Karya Tulis B.indo

37
KESADARAN MASYARAKAT AKAN PENTINGNYA PENDIDIKAN KARYA TULIS Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis SMAN 81 Jakarta Oleh : Nama : Pratama Adipradana Kelas : XI IPS 1 No. Induk : 8892 1

description

terimakasih

Transcript of Karya Tulis B.indo

Page 1: Karya Tulis B.indo

KESADARAN MASYARAKAT AKAN PENTINGNYA PENDIDIKAN

KARYA TULIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat AkademisSMAN 81 Jakarta

Oleh :Nama : Pratama Adipradana

Kelas : XI IPS 1No. Induk : 8892

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 81 JAKARTA2013

1

Page 2: Karya Tulis B.indo

LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul Kesadaran Masyarakat Akan Pentingnya Pendidikanini telah diperiksa dan disahkan oleh :

Pembimbing Teknis Pembimbing Materi

Dra. Yenitatismar, MM Hj. Aspelmi, S.Pd NIP:196908022008011015 NIP:

2

Page 3: Karya Tulis B.indo

ABSTRAK

Karya tulis yang berjudul “Perkembangan Musik Jazz di Indonesia”

membahas tentang musik jazz yang merupakan salah satu musik yang cukup tua

dibanding aliran musik yang sekarang ini sedang berkembang. Musik jazz sangat

terkenal dengan tangga nada dan kunci yang khas, selain itu musik jazz juga sangan

kental dengan permainan saksofon, klarinet, trompet, dan lain-lain.

Karya tulis ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat

akademis SMA Negeri 81 Jakarta dan juga untuk menambah pengetahuan pembaca

tentang musik jazz, yang ternyata bukan merupakan aliran musik baru.

Metode yang digunakan penulis dalam menyusun karya tulis ini adalah

metode studi pustaka. Seluruh informasi yang penulis terdapat dalam karya tulis ini

didapat dari berbagai buku, majalah, internet dan sebagainya.

3

Page 4: Karya Tulis B.indo

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan izinnya

sehingga karya tulis yang berjudul Perkembangan Musik Jazz di Indonesia dapat

diselesaikan tepat waktu.

Ada beberapa tujuan yang ingin penulis capai melalui karya tulis ini. Tujuan

itu antara lain adalah memberikan penjelasan mengenai musik jazz, terutama

perkembangannya di Indonesia, sejak musik jazz masuk ke Indonesia pada tahun

1930, hingga tahun 2013.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang

telah mendukung dalam proses penyusunan karya tulis ini, baik secara materil

maupun secara moril. Ucapan terima kasih ini terutama diperuntukkan untuk:

1. Dra. Hj. Hasnati Ramli, M.Pd. kepala sekolah SMA Negeri 81 Jakarta

2. Zol Viandri, S.Pd. pembimbing teknis.

3. Restu Mahar K. S.Pd pembimbing materi.

4. Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 81 Jakarta.

5. Papa dan Mama tercinta yang selalu memberikan dukungan, semangat dan

kasih sayang setiap saat.

6. Teman-teman kelas XI IPA 3 yang bersama-sama membuat karya tulisnya

masing-masing dan saling membantu ketika dibutuhkan.

7. Pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu namun sudah

berperan dalam proses penyusunan karya tulis ini.

4

Page 5: Karya Tulis B.indo

Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan karya tulis pasti memiliki celah

ketidaksempurnaannya sendiri. Karenanya, penulis sangat menghargai kritik dan

saran yang pembaca ingin sampaikan setelah membaca karya tulis ini agar

penyusunan karya tulis di masa yang akan datang akan lebih baik lagi.

Akhir kata, penulis berharap agar karya tulis ini dapat meningkatkan

pengetahuan pembaca tentang musik jazz.

Jakarta, November 2013

Penulis

5

Page 6: Karya Tulis B.indo

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii

ABSTRAK............................................................................................................iv

KATA PENGANTAR...........................................................................................v

DAFTAR ISI.......................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................1

1.2 Pembatasan Masalah............................................................................2

1.3 Tujuan..................................................................................................2

1.4 Ruang Lingkup....................................................................................2

1.5 Landasan Teori....................................................................................3

1.6 Metodologi Penulisan..........................................................................3

1.7 Sistematika Penulisan..........................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................6

2.1 Sejarah Munculnya Musik Jazz...........................................................6

2.2 Perkembangan Musik Jazz di Indonesia............................................10

2.2.1 Musik Jazz Pada Tahun 1930 di Indonesia......................10

2.2.2 Musik Jazz Pada Tahun 1948 di Indonesia......................10

2.2.3 Musik Jazz Pada Tahun 1950 di Indonesia......................11

2.2.4 Musik Jazz Pada Tahun 1955 di Indonesia......................11

2.2.5 Musik Jazz Pada Tahun 1960-1970-an di Indonesia.......11

6

Page 7: Karya Tulis B.indo

2.2.6 Musik Jazz Pada Tahun 1970-1980-an di Indonesia.......12

2.2.7 Musik Jazz Pada Tahun 1985-an di Indonesia.................12

2.2.8 Musik Jazz Pada Tahun 1990-an di Indonesia.................13

2.2.9 Musik Jazz Pada Tahun 2000-an di Indonesia.................13

2.2.10 Musik Jazz Pada Tahun 2010-2013 di Indonesia............14

2.2.10.1. Musik Jazz Pada Tahun 2010 di Indonesia. . .14

2.2.10.2. Musik Jazz Pada Tahun 2011 di Indonesia. . .15

2.2.10.3. Musik Jazz Pada Tahun 2012 di Indonesia. . .15

2.2.10.4. Musik Jazz Pada Tahun 2013 di Indonesia. . .15

2.3 Profil Musisi Musik Jazz...................................................................16

2.3.1 Benny Likumahuwa.........................................................16

2.3.2 Faris Rustam Munaf.........................................................17

2.3.3 Tohpati..............................................................................18

2.3.4 Andien..............................................................................19

2.3.5 Ecoutez.............................................................................20

2.3.6 Maliq & D’Essentials.......................................................21

BAB III PENUTUP.............................................................................................24

3.1 Kesimpulan........................................................................................24

3.2 Saran..................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................26

7

Page 8: Karya Tulis B.indo

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Coba kita perhatikan perilaku perilaku anak-anak zaman sekarang. Dari gaya

berbicara, sikap dan pemikiran mereka.Memang sangat banyak di antara mereka

yang kreatif dan masih

menganut nilai-nilai positif. Namun ada pula di antara mereka yang hanya

menghabiskan waktu untuk bermain. Dan bahkan belajar dengan terpaksa, malas dan

semaunya.

Di Indonesia ini, anak-anak bagaikan incaran orang-orang yang tidak

bertanggung jawab, yang ingin merusak demi mereguk keuntungan pribadi. Di

antaranya adalah dengan mengajarkan mereka untuk merokok, mencoba ganja,

bahkan narkoba sekaligus. Modus operandinya beraneka

ragam, dari cara yang halus sampai ’terang-terangan’, seperti tipu daya dengan

sebuah permen yang sebenarnya adalah narkoba. Dan pada akhirnya mereka

kecanduan, sehingga ingin mencobanya lagi dan lagi.

8

Page 9: Karya Tulis B.indo

Di lain pihak, ketika banyak anak sekolah yang menyia-nyiakan kesempatan

belajar, ternyata masih banyak sekali anak Indonesia yang tidak bisa menikmati

pendidikan formal. Kebanyakan dari mereka adalah masyarakat yang tidak mampu,

dan berada di bawah garis kemiskinan. Jangankan untuk biaya pendidikan, untuk

membiayai kehidupan sehari-hari saja sangat sulit. Di Indonesia tingkat kemiskinan

masih sangat tinggi, dan jumlah keluarga miskin semakin hari semakin bertambah.

Sesuatu hal yang dilematis, karena yang kita harapkan adalah adanya

perkembangan dari generasi penerus bangsa kita ini. Di mana mereka bisa berperan

optimal untuk masa depan bangsa kita yang lebih baik di masa-masa mendatang.

1.2 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, bahwa masih banyak anak Indonesia yang tidak

bersekolah atau menyia-nyiakan kesempatan bersekolah dengan melakukan hal-hal yang tidak

terpuji, maka timbul berbagai masalah sbb :

1) Banyaknya anak Indonesia yang belum mendapatkan pendidikan.

2) Bagaimana tindakan yang dilakukan oleh sekolah dalam menindak lanjuti kasus anak-

anak yang sudah terkena dampak lingkungan yang tidak sehat

3) Tindakan apa saja yang dilakukan Pemerintah dalam memajukan pendidikan

Indonesia

1.3 Tujuan

9

Page 10: Karya Tulis B.indo

Dari masalah di atas maka tujuan kita adalah membahas bagaimana mengatasi

masalah problematika pendidikan sebagaimana tersebut di atas adalah :

1. Mengupayakan semaksimal mungkin anak Indonesia agar bisa menikmati

pendidikan.

2. Mempersiapkan tindakan preventif dan kuratif untuk mengurangi dampak

negatif lingkungan buruk yang terjadi di sekolah..

3. Memberikan alternatif metode pendidikan yang efisien dan efektif untuk

kultur budaya Indonesia.

Lebih lanjut ketiga tujuan tersebut akan menjadi fondasi awal untuk memperbaiki

pendidikan di Indonesia yang akan menunjang upaya mengatasi krisis multidimensi

di Indonesia, berupa krisis ekonomi, mental dan spiritual yang pada dasarnya

bersumber dari tingkat pendidikan yang tidak memadai.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup karya tulis ini meliputi pengamatan lapangan, penelaahan

masalah melalui nara sumber dan referensi dari media, buku dan internet. kemudian

diolah dalam pembahasan dan kesimpulan.

1.5 Metodologi Penulisan

10

Page 11: Karya Tulis B.indo

Metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah metode

studi pustaka (mengumpulkan data/materi yang dibutuhkan dari berbagai sumber

pustaka seperti buku, koran, majalah, ensiklopedia, internet).

1.6 Sistematika Penulisan

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.8 Latar Belakang Masalah

1.9 Pembatasan Masalah

1.10 Tujuan

1.11 Ruang Lingkup

1.12 Metodologi Penulisan

1.13 Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.4 Sejarah Munculnya Musik Jazz

2.5 Perkembangan Musik Jazz di Indonesia

2.2.1 Musik Jazz Pada Tahun 1930 di Indonesia

2.2.2 Musik Jazz Pada Tahun 1948 di Indonesia

2.2.3 Musik Jazz Pada Tahun 1950 di Indonesia

2.2.4 Musik Jazz Pada Tahun 1955 di Indonesia

2.2.5 Musik Jazz Pada Tahun 1960-1970-an di Indonesia

11

Page 12: Karya Tulis B.indo

2.2.6 Musik Jazz Pada Tahun 1970-1980-an di Indonesia

2.2.7 Musik Jazz Pada Tahun 1985-an di Indonesia

2.2.8 Musik Jazz Pada Tahun 1990-an di Indonesia

2.2.9 Musik Jazz Pada Tahun 2000-an di Indonesia

2.2.10 Musik Jazz Pada Tahun 2010-2013 di Indonesia

2.2.10.1 Musik Jazz Pada Tahun 2010 di Indonesia

2.2.10.2 Musik Jazz Pada Tahun 2011 di Indonesia

2.2.10.3 Musik Jazz Pada Tahun 2012 di Indonesia

2.2.10.4 Musik Jazz Pada Tahun 2013 di Indonesia

2.6 Profil Musisi Musik Jazz

2.3.1 Benny Likumahuwa

2.3.2 Faris Rustam Munaf

2.3.3 Tohpati

2.3.4 Andien

2.3.5 Ecoutez

2.3.6 Maliq & D’Essentials

BAB III PENUTUP

3.3 Kesimpulan

3.4 Saran

DAFTAR PUSTAKA

12

Page 13: Karya Tulis B.indo

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Problematika Pendidikan

Apakah yang dimaksud dengan Problematika Pendidikan?

Sebelum kita membahas hal tersebut, terlebih dahulu kita akan bahas apa

yang dimaksud dengan pendidikan. Kata pendidikan selalu dipakai dalam dua arti : (

education, opvoeding ). Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus,

dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian

13

Page 14: Karya Tulis B.indo

pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan

adalah untuk mengejar kebudayaan mengejar generasi. Lalu apakah yang dimaksud

dengan problematika? Problematika adalah masalah yang dihadapi. Sehingga

Problematika pendidikan adalah masalah yang dihadapi dalam suasana dan proses

pembelajaran dalam rangka pengembangan potensi seseorang baik secara umum

maupun khusus.

2.2 Upaya Menyadarkan Pentingnya Pendidikan

Pada tahun 2007 ini semakin banyak anak yang tidak bisa bersekolah. Dan

hal tersebut terus meningkat dari waktu ke waktu. Menyadari bahwa pendidikan

adalah hal yang sangat penting , maka hal ini harus menjadi tanggung jawab

bersama untuk diatasi. Beberapa faktor yang menyebabkan anak-anak tidak bisa

mendapatkan kesempatan pendidikan adalah :

1. Faktor kemiskinan , yaitu kurangnya biaya untuk mecukupi kebutuhan hidup,

sehingga lebih diprioritaskan untuk kebutuhan primer seperti makan, pakaian dan

rumah.

2. Faktor budaya, di mana sebagian masyarakat kita, terutama di daerah pedalaman,

masih menganggap pendidikan sebagai sesuatu yang tidak penting dan hanya

membuang waktu dan tenaga serta biaya. Lebih baik anak-anak bekerja untuk hasil

yang lebih nyata.

14

Page 15: Karya Tulis B.indo

3. Faktor gender, di mana sebagian masyarakat kita juga beranggapan kalau perempuan

tidak perlu mendapatkan pendidikan, karena secara fungsional akan hanya berada di

dalam rumah, mengurus rumah tangga nantinya

4. Faktor fasilitas, terutama di daerah terpencil, khususnya tenaga pengajar, yang

ternyata masih sangat kurang bila dibandingkan dengan jumlah anak yang harus

belajar.

Hal-hal tersebut di atas yang harus membuka kesadaran kita, sehingga dengan

mengetahui penyebab mana yang lebih dominan, akan memudahkan kita untuk

mengambil jalan keluarnya.

Penyuluhan, penyebaran informasi, pendekatan kekeluargaan sampai instruksi perlu

diambil untuk memulai kesadaran tersebut kepada masyarakat luas. Penyediaan

fasilitas juga harus dipertimbangkan, baik secara swadaya maupun bersama-sama

dengan pemerintah, ataupun pemanfaatan dari donasi maupun zakat yang didapat

dari orang-orang yang lebih mampu.

2.3 Upaya Prevent Untuk Mengatasi Pengaruh Buruk di Sekolah

Sekarang kita akan membahas mengenai pengaruh buruk lingkungan di

sekolah, sekaligus upaya untuk mengatasinya. Salah satu pengaruh buruk dari

lingkungan di sekolah yang menonjol akhir-akhir ini adalah narkoba. Bisa bermula

dari ajakan teman ataupun paksaan dengan alasan mengikuti trend atau agar tidak

tersisih dari pergaulan. Pengaruh buruk lainnya adalah gaya hidup materialistis,

yang dipicu oleh tawaran-tawaran informasi yang konsumtif serta keinginan untuk

mendapat pujian . Pengaruh buruk lainnya timbul dari dampak permainan masa kini,

15

Page 16: Karya Tulis B.indo

seperti games, ’ps’ dan lain-lain yang lebih banyak mengajarkan anak untuk bersikap

egosentris. Dan yang paling mengerikan adalah juga beredarnya informasi dari film

dan majalah tanpa batasan yang menyebabkan seorang anak bisa mengikuti

pergaulan menyimpang. Coba bayangkan kalau beribu-ribu anak terkena dampak

buruk lingkungan di sekolah tersebut.

Dari suatu perbuatan yang tercela, maka akan ada akibatnya. Dari dampak buruknya

lingkungan sekolah bisa merusak diri sendiri, merusak nama baik keluarga, dan

segalanya. Lihat saja, banyak sekali anak sekarang yang di DO ( Drop Out ) karena

masalah-masalah akibat buruknya lingkungan sekolah. Ada juga diantara mereka

yang sampai harus dipenjara karena mengkonsumsi narkoba. Padahal mereka masih

belum cukup umur untuk memikul beban berat tersebut dengan berjuang hidup di

dalam penjara, di mana tidak saja terputus kesempatan bersekolah, tetapi juga akan

lebih banyak menghadapi pengaruh buruk lainnya. Tetapi setiap perbuatan buruk

pasti ada akibatnya.

Sejauh ini upaya preventif lebih penting untuk dilakukan, karena bersifat mencegah

sebelum kejadian buruk menimpa kehidupan anak. Upaya-upaya preventif yang

harus dilakukan adalah :

1) Pendidikan agama yang kuat sejak dini : Jadi anak harus diajarkan

pendidikan agama yang kuat mulai dari kecil. Ajarkan untuk beribadah,

membaca kitab suci, dan yang lainnya. Usaha ini sangatlah penting bagi

seorang anak. Karena agama adalah sebuah pedoman bagi hidup kita dan

akan lebih efektif bila dimulai sedini mungkin, sebelum anak banyak

mengenal hal-hal lain di lingkungannya.

16

Page 17: Karya Tulis B.indo

2) Hubungan yang baik dengan keluarga : Yang dimaksud adalah seorang anak

harus terbuka untuk mencurahkan hatinya kepada anggota keluarganya. Dan

tidak segan untuk diskusi tentang hal-hal yang harus diketahui. Baik tentang

tanda-tanda pubertas, kejanggalan-kejanggalan dari peristiwa sehari-hari,

bahkan membahas tentang tayangan buruk yang sering ada di media. Orang

tua juga sebaiknya menjadi contoh atau ’role model’ untuk hal-hal positif,

karena pada dasarnya seorang anak akan lebih mudah meniru dan melihat

contoh nyata.

3) Perluasan informasi melalui media : Seperti yang sudah kita lihat di televisi,

radio, dan alat media yang lain ada banyak iklan layanan masyarakat tentang

pendidikan, baik formal maupun tentang etika, sopan santun maupun

menghindari kejahatan narkoba. Usaha ini juga sangat baik, karena informasi

media sangat mudah didapat dan dicerna oleh anak.

2.4 Upaya Kuartif Untuk Mengatasi Dampak Buruk Lingkungan di Sekolah

Selain ada upaya preventif, kita juga memiliki upaya kuratif. Usaha

ini dilakukan apabila dampak buruk lingkungan sudah mempengaruhi

atau sudah terjadi. Bisa dikatakan upaya ini adalah penanggulangan

perbuatan seorang anak akibat kurangnya upaya preventif yang

dilakukan . Upaya kuratif diantaranya:

1. Rehabilitasi Terarah : Upaya untuk merubah sifat anak menjadi lebih

baik. Rehabilitasi juga bisa dilakukan terhadap anak yang sudah terkena

narkoba. Rehabilitasi adalah upaya yang relatif sulit, karena tidak mudah

untuk merubah hal yang buruk menjadi baik. Ibaratnya tidaklah semudah

mambalikkan telapak tangan . Kecuali itu, rehabilitasi juga memerlukan

17

Page 18: Karya Tulis B.indo

kerjasama komprehensip dari semua pihak. Rehabilitasi ini tidak saja

melibatkan tenaga medis, tetapi juga memerlukan pendampingan dan

pengawasan orang tua serta bimbingan dari pemuka agama, sebagai

pembimbing spiritual, bahkan motivasi positif dari teman dan lingkungan.

2. Mengutamakan kepentingan pendidikan anak : Usaha ini bisa dilakukan

dengan cara memperingan hukuman tahanan dan berupaya untuk tetap

lebih banyak memberikan fasilitas pendidikan. Jangan sampai anak

mengalami putus sekolah,karena akan kehilangan kesempatan untuk

mendapatkan pengetahuan dan informasi. Pada akhirnya anak akan lebih

terpuruk, tidak saja oleh hal negatif yang telah dia lakukan tetapi juga

tidak mampu bersaing dengan teman-temannya untuk berprestasi

2.5Alternatif Metode Pendidikan yang Efektif dan Efisien

Dari semua masalah-masalah pendidikan di Indonesia, pasti ada

alternatif metode pendidikan yang efektif dan efisien. Pendidikan formal

masih tetap menjadi prioritas. Karena bagaimanapun pendidikan formal

lebih terarah, memiliki system yang jelas. Tetapi apabila tidak

memungkinkan, karena berbagai alasan seperti misalnya keterbatasan

biaya, maka harus diupayakan agar setiap anak bisa mendapatkan

pendidikan. Beberapa cara yang bisa ditempuh di antaranya adalah :

18

Page 19: Karya Tulis B.indo

1. Usaha kolektif dari kita, sebagai siswa yang berkesempatan menikmati

pendidikan formal untuk bersama-sama memberikan pembelajaran gratis

dan meminjamkan buku-buku di sela waktu senggang kita. Bisa pula

dilakukan di hari libur, agar liburan kita lebih

Bermanfaat. Selain semakin bisa memahami pelajaran juga beribadah

membantu mereka. Usaha ini juga murah meriah dan dapat memberikan

inspirasi bagi masyarakat sekitar untuk melakukan hal yang sama.

2. Bekerja sama dengan LSM (Lembaga Sumberdaya Masyarakat) untuk

mendapatkan metode pembelajaran yang lebih efektif. Apalagi bila LSM

tersebut cukup mendapat dukungan materiil dan spirituil dari Pemerintah

Luar maupun dalam negeri.

3. Perpustakaan keliling, berupa mobil keliling yang memuat buku-buku

pelajaran untuk dibaca siapa saja dan di mana saja. Upaya ini akan serius

dilakukan pemerintah , di mana sejak tahun 2006, Ibu Soesilo Bambang

Yudhoyono sudah mulai merintis usaha ini, walaupun belum maksimal

menyentuh semua lapisan masyarakat.

4. Taman Bacaan : adalah kegiatan megumpulkan buku-buku bekas untuk

dipinjamkan. Usaha ini juga bisa melibatkan kita, para pelajar, agar bisa

menyimpan buku dengan baik dan sekaligus bermanfaat bagi yang

membutuhkan.

5. Pemberian beasiswa oleh Pemerintah , yang juga dapat bekerjasama

dengan Pemerintah negara lain untuk anak-anak yang berpotensi tetapi

kurang mampu.

19

Page 20: Karya Tulis B.indo

6. Kesadaran pihak swasta untuk ikut serta berkontribusi dengan

memberikan bea siswa sekaligus lapanganpekerjaan bagi anak yang

berprestasi.

2.6 Upaya Pemerintah Dalam Menangani Kasus Pendidikan di Indonesia

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan program sekolah

gratis yang merupakan program Departemen Pendidikan Nasional.

Program itu hanya berlaku untuk sekolah dasar negeri. Bedasarkan berita

dari TEMPO Interaktif, Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Barat,

Saefullah mengatakan,”Tetapi tidak berlaku untuk SDN percontohan dan

SDN inti”, begitu ungkapnya. Jadi program sekolah gratis tidak

diberlakukan untuk sekolah percontohan dan inti. Biasanya program ini

diberlakukan di sekolah-sekolah pedalaman. Jumlah maksimum yang

ditetapkan pemerintah hanya 480 siswa per sekolah, karena jumlah

tersebut merupakan daya tampung maksimal sekolah dalam mencapai

keefektifan belajar. Saefullah menambahkan, kendala yang dihadapi di

lapangan adalah adanya sekolah yang menampung 600 sampai 700

siswa, seperti di Kecamatan Cengkareng. Penyebaran yang tidak merata

ini membuat pola belajar siswa tidak efektif, sehingga yang seharusnya

satu kelas maksimum menampung 40 siswa, bisa mencapai 60 siswa.

Oleh karena itu, kata Saefullah, Rancangan Anggaran Pendapatan Dana

Sekolah (RAPDS) harus dikalkulasi sesuai dengan jumlah subsidi yang

diberikan kepada 480 siswa untuk masing-masing sekolah. RAPDS ini

nantinya disetujui oleh Kepala Seksi Pendidikan Dasar Tingkat Kecamatan

menjadi APDS.

20

Page 21: Karya Tulis B.indo

Begitulah salah satu upaya pemerintah dalam menangani kasus

pendidikan di Indonesia. Begitu susahnya untuk menangani hal itu.

Karena banyak sekali anak Indonesia yang tidak mempunyai biaya untuk

sekolah. Jadi untuk menyekolahkan mereka semua secara gratis, itu

bukanlah hal yang mudah. Karena ada berbagai faktor penyebabnya.

Diantaranya adalah kurangnya SDM untuk menjadi guru bagi mereka

semua . Lalu banyaknya jumlah anak yang tidak bersekolah, yang tidak

sebanding dengan kapasitas dan fasilitas yang tersedia. Akibatnya tidak

semua diantara mereka yang mendapat kesempatan untuk bersekolah.

Karena kurangnya tempat atau ” kursi ” bagi mereka.

21

Page 22: Karya Tulis B.indo

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi yang bisa kita simpulkan adalah pendidikan di negara kita ini harus

lebih ditingkatkan lagi. Masih banyak faktor yang harus ditingkatkan, terutama

tentang pentingnya kesadaran bersekolah. Menghadapi beberapa kendala untuk

mendapatkan pendidikan layak, segenap lapisan masyarakat harus

mengupayakan secara bersama , di samping juga usaha nyata dari pemerintah.

22

Page 23: Karya Tulis B.indo

Pendidikan kita masih jauh jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

Masa depan Indonesia bergantung kepada generasi penerus. Jika masih banyak

problematik pendidikan di Indonesia, dan jika tidak sedikitpun ada usaha dari

setiap diri kita untuk berkontribusi, kita akan merasa khawatir akan masa depan

bangsa Indonesia. Sekecil apapun usaha kita, kalau banyak di antara kita

melakukannya, Insya Allah akan menjadi manfaat yang besar. Pemahaman

agama dan akar budaya perlu ditingkatkan di kalangan siswa untuk

penyempurnaan akhlak, perilaku dan tameng dalam menghadapi berbagai hal

negatif dalam kehidupan

3.2 Saran

Saran yang bisa saya berikan kepada pemerintah adalah pemerintah

harus lebih mementingkan pendidikan anak-anak. Dan harus menyekolahkan

semua anak Indonesia bagaimanapun juga. Dan saya juga mengingatkan kepada

anak-anak Indonesia, agar tetap belajar dan belajar. DEMI BANGSA

INDONESIA!!

DAFTAR PUSTAKA

Daliyo, Marian May, Philip Guest, Riwanto Tirtosudarmo. 1998. Pekerja Anak

Dan Perencanaan Pendidikan di Nusa Tenggara Barat Dan Nusa Tenggara Timur.

Policy Paper No. 7: Indonesia-Australia

Pontianak Post. 23 Maret 2008. Pertama dan Terutama di Kalimantan: Singkawang,

India

Ami Afriatni. 7 September 2004. get the first but first get the truth. Tempo

Interaktif : Jakarta, Indonesia

23

Page 24: Karya Tulis B.indo

Sugiharto. 14 Februari 2008. Lengkap dan Terpercaya : Jakarta, Indonesia

Vitri. November 2004. Ajang Informasi Psikologi Anak dan Keluarga. Blog.com :

Indonesia

Kaspul Anwar. 14 Februari 2008. Hampir empat ribu anak SD terkena narkoba.

Kompas.com : Banjarmasin-Indonesia

24

Page 25: Karya Tulis B.indo

25

Page 26: Karya Tulis B.indo

26