Makalah BLOK 5 muskuloskeletal

24
Mekanisme Otot Ketika Berlari Hingga Menyebabkan Pegal Magdalena Sri Febiolita Tambunan 102013260 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 Email : [email protected] Abstrak: Dengan menggerakan komponen-kompenen intrasel tertentu , sel otot dapat menghasilkan tegangan dan memendek yaitu berkontraksi . Melalui kemampuan berkontraksinya yang berkembang sempurna , kelompok-kelompok sel otot yang bekerja sama dalam suatu otot dapat menghasilkan gerakan dan melakukan kerja . Otot membentuk kelompok jaringan terbesar di tubuh , menghasilkan sekitar separuh dari berat tubuh . Otot rangka saja membentuk sekitar 40% berat tubuh pada pria dan 32% pada wanita , dengan otot polos dan otot jantung membentuk 10% lainnya dari berat total . Meskipun ketiga jenis otot secara struktural dan fungsional berbeda namun mereka dapat diklasifikasikan dalam dua cara berlainan berdasarkan karakterisitik umumnya . Pertama, otot dikategorisasikan sebagai lurik atau serat – lintang ( otot rangka dan otot jantung ) , atau polos (otot polos) , bergantung pada ada tidaknya pita terang gelap bergantian , atau garis-garis jika otot dilihat dibawah mikroskop cahaya . Kedua, otot dapat dikelompokkan sebagai volunteer dan involunteer dimana volunteer artinya bekerja secara sadar sedangkan involunteer 1 Makalah Blok 5 – Muskuloskeleta

description

Mekanisme Otot Ketika Berlari Hingga Menyebabkan Pegal

Transcript of Makalah BLOK 5 muskuloskeletal

Mekanisme Otot Ketika Berlari Hingga Menyebabkan PegalMagdalena Sri Febiolita Tambunan102013260Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510Email : [email protected]

Abstrak: Dengan menggerakan komponen-kompenen intrasel tertentu , sel otot dapat menghasilkan tegangan dan memendek yaitu berkontraksi . Melalui kemampuan berkontraksinya yang berkembang sempurna , kelompok-kelompok sel otot yang bekerja sama dalam suatu otot dapat menghasilkan gerakan dan melakukan kerja . Otot membentuk kelompok jaringan terbesar di tubuh , menghasilkan sekitar separuh dari berat tubuh . Otot rangka saja membentuk sekitar 40% berat tubuh pada pria dan 32% pada wanita , dengan otot polos dan otot jantung membentuk 10% lainnya dari berat total . Meskipun ketiga jenis otot secara struktural dan fungsional berbeda namun mereka dapat diklasifikasikan dalam dua cara berlainan berdasarkan karakterisitik umumnya . Pertama, otot dikategorisasikan sebagai lurik atau serat lintang ( otot rangka dan otot jantung ) , atau polos (otot polos) , bergantung pada ada tidaknya pita terang gelap bergantian , atau garis-garis jika otot dilihat dibawah mikroskop cahaya . Kedua, otot dapat dikelompokkan sebagai volunteer dan involunteer dimana volunteer artinya bekerja secara sadar sedangkan involunteer artinya bekerja secara tidak sadar , volunteer pada otot rangka sedangkan involunteer pada otot jantung dan otot polos . selain itu otot disarafi oleh sistem saraf somatik dan berada di bawah kesadaran atau disarafi oleh sistem saraf otonom dan tidak berada di bawah kontrol kesadaran .

Kata Kunci: otot rangka , kontraksi

Abstract: By moving the component - specific intracellular kompenen , muscle cells can produce voltages and retracts that contract . Through a growing ability berkontraksinya perfect , muscle cell groups are working together on a muscle can produce movement and do work . Muscle tissue forming the largest group in the body , produces about half of the weight of the body . Skeletal muscles make up only about 40 % of body weight in men and 32 % in women , with smooth muscle and cardiac muscle forming the other 10 % of the total weight . Although all three types of muscle are structurally and functionally different, but they can be classified in two different ways based on the characteristics generally . First , categorized as striated muscle or fiber - latitude ( skeletal muscle and cardiac muscle ) , or plain ( smooth muscle ) , relies on the existence of alternating light-dark bands , or lines if muscle seen under a light microscope . Second , the muscle can be classified as a volunteer and involunteer which means volunteer work while involunteer means consciously working unconsciously , volunteer in order bibs while involunteer on cardiac muscle and smooth muscle . besides bibs disarafi by the somatic nervous system and is under conscious or dsarafi by the autonomic nervous system and not under conscious control .

Keywords: : skeletal muscle , contraction

PendahuluanTuhan menjadikan manusia dapat bergerak berpindah tempat sesuai keinginannya . Gerak bebas tersebut terjadi sebagai hasil kerja sama antara dua sistem organ yaitu rangka dan otot . Rangka tersusun atas tulang-tulang dapat bergerak karena digerakkan oleh otot . Rangka terletak didalam tubuh , terlindung atau terbalut dengan otot dan kulit Jadi, sebenarnya rangka tidak mempunyai kemampuan untuk menggerakkan dirinya . Oleh karena itu , rangka disebut alat gerak pasif sedangkan otot disebut alat gerak aktif . Didalam tubuh , otot-otot menempel dan menghubungkan berbagai organ tubuh seperti tulang dengan tulang , tulang dengan kulit , kulit dengan kulit , dan lain-lain . Otot mempunyai kemampuan untuk berkontraksi atau memendek dan berelaksasi atau mengendur . Jika otot memendek maka akan dihasilkan tenaga dan terjadilah gerakan organ-organ yang dilekati ataupun organ disekitarnya ke arah tertentu . Bila otot mengendur maka organ-organ tadi akan bergerak kea rah berlawanan . Berdasarkan semua ini maka otot disebut alat gerak aktif . Untuk mendukung fungsi gerak , selain didukung oleh kontraksi dan relaksasi otot antara tulang atau ruas-ruas tulang satu dengan lainnya dihubungkan oleh persendian tulang . Pada persendian tulang dilengkapi dengan tendon dan ligamentum . interaksi dari seluruh komponen pendukung gerak tersebut akan menghasilkan gerak tertentu dari suatu organisme . Ketika berlari menggunakan otot-otot di paha (quadriceps) , tungkai belakang (hamstrings) , betis , pinggul , punggung bawah , dan pantat . Selain itu peran tubuh bagian atas juga tidak dapat diacuhkan mengingat dalam berlari , juga diperlukan peran batang tubuh (otot punggung dan perut) juga lengan dan bahu untuk membuat kestabilan , keseimbangan dan membuat kemampuan untuk bergerak ke depan . Ada tiga kelompok besar ekstremitas bawah yang berpengaruh adalah pinggul , pergelangan kaki , kaki serta lutut . .

TujuanTujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai bahan pembelajaran tentang mekanisme kerja otot , bagian-bagian otot dan tulang mana saja yang berperan ketika berlari , mekanisme terjadinya pegal , glikolisis aerob dan anaerob

Extremitas InferiorEkstremitas inferior atau ektremitas tungkai bawah terdiri dari tulang coxae , femur , tibia , fibula , tarsal , metatarsal , dan tulang-tulang phalangs .Sepasang Oss Coxae

Gambar 1. Sepasang Oss.coxaeTulang panggul atau Oss.coxae terdiri atas : sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih. Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium. Illium adalah lempeng tulang lebar , yang menjulang ke atas dan ke luar asetabulum , bagian ini naik posisinya sampai krista illaka tebal yang dapat teraba pada posisi tangan di panggul , ujung anterior krista adalah spina iliaka anterior superior dan ujung superiornya pada spina posterior superior spina ini menjadi tempat perlekatan otot dan ligament , spina iliaka anterior inferior adalah suatu tonjolan besar di bawah spina iliaka anterior superior sedangkan yang tepat berada di bawah spina iliaka iliaka posterior superior adalah spina iliaka posterior inferior , dibawah spina iliaka posterior inferior , tepi posterior tulang ilium membentuk lekukan yang dalam disebut takik skiatik besar . 1Tulang iskium merupakan baling-baling posterior dan inferior dari kipas , tepi medialnya turut membentuk takik skiatik besar . Pada sisi inferior takik skiatik besar adalah bagian spina iskial yang menonjol yang menjadi tempat melekatnya ligament dari sacrum . Bagian inferior dari spina iskial adalah takik skiatik kecil . Tuberositas iskial adalah tonjolan besar tulang iskium yang menyokong tubuh dalam posisi duduk , tulang ini berfungsi sebagai tempat perlekatan otot paha posterior , di bagian anterior tuberositas iskial terdapat ramus iskial ramping yang memanjang ke arah depan dan ke atas untuk menyatu dengan ramus pubis inferior yang memanjang ke bawah dari tulang pubis . 1Tulang Pubis melengkapi baling-baling anterior dan inferior tulang panggul , bagian ini terutama terdiri dari dua batang tulang ramus subis superior dan inferior . Ramus pubis superior dan ramus pubis inferior menyatu dengan pasangannya dengan sisi lain di garis tengah simfisis pubis , lengkung pubis adalah sudut yang terbentuk pada persambungan tulang pubis dibawah simfisis . Foramen obturator adalah pembukaan yang besar yang di batasi oleh ramus iskial , ramus pubis inferior , ramus pubis superior . Foramen ini merupakan foramen terbesar pada rangka dan selama hidup dilapisi dengan membrane obturator . 1Perbedaan pelvis menurut jenis kelamin : berdasarkan pengukuran dimensi rata-rata pelvis laki-laki dan perempuan , maka sekitar 50% pelvis perempuan memiliki ginekoid atau pelvis sejati perempuan yang diameternya lebih lebar dan lebih lapang dibandingkan pelvis laki-laki yang memiliki android . pengukuran pelvis menunjukkan berbagai variasi , sebenarnya ada banyak variasi bentuk dan ukuran pelvis di antara sesama perempuan dan juga antara perempuan dan laki-laki . 1

Femur

Gambar 2 . Oss FemurFemur adalah tulang yang terkuat dari tulang panjang dalam tubuh dan merupakan tulang yang hanya terdapat di paha . Ujung proximal femur memiliki kepala yang berbentuk bulat beratikulasi dengan asetabulum permukaan yang lembut dari kepala mengalami depresi , fevea kapitalis untuk tempat perekatan ligament yang menyangga kepala tulang agar tetap ditempatnya dan membawa pembuluh darah ke kepala tersebut . Femur tidak berada pada garis vertikal tubuh kepala femur masuk ke asetabulum untuk membentuk sudut 125 dari bagian leher femur bagian bawah dari femur sedikit diratakan dan menyebar keluar merupakan bagian dari sendi lutut dan poros femur terletak pada inti dari paha , benar-benar dikelilingi oleh otot-otot yang kuat seperti paha depan dan paha belakang. Dengan demikian , batang tulang paha dapat bergerak bebas tanpa terhalang pelvis saat paha bergerak , sudut femoral pada wanita biasanya lebih miring (kurang dari 125) karena pelvis lebih lebar dan femur lebih pendek . 1

Patella

Gambar 3 . Oss.PatellaKetika berlari menggunakan aktivitas otot yang lebih besar di sendi lutut untuk mengontrol aksi yang hebat yang dibutuhkan dalam berlari , patella atau tempurung lutut terdiri dari tutup lutut , bagian yang menonjol dari anterior lutut sebenarnya dibentuk oleh tulang terpisah yang disebut patella . Ini adalah os.sesamoid karena terletak didalam tendon dari otot quadriceps femoris , otot kuat di bagian paha depan . Bila ekstremitas bawah ini diluruskan patella bisa dirasakan dan bahkan di genggam dengan jari dan pindah dari sisi ke sisi . Ligamen pada patella merupakan lanjutan dari M.quadriceps femoris melekat pada apex dan tepi patella , kebawah melekat tuberositas tibia . 1

Tibia dan Fibula

Gambar 4. Oss Tibia dan Fibula

Tibia adalah tulang medial yang besar . Tulang ini membagi berat tubuh dari femur ke bagian kaki sedangkan Fibula adalah tulang yang paling ramping dalam tubuh , panjangnya proposional dan tidak turut menopang berat tubuh , Kegunaan tulang ini adalah untuk menamba area yang tersedia sebagai tempat perlekatan otot pada tungkai . Bagian kepala fibula beratikulasi dengan faset fibular dibawah kondisi lateral tulang tibia . Ujung bawah batang beratikulasi secara medial dengan takik fibular pada tulang tibia , dan memanjang kea rah lateral menjadi maleolus lateral yang seperti maleolus tibia lateral dapat diraba di pergelangan kaki

Tarsalia

Gambar 5 . Oss Pedis

Pergelangan kaki dan kaki tersusun dari 26 tulang yang diatur dalam 3 rangkaian . Tulang tarsial menyerupai tulang karpal pergelangan tangan , tetapi berukuran lebih besar : tulang metatarsal juga menyerupai tulang metakarpal tangan dan falang pada jari kaki juga menyerupai falang jari tangan . Ada tujuh tulang tarsal yaitu tulang talus , tulang kalkaneus tulang navikular , ketiga tulang kuneiform , tulang kuneiform dan tulang kuboid . Tulang beratikulasi dengan malelous tibia dan dengan malelous lateral fibula untuk membentuk persendian pergelangan kaki . Oleh karena itu bagian ini menopang seluruh berat tungkai yang tersebar setengah kebawah ke arah tumit dan setengah lagi ke depan pada tulang-tulang pembentuk lengkung kaki tulang calcaneus terletak dibawah tulang tanus dan menonjol di belakang talus menjadi tumit . tulang ini menopang talus dan meredam goncangan saat tumit menginjak tanah . Tulang navikular memiliki permukaan posterior berbentuk konkaf untuk beratikulasi dengan talus dan permukaan anterior berbentuk konveks beratikulasi dengan tiga tulang tarsal . Ketiga tulang kuneiform yang berbentuk baji diberi nomor dari sisi medial ke sisi lateral sebagai kuneiform pertama , kedua dan ketiga masing-masing tulang beratikulasi dengan tulang tarsal yang bernomor sama , tulang kuneiform ketiga juga beratikulasi dengan tulang tarsal ketujuh yaitu tulang kuboid . Tulang kuneiform ini membentuk arkus trans versa yang terdapat di bawah permukaan kaki . Tulang kuboid beratikulasi di sisi anterior dengan metatarsal keempat dan kelima di sisi posterior , tulang ini beratikulasi dengan kalkaneus . Telapak kaki dan arkus longitudinal terbentuk dari lima tulang metatarsal yang ramping . Setiap metatarsal memiliki bagian dasar , batang dan bagian kepala . Tulang-tulang metatarsal dikenali memiliki urutan nomor dari satu sampai lima mulai dari sisi medial ibu jari kaki . Bagian dasar metatarsal beratikulasi dengan tarsal , bagian kepalanya beratikulasi dengan falang . Bagian kepala dari dua metatarsal pertama membentuk tumit kaki , ke-14 falang pada jari-jari kaki seperti halnya falang jari tangan tersusun dalam barisan proximal . medial , dan distal . Ibu jari hanya memiliki falang proximal dan distal . 1Persendian anggota tubuh bebas bagian bawah Sendi panggul/articulation coxae memiliki jenis sendi articulation spheroidea/sendi peluru memungkinkan pergerakan fleksi-ekstensi,adduksi-abduksi,endorotasi-eksorotasi . Sendi lutut/articulation genus memiliki jenis sendi sudut pusar/articulatio trochoidea memungkinkan gerak yang sama seperti sendi panggul . Sendi antara tulang betis dan tulang kering bagian atas memiliki jenis sendi kaku/amphiarthoris memungkinkan sedikit pergeseran ke arah transversal dan vertikal juga sedikit rotasi . Sendi pergelangan kaki bagian atas memiliki jenis sendi engsel/articulatio ginglymus memungkinkan gerak fleksi-ekstensi plantar dan fleksi-ekstensi dorsal . Sendi pergelangan kaki bagian bawah memiliki jenis sendi peluru dan sendi pasak memungkinkan gerakan supinasi-pronasi . Sendi pangkal kaki melintang memiliki jenis sendi kaku/articulation amphiarthrosis memungkinkan gerak terbatas ke arah plantar-dorsal dan memutar perlindungan lengkung panjang . Sendi pangkal kaki memiliki jenis sendi yang sama dan gerakan yang sama dengan pangkal kaki melintang . sendi antara pangkal kaki dan kaki bagian tengah memiliki jenis sendi kaku yang memungkinkan arah plantar-dorsal dan memutar kaki bagian depan . persendian pangkal kaki antara kaki bagian tengah memiliki jenis sendi amphiarthrosis yang ikut bergerak pada saat kaki bagian depan berputar . persendian dasar jari kaki dan persendian jari kaki memiliki jenis sendi peluru dan engsel yang memungkinkan gerakan fleksi-ekstensi pada jari kaki.2

Otot-otot pada Ekstremitas Inferior 1. Otot pangkal paha2,6a) Otot daerah iliumM. iliacus; M. Psoas major; M. Psoas minor.b) Otot daerah gluteaM. Gluteus maximus; M. Gluteus medius; M. Gluteus minimus; M. Piriformis; M. Obiturator eksternus; M. Orbiturator internus; M. Gemelus superior; M. Gemelus inferior; M. Quadratus femoris.2. Otot tungkai atas2,6a) Daerah anteriorM. rectus femoris; M. Vastus lateralis; M. Vastsus medialis; M. Vastus intermedius; tensor fasciae latae; M. Sartorius. b) Daerah medialM. pectineus; M. Gracilis; M. Adductor longus; M. Adductor brevis; M. Adductor magus.c) Daerah posteriorM. biceps femoris; M. Semitendinosus; M. Semimembranosus; otot-otot hamstring.3. Otot tungkai bawah2,6a) Daerah anteriorM. tibialis anterior; M. Extensor digitorum longus; M. Fibularis (proneus) tertius; M. Extensor hallucis longus.b) Daerah lateralM. fibularis (proneus) longus; M. Fibularis (proneus) brevis.c) Daerah posteriorM. gastrocnemius; M. Soleus; M. Plantaris; M. Popliteus; M. Flexor digitorum longus; M. Flexor hallucis longus; M. Tibialis posterior.4. Otot kaki2,6a) Otot plantar pedis, lapis pertamaM. flexor digitorum brevis; M. Abductor hallucis; M. Abductor digiti minimi.b) Otot plantar pedis, lapis keduaM. lumbricales; M. Quadratus plantae.c) Otot plantar pedis, lapis ketigaM. flexor hallucis brevis; M. Adductor hallucis; M. Flexor digiti minimi brevis.

Mekanisme Kontraksi Otot

Gambar 6.Mekanisme kerja otot Otot memiliki mekanisme khusus untuk berkontraksi. Kontraksi pada otot akan memunculkan suatu gerakan. Otot akan berkontraksi apabila terkena rangsang. Kontraksi otot dikenal dengan nama model pergeseran filamen (sliding filament mode). Kontraksi otot diawali oleh datangnya impuls saraf. Pada saat datang impuls, sinaps atau daerah hubungan antara saraf dan serabut otot dipenuhi oleh asetil-kolin. Asetil-kolin ini akan merembeskan ion-ion kalsium (Ca2+) ke serabut otot. Ketika konsentrasi kalsium di bagian dalam sel meningkat, kalsium berikatan dengan troponin sehingga menyebabkan posisi troponin pada molekul tropomiosin bergeser, sehingga membuka tempat pengikatan untuk miosin, yang disebut jembatan silang (cross bridge). Saat tempat pengikatan pada aktin terbuka, kepala miosin (filamen tebal) segera berikatan dengan aktin (filamen tipis) dan melepaskan energi yang disimpannya dan menyampaikan energi tersebut ke arah filamen tipis, sehingga filamen bergeser satu sama lain dan otot berkontraksi. Semakin banyak jumlah jembatan silang yang berhubungan dan terayun pada satu waktu, semakin besar tegangan yang dihasilkan oleh otot.3,4Setelah setiap kontraksi, molekul ATP yang baru berikatan dengan molekul miosin (ADP dan Pi lama telah dilepaskan). Hal ini menyebabkan jembatan silang miosin terpisah dari aktin dan serabut mengalami relaksasi. Saat mengalami relaksasi, molekul ATP baru terpecah, dan energinya kembali disimpan dalam kepala miosin. Apabila kalsium intrasel tetap tinggi, jembatan silang miosin akan kembali mengikat aktin, dan energi ini akan dilepaskan sehingga menimbulkan kontraksi kedua. Dengan tropomiosin tersingkir, aktin dan miosin dapat berikatan dan berinteraksi di jembatan silang, menyebabkan kontraksi otot.3,5Mekanisme Relaksasi Setelah otot mengalami kontraksi, harus diikuti dengan adanya relaksasi. Serabut otot mengalami relaksasi ketika kalsium dipompa keluar dari sitoplasma kembali ke dalam retikulum sarkoplasma. Pemompaan kalsium adalah proses aktif yang terjadi di membran retikulum sarkoplasma. Proses ini menggunakan energi yang berasal dari pemecahan molekul ATP yang berbeda. Ketika kadar kalsium turun sampai sekitar 10-7 molar, troponin kembali ke posisinya semula pada molekul tropomiosin dan tropomiosin kembali menghambat pengikatan aktin dan miosin, yang menyebabkan kontraksi otot berhenti (relaksasi).3,4Kontraksi Isotonik dan IsometrikKontraksi isometrik adalah kontraksi yang terjadi saat otot membentuk daya atau tegangan tanpa bisa memendek untuk memindahkan suatu beban. Kontraksi isometrik terjadi ketika individu mencoba mengangkat beban yang memerlukan tegangan yang lebih besar daripada tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot. Tidak ada kerja mekanis yang dilakukan. Aktivitas jembatan silang berlangsung, tetapi mikrofilamen tidak bergeser saat kontraksi isometrik berlangsung. Tegangan terbentuk, tetapi otot tidak memendek. Tegangan yang terbentuk dalam otot-otot postural berfungsi untuk mempertahankan kepala tetap tegak dan tubuh tetap berdiri merupakan contoh kontraksi isometrik.4,5 Sedangkan kontraksi isotonik adalah kebalikan dari kontraksi isometrik, dimana tonus otot lebih besar dari pada berat beban. Sehingga aktivitas jembatan silang berlangsung serta mikrofilamen bergeser dan kemudian otot pun memendek.

Mekanisme Terjadinya Pegal/lelahUntuk mendapatkan energi tubuh(ATP) dilakukan dengan dua cara oleh tubuh menggunakan oksigen / udara dan menggunakan non-oksigen / tanpa udara atau dalam bahasa ilmiahnya Aerob yang artinya menggunakan udara dan Anaerob yang artinya tanpa menggunakan udara . Sumber energi berasal dari glukosa/karbohidrat . Ketika manusia melakukan aktifitas normalnya proses pengambilan energi dengan aerob atau menggunakan oksigen, namun dengan aktifitas tubuh yang berat tanpa pasokan oksigen yang cukup memaksa otot mengambil energi yang disimpan dalam tubuh. Karena proses anaerob berlangsung di otot maka asam laktat akan terakumulasi sehingga menimbulkan rasa capai. Normalnya tubuh membutuhkan 30-60 menit untuk membersihkan asam laktat. Kelelahan otot terjadi jika otot jika otot yang berakifitas tidak lagi dapat berespons terhadap rangsangan dengan derajat kontraksi yang sama. Kelelahan otot adalah suatu mekanisme pertahanan yang melindungi otot agar otot tidak mencapai titik dimana ATP tidak lagi dapat di produksi. Ketidakmampuan menghasilkan ATP dapat menyebabkan rigor mortis(kaku).Waktu timbul kelelahan bervariasi sesuai jenis serat otot , sebagian serat lebih resisten terhadap kelelahan dibandingkan serat lain dan dengan intensitas latihan , kelelahan muncul lebih cepat pada aktifitas berintensitas tinggi.3

Oksigen Aerob dan Anaerob ATP atau adenosine trifosfat merupakan sumber energi bagi otot. Akan tetapi, jumlah yang tersedia hanya dapat digunakan untuk kontraksi dalam waktu beberapa detik saja. Otot vertebrata mengandung lebih banyak cadangan energi fosfat yang tinggi berupa keratin fosfat sehingga akan dibebaskan sejumlah energi yang segera dipakai untuk membentuk ATP dari ADP. Pesedian keratin fosfat di otot sangat sedikit. Persediaan ini harus segera dipenuhi lagi dengan cara oksidasi karbohidrat. Cadangan karbohidrat di dalam otot adalah glikogen. Glikogen dapat diubah dengan segera menjadi glukosa-6-fosfat. Perubahan tersebut merupakan tahapan pertama dari proses respirasi sel yang berlangsung dalam mitokondria yang menghasilkan ATP. Apabila kontraksi otot tidak terlalu intensif atau tidak terus-menerus, glukosa dapat dioksidasi sempurna menghasilkan dan dengan respirasi aerob. Apabila kontraksi otot cukup intensif dan terus-menerus maka suplai oksigen oleh darah ke dalam otot tersebut tidak cepat dan banyak untuk mengoksidasikan glukosa. Oleh karena itu, penyediaan energi bagi kontraksi otot didapatkan dari proses respirasi anaerob, suatu proses yang tidak memerlukan oksigen. Keuntungan proses ini dapat menyediakan energi bagi kontraksi otot dengan segera, walaupun jumlah energi yang diberikan relative sedikit dibandingkan proses aerob. Pada respirasi anaerob, glukosa diubah menjadi asam laktat dengan sejumlah energi. Energi ini digunakan untuk membentuk kembali keratin fosfat, yang nantinya dapat menghasilkan energi dan membentuk ATP dari ADP. Asam laktat yang tertimbun di dalam otot akan segera berdifusi pada sistem peredaran darah. Apabila penggunaan otot terus-menerus, pembentukan asam laktat yang banyak akan menghambat kerja enzim dan menyebabkan kelelahan (fatigue).Produksi Asam LaktatSel otot dapat menyimpan glukosa dalam jumlah terbatas dalam bentuk glikogen , tetapi glikolisis anaerob cepat menguras simpanan glikogen otot ini. Ketika produk akhir glikolisis anaerob , asam piruvat tidak dapat diproses lebih lanjut oleh jalur fosforilasi oksidatif molekul ini diubah menjadi asam laktat. Akumulasi asam laktat diperkirakan berperan menimbulkan nyeri otot yang dirasakan ketika seseorang melakukan olahraga intens.Namun nyeri dan kekakuan yang muncul belakangan yaitu sehari setelah seseorang melakukan latihan yang tidak biasa mungkin disebabkan oleh kerusakan struktural revesibel).Selain itu, asam laktat yang diserap oleh darah menimbulkan asidosis metabolic yang menyertai olahraga intens. Terkurasnya cadangan energi dan turunnya pH otot akibat akumulasi asam laktat berperan dalam munculnya kelelahan otot , karena itu olahraga anaerob intensitas berat dapat dipertahankan hanya dalam waktu singkat berbeda dari kemampuan tubuh melakukan aktifitas aerob tipe daya tahan yang dapat berlangsung lama.3

Histologi: Adaptasi Otot Skeletal untuk Peran yang Berbeda Meskipun fitur struktural dasar dari sarkomer dan interaksi filamen tebal-tipis pada dasarnya sama antara semua otot rangka, reaksi kimia yang memasok sistem kontraktil dengan energi bervariasi. Sifat enzimatik (yaitu tingkat hidrolisis ATP) dari actomyosin ATPase juga bervariasi. Sebuah otot rangka biasanya berisi campuran jenis serat dengan sifat metabolisme yang berbeda. Namun, dalam kebanyakan otot, jenis tertentu mendominasi.7Serat otot merahPerbedaan warna ada di antara otot rangka dan timbul dari perbedaan jumlah mioglobin dalam otot. Serupa dengan terkait protein sel darah merah hemoglobin, myoglobin adalah protein yang dapat mengikat, menyimpan, dan melepaskan oksigen. Hal ini berlimpah dalam serat otot yang sangat bergantung pada metabolisme aerobik untuk pasokan ATP mereka, di mana ia memfasilitasi difusi oksigen (dan berfungsi sebagai sumber oksigen minor auxiliari) pada saat permintaan berat. Otot-otot tersebut memiliki penampilan merah dan umumnya melakukan tugas-tugas berat yang berkelanjutan. Quadriceps dan otot glutealis yang terus-menerus mempertahankan postur saat berdiri adalah contoh dari jenis otot. Serat otot merah dibagi menjadi serat lambat-kedutan dan serat cepat-kedutan berdasarkan kecepatan kontraksi mereka. Perbedaan dalam tingkat kontraksi (kecepatan atau pembangunan kekuatan) timbul dari perbedaan aktivitas ATPase actomyosin (yaitu dalam tingkat siklus crossbridge dasar).7Serat otot putihSerat otot putih, yang mengandung sedikit myoglobin, adalah serat cepat-kedutan yang terutama bergantung pada metabolisme glikolitik. Mereka mengandung sejumlah besar glikogen yang tersimpan, yang dapat dipecah dengan cepat untuk menyediakan sumber energi yang cepat. Meskipun mereka kontrak dengan cepat dan kuat, daya tahan mereka dibatasi oleh kemampuan mereka untuk mempertahankan oksigen deficit (yaitu, untuk mentolerir penumpukan asam laktat). Mereka membutuhkan periode pemulihan (dan pasokan oksigen) setelah penggunaan berat.7Otot cepat, putih dan merah, tidak hanya kontrak dengan cepat tapi juga bersantai dengan cepat. Relaksasi yang cepat membutuhkan tingkat tinggi kalsium yang dipompa oleh SR, yang berlimpah di otot-otot ini. Dalam otot tersebut, energi yang digunakan untuk memompa kalsium dapat sebanyak 30% dari total yang dikonsumsi. Otot cepat dipasok oleh akson motor besar dengan kecepatan konduksi yang tinggi; ini berkorelasi dengan kemampuan mereka untuk membuat kontraksi cepat dan berulang-ulang dengan cepat.7HipotesisAnak kelas 4 SD mengalami pegal pada kaki akibat penumpukan asam laktat

Kesimpulan Dalam scenario 9, seorang anak SD mengalami pegal pada kakinya. Pegal adalah keadaan apabila otot kaki tidak mampu melakukan relaksasi dengan baik setelah melakukan kontraksi. Pegal berlaku karena otot tidak mendapat ATP yang cukup untuk melakukan kontraksi terus menerus. Oleh kerana itu otot bekerja secara antagonis, maka otot yang berikatan perlu mengalami kontraksi supaya otot itu tidak berada dalam keadaan kontraksi terlalu lama. Secara struktur anatomi, otot yang flexor selalu bergerak antagonis dengan otot extensor. Maka, otot yang berada dalam keadaan kontraksi yang terlalu lama inilah yang akan mengalami pegal.Daftar Pustaka1. Solane E. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta:EGC;2004.h.92-1332. R.Putz,R.Pabst.Sobotta atlas anatomi manusia.Ed 21. Jakarta:EGC;2003.h.2653. Sherwood L.Fisiologi Manusia.Ed 16.Jakarta:EGC;2011.h.280-88 4. Elizabeth J, Corwin. Buku Saku Patofisiologi.Ed 3. Jakarta:EGC;20095. Pendit Bu. Biokimia harper. Diterjemahkan dari Murray R , Granner DK , Rodwell VW, Harpers illustrated biochemistry.Ed 27.Jakarta:EGC;20096. Salim D. Myologi.Jakarta;2013.h.30-40 7. Jhonson, KE . Biologi dan Histologi Sel . Jakarta : Binarupa aksara.2008.h.197-205

5Makalah Blok 5 Muskuloskeleta