Makalah ASF Part Alkaloid Alam IFA
-
Upload
alifa-aprilia -
Category
Documents
-
view
400 -
download
12
Transcript of Makalah ASF Part Alkaloid Alam IFA
B. Alkaloid Tropan
Alkaloid tropan adalah alkaloid yang mempunyai struktur molekul dengan inti tropan,
suatu cincin bisiklik yang terbentuk dari cincin pirolidin dan piperidina.
Gambar. Skema pembentukan tropan dari cincin pirolidin dan piperidina
Umumnya, alkaloid berasal dari tanaman famili Solanaceae, kecuali kokain berasal dari
famili Erythroxylaceae. Alkaloid yang tergolong kedalam alkaloid tropan yakni Atropin,
Hyoscyamine, dan Hyoscine/Skopolamin
1. Atropin
Gambar. Rumus Struktur Atropin
Rumus Molekul : C17H23NO3
Bobot Molekul : 289.37
Organoleptis : Kristal putih, biasanya mirip jarum, atau bubuk kristal
putih. Rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam 1: 460 air, 1:90 air suhu 80oC, 1:2 alkohol,
1:1 kloroform, 1:25 ether, dan larut dalam gliserol. Larutan
jenuhnya di air bersifat basa terhadap phenolphtalein
Jarak lebur : 114-116°C (The Merck Index)
Penyimpanan : Dalam kontainer kedap udara dan terhindar dari cahaya.
Turunan : Atropin Sulfat monohidrat dan Atropin N-oksida
a. Turunan Atropin: Atropin Sulfat
Gambar. Rumus Struktur Atropin Sulfat
Rumus Molekul : (C17H23NO3)2·H2SO4·H2O
Bobot Molekul : 694.83
Organoleptis : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak
berbau, mengembang di udara kering, perlahan-lahan
terpengaruh oleh cahaya. Rasa sangat pahit.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol
mendidih, mudah larut dalam gliserin.
Jarak lebur : 190-194°C (The Merck Index)
b. Identifikasi:
• Reaksi Spesifik Alkaloid Tropan: Vitali Morena
Zat uji + 0,5 ml HNO3 berasap/ pekat à diuapkan di atas waterbath hingga kering
à didinginkan à sisa kering berwarna kuning + + 5 ml aseton + 1 ml KOH-
etanol 0,1 N àUngu/Violet (+)
Gambar. Reaksi Vitali Morena pada Atropin
Liebermann’s Test: Zat uji + Pereaksi Liebermann à Merah jingga
Reaksi Wassicky
Zat uji + pDAB + H2SO4(p) à Merah ungu
Reaksi Guerbet
Zat uji + HNO3 à Uapkan sampai kering + NaOH dilute, Zn, HCl, NaNO2 à
+ β naftol + NH4OH à merah jingga
Zat uji dipanaskan dalam tabung reaksi kering sampai uap mulai muncul dan
kemudian 1 cc asam sulfat pekat ditambahkan dan pemanasan dilanjutkan,
bau bunga dapat tercium. Dengan hati-hati encerkan dengan 2 cc air dan
lakukan pemanasan lebih lanjut bau bunga dapat lebih tercium lagi.
Uji Benzaldehid:
Ini merupakan tes uji spesifik untuk Atropin. Panaskan atropine dengan sulfur
yang terkonsentrasi asam dan kristal kalium dikromat, atropine akan berbau
benzaldehid atau seperti biji almond.
Dragendorff’s reagent HgCl2
Gambar. Mekanisme Reaksi Uji benzaldehid Atropin
Reaksi Spesifik untuk membedakan dengan Hyoscamin
Dalam 1:50 larutan 3N HCl tambahkan gold chloride à endapan tidak
mengkilap akan terbentuk
Tes spesifik Atropin
Gerrard’s test: Alkaloid + 2% HgCl2 in 50% Ethanol → Red colour
Atropine
Reaksi Kristal (dilihat pada objek glass dengan Mikroskop)
100 mg tropine dilarutkan dalm 5 mlair yang di asamkan dengan asam
sulfurat. Maka beberapa mikrokristal akan muncul
- Zat uji + Asam pikrat à Kristal
- Zat uji + reagent wagner’s à kristal kristal hexagonal tak beraturan
- Zat uji + Dragendorff’s reagent à kristal persegi tak beraturan
- Zat uji+ HgCl2 à kristal prisma panjang
Gambar. Kristal Atropin yang terlihat pada mikroskop
2. Hyoscyamine
Gambar. Rumus Struktur Hyoscyamine
Rumus Molekul : C17H23NO3
Bobot Molekul : 289.37
Organoleptis : Bubuk kristal putih (USP 31)
Kelarutan : Agakmudah larut dalam air dan benzene, sangat mudah larut
dalam alkohol, kloroform, dan asam encer, cukup larut dalam eter.
Larutannya basa ditunjukkan oleh litmus.
Jarak lebur : 106-109°C (USP 31)
Penyimpanan : Dalam kontainer kedap udara dan terhindar dari cahaya.
Derivat : Hyoscyamine Sulfat (FI IV 448)
a. Turunan Hyoscyamine: Hyoscyamine Sulfat
Gambar. Rumus Struktur Hyoscyamine Sulfat
Rumus Molekul : C17H23NO3
Bobot Molekul : 289.37
Organoleptis : Bubuk kristal putih (USP 31)
Kelarutan : Agakmudah larut dalam air dan benzene, sangat mudah
larut dalam alkohol, kloroform, dan asam encer, cukup
larut dalam eter. Larutannya basa ditunjukkan oleh litmus.
Jarak lebur : 106-109°C (USP 31)
Penyimpanan : Dalam kontainer kedap udara dan terhindar dari
cahaya.
Derivat : Hyoscyamine Sulfat (FI IV 448)
b. Identifikasi
Reaksi Spesifik Alkaloid Tropan: Vitali Morena
Zat uji + 0,5 ml HNO3 berasap/ pekat à diuapkan di atas waterbath hingga
kering à didinginkan à sisa kering berwarna kuning + + 5 ml aseton + 1 ml
KOH-etanol 0,1 N àUngu/Violet (+)
Liebermann’s Test: Zat uji + Pereaksi Liebermann à Merah jingga
Reaksi Spesifik:
- Larutkan 60 mg dalam 1 mL 0,2 N HCl, dan tambahkan gold chlhoride,
teteskan hati-hati dengan mengocok hingga ada endapan. Tambahkan sedikit
3N HCl, larutkan endapan dengan pemanasan à dinginkan à lempengan
mengkilap warna kuning keemasan
- Gerrard’s test: Zat uji + 2% HgCl2 dalam 50% Ethanol → Merah setelah
dipanaskan
3. Hyoscin/ Skopolamin
Gambar. Rumus Struktur Hyoscine/Skopolamin
Rumus Molekul : C17H21NO4
Bobot Molekul : 303.35.
Organoleptis : Bubuk kristal putih atau hampir putih atau kristal tidak berwarna
(BP)
Kelarutan : larut dalam air, mudah larut dalam alkohol
Jarak lebur : 60-70°C (BP)
Turunan : Scopolamine Hidrobromida/ Hyoscini Hdrobromida (FI IV 444)
a. Hyoscini Hidrobromida
Gambar. Rumus Struktur Hyoscini Hidrobromida
Organoleptis : Hablur, tidak berwarna atau putih, atau serbuk granul
putih, tidak berbau, dan agak merekah di udara kering.
pH : antara 4.0-5.5
Kelarutan : larut dalam air, mudah larut dalam etanol, sukar larut
dalam kloroform, tidak larut dalam eter.
Jarak lebur : 195-199°C (BP) (bahan kering)
b. Identifikasi
Reaksi SpesifikAlkaloid Tropan: Vitali Morena
Zat uji + 0,5 ml HNO3 berasap/ pekat à diuapkan di atas waterbath hingga
kering à didinginkan à sisa kering berwarna kuning + + 5 ml aseton + 1 ml
KOH-etanol 0,1 N àUngu/Violet (+)
Reaksi Spesifik Hyoscin/Skopolamin:
BP: Ke dalam 1 mL larutan (1:20) tambahkan beberapa tetes Klorin, kocok
campuran dengan 1 mLkloroform à kecoklatan
Gerrard’s test: Zat uji + 2% HgCl2 dalam 50% Ethanol → Endapan putih
Identifikasi Hyoscini Bromida (FI IV):
- Larutkan 3 mg dalam 1 mL etanol P à uapkan di atas tangas uap hingga
keringà Larutkan residu dalam 0,5 ml Kloroform P + 200 mg Kalium
bromida P dan 15 ml eter P, aduk selama 5 menit. Dekantasi pelarut,
keringkan residu diatas tangas uap hingga bau pelarut hilang. Spektrum
serapan inframerah residu yang didispersikan dalam Kalium bromida P,
yang sebelumnya dikeringkan pada suhu 105oC selama 3 jam,
menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama
seperti pada Hiosin Hidrobromida BPFI
- Pada 1 ml larutan (1:20) + beberapa tetes Klor à kocok dengan 1 ml
kloroform p à lapisan kloroform berwarna coklat.
4. Kokain
Gambar. Rumus Struktur Kokain
Rumus Molekul : C17H21NO4
Bobot Molekul : 303.35
Organoleptis : Kristal tidak berwarna hingga berwarna, atau bubuk kristal. (USP
31)
Kelarutan : larut dalam 1:600 air, 1:7 alkohol, 1:1 Kloroform, 1:35 ether,
1:12 minyak zaitun, 1:80-100 cairan paraffin. Larutan jenuhnya
bersifat basa terhadap lakmus
Jarak lebur : 96-98°C
Penyimpanan : Jauhkan dari paparan cahaya
a. Reaksi Identifikasi
• Reaksi Spesifik Alkaloid Tropan: Vitali Morena
Zat uji + 0,5 ml HNO3 berasap/ pekat à diuapkan di atas waterbath hingga kering à
didinginkan à sisa kering berwarna kuning + 5 ml aseton + 1 ml KOH-etanol 0,1 N
àUngu/Violet (+)
• Reaksi Spesifik Kokain: KMnO4
Zat uji + beberapa tetes KMnO4 à endapan kristal violet
Gambar. Reaksi Kokain dengan KMnO4
Identifikasi Spesifik Menurut BP:
- Larutkan 100 mg dalam campuran 0,4 mL HCl encer (1:12) dan wair untuk
menjadikannya 5 mL, lalu tambahkan 5 tetes larutan kromium trioksida (1:20) à
endapan kuning yang secara cepat hilang. Tambahkan 1 mL HCl à endapan kristalin
permanen warna jingga
- Larutkan 10 mg dalam 1mL HCl encer (1:600) dan uapkan pada steam bath hingga
kering. Larutkan residu dengan 2 tetes air + 1 mL KMnO4 (1:300) à endapan
kristalin violet à menjadi kecoklatan violet ketika terkumpul pada saringan à
menunjukkan karakteristik gumpalan gumpalan kristal violet-merah dibawah
mikroskop
Kokain atau garam hidroklorida nya ketika diuapkan sampai kering pada steam bath + 1
cc asam nitrat pekat àmeninggalkan residu berwarna + beberapa tetes KOH à tercium
bau yang menyenangkan dan aroma per-manent dari ester etil benzoat.
G. Alkaloid Imidazol
Gambar. Inti Alkaloid Imidazol
1. Pilocarpine
Gambar. Rumus Struktur Pilocarpine
Rumus Molekul : C11H16N2O2
Bobot Molekul : 208.26.
Organoleptis : Cairan berminyak, kental dan sangat higroskopis atau bisa
berbentuk kristal (USP 31)
Kelarutan : larut dalam air, alkohol, dan kloroform. Agak larut dalam ether
dan benzene. Sangat tidak larut dalam petroleum.
Titik lebur : 34°C
Penyimpanan : jauhkan dari paparan cahaya dan simpan dalam kontainer kedap
udara.
Turunan : Pilocarpine HCl dan Pilocarpine Nitrat
a. Turunan Pilokarpine: Pilocarpine Hidroklorida
Gambar. Rumus Struktur Pilokarpin Hidroklorida
Rumus Molekul : C11H16N2O2.HCl
Bobot Molekul : 244.72
Organoleptis : Hablur tidak berwarna, agak transparan, tidak berbau, rasa
pahit,higroskopis dan dipengaruhi oleh cahaya, bereaksi asam
terhadap kertas lakmus (FI IV)
Kelarutan : larut dalam air, mudah larut dalam etanol, sukar larut dalam
kloroform, tidak larut dalam eter.
Titik lebur : 34°C
Penyimpanan : jauhkan dari paparan cahaya dan simpan dalam kontainer kedap
udara.
Turunan Pilocarpine: Pilocarpine Nitrat
Gambar. Rumus Struktur Pilokarpin Nitrat
Rumus Molekul : C11H16N2O2.HNO3
Bobot Molekul : 271.27.
Organoleptis : Hablur, putih, mengkilat, stabil di udara dipengaruhi oleh
cahaya.
Kelarutan : mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, tidak larut
dalam kloroform, dan dalam eter. Larutan dalam air bereaksi
asam dengan kertas lakmus
Jarak lebur : 173.5o -174.0°C
b. Identifikasi
Helch’s Violet-Colour Test
Pilocarpine dengan cepat akan membentuk senyawa berwarna ungu
ketika berada dalam suasana basa. Larutkan lebih kurang 15 mg dalam 2 ml air,
tambahkan 2 tetes asam sulfat encer P dan 2 mL Hidrogen peroksida encer dan 1
mL benzen . tambahkan 3 tetes larutan Kalium bikromat 0,35 % b/v lalu dikocok.
Biarkan memisah, lapisan benzen bewarna violet, lapisan air bewarna kuning.
Ekkert’s Colour Tests
1 ml 1% larutan pilocarpine hidrokloride + 1 ml larutan Na.nitroprusside
2% dan 1 ml of NaOH 1N . Biarkan selama 6-8 menit dan asam kan dengan HCl
saat warna berubah menjadi ungu atau merah. Ketika di teteskan dengan sedikit
lar. Na. Tiosulfat 0,1N kedalamnya, larutan akan berubah warna menjadi ungu.
Identifikasi Adanya Klorida (untuk Pilocarpine Hidroklorida)
Pada 2 mL larutan zat uji dalam air (1:20), asamkan dengan asam nitrat p
+ beberapa tetes perak nitrat àPada larutan akan terbentuk partikel padat opak
Identifikasi Pilokarpin Nitrat (FI IV)
Campur larutan (1:10) dengan besi (II) sulfat dengan volume yang sama
dan tuangkan ke atas campuran 5 mL asam sulfat p di dalam tabung reaksi à
batas kedua campuran berwarna coklat.
H. Alkaloid Steroid
Tidak seperti alkaloid lainnya, alkaloid steroidal ini tidak berasal dari asam amino. Secara
biogenetikal, alkaloid steroidal ini bisa berasal dari steroid atau triterpenoid. Oleh karena itu,
senyawa ini biasanya lebih dikenal dengan sebutan “steroidal amins” dari pada alkaloid
steroidal. Alkaloid steroidal memiliki inti rangka steroid dasar yaitu siklopentanofenantren,
dengan atom nitrogen yang tergabung sebagai bagian dari molekulnya, baik di cincinnya atau
di rantai sampingnya.
1. Veratridin
Gambar. Rumus Struktur Veratridin
Rumus Molekul : C36H51NO11
NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3
HNO3
Bobot Molekul : 673.79
Dari biji Schoenocaulon officinale (Schlecht. & Cham.) Rizoma Veratrum album L.
Liliaceae. Dapat diisolasi dari Veratrine komersial.
Organoleptis : Serbuk amorf putih kekuningan
Kelarutan : Sukar larut dalam air, Agak larut dalam eter
Titik lebur : 180oC setelah pengeringan pada 130oC
Derivat : Perklorat, Sulfat, Nitrat
Identifikasi:
• Liebermann's Test à Coklat
• Mandelin's Test à kuning→orange→violet–Coklat
• Marquis Test àorange
• Sulfuric Acid à kuning→violet
2. Solanidine
Gambar. Rumus Struktur Solanidine
Rumus Molekul : C36H51NO11
Bobot Molekul : 673.79
Sinonim : Solatubine. Alkaloid yang berasal dari famili Solanaceae.
Merupakan aglikon dari Solanine.
Organoleptis : Serbuk kristal putih
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan eter, agak larut dalam etanol,
mudah larut dalam kloroform, larut dalam asam encer.
Jarak lebur : 218oC -219oC
Identifikasi:
Mandelin's test à orange→violet→blue
Marquis test à violet
I. Alkaloid Amin
1. Efedrin
Gambar. Rumus Struktur Efedrin
Organoleptis : Zat padat menyerupai lemak, tidak berwaena, atau granul atau
hablur putih. Terurai secara bertahap bila terkena cahaya. Larutan
bereaksi alkalis terhadap lakmus P.
Kelarutan : Larut dalam air, etanol, kloroform, dan eter. Sedikit lambat larut
dalam minyak mineral, larutan menjadi keruh bila efedrin
mengandung air lebih dari 1%.
Titik lebur : 33°C dan 40°C (Keragaman suhu lebur akibat perbedaan
kandungan molekul air, efedrin anhidrat mempunyai suhu lebur
lebih rendah dari efedrin dengan satu setengah molekul air hidrat.
Penyimpanan : jauhkan dari paparan cahaya dan simpan dalam kontainer kedap
udara.
Derivat : Efedrin HCl
a. Turunan Efedrin: Efedrin HCl
Gambar. Rumus Struktur Efedrin HCl
Rumus Molekul : C10H15NO.HCl
Bobot Molekul : 201.69
Organoleptis : Serbuk atau hablur halus, putih, dan tidak berbau.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, etanol, dan tidak larut dalam eter.
Jarak lebur : 217-220oC
Penyimpanan : jauhkan dari paparan cahaya dan simpan dalam kontainer kedap
udara.
b. Identifikasi
• European Pharmacopoeia 5.0
– Ke dalam 0.1 mL Larutan S (Larutkan 5.00 g dalam aquadest dan encerkan
hingga 50.0 mL dengan pelarut yang sama) + 1 mL air + 0,2 mL larutan tembaga
(II) Sulfat + 1 mL NaOH p à warna violet + 2 mL metilen klorida dan kocok.
Lapisan organik di bawah à abu-abu gelap dan lapisan bagian atas (aqueous) à
biru
– Kedalam 5 mL larutan S + 5 mL air à larutan akan memberikan reaksi klorida
Larutan zat uji + NaOH samapi alkalis + ½ tts CuSO4 à violet lalu tarik dgn eter à
merah ungu
Zat uji + sulfanilat + NaOH à merah
Larutan zat + HCl + H2O2 + NaCl 6 tetes NaOH à merah violet
Larutan zat dalam air + PbSO4 + NaOH à violet.
Larutan zat dalam air +NaOH 0,1 N + 3 ml CCl4 à dikocok , dibiarkan à pisahkan
lapisan organik + sedikit tembaga à kocok à keruh lalu terbentuk endapan.
Reaksi Nelzer: Larutan zat dalam alkohol absolut + 1 tetes CuSO4 dan CS2 à coklat
minyak.
Chen’s Test
Ke dalam 1 tetes 1% larutan campuran dalam 1% asam asetat tambahkan 1 tetes 1%
larutan tembaga sulfat + 1 tetes NaOH 2N à ungu
Lieberman’s reagent
Kedalam zat uji + reagent Lieberman à orange
c. Kolkisin
Organoleptis : Serbuk hablur atau serbuk atau serpihanamorf, kuning pucat
sampai kuning kehijauan pucat, tidak berbau atau hampir tidak
berbau, menjadi lebih gelap jika kena cahaya.
Kelarutan : Larut dalam air, mudah larut dalam etanol dan dalam kloroform,
sukar larut dalam eter
Jarak lebur : 154-156oC
d. Identifikasi
• WHO Pharmacopoeia
– Melaksanakan pengujian menggunakan Spektrum inframerah dengan
membandingkan spektrum serapan IR dari Cholchicine RS. Puncak terdapat
pada panjang gelombang 1250, 1550, 1588, 1610, 1090, 1655 cm−1
Gambar. Spektrum Serapan IR Kolkisin
– Spektrum serapan 10 μg/ml larutan dalam etanol, ketika di amati antara 230
nm and 400 nm, menunjukkan dua puncak maxima pada 243 nm and 350
nm.
– Larutkan 30 mg dalam 1 ml etanol + 1 tetes FeCl3 à merah
– Campur 1 mg zat uji dengan 0.2 ml asam sulfat à warna kuning lemon. + 1
ml asam nitrar à warna berubah menjadi biru kehijauan à secara cepat
menjadi merah dan terakhir kuning hingga tak berwarna. + NaOH à merah
– Identifikasi Menurut Clarke’s
o Liebermann's Test
Zat uji + 2-3 tetes Liebermann’s reagent (1 gram Kalium nitrit + 10 mL
asam sulfat dengan pendinginan dan diputar-putar untuk menyerap uap
coklat) di plat tetes à hijau
o Mandelin's Test
Zat uji + beberapa tetes Mandelin’s reagent (Larutkan 1.0 g ammonium
vanadat dalam 1,5 mL air dan encerkan hingga 100 mL dengan asam
sulfat p) pada plat tetes à hijau
o Marquis Test
Zat uji + beberapa tetes Marquis reagent (Secara hati-hati campurkan 100
mL asam sulfat p + 1 mL 40% (v/v) larutan formaldehid, stabil selama
beberapa minggu jika terlindung dari cahaya) pada plat tetes à kuning
J. Alkaloid Purin
Alkaloid purin mempunyai 2 cincin karbon dengan 4 atom nitrogen. Inti purin merupakan
kondensasi dari inti pirimidin dan imidazol.
Gambar. Struktur purin
Purin adalah sebuah senyawa organik heterosiklik aromatik, yang terdiri dari
cincin pirimidin dan cincin imidazol yang bergandeng sebelahan. Purina merupakan salah
satu dari dua grup basa nitrogen. Purin dan Pirimidin merupakan dua golongan yang
membentuk nitrogen basa- nitrogen basa, termasuk kedua golongan basa nukleat. Dua dari
keempat deoxyribonucleotide dan dua dari keempat ribonucleotide, yang merupakan bahan
bangunan pokok dari DNA dan RNA, adalah purin.
1. Kafein
Gambar. Rumus Struktur Kafein
Nama lain : (1,3,7 trimetil xanthin)
Rumus Molekul : C8H10N4O2
Bobot Molekul : 194,12
Organoleptis : Serbuk putih atau bentuk jarum mengkilat putih, biasanya
menggumpal, tidak berbau, rasa pahit, Larutan bersifat netral
terhadap kertas lakmus. Bentuk hidratnya mekar di udara.
Kelarutan : Agak sukar larut di dalam air, dalam etanol, mudah larut dalam
kloroform, sukar larut dalam eter
Jarak lebur : 235o-237,5oC
Penyimpanan : Dalam kontainer rapat terhindar dari cahaya dan udara
Derivat : Coffein citrat
Identifikasi:
• Menurut FI IV
– Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan didispersikan dalam
minyak mineral menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang
yang sama pada BP Kafein BPFI
– Larutkan lebih kurang 5 mg dalam 1 ml asam klorida P dalam cawan porselen
+ 50 mg kalium klorat à uapkan di atas tangas uap hingga kering. Balikkan
cawan diatas bejana berisi beberapa tetes ammonium hidroksida 6N à sisa
berwarna kuning lembayung yang hilang dengan penambahan larutan alkali
kuat
• Identfikasi Kafein (Clarke’s)
Amalic Acid Test—orange/violet.
Zat uji + beberapa tetes HCl 10 M + beberapa kristal kalium klorat à uapkan
campuran hingga kering. Amati warna residu + 2-3 tetes 2M ammonium
hidroksida à orange/violet
• RX Murexid
(zat + HClpekat(H2O2) uapkan diatas penangas à kuning-jingga + NH4OH (uap
NH3 ) à ungu/violet
• Zat uji + 1 tetes H2O2 (at KClO4 padat) + 1 tts HCl 25%, panaskan diatas
waterbath à kuning + NH3 à Ungu.
• 5 tetes larutan Zat uji + 3 tetes pereaksi Zwikker àhijau-ungu.
• Zat uji + Aq.Brom : Jingga tdk stabil.
• Lar utan zat uji dlm air + I2 à Tdk ada endapan.
• Zat uji + HCl à endapan coklat.
• Zat uji + NaOHà endapan larut.
2. Teofilin
Gambar. Rumus Struktur Teofilin
Sinonim : (1,3-dimetilxantin)
Rumus Molekul : C7H8N4O2
Bobot Molekul :180.16
Organoleptis : Serbuk putih hablur, tidak berbau, rasa pahit, stabil di udara
Kelarutan : Larut dalam 1:120 air, 1:80 etanol, 1:110 kloroform, agak larut di
eter, larut dalam asam encer, ammonia, dan larutan alkali
hidroksida.Lebih mudah larut dalam air panas.
Jarak lebur : 270o-274oC
Identifikasi :
o Amalic Acid Test—yellow/violet
Zat uji + beberapa tetes HCl 10 M + beberapa kristal kalium klorat à uapkan
campuran hingga kering. Amati warna residu + 2-3 tetes 2M ammonium hidroksida
à kuning/violet
o Folin–Ciocalteu Reagent (mengidentifikasi unsur fenolik)—blue
Reagent: Untuk larutan stok, larutkan100 g tungstat natrium dan 25 g natrium
molibdat dalam 800 mL air dalam erlenmeyer 1500 mL tambahkan 50 mL asam
fosfat dan 100 mL asam klorida, dan refluks selama 10 jam. Dinginkan, tambahkan
150 g sulfat lithium, 50 mL air dan 4-6 tetes brom, dan biarkan selama 2 jam.
Didihkan selama 15 menit untuk menghilangkan kelebihan brom, dingin, saring dan
encerkan sampai 1000 mL dengan air.
Zat uji + reagent à basakan dengan 2 M NaOH à biru.
o RX Murexid
(zat + HCl pekat(H2O2) uapkan diatas penangas àkuning-jingga + NH4OH (uap
NH3) : rx(+) (ungu).
o 2 mg zat + 1 ml air dipanaskan, + 3-4 tetes AgNO3 5% à terbentuk endapan putih, +
NH4OH encer endapan tetap.
o Reaksi Roux : hijau.
o Reaksi Parri ( zat uji +cobalt nitrat+uap NH4OH): ungu.
o Zat + Aqua brom : endapan putih stabil.
3. Teobromin
Gambar. Rumus Struktur Teobromin
Sinonim : (3,7 Dimetil Xantin)
Rumus Molekul : C7H8N4O2
Bobot Molekul : 180.16
Organoleptis : Serbuk mikrokristal putih
Kelarutan : Larut dalam 1:2000 air, 1:2220 95% etanol, 1:6000 kloroform,
hampir tidak larut dalam benzene, CCl4 dan eter, mudah larut
dalam asam mineral encer dan larutan cair alakli hidroksida.
Menyublim pada 290-295oC
Identifikasi:
– RX Murexid
(zat + HCl pekat(H2O2) uapkan diatas penangas àkuning-jingga + NH4OH (uap
NH3) : rx(+) (ungu).
– 2 mg zat uji+ 1 ml air dipanaskan, + 3-4 tetes AgNO3 5% à terbentuk endapan
kental tembus cahaya, + NH4OH à encer endapan larut.
– Zat uji + beberapa tetes prx zwikker à Biru-ungu.
– Zat uji + prx Roux à hijau
– Zat + Aqua brom à kuning tidak stabil
– Identifikasi (Clarke’s):
o Amalic Acid Test—yellow/violet
Zat uji + beberapa tetes HCl 10 M + beberapa kristal kalium klorat à uapkan
campuran hingga kering. Amati warna residu + 2-3 tetes 2M ammonium
hidroksida à kuning/violet
K. Alkaloid Lupin
Alkaloid lupin mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom N. Alkaloid ini banyak
ditemukan pada Lupinus luteus, Cytisus scopartus (fam: Leguminocaea) dan Anabis
aphylla (fam: Chenopodiaceae). Pada daun tumbuhan yang telah dikeringkan diketahui
berkhasiat sebagai oksitoksik Alkaloid lupin banyak didapat dari tanaman dengan genus
lupinus. Ekstrak alkaloid dari genus lupinus ini diketahui mempunyai aktivitas anti mikroba
dan anti fungi. Beberapa contoh antaralain : (Seiple, I.B., 2006)
– L. Albus : dapat menjadi inhibitor pada bakteri gram negatif (-)
– L. Varius dan L. densiflorus menjadi inhibitor kuat bakteri gram positif (+)
Alkaloid lupinan disebut juga alkaloid quinolizidin karena alkaloid yang ditemukan
dalam tanaman jenis Lupinus memiliki struktur inti berupa cincin quinolizidin dengan dua
cincin karbon dan satu atom nitrogen di tengah dua cincin.
Gambar. Rumus Struktur Inti Quinolizidine (Seiple, I.B., 2006)
Turunan Alkaloid Lupin di Alam banyak, Namun yang akan lebih dibahas pada
makalah ini adalah Spartein, Karena Spartein telah cukup banyak digunakan dalam bidang
kedokteran dan farmasi. Sementara Turunan Alkaloid Lupin yang lain masih dalam
penelitian.
Gambar. Turunan Alkaloid Lupin
1. Spartein
Gambar. Rumus Struktur Spartein
Rumus Molekul : C15H26N2
Bobot Molekul : 234.4
Sinonim : Lupinidine; (−)-Sparteine; l-Sparteine.
Organoleptis : Cairan kental berminyak
Kelarutan : Larut dalam 1:325 air, sangat mudah larut dalam etanol,
kloroform, dan eter.
Derivative : Sparteine Sulfat. C15H26N2,H2SO4,5H2O=422.5
Organoleptis : Kristal tidak berwarna atau granul atau serbuk kristal putih.
Kelarutan : Larut (1 :1) air dan (1:3) etanil, praktis tidak larut dalam
kloroform dan eter.
Identifikasi :
– Masukan 10 mg zat uji tambahkan 10 tetes H2SO4, panaskan sampai jenuh, setelah
dingin encerkan dengan 1 ml H2o, tambahkan NaOH encer sampai alkalis. Periksa
dengan pereaksi nessler. Terbentuk endapan kuning.
– Zat uji ditambahkan dengan filtrat lassaigne, tambahkan kristal FeSO4, panaskan
dan tambahkan H2SO4 encer, tambahkan K4Fe(CN)6 sampai biru berlin.
– Zat uji ditambahkan Na-Nitropusid 5%, tambahkan (NH4)2SO4, terbentuk endapan
unggu atau biru (Ganzeraa, M. et al. 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Abernethy, et al. 2007. Unites States Pharmacopoeia 30 and National Formulary 25 and Its
Supplements. United States: The United States Pharmacopoeial Convention
Brittain, Harry G. Profiles of Drug Substances, Excipients and Related Methodology Volume 37.
London: Academic Press.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta:
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.
Ganzeraa, M. et al. 2010. Determination of quinolizidine alkaloids in different Lupinus species
by NACE using UV and MS detection. Journal of Pharmaceutical and Biomedical
Analysis 53 (2010) 1231–1235.
Godzikowska, et al. 2002. Tropane Alkaloids In Pharmaceutical and Phytochemical analysis.
Lublin: Polish Pharmaceutical Society
Merck & Co. Inc.2009. The Merck Index, Medicines Complete. Whitehouse Station, New Jersey:
Merck & Co.Inc.
Moffat, et al. 2005. Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons. London: Pharmaceutical Press.
Seiple, I.B., 2006. The Lupin Alkaloids. Baran Group Meeting
Sweetman, et al. 2009. Martindale, The Complete Drug Reference, 36th Edition. London:
Pharmaceutical Press.
World Health Organizations. International Pharmacopoeia 4th edition. United States: World
Health Organizations.
http://inchem.org/ diakses pada 15 Februari 2013
http://intranet.tdmu.edu.ua/data/kafedra/internal/pharma_2/lectures_stud/pharmaceutical
%20chemistry/IV%20course/02%20Alkaloids%20tropane%E2%80%99s%20derivatives,
%20ecgonine.htm/ diakses pada 15 Februari 2013
http://newdruginfo.com/ diakses pada 15 Februari 2013
http://users.wfu.edu/jonesbt/experiments/Poison/cocaine.htm/ diakses pada 15 Februari 2013