, antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan lingkungan

(environment). Agen: Suatu faktor yang harus hadir untuk suatu penyakit agar

penyakit itu terjadi, contoh: Virus influensa adalah agen influenza. Keadaan

lingkungan (environment) juga menentukan apakah transmisi efektif penyakit

dapat terjadi dalam situasi tertentu.

Konsep Dasar Timbulnya Penyakit

Segitiga Epidemiologi:

Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang

memberi gambaran tentang hubungan antara tiga faktor yg

berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya

3

Page 5: Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host (penjamu),

Agent (penyebab) dan Environment (lingkungan)

Keadaan di masyarakat dikatakan ada masalah kesehatan jika

terjadi ketidak seimbangan antara Host, Agent dan Environment

Pada saat terjadi ketidakseimbangan antara Host, Agent dan

Environment akan menimbulkan penyakit pada individu atau

masalah kesehatan di masyarakat.

Secara umum, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

1. Studi yang ditujukan untuk menentukan jumlah atau frekuensi dan distribusi

penyakit di suatu daerah berdasarkan variable orang, tempat, dan waktu yang

disebut epidemiologi deskriptif.

2. Studi epidemiologi yang ditujukan untuk mencari factor-faktor penyebab

timbulnya penyakit atau mencari penyebab terjadinya variasi yaitu tinggi atau

rendahnya frekuensi penyakit pada berbagai kelompok individu, studi

epidemiologi ini dikenal sebagai epidemiologi analitik.

Dalam upaya mencari frekuensi distribusi penyakit berdasarkan epidemiologi

deskriptif timbul berbagai pertanyaan berikut,

1. Siapa yang terkena?

2. Bilamana hal tersebut terjadi?

3. Bagaimana terjadinya?

4. Dimana kejadian tersebut?

5. Berapa jumlah orang yang terkena?

6. Bagaimana penyebarannya?

7. Bagaimana cirri-ciri orang yang terkena?

Analisis data epidemiologis berdasarkan variable tersebut digunakan untuk

memperoleh gambaran yang jelas tentang morbiditas dan mortalitas yang dihadapi.

Dengan demikian, memudahkan untuk mengadakan penanggulangan, pencegahan

atau pengamatan. Untuk menentukan adanya peningkatan atau penurunan insiden

4

Page 6: Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

serta prevalensi penyakit yang timbul, harus diperhatikan kebenaran perubahan

tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

1) Apakah karakteristik host, agent dan environment?

2) Bagaimana konsep interaksi host, agent dan environment?

3) Apa sajakah variable epidemiologi?

4) Apa yang dimaksud variable orang?

5) Apa yang dimaksud variable tempat?

6) Apa yang dimaksud variable waktu?

1.3. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut,

1.3.1. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Dasar

Epidemiologi.

1.3.2. Mampu menjelaskan karakteristik Host, Agent dan Environment.

1.3.3. Mampu menjelaskan penggunaan konsep interaksi Host, Agent dan

Environment.

1.3.4. Mampu menjelaskan variabel Epidemiologi.

1.3.5. Mampu menjelaskan variable orang.

1.3.6. Mampu menjelaskan variable tempat.

5

Page 7: Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Host Agent and Environment

Host, Agent dan Environmen atau HAE merupakan segitiga epidemiologi yang digunakan oleh ahli epidemiologi untuk menjelaskan mengenai penyebab penyakit. Host, Agent and Environmen memiliki karakter masing-masing, yaitu :

2.1.1. Karakteristik Host atau Penjamu

2.1.1.1.Resistensi

Resistensi merupakan kemampuan penjamu untuk bertahan dari suatu infeksi tertentu. Seperti kuman, virus, bakteri, dan mikroba yang dapat menyebabkan penyakit, dan melemahnya kondisi penjamu.

2.1.1.2. Imunitas

Imunitas adalah kemampuan dari pejamu untuk mengembangkan respon imunologis, baik secara alamiah ataupun non alamiah. Sehingga tubuh kebal terhadap penyakit tertentu.

2.1.1.3. Infectiousness

Infectiousness yaitu kemampuan dari potensi pejamu dalam menularkan penyakit kepada orang lain. Ketika seseorang sakit maka antara manusia yang satu dengan yang lainya dapat menularkan penyakit.

2.1.2. Karakteristik Agent

2.1.2.1. Invectivitas

Kemampuan organism dalam beradaptasi di lingkungan dan berkembang biak pada jaringan tubuh pejamu. Sehingga ketika organisme pada jumlah tertentu dapat menginfeksi pejamu.

6

Page 8: Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

2.1.2.2. Patogenesitas

Kesanggupan organisme untuk menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada pejamu yang diserang.

2.1.2.3. Virulensi

Kemampuan agent untuk menghasilkan reaksi patologis berat yang dapat menyebabkan kematian.

2.1.2.4. Toksisitas

Kesanggupan agent dalam menghasilkan reaksi kimia yang bersifat racun atau toksis dan dapat menyebabkan rusaknya jaringan pada pejamu yang diserang.

2.1.2.5. Invasitas

Kemampuan agent melakukan penetrasi masuk kedalam jaringan pejamu dan menyebar kedalamnya.

2.1.2.6. Antigenesitas

Antigenesitas adalah kesanggupan organisme untuk merangsang reaksi imunologis dari pejamu.

2.1.3. Karakteristik Environmen atau Lingkungan

2.1.3.1.Topologi

Situasi lokasi yang alami atau buatan yang menyebabkan untuk berkembangnya dan menyebarnya suatu penyakit tertentu.

2.1.3.2.Geografis

Keadaan yang berhubungan dengan struktur geologi dan bumi yang menyebabkan penyebaran penyakit.

7

Page 9: Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

2.2 Konsep interaksi Host, Agent, Environment.

Dalam mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, usaha

minimal yang dapat dilakukan seorang Public Health ialah dengan menjaga

keseimbangan ekologi, atau yang sering kita ketahui dengan menjaga konsep

keseimbangan Triangle Epidemiology (Host, Agent, Environment). Kesehatan

di masyarakat dikatakan bermasalah jika terjadi ketidak seimbangan antara

ketiganya. Mengingat kompleksnya hubungan antar ketiga faktor tersebut,

maka tidak ada satupun jenis penyakit yang hanya disebabkan oleh satu faktor

saja. Interaksi antar ketiganya menciptakan berbagai konsep yang saling

berkaitan satu sama lain. Yaitu, interaksi antara host dengan agent, host

dengan environment, dan agent dengan environment.

2.2.1. Interaksi host-agent

8

E

A H

EA

H

Page 10: Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

EA

H

Ketika kondisi seimbang sedang berjalan, terdapat agent baru

muncul, jumlah agent bertambah, sehingga menyebabkan kemampuan

agent untuk menginfeksi host bertambah.

2.2.2. Interaksi host-environment

Pada musim atau cuaca

tertentu, agent bertambah sehingga potensi penularan bibit penyakit

kepada host akibat cuaca tersebut meningkat.

2.2.3. Interaksi agent-environment

Interaksi antar keduanya bekerja saling berdampingan satu sama

lain. Dapat digambarkan ketika environment bertambah, hal itu dapat

menyebabkan agent bertambah juga. Dan ketika agent bertambah,

biasanya disebabkan karena kondisi environment yang mendukung.

2.3 Variabel Epidemiologi (Epidemiologi Deskriptif)

Variable epidemiologi adalah segala faktor yang dapat

menimbulkan penyakit epidemik, baik penyakit infeksi maupun

penyakit non infeksi yang terjadi pada masyarakat.

Berdasarkan peranannya epedimiologi terbagi atas

epidemiologi deskriptif dan analitik. Peranan epidemiologi

deskriptif adalah membandingkan kelompok-kelompok

9

Page 11: Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

menurut waktu, tempat dan orang yang sering disebut

dengan variabel epidemiologi. Analisis epidemiologis

berdasarkan variabel tersebut digunakan untuk memperoleh

gambaran yang jelas tentang morbiditas dan mortalitas yang

dihadapi. Dengan demikian memudahkan untuk mengadakan

penanggulangan, pencegahan dan pengamatan. Uuntuk

menentukan adanya peningkatan atau penurunan insidensi

atau prevalensi penyakit yang timbul, harus diperhatikan

kebenaran perubahan tersebut.

2.3.1 Variabel Epidemiologi :

2.3.1.1.Waktu

Kejadian penyakit menurut waktu seperti jam,

hari, minggu dan bulan serta tahun. Tujuan mengetahui

waktu adalah untuk dapat memperkirakan sumber

penyakit dengan melihat masa inkubasi penyakit,

perkiraan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) dan

melihat penurunan kasus karena program kesehatan

tertentu, misalnya penurunan penyakit TB selama

dicanangkan program imunisasi atau penurunan

penularan DBD setelah pencanangan 3M Plus.

2.3.1.2. Tempat

Maksudnya adalah perkotaan, pedesaan,

pemukiman domestik asing dan sebagainya. Hubungan

penyakit dengan tempat menunjukkan adanya faktor-

faktor yang mempunyai arti penting sebagai penyebab

timbulnya penyakit antara penghuni dengan tempat

yang dihuni.

2.3.1.3. Variabel Orang

10

Page 12: Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

Variabel orang adalah ciri-ciri yang didapat sejak

lahir ataupun sesudah lahir. Untuk mengidentifikasikan

seseorang terdapat variabel yang tak terhingga

banyaknya, tetapi hendaknya dipilih variabel yang

dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan

ciri seseorang. Untuk menentukan variabel mana yang

dapat digunakan sebagai indikator, hendaknya

disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan serta

sarana yang ada.

Karakteristik yang selalu diperhatikan dalam

suatu penyelidikan epidemiologi untuk variabel orang

adalah umur, ras, status kekebalan, jenis kelamin, kelas

sosial (pendidikan, pekerjaan, penghasilan), golongan

etnik, status perkawinan, besarnya keluarga, paritas

(keturunan), dan lain sebagainya yang berhubungan

dengan variabel orang, seperti gaya hidup dan

kebiasaan makan (Sutrisna, 1994).

Pentingnya variabel orang misalnya umur adalah

untuk mengetahui :

a. Potensi mereka untuk terpapar dengan

sumber infeksi

b. Tingkat imunisasi merek

c. .Aktifitas fisiologi

Variabel orang dapat digunakan untuk

mengetahui populasi yang berisiko.

2.4 Variabel Tempat

Penyebaran menurut tempat pada prinsipnya sama dengan mencoba

menjawab pertanyaan “where”. Tempat kejadian kasus atau masalah

11

Page 13: Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

kesehatan sangat penting diketahui karena tempat kejadian yang erat

kaitannya dengan lingkungan yang sesuai dengan model segitiga

epidemiologi. Distribusi menurut tempat sama artinya dengan area geografis,

luas dan tinggi lokasi sehingga tempat biasanya di katagorikan di kotomi

(perkotaan dan pedesaan (urban dan rural), pemukiman dan non pemukiman,

domestik dan asing, didalam dan diluar, serta institusi dan non institusi).

Analisis perubahan frekuensi penyakit didasarkan pada antar-tempat

(batas alamiah, iklim, temperatur), antara urban dan rural (kepadatan

penduduk suplai air), dalam negara (provinsi), antar-negara (internasional),

variasi dan ketetapan diagnosis, serta sistem pelaporan.

Distribusi menurut lokasi tempat kasus penyakit atau masalahterjadi,

menentukan jenis penyebaran penyakit atau masalah kesehatan. Profil

kesehatan di Indonesia secara nasional umumnya terbagi menurut provinsi

dan kabupaten. Dari beberapa indikator kadang dikelompokkan menjadi

bagian barat, tengah, dan timur. Perbedaan tingkat kesehatan antar-wilayah

seringkali bukan hanya sekedar perbedaan tempat atau daerah tetapi pada

umumnya berlatar belakang masalah lingkungan yang sangat kompleks. Profil

kesehatan dapat dibedakan diantara daerah atau menurut katagori, misalnya

anka kematian bayi, angka kelahiran atau angka cakupan yang akan berbeda

dari satu daerah dengan daerah yang lain.

2.5 Variabel Waktu

Uraian tentang waktu pada distribusi kejadian penyakit atau masalah

kesehatan pada prinsipnya berkaitan dengan pertanyaan “when”. Pengertian

waktu berkaitan dengan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dekade,

dan abad. Variabel waktu dalam epidemiologi terutama berkaitan dengan

perubahan kajadian penyakit baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Beberapa pola perubahan yang berkaitan dengan waktu antara lain, skala

perubahan frekuensi penyakit yaitu :

12

Page 14: Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

1. Variasi jangka pendek (fluktuasi)

2. Variasi berkala (siklis)

a. Variasi musiman (berulang interval < 1 tahun)

b. Variasi siklik (berulang interval > 1 tahun)

3. Variasi jangka panjang (secular trends)

Variabel jangka pendek adalah perubahan jangka pendek atau

fluktuasi, adalah perubahan naik-turunnya frekuensi kejadian penyakit yang

berjangka waktu relatif pendek. Contoh kejadian yang relatif pendek adalah

keracunan makanan yang bersumber pada satu tempat, puncak frekuensi

insiden umumnya hanya satu dan setelah itu wabah tersebut akan selesai.

Variabel berkala adalah perubahan secara berkala dengan interval daur

waktu dalam hitungan bulan atau musim sampai tahun. Umumnya penyakit

menular yang endemis biasanya menunjukkan daur atau siklus musiman.

Beberapa jenis penyakit tersebut sering kali dapat dijelaskan latar belakang

kejadiannya yang berkaitan dengan host, agent, dan environment. Contohnya,

penyakit demam berdarah yang terjadi sesudah pergantian musim hujan ke

musim kemarau.

Variasi jangka panjang (secular trends) adalah perubahan frekuensi

penyakit atau masalah kesehatan yang terjadi dalam waktu yang panjang.

Dibeberapa negara maju yang sistem pencatatan kesehatannya sudah baik dan

sudah lama, menunjukkan angka insiden dan prevalens yang jelas dan teratur

dari tahu ke tahun. Di Indonesia masih sukar untuk melihat hal tersebut

(misalnya : cacar dan polio).

Variabel waktu bermanfaat dalam :

1. Memprediksi puncak insiden.

2. Merencanakan upaya penanggulangan.

3. Malakukan evaluasi dampak penanggulangan yang telah dilaksanakan.

13

Page 15: Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Triangle Epidemiology (Host, Agent, Environment) atau HAE

merupakan segitiga epidemiologi yang digunakan oleh ahli epidemiologi

untuk menjelaskan mengenai penyebab penyakit. Dalam mewujudkan derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya, usaha minimal yang dapat dilakukan

seorang Public Health ialah dengan menjaga konsep keseimbangan host,

agent, environment. Dengan menjaga konsep keseimbangan HAE dengan

menggunakan variabel epidemiologi yaitu variable orang, variable waktu, dan

variable tempat seorang Public Health dapat mengetahui faktor-faktor

14

Page 16: Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

penyebab penyakit dan mencegah agar penyakit tersebut tidak dating lagi

ataupun menular.

Daftar Pustaka

Budiarto, Eko.2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC

Gerstman, B.Burn. 1998. Epidemiology Kept Simple : An Introduction to Traditional

and Modern Epidemiology.John Wiley & Sons.

Rajab, Wahyudin. 2009. Buku ajar epidemiologi untuk mahasiswa kebidanan.

Jakarta:EGC.

(http://mustafamura.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=206:dasar-dasar-

15

Page 17: Makalah Epidemiologi 2 Kel.1

epidemiologi&catid=97:surveilans-epidemiologi&Itemid=112, diakses tanggal 14

maret 2013. Mustafa, mura. 2011. [pdf].)

Reskiaddin laode, http://kesmas-ode.blogspot.com/2012/10/karakteristik-host-agent-dan-environment.html, diakses tanggal 14/03/2013 pukul 20.00)

Reskiaddin laode, http://kesmas-online.blogspot.com/2011/04/karakteristik-host-agent-dan_06.html, diakses tanggal 14/03/2013 pukul 20.00)

Reskiaddin laode, http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/03/konsep-dasar-epidemiologi-penyakit.html, diakses tanggal 14/03/2013 pukul 20.00)

(http://books.google.co.id/books?

id=DrTEvxpXLWMC&pg=PA60&dq=variabel+tempat+dan+waktu+pada+host,

+agent+dan+environment&hl=id&sa=X&ei=LzlFUdP4OZDjrAeDwIDgAw&redir_esc=y#v=one

page&q=variabel%20tempat%20dan%20waktu%20pada%20host%2C%20agent%20dan

%20environment&f=false, diakses pada tanggal 16/03/2013)

16