Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

55
Makalah ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI NY. R UMUR 26 TAHUN G 1 P 0 A 0 UK 33 +5 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS SAMIGALUH 1 Disusun Oleh: 1. Cori Yolanda Sari (120012) 2. Tria Marliantina (120118) 3. Vinsensia Tora (120071) 4. Isnaini Muslimatun (120120) 5. Indah Widi Astutik (120257) i

description

Asuhan yang diberikan oleh seorang bidan pada ibu hamil dengan anemia

Transcript of Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

Page 1: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

Makalah

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI

NY. R UMUR 26 TAHUN G1P0A0 UK 33+5 MINGGU

DENGAN ANEMIA RINGAN

DI PUSKESMAS SAMIGALUH 1

Disusun Oleh:

1. Cori Yolanda Sari (120012)

2. Tria Marliantina (120118)

3. Vinsensia Tora (120071)

4. Isnaini Muslimatun (120120)

5. Indah Widi Astutik (120257)

AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013/2014

i

Page 2: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

LEMBAR PERSETUJUAN

Makalah

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI

NY. R UMUR 26 TAHUN G1P0A0 UK 33+5 MINGGU

DENGAN ANEMIA RINGAN

DI PUSKESMAS SAMIGALUH 1

Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diseminarkan

Makalah Asuhan Kebidanan di Akademi Kebidanan Yogyakarta

Tanggal 24 Juni 2014

Dipersiapkan dan disusun oleh:

1. Cori Yolanda Sari (120012)

2. Tria Marliantina (120118)

3. Vinsensia Tora (120071)

4. Isnaini Muslimatun (120120)

5. Indah Widi Astutik (120257)

Mengetahui,

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Lapangan

Wiwin Hendriyawati, SST. M. Kes Siwi Trimulyani, Amd. Keb

ii

Page 3: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

LEMBAR PENGESAHAN

Makalah

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI

NY. R UMUR 26 TAHUN G1P0A0 UK 33+5 MINGGU

DENGAN ANEMIA RINGAN

DI PUSKESMAS SAMIGALUH 1

Telah diseminarkan dan dipertahankan di depan penguji

Pada tanggal 24 Juni 2014

Dipersiapkan dan disusun oleh:

1. Cori Yolanda Sari (120012)

2. Tria Marliantina (120118)

3. Vinsensia Tora (120071)

4. Isnaini Muslimatun (120120)

5. Indah Widi Astutik (120257)

Mengetahui,

Penguji I : Christina Pernatun .K. S.SiT. MPH ...................

Penguji II : Diyah Paramita, SST. M. Kes ..................

Pembimbing Pendidikan : Wiwin Hendriyawati, SST. M. Kes ..................

Pembimbing Lapangan : Siwi Trimulyani, Amd. Keb ..................

iii

Page 4: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah

ini dapat diselesaikan. Makalah Ini disusun sebagai tugas mata kuliah

Praktik Klinik Kebidanan 1 dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu

Hamil Patologi Ny. R Umur 26 Tahun G1P0A0 UK 33+5 Minggu Dengan

Anemia Ringan Di Puskesmas Samigaluh 1”.

Terimakasih disampaikan kepada:

1. Drs. H. Hendri Soekirdi, M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan

Yogyakarta

2. Ibu Wiwin Hindriyawati, SST. M. Kes selaku Pembimbing

Pendidikan dalam penyusunan makalah ini.

3. Ibu Siwi Trimulyani, Amd. Keb, selaku Pembimbing Lapangan dalam

penyusunan makalah ini.

Tentu banyak kekurangan yang masih luput dari pencermatan kami,

semata-mata kekurangmampuan kami dalam hal bahasa ataupun penguasaan

materi. Kritik, masukan, dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh

kami demi perbaikan makalah ini.

Demikian makalah ini kami susun semoga bermanfaat bagi semua.

Yogyakarta, Juni 2014

Penulis

iv

Page 5: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................... iii

KATA PENGANTAR.................................................................................. iv

DAFTAR ISI................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 6

A. Latar Belakang................................................................................... 6

B. Tujuan................................................................................................ 8

C. Manfaat.............................................................................................. 8

BAB II TINJAUAN TEORI........................................................................ 10

A. Anemia............................................................................................. 10

B. Tinjauan Asuhan Kebidana.............................................................. 19

BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................... 23

BAB IV PEMBAHASAN........................................................................... 33

BAB V PENUTUP...................................................................................... 37

A. Kesimpulan...................................................................................... 37

B. Saran................................................................................................ 37

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 38

v

Page 6: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan maternal merupakan salah satu unsur penentu

status kesehatan (Saifuddin, 2009). Dalam literatur demografi, Angka

Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator yang menunjukkan banyaknya

kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi

kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan yang disebabkan

karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab

lain, per 100.000 kelahiran hidup (BKKBN, 2011).

Hasil SDKI terbaru (selanjutnya disebut SDKI-2012)

menyebutkan, sepanjang periode 2007-2012 kasus kematian ibu melonjak

cukup tajam. Diketahui, pada 2012, AKI mencapai 359 per 100 ribu

penduduk atau meningkat sekitar 57% bila dibandingkan dengan kondisi

pada 2007, yang hanya sebesar 228 per 100 ribu penduduk.

Berdasarkan laporan rutin Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)

tahun 2007, penyebab langsung kematian ibu dari 228 per 100.000 yaitu

perdarahan sekitar 84 kasus (39%), eklampsia sekitar 49 kasus (20%),

infeksi 21 kasus (7%) dan lain-lain 71 kasus (33%) per 100.000 kelahiran

hidup (Depkes, 2008).

Selain itu, keadaan ibu sejak pra-hamil dapat berpengaruh terhadap

kehamilannya. Penyebab tak langsung kematian ibu ini antara lain adalah

anemia (Saifuddin, 2009).

Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar

hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5gr%

pada trimester 2. Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi

wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2

(Prawiroharjo, 2010).

Menurut Manuaba (2009), angka anemia pada kehamilan di

Indonesia cukup tinggi sekitar 67% dari semua ibu hamil dengan variasi

6

Page 7: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

tergantung pada daerah masing-masing. Sekitar 10-15% tergolong anemia

berat yang sudah tentu akan mempengaruhi tumbuh kembang janin dalam

rahim.

Angka kejadian anemia di Indonesia semakin tinggi dikarenakan

penanganan anemia dilakukan ketika ibu hamil bukan dimulai sebelum

kehamilan. Berdasarkan profil kesehatan tahun 2010 didapatkan data

bahwa cakupan pelayanan K4 meningkat dari 80,26% (tahun 2007)

menjadi 86,04% (tahun 2008) (Depkes, 2008).

Di Yogyakarta sendiri, untuk situasi gizi ibu hamil, prevalensi ibu

hamil anemia masih pada kisaran 15% sampai 39% di 4 Kabupaten/Kota,

kecuali di Kabupaten Sleman anamia bumil sudah di bawah 15 % (Profil

Kesehatan Propinsi DIY, 2012).

Di Kecamatan Samigaluh, angka kejadian ibu dengan anemia pada

tahun 2013 yaitu 9,09% atau 9 orang dari 99 ibu hamil.

Tingginya anemia yang menimpa ibu hamil memberikan dampak

negative terhadap janin yang di kandung dari ibu dalam kehamilan,

persalinan maupun nifas yang di antaranya akan lahir janin dengan berat

badan lahir rendah (BBLR), partus prematur, abortus, pendarahan post

partum, partus lama dan syok.  Hal ini tersebut berkaitan dengan banyak

faktor antara lain; status gizi, umur, pendidikan, dan pekerjaan (Sarwono

Prawirohardjo, 2011).

Dampak kekurangan zat besi pada wanita hamil dapat diamati dari

besarnya angka kesakitan dan kematian maternal, peningkatan angka

kesakitan dan kematian janin, serta peningkatan resiko terjadinya berat

badan lahir rendah. Penyebab utama kematian maternal antara lain

adalah perdarahan pasca partum (disamping eklampsia, dan penyakit

infeksi) dan plasenta previa yang semuanya berangkat dari pada anemia

difesiensi (Arisman, 2004).

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik

untuk menulis makalah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

7

Page 8: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

Patologi Ny. R Umur 26 Tahun G1P0A0 Uk 33+5 Minggu Dengan Anemia

Ringan Di Puskesmas Samigaluh 1”

B. Tujuan

Diharapkan setelah melihat studi kasus yang ada di lapangan

mahasiswa mampu:

1. Umum

Memahami dan memberikan penatalaksanaan pada pasien dengan

kasus anemia menggunakan Management Varney secara komprehensif.

2. Khusus

a. Mengetahui pengertian, etiologi, dan gejala dari anemia

b. Mengetahui penatalaksanaan anemia pada ibu hamil sesuai 7

langkah Varney, yaitu:

1. Pengkajian data

2. Interpretasi data

3. Diagnosa potensial

4. Antisipasi tindakan segera

5. Perncanaan

6. Pelaksanaan

7. Evaluasi

C. Manfaat

1. Bagi Puskesmas Samigaluh 1 Kulonprogo

Menambah suasana belajar dengan melakukan asuhan secara langsung

pada pesien dengan tetap memperhatikan Standart Operasional

Prosedur.

2. Bagi Institusi Akademi Kebidanan Yogyakarta

Untuk menambah referensi bacaan mahasiswa dan evaluasi

pembelajaran pratikum di lapangan

3. Bagi Mahasiswa

a. Meningkatkan kemampuan untuk membandingkan teori dengan

praktik lapangan

8

Page 9: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

b. Dapat mengetahui asuhan yang dilakukan pada pasien dengan

anemia

c. Dapat menjadikan ilmu pengetahuan sebagai dasar pengalaman

praktik di lapangan.

9

Page 10: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Anemia

1. Pengertian

Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar

hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5gr%

pada trimester 2. Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi

wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada trimester 2

(Prawiroharjo, 2010).

Anemia adalah keadaan dimana kadar haemoglobin, hematokrit

dan sel darah merah lebih rendah dari nilai normal, sebagai akibat dari

defisiensi salah satu atau beberapa unsur makanan yang esensial yang

dapat mempengaruhi timbulnya defisiensi tersebut. Menurut kemampuan

darah untuk mengikat oksigen yang dapat disebabkan oleh menurunnya

sel darah merah, berkurangnya konsentrasi hemoglobin atau kombinasi

keduanya dalam sirkulasi darah dengan kadar hemoglobin di bawah 11gr

% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin kurang dari 10,5gr%

pada trimester II (Saifuddin, 2001).

Menurut Varney (2000) anemia yang secara umum dapat

diterima adalah turunnya kadar hemoglobin kurang dari 12,0gr/l00ml

darah pada wanita yang tidak hamil. Anemia yang terkait dengan

kehamilan adalah anemia defisiensi besi hampir 95% (Varney, 2000).

2. Etiologi

Menurut Marmi (2011) anemia umumnya disebabkan oleh:

a. Kurang gizi (malnutrisi),

b. Kurang zat besi dalam diet,

c. Malabsorbsi

d. Kehilangan darah yang banyak; pesalinan yang lalu, haid, dll

e. Penyakit-penyakit kronis; TBC, paru-paru, cacing usus, malaria, dll.

10

Page 11: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

Dalam kehamilan jumlah darah bertambah (hiperemia /

hipervolumia) karena itu terjadi pengencaran darah karena sel-sel darah

tidak sebanding pertambahannya dengan plasma darah. Perbandingan

pertambahan tersebut adalah:

1. Plasma darah bertambah : 30%

2. Sel-sel darah bertambah : 18%

3. Hemoglobin bertambah : 19%

Secara fisiologis, pengenceran darah ini adalah untuk membantu

meringankan kerja jantung (Marmi, 2011).

Anemia pada kehamilan yang disebabkan kekurangan zat besi

mencapai kurang lebih 95%. Terjadinya peningkatan volume darah

menyebabkan hemodilusi atau pengenceran darah sehingga kadar Hb

mengalami penurunan dan menyebabkan anemia (Varney, 2007).

Hemodilusi dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologis

dalam kehamilan untuk meringankan beban jantung yang harus bekerja

lebih berat dalam massa hamil (Hudono, 2007).

Kebutuhan zat bezi ibu selama kehamilan ialah 800mg, diantaranya

300mg untuk janin plasenta dan 500mg untuk pertambahn eritrosit ibu.

Dengan demikian ibu membutuhkan tambahan sekitar 2-3mg besi/hari.

Perlu diingat ada beberapa kondisi yang menyebabkan defisiensi kalori-

besi, misalnya infeksi kronik, penyakit hati dan thalasemia (Saifudin,

2009).

Menurut Varney (2007), terdapat sejumlah faktor yang menjadi

penyebab anemia seperti status ekonomi mempunyai efek, status ekonomi

yang lebih rendah menimbulkan angka nutrisi buruk yang lebih tinggi dan

sehingga mengakibatkan angka anemia defisiensi zat besi lebih tinggi. Ras

juga memainkan peranan sebagai contoh rata-rata orang kulit hitam kadar

hemoglobinnya lebih rendah daripada orang kulit putih tanpa

memperhatikan tingkat sosio-ekonomi.

11

Page 12: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

3. Patofisiologi

Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah

(hypervolemia). Hypervolemia merupakan  hasil dari peningkatan volume

plasma dan eritrosit (sel darah merah) yang berada dalam tubuh tetapi

peningkatan ini tidak seimbang yaitu volume plasma peningkatannya jauh

lebih besar sehingga memberi efek yaitu konsentrasi hemoglobin

berkurang dari 12 g/100 ml (Sarwono, 2009).

Pengenceran darah (hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi

dengan peningkatan volume plasma 30%-40%, peningkatan sel darah

18%-30% dan hemoglobin 19%. Secara fisiologis hemodilusi untuk

membantu meringankan kerja jantung.

Hemodilusi (pengenceran darah) terjadi sejak kehamilan 10

minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. Bila

hemoglobin ibu sebelum hamil berkisar 11 gr% maka dengan terjadinya

hemodilusi akan mengakibatkan anemia hamil fisiologis dan Hb ibu akan

menjadi 9,5-10 gr%.

4. Kategori Anemia

Berikut ini kategori tingkat keparahan pada anemia (Soebroto,

2010) :

a. Kadar Hb 10 gr% - 8 gr% disebut anemia ringan

b. Kadar Hb 8 gr% - 5 gr% disebut anemia sedang

c. Kadar Hb kurang dari 5 gr% disebut anemia berat

Kategori tingkat keparahan pada anemia (Waryana, 2010) yang

bersumber dari WHO adalah sebagai berikut:

a. Kadar Hb 11 gr% tidak anemia

b. Kadar Hb 9-10 gr % anemia ringan

c. Kadar Hb 7-8 gr% anemia sedang

d. Kadar Hb < 7 gr% anemia berat

12

Page 13: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

Kategori tingkat keparahan anemia (Nugraheny E, 2009) adalah

sebagai berikut:

a. Kadar Hb < 10 gr% disebut anemia ringan

b. Kadar Hb 7-8 gr% disebut anemia sedang

c. Kadar Hb < 6gr% disebut anemia berat

d. Kadar Hb normal pada ibu nifas adalah 11-12 gr %

5. Klasifikasi Anemia dalam Kehamilan

Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Winkjosastro

(2005), yaitu:

a. Anemia defisiensi besi

Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai ialah

anemia akibat kekurangan zat besi, kekurangan ini dapat disebabkan

karena kurang masuknya unsur besi dengan makanan karena gangguan

reabsorpsi, gangguan penggunaan atau karena terlampau banyaknya

besi keluar dari badan, misalnya pada perdarahan.

b. Anemia megaloblastik

Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena

defisiensi asam folik (pteroyglutamic acid), jarang sekali karena

defisisensi vitamin B12.

c. Anemia hypoblastik

Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena sumsum

tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru, dinamakan anemia

hipoblastik dalam kehamilan.

d. Anemia hemolitik

Disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung

lebih cepat dari pembuatannya, wanita dengan anemia hemolitik sukar

menjadi hamil, apabila ia hamil, maka anemia biasanya menjadi lebih

berat.

13

Page 14: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

Menurut Marmi (2011), klasifikasi anemia dalam kehamilan yaitu:

1. Anemia Megaloblastik

Anemia megaloblastik biasanya berbentuk makrositik atau

pernisiosa. Penyebabnya adalah karena kekurangan asam folik,

jarang sekali akibat kekurangan vitamin B12. Biasanya karena

malnutrisi dan infeksi yang kronik.

2. Anemia Hipoplasti

Anemia hipoplasti disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang

membentuk sel-sel darah merah baru.

3. Anemia Hemolitik

Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah

merah yang lebih cepat dari pembuatannya.

6. Tanda dan Gejala

Gejala yang seringkali muncul pada penderita anemia diantaranya

(Soebroto, 2010):

a. Lemah, letih, lesu, mudah lelah, dan lunglai.

b. Wajah tampak pucat.

c. Mata berkunang-kunang.

d. Nafsu makan berkurang.

e. Sulit berkonsentrasi dan mudah lupa.

f. Sering sakit.

Keluhan lemah, pucat, mudah pingsan sementar tekanan darah

masih dalam batas normal, perlu dicurigai anemia defisiensi. Secara klinik

dapat dilihat tubuh yang malnutrisi atau pucat (Saifuddin, 2009).

Salah satu dari tanda yang paling sering dikaitkan dengan anemia

adalah pucat. Keadaan ini umumnya diakibatkan dari berkurangnya

volume darah, berkurangnya hemoglobin, dan vasokonstriksi untuk

memaksimalkan pengiriman O2 ke organ-organ vital. Warna kulit bukan

merupakan indeks yang dapat dipercaya untuk pucat karena dipengaruhi

pigmentasi kulit, suhu, dan keadaan serta distribusi bantalan kapiler.

14

Page 15: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

Bantalan kuku, telapak tangan dan membrane mukosa mulut serta

konjungtiva merupakan indikator yang lebih baik untuk menilai pucat.

Pada anemia berat, gagal jantung kongestif dapat terjadi karena otot

jantung yang anoksik tidak dapat beradaptasi terhadap beban kerja jantung

yang meningkat. Pada anemia berat dapat juga timbul gejala-gejala saluran

cerna seperti anoreksia, mual, konstipasi atau diare, dan stomatitis (nyeri

pada lidah dan membran mukosa mulut), gejala-gejala umumnya

disebabkan oleh keadaan defisiensi, seperti defisiensi zat besi (Price,

2005).

Menurut Varney (2002) berkurangnya konsentrasi hemoglobin

selama masa kehamilan mengakibatkan suplay oksigen ke seluruh jaringan

tubuh berkurang sehingga menimbulkan tanda dan gejala anemia secara

umum, sebagai berikut: lemah, mengantuk, pusing, lelah, malaise, sakit

kepala, nafsu makan turun, mual dan muntah, konsentrasi hilang dan nafas

pendek   (pada anemia berat).

7. Diagnosis Anemia dalam Kehamilan

Dalam mendiagnosis anemia tidak hanya berdasarkan gejala-gejala

yang dikeluhkan pasien, namun juga dari pemeriksaan fisik yang

dilakukan oleh petugas kesehatan. Petugas kesehatan memerlukan tes

laboratorium, uji laboratorium yang paling baik untuk mendiagnosis

anemia meliputi pengukuran hematokrit atau kadar hemoglobin (Hb).

Anemia dapat didiagnosis dengan pasti kalau kadar Hb lebih rendah dari

batas normal, berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin (Soebroto,

2010).

Diagnosa anemia dalam kehamilan dapat ditegakkan dengan:

a. Anamnese

Pada anamnese sering didapatkan keluhan cepat lelah, sering

pusing, mata berkunang - kunang, nafsu makan berkurang dan

keluhan muntah - muntah lebih hebat pada kehamian muda (Manuaba,

2009).

15

Page 16: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

b. Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisik diperoleh lemah, kulit pucat, mudah pingsan,

sementara tensi masih dalam batas normal, pucat pada membran

mukosa dan kunjungtiva oleh karena kurangnya sel darah merah pada

pembuluh darah kapiler dan pucat pada kuku dan jari tangan

(Saifuddin, 2002).

c. Pemeriksaan darah

Pemeriksaan kadar Hb dan darah tepi. Pemeriksaan minimal 2 kali

selama kehamilan yaitu pada trimester I dan trimester III. Dengan

melihat hasil anamnese dan pemeriksaan fisik maka diagnosa

dapat dipastikan dengan pemeriksaan kadar Hb (Safiuddin, 2002).

8. Pengaruh Anemia dalam Kehamilan, Persalinan, dan Nifas

Pengaruh anemia terhadap kehamilan, persalinan, dan nifas, yaitu:

- Keguguran

- Partus prematurus

- Inersia uteri, partus lama, ibu lemah

- Atonia uteri dan menyebabkan perdarahan

- Syok

- Afibrigenemia dan hipofibrinogenemia

- Infeksi intrapartum dan post partum,

- Bila terjadi anemia gravis (Hb di bawah 4gr%) terjadi payah jantung

yang bukan saja menyulitkan kehamilan dan persalinan, bahkan bisa

fatal (Marmi, 2011).

Anemia juga mempengaruhi hasil konsepsi. Hasil konsepi (janin,

plasenta, darah) membutuhkan zat besi dalam jumlah besar untuk

pembuatan butir-butir darah merah. Jumlah ini merupakan 1/10 dari

seluruh besi dalam tubuh. Terjadinya anemia dalam kehamilan bergantung

dari jumlah persediaan besi dalam hati, limfa, dan sum-sum tulang.

Selama masih mempunyai cukup persediaan besi, Hb tidak turun

dan bila persediaan ini habis, Hb akan turun. Ini terjadi pada bulan ke5-6

16

Page 17: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

kehamilan, pada waktu janin membutuhkan banyak zat besi. Bila terjadi

anemia, pengaruhnya terhadap hasil konsepsi adalah:

- Kematian mudigah (keguguran)

- Kematian janin dalam kandungan

- Kematian janin waktu lahir

- Kematian perinatal tinggi

- Prematuritas

- Dapat terjadi cacat bawaan

- Cadangan besi kurang (Marmi, 2011).

Pengaruh anemia terhadap kehamilan, persalinan, nifas dan

janin menurut Manuaba (2009):

1. Pengaruh anemia dalam kehamilan

a. Resiko terjadi abortus

b. Persalinan prematurus.

c. Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim.

d. Mudah terjadi infeksi

e. Ancaman dekompensasi kordis (Hb<6gr%)

f. Mengancam jiwa dengan kehidupan ibu.

2. Pengaruh anemia dalam persalinan

a. Gangguan kekuatan his yang mengakibatkan terjadinya partus

lama

b. Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan atonia uteri

atau inertia dalam semua kala persalinan dan terjadinya

perdarahan post partum.

c. Dalam persalinan dapat mengakibatkan kematian ibu.

3. Pengaruh anemia dalam nifas.

a. Pedarahan post partum karena atonia uteri dan involusio uteri

b. Memudahkan infeksi puerperium

c. Pembentukan dan pengeluaran ASI berkurang

4. Pengaruh anemia terhadap janin:

a. Bayi berat lahir rendah

17

Page 18: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

b. Cacat bawaan

c. Intelegensia rendah oleh karena kekurangan oksigen dan

nutrisi yang menghambat pertumbuhan janin.

d. Morbiditas dan mortalitas perinatal tinggi jika kadar Hb<6 gr%.

9. Pencegahan anemia dan penanganan anemia

a. Pencegahan anemia

Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil

melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data

dasar kesehatan umum ibu tersebut, dalam pemeriksan kesehatan

disertai pemeriksaan laboratorium termasuk pemeriksaan tinja

sehingga diketahui adanya infeksi parasit (Manuaba, 2009).

Untuk daerah dengan frekuensi anemia kehamilan yang tinggi

sebaiknya setiap wanita hamil diberi sulphas ferrosus atau glukonat

ferrosus 1 tablet sehari. Selain itu, wanita dinasihati pula untuk

mengkonsumsi lebih banyak protein, mineral dan vitamin. Makanan

yang kaya zat besi antara lain kuning telur, ikan segar dan kering, hati,

daging, kacang-kacangan dan sayuran hijau. Makanan yang kaya akan

asam folat yaitu daun singkong, bayam, sawi ijo, sedangkan makanan

yang mengandung vitamin C adalah jeruk, tomat, mangga, papaya dan

lain-lain (Wiknjosastro, 2006,).

Menurut Waryana (2010) pencegahan anemia adalah sebagai

berikut:

1. Istirahat yang cukup

2. Makan-makanan yang bergizi dan banyak mengandung Fe,

misalnya daun pepaya, kangkung, daging sapi, hati ayam, dan

susu.

3. Pada ibu hamil dengan rutin memeriksakan kehamilannya

minimal 4 kali selama hamil untuk mendapatkan Tablet Besi (Fe)

dan vitamin yang lainnya pada petugas kesehatan, serta makan-

makanan yang bergizi 3x1 hari, dengan porsi 2 kali lipat lebih

18

Page 19: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

banyak.

b. Penanganan pada anemia, yaitu sebagai berikut:

a. Anemia ringan

Pada kehamilan dengan kadar Hb 9-10 gr% masih dianggap ringan

sehingga hanya perlu diperlukan kombinasi 60 mg/hari zat besi dan

500 mg asam folat per oral sekali sehari (Arisman, 2004).

b. Anemia sedang

Pengobatan dapat di mulai dengan preparat besi feros 600-1000

mg/hari seperti sulfat ferosus atau glukonas ferosus (Wiknjosastro,

2005).

c. Anemia berat

Pemberian preparat parenteral yaitu dengan ferum dextran

sebanyak 1000 mg (20 ml) Intravena atau 2 x 10 ml intramuskuler

- transfusi darah pada kehamilan lanjut dapat diberikan walaupun

sangat jarang diberikan karena transfusi darah dapat berisiko bagi

ibu dan janin (Wiknjosastro, 2005).

Pemberian preparat besi 60 mg dan asam folat 400 mg, 6

bulan selama hamil, dilanjutkan sampai 3 bulan setelah

melahirkan (Arisman, 2004).

Efek samping berupa gangguan perut pada pemberian zat

besi oral menurunkan kepatuhan pemakaian secara massal, teryata

rata-rata hanya 15 tablet yang dipakai oleh wanita hamil

(Saifuddin, 2009).

B. Tinjauan Asuhan Kebidanan

1. Manajemen Kebidanan

Buku 50 tahun IBI, 2007, Manajemen Kebidanan adalah

pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode

pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengkajian, analisis data,

diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

19

Page 20: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

Manejemen kebidanan adalah suatu metode proses berpikir yang

logis dan sistematis. Istilah manejemen kebidanan digunakan untuk

memberikan bentuk khusus dari proses yang dilakukan oleh bidan di

dalam suatu asuhan atau pelayanan kebidanan (DepKes, 2003)

Asuhan kebidanan dengan anemia ini merupakan manajemen

kebidanan yang terdiri dari tujuh langkah yang dikembangkan oleh

Varney dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP.

2. Langkah-langkah asuhan kebianan menurut Varney (1997)

Proses manajemen terdiri dari 7 (tujuh) langkah yang berurutan

dimana setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai

dengan pengumpulan data dasar yang berakhir dengan evaluasi. Ketujuh

langkah tersebut membentuk suatu kerangka lengkap yang dapat

diaplikasikan dalam situasi apapun. Akan tetapi, setiap langkah dapat

diuraikan lagi menjadi langkah-langkah yang lebih rinci dan ini bisa

berubah sesuai dengan kebutuhan klien.

Ketujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Langkah I (pertama) : Pengumpulan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan

mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi

keadaan klien secara lengkap yaitu :

1. Riwayat kesehatan

2. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya

3. Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya

4. Meninjau data laboratorium dan membandingkannya dengan

hasil studi

b. Langkah II (kedua) : Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap

masalah atau diagnose dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi

yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang

20

Page 21: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

sudah dikumpulkan di Interpretasikan sehingga ditemukan masalah

atau diagnosa yang spesifik.

c. Langkah III (ketiga) : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah

Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnose

potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang

sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila

memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien bidan

diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnose/masalah potensial ini

benar-benar terjadi.

d. Langkah IV (empat) : Identifikasi Kebutuhan yang Memerlukan

Penanganan Segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau

dokter dan/atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama

dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

klien.

e. Langkah V (kelima) : Merencanakan Asuhan yang menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh,

ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini

merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa

yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini

informasi/data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.

f. Langkah VI (keenam) : Melaksanakan Perencanaan

Pada langkah ke enam ini rencana asuhan menyeluruh seperti

yang telah diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien

dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan

atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien,

atau anggota tim kesehatan lainnya. Jika bidan tidak melakukannya

sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan

pelaksanaannya (misalnya: memastikan agar langkah-langkah

tersebut benar-benar terlaksana). Dalam situasi dimana bidan

21

Page 22: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

berkolaborasi dengan dokter, untuk menangani klien yang

mengalami komplikasi.

g. Langkah VII (terakhir) : Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi keefektifan dari

asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan

bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan

kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah dan

diagnosa.

22

Page 23: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI

NY. R UMUR 26 TAHUN G1P0A0 DENGAN ANEMIA

DI PUSKESMAS SAMIGALUH 1

Nomer Register :

Tanggal masuk / jam : 2 Juni 2014 / jam 08.50 WIB

I. PENGKAJIAN 2 Juni 2014 / jam 08.50 WIB

A. Data Subyektif

1. Identitas

a. Identitas pasien

Nama : Ny R

Umur : 26 tahun

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa /Indonesia

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Alamat : Sendangrejo, Samigaluh, Kulon Progo

b. Identitas Penanggungjawab/Suami

Nama : Tn. W

Umur : 30 tahun

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Guru

Alamat : Sendangrejo, Samigaluh, Kulon Progo

23

Page 24: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

2. Anamnesa

a. Alasan Datang ke klinik

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

b. Keluhan utama

Ibu mengatakan merasa sering mengantuk, cepat lelah dan pusing

c. Riwayat Menstruasi

Menarche : 15 tahun

Haid : Siklus : 28 hari

Lama : 6 hari, Teratur

Konsistensi : cair

Banyak : 2-3x ganti pembalut/ hari

Fluor Albus : tidak ada

Dismenorea : tidak ada

HPHT : 8-10-2013

HPL : 15-7-2014

Umur Kehamilan : Oktober : 3 minggu 3 hari

Nopember : 4 minggu 2 hari

Desember : 4 minggu 3 hari

Januari : 4 minggu 3 hari

Februari : 4 minggu

Maret : 4 minggu 3 hari

April : 4 minggu 2 hari

Mei : 4 minggu 3 hari

Juni : 2 hari

UK : 33 minggu 5 hari

d. Riwayat Perkawinan

Nikah : 1 kali

Umur : 25 tahun

Dengan suami umur : 29 tahun

Lama perkawinan : 1 tahun

24

Page 25: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

e. Riwayat kesehatan

1. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti

TBC, hepatitis, penyakit menurun seperti DM, asma, dan penyakit

kronis seperti jantung.

2. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan saat ini sedang tidak menderita penyakit menular

seperti TBC, hepatitis, penyakit menurun seperti DM, asma, dan

penyakit kronis seperti jantung.

3. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak ada

yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, penyakit

menurun seperti DM, asma, ataupun penyakit kronis seperti

jantung, serta tidak ada riwayat keturunan kembar.

h. Pola kebutuhan sehari-hari

1. Pola nutrisi

Frekuensi : 3x sehari

Macam : nasi, sayur, lauk,

Keluhan : nafsu makan berkurang

2. Pola eliminasi

BAK

Frekuensi : 5-7x/hari

Warna : kuning jernih

Keluhan : tidak ada

BAB

Frekuensi : 1x sehari

Konsistensi : lembek

Keluhan : tidak ada

25

Page 26: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

3. Pola aktivitas pekerjaan

Ibu mengatakan aktivitasnya sehari-hari sebagai ibu ibu rumah

tangga yaitu memasak, mencuci, menyapu, mengepel dan lain-

lain.

4. Pola istirahat

Siang : 1 jam

Malam : 8 jam

Keluhan : tidak ada

5. Personal hygiene

Mandi : 2x sehari

Ganti celana dalam : 2x sehari

Gosok gigi : 2x sehari

Ganti pakaian: 1-2 kali sehari

6. Pola seksual

Ibu mengatakan baik dan tidak ada keluhan

i. Pola Psikososial, Spiritual, dan Ekonomi

1. Ibu dan keluarga senang atas kehamilannya

2. Ibu mengatakan tinggal bersama suami

3. Jika ada masalah dalam keluarga diselesaikan secara musyawarah

4. Ibu menunaikan ibadah sholat 5 waktu

5. Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

TTV :

TD : 110/80 mmHg N : 82x/m

R : 22x/m S : 36,20C

BB sebelum hamil : 45 kg

BB sekarang : 51 kg

26

Page 27: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

TB : 152 cm

Lila : 23 cm

2. Pemeriksaan Fisik

Kepala : bersih, tidak ada odem, tidak ada luka

Muka : pucat, tidak ada odem

Mata : konjungtiva anemis, sklera putih

Hidung : bersih, tidak ada polip

Telinga : bersih, tidak ada serumen

Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada gigi karies, bibir pucat

Leher : tidak ada pembengkakan vena jugularis, kelenjar tiroid,

dan kelenjar limfe

Dada : pernapasan normal

Payudara : payudara simetris, puting susu menonjol, tidak ada

nyeri tekan

Ketiak : tidak ada pembengkakan

Abdomen : tidak ada nyeri tekan, tidak ada bekas operasi

Genetalia : tidak ada pembengkakan kelenjar bartolini tidak ada

odem ataupun varises

Ekstremitas : tidak ada odem dan varises

Reflek patella : Kanan positif kiri positif

Anus : tidak hemoroid

3. Status Obstetri

a. Inspeksi

Muka : pucat, tidak ada kloasma gravidarum

Payudara : simetris, puting susu menonjol, areola hiperpigmentasi

Abdomen : ada linea nigra, tidak ada striae gravidarum, tidak ada

luka bekas operasi

Genetalia : tidak ada cairan abnormal, tidak ada varises dan odem

b. Palpasi

Payudara : tidak ada benjolan abnormal, colostrum belum keluar

27

Page 28: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

Abdomen :

Bentuk : pembesaran abdomen sesuai dengan UK

Bekas luka : tidak ada bekas luka operasi

TFU : 27 cm

Leopold I : teraba bulat, lunak, tidak melenting

Kesimpulan : bokong

Leopold II : sebelah kiri teraba keras dan panjang, sebelah

kanan teraba kecil-kecil janin

Kesimpulan : puki

Leopold III : teraba keras, bulat,melenting

Kesimpulan : kepala

Leopold IV : tenaga pemeriksa bertemu (konvergen)

Kesimpulan : kepala belum masuk panggul

TBJ : (27-12)x155 = 2325 gr

c. Auskultasi

DJJ : 143 kali/menit

4. Pemeriksan penunjang

Hb (2 Juni 2014) : 8,4 gr%

II. INTEPRETASI DATA 2 Juni 2014 / jam 09.00 WIB

A. Diagnosa kebidanan

Ny.R umur 20 tahun G1P0A0 hamil 33 minggu 5 hari, janin tunggal,

hidup, intra uteri, puki, kepala belum masuk PAP/konvergen dengan

anemia

Data dasar

DS :

- Ibu mengatakan umurnya 20 tahun

- Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama

- Ibu mengatakan gerakan janin dalam satu hari ini aktif sebanyak

8 kali

- Ibu mengatakan sering pusing lelah dan mudah mengantuk

28

Page 29: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

DO :

KU : baik

Kesadaran : composmentis

BB/TB : 152cm / 51 kg

TTV : TD : 110/80mmHg, Nadi : 82x/menit, RR : 22x/menit,

Suhu : 36, 20C

Muka : pucat

Mata : konjungtiva anemis

Mulut : bibir pucat

Hb : 8,4gr%

B. Masalah

Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya

C. Kebutuhan

Memberikan support dan dukungan kepada ibu

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Hemodilusi

IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA

Berikan terapi tablet Fe

V. PERENCANAAN 2 Juni 2014 / jam 09.05 WIB

1. Jelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan

2. Jelaskan kepada ibu tentang keluhan ibu dan berikan dukungan

3. Jelaskan KIE tentang nutrisi untuk ibu hamil

4. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktifitas

5. Anjurkan ibu untuk rutin melakukan cek Hb

6. Berikan terapi vitamin sesuai advice bidan

7. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi

29

Page 30: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

8. Dokumentasi

VI. PELAKSANAAN

1. Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa saat ini ibu

dalam keadaan kurang baik, karena kadar Hb dalam darah ibu rendah

yaitu 8,4%, ibu mengalami anemia ringan sedangkan kondisi janin baik

ditandai dengan DJJ 142x/menit.

2. Menjelaskan tentang keluhan ibu yaitu ibu mengeluh sering merasa

pusing, cepat lelah dan cepat mengantuk, hal ini merupakan gejala dari

anemia atau kurang darah. Anemia bisa disebabkan karena asupan

nutrisi ibu kurang terutama asupan zat besi. Anemia pada kehamilan

bisa berlanjut sampai pada persalinan dan nifas dan dapat menyebabkan

perdarahan, sehingga ibu harus tetap menjaga asupan nutrisi ibu dan ibu

tidak perlu khawatir karena kondisi ibu bisa segera membaik.

3. Menjelaskan KIE tentang nutrisi untuk ibu hamil yaitu ibu harus

banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat

seperti nasi dan roti, selain itu ibu membutuhkan protein untuk

pertumbuhan janin dengan mengkonsumsi telur, tahu, tempe, ikan, dan

juga ibu membutuhkan tambahan vitamin dan mineral yang diperoleh

dari sayuran, buah, dan susu. Untuk ibu hamil dengan anemia, ibu harus

mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi seperti

kacang-kacangan, hati ayam, sayuran hijau seperti kangkung, pepaya,

dan bayam.

4. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktifitasnya

agar kondisinya segera membaik.

5. Menganjurkan ibu untuk rutin melakukan cek Hb yaitu 1 bulan lagi

untuk mengetahui kondisi ibu apakah anemia atau tidak.

6. Memberikan terapi vitamin sesuai dengan advice bidan, yaitu :

Fe 60 mg : XIV 1x1 tablet diminum dengan air putih

Vit.C 100 mg : XIV 1x1 tablet diminum dengan air putih

Kalk 500 mg : XIV 1x1 tablet diminum dengan air putih

30

Page 31: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

Fe dan Vit. C diminum pada pagi hari dan malam hari, sedangkan Kalk

diminum pada pagi hari.

7. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi yaitu pada

tanggal 16 Juni 2014.

8. Melakukan dokumentasi.

VII. EVALUASI

1. Ibu paham dengan kondisinya saat ini.

2. Ibu mengerti tentang keluhannya.

3. Ibu paham tentang nutrisi untuk ibu hamil.

4. Ibu bersedia untuk istirahat cukup.

5. Ibu bersedia untuk rutin cek Hb.

6. Terapi obat telah diberikan.

7. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi.

8. Tindakan telah didokumentasikan.

31

Page 32: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

BAB IV

PEMBAHASAN

Manejemen kebidanan adalah suatu metode proses berpikir yang logis

dan sistematis. Istilah manejemen kebidanan digunakan untuk memberikan

bentuk khusus dari proses yang dilakukan oleh bidan di dalam suatu asuhan

atau pelayanan kebidanan (DepKes, 2003). Pengertian tersebut sejalan dengan

manajemen asuhan kebidanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di

Puskesmas Samigaluh I yang memberikan pelayanan dengan metode berfikir

dan bertindak tepat secara logis tentang asuhan akan yang diberikan. Hal

terlihat dari tindakan segera yang diberikan kepada pasien dengan anemia

yaiyu pemberian tablet Fe dan rutin melakukan cek Hb.

Dalam menyajikan asuhan kebidan yang diberikan, penulis menyajikan

dalam bentuk Varney, sesuai dengan teori Varney (1997) meliputi

pengumpulan data dasar yang terdiri dari data subyektif dan obyektif;

interpretasi data yang terdiri dari diagnose kebidanan, masalah serta

kebutuhan; diagnosa potensial; antispasi masalah; perencanaan; pelaksanaan

dan evaluasi.

Sebelum melakukan asuh kebidanan kepada pasien, terlebih dahulu

melihat data subyektif dan obyektif. Data subyektif yaitu berdasarkan hasil

anamnesa kepada pasien seperti identitas, keluhan, riwayat menstruasi,

pernikahan, obstetrik, kontrasepsi, riwayat kesehatan, pola kebutuhan sehari-

hari, dll. Data subyektif membantu dalam menegakkan diagnosa yaitu keluhan

utama pasien, Ny. R mengeluh cepat lelah, pusing, mudah mengantuk, dan

nafsu makan berkurang. Menurut Manuaba (2009) penegakkan diagnosis juga

dilakukan dengan anamnesa yaitu pasien mengeluh cepat lelah, pusing, mudah

mengantuk, dan nafsu makan berkurang. Menurut Soebroto (2010) keluhan

yang dialami oleh pasien ini termasuk dalam anemia.

Dari data obyektif sendiri didapatkan hasil yaitu muka pucat, konjungtiva

anemis, bibir pucat, serta tekanan darah masih dalam batas normal. Ini

merupkan tanda dari anemia. Hal ini didukung oleh pendapat Price (2005) yang

32

Page 33: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

mengemukakan bahwa tanda yang paling sering dikaitkan dengan anemia

adalah pucat. Keadaan ini umumnya diakibatkan dari berkurangnya volume

darah, berkurangnya hemoglobin, dan vasokonstriksi untuk memaksimalkan

pengiriman O2 ke organ-organ vital. Bantalan kuku, telapak tangan dan

membrane mukosa mulut serta konjungtiva merupakan indikator yang lebih

baik untuk menilai pucat.

Pada pemeriksaan penunjang diperoleh kadar Hb Ny. R 8,4gr%.

Pemeriksaan kadar Hb sangat membantu dalam penegakan diagnosa anemia.

Pemeriksaan kadar Hb ini dilakukan pada saat trimester III. Hal ini sesuai

pendapat Saifuddin (2002) bahwa pemeriksaan darah dilakukan minimal 2 kali

selama kehamilan yaitu pada trimester I dan trimester III. Dengan melihat

hasil anamnese dan pemeriksaan fisik maka diagnosa dapat dipastikan

dengan pemeriksaan kadar Hb (Safiuddin, 2002).

Ny. R termasuk dalam kategori anemia ringan, ini didasarkan pada

pendapat Soebroto (2010) yaitu jika kadar Hb dalam darah antara 10 gr%

sampai 8 gr% maka disebaut dengan anemia ringan

Patofisiologi dari anemia ini akan menyebabkan hemodilusi

(pengenceran darah), kemungkinan hemodilusi ini terjadi sampai pada

Trimester III. Seperti yang dijelaskan oleh Sarwono (2009) yaitu hemodilusi

(pengenceran darah) terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai

puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. Bila hemoglobin ibu sebelum hamil

berkisar 11 gr% maka dengan terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan

anemia hamil fisiologis dan Hb ibu akan menjadi 9,5-10 gr%.

Selain pada saat kehamilan, anemia sendiri akan mempengaruhi pada

saat persalinan, nifas, dan berpengaruh pada janin. Pada saat kehamilan akan

menyebabkan terjadinya infeksi, persalinan prematurus. Saat persalinan,

anemia juga akan mempengaruhi kekuatan ataupun menyebabkan atonia uteri.

Pengaruh anemia dalam nifas yaitu perdarahan post partum, infeksi dan

pengeluaran ASI berkurang. Dan pada janin akan menyebabkan BBLR, cacat

bawaan, serta menghambat pertumbuhan janin (Manuaba, 2009).

33

Page 34: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan tersebut, Puskesmas

Samigaluh 1 melakukan beberapa tindakan pada Ny. R. Menjelaskan KIE

tentang nutrisi untuk ibu hamil terutama pada ibu hamil dengan anemia ibu

harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat,

protein dan tambahan vitamin dan mineral. Untuk ibu hamil dengan anemia,

ibu harus mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi seperti

kacang-kacangan, hati ayam, sayuran hijau seperti kangkung, daun pepaya, dan

bayam, setra menganjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi

aktifitasnya. Seperti yang dijelaskan oleh Waryana (2010) bahwa Makan-

makanan yang bergizi dan banyak mengandung Fe, misalnya daun pepaya,

kangkung, daging sapi, hati ayam, dan susu.

Perencanaan lain yaitu menganjurkan ibu untuk rutin melakukan cek Hb

untuk mengetahui kondisinya. Pendapat Saifuddin (2002) pemeriksaan kadar

Hb dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu pada trimester I dan

trimester III. Di puskesmas Samigaluh, pemeriksaan Hb dilakukan pada

Trimester I dan III, namun pada ibu hamil dengan anemia pemeriksaan ini

dilakukan secara rutin agar antisipasi bisa dilakukan segara.

Selain itu, Ny. R juga diberikan terapi obat yaitu Fe 60 mg (XIV) 1x1

tablet diminum dengan air putih, Vit.C 100 mg (XIV) 1x1 tablet diminum

dengan air putih, Kalk 500 mg (XIV) 1x1 tablet diminum dengan air putih. Fe

dan Vit. C diminum pada pagi hari dan malam hari, sedangkan Kalk diminum

pada pagi hari.

. Menurut analisis kami, Fe digunakan untuk menambah kadar

hemoglobin dalam tubuh ibu sedangkan Vit. C berguna untuk membantu

penyerapan Fe dalam makanan yang dimakan ibu hamil, sehingga diharapkan

kadar anemia dalam darah dapat segera naik. Sedangkan kalk berguna untuk

pertumbuhan tulang dan gigi janin. Jika tubuh ibu hamil tidak memiliki

persediaan yang cukup untuk kalsium, maka untuk janin akan mengambil

kalsium dari tulang ataupun gigi ibu. Untuk menghindari hal tersebut, maka

Ny. R diberikan terapi Kalk. Seperti pendapat dari Arisman (2004) bahwa pada

kehamilan dengan kadar Hb 9-10 gr% masih dianggap ringan sehingga

34

Page 35: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

diperlukan kombinasi 60 mg/hari zat besi dan 500 mg asam folat per oral sekali

sehari. Di dalam kemasan SF yang ada di puskesmas sudah ada kandungan

asam folatnya senilai 0,25 mg. Jadi, terapi yang diberikan di Puskesmas

Samigaluh 1 kombinasi dari 60 mg Fe dan asam folat 0,25 mg, Kalk 500 mg,

dan Vit. C 100 mg. Asam folat juga diberikan pada saat Trimester I untuk

pertumbuhan otak janin. Selain itu Waryana (2010) juga berpendapat bahwa

pada ibu hamil dengan rutin memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali

selama hamil untuk mendapatkan Tablet Besi (Fe) dan vitamin yang lainnya

pada petugas kesehatan.

Selanjutnya menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang satu minggu lagi

untuk mengetahui kondisi ibu. Dan yang tidak kalah penting adalah

dokumentasi untuk setiap tindakan dan hasil tindakan yang telah diberikan

berfungsi untuk memantau keadaan dan perkembangan pasien dan sebagai

sarana evaluasi bagi tenaga kesehatan untuk menentukan tindakan medis

selanjutnya.

35

Page 36: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan teori dan kasus pada “Asuhan

Kebidanan Pada Ibu Hamil Patologi Ny. R Umur 26 Tahun G1P0A0 UK

33+5 Minggu Dengan Anemia Ringan Di Puskesmas Samigaluh 1”, dapat

kami simpulkan bahwa:

1. Manajemen kebidanan yang diberikan di Puskesmas Samigaluh 1

telah dilakukan dengan baik, walaupun ada kesenjangan dengan teori,

namun kesenjangan tersebut membuat asuhan yabg diberikan menjadi

lebih baik lagi.

2. Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. R sudah sesuai dengan

kebutuhan.

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa diharapkan bisa lebih aktif mempelajari dan

meningkatkan pengetahuan tentang ibu hamil dengan anemia serta

menambah ketrampilan dalam memberikan asuhan kebidanan.

2. Bagi Instansi

Diharapkan bisa menambah referensi yang berkaitan dengan

asuhan kebidanan .

3. Bagi Puskesmas

Bagi Puskesmas Samigaluh 1, pelanyanannya akan semakin

meningkan dan menjadi lebih baik lagi dalam memberikan asuhan

kebidanan.

36

Page 37: Makalah-Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi dengan Anemia

DAFTAR PUSTAKA

Arisman MB, 2004, Gizi Daur Kehidupan Penerbit Buku Kedokteran EGG,

Jakarta

Marmi, dkk, 2011, Asuhan Kebidanan Patologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Prawirohardjo, Sarwono, 2004, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirahardjo, Jakarta

Saifuddin, Abdula Bari, dkk, 2001, Buku Acuan Pelayanan, Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirahardjo, Jakarta

Saifudin, A.B, 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan

Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo, Jakarta

Varney, S, 2000, Buku Saku Bidan Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta

Waryana, 2010, Gizi Reproduksi, Pustaka Rihama, Yogyakarta

Wiknjosastro Hanifa, 2000, llmu Kebidanan Edisi 3, Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirahardjo, Jakarta

Wiknjosastro Hanifa, 2005, Ilmu Kebidanan Edisi 3, Yayasan Bina Putaka

Sarwono Prawirahardjo, Jakarta

37