Alkaloid Betanidine

24
ALKALOID BETANIDIN Diambil dari penelitian mengenai Isolasi, Identifikasi dan Uji Aktifitas Senyawa Alkaloid Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis)

description

reviewed from an alkaloid journal

Transcript of Alkaloid Betanidine

Page 1: Alkaloid Betanidine

ALKALOID BETANIDIN Diambil dari penelitian mengenai

Isolasi, Identifikasi dan Uji Aktifitas Senyawa Alkaloid Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis)

Page 2: Alkaloid Betanidine

• Kirana Rifrianasari 132210101091

• Fitri Wulan A 132210101093

• Friska Wira S 132210101095

• Via Lachtheany 132210101097

• Nadia Iga Hasan 132210101099

Page 3: Alkaloid Betanidine

PENDAHULUAN

• Salah satu tanaman di Indonesia yang dimanfaatkan sebagai bahan obat

tradisional adalah tanaman binahong.

• Tanaman binahong (Anredera cordifolia

(Tenore) Steenis) merupakan tanaman

merambat, berbatang kecil, memiliki rhizoma

yang kuat serta memiliki daun yang relatif tidak

besar.

• Berdasarkan penelitian daun binahong

mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid.

Page 4: Alkaloid Betanidine

Berikut adalah klasifikasi tanaman Binahong

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)

Superdivisio : Spermatophyta

Divisio : Magnoliophyta (berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua)

Sub-kelas : Hamamelidae

Ordo : Caryophyllales

Familia : Basellaceae

Genus : Anredera

Spesies : Anredera cordifolia (Ten.) Steenis

PENDAHULUAN

Page 5: Alkaloid Betanidine

PENDAHULUAN • Penelitian Glassgen dan Pattabhiraman memaparkan bahwa di dalam

famili Basellaceae terkandung senyawa betacyanins yang merupakan suatu

jenis alkaloid berwarna sehingga biasa disebut dengan chromoalkaloid.

• Diketahui bahwa daun binahong termasuk dalam Ordo Caryophyllales,

dimana ciri khas ordo ini adalah memiliki senyawa betalain. Hasil hidrolisis

dari betalain akan membentuk betanidin yang diduga terkandung dalam daun

Binahong.

• Berdasarkan kesamaan kemotaksonomi dari tanaman tersebut,

diharapkan kandungan senyawa alkaloid dalam tanaman binahong tidak jauh

berbeda.

Page 6: Alkaloid Betanidine

METODE EKSTRAKSI ALKALOID

Serbuk daun binahong dimaserasi dengan pelarut n–heksana hingga filtratnya jernih. Kemudian disaring, residu hasil maserasi diangin-

anginkan hingga kering.

Residu yang telah kering kemudian dimaserasi kembali menggunakan etanol hingga filtratnya jernih.

Ekstrak yang diperoleh kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstraketanol. Ekstrak etanol yang telah didapatkan, ditambahkan larutan HCl 2M hingga pH larutan

menjadi 3.

Page 7: Alkaloid Betanidine

METODE EKSTRAKSI ALKALOID

Larutan yang telah bersifat asam kemudian diekstraksi menggunakan etil asetat. Hasil ekstraksi akan terbentuk 2 lapisan, yaitu lapisan asam dan

lapisan etil asetat.

Selanjutnya kedua lapisan dipisahkan, kemudian lapisan asam ditambahkan NH4OH hingga pH larutan mencapai 9 kemudian

diekstraksi kembali menggunakan etil asetat.

Hasil ekstraksi akan terbentuk 2 lapisan yaitu lapisan basa dan lapisan etil asetat, kemudian dipisahkan.

Page 8: Alkaloid Betanidine

METODE EKSTRAKSI ALKALOID

Lapisan etil asetat dipekatkan menggunakan rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak alkaloid total dan dilakukan Kromatografi Lapis Tipis

(KLT) dengan campuran pelarut etanol, etil asetat dan n-heksana yang bersifat p.a dengan perbandingan 1:2:30 menggunakan plat

silika gel 60GF254 sehingga diperoleh noda– noda isolat.

Selanjutnya dilakukan pemisahan menggunakan KLT preparatif. Hasil isolat alkaloid kemudian di analisis strukturnya menggunakan

Spektroskopi UVVisible, FTIR dan LC–MS. Uji aktifitas senyawa tersebut dilakukan dengan menggunajan metode Brine Shrimp

LethalityTest (BSLT).

Page 9: Alkaloid Betanidine

Fungsi Bahan – Bahan Tambahan

N Heksan

• Sebagai pelarut 1st

• Mengikat senyawa – senyawa metabolit sekunder daun binahong yang bersifat non polar, seperti steroid dan triterpenoid

Etanol

• Pelarut utk maserasi kedua

• Dapat melarutkan alkaloid

• Alkaloid bersifat polar, akan terikat dalam pelarut etanol

Pereaksi Meyer & Dragendorf

• Untuk menguji golongan senyawa alkaloid

• Positif bila ada endapan putih (Meyer) dan endapan merah bata (Dragendorf)

HCl & NH4OH

• HCl mengkondisikan pH larutan 3 agar terbentuk garam alkaloid.

• NH4OH membuat larutan pH 9, agar garam alkaloid membentuk basa bebas alkaloid

Page 10: Alkaloid Betanidine

DETEKSI ALKALOID

EKSTRAK

UJI ALKALOID

KLT

LC-MS FTIR

SPEKTRO

UV-VIS

Page 11: Alkaloid Betanidine

UJI ALKALOID

• Ekstrak etil asetat dipekatkan dengan rotary

evaporator, selanjutnya diuji alkaloid dengan

pereaksi Meyer

• Hasil menunjukkan positif alkaloid yaitu

terbentuknya endapan putih

Page 12: Alkaloid Betanidine

Kromatografi Lapis Tipis

• Fase Gerak etanol : etil asetat : n-heksana (1:2:30)

• Fase Diam Silika gel 60GF254

• Dihasilkan 2 buah noda, Biru dan Merah dg Rf 0.65 dan 0.23

• Alkaloid pada umumnya berwarna biru, biru kehijauan atau

ungu berfluoresensi di bawah lampu UV 365 nm (Wagner,

1999).

• Sehingga berdasarkan hasil KLT noda biru diketahui adalah

senyawa alkaloid.

Page 13: Alkaloid Betanidine

Cont’d

• Selanjutnya dilakukan pemisahan dengan KLT preparatif menggunakan pengembang yang sama.

• Pita dengan warna biru, dikerok, untuk uji kemurnian dg KLT kembali menggunakan pengembang yang sama.

• Hasil yang diperoleh noda tunggal berwarna biru, diduga isolat alkaloid adalah murni.

Page 14: Alkaloid Betanidine

SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

• Dilakukan analisa spektrofotometer terhadap kristal alkaloid, guna

mengetahui panjang gelombang maksimum dari senyawa,

sehingga dapat diketahui serapannya.

• Diketahui isolat memiliki panjang gelombang maksimum sebesar

265 nm dan 275 nm yang diindikasikan bahwa senyawa tsb masuk

dalam golongan alkaloid indol.

• Menurut Nasel (2008), terbentuknya dua serapan yang berdekatan

menunjukkan ciri khas dari senyawa alkaloid indol.

Page 15: Alkaloid Betanidine

Cont’d

• Pada 311 nm, juga terdapat serapan. Hal ini diduga disebabkan adanya pengaruh gugus

karboksilat

• Pada 406 nm juga terdapat serapan yang diduga disebabkan karena pengaruh ikatan C=C

terkonjugasi dalam senyawa.

Page 16: Alkaloid Betanidine

Spektrofotometer FTIR

Dilakukan untuk mengetahui gugus fungsi yang terdapat pada isolat murni.

Page 17: Alkaloid Betanidine

Cont’d

• Ada beberapa puncak – puncak vibrasi dengan :

- Serapan pada panjang gelombang 3464.15/cm merupakan serapan dari vibrasi ulur

gugus N-H

- Serapan pada panjang gelombang 1597.06/cm merupakan vibrasi tekuk gugus N-H.

- Serapan pada panjang gelombang 3549.02/cm merupakan serapan vibrasi ikatan O-H

- Adanya vibrasi pada panjang gelombang 1610.35/cm merupakan serapan vibrasi ikatan

C=C aromatik terkonjugasi.

- Serapan kuat pada daerah panjang gelombang 1743.65/cm diduga karena adanya gugus

C=O karboksilat.

• Berdasarkan hasil FTIR diduga senyawa alkaloid yang terkandung dalam isolat merupakan

senyawa alkaloid yang mengandung gugus O-H, N-H, C-N, C=C, C-O alkohol, C=O

karboksilat dan CH2

Page 18: Alkaloid Betanidine

LC-MS

Dilakukan untuk mengetahui berat molekul isolat alkaloid

Page 19: Alkaloid Betanidine

Cont’d

• Berdasarkan isolat tersebut, hasil menunjukkan bahwa

isolat belum murni

• Hal ini ditunjukkan adanya tiga puncak sehingga diduga

terdapat tiga jenis senyawa alkaloid pada isolat.

• Hasil spektogram MS menunjukkan harga berat

molekul senyawa yang diisolasi sebesar 389 g/mol.

Page 20: Alkaloid Betanidine

Cont’d

• Berdasarkan penelitian Khan (2012), diketahui jenis alkaloid betanidin, memiliki

panjang gelombang sebesar 535 nm dan berat molekul sebesar 389 g/mol

Page 21: Alkaloid Betanidine

Cont’d

• Sehingga berdasarkan penelitian tsb diduga, isolat alkaloid yang telah diisolasi dari daun binahong mengandung senyawa betanidin (C18H16N2O8)

Page 22: Alkaloid Betanidine

Aktivitas Betanidin

• Polifenol antosianin betalain betanin betanidin + glukosa

• Betalain, adalah suatu pigmen tumbuhan, yang sampai sekarang dianggap sebagai antosianin, bedanya disini adanya N pada betalain. Sehingga sekarang mulai dikembangkan betalain sebagai alkaloid.

• Betalain, diketahui sebagai zat warna

tumbuhan dan antioksidan dengan

mekanisme penangkapan radikal bebas.

• Pada berbagai penelitian mengenai

betanidin sebagai kandungan alkaloid dalam

daun binahong diperlukan penelitian

lanjutan mengenai aktivitas betanidin.

Page 23: Alkaloid Betanidine

PENUTUP

• Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap daun binahong (Anredera

cordifolia (Tenore) Steenis) dapat disimpulkan bahwa:

1. Senyawa yang telah diisolasi dari daun binahong (Anredera cordifolia

(Tenore) Steenis) merupakan golongan senyawa alkaloid.

2. Hasil analisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis, FTIR dan LCMS

diduga merupakan senyawa alkaloid betanidin (C18H16N2O8).

• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap senyawa alkaloid yang

telah diisolasi serta mengidentifikasi senyawa alkaloid lain yang terdapat

pada daun binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis)

Page 24: Alkaloid Betanidine