Makalah b.indo

22
`BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang pada prakteknya harus dituangkan ke dalam bentuk kalimat. Kalimat yang baik haruslah memenuhi persyaratan gramatikal. Hal ini berarti kalimat itu harus disusun berdasarkan kaidah yang berlaku. Kaidah tersebut meliputi: unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat, aturan- aturan EYD, dan cara memilih kata dalam kalimat(diksi). Namun, dalam kenyataannya masih banyak kita jumpai kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah pembentukan kalimat, sehingga sering menimbulkan kerancuan dalam pembentukan kalimat. Makalah ini membahas tentang bagaimana tata cara pembentukan kalimat yang benar dan teratur, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pembentukan kalimat. Karena latar belakang tersebut, maka penyusun menulis makalah “Pembentukan Kalimat dalam Bahasa Indonesia”. Tata cara dalam pembentukan kalimat yang disampaikan dalam makalah ini diharapkan dapat menjadikan pembaca mahir dalam pembentukan kalimat yang benar dan teratur. 1

description

makalah b.indo

Transcript of Makalah b.indo

Page 1: Makalah b.indo

`BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang pada

prakteknya harus dituangkan ke dalam bentuk kalimat. Kalimat yang baik

haruslah memenuhi persyaratan gramatikal. Hal ini berarti kalimat itu harus

disusun berdasarkan kaidah yang berlaku. Kaidah tersebut meliputi: unsur-

unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat, aturan-aturan EYD, dan

cara memilih kata dalam kalimat(diksi). Namun, dalam kenyataannya masih

banyak kita jumpai kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah pembentukan

kalimat, sehingga sering menimbulkan kerancuan dalam pembentukan

kalimat.

Makalah ini membahas tentang bagaimana tata cara pembentukan

kalimat yang benar dan teratur, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam

pembentukan kalimat.

Karena latar belakang tersebut, maka penyusun menulis makalah

“Pembentukan Kalimat dalam Bahasa Indonesia”. Tata cara dalam

pembentukan kalimat yang disampaikan dalam makalah ini diharapkan dapat

menjadikan pembaca mahir dalam pembentukan kalimat yang benar dan

teratur.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kalimat ?

2. Apa saja unsur pembentuk kalimat ?

3. Apa saja jenis-jenis kalimat ?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat.

2. Mengetahui macam pola pembentukan kalimat.

1

Page 2: Makalah b.indo

3. Mengetahui jenis-jenis kalimat.

2

Page 3: Makalah b.indo

BAB II

PEMBENTUKAN KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA

A. Pengertian Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih

yang mengandung pikiran yang lengkap dan mempunyai pola intonasi akhir.

B. Unsur Kalimat

Unsur yaitu pendukung kalimat dalam bahasa Indonesia dan berfungsi

sebagai penjelas suatu kalimat.

Unsur-unsur dalam kalimat terdiri dari :

1. Subjek

Subjek merupakan bagian kalimat yang menunjukkan pelaku

atau masalah.

Contoh :

Ibu sedang memasak.

Keterangan: kata ibu di dalam kalimat di atas menunjukkan subjek.

Ciri-ciri subjek adalah:

a. Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa

Subjek dapat ditentukan dengan mencari jawaban

atas pertanyaan apa atau siapa yang dinyatakan dalam

suatu kalimat. Subjek kalimat yang berupa manusia,

biasanya digunakan kata tanya siapa.

b. Disertai Kata Itu

Subjek dalam bahasa Indonesia bersifat takrif

(definite) yang biasa dinyatakan dengan kata itu,

sedangkan subjek yang sudah takrif misalnya nama orang,

3

Page 4: Makalah b.indo

nama negara, instansi, atau nama diri lain dan juga

pronomina tidak disertai kata itu

c. Didahului Kata Bahwa

Kata bahwa dalam kalimat pasif merupakan penanda

bahwa unsur yang menyertainya adalah anak kalimat

pengisi fungsi subjek. Kata bahwa juga merupakan

penanda subjek yang berupa anak kalimat pada kalimat

yang menggunakan kata adalah atau ialah.

d. Mempunyai Keterangan Pewatas Yang

Kata yang menjadi subjek suatu kalimat dapat diberi

keterangan lebih lanjut dengan menggunakan penghubung

yang. Keterangan ini dinamakan keterangan pewatas.

e. Tidak Didahului Preposisi

Subjek tidak didahului preposisi seperti dari, dalam,

di, ke, kepada, pada. Orang sering memulai kalimat

dengan menggunakan kata-kata seperti itu, sehingga

menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak

bersubjek.

f. Berupa Nomina atau Frasa Nominal

Subjek kebanyakan berupa nomina atau frasa

nominal. Subjek dapat berupa verba atau adjektiva,

biasanya disertai kata penunjuk itu.

2. Predikat

Predikat merupakan bagian dari unsur kalimat yang

menjelaskan tentang suatu subjek dalam suatu kalimat. Predikat ini

biasanya kata atau frasa.

4

Page 5: Makalah b.indo

Contoh :

Kakak sedang belajar

Keterangan: kakak menunjukkan subjek, sedangkan kata belajar

menunjukkan penjelasan dari subjek yaitu predikat dan biasanya di

ikuti dengan kata sedang

Ciri-ciri predikat adalah

a. Jawaban atas Pertanyaan Mengapa atau Bagaimana

Kalimat yang memberikan informasi atas pertanyaan

mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat.

Pertanyaan sebagai apa atau jadi apa dapat digunakan

untuk menentukan predikat yang berupa nomina

penggolong (identifikasi). Kata tanya berapa dapat

digunakan untuk menentukan predikat yang berupa

numeralia (kata bilangan) atau frasa numeralia.

b. Kata Adalah atau Ialah

Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau

ialah. Predikat itu terutama digunakan jika subjek kalimat

berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subjek

dan pelengkap tidak jelas.

c. Dapat Diingkarkan

Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk

pengingkaran yang diwujudkan oleh kata tidak. Bentuk

pengingkaran tidak ini digunakan untuk predikat yang

berupa verba atau adjektiva, sedangkan kata bukan

merupakan penanda predikat yang berupa nomina atau

predikat kata merupakan.

5

Page 6: Makalah b.indo

d. Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas

Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva

dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang,

belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau

adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina

bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang

menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin,

hendak, dan mau.

3. Objek

Objek merupakan unsur dalam bahasa Indonesia yang

menjelaskan tentang suatu predikat dalam sebuah kalimat.

Ciri-ciri objek ini sebagai berikut:

a. Langsung di Belakang Predikat

Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak

pernah mendahului predikat.

b. Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif

Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat

menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif

ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam

kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang

disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.

c. Tidak Didahului Preposisi

Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat

tidak didahului preposisi. Dengan kata lain, di antara

predikat dan objek tidak dapat disisipkan preposisi.

6

Page 7: Makalah b.indo

d. Didahului Kata Bahwa

Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa

dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam

kalimat transitif.

Contoh:

Ibu memasak sayur

Keterangan: Ibu merupakan subjek. Memasak merupakan predikat.

Sayur merupakan objek

4. Keterangan

Bagian dari kalimat yang menerangakan berbagai hal tentang

konjungsi (kata hubung).

Macam-macam keterangan:

a. Keterangan tempat

Keterangan tempat adalah keterangan yang

menunjukkan tempat atau arah suatu perbuatan, biasanya

diawali dengan dengan kata-kata seperti di dalam, di

luar, ke, di atas, pada, dan sebagainya.

Contoh :

Putri makan di warteg.

Keterangan: Putri merupakan subjek. Makan merupakan

predikat. Di warteg merupakan keterangan tempat

b. Keterangan alasan atau sebab

Keterangan alasan atau sebab adalah keterangan

kalimat yang menjelaskan alasan yang menyebabkan

perbuatan itu dilakukan biasanya menunjukkan

7

Page 8: Makalah b.indo

keterangan yang diawali dengan kata-kata seperti sebab,

karena, oleh sebab, oleh karena dan sebagainya.

Contoh :

Anisa memakai payung karena hujan.

Ketarangan : Anisa merupakan subjek. Memakai

merupakan predikat. Payung merupakan objek. Karena

hujan merupakan keterangan alasan

c. Keterangan tujuan

Keterangan tujuan adalah keterangan kalikmat

yang berfungsi menerangkan tujuan dari perbuatan yang

dinyatakan oleh predikat. Biasanya diawali dengan kata-

kata agar, untuk, guna, supaya, dan sebagainya.

Contoh :

Ibu membuat kue untuk dijual.

Keterangan: Ibu merupakan subjek. Membuat

merupakan predikat. Kue merupakan objek. Untuk dijual

merupakan keterangan tempat

d. Keterangan perlawanan

Keterangan perlawanan adalah keterangan kalimat

yang menunjukkan perlawanan antara bagian kalimat

yang satu dengan kalimat lainnya. Biasanya diawali

dengan kata-kata meskipun, walupun, kendatipun, dan

sebagainya.

Contoh :

Walaupun hujan, Frisca tetap berangkat kuliah.

8

Page 9: Makalah b.indo

Keterangan: Frisca merupakan subjek. Berangkat

merupakan predikat. Kuliah merupakan objek. Kalimat

“Frisca tetap berangkat kuliah” merupakan kalimat

pertentangan dari kalimat “Walaupun hujan”.

C. Jenis-Jenis Kalimat

1. Berdasarkan Pengucapannya

a. Kalimat Langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat

menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan

kaliamt yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain

(orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik

dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.

Contoh:

Luthfah berkata: “Buku itu harus segara dikembalikan”.

b. Kalimat Tidak Langsung

Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan

kembali ucapan atau perkataan  orang lain. Kalimat tak langsung

tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah

menjadi kalimat berita.

Contoh:

Kakak berkata bahwa buku itu harus segera dikembalikan.

2. Berdasarkan Jumlah Frasa

a. Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas dua unsur

inti pembentukan kalimat (subjek dan predikat) dan boleh diperluas

dengan salah satu atau lebih unsur-unsur tambahan (objek dan

keterangan), asalkan unsur-unsur tambahan itu tidak membentuk

9

Page 10: Makalah b.indo

pola kalimat baru. Kalimat tunggal juga dapat didefinisikan sebagai

kalimat yang hanya memiliki satu pola kalimat.

Contoh :

Ibu memasak

Keterangan: Ibu merupakan subjek. Memasak merupakan objek.

b. Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal

yang saling berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi.

Kalimat majemuk dapat dibedakan atas  3 jenis, yaitu:

1) Kalimat majemuk setara

Kalimat majemuk setara adalah dua kalimat tunggal atau

lebih yang digabungkan menjadi satu, tetapi memiliki

kedudukan yang sejajar atau sederajat.

Contoh:

Ali pandai dan rajin, tetapi adiknya malas dan bodoh

Kalimat majemuk setara ini dibedakan kembali menjadi 4

sesuai dengan kata penghubungnya antara lain :

a) Kalimat Majemuk Setara Penggabungan: Menggunakan kata

penghubung dan, serta, lagipula.

Contoh:

Kami mencari bahan dan mereka meramunya.

b) Kalimat Majemuk Setara Penguatan: Menggunakan kata

penghubung bahkan.

Contoh:

Dia tidak hanya cantik, bahkan dia juga sangat baik hati.

10

Page 11: Makalah b.indo

c) Kalimat Majemuk Setara Pemilihan: Menggunakan kata

penghubung atau,baik, maupun.

Contoh:

Makalah ini harus dikumpukan besok atau minggu depan.

d) Kalimat Majemuk Setara Berlawanan: Menggunakan kata

penghubung Tetapi, sedangkan, melainkan.

Contoh:

Indonesia adalah negara berkembang, sedangkan jepang

termasuk negara maju.

e) Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu: Menggunakan kata

penghubung kemudian, lalu, lantas.

Adapun ciri-ciri dari kalimat majemuk setara adalah :

(1) Kedudukan pola kalimat didalamnya sama derajatnya

atau setara.

(2) Penggabungan pola kalimatnya disertai perubahan

intonasi.

(3) Mengandung kata tugas atau penghubung untuk

membedakan sifat kesataraannya, seperti dan, serta,

lagi pula, tambahan lagi dan sebagainya.

2) Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat ialah kalimat yang bagian-

bagiannya diperluas, sehingga perluasan itu membentuk satu

atau beberapa pola kalimat baru, selain pola yang sudah ada.

Salah satu pola menduduki fungsi tertentu dari pola yang lain

Kedudukan anak kalimat bergantung pada induk

kalimatnya jadi tidak setara atau sederajat. Semua kedudukan

kata dalam kalimat tunggal baik subjek, predikat, objek dan

11

Page 12: Makalah b.indo

keterangan dapat diperluas sehingga membentuk pola kalimat

baru yang namanya sesuai dengan kedudukan kata yang

digantikannya.

Contoh:

Paman datang ketika kami sedang makan.

Ada beberapa penanda hubungan atau konjungsi yang

dipergunakan oleh kalimat majemuk bertingkat, antara lain:

a) Waktu : ketika, sejak

b) Sebab: karena, Olehkarenaitu, sebab, oleh sebab itu

c) Akibat: hingga, sehingga, maka

d) Syarat: jika, asalkan, apabila

e) Perlawanan: meskipun, walaupun

f) Pengandaian: andaikata, seandainya

g) Tujuan: agar, supaya, untukbiar

h) Perbandingan: seperti, laksana, ibarat, seolah‐olah

i) Pembatasan: kecuali, selain

Adapun ciri-ciri dari kalimat majemuk berdasarkan

perluasan dengan pola kalimat, yaitu :

a) Adanya perubahan intonasi dan kesenjangan antara.

b) Perluasan kalimat tunggal membentuk pola baru.

c) Bagian pola kalimat baru menjadi anak kalimat.

d) Bagian yang tetap menjadi induk kalimat.

e) Anak kalimat bergantung pada induk kalimat.

Nama anak kalimat sesuai dengan bagian kedudukan jabatan

yang diperluas.

12

Page 13: Makalah b.indo

3) Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk

yang di dalam kalimatnya terdapat kombinasi kalimat majemuk

setara dengan kalimat majemuk bertingkat.

Contoh:

Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di

kamar, ketika aku datang ke rumahnya.

3. Berdasarkan Isi atau Fungsinya

a. Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan

memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu.

Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) dalam

penulisannya. Sedangkan dalam bentuk lisan, kalimat perintah

ditandai dengan intonasi tinggi.

Macam-macam kalimat perintah :

1) Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.

Contoh : Gantilah bajumu !

2) Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.

Contoh Jangan membuang sampah sembarangan !

3) Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.

Contoh : Tolong temani nenekmu di rumah !

b. Kalimat Berita

Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan

sesuatu. Dalam penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik (.)

dan dalam pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun.

Kalimat ini mendorong orang untuk memberikan tanggapan.

Macam-macam kalimat berita :

1) Kalimat berita kepastian

Contoh : Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.

13

Page 14: Makalah b.indo

2) Kalimat berita pengingkaran

Contoh : Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.

3) Kalimat berita kesangsian

Contoh : Bapak mungkin akan tiba besok pagi.

4) Kalmat berita bentuk lainnya

Contoh : Kami tidak taahu mengapa dia datang terlambat.

Kalimat Tanya

Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu

informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri

dengan tanda tanya(?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya

menggunakan intonasi menurun. Kata tanya yang dipergunakan adalah

bagaimana, dimana, berapa, kapan.

Contoh:

Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai dengan disainnya?

Kapan Becks kembali ke Inggris?

Kalimat Seruan

Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapakan

perasaa ‘yang kuat’ atau yang mendadak. Kalimat seruan biasanya

ditandai dengan intonsi yang tinggi dalam pelafalannya dan menggunakan

tanda seru (!) atau tanda titik (.) dalam penulisannya.

Contoh:

Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.

Bukan main, eloknya.

c. Berdasarkan Unsur Klimatnya

a. Kalimat Lengkap

Kalimat lengkap adalah kalimat yang sekurang-kurangnya

terdiri dari  satu buah subyek dan satu buah predikat.

14

Page 15: Makalah b.indo

Contoh:

Ibu memasak.

Keterangan: Ibu merupakan subjek. Memasak merupakan predikat.

Mahasiswa berdiskusi di dalam kelas.

Keterangan: Mahasiswa merupakan subjek. Berdiskusi merupakan

predikat. Di dalam kelas merupakan keterangan.

b. Kalimat Tidak Lengkap

Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna

karena hanya memiliki subyek saja, atau predikat saja, atau objek

saja atau keterangan saja. Kalimat tidak lengkap biasanya berupa

semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan,

larangan, sapaan dan kekaguman.

Contoh:

Selamat sore

15