Tugas Mandiri Skenario 1 Blok Muskuloskeletal B8

19
Monica Nurliza/1102012166 LI.1. MM Makro Dan Mikro Persendian Dan Fungsi Alat Gerak LO.1.1. Ekstremitas Atas 1

description

muskulo

Transcript of Tugas Mandiri Skenario 1 Blok Muskuloskeletal B8

Monica Nurliza/1102012166LI.1.MM Makro Dan Mikro Persendian Dan Fungsi Alat GerakLO.1.1.Ekstremitas Atas

LO.1.2.Ekstremitas Bawah

MakroskopikArticulatio cubitiMerupakan Articulatio composita yang terdiri dari atas 3 sendi, yaitu1. Articulatio humero-ulnaris2. Articlatio humero-radialis3. Articulatio radioulnarisArticulatio humero-ulnarisTulang : Antara incisura trochlearis ulna dan trochlearishumeri, dan fovea articlaris caput radii dan capitulium humeri Jenis sendi : ginglymus dengan bersumbu satu Penguat sendi : capsula articularis, ligamentum colaterale, ulnareligamentum colateralle radiale. Gerak sendi : FleksiSemua otot yang menghilang didepan sumbu gerak. M. Biseps brachii, M.Brachialis (sebagai otot fleksor, M. Pronator peres, M. Brachioradialis, M.Fleksor capiradialais, M. Fleksor carpi ulnaris, m. Palmaris longus, M.Didgitorum sperfisialis. Diantara otot-otot tersebut yang paling kuat bekerjasebagai fleksor adalah M. Brachioradialis, kemudian diikuti M. Biseps brachiicaput longum, m. Brachialis dan ynag paling kecil adalah M. Pronator teres.Otot-otot fleksor bekerja maksimal pada articulatio cubitti. EkstensiSemua otot yang menyilang dibelakang sumbu gerak, M. Triceps bracii, M.Ekstensor carpi radialais longus, dan brevis, M. Ekstensor digiti minimi, m.Ekstensor carpi ulnaris, M. Supinator, dan m. Anconeus.Pada lengan terdapat satu jenis otot yang juga terdapat pada bagian-bagian lain yaitu istilah :Otot-otot shunt : otot yang memiliki origo dekat dg sendi dan insertio yg jauh dari sendi (brachioradialais) stabilitatorOtot-otot spurt : yg punya regio jauh dari sendi dan insertiodekat dengan sendi (M.biseps brachii) rotatorArticulatio radio-ulnaris proximalisTulang : incisura radialis ulna dan caput radii Jenis sendi : pivot/ trachloidea bersumbu satu, yaitu sumbuvertical yang berjalan dari caput radii sampai processus styloideus ulnae Peguat sendi : Ligamentum anulare radii yang melekat pada ujungincisura radialais dan ligamentm quadratum diantara collum radii dan incisuraradialais ulna. Gerak sendi : Supinasi : M.biceps brachii, otot-otot ekstensor ibu jari Pronator: M. Pronator teres, M.pronator quadratusArticulatio radio-ulnaris mediaTulang : corpus radius dan corpus ulnae Jenis sendi : syndesmosis (membrana interossea antebrachii danchorda obliqua) Gerak sendi : sedikit

Articulatio radioulnaris distalisTulang : incisura ulnaris radii dan capitulum ulnae Jenis sendi : Trochoidia Penguat sendi : Capsula articularis, discus articularis, ligamentmradioulnare dorsale dan ligamentum radioulnare palmare. Gerak sendi : pronasi dan supinasi.

Articulatio talocruralisTulang : antara trochlea tali dan lengkung yang dibentukoleh malleoli ossa cruris. Jenis sendi : Gynglimus Penguat sendi : Ligamentum mediale (deltoideum) parstibionavicularis, pars tibiocalcanea, pars tibiotalaris anterior. Sumbu gerak : Merupakan sumbu frontal yang berjalan darikraniomedialis ujung bawah mallaleolus sampai kaudalateralis ujung bawahmallaleolus lateralis. Sumbu ini membentuk sudut terhadap bidang transversal sebesar 7 derajat , bila dilihat dari atas anteromedial ke posterolateral dan membentk sudut 13 derajatdari bidang frontal. Gerak sendi : Fleksi dorsalis: M. Tibialis anterio. M. Extensor dgitorumlongus, M. Perones tertius, dan M. Extensor hallucis longus Fleksi planter: M. Gastrocemius, M. Sulesus, M. Plantaris,M. Flexor hallucis longus, M. Peroneus nlongus dan brevis M. Tibialisposterior.Pada articulatio talcrularis gerakan terbatas karena dalam sikap dorso fleksi, gerakan pronasidan supinasi terbatas, karena bagian depan trochlea tali lebih besar dari pada bagian belakangsehingga lebih memungkinkan terjepinya trochlea talii oleh malleleolus lateralis danmedialis.Sistim muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan persendian (dibantuoleh tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan Anda untuk duduk,berdiri, berjalan atau melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selainsebagai penunjang dan pembentuk tubuh, tulang juga berfungsi sebagai pelindung organdalam. Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian, yang berperan dalammempertahankan kelenturan kerangka tubuh. Tanpa persendian, Anda tidak mungkinbisa melakukan berbagai gerakan. Sedangkan yang berfungsi menarik tulang pada saatAnda bergerak adalah otot, yang merupakan jaringan elastik yang kuat.Ada 3 jenis persendian yang dibedakan berdasarkan jangkauan gerakan yang dimiliki:1. Persendian Fibrosa, yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan, dimana letaktulang-tulangnya sangat berdekatan dan hanya dipisahkan oleh selapis jaringanikat fibrosa, contohnya sutura di antara tulang-tulang tengkorak.2. Persendian Kartilagenosa, yaitu persendian yang gerakannya terbatas, dimanatulang-tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan hialin, contohnya tulang iga.3. Persendian Sinovial, yaitu persendian yang gerakannya bebas, merupakan bagianterbesar dari persendian pada tubuh orang dewasa, contohnya sendi bahu danpanggul, sikut dan lutut, sendi pada tulang-tulang jari tangan dan kaki,pergelangan tangan dan kaki.Macam-macam persendian Ada beberapa macam tipe persendian :SendiDalam arthrologi sendi adalah tiap persambungan tulang, dan dapat dibedakan dalam:1. Synarhtrosis, sendi yang tersifat oleh adanya suatu kesinambungan. Oleh karena itu diantara kedua ujung tulang yang bersendi terdapatsuatu jaringan. Berdasarkan macam jaringan itu, synarthrosis lagi dalam:a. Sindesmosis: jaringan penghubung ialah jaringan ikatb. Sutura: pinggir-pinggir tulang yang bertemu diperhubungkan oleh suatu lapisan jaringan ikat yang tipis, misalnya: diantara tulang-tulang tengkorak.c. Schindylesis: suatu lempengan pada tulang yang satu terjepitdidalam celah/takik pada tulang yang lain, misalnya: diantara rostum sphenoidale dan vomer.d. Gomphosis: tulang yang satu berbentuk kerucut masukkedalam lekuk yang sesuai dengan bentuk itu pada tulang yang lain, misalnya: diantara gigi dengan rahang.e. Syndemosis elastica: jaringan ikat penghubung terdiri terutama dariserabut-serabut kenjal (elastis), misalnya: diantara discus vertebrae oleh ligamentumflavum.f. Syndesnosis fibrosa: jaringan ikat terutama terdiri dari serabut-serabut kolagen, misalnya: diantara ulna dan radius oleh membrana interosseaantebrachii.g. Synchondrosis: jaringan penghubung ialah jaringan rawan, misalnyadiantara epiphysis dan diaphysis sebelum penulangan selesai atau pada orang dewasadiantara kedua ossa pubica.h. Synostosis: jariongan penghubung ialah jaringantulang,misalnya diantara epiphysis dan diaphysis sesudah penulangan atau diantaraos. Ilium, os. Pubis dan os. Ischium pada orang dewasa.

2. Diartrosis, tersifat oleh adanya suatu ketidak sinambungan oleh karena diantara tulang-tulang yang bersendi terdapat suatu rongga (cavum articulare). Persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Umumnya pada suatu diartrosis dapat dibedakan bagian-bagian yang berikut: Ujung-ujung tulang yang bersendi: ini dapat dibedakan dalam kepala-sendi (caput articulare) dan lekuk-sendi (cavitas glenoidalis). Simpai-sendi (capsula articulare)terdiri dari dua lapis: stratumfibrosum disebelah luar dan stratum synoviale disebelah dalam.Stratum synovialemembentuk synovia (urap-sendi). Rongga-sendi (cavum articulare)ialah rongga potensiil yang terdapatantara ujung-ujung tulang dan yang berisi synovia.Berdasarkan kemungkinan gerak diarthrosis dapat dibagi dalam: Sendi kejur (amphiarthrosis) yang mempunyai kemungkinan geraksedikit sekali.a. Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contoh:persendian antara fibula dan tibia.b. Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk seperi cakram. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang. Sendi (articulationes) ialah sendi dengan kemungkinan geraknyaluas.Articulationes ini menurut banyak sumbu-geraknya dapat dibedakan dalam:i. Sendi sumbu-satu: Sendi engsel (ginglymus): sumbu-gerak tegak-lurus pada arah panjangtulang, misalnya: artt. Interphalangeae, humero-ulnaris, talo-cruralis. Sendi kisar (articulatio trochoidea): sumbu-gerak kira-kira sesuaidengan arah panjang tulang misalnya: artt. Radioulnaris, -atlanto-dentalis.ii. Sendi sumbu-dua: kedua sumbu-gerak itu berpotongan tegak-lurus. Sendi telur (articulatio ellipsoidea):kepala-sendi cekung berbentukellipsoid dengan sumbu panjang dan sumbu pendek misalnya: art. radio-carpea. Sendi pelana (articulatio sellaris):permukaan sendi berbentuk pelanaartinya dalam arah sumbu yang satu permukaan itu cembung, dalam arah sumbu yanglain cembung, misalnya: art. carpo-metacarpeaI.

iii. Sendi sumbu-tiga (arthrodia)sendi yang mempunyai kemungkinangerak terluas.Kepala-sendi berbentuk bola. Sendi peluru (articulatio globoidea):lekuk-sendi mencakup kurangdari setengah kepala-sendi; art. humeri.Sendi buah pala (enarthrosis spheroidea): kemungkinan geraknya lebihsedikit daripada art. globoidea karena lekuk-sendi mencakup lebih dari setengahkepala-sendi; art. coxae.MikroskopikSendi merupakan tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Sendi dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu: 1. sendi fibrosa dimana tidak terdapat lapisan kartilago, antara tulang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa, dan dibagi menjadi dua subtipe yaitu sutura dan sindemosis; 2. sendi kartilaginosa dimana ujungnya dibungkus oleh kartilago hialin, disokong oleh ligament, sedikit pergerakan, dan dibagi menjadi subtipe yaitu sinkondrosis dan simpisis; 3. sendi sinovial. Sendi sinovial merupakan sendi yang dapat mengalami pergerakkan, memiliki rongga sendi dan permukaan sendinya dilapisi oleh kartilago hialin. Kapsul sendi membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi, tidak meluas tetapi terlipat sehingga dapat bergerak penuh. Sinovium menghasilkan cairan sinovial yang berwarna kekuningan, bening, tidak membeku, dan mengandung lekosit. Asam hialuronidase bertanggung jawab atas viskositas cairan sinovial dan disintesis oleh pembungkus sinovial. Cairan sinovial mempunyai fungsi sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi. Jenis sendi sinovial : Ginglimus : fleksi dan ekstensi, monoaxis; Selaris : fleksi dan ekstensi, abd & add, biaxila ; Globoid : fleksi dan ekstensi, abd & add; rotasi sinkond multi axial ; Trochoid : rotasi, mono aksis ; Elipsoid : fleksi, ekstensi, lateral fleksi, sirkumfleksi, multi axis. Secara fisiologis sendi yang dilumasi cairan sinovial pada saat bergerak terjadi tekanan yang mengakibatkan cairan bergeser ke tekanan yang lebih kecil. Sejalan dengan gerakan ke depan, cairan bergeser mendahului beban ketika tekanan berkurang cairan kembali ke belakang. (Price, 2005; Azizi, 2004).

Tulang rawan merupakan jaringan pengikat padat khusus yang terdiri atas sel kondrosit, dan matriks. Matrriks tulang rawan terdiri atas sabut-sabut protein yang terbenam di dalam bahan dasar amorf. Berdasarkan atas komposisi matriksnya ada 3 macam tulang rawan, yaitu : 1. tulang rawan hialin, yang terdapat terutama pada dinding saluran pernafasan dan ujung-ujung persendian;

2. Tulang rawan elastis misalnya pada epiglotis, aurikulam dan tuba auditiva

3. Tulang rawan fibrosa yang terdapat pada anulus fibrosus, diskus intervertebralis, simfisis pubis dan insersio tendo-tulang. Kartilago hialin menutupi bagian tulang yang menanggung beban pada sendi sinovial. Rawan sendi tersusun oleh kolagen tipe II dan proteoglikan yang sangat hidrofilik sehingga memungkinkan rawan tersebut mampu menahan kerusakan sewaktu sendi menerima beban yang kuat. Perubahan susunan kolagen dan pembentukan proteoglikan dapat terjadi setelah cedera atau penambahan usia

Bidang dan sumbu gerakBidang : Frontal(membagi tubuh depan & blkg), sumbu sagital Sagittal(membagi tubuh kiri & kanan), sumbu frontal Transversal (membagi tubuh atas & bawah), sumbu vertikalMacam gerak sendi Fleksi, ekstensi Abbduksi, adduksi Elevasi, deplesi Endorotasi, eksorotasi, laterofleksi, sirkumdiksiLI.2.MM Arthritis Dan PenatalaksanaannyaLO.2.1.GAAdl penyakit akibat gangguan metabolisme purin yg ditandai dg hiperurikemi dan serangan sinovitis akut berulang-ulang.Klasifikasi GA, 2:1. GA primerDiperngaruhi o/ factor genetic. Tdp produksi asam urat yg berlebihan yg tdk diketahui pybbnya.2. GA sekunderGA sekunder dpt dipengaruhi oleh 2 hal;a. Produksi asam urat yg berlebihan Kelainan mieloproliferatif Sindroma Lesch-Nyhan Gang. penyimpanan glikogenb. Sekresi asam urat yg berkurang Gagal ginjal kronik Pemakaian obat salisilat, tiazid, bbrp macam diuretic & sulfonamid Keadaan alkoholik, asidosis laktat, hiperparatiroidisme & pada miksedemaEtiologiFaktor predisposisi tjdnya peny. gout adl1. UmurUmumnya pd usia pertengahan, tp gejala bs tjd lbh awal bila tdp factor herediter2. JKLbh sering tjd pada pria dg perbandingan 20:13. IklimLbh byk ditemukan pd daerah dg suhu yg lebih tinggi4. HerediterFactor herediter dominan autosomal sangat berperan dan sbyk 25% disertai adanya hiperurikemi5. Keadaan yg mybbkan timbulnya hiperurikemiPatologi1. SendiPd arthritis akut akan ditemukan penimbunan kristal pd membrane synovia dan tl rawan artikuler.Pd arthritis krooni tjd erosi tl rawan, proloferasi synovia dan pembtkn panus, erosi kistik tl serta perubahan OA sekunder. Selanjutnya tjd tofus serta fibrosis dan ankilosis pd tulang. Gambaran mikroskopikDitemukan penimbunan urat pd jaringan lunak (yg dikelilingi o/ rx inflamasi tmsk sel-sel raksasa) dan kapsul dari jaringan penyambung. Penimbunan ditemukan pula pd ligamen, tendo dan bursa. Penimbunan ini dpt mybbkan terbentuknya tofus yg besar dan mybbkan kematian jaringan.

2. GinjalAsam urat tampak sbg titik-titik putih pd korteks, alur garis pd medulla, serta kalkuli kecil pd kalises. Gambaran mikroskopikPenimbunan asam urat dan rx inflamasi yg tjd sama spt pd sendi. Tjd hialinisasi dan fibrosis pd glomerulus. Dpt pula ditemukan adanya pielonefritis, sclerosis arterioler atau nefritis kronik.Diagnosis1. Adanya serangan arthritis akut yg khas2. Tdp riwayat keluarga3. Hiperurikemia4. Tofus5. adanya respon penyakit thdp kolkisin6. leukositosis dan peningkatan aktivitas sistem retikulo-endotelial selama serangan akut7. Pada aspirasi cairan sendi tdp kristal urat8. Pemeriksaan tofus mengandung Kristal urat9. Adanya gout sekunder dpt disingkirkan10. Gambaran radiologic Pd stadium dini tdk terlihat perubahan yg berarti dan mgkn terlihat osteoporosis yg ringan Pd kasus lbh lanjut terlihat erosi tl spt lubang-lubang kecil (punch out)PengobatanKrn kausa pasti RA tdk diketahui, maka tdk ada pengobatan kausatif yg dpt menyembuhkan penyakit ini. Hal ini hrs dijelaskan scr benar kpd pasien bahwa pengobatan diberikan dg tujuan mengurangi keluhan/gejala, memperlambat progresivitas penyakit & mencegah tjdnya deformitas shg penderita tdk hrs menderita kecacatan.Pd prinsipnya pengobatan yg diberi dg tujuan utk Membantu pasien mengenal/mengetahui peny. RA yg dideritanya Memberikan dukungan psikologis Meringankan rasa nyeri shg aktivitas penderita tdk terganggu Menekan rx tjdnya inflamasi Mempertahankan fungsi sendi & mencegah tjd deformitas Mengoreksi deformitas yg tlh ada Membantu meningkatkan fungsi anggota gerak yg tgg Rehabilitas penderitaMetode pengobatan yg diberikan meliputi Dukungan psikologis bagi penderita Istirahat & pengobatan constitutional Pemberian obat-obatan AINS, kortikosteroid, garam-garam emas & penisilamin, injeksi intra-artikuler dg hidrokortison dpt dipertimbangkan Pemberian alat bantu ortopedi (mis. bidai) Fisioterapi & terapi okupasi Operasi & rekonstruksiLO.2.2.RAAdl penyakit inflamasi non-bakterial yg bersifat sistemik, progresif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi scr simetris.EtiologiPenyebab utama kelainan ini tdk diketahui. Ada bbrp teori yg dikemukakan mengenai pybb RA :1. Infeksi Streptokokus hemolitikus dan Streptokokus non-hemolitikus2. Endokrin3. Autoimun4. Metabolic5. Factor genetic serta factor pemicu lingkunganPada saat ini RA jg disbbkan oleh factor autoimun dan infeksi. Autoimun ini bereaksi thd kolagen tipe II; factor infeksi mgkn disbbkan oleh virus dan organisme mikoplasma / grup difteroid yg mghslkan antigen kolagen tipe II dari tl rawan sendi penderita.PatologiKelainan yg dpt tjd pd suatu RA Kelainan pd daerah artikuler1) Stadium I (stadium sinovitis)2) Stadium II (stadium destruksi)3) Stadium III (stadium deformitas) Kelainan pd daerah jaringan ekstra-artikulerPerubahan patologis dpt tjd pada jaringan ekstra-artikuler adl Otot Nodul subkutan Pem. darah perifer Kelenjar limfe Saraf ViseraDiagnosisKriteria RA adl tdp poli-arthritis yg simetris yg mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan kaki serta menetap sekurang-kurangnya 6mgg, atau bila ditemukan nodul subkutan atau gambaran erosi peri-artikular pada foto rontgen. Kriteria diagnosis RA menurut ARA adl1. Kekauan sendi jari0jari tangan pd pagi hari (morning stiffness)2. Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya pd 1 sendi3. Pembengkakan (o/ penebalan jaringan lunak / o/ efusi cairan) pd slh1 sendi scr terus-menerus skrg-krgnya selama 6mgg4. Pembengkakan pd skrg-krgnya slh1 sendi5. Pembengkakan sendi yg bersifat simetris6. Nodul subkutan pd daerah tonjolan tl didaerah ekstensor7. Gambar foto rontgen yg khas pd RA8. Uji aglutinasi factor rheumatoid9. Pengendapan cairan musin yg jelek10. Perubahan karakteristik histologic lapisan synovia11. Gambaran histologic yg khas pada nodulBdsrkan kriteria ini maka disebut Klasik, kalo 7 kriteria & berlsg skrg-krgnya 6mgg Definitive, kalo 5 kriteria & berlsg skrg-krgnya 5mgg Kemungkinan rheumatoid, kalo 3 kriteria & sdh berlsg skrg-krgnya 4mggDiagnosis bandingAnkilosing spondylitis, penyakit Reiter, GA, penyakit deposisi kalsium pirofosfat, Artropati Heberden, sarkoidosis, reumatik polimialgia, demam reumatik.LO.2.3.OAAdl gangguan sendi yg bersifat kronis disertai kerusakan tulang rawan sendi berupa disintegrasi dan perlunakan, diikuti pertambahan pertumbuhan pada tepi tulang dan tulang rawan sendi yg disebut osteofit, diikuti dg fibrosis pd kapsul sendi. Kelainan ini timbul akibat mekanisme abnormal pd proses penuaan, trauma atau akibat kelainan lain yg mybbkan kerusakan tulang rawan sendi. Keadaan ini tdk berkaitan dg factor sistemik ataupun infeksi.Klasifikasi OA,2:1. OA primerTdk diketahui jelas pybbnya, dpt mengenai 1 / bbrp sendi. OA jenis ini ditemukan pd wanita kulit putih, usia pertengahan, umumnya bersifat poli-artikuler dg nyeri akut disertai rasa panas dibagian distal interfalangeal yg selanjutnya tjd pembengkakan tulang yg disebut nodus Heberden.2. OA sekunderEtiologiFaktor predisposisi tjdnya OA dipengaruhi oleh1. UmurUmunya ditemukan pd usia lanjut (diatas 50th), krn pd org usia lanjut pembtkn kondroitin sulfat yg merupakan substansi dasar tl rawan berkurang & dpt tjd fibrosis tl rawan2. JKOA primer lbh byk pd wanita pasca menopause, OA sekunder byk pd lakilaki3. RasLbh sering pd org Asia khususnya Cina, Eropa, Amerika drpd kulit hitam4. Factor keturunan5. Factor metabolic/endokrinPenderita obesitas, hipertensi, hiperurikemi dan diabetes lbh rentan thd OA6. Factor mekanik serta kelainan geometri sendi7. Trauma & factor okupasiTrauma yg hebat terutama fraktur intra-artikuler / dislokasi sendi merupakan predisposisi OA8. Cuaca/iklimGejala sering timbul stlh kontak dg cuaca dingin9. Diet

PatologiKelainan yg dpt ditemukan pd OA1. Tl rawan sendi2. Tulang3. Membran synovial4. Kapsul sendi5. Badan lepas (loose bodies)6. Efusi7. Nodus Heberden dan BouchardDiagnosisBtk klasik OA monoartikuler berupa nyeri dan disfungsi dari 1sendi, terutama pd sendi yg menyokong beban tubuh yaitu pd sendi panggul dan lutut. Pd OA sekunder mgkn dpt ditemukan pybb sblmnya spt dysplasia asetabuler, peny. Legg-Calve-Perthes, pasca trauma, atau fraktur pd daerah panggul.OA poli-artikuler ditemukan pd wanita umur pertengahan dg keluhan nyeri, kekakuan & pembengkakan pd sendi tangan yg terutama mengenai sendi karpometakarpal pertama sendi tangan dan metatarsophalangeal sendi kaki. Perubahan yg terlihat jelas pd tangan berupa pembengkakan sendi interfalangeal dan pd tingkat awal disertai dg rx inflamasi. Mgkn ditemukan adnya pembengkakan jaringanlunak yg berupa nodus Heberden dan nodus Bouchard yg tampak sbg benjolan.Diagnosis bandingNekrosis avaskuler, RA, arthritis psoriatic, arthritis gout, arthritis tuberkulosa.PengobatanPd OA stadium awal, pemberian pengobatan bertujuan utk mengurangi rasa nyeri, menambah luas pergerakkan/mobilisasi sendi & mengurangi beban tubuh. Pengobatan tdr atas1. Penanganan umum2. Pemberian obat-obatan (obat analgetik dan antiinflamasi utk mengurangi nyeri dan pembengkakkan), injeksi steroid dilkkn pd sinovitis akut (intra-artikuler)/bila ada nyeri pd ligament peri-artikuler3. Aspirasi bilamana ada cairan dlm sendi4. Pemasangan bidai kalo ada nyeri pd stadium akut, mengurangi deformitas serta mengurangi beban tubuh5. Tindakan operasi

AINS Dan UrikosurikBanyak obat AINS bekerja dg cara menghambat sintesis PG.Asam arakidonat, suatu asam 20-karbon, yg merupakan precursor utama PG, ada 2 jalur sintesis asam arakidonat :1. Jalur siklo-oksigenasePGG2 (PGE2, PGF2, PGD2), tromboksan, prostasiklin.Enzim COX ada 2 isomer, COX1 & COX2.COX1 bekerja pd keadaan normal, COX2 bekerja pd keadaan inflamasi, vascular, proses perbaikan jaringan, fusi faal ginjal.2. Jalur lipoksigenaseLeukotrien. Enzim yg berperan adl siklooksigenase & lipoksigenase.Efek samping AINSPerhatikan pd 4 organ (pencernaan, hati, ginjal, darah) & dpt tjd hipersensitivitas obat.Farmakokinetik Mudah diabsorbsi di sal.cerna maupun kulit Terdistribusi ke ASI, synovial, peritoneal, spinal, liur Metabolisme terutama di hatiIndikasiAnalgesic, antipiretik, demam reumatik akut, RA, profilaksis thrombus coroner.Obat pirai/gout ada 2 kelompok :1. Obat antiinflamasi (kolkisin)2. Obat yg mempengaruhi kadar asam urat (allopurinol)KolkisinTdk mempengaruhi kadar asam urat, obat terpilih utk pirai/goutMekanisme kerjaMenghambat migrasi granulosit shg menghambat penglepasan mediator inflamasiEfek sampingMual muntah diare, depresi sumsum tl, DICAllopurinolEfektif utk pirai/gout kronik dg insufisiensi ginjal, dan batu asam uratPenggunaan jangka pjg memobilisasi asam urat, pembtkn topiBerguna utk gout krn mengurangi kadar asam uratMekanisme kerjaMenghambat sintesis asam urta mll xantin oksidase.LI.3.MM Radiologi ArthritisUntuk RA Foto polos Pemeriksaan radio-isotopKonsentrasi zat radio-isotop terlihat meninggi pd daerah sendi yg mengalami kelainan.Untuk OA Foto polosGambaran yg khas pada foto polos adl Densitas tl normal/meninggi Penyempitan ruang sendi yg asimetris krn kehilangan tl rawan sendi Sclerosis tl subkondral Kista tl pada permukaan sendi terutama subkondral Osteofit pada tepi sendi Radionuklida scanning

Gout arthritis

Osteoarthritis

LI.4.MM Metabolisme Dan Ekskresi Asam UratStruktur purin

Biosintesis Purin dan Pirimidin Sintesis de novo Salvage pathway (reaksi penyelamatan)Energy yg dibutuhkan lbh sdkt dibandingkan dg sintesis de novoLO.4.1.Metabolisme

LO.4.2.Ekskresi Adenine dan Guanin akan diubah mjd asam urat Enzim kunci: Xantin oksidase Ekskresi urat: 200-400 mg/24 jam Hiperurisemia: kadar asam urat tinggi di dalam darah karena melewati ambang kelarutan

Daftar pustaka

Prof. Chairuddin Rasjad, MD., Ph.D Pengantar ilmu bedah orthopedic, hal. 169, 196Slide dr. Lilian16