MAKALAH (Autosaved)

21
3MAKALAH INTRODUCTION OF CIVIL ENGINEERING SYSTEM PENGAMATAN KONDISI TRANSPORTASI KELURAHAN PULO DAN MELAWAI KECAMATAN KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN Disusun oleh: Adnan A (0906630172) Ilhamdhan S. (0906555802) Muh. Ismail (0906303933) Marendra Uka (0906630355) Reza Gulam (0906630456) DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

Transcript of MAKALAH (Autosaved)

Page 1: MAKALAH (Autosaved)

3MAKALAH

INTRODUCTION OF CIVIL ENGINEERING SYSTEM

PENGAMATAN KONDISI TRANSPORTASI

KELURAHAN PULO DAN MELAWAI KECAMATAN KEBAYORAN BARU

JAKARTA SELATAN

Disusun oleh:

Adnan A (0906630172)

Ilhamdhan S. (0906555802)

Muh. Ismail (0906303933)

Marendra Uka (0906630355)

Reza Gulam (0906630456)

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2010

Page 2: MAKALAH (Autosaved)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Terwujudnya lingkungan rumah yang baik memerlukan penataan yang baik pula atas

beberapa aspek, misalnya saja dari segi transportasi dan segi bangunan. Transportasi

merupakan infrastruktur utama dari suatu kostruksi jalan. Dengan kata lain transportasi

sangatlah berpengaruh terhadap kelangsungan perkembangan masyarakat di daerah tersebut.

Transportasi juga memiliki peran yang teramat penting dalam berkembangnyasuatu

masyarakat. Hal ini dapat dilihat apabila sebuah daerah memiliki sistem transportasi yang

sudah baik yang dapat menghubungkan berbagai infrastruktur (termasuk bangunan), maka

masyarakat di daerah tersebut akan mendapatkan akses yang lebih baik dalam menjalankan

aktifitas sehari-hari.

Infrastruktur berupa bangunan akan lebih bermanfaat apabila memiliki akses jalan

yang baik. Bangunan merupakan bangunan umum yang digunakan masyarakat luas, sehingga

tingkat keamanan, kenyaman, keselamatan harus tinggi. Salah satu faktor yang

menjadikannya semakin nyaman ialah akses jalan yang baik yang menciptakan rasa aman dan

nyaman bagi penggunanya.

1.2. Tujuan

1.2.1.Tujuan Umum

Mengamati kondisi sistem transportasi dan kondisi bangunan dan hubungannya pada

suatu daerah.

1.2.2.Tujuan Khusus

Mengamati kondisi transportasi dan kondisi bangunan di sekitar Kelurahan Melawai dan Kelurahan Pulo sebagai lokasi pengamatan.

Mengamati pengaruh dari baik/buruknya sistem transportasi yang ada di lingkungan lokasi pengamatan.

Menemukan permasalahan yang dialami warga dalam lingkup permasalahan transportasi.

Mengetahui pengaruh baik/buruknya sistem transportasi terhadap kondisi bangunan di lokasi pengamatan.

Menemukan solusi atas permasalahan sistem transportasi terhadap kondisi bangunan yang terjadi di lokasi pengamatan.

Page 3: MAKALAH (Autosaved)

1.3. Metode Pengumpulan Data

Metode Pengamatan yang dilakukan adalah :

Studi Literatur

Studi Lapangan (Survey)

Wawancara

1.4. Kondisi Umum

1.4.1.Kondisi Umum Kelurahan Melawai

Alamat Jalan Wijaya IX No.14 Telephone: 021-7246819, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (kode pos 12160)

Sekilas Tentang Kelurahan Melawai

Letak Kantor Lurah Melawai berada di kawasan elite Kebayoran Baru, berhadapan

dengan Kantor Pegadaian cabang Wijaya. Jalan akses terdekat bisa melewati Jalan

Melawai Raya samping Pasaraya Grande Blok M. Luas wilayah 126 Ha terdiri dari 43

RT dan 9 RW

Ruas jalan di kelurahan Melawai:

Jalan Sunan Kalijaga, Jalan Falatehan, Jalan Falatehan I, II, Jalan Sultan Hasanuddin,

Jalan Melawai Raya, Jalan Melawai I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, Jalan

Page 4: MAKALAH (Autosaved)

Panglima Polim Raya, I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV, XV,

Jalan Wijaya I, Jalan Wijaya II, Jalan Iskandarsyah Raya, Jalan Iskandarsyah I, II,

Jalan Aditiawarman I, II, Jalan Sunan Ampel, Jalan Tirtayasa Raya, Jalan Tirtayasa I,

II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X

Batas wilayah dan jalan di Kelurahan Melawai:

Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Panglima Polim Raya dan Jalan

Sisingamangaraja di Kelurahan Kramat Pela dan Kelurahan Gandaria Utara

Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Wijaya I dan II di Kelurahan Pulo

Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Profesor Joko Sutono di Kelurahan Petogogan

Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Trunojoyo dan Jalan Wolter Monginsidi di

Kelurahan Selong

Objek-objek di Kelurahan Melawai:

Masjid A Latief, Lapangan Bhayangkara, Kampus PTIK, Stadion PTIK, Komplek

Ruko Wisma Iskandarsyah, Wisma 99, SLTP 13, Hotel Ambhara, Graha

Iskandarsyah, Gedung Victoria, Kantor PLN Pusat, Masjid Hidayatulah, Pasaraya

Grande, Mal Blok M, Terminal Bis Blok M, Masjid Falatehan, SD Cenderawasih II,

STIKOM InterStudi, Blok M Square.

1.4.2.Kondisi Umum Kelurahan Pulo

Page 5: MAKALAH (Autosaved)

Alamat Jalan Prapanca Raya No.5, Telephone: 021-7207449, Kelurahan Pulo,

Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (kode pos 12160)

Sekilas Tentang Kelurahan Pulo

Berdiri strategis di Jalan Prapanca Raya yang mengubungi lalu lintas dari Jalan

Sudirman, Blok M dan sekitarnya yang menuju selatan Kebayoran Baru yaitu kawasan

Kemang, Jalan Pangeran Antasari, Cipete, Cilandak. Kantor Lurah ini berada disisi

kiri jalan dari arah Kantor Walikota Jakarta Selatan menuju Jalan Pangeran Antasari

dan sebelum traffic light perempatan Jalan Kemang Raya. Bisa naik Kopaja jurusan

Depok No.63 dari terminal Blok M. Luas wilayah 127 Ha terdiri dari 48 RT dan 8 RW

Ruas jalan di Kelurahan Pulo:

Jalan Darmawangsa Raya, I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI; Jalan Brawijaya

Raya, Jalan Brawijaya I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XII, XIIII; Jalan

Prapanca Raya, Jalan Prapanca I, II, III, IV, V, VII; Jalan Benda I, II, III, IV, V; Jalan

Kramat Pela I, III; Jalan Grinting I, II, III; Jalan Kubis I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII,

IX, X, XI, XII, XIII, XIV, XV, XVI; Jalan Panglima Polim Raya

Batas wilayah dan jalan di Kelurahan Pulo:

Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Pela Mampang, Mampang Prapatan

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Kawasan Kemang di Kelurahan Bangka

Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Melawai

Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Petogogan

Objek-objek di Kelurahan Pulo

Palyja Selatan, Apartemen Brawijaya, Sasana Golf Wijaya, Darmawangsa Residence,

The Darmawangsa Hotel, Taman Puri Oasis, Komplek Ruko Wijaya Grand Centre,

Komplek Ruko Grand Panglima Polim, Polres Metro Jakarta Selatan, Pasar Blok A,

SMA Pangudi Luhur, Darmawangsa Square The City Walk, Komplek Ruko Bahan

Bangunan Panglima Polim, Masjid Jami Nuur Abu Wizar, Komplek Ruko Blok A,

Rukan Darmawangsa Square

Page 6: MAKALAH (Autosaved)

BAB II

IDENTIFIKASI LINGKUNGAN

1. JalanTerdapat dua jenis jalan yang terletak pada kelurahan Melawai, yaitu jalan protokol dan jalan lingkungan. Panjang jalan protokol mencapai sekitar 3 Km, sedangkan jalan lingkungan mencapai 10 Km. Kondisi sebagian besar jalan protokol dan jalan lingkungan di kelurahan Melawai sudah cukup baik walaupun masih ada beberapa jalan lingkungan yang masih berlubang. Jalan yang sebagian besar aspal ini selalu di bersihkan secara rutin oleh petugas kebersihan. Menurut wawancara yang telah kami lakukan kepada warga sekitar, jalan akan segera diperbaiki bila terjadi kerusakan.Untuk kelurahan Pulo, terdapat jalan protokol sepanjang 8,5 Km, jalan lingkungan sepanjang 12,5 Km dan jalan setapak sepanjang 0,4 Km. Jalan protokol yang sebagian besar dilapisi aspal ini selalu dirawat dengan baik karena merupakan jalan yang paling sering dilalui kendaraan bermotor, oleh karena itu, jika terjadi kerusakan akan segera diperbaiki. Untuk jalan lingkungan dan jalan setapak, masih banyak jalan yang belum dilapisi aspal atau beton, terutama untuk jalan setapak.

2. BangunanDi kelurahan Melawai, sarana pendidikan sangat memadai, dari TK hingga Universitas tersedia di sana. Untuk sarana kesehatan, tersedia RSB, poliklinik, dan apotek yang siap melayani warga. Sarana keagamaan yang terdapat di kelurahan ini adalah 5 buah masjid dan 3 buah gereja. Sarana olahraga di kelurahan ini cukup lengkap, di sana terdapat lapangan sepak bola, bulu tangkis, voli, dan lain-lain. Untuk sarana ekonomi, kelurahan Melawai menyediakan bank, koperasi, dan money changer.Untuk kelurahan Pulo, sarana pendidikan tersedia dari TK hingga SMA. Sarana kesehatan yang tersedia di kelurahan ini adalah poliklinik, puskesmas, dan apotek. Untuk sarana olahraga di kelurahan ini terdapat lapangan sepak bola.

Page 7: MAKALAH (Autosaved)

BAB III

PENGUMPULAN INFORMASI

3.1 Data Literatur

3.1.1 Jalan

Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat dibutuhkan oleh manusia.

Prasarana ini merupakan prasarana yang paling awal dibuat oleh manusia guna

menghubungkan suatu daerah dengan daerah lain dalam rangka pemenuhan

kebutuhannya.

Menurut Setijowarno dan Drazila (2001) jalan raya adalah fasilitas atau

peralatan yang digunakan sebagai alat kontrol kendaraan yang berada di jalan

raya, merupakan seperangkat peralatan yang akan memberikan suatu kemudahan

baik secara langsung maupun tidak langsung bagi pemakai jalan maupun petugas

yang sedang melaksanakan kewajibannya.

Menurut Siregar (1981) jalan raya adalah prasarana perhubungan darat dalam

bentuk apapun, meliputi segala bagian termasuk bangunan pelengkap dan

perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas kendaraan, orang dan hewan

sehingga pengertian jalan tdak hanya terbatas pada jalan konvensional (pada

permukaan tanah) akan tetapi juga jalan yang melintasi sungai besar/danau/laut,

dibawah permukaan tanah dan air (terowongan) dan di atas permukaan tanah

(jalan layang). Bagian pelengkap jalan adalah bangunan yang tidak dapat

dipisahkan dari jalan seperti: jembatan, ponton, tempat parkir, sedangkan

perlengkapan jalan adalah rambu-rambu lalu lintas, tanda-tanda jalan, pagar

pengaman lalu-lintas dan lain-lain.

Setijowarno dan Frazila (2001) mengemukaan beberapa kegunaan jalan,

diantaranya adalah:

1. Sebagai prasarana transportasi.

2. Mempengaruhi perkembangan penduduk.

3. Mempengaruhi prekonomian suatu daerah.

4. Sebagai prasarana pemenuhan kebutuhan sosial.

5. Sebagai prasarana untuk pemenuhan kebutuhan rekreasi.

6. Sebagai prasarana yang mempermudah perkembangan budaya.

Page 8: MAKALAH (Autosaved)

Klasifikasi jalan menurut kelasnya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43

Tahun 1993 tentang prasarana dan Lalu Lintas Jalan adalah

Jalan Kelas I

Jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan

lebar maksimal 2500 mm.

Ukuran panjang maksimal 18.000 mm.

Muatan sumbu terberat >10 ton.

Jalan Kelas II

Jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan

lebar maksimal 2500 mm.

Ukuran panjang maksimal 18000 mm.

Muatan sumbu terberat maksimal 10 ton.

Jalan Kelas IIIA

Jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk

muatan dengan lebar maksimal 2500 mm.

Ukuran panjang maksimal 18000 mm.

Muatan sumbu terberat 8 ton.

Jalan Kelas IIIB

Jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan

dengan lebar maksimal 2500 mm.

Ukuran panjang maksimal 12000 mm.

Muatan sumbu terberat maksimal 8 ton.

Jalan Kelas IIIC

Jalan lokal yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan

lebar maksimal 2100 mm.

Ukuran panjang maksimal 9000 mm.

Muatan sumbu terberat maksimal 8 ton.

Page 9: MAKALAH (Autosaved)

Kerusakan pada perkerasan konstruksi jalan dapat disebabkan oleh:

1. Lalu lintas yang dapat berupa peningkatan beban dan repetisi beban

2. Air yang dapat berasal dari air hujan, system drainase jalan yang tidak baik,

naiknya air dengan sifat kapilaritas.

3. Material konstruksi perkerasan.

4. Iklim

5. Kondisi tanah dasar yang tidak stabil

6. Proses pemadatan di atas lapisan tanah dasar yang kurang baik

Dalam mengevaluasi kerusakan jalan, perlu ditentukan :

1. Jenis Kerusakan (distress type)

2. Tingkat Kerusakan (distress severity)

3. Jumlah Kerusakan (distress amount)

3.1.2 Bangunan

Menurut UU no. 28 tahun 2002, bangunan gedung adalah wujud fisik hasil

pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau

seluruhnya berada di atas dan/ atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi

sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat

tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya maupun

kegiatan khusus.

Bangunan gedung diselenggarakan berlandaskan asas:

1. Asas Kemanfaatan dipergunakan sebagai landasan agar bangunan gedung

dapat diwujudkan dan diselenggarakan sesuai fungsi yang ditetapkan, serta

sebagai wadah kegiatan manusia yang memenuhi nilai-nilai kemanusiaan yang

berkeadilan, termasuk aspek kepatutan dan kepantasan.

2. Asas Keselamatan dipergunakan sebagai landasan agar bangunan gedung

memenuhi persyaratan bangunan gedung, yaitu persyaratan keandalan teknis

untuk menjamin keselamatan pemilik dan pengguna bangunan gedung, serta

masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, di samping persyaratan yang

bersifat administratif

Page 10: MAKALAH (Autosaved)

3. Asas Keseimbangan dipergunakan sebagai landasan agar keberadaan

bangunan gedung berkelanjutan tidak mengganggu keseimbangan ekosistem

dan lingkungan di sekitar bangunan gedung.

4. Asas Keserasian bangunan gedung dengan lingkungannya dipergunakan

sebagai landasan agar penyelenggaraan bangunan gedung dapat mewujudkan

keserasian dan keselarasan bangunan gedung dengan lingkungan di

sekitarnya.

Fungsi Bangunan gedung :

1. Fungsi hunian

a. Bangunan untuk rumah tinggal tunggal

b. Rumah tinggal deret

2. Fungsi keagamaan

a. Masjid

b. Gereja

3. Fungsi usaha

a. Perkantoran

b. Perdagangan

c. Perindustrian

d. Perhotelan

e. Wisata dan rekreasi

f. Terminal

4. Sosial dan budaya

a. Pendidikan

b. Kebudayaan

c. Pelayanan kesehatan

d. Laboratorium

e. Pelayanan umum.

5. Fungsi khusus

a. Reaktor nuklir

b. Intalasi pertahanan dan keamanan.

Page 11: MAKALAH (Autosaved)

3.2 Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap masyarakat sekitar jalan protokol yaitu jalan

Prapanca Raya dan jalan Wijaya Raya di kelurahan Pulo dan kelurahan Melawai. Berikut

ini merupakan rangkuman hasil wawancara dengan warga sekitar.

Permasalahan umum jalan di Kelurahan Pulo dan kelurahan Melawai adalah

seringnya terjadi kemacetan terutama ketika hujan dan jam-jam sibuk. Namun untuk

jalan protokol seperti jalan Prapanca Raya kemacetan terjadi hampir sepanjang hari.

Volume kendaraan yang melalui Jalan Prapanca Raya yang mempunyai 4 jalur ini terlalu

banyak jika dibandingkan dengan besarnya jalan. Untuk mengatasi kemacetan

pemerintah membuat jalan layang non tol . Sedangkan permasalahan umum bangunan di

Kelurahan Pulo dan Kelurahan Melawai adalah terlalu dekatnya bangunan dengan jalan

sehingga tidak ada resapan air hujan yang imbasnya menjadi banjir.

Permasalahan lainnya adalah sering teradinya kecelakaan lalu lintas, kecelakaan

sering terjadi karena kurang disiplinnya supir angkutan umum. Hal ini diperparah dengan

kurang lengkapnya sarana-prasarana jalan seperti zebra cross dan jembatan

penyebrangan untuk pejalan kaki. Bahkan pada Jalan Prapanca Raya tidak mempunyai

zebra cross. Keselamatan pengguna jalan amat bergantung dengan kesadaran masing-

masing pengguna jalan. Selain kecelakaan, jalan juga banjir jika terjadi hujan deras. Hal ini

disebabkan oleh kurang besarnya drainase di pinggir jalan. Menurut warga sekitar,

kondisi jalan di 2 kelurahan tersebut sudah cukup baik dan pemerintah cukup tanggap

dengan permasalahan jalan berlubang. Hanya saja kurang adanya koordinasi

menyebabkan jalan yang baru diperbaiki langsung rusak lagi karena adanya proyek

perbaikan drainase. Hal ini bisa dihindari jika perbaikan drainase dilakukan terlebih

dahulu sebelum perbaikan jalan sehingga jalan tidak rusak.

Kebersihan jalan sudah cukup terjaga dengan adanya petugas yang membersihkan

jalan pada pagi hari dan kesadaran pedagang sekitar untuk ikut membersihkan jalan di

sekitar warung mereka. Namun pada beberapa fasilitas umum seperti taman , banyak

sampah berserakan sehingga bangunan kurang terawat dan menjadi kotor. Hal ini

disebabkan oleh adanya tunawisma yang tinggal di taman tersebut.

Page 12: MAKALAH (Autosaved)

BAB IV

ANALISA PERBANDINGAN

4.1 Analisa Jalan

Secara umum, permasalahan tentang jalan yang terjadi di Kecamatan Pulo dan

Melawai adalah sebagai berikut:

1. Sering terjadi kemacetan di jalan-jalan utama daerah Melawai dan Pulo.

2. Sering terjadi kecelakaan di jalan daerah Melawai,

3. Sering terjadi banjir di jalan saat hujan di daerah Pulo,

4. Fasilitas di jalan kurang memadai pada daerah Melawai dan Pulo.

Berdasarkan literatur1, kegunaan jalan, diantaranya adalah sebagai prasarana

transportasi. Kondisi di lapangan memperlihatkan bahwa banyak terjadi kemacetan di

beberapa titik di daerah Kecamatan Pulo (yaitu Jl.Prapanca Raya) dan Gandaria yang

justru menghambat proses transportasi. Hal ini dikarenakan volume kendaraan, baik

kendaraan pribadi dan umum yang tinggi melebihi dari yang dapat ditampung jalan. Lalu,

banyaknya kendaraan berhenti di pinggir jalan, seperti angkutan kota 74 dan 610 yang

melewati Jl. Wijaya Raya di daerah Melawai yang berhenti menunggu penumpang,

sehingga menghambat lalu lintas. Selain itu adanya fasilitas seperti Halte bus tidak

membuat metro mini dan bus kota berhenti di fasilitas tersebut, melainkan berhenti

dimana saja termasuk ditengah jalan untuk mengangkut dan menurunkan penumpang.

Hal ini disebabkan adanya persaingan antar angkutan umum dalam mengambil

penumpang demi tercapainya setoran.

Kurangnya perhatian pengguna jalan akan peraturan lalu lintas dan keselamatan baik

pengguna jalan itu sendiri dan pejalan kaki membuat banyak terjadinya kecelakaan.

Menurut hasil wawancara diketahui bahwa di daerah Melawai hal ini banyak dilakukan

oleh supir-supir angkutan umum yang mengejar penumpang. Selain itu hal ini ditambah

dengan kurangnya sarana dan prasarana untuk pejalan kaki seperti zebra cross dan

jembatan penyeberangan sehingga membuat pejalan kaki sering menyeberang jalan

dimana saja tanpa adanya jaminan keamanan.

1 Jalan /Setijowarno dan Frazila

Page 13: MAKALAH (Autosaved)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa saat hujan, jalanan, seperti jalan

Bank di Kecamatan Pulo, sering terkena banjir sehingga laju lalu lintas terhambat. Hal ini

diakibatkan oleh drainase jalan yang buruk dan juga debit air hujan yang terlalu tinggi.

Drainase jalan sering tersumbat oleh sampah yang menumpuk di saluran drainase dan

juga jarang dibersihkan. Selain itu, lubang drainase yang kecil membuat aliran air

terhambat sehingga air semakin menumpuk dan akhirnya tergenang. Selain itu saluran

drainase yang kecil karena pelebaran jalan tidak dapat menampung seluruh debit air yang

tinggi secara sekaligus sehingga air sering tergenang.

Beradasarakan hasil survey di lapangan terlihat bahwa tidak adanya fasilitas jembatan

penyeberangan dan Zebra Cross bagi pejalan kaki dan Trotoar di samping jalan baik di

Kecamatan Pulo dan Kecamatan Melawai. Hal ini dapat menmbahayakan keselamatan

pejalan kaki yang ingin menyeberangi jalan dan secara tidak langsung mengganggu

kelancaran laju lalu lintas. Menurut hasil wawancara, tidak adanya Zebra Cross dan

jembatan penyeberangan membuat pejalan kaki menyeberangi jalan disembarang temoat

sehingga sering terjadi kecelakaan.

4.2 Analisa Bangunan

Kecamatan Pulo dan Melawai merupakan daerah pemukiman penduduk yang padat.

Di daerah ini terdapat beberapa fasilitas publik yang sering digunakan masyarakat sekitar,

seperti telepon umum, halte, dan taman. Namun, fasilitas tersebut tampak kotor dan

tidak terawat sehingga rawan kerusakan. Selain itu terdapat bangunan pertokoan di

sekitar perumahan yang letaknya terlalu dekat dengan jalan raya sehingga menutupi

lubang drainase dan lubang drainase mengalami penyempitan. Hal ini dapat memicu

banjir pada lingkungan sekitar dan kemacetan karena kendaraan yang berhenti untuk

membeli di toko parkir di pinggir jalan. Selain itu karena terlalu padatnya perumahan

tanpa adanya daerah resapan air hujan akan menambah volume debit air dari banjir yang

terjadi.

BAB V

KESIMPULAN

Page 14: MAKALAH (Autosaved)

Berdasarkan hasil analisa perbandingan dengan hasil wawancara serta data-data

literatur yang didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Kemacetan di jalan-jalan utama daerah Melawai dan Pulo dikarenakan volume

kendaraan, baik kendaraan pribadi dan umum yang tinggi melebihi dari yang dapat

ditampung jalan, dan banyaknya kendaraan berhenti di pinggir jalan,

2. Kecelakaan di jalan daerah Melawai karena kurangnya perhatian pengguna jalan akan

peraturan lalu lintas dan keselamatan baik pengguna jalan itu sendiri dan pejalan kaki,

3. Banjir di jalan saat hujan di daerah Pulo diakibatkan oleh drainase jalan yang buruk dan

juga debit air hujan yang terlalu tinggi,

4. Fasilitas di jalan kurang memadai pada daerah Melawai dan Pulo berujung pada

terjadinya kecelakaan baik bagi pengguna jalan maupun pejalan kaki.

5. Fasilitas publik tampak kotor dan tidak terawat sehingga rawan kerusakan dan adanya

bangunan pertokoan di sekitar perumahan yang letaknya terlalu dekat dengan jalan

raya sehingga menutupi lubang drainase dan lubang drainase mengalami penyempitan

sehingga mengakibatkan banjir.

Sehingga, secara umum dapat disimpulkan bahwa kondisi jalan di daerah Kecamatan Pulo

dan Melawai, Kotamadya Jakarta Selatan, DKI Jakarta masih memiliki beberapa kekurangan.

Sehingga sering kali menimbulkan kemacetan, kecelakaan, dan banjir saat hujan terjadi.

Bab VI

Rekomendasi

Page 15: MAKALAH (Autosaved)

Berdasarkan hasil survey yang penulis lakukan, berikut ini rekomendasi yang penulis

usulkan untuk membantu mengatasi permasalahan yang penulis temukan.

1. Memperluas jalan protokol yang ada.

Jalan protokol yang tersedia saat ini tidak cukup untuk menampung jumlah kendaraan

yang melaluinya sehingga terjadi kemacetan yang cukup parah. Untuk itu diperlukan

perluasan wilayah perkerasan jalan di sekitar daerah rawan macet.

2. Memperbaiki dan menambahkan jumlah rambu dan marka yang ada di jalan

protokol.

Dilihat dari kondisi jalan yang cukup baik, jalan protokoll yang ada masih memerlukan

perawatan yang baik khususnya untuk marka-marka jalan yang ada. Memperjelas

marka akan membantu pengguna jalan memahami kondisi jalan yang ada. Dengan

marka yang diperjelas, aparat penegak hokum juga akan terbantu dalam menindak

para pengguna jalan yang bersalah yang sering kali menggunakan ketidaktersediaannya

marka menjadi alasan.

Rambu lalu lintas juga dapat menambah kenyamanan dan keamanan pengguna jalan

yang sudah dilengkapi dengan marka jalan yang sudah memenuhi standar.

3. Menambahkan jumlah zebra cross.

Zebra cross amat penting mengingat seringnya terjadi kecelakaan yang menimpa

pejalan kaki yang ingin menyebrang. Zebra cross tidak hanya menambah kenyamanan

dan keamanan para pejalan kaki, namun juga dapat memperindah kondisi jalan apabila

ditata dengan baik.

4. Sosialisasi rutin kepada warga untuk menyadarkan pentingnya menjaga infrastruktur

umu di lingkungannya.

Sosialisasi rutin ini amat penting guna membangkitkan rasa kepemilikan bersama oleh

warga demi bersama menjaga kelayakan infrastruktur yang ada.

5. Pengecekan kembali izin pendirian bangunan.

Perlu diadakannya pengecekan kembali pemberian izin mendirikan bangunan guna

membenahi permasalahan yang ditimbulkan oleh pemilik bangunan yang tidak memiliki

rasa tanggun jawab terhadap lingkungan di sekitarnya.