makalah bsk

35
6 Tinjauan Umum Tentang Batu Saluran Kemih Defenisi Batu saluran kemih (BSK) ialah terbentuknya batu di dalam saluran kemih. Pembentukan batu dapat terjadi di mana saja di dalam sistem kolektivus urinarius (paling sering di dalam ginjal) dan terutama bergantung pada jenis kelamin, usia, diet, iklim serta kondisi genetik seseorang. 13,14 Gambar 2.3 Posisi Letak Batu pada Saluran Kemih Batu ginjal terbentuk ketika urin jenuh dengan garam dan mineral seperti kalsium oksalat, struvite

description

rr

Transcript of makalah bsk

Page 1: makalah bsk

6

Tinjauan Umum Tentang Batu Saluran Kemih

Defenisi

Batu saluran kemih (BSK) ialah terbentuknya batu di dalam saluran

kemih. Pembentukan batu dapat terjadi di mana saja di dalam sistem kolektivus

urinarius (paling sering di dalam ginjal) dan terutama bergantung pada jenis

kelamin, usia, diet, iklim serta kondisi genetik seseorang.13,14

Gambar 2.3 Posisi Letak Batu pada Saluran Kemih

Batu ginjal terbentuk ketika urin jenuh dengan garam dan mineral seperti

kalsium oksalat, struvite (amonium magnesium fosfat), asam urat dan sistin. 60-

80% batu mengandung kalsium. Mereka bervariasi dalam ukuran dari kecil seperti

krikil hingga besar seperti batu, untuk batu staghorn besar. Batu mungkin tinggal

dalam posisi di mana mereka terbentuk, atau bermigrasi ke saluran kemih,

menghasilkan gejala sepanjang jalan.15,16,17,18

Faktor lain yang menyebabkan produksi batu adalah pembentukan plak

Randall. Endapan kalsium oksalat yang terbentuk di membran basal loop tipis

Page 2: makalah bsk

7

Henle; ini akhirnya menumpuk di ruang subepitel dari papila ginjal, yang

menyebabkan plak Randall dan akhirnya membentuk kalkulus.1

Komposisi Batu

Komposisi batu yang ditemukan pada seseorang perlu ditentukan karena

komposisi batu dipakai sebagai landasan untuk menelusuri etiologi penyakit BSK.

Analisis batu dapat dilakukan secara kimiawi, yaitu cara kualitatif dan cara

kuantitatif dengan metode kromatografik dan autoanalisis. Cara lain ialah cara

optik dengan diseksi mikroskopik binokuler dengan mikroskop petrografik. Juga

ada cara instrumental melalui kristalografi radiografik, spektroskopi inframerah,

termoanalitik, dan mikroskopi elektron. Kristalografi radiografik merupakan cara

yang dianggap paling baik ditinjau darisegi kesederhanaan dan ketepatannya.13

Komposisi BSK yang dapat ditemukan yaitu14,15,19 ;

1. Batu kalsium oksalat/fosfat merupakan batu ginjal yang paling sering

ditemukan. Batu ginjal terjadi ketika pasien mengabsorbsi lebih banyak

kalsium di dalam usus dibandingkan ekskresinya ke dalam urine, atau jika

terdapat defek primer reabsorbsi kalsium pada ginjal.

2. Batu struvit (magnesium ammonium fosfat) terjadi pada pasien dengan urin

yang terus-menerus basa akibat ISK oleh mikroorganisme positif-urease

seperti Proteus spp., Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas dan

Stafilokokus yang dapat menghasilkan enzim urease dan mengubah urin

menjadi basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak. Suasana basa ini

memudahkan garam-garam magnesium, amonium, fosfat dan karbonat

Page 3: makalah bsk

8

membentuk batu magnesium amonium fosfat (MAP) dan karbonat apatit, batu

tersebut dinamakan batu ginjal staghorn.

3. Batu asam urat berkaitan dengan penyakit gout atau penyakit yang

menyebabkan pergantian sel yang cepat (leukemia, penyakit mieloproliferatif).

Batu asam urat lebih cenderung terbentuk dalam urin yang bersifat asam.

Kegemukan, alkoholik dan diet tinggi protein mempunyai peluang besar untuk

mengalami penyakit ini. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya batu asam

urat adalah: urin terlalu asam (pH kurang dari  6, volume urin kurang dari  2

liter/hari atau dehidrasi dan hiperurikosuria).

4. Batu sistin terlihat pada pasien kelainan genetik metabolisme sistin, ornitin,

lisin, atau arginin. Batu sistin lebih cenderung terbentuk dalam urin yang

asam.

Tabel 2.1 Komposisi Batu Ginjal yang Lazim Ditemukan.

KOMPOSISI

BATU

FREKUENSI PENYEBAB RADIOLOGI

Kalsium oksalat

dan kalsium

fosfat

Paling sering Hiperkalsemia:

kanker, ↑ PTH, ↑

vitamin D,

idiopatik.

Radiopaque

Struvit

(amonium

magnesium

fosfat)

Paling sering

kedua

ISK dengan bakteri

positif-urease

(Proteus spp.,

Klebsiella, Serratia,

Radiopaque;

batu

membentuk

silinder dalam

Page 4: makalah bsk

9

Enterobakter,

Pseudomonas dan

Stafilokokus)

pelvis renis

atau system

kaliks

Asam urat Lebih jarang

terjadi

-Hiperurisemia:

gout

-Pergantian sel

yang sering sekali

(leukemia, penyakit

mieloproliferatif)

-Kegemukan

-Alkoholik

-Diet tinggi protein

Radiolusen

Sistin Lebih jarang

terjadi

Sistinuria: keadaan

genetik defisiensi

sistin, ornitin, lisin,

dan arginin

Radiolusen

Etiologi

Penyebab terbentuknya BSK diduga berhubungan dengan gangguan aliran

urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan

lain yang masih belum terungkap (idiopatik).19

Page 5: makalah bsk

10

Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah

terjadinya BSK yang dibedakan sebagai faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.13

Faktor intrinsik, meliputi11,20,21 :

a. Umur

Umur terbanyak penderita BSK di negara-negara Barat adalah 20-50

tahun, sedangkan di Indonesia terdapat pada golongan umur 30-60 tahun.

Penyebab pastinya belum diketahui, kemungkinan disebabkan karena adanya

perbedaan faktor sosial ekonomi, budaya, dan diet. Berdasarkan penelitian Latvan,

dkk (2005) di RS.Sedney Australia, proporsi BSK 69% pada kelompok umur 20-

49 tahun. Menurut Basuki (2011), penyakit BSK paling sering didapatkan pada

usia 30-50 tahun.

b. Jenis kelamin

Kejadian BSK berbeda antara laki-laki dan wanita. Jumlah pasien laki-laki

tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien perempuan. Tingginya

kejadian BSK pada laki-laki disebabkan oleh anatomis saluran kemih pada laki-

laki yang lebih panjang dibandingkan perempuan, secara alamiah didalam air

kemih laki-laki kadar kalsium lebih tinggi dibandingkan perempuan, dan pada air

kemih perempuan kadar sitrat (inhibitor) lebih tinggi, laki-laki memiliki hormon

testosterone yang dapat meningkatkan produksi oksalat endogen di hati, serta

adanya hormon estrogen pada perempuan yang mampu mencegah agregasi garam

kalsium. 3 Insiden BSK di Australia pada tahun 2005 pada laki-laki 100-300 per

100.000 populasi sedangkan pada perempuan 50-100 per 100.000 populasi.

c. Heriditer/ Keturunan

Page 6: makalah bsk

11

Faktor keturunan dianggap mempunyai peranan dalam terjadinya penyakit

BSK. Walaupun demikian, bagaimana peranan faktor keturunan tersebut sampai

sekarang belum diketahui secara jelas. Berdasarkan penelitian Latvan, dkk (2005)

di RS. Sedney Australia berdasarkan keturunan proporsi BSK pada laki-laki

16,8% dan pada perempuan 22,7%.

Faktor ekstrinsik, meliputi11,19,20 :

a. Asupan air

Kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium dapat

meningkatkan insiden BSK. Selain itu memperbanyak diuresis dengan cara

banyak minum air akan mengurangi kemungkinan terbentuknya batu, sedangkan

kurang minum air menyebabkan kadar semua substansi dalam urin meningkat.

b. Makanan

Masyarakat yang banyak mengkonsumsi protein hewani angka morbiditas

BSK berkurang. Penduduk yang vegetarian yang kurang makan putih telur lebih

sering menderita BSK.

c. Diet

Diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya BSK.

d. Pekerjaan

Penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk

atau kurang aktivitas fisik (sedentary life).

e. Infeksi

Page 7: makalah bsk

12

Infeksi saluran kemih (ISK) dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal

dan akan menjadi inti pembentukan BSK. Infeksi bakteri akan memecah ureum

dan membentuk amonium yang akan mengubah pH urin menjadi alkali.

2.2.4. Faktor Resiko

Beberapa faktor resiko yang meningkatkan seseorang rentan terkena BSK

ialah22,23,24,25 :

1. Riwayat keluarga positif BSK

2. Riwayat pernah terkena BSK sebelumnya

3. Riwayat terkena infeksi saluran kemih

4. Penyakit Gout

5. Gangguan metabolisme yang meningkatkan ekskresi zat terlarut, misalnya

asidosis metabolik kronis, hiperkalsiuria, hyperuricosuria

6. Defisiensi sitrat dalam urin

7. Cystinuria (sebuah aminoaciduria autosomal resesif)

8. Batu ginjal yang paling umum pada orang dewasa usia 40 dan lebih tua ,

meskipun batu ginjal dapat terjadi pada semua usia

9. Pria lebih mungkin untuk mengembangkan batu ginjal , meskipun

peningkatan jumlah perempuan sedang mengembangkan batu ginjal. Laki-

laki cenderung memiliki tiga kali insiden yang lebih tinggi dari batu ginjal

dibandingkan wanita. Perempuan biasanya mengeluarkan lebih sitrat dan

kalsium kurang dari laki-laki, yang sebagian dapat menjelaskan insiden

yang lebih tinggi dari penyakit batu pada pria

Page 8: makalah bsk

13

10. Dehidrasi . Tidak minum cukup air setiap hari dapat meningkatkan risiko

batu ginjal . Orang-orang yang tinggal di iklim hangat dan mereka yang

berkeringat banyak mungkin berada pada risiko yang lebih tinggi daripada

yang lain

11. Diet tertentu . Makan makanan yang tinggi protein , sodium dan gula dapat

meningkatkan risiko beberapa jenis batu ginjal . Hal ini terutama berlaku

dengan diet tinggi natrium. Terlalu banyak sodium dalam diet

meningkatkan jumlah kalsium ginjal yang harus disaring dan secara

signifikan meningkatkan risiko batu ginjal

12. Tinggi indeks massa tubuh ( IMT ) , ukuran pinggang yang besar dan berat

badan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko batu ginjal

13. Pencernaan penyakit dan pembedahan. Operasi bypass lambung , penyakit

radang usus atau diare kronis dapat menyebabkan perubahan dalam proses

pencernaan yang mempengaruhi penyerapan kalsium dan air,

meningkatkan kadar zat pembentuk batu dalam urin

2.2.5. Patofisiologi

BSK mengacu pada adanya batu (kalkuli) di traktus urinarius. Batu

terbentuk ketika konsentrasi supstansi seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat dan

asam urat meningkat. Batu juga dapat terbentuk ketika difisiensi supstrats tertentu.

Seperti sitrat yang secara normal mencegah kristalisasi dalam urine, serta status

cairan pasien.19

Infeksi, stasis urine, serta drainase renal yang lambat dan perubahan

metabolic kalsium, hiperparatiroid, malignansi, penyakit granulo matosa

Page 9: makalah bsk

14

(sarkoldosis, tuberculosis), masukan vitamin D berlebih merupakan penyebab dari

hiperkalsemia dan mendasari pembentukan batu kalsium. Batu asam urat dapat

dijumpai pada penyakit Gout.19

Batu struvit mengacu pada batu infeksi, terbentuk dalam urine kaya

ammonia alkalin persisten akibat uti kronik. Batu urinarius dapat terjadi pada

inflamasi usus atau ileostomi. Batu sistin terjadi pada pasien yang mengalami

penurunan efek absorbsi sistin (asam ammonia) turunan.19

Gambar 2.4 Patofisiologi Pembentukan Batu

2.2.6. Gejala Klinik

Penderita BSK dapat mengalami suatu keadaan tanpa keluhan ataupun

tanpa gejala yang disebut sebagai “silent stone”. Keadaan ini dimulai sejak batu

berkuran kecil dan tetap berada dalam ginjal, tidak menyebabkan penyumbatan,

tidak terdapat infeksi, dan tidak turun ke saluran di bawahnya yaitu ureter.

Keadaan asimptomatis ini dapat berlangsung terus dan lama, disebut sebagai

Defisiensi substrat tertentu

Konsentrasi substansi

Kalsium oksalat, kalsium fosfat dan asam urat meningkat

Batu terbentuk Hiperkalsemia

Iritasi

Mual muntah

Resiko kekurangan volume cairan

Nyeri

Page 10: makalah bsk

15

keadaan batu yang non aktif. Gejala akut baru terlihat setelah ukuran batu

membesar dan atau posisi batu dapat menimbulkan gangguan pada saluran kemih

dan organ di sekitarnya. Pada awalnya, batu yang masih kecil pada saluran kemih

dengan pemeriksaan sinar-X tampak sebagai batu “tersembunyi” di ginjal, tetapi

belum menimbulkan kerusakan fungsi pada ginjal atau organ saluran kemih lain.

BSK yang masih kecil ini lama kelamaan akan membesar dan dapat menghambat

aliran urin dalam saluran kemih.26

Kadangkala, BSK yang ditemukan sangat kecil dan tidak menimbulkan

sumbatan pada saluran kemih sehingga dapat langsung lewat dan keluar bersama

urin tanpa menimbulkan gejala sama sekali. BSK dapat pula menimbulkan gejala

ringan seperti sakit pinggang, otot yang tegang, dan sebagainya. Beberapa jenis

BSK yang lain, dapat membesar dan berada disaluran kemih (biasanya ureter)

dalam waktu lama sebelum menimbulkan masalah. Pasien-pasien dengan keadaan

ini biasanya sering mengalami infeksi berulang pada saluran kemih sebelum

penyebab utamanya dapat didiagnosis. Paling sering adalah timbul gejala klasik

yang dikaitkan dengan bersarangnya BSK pada saluran kemih sehingga

menimbulkan iritasi dan sumbatan aliran urin.26

Gejala klinik yang ditimbulkan BSK antara lain11,27,28 :

a. Nyeri

Penderita BSK biasanya mengeluhkan rasa nyeri yang hilang timbul

(kolik). Rasa nyeri yang timbul ditentukan oleh lokasi dari BSK. BSK yang

berada di ginjal, di ureter bagian atas, atau ureter bagian bawah akan

menimbulkan rasa nyeri yang berbeda-beda. BSK yang terdapat di ginjal

Page 11: makalah bsk

16

menimbulkan 2 macam rasa nyeri yaitu nyeri kolik dan non kolik. Nyeri kolik

(hilang timbul) disebabkan oleh stretching (peregangan) sistem penampungan.

Nyeri non kolik yang terasa sakit terus-menerus disebabkan oleh peregangan

pembungkus ginjal. BSK yang lebih besar dari 1 cm pada piala ginjal (bagian

yang lebar di dalam ginjal) biasanya akan menyebabkan nyeri berat pada

punggung bagian bawah tepat di bawah tulang iga paling bawah. Batu pada ureter

atas atau tengah biasanya akan menyebabkan rasa nyeri pinggang hebat yang

menjalar ke perut bagian bawah. Rasa nyeri itu akan bertambah hebat apabila batu

bergerak turun dan menyebabkan rasa nyeri di sekitar testis pada pria atau labia

mayora pada wanita.

b. Hematuria

Adanya darah yang keluar dari urin (hematuria) atau kencing berdarah dan

urin yang disertai dengan pasir atau batu (kritaluria) akan membantu konfirmasi

adanya BSK.

c. Infeksi

Bila seseorang mengalami infeksi saluran kemih berulang yang tidak

sembuh dengan berbagai terapi yang adekuat, patut dicurigai adanya BSK. Batu

yang terdapat di saluran kemih ini menjadi tempat bersarangnya kuman yang tidak

dapat dijangkau dengan obat-obatan. Batu jenis struvite merupakan batu yang

paling sering berhubungan dengan adanya infeksi. Infeksi yang timbul pada batu

jenis ini umumnya oleh Proteus, Pseudomonas, Providencia, Klebsiella,

Staphyllococcus, dan Mycoplasma. Jarang sekali ditimbulkan oleh E. Coli. Batu

jenis lain yang berhubungan dengan infeksi adalah batu kalsium fosfat.

Page 12: makalah bsk

17

d. Demam

Demam terjadi karena adanya kuman yang beredar di dalam darah

sehingga menyebabkan suhu badan meningkat melebihi batas normal. Gejala ini

disertai jantung berdebar, tekanan darah rendah, dan pelebaran pembuluh darah di

kulit.

e. Pembengkakan daerah punggung bawah

Penyumbatan saluran kemih bagian atas yang akut ditandai dengan rasa

sakit di punggung bagian bawah. Pada sumbatan yang sudah berlangsung lama,

kadang-kadang dapat diraba adanya massa (benjolan) akibat ginjal yang

membesar (hidronefrosis).

f. Nausea dan vomiting

Salah satu gejala BSK adalah adanya nausea (rasa tidak enak, mual) dan

Vomiting (muntah).

2.2.7 Letak Batu Saluran Kemih

Sebagian besar BSK dapat ditemukan pada daerah-daerah tertentu di

sepanjang saluran perkemihan ialah14 :

Page 13: makalah bsk

18

a. Batu pelvis ginjal

Batu pielum didapatkan dalam bentuk yang sederhana sehingga hanya

menempati bagian pelvis, tetapi dapat juga tumbuh mengikuti bentuk susunan

pelviokaliks sehingga bercabang menyerupai tanduk rusa. Kadang batu hanya

terdapat disuatu kaliks.

Batu pelvis ginjal dapat bermanifestasi tanpa gejala tanpa gejala berat.

Umumnya gejala BSK merupakan akibat obstruksi aliran kemih dan infeksi.

Gambar 2.5 Batu pada Pelvis Ginjal

Batu pielum didapatkan dalam bentuk yang sederhana sehingga hanya

menempati bagian pelvis, tetapi dapat juga tumbuh mengikuti bentuk susunan

pelviokaliks sehingga bercabang menyerupai tanduk rusa. Kadang batu hanya

terdapat disuatu kaliks. Batu pelvis ginjal dapat bermanifestasi tanpa gejala tanpa

gejala berat. Umumnya gejala BSK merupakan akibat obstruksi aliran kemih dan

infeksi.

Nyeri di daerah pinggang dapat dalam bentuk pegal hingga kolik atau

nyeri yang terus-menerus dan hebat karena adanya pionefrosis. Pada pemeriksaan

fisik mungkin kelainan sama sekali tidak ada, sampai mungkin terabanya ginjal

yang membesar akibat adanya hidronefrosis.

Page 14: makalah bsk

19

Nyeri dapat berupa nyeri tekan atau ketok pada daerah arcus costa pada

sisi ginjal yang terkena. Sesuai dengan gangguan yang terjadi, batu ginjal yang

terletak dipelvis dapat menyebabkan terjadinya hidronefrosis, sedangkan batu

kaliks pada umumnya tidak member gejala fisik.

Jika didapatkan demam harus dicurigai suatu urosepsis dan ini merupakan

kedaruratan di bidang urologi. Dalam hal ini harus secepatnya ditentukan letak

kelainan anatomik pada saluran kemih yang mendasari timbulnya urosepsis dan

segera dilakukan terapi berupa drainase dan pemberian antibiotika.

b. Batu ureter

Gambar 2.6 Batu pada Ureter

Anatomi ureter mempunyai beberapa tempat penyempitan yang

memungkinkan batu ureter terhenti. Karena peristalsis, akan terjadi gejala kolik,

yakni nyeri yang hilang timbul disertai perasaan mual dengan atau tanpa muntah

dengan nyeri alih khas. Selama batu bertahan ditempat yang menyumbat, selama

itu kolik akan berulang-ulang sampai batu bergeser dan memberi kesempatan

pada air kemih untuk lewat.

Page 15: makalah bsk

20

Batu ureter mungkin dapat lewat sampai ke kandung kemih dan kemudian

keluar bersama kemih. Batu ureter juga bisa sampai ke kandung kemih dan

kemudian berupa nidus menjadi batu kandung kemih yang besar. Batu juga bisa

tetap tinggal diureter sambil menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik

dengan hidroureter yang mungkin asimptomatik. Tidak jarang terjadi hematuria

yang didahului serangan kolik. Bila keadaan obstruksi terus berlangsung, lanjutan

dari kelainan yang terjadi dapat berupa hidronefrosis dengan atau tanpa

pielonefritis sehingga menimbulkan gambaran infeksi umum.

c. Batu kandung kemih

Karena batu menghalangi aliran kemih akibat penutupan leher kandung

kemih, aliran yang mula-mula lancer secara tiba-tiba akan terhenti dan menetes

disertai dengan nyeri. Pada anak, nyeri menyebabkan anak yang bersangkutan

menarik penisnya sehingga tidak jarang dilihat penis yang agak panjang. Bila

pada saat sakit tersebut penderita berubah posisi, suatu saat air kemih akan dapat

keluar karena letak batu yang berpindah. Bila selanjutnya terjadi infeksi yang

sekunder, selain nyeri, sewaktu miksi juga akan terdapat nyeri menetap

suprapubik.

d. Batu uretra

Batu uretra umunya merupakan batu yang berasal dari ureter atau kandung

kemih yang oleh aliran kemih sewaktu miksi terbawa ke uretra, tetapi menyangkut

ditempat yang agak lebar. Tempat uretra yang agak lebar ini adalah di pars

prostatika, bagian permulaan pars bulbosa, dan di fosa navikular. Bukan tidak

mungkin dapatkan ditemukan di tempat lain.

Page 16: makalah bsk

21

Gejala yang ditimbulkan umumnya miksi tiba-tiba terhenti, menjadi

menetes dan nyeri. Penyulitnya dapat berupa terjadinya divertikulum, abses, fistel

proksimal, dan uremia karena obstruksi urin.

2.2.8. Penegakan Diagnosis

Penegakan diagnosis BSK didasarkan pada dua prosedur yaitu anamnesis

dan pemeriksaan fisis.

2.2.8.1. Anamnesis

Secara umum gejala yang ditimbulkan pada pasien yang menderita BSK

ialah11,27,28 :

- Nyeri

- Hematuria

- Infeksi

- Demam

- Pembengkakan daerah punggung bawah

- nausea dan vomiting

2.2.8.2. Pemeriksaan Fisis

Hasil pemeriksaan fisik antara lain28 :

a. Kadang-kadang teraba ginjal yang mengalami hidronefrosis/obstruktif.

b. Nyeri tekan/ketok pada pinggang.

c. Batu uretra anterior bisa di raba.

d. Pada keadaan akut paling sering ditemukan adalah kelembutan di daerah

pinggul (flank tenderness), ini disebabkan oleh hidronefrosis akibat obstruksi

sementara yaitu saat batu melewati ureter menuju kandung kemih.

Page 17: makalah bsk

22

2.2.8.3. Laboratorium

Pada urin biasanya dijumpai hematuria dan kadang-kadang kristaluria.

Hematuria biasanya terlihat secara mikroskopis, dan derajat hematuria bukan

merupakan ukuran untuk memperkirakan besar batu atau kemungkinan lewatnya

suatu batu. Tidak adanya hematuria dapat menyokong adanya suatu obstruksi

komplit, dan ketiadaan ini juga biasanya berhubungan dengan penyakit batu yang

tidak aktif. Pada pemeriksaan sedimen urin, jenis kristal yang ditemukan dapat

memberi petunjuk jenis batu. Pemeriksaan pH urin < 5 menyokong suatu batu

asam urat, sedangkan bila terjadi peningkatan pH (≥7) menyokong adanya

organisme pemecah urea seperti Proteus sp, Klebsiella sp, Pseudomonas sp dan

batu struvit.29,30

Gambar 2.7 Hasil Pemeriksaan Laboratorium Jenis Batu Saluran

Kemih

Page 18: makalah bsk

23

2.2.8.4. Radiologi

Ada beberapa jenis pemeriksaan radiologis yaitu11,28,29 :

a. Foto polos abdomen

Foto polos abdomen dapat menentukan besar, macam dan lokasi batu

radiopaque. Batu-batu jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfat bersifat

radiopaque dan paling sering dijumpai diantara batu jenis lain, sedangkan batu

asam urat bersifat radiolusen.

Gambar 2.8 Foto Polos Abdomen Normal dan Foto Polos Batu Ginjal

b. Intravenous Pyelogram (IVP)

IVP dapat menentukan dengan tepat letak batu, terutama batu-batu yang

radiolusen dan untuk melihat fungsi ginjal. Selain itu IVP dapat mendeteksi

adanya batu semi opaque ataupun batu non opaque yang tidak dapat terlihat oleh

foto polos abdomen.

Page 19: makalah bsk

24

Gambar 2.9 Intravenous Pyelogram

c. CT Scan

CT Scan (Computerized Tomography) adalah tipe diagnosis sinar X yang

dapat membedakan batu dari tulang atau bahan radiopaque lain.

d. Retrograde Pielografi (RPG)

Dilakukan bila pada kasus-kasus di mana IVP tidak jelas, alergi zat

kontras, dan IVP tidak mungkin dilakukan.

Gambel 2.10 Retrograde Pyelografi (RPG)

e. Ultrasonografi (USG)

USG dilakukan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan IVP,

yaitu pada keadaan-keadaan : alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang

menurun dan pada wanita yang sedang hamil. USG ginjal merupakan pencitraan

yang lebih peka untuk mendeteksi batu ginjal dan batu radiolusen, daripada foto

Page 20: makalah bsk

25

polos abdomen. Cara terbaik untuk mendeteksi BSK ialah dengan kombinasi USG

dan foto polos abdomen. USG dapat melihat bayangan batu baik di ginjal maupun

di dalam kandung kemih dan adanya tanda-tanda obstruksi urin.

f. Radioisotop

Untuk mengetahui fungsi ginjal secara satu persatu, sekaligus adanya

sumbatan pada gagal ginjal.

2.2.9. Penatalaksanaan

Berhasilnya penatalaksanaan medis BSK ditentukan oleh lima faktor

yaitu : ketetapan diagnosis, lokasi batu, adanya infeksi dan derajat beratnya,

derajat kerusakan fungsi ginjal, serta tata laksana yang tepat. Terapi dinyatakan

berhasil bila: keluhan menghilang, kekambuhan batu dapat dicegah, infeksi telah

dapat dieradikasi dan fungsi ginjal dapat dipertahankan.29

2.2.9.1. Terapi Konservatif

Batu kecil dalam ginjal yang tidak memberi tanda (silent stone) dapat

diobati secara konservatif dengan menunggu sampai batu dapat keluar dengan

sendiri. Pasien diberikan air minum minimal 2-3 liter per hari. Selain itu juga

dilakukan pembatasan diet kalsium, oksalat, natrium, fosfat dan protein

tergantung pada penyebab batu.31

2.2.9.2. Tanpa Operasi

a. Medikamentosa

Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari

5mm, karena diharapkan batu dapat keluar spontan. Terapi yang diberikan

bertujuan untuk mengurangi nyeri, memperlancar aliran urin dengan pemberian

Page 21: makalah bsk

26

diuretikum, dan minum banyak supaya dapat mendorong batu keluar dari saluran

kemih.11

Gambar 2.11 Terapi Medikamentosa Berdasarkan Jenis Kandungan Batu

b. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)

Alat ESWL adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh

Caussy pada tahun 1980. Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter

proksimal atau batu kandung kemih tanpa melalui tindakan invasif dan tanpa

pembiusan. Batu dipecah menjadi fragmen-fragmen kecil sehingga mudah

dikeluarkan melalui saluran kemih. Tidak jarang pecahan-pecahan batu yang

sedang keluar menimbulkan perasaan nyeri kolik dan menyebabkan hematuria.11,31

Page 22: makalah bsk

27

Persyaratan BSK yang dapat ditangani dengan ESWL :

1. Batu ginjal berukuran mulai dari 5 mm hingga 20 mm.

2. Batu ureter berukuran 5 mm hingga 10 mm.

3. Fungsi ginjal masih baik.

4. Tidak ada sumbatan distal dari batu.

c. Endourologi

Tindakan endourologi adalah tindakan invasif minimal untuk

mengeluarkan BSK yang terdiri atas memecah batu, dan mengeluarkannya dari

saluran kemih melalui alat yang dimasukkan langsung ke dalam saluran kemih.

Alat itu dimasukkan melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit (perkutan).

Proses pemecahan batu dapat dilakukan secara mekanik, dengan memakai energi

hidroulik, energi gelombang suara atau energi laser.11

2.2.9.3. Tindakan Operasi

a. Bedah Terbuka

Di klinik-klinik yang belum mempunyai fasilitas yang memadai untuk

tindakan-tindakan endourologi, laparoskopi maupun ESWL, pengambilan batu

masih dilakukan melalui pembedahan terbuka. Pembedahan terbuka itu antara lain

adalah : pielolitomi atau nefrolitotomi untuk mengambil batu pada saluran ginjal,

dan ureterolitotomi untuk batu di ureter. Tidak jarang pasien harus menjalani

tindakan nefrektomi atau pengambilan ginjal karena ginjalnya sudah tidak

berfungsi dan berisi nanah (pionefrosis), korteksnya sudah sangat tipis atau

mengalami pengkerutan akibat BSK yang menimbulkan obstruksi dan infeksi

yang menahun.11

Page 23: makalah bsk

28

2.3. Pencegahan

2.3.1. Pencegahan Primer

Tujuan pencegahan primer adalah untuk mencegah agar penyakit tidak

terjadi, dengan mengendalikan faktor penyebab suatu penyakit. Kegiatan yang

dilakukan meliputi promosi kesehatan, pendidikan kesehatan dan perlindungan

kesehatan.11,28,30,32

Pencegahan primer penyakit BSK seperti minum air putih yang banyak.

Konsumsi air putih minimal 2 liter per hari akan meningkatkan produksi urin.

Konsumsi air putih juga akan mencegah pembentukan kristal urin yang dapat

menyebabkan terjadinya batu. Selain itu, dilakukan pengaturan pola makan yang

dapat meningkatkan risiko pembentukan BSK seperti, membatasi konsumsi

daging, garam dan makanan tinggi oksalat (sayuran berwarna hijau, kacang,

coklat), dan sebagainya. Aktivitas fisik seperti olahraga juga sangat dianjurkan,

terutama bagi yang pekerjaannya lebih banyak duduk. 11,28,30,32

2.3.2. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder bertujuan untuk mengurangi keparahan penyakit

dengan melakukan diagnosis dan pengobatan dini. Untuk jenis penyakit yang sulit

diketahui kapan penyakit timbul, diperlukan pemeriksaan teratur yang dikenal

dengan pemeriksaan “Check-up”. Pemeriksaan urin dan darah dilakukan secara

berkala, bagi yang pernah menderita BSK sebaiknya dilakukan setiap tiga bulan

atau minimal setahun sekali. Tindakan ini juga untuk mendeteksi secara dini

apabila terjadi pembentukan BSK yang baru. Untuk pengobatan, pemberian obat-

obatan oral dapat diberikan tergantung dari jenis gangguan metabolik dan jenis

Page 24: makalah bsk

29

batu. Pengobatan lain yang dilakukan yaitu melakukan kemoterapi dan tindakan

bedah (operasi). 11,28,30,32

2.3.3. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier mencakup pembatasan terhadap segala

ketidakmampuan dengan menyediakan rehabilitasi saat penyakit, cedera atau

ketidakmampuan sudah terjadi dan menimbulkan kerusakan. Kegiatan yang

dilakukan meliputi rehabilitasi (seperti konseling kesehatan) agar orang tersebut

lebih berdaya guna, produktif dan memberikan kualitas hidup yang sebaik

mungkin sesuai dengan kemampuannya. 11,28,30,32