Makalah Blok 11
-
Upload
yuniete-eiffelia -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
description
Transcript of Makalah Blok 11
Peran Pankreas dan Hormonnya bagi Metabolisme Karbohidrat
Yuniete Eiffelia(102012135), Mutia I. A. Limbers(102012422), Raymond F.
Noelnoni(102013035), Jesryn Dhillon(102013121), Robby(102013187), Chaifung
Carolline(102013202), Thjia Theonardy Gilroy(102013346), Stella Nadia Sura(10201347),
Stevia A. N. Purba(102013453), Muhannad Fawwaz Abdullah (102013527)
B2
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Pendahuluan
Dalam hidup ini, manusia tidak akan lepas dari kebutuhan akan energi. Energi ini
diperoleh oleh beberapa sumber makanan, yang paling umum dan utama adalah dari makanan
yang mengandung karbohidrat, misalnnya nasi.
Karbohidrat merupakan sumber makanan yang sangat penting bagi setiap manusia dalam
mendapatkan energi. Bentuk karbohidrat yang terpenting adalah glukosa yang terdapat pada
setiap makhluk hidup. Oksidasi pada satu gram dari karobohidrat akan menghasilkan energi
sebesar 4kcal(kilokalori). Organ yang sangat vital bagi tubuh dalam hubunganya dengan
karbohidrat adalah pankreas yang menghasilkan hormon yang penting bagi pengaturan
metabolisme dari karbohidrat serta penyimpanannya dalam tubuh sebagai cadangan energi.
Pankreas
Pankreas memiliki : kaput, kolum, korpus, dan uga kauda pankreas merupakan orga
peritoneal yang terletak kira-kira sepanjang bidag transpilorik. Kaput terikat di lateral oleh
duodenum menuju pangkal mesenterium usus halus. V.kafa inferior, aorta, ginjal kiri9beserta
pembuluh darahnya), serta kelenjar adrenal sinistra merupakan batas posterior pankreas. Selain
itu, v.porta terbentuk di belakang kolum pankreas dari gabungan v.lienalis dan v.mesenterika
superior. Lambung adalah batas anterior pakreas.kaput pankreas mendapat pasokan darah dari
aa.pankreatikoduodenalis superior dan inferior. A.lienalis berjalan di sepanjang batas atas korpus
pankreas yang menerima darah darinya.1
1
Pankreas memiliki struktur berlobus yang memiliki fungsi eksokrin dan endokrin. Kelenjar
eksokrin mengeluarkan cairan pankres menuju duktus pankreatikus, dan akhirnya ke duodenum.
Sekresi ini penting untuk pencernaan dan absorpsi proteinm lemak, dan karbohidrat. Endokrin
pankreas bertanggung jawab untuk produksi serta sekresi glukagon dan insulin, yang terjadi
dalam sel-sel khusus di pulau langerhans.1
Gambar 1. Struktur makro pankreas2
Pada pulau langerhans, sel alpha menghasilkan glukagon, dan sel beta menghasilkan
insulin, yag penting bagi homeostatis serta pengaturan karbohidrat. Kadang dapat pula
ditemukan sel delta yang menghasilkan somatostatin.3
Gambar2. struktur mikro Pankreas4
2
Hormon Pankreas
Insulin
Insulin merupakan hormon yang penting bagi pengaturan gula darah serta metabolisme dari
karbohidrat.
Efek insulin pada metabolisme karbohidrat
Setelah selesai mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, glukosa yang
diserap ke dalam darah akan menstimulasi sekresi dari insulin. Insulin ini kemudian akan
meningkatkan uptake, penyimpanan, dan penggunaan glukosa dari hampir seluruh jaringan pada
tubuh, terutama leh otot, jaringan adiposa, dan juga hati.4
1. Insulin meningkatkan uptake glukosa oleh otot dan metabolisme
Hampir sepanjang hari, jaringan otot bergantung tidak pada glukosa namun pada asam lemak
untuk energinya. Namun, ada 2 situasi dimana otot menggunakan glukosa dalam jumlah yang
besar. Pertama, saat pekerjaan yang sedang ataupun berat. Situasi ini tidak memerlukan
banyak insulin karena otot yang sedang dalam situasi seperti ini aka lebih permeabel
terhadap glukosa.
Kondisi kedua, adalah saat beberapa jam setelah makan. Pada situasi ini, konsentrasi glukosa
di darah tinggi dan pankreas mensekresikan insulin dalam jumlah yang banyak. Peningkatan
insulin ini menstimulasi transport glukosa ke daam sel otot. Hal ini mengakibatkan sel otot
lebih menggunakan glukosa dibanding asam lemak.
2. Penyimpanan glukosa di dalam otot
Jika otot tidak berkontraksi(saat bekerja) setelah makan dan glukosa ditransportasikan ke
dalam otot dalam jumlah yang berlebihan, maka kebanyakan dari glukosa tersebut akan
disimpan dalam bentuk glikogen yang dapat digunakan sebagai energi bagi otot. Hal ini
sangat berguna terutama saat kebutuhan energi sangat tinggi namun harus terpenuhi dalam
rentang waktu yang singkat.4
3. Insulin menstimulasi uptake glukosa, penyimpanan, serta penggunaan glukosa oleh hati
Salah satu efek insulin yang terpenting adalah untuk mengakibatkan glukosa yang diserab
setelah makan untuk segera di simpan di dalam hati dalam bentuk glikogen. Lalu, pada
selang antar waktu makan, ketika makanan tidak tersedia dan konsentrasi glukosa darah
menurun, sekresi insulin menurun drastis dan glikogen yang disimpan di hati diubah kembali
3
ke glukosa, yang kemudian di bawa ke darah untuk mencegah penurunan kadar gula darah
yang berlebihan.
4. Insulin menstimulasi pengubahan glukosa yang berlebihan menjadi asam lemak dan
menginhibisi glukoneogenesis(pembentukan karbohidrat dari senyawa non-karbohidrat) pada
hati.4
Di bawah ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sekresi insulin :
Tabel 1. Faktor yang mempengaruhi sekresi insulin4
Glukagon
Glukagon diekresikan oleh sel alpha ketika konsentrasi/kadar gula darah menurun
memiliki beberapa fungsi yang efeknya berlawanan dengan insulin. Fungsi yang paling penting
dari glukagon dalah meningkatkan konsentrasi gula darah, yang merupakan kebalikan dari efek
insulin.
Efek glukagon pada metabolisme glukosa
Efek utama dari glukagon pada metabolisme glukosa adalah perombakan glikogen hati
(glikogenolisis) dan meningkatkan glukoneogenesis pada hati. 2 efek ini sangat meningkatkan
keberadaan glukosa pada organ tubuh. Karena fungsinya yang meningkatkan kadar gula darah,
hormon ini disebut juga hyperglicemic agent.
Efek-efek glukagon :4
1. Glukagon meningkatkan glykogenolisis dan meningkatkan konsentrasi glukosa darah.
2. Glukagon meningkatkan glukoneogenesis
Saat konsentrasi glukagon dalam darah sudah tinggi, maka akan memicu efek-efek lain, yaitu :
1. Glukagon mengaktifkan lipase sel adiposa, yang meningkatkan kuantitas asam lemak
yang penting bagi pembuatan energi nantinya,
4
2. Meningkatkan kekuatan kontraksi dari jantung
3. Meningkatkan arus darah ke jaringan, terutama ke ginjal
4. Meningkatkan sekresi empedu
5. Menghambat sekresi asam empedu.
Ke 5 fungsi diatas ini tidak memiliki peran yang vital bagi homeostatis tubuh.
Ada pula faktor yang mempengaruhi sekresi dari glukagon, yaitu :
Kadar glukosa darah
Kadar glukosa darah yang tinggi akan menghambat sekresi dari glukagon.
Secara spesifik, efek kadar glukosa darah kepada sekresi insuin merupakan kebalikan dari
efek kadar glkosa darah pada glukagon.
Kadar asam amino di darah
Konsentrasi asam amino yang tinggi akan menstimulasi sekresi glukagon. Glukagon yang
disekresikan kemudian akan menstimulasi peningkatan pengubahan asam amino menjadi
glukosa.4
Somatostatin
Sel delta pankreas menskresikan hormon somatostatin. Hampir seluruh faktor yang
berhubungan dengan pencernaan makanan akan menstimulasi sekresi dari somatostatin, yaitu:
1. Peningkatan glukosa darah
2. Peningkatan asam amino
3. Peningkatan asam lemak
4. Peningkatan konsentrasi dari hormon gastrointestinal4
Efek dari somatostatin :
1. Somatostatin bekerja lokal pada pulau langerhans untuk menekan sekresi dari insulin dan
glukagon.
2. Somatostatin menurunkan motilitas dari lambung, duodenum, dan kantung empedu.
3. Somatostatin menurunkan sekresi dan absorpsi dari traktus gastrointestinal.
Dapat dikatakan pula, efek utama dari somatostatin adalah untuk meningkatkan selang
waktu saat nutrisi makanan dilarutkan ke dalam darah. Pada saat yang sama, efek dari
somatostatin untuk menekan sekresi dari insulin dan glukahon menurunkan pemakaian nutrisi
5
oleh jaringan, yang kemudian akan mencegah kehabisan makanan dalam selang waktu yang
singkat, dengan kata lain membuatnya tersedia untuk periode waktu yang lebih panjang.4
Transportasi lemak
Setelah dicerna, lemak dalam darah akan ditranspor dalam bentuk lipoprotein. Jenis lipoprotein :5
1. Khilomikron
Sintesis dan sekresi oleh sel mukosa usus, sintesis sesuai dengan kadar lemak dari
makanan, dan merupakan alat transport utama triasilgliserol dari usus ke jaringan
extrahepatik
2. VLDL(very low density lipoprotein)
Sintesis dan sekresi oleh hati(sedikit oleh usus), di sintesis secara konstan, dan
merupakan alat transport utama triasilgliserol dari gliserol ke jaringan extrahepatik.
3. LDL(low density lipoprotein)
Dibentuk dari VLDL
4. HDL(high density lipoprotein)
Sintesis dan sekresi oleh hati dan usus, dan mengangkut kolesterol jaringan ke hati.5
Gizi Seimbang
Untuk memenuhi energi dan gizi yang baik, maka dicetuskan tiga belas pesan dasar yang disusun
atas rekomendasi dari Kongres Gizi Internasional yang diselenggarakan pada tahun 1992 di
Roma yang menganjurkan setiap negara menyusun Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
kemudian, penyusunan PUGS dibahas dalam Widyakarya Pangan dan Gizi V pada bulan April
1993 yang hasilnya dijadikan landasan untuk menyusun program pangan dan gizi nasional. Hasil
pembahasan tersebut adalah tersusunnya materi “13 Pesan Dasar Gizi Seimbang”. Inti dari 13
Pesan Dasar Gizi Seimbang adalah sebagai berikut:6
1. Makanlah makanan yang beraneka ragam. Makanan yang beraneka harus mengandung
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan bahkan serat makanan dalam jumlah
dan proporsi yang seimbang menurut kebutuhan masing-masing kelompok (bayi, balita,
anak, remaja, ibu hamil dan menyusui, orang dewasa dan lansia).
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energi. Energi dan tenaga dapat
diperoleh dari makanan sumber kabohidrat, lemak, serta protein. Energi dibutuhkan
6
untuk metabolisme dasar (seperti untuk menghasilkan panas tubuh serta kerja organ-
organ tubuh) dan untuk aktivitas sehari-hari seperti belajar, bekerja serta berolahraga.
Kelebihan energi akan menghasilkan obesitas (kegemukan) sementara kekurangan energi
dapat menyebabkan kekurangan gizi seperti marasmus.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi. Karbohidrat
sederhana, seperti gula dan makanan manis sebaiknya dikonsumsi dengan
memperhatikan azas tepat waktu, tepat indikasi dan tepat jumlah. Makanan ini sebaiknya
dimakan pada siang hari ketika kita akan atau sedang melakukan aktivitas dan jumlahnya
tidak melebihi 3-4 sendok makan gula/hari. Karbohidrat kompleks sebaiknya dikonsumsi
bersama makanan yang merupakan sumber unsur gizi lain seperti protein, lemak/minyak,
vitamin, dan mineral. Seyogyanya 50-60% dari kebutuhan energi diperoleh dari
karbohidrat kompleks.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi. Konsumsi
lemak dan minyak yang berlebihan, khususnya lemak/minyak jenuh dari hewan, dapat
berisiko kegemukan atau dislipidemia pada orang-orang yang mempunyai kecenderungan
ke arah tersebut. Dislipidemia atau eknaikan kadar lemak (kolesterol atau trigliserida)
dalam darah merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner dan
stroke. Konsumsi lemak/minyak dianjurkan tidak melebihi 20% dari total kalori dan perlu
diingat bahwa unsur gizi ini juga memiliki peran tersendiri sebagai sumber asam lemak
essensial serta membantu penyerapan beberapa vitamin yang larut lemak (A, D, E, K).
5. Gunakan garam beryodium. Penggunaan garam beryodium dapat mencegah Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Namun, penggunaan garam yang berlebihan juga
tidak dianjurkan karena garam mengandung natrium yang bisa meningkatkan tekanan
darah. Sebaiknya konsumsi garam tidak melebihi 6 garam atau 1 sendok teh per hari.
6. Makanlah makanan sumber zat besi. Makanan seperti sayuran hijau, kacang-kacangan,
hati, telur dan daging banyak mengandung zat besi dan perlu dikonsumsi dalam jumlah
yang cukup untuk mencegah anemia gizi.
7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai berumur 4 bulan. Untuk dapat memberikan ASI
dengan baik, ibu menyusui harus meningkatkan jumlah dan mutu gizi makanannya
selama hamil dan menyusui. Makanan pendamping ASI (PASI) hanya boleh diberikan
7
setelah usia bayi lebih dari empat bulan dan pemberiannya harus bertahap menurut umur,
pertumbuhan badan serta perkembangan kecerdasan.
8. Biasakan makan pagi. Makan pagi dengan makanan yang beraneka ragam akan
memenuhi kebutuhan gizi utnutk mempertahankan kesegaran tubuh dan meningkatkan
produktivitas dalam bekerja. Pada anak-anak, makan pagi akan memudahkan konsentrasi
belajar sehingga prestasi belajar bisa lebih ditingkatkan.
9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya. Air minum harus bersih dan bebas
kuman. Minumlah air bersih sampai dua liter per hari sehingga metabolisme tubuh kita
bisa berjalan lancar mengingat air sangat dibutuhkan sebagai perlarut unsur gizi bagi
keperluan metabolisme tersebut. Konsumsi air yang cukup dapat menghindari dehidrasi
dan akan menurunkan risiko infeksi serta batu ginjal.
10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga yang teratur. Kegiatan ini akan membantu
mempertahankan berat badan normal di samping meningkatkan kesegaran tubuh,
memperlancar aliran darah dan mencegah osteoporosis khususnya pada lansia.
11. Hindari minum minuman beralkohol. Alkohol bersama-sama rokok, dan obat-obat
terlarang lainnya harus dihindari karena dapat membawa risiko untuk terjadinya berbagai
penyakit degeneratif, vaskuler, dan kanker.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan. Makanan yang tidak tercemar, tidak
mengandung kuman atau parasit lain, tidak tercemar, tidak mengandung bahan kimia
berbahaya dan makanan yang diolah dengan baik sehingga unsur gizi serta citarasanya
tidak rusak, merupakan makanan yang aman dan baik bagi kesehatan.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas. Label pada makanan kemasan harus
berisikan tanggal kadaluwarsa, kandungan gizi dan bahan aditif yang digunakan.
Konsumen yang berhati-hati dan memperhatikan label tersebut akan terhindar dari
makanan yang rusak, tidak bergizi dan makanan yang berbahaya. Selain itu, konsumen
dapat menilai halal tidaknya makanan tersebut.6
Ketika kita mau melakukan olahraga atau melakukan aktivitas yang berat, maka kita
membutuhkan pasokan energi yang cukup. Semua olahraga yang memakan waktu lama seperti
berenang, berlari, tenis dan senam memerlukan banyak tenaga dan pasokan nutrien yang terus-
8
menerus. Pedoman berikut ini memuat daftar dan apa yang harus dimakan dalam saat-saat
sebelum dan selama berolahraga:6
1. Satu jam atau kurang sebelum berolahraga
a. Sari buah dan sayuran seperti jeruk, jambu, tomat, dll.
b. Buah segar seperti apel, semangka, peach, anggur atau jeruk.
c. Minuman isotonis seperti oralit, pocari sweat, garotade, dan sport drinks lainnya
dapat pula diminum pada saat berolahraga.
2. Dua hingga tiga jam sebelum berolahraga
a. Sari buah dan buah segar dan/atau
b. Roti atau kue/kue dengan jumlah mentega atau keju yang terbatas
c. Semangkuk sereal dengan susu rendah lemak
3. Empat jam atau lebih sebelum berolahraga
a. Roti sandwich atau hamburger dengan sepotong daging yang tidak berlemak dan
sayuran (ketimun, tomat)
b. Buah segar (rujak) dan sayuran segar (salad, gado-gado)
c. Makanan padat dimakan 2-3 jam sebelum berolahraga, minuman dapat diminum
satu jam atau kurang sebelum berolahraga dan minuman yang isotonis, seperti
oralit, pocari sweat, dan minuman olahraga lainnya dapat diminum pada saat
berolahraga.6
Kesimpulan
Karbohidrat merupakan sumber energi yang vital bagi manusia, serta pankreas
merupakan organ yang penting bagi metabolisme karbohidrat melalui fungsi dari hormon-
hormon yang dihasilkannya. Insulin dan glukagon yang bekerja berlawanan sangatlah penting
bagi homeostasis tubuh. Selain itu kita pun harus menaati 13 pesan dasar gizi seimbang yang
ditetapka oleh kongres gizi nasional.
Daftar Pustaka
1. Faiz O, Moffat D. At a glance anatomi. Jakarta : Erlangga ; 2004. h.43
[Diakses dari books.google.co.id, ISBN : 9797415465]
9
2. Putz R., Pabst R. Sobotta atlas of human anatomy 14 th ed. Munich ; Elsevier GmbH.
2006. h.153.
3. Rhoades R, Bell D.R. medical physiology : principles for clinical medicine. 2009. h.642
[Diakses pada 25-10-14] [Diakses dari books.google.co.id, ISBN : 9780781768528]
4. Hall J.E. textbook of medical physiology 12th ed. 2010. h.1735-55.
5. Lipoprotein classification[internet]. Di post pada 1 Februari 2011. [diakses pada 26
Oktober 14] [diakses dari http://www.news-medical.net/health/Lipoprotein-
Classification.aspx]
6. Hartono A. Terapi gizi dan diet rumah sakit. Edisi kedua. Jakarta: EGC; 2006. p. 160-2,
266-9.
10