PPT B.INDO !

download PPT B.INDO !

of 19

Transcript of PPT B.INDO !

MEMBACA KRITIS DAN MENULIS ESSAY

MEMBACA KRITIS DAN MENULIS ESAIOleh Kelompok : Fanny Surviva R. Melany AmdiraRandi Hermawan08121006019081210060270812100600510FARMASI UNSRI 2012Membaca KritisPengertian :Membaca kritis adalah membaca yang bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta yang terdapat dalam bacaan kemudian memberikan penilaian terhadap fakta itu. Pembaca tidak hanya sekedar menyerap masalah yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Dalam membaca kritis, pembaca harus mengikuti pikiran penulis secara akurat dan kritis. Akurat artinya dalam hubungan relevansi, membedakan yang relevan dan yang tidak relevan atau tidak benar. Kritis berarti menerima pikiran penulis dengan dasar yang baik, logis, benar atau menurut realitas. Karena dalam membaca kritis membaca akan menganailis, membandingkan dan menilai.Kegiatan Dalam Membaca KritisBahan-Bahan Membaca Kritis1.Membaca Dengan BerpikirTujuan : agar pembaca dapat menentukan batasan-batasan dari persoalan-persoalan atau fakta-fakta yang dikemukakan oleh pengarang.2. Membaca Dengan MenganalisisTujuan : agar pembaca dapat mengetahui apakah gagasan atau fakta-fakta yang dikemukakan pengarang sungguh disokong oleh detail-detail yang diberikannya atau tidak. 3. Membaca Dengan PenilaianTujuan : untuk menilai fakta atau pernyataan yang dapat menyokong gagasan pokok yang dikemukakan. 1. Esai2. Biografi dan autografi3. Drama4. Laporan-laporan yang bertentangan atau kesimpulan-kesimpulan yang berbeda dalam lapangan sejarah, ekonomi, hukum dan politik5. Peristiwa-peristiwa yang dijumpai dalam koran, majalah, propaganda dan lain-lain.Teknik Membaca Kritis1. Mengerti Isi Bacaan untuk mengenali fakta dan menginterprestasikan apa-apa saja yang dibaca dengan kata lain mengerti ide pokok, mengetahui fakta penting dan dapat membuat kesimpulan serta menginterprestasikan ide-ide tersebut. 2. Menguji Sumber Penulis pembaca harus mencari tahu kebenaran dari tulisan tersebut, misalnya mengetahui di bidang apa penulis itu berkompeten, dalam hal ini termasuk uji pandangan, tujuan dan asumsi penulis yang terdapat dalam tulisannya untuk membedakan apakah tulisan itu fakta atau opini.3. Interaksi Antara Penulis Dengan Pembaca pembaca perlu menilai dan membandingkan isi bacaan dengan pengetahuan yang ada dimilikinya.4. Terbuka Terhadap Gagasan Penulis Pembaca hendaknya menghargai pendapat yang dikemukakan oleh penulis dan mengevaluasi teknik penulisannya. Akhirnya penulis mempertimbangkan dan mengujinya alasannya dengan alasan yang logis dan interprestasi yang berdasar.Langkah-Langkah Membaca KritisMelakukan ReviewMemberikan CatatanMembuat KerangkaMembuat Ringkasan IsiMenuliskan ringkasan isi teks dengan bahasa pembaca sendiri.Membuat InventoryMenganalisis Argumentasi yang Diajukan Oleh PengarangKeterampilan Membaca Kritis1. Ketrampilan Memfokuskan kemampuan untuk memilih informasi yang penting dan mengabaikan informasi yang tidak penting2. Ketrampilan Mengumpulkan Informasi ketrampilan yang digunakan untuk menumbuhkan kesadaran pada substansi atau isi teks yang anda baca untuk digunakan dalam proses kognitif berikutnya. Ada dua kegiatan yang anda lakukan untuk menguasai ketrampilan ,mengumpulkan informasi, yaitu: mengamati dan merumuskan pertanyaan.3. Ketrampilan Mengingat kegiatan atau strategi yang dilakukan secara sadar untuk menyimpan informasi dalam ingatan jangka panjang dan upaya untuk mengamankan informasi tersebut. Ada dua kegiatan yang anda lakukan untuk menguasai ketrampilan mengingat, yaitu: (1) mengaitkan butir-butir informasi essential antara satu dengan yang lain agar bermakna dan mudah diingat dan disimpan dalam ingatan jangka panjang, (2) merumuskan simpulan/penilaian terhadap butir-butir esensial yang telah anda temukan agar mudah dipanggil kembali.4. Ketrampilan Mengorganisasi ketrampilan menyusun informasi agar mudah dipahami dan disajikan secara efektif. Ada empat kegiatan yang anda lakukan untuk menguasai ketrampilan mengorganisasi yaitu: (1) membandingkan, (2) mengklarifikasi, (3) mengurutkan, (4) mempresentasikan.5. Ketrampilan Menganalisis untuk mengklarifikasi informasi dengan mengkaji bagian-bagian dan hubungannya. Ada empat kegiatan yang anda lakukan untuk menguasai keterampilan menganalisis yaitu: (1) mengindentifikasi atribut dan komponen, (2) mengidentifikasi pola-pola dan hubungannya, (3) mengidentifikasi ide pokok, (4) mengidentifikasi kesalahan.6. Ketrampilan Menggeneralisasi simpulan tentang keseluruhan yang disusun dari pengetahuan yang telah dimiliki oleh seseorang. Ada tiga kegiatan yang anda lakukan untuk menguasai ketrampilan menggeneralisasi yaitu: (1) menyimpulkan, (2) memprediksi, (3) mengelaborasi.7. Ketrampilan Mengintegrasi ketrampilan meletakkan secara bersama-sama bagian-bagian atau aspek-aspek yang relevan dari suatu solusi, pemahaman, prinsip, atau komposisi. Ada dua kegiatan yang anda lakukan untu menguasai ketrampilan mengintegrasi yaitu: (1) membuat ringkasan, (2) merekontruksi.8. Ketrampilan Mengevaluasi melibatkan penilaian kerasionalan dan kulaitas ide-ide dari teks yang anda baca. Ada dua kegiatan untuk menguasai ketrampilan mengevaluasi yaitu: (1) menetapkan criteria, (2) memverifikasi.Kedelapan ketrampilan berpikir inti tersebut adalah ketrampilan yang bersifat kontinu, yang anda perlukan sebagai seorang pembaca kritis agar anda dapat mengumpulkan informasi, kemudian mengolah informasi secara kritis, menganalisis, menggeneralisasi, dan mengintegrasikanya untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh atas isi bacaan , dan diikuti dengan penyikapan atas gagasan penulisnya.Menulis EsaiEsai merupakan tulisan yang terdiri atas beberapa paragraf. Tulisan ini berbicara tentang satu topik yang dibahas lebih kompleks, sehingga tidak hanya satu paragraf. Ciri khas karangan esai adalah adanya paragraf pendahuluan dan paragraf simpulan, selain paragraf-paragraf penjelas. Sebuah esai merupakan suatu penilaian, pandangan, atau evaluasi penulis terhadap sebuah fakta yang terjadi untuk kemudian diambil kesimpulan. Di sini ada unsur yang wajib ada pada sebuah esai yaitu fakta atau kejadian nyata yang dikritisi, atau dengan kata lain sebuah esai bukan sebuah prosa fiktif atau karangan belaka.Untuk meyakinkan pembaca untuk percaya terhadap pendapat kita tentang sebuah kejadian. Dengan tujuan tersebut, pendapat dalam esai hendaknya disertai dengan data-data atau fakta yang menunjang agar pembaca yakin terhadap pendapat kita. Bahasa dalam esai boleh saja bahasa santai, yang penting menarik, segar, dan meyakinkan.Tujuan menulis esai :Sejarah EsaiEsai mulai dikenal pada tahun 1500-an di mana seorang filsuf Prancis, Montaigne. Monteigne menulis sebuah buku yang berjudul Essais yang berarti attempts atau usaha. Berdasarkan pengakuan Montaigne dalam bukunya, esai bertujuan mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan.Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh H.B.Jassin melalui tinjauan-tinjauannya mengenai karya-karya sastra Indonesia yang kemudian dibukukan (sebanyak empat jilid) dengan judul Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei (1985).Bagian EsaiPertama, pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut.Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek.Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis.Karakteristik Esai1. Berbentuk prosa2. Singkat3. Memiliki gaya pembeda4. Selalu tidak utuh5. Memenuhi keutuhan penulisan6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personalStruktur Esai1. PARAGRAF PERTAMA : Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik.

2. PARAGRAF KEDUA SAMPAI KEEMPAT : Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.

3. PARAGRAF KELIMA (TERAKHIR) : Merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan pembaca.Langkah-langkah Membuat Esai1. MEMILIH TOPIKPikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan ditulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus. Jika merupakan tinjauan umum, dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila berupa analisis khusus, topik harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, topik dapat dipersempit. Sebagai contoh, bila topik tentang Indonesia adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini menjadi Kekayaan Budaya Indonesia atau Situasi Politik di Indonesia. Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. 2. TENTUKAN TUJUANTentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apa pun topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.3. TULISKAN MINAT ANDAJika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat anda. 4. EVALUASI POTENSIAL TOPIKJika telah ada beberapa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda pilih. 5. MEMBUAT OUTLINETujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisir.(1) Mulailah dengan menulis topik anda di bagian atas.(2) Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar di antaranya.(3) Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud.(4) Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik.(5) Jika anda menjelaskan suatu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca.(6) Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut.(7) Pada masing-masing angka romawi, tuliskan huruf (A, B, C) dan atau angka arab (1, 2, 3) menurun di sisi kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama.6. MENULIS TESISSuatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian: Bagian pertama menyatakan topik. Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. 7. MENULIS TUBUH ESAIPada bagian ini, anda dapat menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah anda pilih. Masing-masing ide penting yang ditulis pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa: Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris. Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau diskusi. Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan awal (konklusi) pada masing-masing paragraf. Setelah menuliskan tubuh tesis, anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.8. MENULIS PARAGRAF PERTAMAMulailah dengan menarik perhatian pembaca. Caranya : Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru untuk pembaca anda, namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang anda buat. Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati. Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan poin anda. Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan tesis anda.Tutup paragraf dengan pernyataan tesis anda.9. MENULIS KESIMPULANKesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai di atas yang menggambarkan pendapat dan perasaan anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai anda.10. MEMBERI SENTUHAN AKHIR (FINISHING TOUCH)Langkah-langkah : Teliti urutan paragraf. Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus nyambung dan logis (masuk akal). Jika naskah anda menjelaskan suatu proses, anda harus bertahan pada urutan yang anda buat. Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya. Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat poin yang lemah. Baca dan baca kembali naskah anda. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal? Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan beberapa kata dan frasa untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya. Teliti kembali kesalahan tulis dan tata bahasa anda.SESI PERTANYAANBayu pratama..Essai yang baik itu seperti apa?Kaspar MarufFinishing touch, mana yang palinng kuat?