Makalah Bidang Garapan TP

29
Makalah Kawasan & Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran Makalah disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Praktek TP Disusun oleh : Hotimah (11707251011) TEKNOLOGI PEMBELAJARAN PROGRAM PASCA SARJANA UNY

description

Makalah Kawasan & Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

Transcript of Makalah Bidang Garapan TP

Page 1: Makalah Bidang Garapan TP

Makalah disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Praktek TP

Disusun oleh : Hotimah (11707251011)

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

PROGRAM PASCA SARJANA UNY

Page 2: Makalah Bidang Garapan TP

PENDAHULUAN

Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan,

pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar. Berdasarkan

pandangan tentang sejarah teknologi Pembelajaran, Saettler (1990) berpendapat

teknologi sebagai upaya yang lebih terpusat pada peningkatan keterampilan dan

organisasi kerja dibandingkan dengan mesin dan peralatan. Teknologi modern

digambarkan sebagai sistematisasi pengetahuan praktis dalam meningkatkan

produktivitas. Demikian pula Heinich, Molenda dan Russell (1993) mendefinisikan

teknologi pembelajaran sebagai penerapan pengetahuan ilmiah tentang proses belajar

pada manusia dalam tugas praktis belajar dan mengajar.

Teknologi Pembelajaran adalah proses yang rumit dan terpadu, melibatkan orang,

prosedur, peralatan, dan organisasi untuk megnanalisis dan mengolah masalah,

kemudian menerapkan, mengevaluasi dan mengelola pemeahan masalah pada situasi

dimana proses belajar terarah dan terpantau.

Teknologi Pembelajaran seringkali didefinisikan sebagai penerapan prinsip-

prinsip ilmu pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan belajar, ini merupakan

suatu pandangan bahwa ilmu dan teknologi tidak terpisahkan. Menurut definisi 1994

instructional technology is the theory and practice of design, development, utilization,

management, and evaluation of process and resources for learning (Teknologi

Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan,

pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar). Definisi 1994 ini mengenal

baik tradisi bidang maupun kecenderungannya untuk masa depan.

Definisi terbaru pada tahun 2004 dikeluarkan lagi oleh AECT Instructional

Technology yaitu “the study and ethical practice of facilitating learning and improving

performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and

resources” (AECT, 2004). Konsep definisi versi AECT 2004  Teknologi pendidikan

adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan

meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan/memanfaatkan, dan

mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Jelas, tujuan utamanya

masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran (agar efektif, efisien dan menarik) dan

meningkatkan kinerja. 

1

Page 3: Makalah Bidang Garapan TP

Definisi pada tahun 2008 juga masih sama dengan yang dikeluarkan oleh AECT

pada tahun 2004. Definisi ini dikemukakan oleh Januszewski, & M. Molenda pada buku

Definition. In A. Januszewski, & M. Molenda (Eds.), Educational Technology: A

Definition with Commentary.   Definisi AECT 2008 menyebutkan bahwa educational

technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving

performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and

resources. (Teknologi Pembelajaran adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi

pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan

pengaturan proses dan sumber daya teknologi.)

            Konsepsi teknologi pendidikan telah berkembang sepanjang bidang dimiliki, dan

mereka terus berkembang. Oleh karena itu konsepsi hari ini adalah satu sementara,

terangkum dalam waktu. Dalam konsepsi hari ini, Teknologi Pendidikan dapat

didefinisikan sebagai suatu konsep abstrak atau sebagai bidang praktik atau garapan.

Domain atau Kawasan Teknologi Pembelajaran

Association for Educational Communications and Technology (AECT)

mendefiniskan 5 domaian Teknologi Pembelajaran yaitu  design, development,

utilization, management, and evaluation. Pada tiap domain juga terdiri dari beberapa

sub domain.  Definisi yang diikuti Luppicini (2005) tentang konsep kawasan Teknologi

Pendidikan adalah suatu tujuan yang berorientasi pada pendekatan sistem pemecahan

masalah memanfaatkan peralatan, teknik, teori, dan metode dari berbagai banyak bidang

pengetahuan, untuk (1) merancang, mengembangkan, dan menilai, efektifitas dan

efisiensi sumber manusia dan mesin dalam hal untuk memfasilitasi dan mempengaruhi

semua aspek pembelajaran, dan (2) pedoman agen perubahan dan perubahan sistem

serta praktek dalam hal untuk membagi dalam mempengaruhi perubahan dalam sosial.

Secara serempak dan dalam meliputi cara, suatu kawasan professional baru

menjadi suatu bidang pengetahuan baru (atau displin profesional ) yang digabungkan.

Fungsi suatu kawasan mencakup teori dan praktek dan untuk mengidentifikasi tugas-

tugas para penyelenggara teknolog pembelajaran. Setiap fungsi mempunyai tujuan dan

komponen (Seels dan Richey, 1994). 

Dalam perkembangan terakhir, teknologi pendidikan yang didefinisikan sebagai

teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian

2

Page 4: Makalah Bidang Garapan TP

dan penelitian proses, sumber, dan sistem untuk belajar. Defini tersebut mengandung

pengertian adanya empat komponen dalm teknologi pembelajaran, yaitu:

Teori dan praktik

Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan penelitian

Proses, sumber dan sistem

Untuk Belajar  

Hubungan Antar Kawasan

            Kawasan Teknologi Pembelajaran merupakan rangkungan tengan wilayah utama

yang merupakan dasar pengetahuan bagi setiap kawasan. Para peneliti dapat

berkonsentrasi pada satu kawasan, atau menjadi praktisi disemua kawasan.

Deskripsi Kawasan

1. Kawasan Desain

         Desain didefinisikan sebagai “penetapan kondisi untuk belajar” (Seel dan

Richey, pembelajaran, dan karakteristik pembelajar. Teori desain sepenuhnya

dikembangkan dibandingkan bidang yang lainnya yang mempunyai keyakinan

besar sejak praktek 1994). Desain adalah fungsi perencanaan ketika strategi

ditentukan. Perencanaan mempengaruhi seluruh proses desain instruksional, bentuk

fisik pesan, strategi tradisional dibentuk berdasarkan pengetahuannya sendiri.

Tujuan desain adalah untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro,

seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro seperti pelajaran dan

modul. Definisi ini adalah dalam persetujuan dengan definisi sekarang tentang

desain dimana menunjukkan pada penciptaan kehususan (Ellington and Harris,

1986; Reigeluth, 1983; Richey, 1986).

Kawasan desain meliputi empat cakupan meliputi:

a. Desain Sistem Pembelajaran (ISD)

Kata desain mempunyai dua makna yaitu tingkat makro dan tingkat mikro  yang

keduanya menunjukkan pendekatan sistem dan langkah pada pendekatan sistem.

Dalam terminologi sederhana, analisanya adalah proses pada definisi apa yang

harus dipelajari; desain adalah proses bagaimana mengkhusukan bagaimana

dipelajari; dikembangkan adalah proses menulis dan produksi materi

pembelajaran, mengimplementasi penggunaan materi  dan strategi dalam konten

3

Page 5: Makalah Bidang Garapan TP

yang aktual dan mengevaluasi proses penentuan kecukupan materi. ISD secara

umum merupakan prosedur linier dan berulang-ulang dimana permintaan

seksama dan konsisten. Karakter proses pada semua langkah harus di lengkapi

dalam hal untuk melayani sebagai pemeriksaaan dan keseimbangan satu sama

lain. Pada ISD proses sangat penting sama seperti produk karena kepercayaan

produk berlandaskan pada proses. Langkah-langkah dalam desain sistem

pembelajaran yaitu:

1) penganalisaan (proses perumusan apa yang akan dipelajari)

2) perancangan (proses penjabaran bagaimana cara  mempelajarinya)

3) pengembangan (proses penulisan dan pembuatan atau produksi bahan-bahan

pelajaran)

4) pelaksanaan/aplikasi (pemanfaatan bahan dan strategi) dan

5) penilaian (proses penentuan  ketepatan pembelajaran).

Desain Sistem Pembelajaran biasanya merupakan prosedur linier dan

interaktif yang menuntut kecermatan dan kemantapan. Agar dapat berfungsi

sebagai alat untuk saling mengontrol, semua langkah–langkah tersebut harus

tuntas. 

b. Desain Pesan

Perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan agar terjadi

komunikasi antara pengirim dan penerima, dengan memperhatikan prinsip-

prinsip perhatian, persepsi,dan daya tangkap. Fleming dan Levie membatasi

pesan pada pola-pola isyarat, atau simbol yang dapat memodifikasi perilaku

kognitif, afektif dan psikomotor. Desain pesan berkaitan dengan hal-hal mikro,

seperti bahan visual, urutan, halaman dan layar secara terpisah.  Desain harus

bersifat spesifik, baik tentang media maupun tugas belajarnya. Hal ini

mengandung makna bahwa prinsip-prinsip desain pesan akan berbeda,

bergantung pada jenis medianya, apakah bersifat statis, dinamis atau kombinasi

keduanya (misalnya, suatu potret, film, atau grafik komputer). Juga apakah tugas

belajarnya tentang pembentukan konsep, pengembangan sikap, pengembangan

keterampilan, strategi belajar atau hafalan.

4

Page 6: Makalah Bidang Garapan TP

c. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah pengkhususan untuk pemilihan dan urutan -

urutan kejadian dan aktivitas dalam satu pelajaran. Perancang menggunakan 

teori strategi pembelajaran atau komponen sebagai prinsip pembelajaran,

karakteristik; strategi pembelajaran berinteraksi dengan situasi pembelajaran.

Situasi pembelajaran biasanya menjelaskan model pembelajaran. Model

pembelajaran dan strategi pembelajaran membutuhkan implementasi perbedaan

model tergantung pada situasi waktu, isi yang alami dan jenis keinginan belajar

(Joyce and Weil, 1972; Merrill, Tennyson, and Poscy, 1992; Reigeluth, 1987a,

Seel&Richey, 1994).

d. Karakteristik Pembelajar

Karakteristik pembelajaran yaitu segi-segi latar belakang pengalaman

pembelajar yang mempengaruhi terhadap efektivitas proses belajarnya.

Karaketeristik pembelajar mencakup keadaan sosio-psiko-fisik pembelajar.

Secara psikologis, yang perlu mendapat perhatian dari karakteristik pembelajar

yaitu berkaitan dengan kemampuannya (ability), baik yang bersifat potensial

maupun kecakapan nyata dan kepribadiannya, seperti, sikap, emosi, motivasi

serta aspek-aspek kepribadian lainnya.

2. Kawasan Pengembangan

Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam

bentuk fisik. Kawasan pengembangan mencakup banyak variasi teknologi yang

digunakan dalam pembelajaran. Didalam kawasan pengembangan terdapat

keterkaitan yang kompleks antara teknologi dan teori yang mendorong baik desain

pesan maupun strategi pembelajaran. Pada dasarnya kawasan pengembangan dapat

dijelaskan dengan adanya:

Pesan yang didorong oleh isi (the message which is content driven)

Strategi pembelajaran yang didorong oleh teori (the instructional strategy which

is theory driven)

Manefestasi fisik dari teknologi-perangkat keras, perangkat lunak dan bahan

pembelajaran (the physical manifestation of the technology—the hardware,

software and instructional materials).

5

Page 7: Makalah Bidang Garapan TP

Kawasan pengembangan dapat diorganisasikan dalam empat kategori (sub-

domain), yaitu:

a. Teknologi cetak

Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan

bahan, seperti: buku-buku, bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui

pencetakan mekanis atau photografis. Teknologi ini menjadi dasar untuk

pengembangan dan pemanfaatan dari kebanyakan bahan pembelajaran lain.

Hasil teknologi ini berupa cetakan. Teks dalam penampilan komputer  adalah

suatu contoh  penggunaan teknologi komputer untuk produksi. Apabila teks

tersebut dicetak dalam bentuk “cetakan” guna keperluan pembelajaran

merupakan contoh penyampaian dalam bentuk teknologi cetak.

Dua komponen teknologi ini adalah bahan teks verbal dan visual.

Pengembangan kedua jenis bahan pembelajaran tersebut sangat bergantung

pada teori persepsi visual, teori membaca, pengolahan informasi oleh manusia

dan teori belajar.

Secara khusus, teknologi cetak/visual mempunyai karakteristik sebagai

berikut:

Teks dibaca secara linier, sedangkan visual direkam menurut ruang.

Keduanya biasanya memberikan komunikasi satu arah yang pasif.

Keduanya berbentuk visual yang statis.

Pengembangannya sangat bergantung kepada prinsip-prinsip linguistik dan

persepsi visual.

Keduanya berpusat pada pembelajar.

Informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali oleh pemakai.

b. Teknologi Audiovisual

Teknologi audiovisual merupakan cara memproduksi dan

menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan dan elektronis untuk

menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pembelajaran audio-visual dapat

dikenal dengan mudah karena menggunakan perangkat keras di dalam proses

pengajaran. Peralatan audio-visual memungkinkan pemroyeksian gambar

hidup, pemutaran kembali suara, dan penayangan visual yang berukuran besar.

Pembelajaran audio-visual didefinisikan sebagai produksi dan pemanfaatan

6

Page 8: Makalah Bidang Garapan TP

bahan yang berkaitan dengan pembelajaran melalui penglihatan dan

pendengaran yang secara eksklusif tidak selalu harus bergantung kepada

pemahaman kata-kata dan simbol-simbol sejenis.

Secara khusus,  teknologi audio-visual cenderung mempunyai

karakteristik sebagai berikut:

Bersifat linier

Menampilkan visual yang dinamis

Secara khas digunakan menurut cara yang sebelumnya telah ditentukan

oleh desainer/pengembang.

Cenderung merupakan bentuk representasi fisik dari gagasan

Dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip psikologi tingkah laku dan

kognitif

Sering berpusat pada guru, kurang memperhatikan interaktivitas belajar

pembelajar.

c. Teknologi Berbasis Komputer

Merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan

menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor. Teknologi ini

berbeda dengan teknologi lain karena menyimpan informasi secara elektronis

dalam bentuk digital bukan sebagai bahan cetak/visual dan ditampilkan melalui

tayangan di layar monitor. Beberapa jenis aplikasi komputer biasanya disebut

Computer Based Instruction (CBI), Computer Assisted Instruction (CAI), atau

Computer Managed Instruction (CMI). Pengaplikasiannya dapat bersifat

tutorial, dimana pembelajaran utama diberikan: latihan dan perulangan untuk

mengembangkan kefasihan dalam bahan yang telah dipelajari, permainan dan

simulasi untuk memberi kesempatan menggunakan pengetahuan yang baru

dipelajari, dan sumber data yang memungkinkan pembelajar mengakses

sendiri. Teknologi komputer baik perangkat lunak maupun keras memiliki

karakteristik sebagai berikut:

Digunakan secara acak disamping secara linier.

Dapat digunakan sesuai keinginan pembelajar, maupun menurut cara yang

dirancang desainer/pengembang.

7

Page 9: Makalah Bidang Garapan TP

Gagasan diungkapkan secara abstrak dengan menggunakan kata, simbol

dan grafis.

Belajar dapat berpusat pada pembelajar dengan tingkat interaksi yang

tinggi.

d. Teknologi Terpadu

Merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan

memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer. Komponen

perangkat keras dari sistem terpadu dapat terdiri dari komputer dengan memori

besar yang dapat mengakses secara acak, memiliki internal hard drive, dan

sebuah monitor beresolusi tinggi. Peralatan pelengkapnya mencakup alat

pemutar video, alat penayangan tambahan, perangkat keras jaringan

(networking), dan sistem audio. Sedang perangkat lunaknya berupa disket

video, compact disk, program jaringan, serta informasi digital. Kesemuanya

dijalankan dan dikendalikan dalam suatu program belajar hymermedia

menggunakan sistem authoring seperti hypercard atau toolbook. Pembelajaran

dengan teknologi terpadu ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:

Digunakan secara acak disamping secara linier.

Dapat digunakan sesuai keinginan pemelajar, maupun menurut cara yang

dirancang desainer/pengembangnya.

Gagasan diungkapkan secara realistik dalam konteks pengalaman

pembelajar, relevan dengan kondisi pembelajar dan dibawah kendali

pembelajar.

Belajar dapat berpusat pada pembelajar dengan tingkat interaksi yang

tinggi.

Prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam pengembangan

dan pemanfaatan bahan pembelajaran.

Belajar dipusatkan dan diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif

sehingga pengetahuan terbentuk pada saat digunakan.

Sifat bahan yang mengintegrasikan kata-kata dari banyak sumber.

3. Kawasan Pemanfaatan

Pemanfaatan mungkin merupakan kawasan teknologi pembelajaran tertua

diantara kawasan-kawasan yang lain, karena menggunakan bahan audiovisual

8

Page 10: Makalah Bidang Garapan TP

secara teratur mendahului meluasnya perhatian terhadap desain dan produksi media

pembelajaran sistematis. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan

sumber untuk belajar (Utilization is the act of using processes and resources for

learning). Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai tanggung jawab

untuk mencocokkan pembelajar dengan bahan dan aktivitas yang spesifik,

menyiapkan pembelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang

dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas hasil

yang dicapai pembelajar, serta memasukkannya kedalam prosedur organisasi yang

berkelanjutan.

Pemanfaatan Media

Pemanfaatan media adalah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk

belajar. Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan

berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran.

Difusi Inovasi

Difusi inovasi adalah proses berkomunikasi melalui srategi terencana dengan

tujuan untuk diadopsi. Menurut Rogers (1983) langkah-langkah difusi adalah

pengetahuan, persuasi atau bujukan, keputusan, implementasi, dan konfirmasi.

Implementasi dan Pelembagaan

Implementasi adalah penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam

keadaan yang sesungguhnya bukan tersimulasikan. Pelembagaan adalah

penggunaan secara rutin dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam suatu

struktur atau budaya organisasi. Tujuan dari implementasi adalah menjamin

penggunaan yang benar oleh individu dalam oraganisasi.

Kebijakan dan Regulasi

Kebijakan dan regulasi adalah aturan dan tindakan dari masyarakat yang

mempengaruhi difusi atau penyebaran dan penggunaan teknologi pembelajaran.

Bidang teknologi pembelajaran telah ikut berjasa dalam penentuaan kebijakan

tentang televisi pembelajaran dan televisi masyarakat, hukum, hak cipta, standar

peralatan dan program, serta pembentukan unit administrasi yang mendukung

teknologi pembelajaran.

Kecenderungan dan permasalahan dalam kawasan pemanfaatan umumnya

berkisar pada kebijakan dan peraturan yang mempengaruhi penggunaan, difusi,

9

Page 11: Makalah Bidang Garapan TP

implementasi dan pelembagaan. Masalah lain yang berhubungan dengan

kawasan ini adalah bagaimana gerakan restrukturisasi sekolah dapat

mempengaruhi penggunaan sumber belajar. Pertumbuhan yang pesat dari bahan

dan sistem berasaskan komputer telah meningkatkan resiko politik dan ekonomi

bagi yang akan mengadakan adopsi. Faktor-faktor yang mempengaruhi

pemanfaatan diantaranya adalah; sikap pembelajar terhadap teknologi, tingkat

independensi pembelajar, dan faktor lain yang dapat menghambat dan

mendukung media dan materi pembelajaran dalam konteks yang lebih luas

4. Kawasan Pengelolaan

Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Manajemen

umumnya produk sistem nilai operasional. Kompleksitas pengelolaan sumber daya,

personalia, dan desain dan upaya pembangunan dikalikan sebagai ukuran intervensi

tumbuh dari kecil, satu sekolah/departemen atau perusahaan, untuk negara-lebar

intervensi instruksional dan global perubahan perusahaan multi-nasional. Ada

empat kategori dalam kawasan pengelolaan :

a. Pengelolaan proyek

Pengelolaan proyek termasuk perencanaan, monitoring, dan pengaturan

desain pembelajaran dan pengembangan proyek. Menurut Rothwell and Kazanas

(1992)  pengelolaan proyek berbeda dengan pengelolaan tradisional, perbedaan

tersebut terletak pada garis dan staf pengelolaan. Alasannya: (a) anggota proyek

kemungkinan baru, anggota tim jangka pendek; (b)  manajer proyek biasanya

kekurangan otoritas jangka panjang kepada orang-orang karena mereka bos

sementara, dan (c) manajer proyek menikmati lebih banyak kendali dan

fleksibilitas dibanding biasanya dan garis dan staf organisasi (Seels&Richey,

1994).

Proyek manajer bertanggung jawab untuk perencanaan, penjadwalan, dan

pengaturan pada desain pembelajaran atau jenis proyek lainnya. Mereka harus

menegosiasikan dana, pemasangan sistem pemantauan informasi, dan evaluasi

kemajuan. Manajemen proyek biasanya berperan  dengan persetujuan

perlakukan untuk kesuksesan dan merekomendsaikan perubahan internal.

b. Pengelolaan Sumber

10

Page 12: Makalah Bidang Garapan TP

Pengeloan sumber mencakup perencanaan, pemantauan, dan

pengendalian sistem pendukung dan pelayanan sumber. Pengelolaan sumber

sangat penting karena mengatur pengendalian akses.

c. Pengelolaan sistem penyampaian

Pengelolaan sistem penyampaian meliputi perencanaan, pemantauan,

pengendalian “cara bagaimana distribusi bahan pembelajaran diorganisasikan…

Hal tersebut merupakan suatu gabungan medium dan cara penggunaan yang

dipakai dalam menyajikan informasi pembelajaran kepada pemelajar” (Ellington

dan Haris, 1986 : 47).

d. Pengelolaan informasi

Pengelolaan informasi meliputi perencanaan, pemantauan, dan

pengendalian cara penyimpanan, pengiriman/pemindahan atau pemprosesan

informasi dalam rangka tersedianya sumber untuk kegiatan belajar.

5. Kawasan Penilaian

Penilaian adalah proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan

belajar. Dalam kawasan penilaian dibedakan pengertian antara penilaian program,

penilaian proyek, dan penilaian produk. Masing-masing merupakan jenis penilaian

penting untuk merancang pembelajaran, seperti halnya penilaian formatif dan

penilaian sumatif. Menurut  Worthen and Sanders (1987) “Evaluasi menentukan hal

yang dinilai” Dalam Pendidikan, hal ini penentuan formal untuk kualitas,

efektivitas atau nilai program, produk, proyek, proses, tujuan atau kurilum.

Dalam kawasan penilaian terdapat empat subkawasan, yaitu :

a. Analisis masalah

Analisis masalah mencakup cara penentuan sifat dan parameter masalah dengan

menggunakan strategi pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan.

b. Pengukuran Acuan Patokan (PAP)

Pengukuran Acuan Patokan meliputi teknik-teknik untuk menentukan

kemampuan pembelajar menguasai materi yang telah ditentukan sebelumnya.

Pengukuran Acuan Patokan, yang sering berupa tes, juga dapat disebut acuan-

isi, acuan-tujuan, atau acuan-kawasan. Sebab kriteria tentang cukup tidaknya

hasil belajar ditentukan oleh seberapa jauh pembelajar telah mencapai tujuan.

11

Page 13: Makalah Bidang Garapan TP

PAP memberikan informasi tentang penguasaan seseorang mengenai

pengetahuan, sikap, atau keterampilan yang berkaitan dengan tujuan.

c. Penilaian Formatif dan Sumatif

Penilaian formatif berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang kecukupan

dan penggunaan informasi ini sebagai dasar pengembangan selanjutnya.

Sedangkan penilaian sumatif berkaitan dengan pengumpulan informs tentang

kecukupan untuk pengambilan keputusan dalam hal pemanfaatan.

Kawasan Berdasarkan Definisi Teknologi Pendidikan dari AECT Tahun 2008

Definisi terbaru tahun 2008 merupakan  pengembangan dari kawasan

sebelumnya, dan tiap kawasan melanjutkan perkembangannya.  Definisi 2008 sudah

lebih spesifik karena menekankan pada studi & etika praktek.  Berikut definisi

Teknologi Pendidikan dari AECT Tahun 2008 “Educational Technology is the study an

d ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating,

using, and managing appropriate technological process and resources”. Teknologi

Pembelajaran adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan

meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan proses dan

sumber daya teknologi. (Januszewski and Molenda, 2008: 1).

Study: pemahaman secara teoritis sebagaimana praktek, teknologi pendidikan,

membutuhkan pembangunan kelanjutan pengetahuan dan perbaikan melalui

penelitian dan merefleksikan praktek, dimana tercakup dalam terminologi studi.

Studi menujukkan pengumpulan informasi dan analisis melalu konsep tradisional

penelitian

Praktek Etis: Merupakan  kegiatan yang tidak bertentangan dengan norma dan

nilai yang berhubungan dengan nilai profesi yang akan dilakukan.  Seperti kode

etik dalam suatu pekerjaan. Komite Etika AECT telah aktif mendefinisikan

kawasan standar etika dan asalkan dalam contoh kasus dimana mendiskusikan

dan memahami implikasi fokus etika untuk praktek. Berdasarkan hasil penelitian

analisis tentang etika salah satu profesi teknologi pendidikan sebagian konsultan

adalah   (1) being professional, (2) going maintaining personal integrity, and (4)

being willing to learn in consulting practices above and beyond expectations, (3)

(Charles Xiaoxue Wang). Komite Etika AECT telah menjadi tren kerja untuk

12

Page 14: Makalah Bidang Garapan TP

meningkatkan kewaspadaan etika professional diantara anggota AECT (Yeaman

et al., 2008).

Kode etik professional dari AECT termasuk prinsip “berniat memberi bantuan

anggota secara individu atau kolektif dalam memelihara hubungan professional

tingkat tinggi “(Wlliver, 2001….). Di AECT kode Etik dibedakan menjadi 3

kategori yaitu: Komiter individu, seperti perlindungan hak untuk mendapatkan

materi dan hasil untuk dilindungi keselamatan dan kesehatan pada profesioanl;

komputer pada sosial, seperti kejujuran penuh pada pernyataan publik

berdasarkan masalah pendidikan atau adil dan praktek yang patut dengan

sumbangan pelayanan pada profesi.; dan komiter profesi, seperti meningkatkan

pengetahuan profesional; dan keterampilan memberikan ketepatan kredit untuk

bekerja dan publikasi ide.

Memfasilitasi: Termasuk desain lingkungan, mengorganisasi sumber, dan

menyediakan peralatan. Peristiwa pembelajaran  dapat dilakukan diatur face-to-

face atau lingkngan virtual, sebagaimana di jarak jauh. Teknologi Pendidikan

mengklaim fasilitas pembelajaran karena mengatur pembelajaran dan dapat

membantu menciptakan lingkungan belajar lebih mudah dan dapat terjadi.

Pembelajaran: Pembelajaran dapat dikategorikan menurut berbagai taksonomi.

Langsung salah satu dinyatakan oleh Perkins (1992). Jenis pembelajaran

sederhana dalah penyimpanan (retention) informasi. Tujuan pembelajaran dapat

termasuk pemahaman (understanding) sebagiamana penyimpanan.

Improving (Meningkatkan): Pada Teknologi Pendidikan meningkatan

performance biasanya paling perlu satu pengakuan pada efektifitas; bahwa proses

mengarah penaksiran kualitas produk, dan produk membawa prediksi efektifitas

pembelajaran, berubah dalam kapabilitas membawa aplikasi keluar keadaan

dunia nyata.

Performance: Performance mengacu pada kemampuan pembelajar untuk

menggunakan kapabilitas baru yang diperoleh.  Definisi Improving Performance

berhubungan pada teknologi kinerja manusia. Definisi ini juga menyebutkan

menciptakan, memanfaatkan dan mengelola.  Menciptakan menunjukkan pada

penelitian, teori dan praktek termasuk dalam generasi materi pembelajaran,

lingkungan pembelajaran dan sistem belajar mengajar yang luas dalam banyak

13

Page 15: Makalah Bidang Garapan TP

perbedaan aturan, formal dan nonformal. Menciptakan dapat termasuk berbagai

kegiatan, tergantung pada pedekatan desain yang digunakan. Pemanfaatan

menunjukkan teori dan praktek berhubungan dengan membawa pelajar kepada

kontak dengan kondisi dan sumber belajar. Penggunaan dimulai dengan memilih

sumber dan proses yang layak-metode dan materi, dengan kata lain selama

pemilihan dilakukan oleh pelajar atau instruktur. Pengelolaan merupakan salah

satu tanggung jawab professional dalam kawasan teknologi pendidikan. Proses

produksi media,  dan pengembangan instruksional yang menjadi semakin rumit

dalam skala besar, membutuhkan kemamapuan dan keterampilan ahli manajemen

proyek.

Appropriate (yang layak): terminologi ini berarti untuk mengaplikasikan proses

dan sumber, penandaaan ke pantas tidaknya dan kecocokan dengan tujuan yang

diharapkan mereka. Terminologi kelayakan teknologi digunakan secara luas

internasional di kawasan komunitas pengembangan dibandingkan alat atau

praktek yang sederhana dan kebanyakan memulai pemecahan masalah.

Teknologi: merupakan terminologi pendek yang menjelaskan pendekatan

kegiatan manusia berdasarkan pengertian teknologi sebagai “aplikasi sistematis

atau keilmuan atau mengorganisasi keilmuan untuk tugas praktek” (Galbraith,

1967, p12, Janusweski and Molenda, 2008 ; 11)

Proses: Definisi Proses sebagai seri aktivitas yang mengarah terhadap hasil

khusus. Teknologi Pendidikan biasanya memakai proses khusus untuk

merancang, mengembangkan, dan memproduksi sumber belajar, digolongkan

pada proses besar pengembangan pembelajaran.

Sumber: Banyak sumber belajar yang terpusat untuk mengidentifikasi kawasan.

Sumber adalah orang, alat, teknologui, dan desai materi untuk membantu pelajar.

Sumber dapat termasuk sistem ICT canggih, sumber komunikas seperti

perpustakaan, kebun binatang, museum, dam orang-orang dengan pengetahuan

khusus atau expert.

Bidang Garapan Teknologi Pendidikan

Berdasarkan uraian terdahulu tentang obyek formal teknologi pendidikan dan

profesi teknolog pendidikan, dapat disimpulkan bahwa bidang garapan atau disebut pula

14

Page 16: Makalah Bidang Garapan TP

praktek teknologi pendidikan meliputi segala sesuatu dimana ada masalah belajar yang

perlu dipecahkan. (Miarso, 2007).  Mereka yang berprofesi atau bergerak dalam bidang

teknologi pendidikan atau singkatnya disebut Teknolog Pendidikan, harus mempunyai

komitmen dalam melaksanakan tugas profesionalnya yang utama yaitu terselenggaranya

proses belajar bagi setiap orang, dengan dikembangkan dan digunakannya berbagai

sumber belajar selaras dengan karakteristik masing-masing pembelajar (learners) serta

perkembangan lingkungan. Karena lingkungan itu senantiasa berubah, maka para

Teknolog Pendidikan harus senantiasa mengikuti perkembangan atau perubahan itu, dan

oleh karena itu ia dtuntut untuk selalu mengembangkan diri sesuai dengan kondisi

lingkungan dan tuntutan zaman, termasuk selalu mengikuti perkembangan ilmu dan

teknologi. (Miarso, 2007)

Seorang teknolog pendidikan dapat berprofesi sebagai berikut:

Perancang proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi

perancangan sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan

karakteristik pebelajar

Pengembang proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi

pengembangan teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbantuan

komputer dan teknologi terpadu lainnya.

Pemanfaat/pengguna proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya

meliputi pemnafaatan media pembelajaran, difusi inovasi pendidikan, implementasi

dan institusionalisasi model inovasi pendidikan, serta penerapan kebijakan dan

regulasi pendidikan.

Pengelola proses dan sumber belajar; dengan lingkup pekerjaan meliputi

pengelolaan proyek, pengelolaan aneka sumber belajar, pengelolaan sistem

penyampaian, dan pengelolaan sistem informasi pendidikan.

Evaluator/peneliti proses dan sumber belajar; dengan lingkup pekerjaan meliputi

melakukan analisis masalah, pengukuran acuan patokan, evaluasi formatif, evaluasi

sumatif dan penelitian kawasan pendidikan lanilla.

Tujuan utama teknologi pendidikan tidak hanya memecahkan masalah belajar

tapi juga meningkatkan kinerja. Definisi ini lebih memperjelas bahwa lapangan

pekerjaan teknologi pendidikan cukup luas, tidak hanya terbatas di lingkungan

persekolahan saja tapi lebih jauh juga meliputi lingkungan non-persekolahan seperti

15

Page 17: Makalah Bidang Garapan TP

organisasi pada semua sektor baik pemerintah maupun swasta sejauh terkait dengan

upaya pemecahan masalah peningkatan kinerja melalui proses pembelajaran

(instrcutional proceses).

Prof. Yusufhadi Miarso, membagi kawasan bidang garapan teknolog pendidikan

menjadi enam, dimana ia menambahkan kawasan penelitian setelah kawasan evaluasi.

Tampak jelas bahwa kompetensi S1, lebih ditekankan pada kawasan

pemanfaatan/penggunaan. Sementara, untuk S2 lebih menekankan pada fungsi

pengelolaan, penilaian dan penelitian disamping perancangan (desain) yang setingkat

dibawah S3. Untuk S3, lebih memfokuskan diri pada penilaian dan penelitian disamping

perancangan. Hasil survey ini telah memberikan gambaran bagi lembaga penyelenggara

pendidikan porgram studi teknologi pendidikan dalam menyusun kurikulum serta

kebutuhan sumber daya laninnya untuk menunjang pendidikan jenjang S1, S2 dan S3.

Kesimpulan

Pengertian teknologi pendidikan mengalami banyak perkembangan yang

membawa kawasan untuk proses pemecahan masalah pembelajaran. Pemecahan

masalah pembelajaran merupakan bidang garapan teknologi pendidkan itu sendiri, hinga

menjadi satu profesi yang memiliki komitment tinggi dalam menyelesaikan masalah

belajar menggunakan teknologi.

Kelima kawasan ditambah kawasan penenelitian yang dimodifikasi oleh bapak

Miarso menjadi pelengkap pengembanga keilmuan teknologi pendidikan. Kawasan

desain merupakan proses mengkondisioan lebih khusus. Pengembangan merupakan

pengartian desain khusus, sedangkan pemanfaatan adalah pemanfaatan proses dan

sumber. Manajement, merupakan perencanaan, pengorganisasian, koordinasi dan

supervise pada perluasan produksi materi atau program yang lebih besar. Evaluasi

adalah penentuan sejauh mana tujuan tercapai dengan berbagai metode.

16

Page 18: Makalah Bidang Garapan TP

Daftar Pustaka

AECT (2004)  Definition and Terminology Committee document #MM4.0June 1, 2004 [Online] Tersedia: http://www.indiana.edu/~molpage ,/Meanings%20of

%20ET_4.0.pdf  [15 Januari 2013]

Amiel, T., & Reeves, T. C. (2008). Design-Based Research and Educational Technology: Rethinking Technology and the Research Agenda. Educational Technology & Society.

Januszewski, & M. Molenda (2008), Educational Technology: A Definition with Commentary  New York & London: Lawrence Erlbaum Associates.

 Luppicini, R. (2008). Educational Technology at a Crossroads: Examining the

Development of the Academic Field in Canada. Educational Technology & Society, 11 (4), 281–296. [Online] Tersedia: http://www.ifets.info/journals/8_3/10.pdf [15 Januari  2013]

 Luppicini, R. (2005). A Systems Definition of Educational Technology in Society.

Journal Educational Technology & Society, 8 (3), 103-109. [Online] Tersedia: http://www.ifets.info/journals/5_3/6.pdf [15 Januari 2013]

 Miarso,  Yusuf Hadi (2007) Kontribusi Teknologi Pendidikan Dalam  Pembangunan

Pendidikan [Online] Tersedia: yusufhadi.net/wp.../kontribusi-teknologi-pendidikan-dalam-2.doc [15 Januari  2010]

 Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana

Prenada Media Group Prawiradilaga, Dewi S. 2007. Konsep Teknologi Pendidikan Dari Masa ke Masa. No.

20/XI/TEKNODIK/April/2007, 41-55. Seels, B. B., & Richey, R. C. (1994). Instructional technology: the definition and

Domains Of The Field. Washington, DC: Association for Educational Communications and Technology.

 Simsek, N. (2005). Perceptions and Opinions of Educational Technologists Related to

Educational Technology. Educational Technology & Society, 8 (4), 178-190. [Online] Tersedia: http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.101.4965&rep=rep1&type=pdf [15 Januari 2013]

17