Makalah Apendisitis Akut

8/17/2019 Makalah Apendisitis Akut

1/14

BAB I

PENDAHULUAN

Apendisitis akut merupakan suatu radang yang timbul secara mendadak pada

apendiks veriformis dan merupakan salah satu kasus akut abdomen yang paling

sering ditemui. Apendisitis akut merupakan radang bakteri yang dicetuskan

berbagai faktor, diantaranya adalah hiperplasia jaringan limfe, fekalit, tumor

apendiks dan cacing ascaris dapat juga menimbulkan penyumbatan.

Insiden apendisitis akut lebih tinggi pada negara maju dibandingkan dengan

negara berkembang. Namun dalam tiga sampai empat dasawarsa terakhir menurun

secara bermakna, yaitu 100 kasus tiap 100.000 populasi mejadi ! tiap 100.000

populasi. "ejadian ini mungkin disebabkan oleh perubahan pola makan.

#enurut data epidemiologi apendisitis akut jarang terjadi pada

balita,sedangkan meningkat pada pubertas, dan mencapai puncaknya pada saat

remaja dan awal usia !0$an, dan angka ini menurun pada usia menjelang dewasa.

Insiden apendisitis memiliki rasio yang sama antara wanita dan laki$laki pada

masa prapubertas. %edangkan pada masa remaja dan dewasa muda rasionya

menjadi &'!.


2/14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi dan Fisiologi Apendis

Apendiks merupakan organ yang berbentuk tabung dengan panjang kira$kira

10 cm dan berpangkal pada sekum. Apendiks memiliki lumen sempit dibagian

proksimal dan melebar pada bagian distal. %aat lahir, apendiks pendek dan

melebar dipersambungan dengan sekum. %elama anak$anak, pertumbuhannya

biasanya berotasi ke dalam retrocaecal tapi masih dalam intraperitoneal.

(ambar' Anatomi "olon ) Apendiks

*ada apendiks terdapat & tanea coli yang menyatu dipersambungan sekum dan

berguna dalam menandakan tempat untuk mendeteksi apendiks. *osisi apendiks

terbanyak adalah retrocaecal +-/, pelvic +!1/, patileal+/, paracaecal +!/,

subcaecal +1,/ dan preleal +1/. Apendiks mendapat vaskularisasi oleh arteri

apendicular yang merupakan cabang dari arteri ileocolica. Arteri apendiks


3/14

termasuk end arteri. Apendiks memiliki lebih dari saluran limfe melintangi

mesoapendiks menuju ke nodus limfe ileocaeca.

(ambar ariasi *osisi Apendiks

*ersarafan parasimpatis berasal dari cabang n.vagus yang mengikuti

a.mesenterika superior dan a.apendikularis, sedangkan persarafan simpatis berasal

dari n.torakalis 2. 3leh karena itu, nyeri visceral pada apendisitis bermula

disekitar umbilikus.

Apendiks menghasilkan lendir 1$! ml perhari. 4endir dicurahkan ke sekum.

5ika terjadi hambatan, maka akan terjadi apendisitis akut. (A46 + (ut Assoiated4ymphoid 6isuue/ yang terdapat pada apendiks menghasilkan Ig$A. Namun jika

apendiks diangkat, tidak ada mempengaruhi sistem imun tubuh karena jumlahnya

yang sedikit sekali.

2.2. Etiologi Apendisitis A!t


4/14

Apendisitis akut disebabkan oleh proses radang bakteria yang dicetuskan oleh

beberapa faktor pencetus. Ada beberapa faktor yang mempermudah terjadinya

radang apendiks, diantaranya '

a. 7aktor 3bstruksi

%ekitar 0 obstruksi disebabkan oleh hiperplasia jaringan lymphoid sub

mukosa, & karena stasis fekal, - karena benda asing dan

sebab lainnya 1 diantaranya sumbatan oleh parasit dan cacing.

b. 7aktor 8akteri

Infeksi enterogen merupakan faktor patogenesis primer pada apendisitis

akut.8akteri yang ditemukan biasanya E.coli, Bacteriodesfragililis, Lacto-

bacilus, Pseudomonas, Bacteriodessplanicus.

c. (enetik

9al ini dihubungkan dengan terdapatnya malformasi yang herediter dari

organ apendiks yang terlalu panjang, vaskularisasi yang tidak baik dan

letaknya yang memudahkan terjadinya apendisitis.d. *ola makan.

*ola makanan yang kurang mengandung serat dilaporkan menjadi salah

satu sebab yang dapat mengakibatkan konstipasi sehingga fekalit menjadi

keras dan mudah mengalami obstruksi di apendiks.

2.". Pato#isiologi Apendisitis A!t

Apendisitis akut merupakan peradangan akut pada apendiks yang disebabkan

oleh bakteria yang dicetuskan oleh beberapa faktor pencetus.3bstruksi pada lumen menyebabkan mukus yang diproduksi mukosa mengalami

bendungan. #akin lama mukus tersebut makin banyak, namun elastisitas dinding

apendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan

intralumen. 6ekanan di dalam sekum akan meningkat. "ombinasi tekanan tinggi

di sekum dan peningkatan flora kuman di kolon mengakibatkan sembelit, hal ini

menjadi pencetus radang di mukosa apendiks. *erkembangan dari apendisitis

mukosa menjadi apendisitis komplit, yang meliputi semua lapisan dinding


5/14

apendiks tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor pencetus setempat yang

menghambat pengosongan lumen apendiks atau mengganggu motilitas normal

apendiks.

6ekanan yang meningkat tersebut akan menyebabkan apendiks mengalami

hipoksia, menghambat aliran limfe, terjadi ulserasi mukosa dan invasi bakteri.

Infeksi menyebabkan pembengkakan apendiks bertambah +edema/ dan semakin

iskemik karena terjadi trombosis pembuluh darah intramural +dinding apendiks/.

*ada saat inilah terjadi apendisitis akut fokal yang ditandai oleh nyeri epigastrium.

(angren dan perforasi khas dapat terjadi dalam !-$& jam, tapi waktu tersebutdapat berbeda$beda setiap pasien karena ditentukan banyak faktor.

8ila sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terus meningkat. 9al tersebut

akan menyebabkan obstruksi vena, edema bertambah, dan bakteri akan menembus

dinding. *eradangan timbul meluas dan mengenai peritoneum setempat

sehingga menimbulkan nyeri didaerah kanan bawah. "eadaan ini disebut dengan

apendisitis supuratif akut. 8ila kemudian arteri terganggu akan terjadi infark

dinding apendiks yang diikuti dengan gangren. %tadium ini disebut dengan

apendisitis gangrenosa. 8ila dinding yang telah rapuh itu pecah, akan terjadi

apendisitis perforasi.

Apendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh sempurna, tetapi akan

membentuk jaringan parut yang menyebabkan perlengketan dengan

jaringan sekitarnya. *erlengketan ini dapat menimbulkan keluhan berulang

diperut kanan bawah. *ada suatu ketika organ ini dapat meradang akut lagi dan

dinyatakan mengalami eksaserbasi akut.

2.$. %ani#estasi Klinis

a. Nyeri *erut

Nyeri perut merupakan keluhan utama yang biasanya dirasakan

pasien dengan apendisitis akut. "arakteristik nyeri perut penting untuk

diperhatikan klinisi karena nyeri perut pada apendisitis memiliki ciri$ciri

dan perjalanan penyakit yang cukup jelas. Nyeri pada apendisitis muncul


6/14

mendadak +sebagai salah satu jenis dari akut abdomen/ yang kemudian

nyeri dirasakan samar$samar dan tumpul. Nyeri merupakan suatu

nyeri viseral yang dirasakan biasanya pada daerah epigastrium atau

periumbilikus. Nyeri viseral terjadi terus menerus kemudian nyeri

berubah menjadi nyeri somatik dalam beberapa jam. 4okasi nyeri

somatik umumnya berada di titik #c8urney, yaitu pada 1:& lateral

dari garis khayalan dari spina iliaka anterior superior +%IA%/ dan

umbilikus. Nyeri somatik dirasakan lebih tajam, dengan intesitas sedang

sampai berat. *ada suatu metaanalisis, ditemukan bahwa nyeri perut yang

berpindah dan berubah dari viseral menjadi somatik merupakan salah

satu bukti kuat untuk menegakkan diagnosis apendisitis.

%esuai dengan anatomi apendiks, pada beberapa manusia letak

apendiks berada retrosekal atau berada pada rongga retroperitoneal.

"eberadaan apendiks retrosekal menimbulkan gejala nyeri perut yang

tidak khas apendisitis karena terlindungi sekum sehingga rangsangan

ke peritoneum minimal. Nyeri perut pada apendisitis jenis ini biasanya

muncul apabila pasien berjalan dan terdapat kontraksi musculus psoas

mayor secara dorsal.

b. #ual dan #untah

(ejala mual dan muntah sering menyertai pasien apendisitis.

Nafsu makan atau anoreksia merupakan tanda$tanda awal terjadinya

apendisitis.

c. ;iare

*ada pasien apendisitis akut, keluhan gastrointestinal dapat terjadi baik

dalam bentuk diare maupun konstipasi. *ada awal terjadinya penyakit,

sering ditemukan adanya diare 1$! kali akibat respons dari nyeri viseral.

;iare terjadi karena perangsangan dinding rektum oleh peradangan pada

apendiks pelvis atau perangsangan ileum terminalis oleh peradangan

apendiks retrosekal. Akan tetapi, apabila diare terjadi terus menerus perlu

dipikirkan terdapat penyakit penyerta lain. "onstipasi juga seringkali

terjadi pada pasien apendisitis, terutama dilaporkan ketika pasien sudah

mengalami nyeri somatik.


7/14

2.&. Peme'isaan Fisi

a. "eadaan ?. ;emam yang terus memberat dan mencapai demam tinggi

perlu dipikirkan sudah terjadinya perforasi.

b. "eadaan 4okal

*ada apendisitis, tanda$tanda yang ditemukan adalah karena

perangsangan langsung pada peritoneum oleh apendiks atau

perangsangan tidak langsung. *erangsangan langsung menyebabkan

ditemukannya nyeri tekan dan nyeri lepas pada perut kanan bawah,

terutama pada titik #c8urney. %elain itu pada inspeksi dan palpasi

abdomen akan mudah dilihat terdapat defans muscular sebagai respons

dari nyeri somatik yang terjadi secara lokal.


8/14

(ambar +1/ Nyeri tekan #c8urney +!/ Nyeri lepas

*erangsangan tidak langsung ditunjukkan oleh beberapa tanda,

antara lain @ovsing sign yang menandakan nyeri pada perut kiri

bawah apabila dilakukan penekanan. 8egitupula 8lumberg sign adalah

nyeri pada perut kiri bawah apabila dilakukan pelepasan.

*ada Apendisitis retrosekal retroperitoneal, yaitu di belakang sekum

+terlindungi oleh sekum/, tanda nyeri perut kanan bawah tidak begitu jelas

dan tidak ada tanda rangsangan peritoneal. @asa nyeri lebih kearah perut

kanan atau nyeri timbul pada saat melakukan gerakan seperti berjalan,

bernapas dalam, batuk, dan mengedan. Nyeri ini timbul karena adanya

kontraksi m.psoas mayor yang menegang dari dorsal. 6anda psoas adalah

nyeri timbul apabila pasien melakukan ekstensi maksimal untuk

meregangkan otot psoas. %ecara praktis adalah dengan fleksi aktif

sendi panggul kanan kemudian paha kanan diberikan tahanan. 9al ini

akan menimbulkan rangsangan langsung antara apendiks dengan otot

psoas sehingga timbul nyeri.

(ambar 6anda *soas


9/14

Apabila apendiks terletak di dekat atau menempel pada rectum, akan

timbul gejala dan rangsangan sigmoid atau rectum, sehingga peristalsis

meningkat, pengosongan rectum akan menjadi lebih cepat dan berulang )

ulang + diare /. 8ila apendiks terletak di dekat atau menempel pada

kandung kemih, dapat terjadi peningkatan frekuensi kemih, karena

rangsangan dindingnya. Apendisitis pelvis akan menunjukkan tanda positif

pada perangsangan otot obturator. 6anda obturator muncul apabila

dilakukan fleksi dan endorotasi sendi panggul yang menyebabkan

apendiks bersentuhan langsung dengan muskulus obturator internus.

8iasanya untuk mengetahui terdapat tanda psoas maupun obturator,

dapat pula diperdalam mengenai timbulnya nyeri saat berjalan,

bernafas, dan beraktivitas berat.

(ambar 6anda 3bturator

2.(. Peme'isaan Pen!n)ang

a. 4aboratorium

1. *emeriksaan darah. 4eukositosis pada kebanyakan kasus appendisitis

akut terutama pada kasus dengan komplikasi. %elain itu juga terjadi

peningkatan jumlah neutrofil akibat reaksi peradangan akut.

!. *emeriksaan urin untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan bakteri

di dalam urin. *emeriksaan ini sangat membantu dalam menyingkirkan

diagnosis banding seperti infeksi saluran kemih atau batu ginjal yang

mempunyai gejala klinis yang hampir sama dengan appendicitis.

b. @adiologis


10/14

1. 7oto polos abdomen. *ada appendicitis akut yang terjadi lambat dan

telah terjadi komplikasi +misalnya peritonitis/ tampak '

• scoliosis ke kanan

• psoas shadow tak tampak

• bayangan gas usus kanan bawah tak tampak

• garis retroperitoneal fat sisi kanan tubuh tak tampak

• dari penderita menunjukkan fekalit radio$opak.

!. Apendiktogram. aitu teknik pemeriksaan radiologi untuk

memvisualisasikan apendiks dengan menggunakan media kontras

barium sulfat yang dapat dimasukkan melalui oral atau pun anal. 9asil

positif apendisitis apabila kontras mengisi sekum sampai sigmoid, tak

tampak kontras mengisi ke apendiks.

&.


11/14

dapat dilakukan dengan melakukan penghitungan: skoring yaitu dengan %kor

Alvarado yang menghimpun dari gejala klinis, tanda klinis, dan juga pemeriksaan

laboratorium sederhana.

6abel %kor Alvarado

9asil dari perhitungan dinyatakan apabila skor lebih dari poin menunjukkan

apendisitis akut, apabila skor sampai menunjukkan kemungkinan: suspek apendisitis, apabila skor kurang dari - bukan merupakan apendisitis.

2.+. Diagnosis Banding

a. (astroenteritis

*ada gastroenteritis, mual$muntah dan diare mendahului rasa sakit. %akit

perut lebih ringan dan tidak berbatas tegas. 9iperperistaltik sering


12/14

ditemukan. *anas dan leukositosis kurang menonjol dibandingkan dengan

appendicitis.

b. 4imfadenitis mesenterica

8iasanya didahului oleh enteritis atau gastroenteritis. ;itandai dengan

nyeri perut yang samar$samar terutama disebelah kanan, dan disertai

dengan perasaan mual dan muntah.

c. *eradangan pelvis

6uba 7allopi kanan dan ovarium terletak dekat appendiks. @adang kedua

oergan ini sering bersamaan sehingga disebut salpingo$ooforitis atau

adnecitis.


13/14

f. 8atu


14/14

DAFTA- PUSTAKA

9ahadevan and (armel, !00, An Introduction to Clinical Emergency

Medicine,

Makalah Apendisitis Akut

Documents

Transcript of Makalah Apendisitis Akut