EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... ·...

92
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT BAPTIS BATU JAWA TIMUR TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Farmasi Oleh: Angelina Ananta Wikrama Tungga Dewi NIM : 088114191 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... ·...

Page 1: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT BAPTIS BATU JAWA TIMUR

TAHUN 2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh: Angelina Ananta Wikrama Tungga Dewi

NIM : 088114191

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

i

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RS BAPTIS BATU JAWA TIMUR TAHUN 2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh: Angelina Ananta Wikrama Tungga Dewi

NIM : 088114191

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

iv

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus, Kau adalah Bapa yang setia

Bunda Maria, Kau adalah Perantara doaku

Bapak dan ibu, Kalian adalah Anugrah terindah dalam hidupku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmatNya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi

Penggunaan Antibiotika Profilaksis pada Pasien Operasi Apendisitis Akut di

Instalasi Rawat Inap RS Baptis Batu Tahun 2011” ini dengan baik sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) dalam Fakultas

Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada

pihak – pihak yang turut membantu penulisan skripsi ini, antara lain :

1. Dra. Th. B. Titien Siwi Hartayu, M. Kes., Ph.D., Apt. selaku dosen pembimbing

atas bimbingan, kesabaran, dukungan, dan saran –saran yang telah diberikan

selama proses penyusunan skripsi ini.

2. Aris Widayati M.Si.,Ph.D., Apt dan Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt selaku dosen

penguji atas bimbingan dan saran – saran dalam penulisan skripsi.

3. RS Baptis Batu (direktur,dokter,apoteker,wakil kepala kamar bedah dan staf

rekam medis) yang telah bersedia untuk memberikan informasi kepada penulis.

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang turut membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi banyak pihak.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi

PRAKATA .............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xv

INTISARI ............................................................................................... xvi

ABSTRACT ............................................................................................ xvii

BAB I PENGANTAR ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

1. Permasalahan......................................................................... 3

2. Keaslian Penelitian ................................................................ 4

3. Manfaat Penelitian ................................................................ 6

B. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

1. Tujuan Umum ....................................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

ix

2. Tujuan Khusus ...................................................................... 6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA...................................................... 8

A. Antibiotika................................................................................... 8

1. Pengertian .............................................................................. 8

2. Penggolongan Antibiotika ..................................................... 8

3. Prinsip dasar penggunaan antibiotika.................................... 11

B. Antibiotika Profilaksis ................................................................ 12

C. Apendiks ................................................................................... 13

D. Apendisitis Akut ........................................................................ 15

1. Pengertian .............................................................................. 15

2. Penyebab apendisitis ............................................................ 15

3. Klasifikasi ............................................................................. 15

4. Keluhan ................................................................................. 16

E. Prinsip pemberian antibiotika profilaksis pada pasien operasi

apendisitis akut ........................................................................... 17

F. Antibiotika profilaksis pilihan .................................................... 18

G. Mekanisme kerja antibiotika profilaksis .................................... 19

H. Operasi Apendisitis Akut ............................................................ 20

I. Keterangan Empiris ..................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN.......................................................... 23

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 23

B. Definisi Operasional.................................................................... 23

C. Subyek Penelitian ....................................................................... 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

x

D. Bahan Penelitian.......................................................................... 25

E. Instrumen Penelitian.................................................................... 25

F. Lokasi Penelitian ......................................................................... 25

G. Tata Cara Penelitian .................................................................... 25

1. Tahap persiapan .................................................................... 26

2. Tahap pengambilan data ....................................................... 26

3. Tahap penyelesaian data ....................................................... 26

H. Tata Cara Analisis Hasil.............................................................. 27

1. Jumlah pasien operasi apendisitis akut ................................. 27

2. Karakteristik demografi pasien ............................................. 27

3. Jenis, waktu, cara, dosis, dan lama pemberian

antibiotika profilaksis ............................................................ 28

4. Kesesuaian pemilihan dan penggunaan

antibiotika profilaksis ............................................................ 30

5. Faktor-faktor yang mendasari pemilihan

antibiotika profilaksis ............................................................ 30

I. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 32

A. Jumlah Pasien .............................................................................. 32

B. Karakteristik Demografi Pasien .................................................. 33

1. Usia pasien ............................................................................ 33

2. Jenis kelamin pasien .............................................................. 34

3. Keluhan pasien ...................................................................... 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

xi

4. Lama keluhan pasien ............................................................ 36

5. Lama perawatan pasien ......................................................... 36

C. Jenis, Waktu, Cara dan Lama Pemberian Antibiotika Profilaksis 37

1. Jenis antibiotik ...................................................................... 37

2. Waktu pemberian .................................................................. 38

3. Cara pemberian ..................................................................... 38

4. Dosis pemberian .................................................................... 39

5. Lama pemberian .................................................................... 40

D. Kesesuaian Pemilihan dan penggunaan Antibiotika Profilaksis . 41

1. Jenis antibiotika ..................................................................... 41

2. Waktu pemberian .................................................................. 43

3. Cara pemberian ..................................................................... 44

4. Dosis pemberian .................................................................... 45

5. Lama pemberian .................................................................... 46

E. Faktor-faktor yang Mendasari Pemilihan Antibiotika Profilaksis 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 52

A. Kesimpulan ................................................................................... 52

B. Saran .............................................................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA…............................................................................. 54

LAMPIRAN …........................................................................................... 58

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................ 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Distribusi jumlah pasien operasi apendisitis akut menurut kelompok

usia di RS Baptis Batu tahun 2011 …………………... 34

Tabel II. Distribusi jumlah pasien apendisitis akut menurut jenis kelamin di

RS Baptis Batu tahun 2011 ……………………………… 34

Tabel III. Distribusi jumlah pasien operasi apendisitis akut menurut jenis

keluhan di RS Baptis Batu tahun 2011 ………………………….. 35

Tabel IV. Distribusi jumlah pasien di RS Baptis Batu tahun 2011 menurut

lamanya keluhan sakit ………....………………………………... 36

Tabel V. Lama perawatan pasien operasi apendisitis akut RS Baptis Batu 20111 37

Tabel VI. Distribusi antibiotika yang digunakan sebagai profilaksis tunggal

pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun

2011 ……………………………………………………………...

37

Tabel VII. Distribusi waktu pemberian antibiotika sebelum operasi dan setelah

operasi di RS Baptis Batu tahun 2011 …………………... 38

TabelVIII. Distribusi dosis pemberian antibiotika profilakis di RS Baptis Batu

tahun 2011 ………………………………………………... 40

Tabel IX. Distribusi jumlah antibiotika profilaksis pada lama pemberian 24 jam

dan lebih dari 24 jam di RS Baptis Batu tahun 2011 ……….. 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

xiii

Tabel

XIII.

Distribusi jumlah kasus menurut dosis pemberian antibiotika

profilaksis yang sesuai dan tidak sesuai pedoman umum (WHO,

2009; Kanji, et al., 2008; dan ASHP, 2013) di RS Baptis Batu tahun

2011

…................................................................................................... 46

Tabel

XIV.

Distribusi jumlah kasus menurut lama pemberian antibiotika

profilaksis yang sesuai dan tidak sesuai pedoman umum (WHO,

2009; Kanji, et al., 2008; dan ASHP, 2013) di RS Baptis Batu tahun

2011

…................................................................................................... 47

Tabel X. Distribusi jumlah kasus menurut jenis antibiotika profilaksis

yang sesuai dan tidak sesuai pedoman umum (WHO, 2009;

Kanji, et al., 2008; dan ASHP, 2013) di RS Baptis Batu tahun

2011

……………………........................................................................

43

Tabel XI. Distribusi jumlah kasus menurut waktu pemberian antibiotika

profilaksis yang sesuai dan tidak sesuai pedoman umum (WHO,

2009; Kanji, et al., 2008; dan ASHP, 2013) di RS Baptis Batu tahun

2011

…................................................................................................... 44

Tabel XII. Distribusi jumlah kasus menurut cara pemberian antibiotika

profilaksis yang sesuai dan tidak sesuai pedoman umum (WHO,

2009; Kanji, et al., 2008; dan ASHP, 2013) di RS Baptis Batu tahun

2011

…................................................................................................... 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Posisi Apendiks ……………......…........................................ 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar kerja untuk pengumpulan data ………………………… 58

Lampiran 2. Data pasien yang menjalani operasi apendisitis akut di RS

Baptis Batu tahun 2011 ……………………...………………… 59

Lampiran 3. Hasil wawancara mendalam dengan dokter bedah ………….... 61

Lampiran 4. Hasil wawancara mendalam dengan Kepala Instalasi Farmasi .... 63

Lampiran 5. Hasil wawancara mendalam dengan Wakil Kepala Kamar

Bedah …………………………………………………………… 65

Lampiran 6. Pedoman wawancara mendalam dengan dokter bedah, Kepala

Instalasi Farmasi, dan Wakil Kepala Kamar Bedah RS Baptis

Batu ............................................................................................... 67

Lampiran 7. Persetujuan Hasil Wawancara Dokter Bedah ............................... 70

Lampiran 8. Persetujuan Hasil Wawancara Kepala Instalasi Farmasi .............. 71

Lampiran 9. Persetujuan Hasil Wawancara Wakil Kamar Bedah .................... 72

Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian dari RS Baptis Batu ..................................... 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

xvi

INTISARI

Peningkatan jumlah operasi apendisitis akut dapat menyebabkan risiko infeksi setelah operasi semakin besar maka, ketepatan pemilihan dan penggunaan antibiotika profilaksis diperlukan untuk mencegah infeksi setelah operasi. Tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran pemilihan dan penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien operasi apendisitis akut.

Metode penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif bersifat retrospektif. Populasi sebanyak 38 pasien dengan kriteria inklusi menjalani operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun 2011 dan menggunakan antibiotika profilaksis. Kriteria eksklusinya adalah operasi apendisitis akut yang dilakukan bersama dengan operasi lainnya. Kesesuaian pemilihan dan penggunaan antibiotika profilaksis ditinjau berdasarkan pada jenis, waktu, cara, dosis, dan lama pemberian antibiotika profilaksis yang dibandingkan dengan pedoman WHO Guidelines for Safe Surgery (WHO, 2009), Antimicrobial Prophylaxis in Surgery (Kanji, et al., 2008), dan ASHP Therapeutic Guidelines (ASHP, 2013). Faktor yang mendasari pemilihan antibiotika profilaksis diperoleh dengan wawancara.

Hasil penelitian menunjukkan (n=38) 18% pasien berusia antara 9-17 tahun, 21% pasien berusia antara 18-26 tahun, 26% pasien berusia antara 27-35 tahun, 16% pasien berusia antara 36-44 tahun, 16% pasien berusia antara 45-53 tahun dan 3% pasien berusia antara 54-62 tahun.53% laki-laki, dan 47% perempuan. Semua pasien mengeluhkan nyeri perut kanan bawah, 50% dengan lama keluhan 2 hari, dan rata-rata lama perawatan 2 hari. Antibiotika profilaksis yang digunakan adalah seftriakson 63% dan sefotaksim 37% diberikan 30-60 menit sebelum operasi, seluruhnya diberikan secara intravena selama satu hari dengan dosis 2 gram.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa 37% pemilihan dan pemberian antibiotika profilaksis di RS Baptis Batu sudah sesuai dengan pedoman.

Kata kunci: Antibiotika, antibiotika profilaksis, apendisitis akut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

xvii

ABSTRACT Increasing the number of acute appendicitis surgery can cause the risk

of infection after surgery is getting greater then, the accuracy of selection and use of prophylactic antibiotics is necessary to prevent infection after surgery. The aim of research to get an overview of the selection and use of prophylactic antibiotics in patients with acute appendicitis operation.

Methods of non-experimental research design with evaluative descriptive retrospective. A population of 38 patients with the inclusion criteria of acute appendicitis underwent surgery at Baptist Hospital Stone in 2011 and use of prophylactic antibiotics. Exclusion criteria were acute appendicitis operation conducted jointly with other operations. The suitability of the selection and use of prophylactic antibiotics be reviewed based on the type, time, method, dosage, and duration of administration of prophylactic antibiotics were compared with the guidelines of WHO Guidelines for Safe Surgery (WHO, 2009), Antimicrobial Prophylaxis in Surgery (Kanji, et al., 2008) , dan ASHP Therapeutic Guidelines (ASHP, 2013) . Factors underlying the selection of prophylactic antibiotics was obtained by interview.

The results showed (n = 38) 18% patients aged between 9-17 years, 21% patients aged between 18-26 years, 26% patients aged between 27-35 years, 16% patients aged between 36-44 years, 16% patients aged between 45-53 years and 3% patients aged between 54-62 years, 53% male and 47% female. All patients complained of right lower abdominal pain, 50% with the old complaint two days, and the average length of 2 days. Prophylactic antibiotics used were ceftriaxone and cefotaxime 63% 37% given 30-60 minutes before the operation, entirely administered intravenously over one day with a dose of 2 grams.

Based on the results of the study concluded that there are 37% of the election and administration of prophylactic antibiotics at Baptist Hospital Batu that was appropriate guidelines. Keywords: Antibiotics, Prophylactic Antibiotics, Acute Appendicitis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Antibiotika profilaksis yaitu antibiotika yang digunakan untuk mencegah

terjadinya infeksi baik sebelum maupun sesaat setelah terpapar mikroorganisme

patogen tetapi belum menunjukan manifestasi infeksi. Penggunaan antibiotika

profilaksis dalam operasi melibatkan pertimbangan risiko dan keuntungan. Oleh

karena itu untuk mencegah infeksi pada luka bekas operasi, antibiotika harus

diberikan dalam waktu 2 jam sebelum waktu operasi. Antibiotika harus dihentikan

24 jam setelah prosedur operasi (Anonim, 2000).

Apendisitis merupakan penyebab nyeri abdomen akut yang paling sering

ditemukan dan memerlukan tindakan bedah mayor segera untuk mencegah

komplikasi yang umumnya berbahaya (Craig, 2010). Penyakit ini dapat dijumpai

di semua usia, namun paling sering pada rentang usia 20 sampai 30 tahun (Silen,

2005). Kejadian apendisitis 1,4 kali lebih tinggi pada pria dibandingkan pada

wanita (Craig, 2010).

Tujuh persen penduduk di negara barat menderita apendisitis dan terdapat

lebih dari 200.000 apendiktomi dilakukan di Amerika Serikat setiap tahunnya

(Doherty et al, 2006). Insidensi apendisitis di Asia dan Afrika pada tahun 2004

adalah 4,8% dan 2,6% penduduk dari total populasi (WHO, 2004). Menurut

Departemen Kesehatan RI pada tahun 2006, apendisitis menempati urutan

keempat penyakit saluran cerna terbanyak di Indonesia setelah dispepsia, gastritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

2

dan duodenitis, dan penyakit sistem cerna lain dengan jumlah pasien rawat inap

sebanyak 28.040 (Eilyn, 2009).

Peningkatan jumlah operasi apendisitis akut pada beberapa tahun terakhir

dan risiko infeksi setelah operasi yang cukup tinggi pada pasien yang tidak

menerima antibiotika profilaksis, mengakibatkan penggunaan antibiotika

profilaksis menjadi hal yang sangat penting. Penggunaan antibiotika profilaksis

yang tepat dapat melindungi pasien dari terjadinya infeksi setelah operasi (WHO,

2009).

Operasi apendisitis akut termasuk operasi bersih terkontaminasi dimana

antibiotika profilaksis harus diberikan sebelum operasi untuk mencegah adanya

infeksi (WHO, 2009).

Pemberian antibiotika profilaksis dinilai ketepatannya dengan mengetahui

jenis antibiotik profilaksis (indikasi dan pilihan terapi), dosis, rute pemberian,

waktu pemberian, durasi, dan frekuensi pemberian. Penggunaan antibiotik

profilaksis yang kurang tepat yaitu pemberian yang tidak tepat (terlalu awal atau

terlalu lama) dan jumlah dosis tidak mencukupi pada saat operasi menjadi salah

satu faktor risiko munculnya Surgical Site Infections (SSI) (Doherty et al, 2006).

Pemilihan RS Baptis Batu Jawa Timur yang digunakan sebagai tempat

penelitian karena RS Baptis Batu Jawa Timur merupakan rumah sakit swasta

yang menerima rujukan dari seluruh puskesmas di wilayah Kota Batu dan

beberapa kecamatan dari Kabupaten Malang, walaupun rumah sakit ini masih tipe

C dengan 53 tempat tidur yang dipunyai. Selain itu Rumah Sakit Baptis Batu Jawa

Timur melayani pasien yang menggunakan asuransi kesehatan sosial seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

3

askes, Jamkesmas, Jamkesda, dll., maka kemungkinan banyak pasien yang

berobat di rumah sakit ini. Pada tahun 2011 pasien kasus apendisitis akut yang

menjalani operasi menempati peringkat ke 2 dalam 10 besar peringkat

pembedahan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Baptis Batu Jawa Timur,

sehingga dengan jumlah pasien yang cukup banyak dapat memberikan gambaran

yang cukup lengkap dan jelas mengenai penggunaan antibiotika profilaksis pada

pasien yang menjalani operasi apendisitis akut.

1. Permasalahan

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka dapat disusun

permasalahan sebagai berikut:

a. Seperti apa karakterisitik demografi pasien yang menjalani operasi apendisitis

akut di RS Baptis Batu Jawa Timur berdasarkan usia, jenis kelamin, keluhan,

lama keluhan, dan lama perawatan?

b. Seperti apa pola penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang

menjalani operasi apendisitis akut terkait dengan jenis antibiotika, waktu, cara,

dosis dan lama pemberiannya?

c. Apakah penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani

operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011 sudah

sesuai dengan WHO Guidelines for Safe Surgery (WHO, 2009), Antimicrobial

Prophylaxis in Surgery (Kanji, et al., 2008), dan ASHP Therapeutic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

4

Guidelines (ASHP, 2013) ditinjau dari jenis antibiotika profilaksis, waktu,

cara, dosis dan lama pemberian antibiotika profilaksis?

d. Apa saja faktor yang mempengaruhi pemilihan antibiotika profilaksis bagi

pasien yang menjalani operasi apendisitis akut RS Baptis Batu Jawa Timur

tahun 2011?

2. Keaslian Penelitian

Penelitian berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotika Profilaksis

Pada Pasien Operasi Apendisitis Akut pada Instalasi Rawat Inap di RS Baptis

Batu Jawa Timur tahun 2011” belum pernah dilakukan. Adapun penelitian

yang pernah dilakukan yang berhubungan dengan penggunaan antibiotika

pada pasien operasi apendisitis akut antara lain:

a. “Studi Penggunaan Obat Pada Penderita Apendisitis Akut Di Bagian Bedah

RSU Saiful Anwar Malang” oleh Fatmawati tahun 2007. Perbedaan penelitian

tersebut dengan penelitian yang penulis lakukan adalah pada tempat, periode,

dan subyek penelitian. Pada penelitian Fatmawati (2007) subyeknya adalah

pasien apendisitis akut yang menggunakan antibiotika dan analgetika di RSU

Saiful Anwar Malang sepanjang tahun 2005. Sedangkan subyek penelitian

yang penulis lakukan pasien yang menerima antibiotika profilaksis baik yang

menerima analgetika maupun tidak di instalasi rawat inap RS Baptis Batu Jawa

Timur pada tahun 2011.

b. “Studi Penggunaan Antibiotika pada Kasus Bedah Apendiks: Instalasi Rawat

Inap Bedah RSU Dr. Soetomo Surabaya” oleh Imelda tahun 2008. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

5

tempat, periode dan subyek penelitian. Subyek penelitian pada penelitian yang

dilakukan Imelda (2008) adalah pasien operasi apendisitis baik yang akut

maupun kronis yang menerima antibiotika profilaksis dan antibiotika terapi di

RSU Dr. Soetomo Surabaya tahun 2006, sedangkan subyek penulis adalah

hanya pasien di instalasi rawat inap RS Baptis Batu Jawa Timur yang

mengalami apendisitis akut dan mendapat tindakan operasi serta menerima

antibiotika profilaksis tahun 2011.

c. “Evaluasi Penggunaan Antibiotika Profilaksis pada Pasien yang Menjalani

Operasi Apendisitis Akut di RS Panti Rapih tahun 2009”oleh Yuma tahun

2011. Penelitian yang dilakukan Yuma (2011) menggunakan subyek pasien

apendisitis akut yang di RS Panti Rapih Yogyakarta sepanjang tahun 2009.

Sedangkan subyek penulis menggunakan pasien apendisitis akut yang di rawat

inap RS Baptis Batu Jawa Timur sepanjang tahun 2011.

Karakteristik demografi subyek penelitian yang berbeda disebabkan oleh

waktu dan tempat penelitian yang berbeda. Perbedaan waktu menyebabkan

perbedaan karakteristik subyek penelitian karena setiap tahun angka kejadian

apendisitis semakin meningkat. Tempat penelitian juga mempengaruhi

karakteristik demografi subyek penelitian berbeda karena juga berpengaruh pada

gaya hidup yang bisa menyebabkan penyakit apendisitis akut. Perbedan-

perbedaan ini mempertegas bahwa penelitian ini belum pernah dilakukan di RS

Baptis Batu Jawa Timur dan diharapkan dapat memberi informasi yang baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

6

Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah refrensi

pengetahuan untuk mahasiswa yang mempelajari ilmu kesehatan mengenai

gambaran penggunaan antibiotika pada pasien yang menjalani operasi apendisitis

akut.

b. Manfaat praktis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

kesesuaian pemilihan antibiotika profilaksis pada operasi apendisitis akut di RS

Baptis Batu Jawa Timur dengan pedoman umum yang ada serta memberikan

informasi sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatakn pelayanan kesehatan

di rumah sakit.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pemilihan

dan penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi

apendisitis akut pada tahun 2011 di RS Baptis Batu Jawa Timur.

2. Tujuan Khusus

Untuk mencapai tujuan umum maka penelitian ini secara khusus ditujukan

untuk:

a. mengidentifikasi karakterisitik demografi pasien operasi apendisitis akut di RS

Baptis Batu Jawa Timur berdasarkan usia, jenis kelamin, keluhan, lama

keluhan, dan lama perawatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

7

b. mengidentifikasi pola penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang

menjalani operasi apendisitis akut yang digunakan, terkait dengan jenis

antibiotika, waktu, cara, dosis dan lama pemberiannya.

c. menilai kesesuaian jenis, waktu, cara, dosis, dan lama pemberian antibiotika

profilaksis yang digunakan oleh pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis

Batu Jawa Timur tahun 2011 dengan WHO Guidelines for Safe Surgery (WHO,

2009), Antimicrobial Prophylaxis in Surgery (Kanji, et al., 2008), dan ASHP

Therapeutic Guidelines (ASHP, 2013).

d. mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari pemilihan antibiotika

profilaksis melalui wawancara mendalam dengan dokter bedah, Kepala

Instalansi Farmasi, dan Wakil Kepala Kamar Bedah RS Baptis Batu Jawa

Timur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

8

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Antibiotika

1. Pengertian

Antibiotika adalah senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme (bakteri,

jamur) yang mempunyai efek menghambat atau menghentikan suatu proses

biokimia dari mikroorganisme lain. Istilah ‘antibiotika’ sekarang meliputi

senyawa sintetik seperti sulfonamida dan kuinolon yang bukan merupakan produk

mikroba. Sifat antibiotika adalah harus memiliki sifat toksisitas selektif setinggi

mungkin, artinya obat tersebut harus bersifat sangat toksik untuk mikroba tetapi

relatif tidak toksik untuk hospes (Setiabudy, 2007). Istilah yang digunakan pada

awalnya adalah antibiosis, yaitu substansi yang dapat digunakan untuk

menghambat pertumbuhan organisme hidup yang lain dan berasal dari

mikroorganisme. Seiring dengan perkembangan ilmu maka istilah antibiosis

diganti menjadi antibiotika yang tidak terbatas untuk substansi yang berasal dari

mikroorganisme, melainkan untuk semua substansi yang diketahui mampu untuk

menghambat pertumbuhan organisme lain khususnya mikroorganisme (Pratiwi,

2008).

2. Penggolongan Antibiotika

Penggolongan antibiotika dapat di klasifikasikan berdasarkan luas

aktivitas, struktur kimia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

9

a. Berdasarkan luas aktivitas antibiotika

Berdasarkan luas aktivitasnya, jenis antibiotika dapat dibagi menjadi dua

golongan yaitu :

1) Antibiotika yang narrow spectrum (spektrum aktivitas sempit). Obat-obat ini

terutama aktif terhadap beberapa jenis kuman saja, misalnya penisilin-G dan

penisilin-V, eritromisin, klindamisin, kanamisin dan asam fusidat hanya bekerja

terhadap kuman Gram positif. Sedangkan streptomisin, gentamisin, polimiksin-B

dan asam nalidiksat khusus aktif terhadap kuman Gram negatif.

2) Antibiotika broad spectrum (spektrum aktivitas luas)Bekerja terhadap lebih

banyak jenis kuman, baik jenis kuman Gram positif maupun kuman Gram negatif.

Antibiotika yang termasuk broad spectrum antara lain sulfonamide, ampisilin,

sefalosforin, kloramfenikol, tetrasiklin dan rifampisin (Tan dan Rahardja, 2003).

b. Berdasarkan mekanisme kerja antibiotika

Berdasarkan mekanisme kerjanya, antibiotika dapat digolongkan menjadi

beberapa golongan anatara lain sebagai berikut (Schmitz, 2009) :

1) Antibiotika yang dapat menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga

menghambat perkembangbiakan dan menimbulkan lisis. Contoh : penisilin dan

sefalosporin.

2) Antibiotika yang dapat mengganggu keutuhan membran sel, mempengaruhi

permeabilitas sehingga menimbulkan kebocoran dan kehilangan cairan

intraseluler. Contoh : polimiksin, amfoterisin B dan nistatin.

3) Antibiotika yang dapat menghambat sintesis protein sel bakteri secara

reversibel. Contoh : tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, linkomisin dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

10

klindamisin.

4) Antibiotika yang dapat menghambat metabolisme sel bakteri. Contoh :

sulfonamide.

5) Antibiotika yang dapat menghambat sintesis asam nukleat. Contoh : rifampisin

dan golongan kuinolon.

c. Berdasarkan struktur kimia antibiotika

Berdasarkan struktur kimianya, suatu antibiotika dapat dikelompokkan ke

dalam 10 kelompok, yaitu sebagai berikut ini.

1) Golongan penisilin : Amoksisilin, penisilin, metampisilin, bacampisilin.

2) Golongan aminoglikosida : Streptomisin, tobramisin, gentamisin, kanamisin,

neomisin.

3) Golongan tetrasiklin : Doksisiklin, tetrasiklin, minosiklin, oksitetrasiklin.

4) Golongan makrolida : Entromisin, spiramisin, klaritromisin

5) Golongan kuinolon : Ofloksasin, suprofloksasin, levofloksasin,

trovafloksasin.

6) Golongan sulfonamid : Kotrimoksazol, trimetoprim, sulfametoksaxol.

7) Golongan amfenikol : Kloramfenikol, tiamfenikol.

8) Antibiotik lain : Metronidazol, tinidazol, ornidazol.

(WHO, 2013)

d. Berdasarkan sifat toksisitas selektif

Berdasarkan sifat toksisitas selektif, ada antibiotika yang bersifat

menghambat pertumbuhan mikroba, dikenal sebagai aktivitas bakteriostatik, dan

ada yang bersifat membunuh mikroba, dikenal sebagai aktivitas bakterisid. Kadar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

11

minimal yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan mikroba atau

membunuhnya, masing – masing dikenal sebagai Kadar Hambat Minimal (KHM)

dan Kadar Bunuh Minimal (KBM) (Setiabudy, 2007).

3. Prinsip dasar penggunaan antibiotika

Penggunaan terapeutik antibiotika di klinik bertujuan untuk membasmi

bakteri penyebab infeksi. Penggunaan antibiotika ditentukan berdasarkan indikasi

dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut (Setiabudy, 2007):

a. Gambaran klinik penyakit infeksi, yakni efek yang ditimbulkan adanya

bakteri dalam tubuh hospes,

b. Efek terapi antibiotika pada penyakit infeksi diperoleh hanya sebagai

akibat kerja antibiotika itu sendiri terhadap biomekanisme bakteri, dan

tidak terhadap biomekanisme tubuh hospes.

c. Antibiotika dapat dikatakan bukan obat penyembuh penyakit infeksi

karena antibiotika dalam pengertian sebenarnya merupakan senyawa obat

yang menyingkatkan waktu yang diperlukan tubuh hospes untuk sembuh

dari suatu penyakit infeksi dengan cara menghambat bakteri penyebab

penyakit infeksi.

Menurut World Health Organization (WHO) Global Strategy, penggunaan

antibiotika yang tepat adalah penggunaan antibiotika yang efektif dari segi biaya

dengan peningkatan efek terapeutik klinis, meminimalkan toksisitas obat dan

meminimalkan terjadinya resistensi (WHO, 2001).

Indikasi penggunaan antibiotika dapat digolongkan menjadi antibiotika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

12

untuk terapi definitif, terapi empiris dan terapi profilaksis. Penggunaan antibiotika

berdasarkan mikroorganisme penyebab yang telah teridentifikasi disebut

pengobatan definitif. Pada terapi secara empiris, pemberian antibiotik diberikan

pada kasus infeksi yang belum diketahui jenis bakteri penyebabnya, sedangkan

terapi profilaksis adalah terapi yang diberikan untuk pencegahan pada pasien yang

rentan terkena infeksi. Antibiotika yang diberikan adalah antibiotika yang

berspektrum sempit dan spesifik (Kakkilaya, 2008).

B. Antibiotika Profilaksis

Antibiotika profilaksis yaitu antibiotika yang digunakan untuk mencegah

terjadinya infeksi baik sebelum maupun sesaat setelah terpapar mikroorganisme

patogen tetapi belum menunjukan manifestasi infeksi (Anonim, 2000).

Waktu pemberian antibiotik profilaksis merupakan hal yang paling

penting. Antibiotik harus diberikan ½ - 1 jam sebelum operasi untuk memastikan

kadar obat yang cukup pada waktu operasi (Dipiro, 2005).

Penggunaan antibiotika profilaksis dalam operasi melibatkan

pertimbangan risiko dan keuntungan. Maka dari itu harus dihentikan setelah 24

jam setelah prosedur operasi (Anonim, 2000).

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan tahun 2011 dasar pemberian

antibiotika profilaksis yaitu :

1) Sesuai dengan sensitivitas dan pola bakteri patogen terbanyak pada kasus

yang bersangkutan.

2) Spektrum sempit untuk mengurangi risiko resistensi bakteri.

3) Toksisitas rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

13

4) Tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap pemberian obatan estesi.

5) Bersifat bakterisidal.

6) Harga terjangkau.

Tujuan pemberian antibiotika profilaksis pada kasus pembedahan adalah

untuk mencegah terjadinya infeksi saat dilakukan pembedahan. Sedangkan

menurut Peraturan Menteri Kesehatan tahun 2011 adalah :

1) Penurunan dan pencegahan kejadian Infeksi Luka Operasi (ILO).

2) Penurunan morbiditas dan mortalitas pasca operasi.

3) Penghambatan muncul floral normal resisten.

4) Meminimalkan biaya kesehatan.

C. Apendiks

Gambar 1. Posisi Apendiks (Faiz and Moffat, 2004)

Apendiks merupakan organ digestif yang terletak pada rongga abdomen

bagian kanan bawah. Apendiks berbentuk tabung dengan panjang kisaran 10 cm

dan berpangkal utama di sekum. Apendiks memiliki beberapa kemungkinan posisi,

yang didasarkan pada letak terhadap struktur-struktur sekitarnya, seperti sekum dan

ileum. 30% terletak pelvikum artinya masuk ke rongga pelvis, 65% terletak di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

14

belakang sekum, 2% terletak preileal, dan kurang dari 1% yang terletak retroileal

(Putz, 2010).

Apendiks memiliki 4 lapisan yaitu, mukosa, submukosa, muskularis

eksterna/propria (otot longitudinal dan sirkuler), dan serosa. Apendiks dapat tidak

terlihat karena membran Jackson yang (lapisan peritoneum) yang menyebar dari

bagian lateral abdomen ke ileum terminal, menutup sekum dan apendiks. Lapisan

mukosa terdiri dari satu lapis epitel bertingkat dan crypta lieberkuhn. Dinding

dalam (inner circular layer) berhubungan dengan sekum dan dinding luar (outer

longitudinal muscle) dilapisi oleh pertemuan ketiga taenia coli pada pertemuan

sekum dan apendiks. Taenia anterior digunakan sebagai pegangan untuk mencari

apendiks. diantara mukosa dan submukosa terdapat lymphonodes. Lapisan

submukosa terdiri dari jaringan ikat longgar dan jaringan elastik yang membentuk

jaringan saraf, pembuluh darah dan limfa (Pieter, 2005).

Fungsi apendiks dalam tubuh manusia sampai saat ini masih belum

sepenuhnya dipahami. Salah satu yang dikatakan penting adalah terjadi produksi

imunoglobulin oleh Gut Associated Lymphoid Tissue (GALT) yang menghasilkan

IgA. GALT ini sama dengan lapisan pada sepanjang saluran cerna lainnya karena

jumlahnya yang sedikit dan minimal pengangkatan apendiks dikatakan tidak

mempengaruhi sistem pertahanan mukosa saluran cerna. Apendiks juga

menghasilkan lendir sebanyak 1-2 mL setiap harinya. Aliran ini akan dialirkan ke

sekum dan berperan untuk menjaga kestabilan mukosa apendiks. Apendisitis

seringkali terjadi karena gangguan aliran cairan apendiks ini (Sjamsuhidajat,

2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

15

D. Apendisitis Akut

1. Pengertian

Apendisitis akut secara umum terjadi karena proses inflamasi pada

apendiks akibat infeksi. Penyebab utama terjadinya infeksi adalah karena terdapat

obstruksi. Obstruksi yang terjadi mengganggu fisiologi dari aliran lendir apendiks,

dimana menyebabkan tekanan intralumen meningkat sehingga terjadi kolonisasi

bakteri yang dapat menimbulkan infeksi pada daerah tersebut. Pada sebagian kecil

kasus, infeksi dapat terjadi semerta-merta secara hematogen dari tempat lain

sehingga tidak ditemukan adanya obstruksi (Sjamsuhidajat, 2011).

2. Penyebab apendisitis

Penyebab utama terjadinya apendisitis akut adalah penyumbatan

(obstruksi) lumen apendiks yang diikuti dengan terjadinya peradangan akut.

Penyumbatan lumen apendiks dapat disebabkan oleh adanya fekalit (material

fekal), hiperplasia limfoid, adanya benda asing atau adanya tumor pada dinding

apendiks (Kozar, et al., 2003).

3. Klasifikasi

Secara klinis apendisitis dibagi menjadi apendisitis akut dan kronis,

apendisitis akut dibagi menjadi apendisitis akut focal dan supurativ. Apendisitis

akut focal ialah proses peradangan awal yang terjadi pada apendiks sehingga

menimbulkan gejala klinis nyeri perut kanan bawah, sedang apendisitis akut

supurativa adalah proses peradangan pada apendiks dimana lumen apendiks sudah

terisi oleh pus (Bernard et al., 2000 dan Craig, 2005).

3.Keluhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

16

a. Nyeri Perut

Nyeri perut merupakan keluhan utama yang biasanya dirasakan pasien

dengan apendisitis akut.

Sesuai dengan anatomi apendiks, pada beberapa manusia letak apendiks

berada retrosekal atau berada pada rongga retroperitoneal. Keberadaan apendiks

retrosekal menimbulkan gejala nyeri perut yang tidak khas apendisitis karena

terlindungi sekum sehingga rangsangan ke peritoneum minimal. Nyeri perut pada

apendisitis jenis ini biasanya muncul apabila pasien berjalan dan terdapat

kontraksi musculus psoas mayor secara dorsal.

b. Mual dan Muntah

Gejala mual dan muntah sering menyertai pasien apendisitis. Nafsu makan

atau anoreksia merupakan tanda-tanda awal terjadinya apendisitis.

c. Gejala Gastrointestinal

Pada pasien apendisitis akut, keluhan gastrointestinal dapat terjadi baik

dalam bentuk diare maupun konstipasi. Pada awal terjadinya penyakit, sering

ditemukan adanya diare 1-2 kali akibat respons dari nyeri viseral. Konstipasi juga

seringkali terjadi pada pasien apendisitis, terutama dilaporkan ketika pasien sudah

mengalami nyeri somatik.

(Sjamsuhidajat,2011 dan Humes, 2007)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

17

E. Prinsip pemberian antibiotika profilaksis pada pasien operasi apendisitis

akut

Pemberian antibiotika profilaksis harus sesuai dengan kondisi dan keadaan

yang dialami pasien. Indikasi penggunaan antibiotika profilaksis didasarkan kelas

operasi, yaitu operasi bersih dan bersih terkontaminasi (Permenkes, 2011).

Pemilihan antibiotika profilaksis ini bergantung pada bakteri patogen yang

paling sering ditemukan pada prosedur operasi, keamanan, efikasi, adanya

dukungan pedoman atau guideline dalam penggunaan suatu antibiotika

profilaksis, dan biaya yang dikeluarkan (Kanji, et al., 2008).

Untuk mencapai tujuan penggunaan antibiotika profilaksis yang

diinginkan, maka antibiotika profilaksis yang diberikan pada pasien operasi

apendisitis akut harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. aktivitas antibiotika harus disesuaikan dengan kemungkinan terbesar

mikroorganisme patogen yang menginfeksi luka atau lokasi operasi (sefositin,

sefotetan, kombinasi ampisilin dengan metronidasol, atau kombinasi

gentamisin dengan metronidasol)

2. agen antimikroba harus dapat dihantarkan ke lokasi operasi 1 jam sebelum

operasi dimulai

3. dosis yang diberikan untuk jenis antibiotika profilaksis sefositin atau sefotetan

1-2 gram, kombinasi gentamisin dan metronidasol masing-masing 1,5-2

mg/kgBB dan 500 mg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

18

4. dosis kedua antibiotika profilaksis diperlukan jika operasi berlangsung lebih

dari 4 jam atau pasien kehilangan 1500 ml darah selama proses operasi

berlangsung

5. antibiotika profilaksis dihentikan pemberiannya 24 jam atau 1 hari setelah

operasi

(WHO, 2009, Kanji, et al., 2008, Kernodle, et al., 2000, dan ASHP, 2013)

F. Antibiotika profilaksis pilihan

Pemberian antibiotika profilaksis sangat direkomendasikan pada prosedur

operasi apendisitis akut (SIGN, 2008). Risiko tingkat infeksi luka pada operasi

apendisitis akut dapat mencapai 7-30% sehingga penggunaan antibiotika

profilaksis sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya infeksi setelah operasi

(ASHP, 2013).

Sefalosporin generasi kedua (sefositin, sefotetan) merupakan golongan

antibiotika yang paling banyak direkomendasikan sebagai profilaksis pada operasi

apendisitis akut. Kombinasi gentamisin dan metronidasol juga dapat menjadi

pilihan sebagai profilaksis untuk pasien operasi apendisitis akut. Selain itu,

kombinasi ini dapat digunakan bagi pasien yang mengalami alergi terhadap

antibiotika golongan β–laktam (WHO, 2009, Kanji, et al., 2008, dan ASHP,

2013). Antibiotika profilaksis diberikan 1 jam sebelum operasi dan melalui cara

pemberian intravena (IV) untuk memastikan kadar antibiotika yang cukup pada

lokasi bedah (Kanji, et al., 2008 dan ASHP, 2013).

Dosis antibiotika profilaksis golongan sefalosporin yang diberikan pada

pasien operasi apendisitis akut adalah sebesar 1-2 gram, sedangkan gentamisin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

19

diberikan pada dosis 1,5-2 mg / kgBB dan metronidasol diberikan pada dosis 500

mg. Penambahan dosis antibiotika profilaksis dalam prosedur operasi diperlukan

jika operasi berlangsung lebih dari 4 jam atau pasien kehilangan 1500 ml darah

selama proses operasi berlangsung (Kanji, et al., 2008, Kernodle, et al., 2000, dan

ASHP, 2013). Antibiotika profilakis dihentikan pemberiannya 24 jam atau 1 hari

setelah operasi dilakukan (WHO, 2009). Namun, pemberian antibiotika profilaksis

dapat dilanjutkan pada pasien yang ditemukan perforasi atau gangraen

(mikroperforasi) pada apendiksnya (Kanji, et al., 2008).

Infeksi pada luka operasi merupakan infeksi yang sering terjadi setelah

melakukan operasi apendisitis. Tingkat infeksi luka operasi pada pasien yang

menjalani operasi apendisitis akut dapat mencapai 7- 30% (ASHP, 2013). Tanda-

tanda klinis luka operasi apendisitis yang mulai terinfeksi adalah terjadinya

pembengkakan dan warna kemerahan pada daerah yang disayat, muncul rasa sakit

di daerah sayatan, atau daerah sayatan operasi apendisitis mengeluarkan cairan

atau nanah. Tanda-tanda ini muncul dalam waktu 30 hari setelah operasi

dilakukan (Mangram, et al., 1999).

G. Mekanisme kerja antibiotika profilaksis

Suatu antibiotika idealnya mempunyai aktivitas bakterisidal atau

membunuh bakteri untuk mencegah terjadinya infeksi setelah operasi. Antibiotika

yang mempunyai aktivitas bakterisidal diantaranya adalah penisilin, sefalosporin,

monobaktam, kuinolon, dan vankomisin (James, et al., 2008). Pada operasi

apendisitis akut, Bacteroides fragilis (bakteri anaerob) dan Escherichia coli

(bakteri gram negatif) merupakan jenis bakteri yang paling banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

20

ditemukan pada kultur infeksi luka setelah operasi (Elhag, et al., 1986 dan Lau, et

al., 1984). Sefalosporin generasi kedua (sefositin, sefotetan) bekerja sangat aktif

dalam membunuh bakteri gram negatif dan bakteri anaerob tersebut. Oleh karena

itu, sefalosporin generasi kedua banyak direkomendasikan sebagai antibiotika

profilaksis pada operasi apendisitis akut (WHO, 2009, Kanji, et al., 2008, dan

ASHP, 2013). Antibiotika ini menghambat cross-linking peptidoglikan sehingga

dinding sel bakteri menjadi lemah, bakteri lisis, dan kemudian mati (Woodin, et

al., 1994 dan Kalman, et al., 1990).

Agen lain yang dapat digunakan sebagai profilaksis pada operasi

apendisitis akut adalah kombinasi gentamisin dengan metronidasol. Gentamisin

merupakan suatu aminoglikosida yang mempunyai aktivitas bakterisidal dengan

mekanisme pengikatan ribosom 30S secara ireversibel sehingga mengakibatkan

sintesis protein bakteri menjadi terhambat. Gentamisin memiliki aktifitas terhadap

bakteri gram negatif, seperti Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Proteus,

Acinetobacter, dan Enterobacter. Selain itu gentamisin juga dapat melawan

Staphylococcus aureus. Metronidasol aktif melawan bakteri anaerob dan sebagian

besar protozoa. Mekanismenya dalam melawan bakteri anaerob adalah dengan

menembus atau berdifusi ke dalam sel bakteri kemudian metronidasol mengalami

reduksi menjadi suatu bentuk radikal bebas. Radikal bebas metronidasol ini

mengakibatkan kerusakan DNA bakteri (Gordon, 2009 dan Graumlich, 2003).

H. Operasi Apendisitis Akut

Operasi apendisitis merupakan penanganan apendisitis yang dilakukan

dengan jalan operasi untuk mengangkat atau membuang apendiks (Kozar, et al.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

21

2003). Operasi apendisitis akut harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya

komplikasi yang lebih buruk. Hal ini dikarenakan apendisitis akut mempunyai

risiko untuk berkembang menjadi apendisitis perforasi pada setiap 12 jam

berikutnya setelah timbulnya gejala (Busch, et al., 2011, Papaziogas, et al., 2009,

dan Ditillo, et al., 2006). Perforasi atau pecahnya apendiks ini dapat

memungkinkan terjadinya komplikasi seperti peritonitis umum atau abses.

Operasi pada kasus apendisitis akut dapat dilakukan dengan 2 teknik, yaitu

operasi apendisitis akut terbuka dan laparaskopi apendisitis. Operasi apendisitis

akut terbuka maupun laparaskopi apendisitis menggunakan antibiotika profilaksis

pada 1 jam sebelum operasi dimulai. Antibiotika profilaksis yang diberikan dapat

berupa sefositin atau sefotetan dalam dosis 1-2 gram, sedangkan bagi pasien yang

mengalami alergi terhadap antibiotika golongan β-laktam dapat diberikan

kombinasi gentamisin dan metronidasol, masing-masing dalam dosis 1,5-2

mg/kgBB dan 500 mg (Kanji, et al., 2008, Omran, 2008, dan Kernodle, et al.,

2000).

Operasi apendisitis terbuka dilakukan dengan membuat sebuah sayatan

dengan panjang sekitar 2-4 inci pada bagian kanan bawah abdomen dan appendiks

dipotong melalui lapisan lemak dan otot apendiks atau usus buntu. Kemudian

apendiks diangkat atau dipisahkan dari usus, sedangkan laparaskopi merupakan

teknik yang paling sederhana untuk penanganan apendisitis. Dokter bedah akan

membuat 1 hingga 3 sayatan kecil di perut. Sebuah pipa semprot dimasukkan ke

dalam salah satu celah, dan gas CO2 memompa abdomen kemudian sebuah

laparascope dimasukkan ke celah yang lain. Peralatan bedah ditempatkan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

22

bagian terbuka (celah) yang kecil dan digunakan untuk mengangkat apendiks

(Kozar, et al., 2003).

I. Keterangan Empiris

Penggunaan antibiotika profilaksis pada sebelum operasi apendisitis akut

penting untuk mencegah terjadinya infeksi. Penelitian ini diharapkan dapat

mengevaluasi penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani

operasi apendisitis akut pada tahun 2011 di RS Baptis Batu Jawa Timur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat non-eksperimental sebab

observasinya dilakukan secara apa adanya, tanpa ada manipulasi atau intervensi

serta perlakuan dari peneliti (Notoatmodjo, 2010). Rancangan penelitian termasuk

dalam deskriptif evaluatif karena bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual

secara rinci sehingga dapat melukiskan fakta atau karakteristik populasi yang ada,

mengidentifikasi masalah yang terjadi, kemudian melakukan evaluasi atau

penilaian dari data yang telah dikumpulkan (Hasan, 2002). Penelitian ini bersifat

retrospektif karena data didapat dari penelusuran data masa lalu pasien yang

menjalani operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu Jawa Timur pada catatan

rekam medis yang diperoleh dari Instalasi Rekam Medis RS Baptis Batu Jawa

Timur.

B. Definisi Operasional

1. Pasien adalah seseorang yang menjalani operasi apendisitis akut di RS Baptis

Batu Jawa Timur tahun 2011, menggunakan antibiotika profilaksis dan

memiliki data rekam medis yang lengkap.

2. Operasi adalah operasi apendisitis akut yang berlangsung di RS Baptis Batu

Jawa Timur tahun 2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

24

3. Antibiotika profilaksis yang dimaksud yaitu antibiotika yang digunakan

sebelum maupun sesudah operasi apendisitis akut yang bertujuan untuk

mencegah infeksi setelah operasi.

4. Catatan rekam medik adalah catatan pengobatan dan perawatan pasien yang

memuat data nomor rekam medik, usia, jenis kelamin, diagnosis sebelum dan

sesudah operasi, tanggal operasi, jam operasi, jenis tindakan operasi, data

laboratorium, instruksi dokter, catatan keperawatan, catatan penggunaan obat,

lama keperawatan, riwayat pengobatan yang diterima, dan pemeriksaan fisik

pasien seperti tekanan darah, nadi, dan suhu badan.

5. Pedoman wawancara adalah susunan garis-garis besar pertanyaan yang

digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan wawancara mendalam.

6. Jenis antibiotika profilaksis yang dimaksud yaitu macam antibiotika yang

digunakan sebagai profilaksis.

7. Waktu pemberian adalah berapa jam pemberian antibiotika profilaksis

sebelum operasi yang bertujuan untuk mencegah infeksi.

8. Cara pemberian adalah intravena atau per oral.

9. Lama pemberian yaitu jumlah hari dimana pasien mendapatkan antibiotika

profilaksis.

10. Lama perawatan pasien yaitu jumlah hari yang dihitung mulai dari pasien

masuk ke rumah sakit sampai dengan keluar atau pulang dari rumah sakit.

C. Subyek Penelitian

Pengambilan subyek uji didasarkan pada kriteria inklusi yaitu pasien yang

menjalani operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

25

menggunakan antibiotika profilaksis serta memiliki penyakit penyerta lainnya.

Kriteria eksklusinya adalah operasi apendisitis akut yang dilakukan bersama

dengan prosedur operasi lainnya.

D. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan adalah lembar rekam medis pasien yang

menjalani operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah:

1. Lembar kerja untuk pengumpulan data.

2. Pedoman wawancara dengan Dokter Bedah di RS Baptis Batu Jawa Timur.

3. Pedoman wawancara dengan Kepala Instalasi Farmasi di RS Baptis Batu Jawa

Timur.

4. Pedoman wawancara dengan Perawat Kamar Bedah di RS Baptis Batu Jawa

Timur.

F. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Baptis Batu, Jalan Raya Tlekung

no 1 Batu, Jawa Timur.

G. Tata Cara Penelitian

Penelitian ini meliputi 3 tahap yaitu tahap persiapan, tahap pengambilan

data, dan tahap penyelesaian data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

26

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan dimulai dengan pembuatan proposal yang berisi semua

informasi mengenai penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang

menjalani operasi apendisitis dan surat ijin untuk melakukan penelitian di RS

Baptis Batu Jawa Timur.

2. Tahap pengambilan data

Pada tahap pengambilan data ini diawali dengan penelusuran jumlah

subyek penelitian dari rekam medis. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui

jumlah subyek, nomor rekam medis, tanggal operasi, nama dokter, dan jenis

kelamin pasien. Setelah diketahui jumlah subyek maka dilakukan pencatatan data

rekam medis pada lembar pencatatan yang berisi nomor rekam medis, usia, jenis

kelamin, keluhan, riwayat penyakit, data laboratorium, diagnosis sebelum dan

setelah operasi, tanggal pasien opname, tanggal pasien menjalani operasi, jam

operasi, jenis antibiotika profilaksis yang digunakan, waktu, cara pemberian, dosis

pemberian, lama pemberian, tanggal pasien keluar dari rumah sakit,

3. Tahap penyelesaian data

Pada tahap penyelesaian data ini data yang telah diperoleh dibagi dalam

beberapa kelompok berdasarkan karakteristik demografi pasien (usia, jenis

kelamin, keluhan, lama keluhan, dan lama perawatan pasien), pola penggunaan

antibiotika profilaksis (jenis antibiotika, waktu, cara, dosis, dan lama pemberian),

serta kesesuaian pemilihan dan penggunaan antibiotika profilaksi dengan standar

yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

27

H. Tata Cara Analisis Hasil

Data yang telah diperoleh dievaluasi menggunakan pedoman umum, yaitu

WHO Guidelines for Safe Surgery (WHO, 2009), Antimicrobial Prophylaxis in

Surgery (Kanji, et al., 2008), dan ASHP Therapeutic Guidelines (ASHP, 2013).

Kemudian data disajikan dalam bentuk tabel dan atau diagram.

Tata cara analisis sebagai berikut:

1. Jumlah pasien operasi apendisitis akut

Data jumlah pasien operasi apendisitis akut dianalisis dengan cara

menghitung jumlah pasien operasi apendisitis akut selama tahun 2011, lalu dari

data tersebut dihitung jumlah pasien yang menerima dan yang tidak menerima

antibiotika profilaksis.

2. Karakteristik demografi pasien

Analisis data karakteristik demografi pasien dilakukan berdasarkan usia,

jenis kelamin, keluhan, lama keluhan, dan lama perawatan pasien.

a. Distribusi pasien pada tiap kelompok usia. Kelompok usia pasien

dibagi secara rasional menjadi 7 kelompok dengan menggunakan rumus Struges

(Budiarto, 2001), yaitu: kelompok I (8-16 tahun), II (17-25 tahun), III (26-34

tahun), IV (35-43 tahun), V (44-52 tahun), VI (53-61 tahun), dan VII (62-70

tahun). Persentase masing-masing kelompok umur dihitung dengan cara

menghitung jumlah pasien tiap kelompok dibagi dengan jumlah total pasien dan

dikalikan dengan 100%.

b. Distribusi pasien pada tiap jenis kelamin. Jenis kelamin pasien terdiri

dari laki-laki dan perempuan. Persentase masing-masing jenis kelamin dihitung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

28

dengan cara menghitung jumlah pasien tiap kelompok dibagi dengan jumlah total

pasien dan dikalikan dengan 100%.

c. Distribusi pasien pada tiap keluhan apendisitis akut. Keluhan

apendisitis akut terdiri dari nyeri perut di bagian kanan bawah, demam (37,40C -

38,50C), mual, muntah, dan diare. Persentase masing-masing keluhan apendisitis

akut dihitung dengan cara menghitung jumlah pasien tiap kelompok yang

mengalami keluhan dibagi dengan jumlah total pasien dan dikalikan dengan

100%.

d. Distribusi pasien pada tiap lama keluhan apendisitis akut. Lama

keluhan pasien dihitung dari saat timbulnya gejala yang dirasakan hingga sebelum

pasien datang ke rumah sakit. Persentase masing-masing lama keluhan apendisitis

akut dihitung dengan cara menghitung jumlah pasien tiap kelompok dibagi

dengan jumlah total pasien dan dikalikan dengan 100%.

e. Rata-rata lama perawatan pasien. Lama perawatan pasien dihitung dari

tanggal pasien masuk ke rumah sakit sampai dengan tanggal pasien keluar atau

pulang dari rumah sakit. Rata-rata lama perawatan dihitung dengan cara

menghitung jumlah keseluruhan lama perawatan pasien operasi apendisitis akut

kemudian dibagi dengan jumlah total pasien operasi apendisitis akut.

3. Jenis, waktu, cara, dosis, dan lama pemberian antibiotika profilaksis

Analisis data dilakukan dengan cara mengelompokkan berdasarkan jenis

antibiotika, waktu, cara dosis, dan lama pemberian antibiotika profilaksis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

29

a. Jenis antibiotika. Persentase masing-masing jenis antibiotika profilaksis

dihitung dengan cara menghitung jumlah kasus pada tiap jenis antibiotika

profilaksis dibagi dengan jumlah total kasus dan dikalikan dengan 100%.

b. Waktu pemberian. Waktu pemberian antibiotika profilaksis terdiri dari

≤ 1 jam sebelum operasi, > 1 jam sebelum operasi, dan setelah operasi. Persentase

masing-masing kelompok waktu pemberian antibiotika profilaksis dihitung

dengan cara menghitung jumlah kasus waktu pemberian profilaksis pada tiap

kelompok dibagi dengan jumlah total kasus dan dikalikan dengan 100%.

c. Cara pemberian. Cara pemberian antibiotika profilaksis terdiri dari per

oral (PO) dan intravena (IV). Persentase masing-masing kelompok cara

pemberian antibiotika profilaksis dihitung dengan cara menghitung jumlah kasus

pada tiap kelompok cara pemberian antibiotika profilaksis dibagi dengan jumlah

total kasus dan dikalikan dengan 100%.

d. Dosis pemberian. Dosis pemberian antibiotika profilaksis ditulis

berdasarkan besarnya dosis tiap jenis antibiotika profilaksis yang tercantum pada

lembar rekam medis. Persentase masing-masing dosis pemberian antibiotika

profilaksis dihitung dengan cara menghitung jumlah kasus pada tiap dosis

pemberian dibagi dengan jumlah total kasus dan dikalikan dengan 100%.

e. Lama pemberian. Lama pemberian antibiotika profilaksis terdiri dari

pemberian 1 hari dan > 1 hari. Persentase masing-masing kelompok lama

pemberian antibiotika profilaksis dihitung dengan cara menghitung jumlah kasus

pada tiap kelompok lama pemberian dibagi dengan jumlah total kasus dan

dikalikan dengan 100%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

30

4. Kesesuaian pemilihan dan penggunaan antibiotika profilaksis

Kesesuaian pemilihan dan penggunaan antibiotika profilaksis ditinjau

berdasarkan pada jenis antibiotika profilaksis, waktu, cara dosis, dan lama

pemberian antibiotika profilaksis yang dibandingkan dengan WHO Guidelines for

Safe Surgery (WHO, 2009), Antimicrobial Prophylaxis in Surgery (Kanji, et al.,

2008), dan ASHP Therapeutic Guidelines (ASHP, 2013).

Persentase penggunaan antibiotika profilaksis yang sesuai maupun tidak

sesuai dihitung berdasarkan pada jenis antibiotika profilaksis, waktu, cara dosis,

dan lama pemberian antibiotika profilaksis. Cara perhitungannya adalah dengan

menghitung jumlah kasus pada tiap penggunaan antibiotika profilaksis yang

sesuai maupun tidak sesuai berdasarkan pada jenis antibiotika profilaksis, waktu,

cara dosis, dan lama pemberiannya, dibagi dengan jumlah total kasus dan

dikalikan dengan 100%.

5. Faktor-faktor yang mendasari pemilihan antibiotika profilaksis

Analisis faktor-faktor yang mendasari pemilihan antibiotika profilaksis

dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam terhadap dokter bedah yang

menggunakan antibiotika profilaksis, Kepala Instalasi Farmasi, dan Wakil Kepala

Kamar Bedah. Alasan pemilihan antibiotika profilaksis disajikan dalam bentuk

narasi dengan menyertakan testimoni yang mendukung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

31

I. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu :

1. Penelitian ini bersifat retrospektif sehingga data yang diperoleh dari rekam

medis kurang lengkap menyebabkan banyak data yang tereliminasi. Maka hasil

evaluasi belum mencakup keseluruhan kasus.

2. Rumah sakit tempat penelitian belum memiliki Standar Pelayanan Medik

sebagai pedoman dalam menentukan antibiotika profilaksis yang digunakan

untuk pasien apendisitis akut. Maka data yang didapat hanya dapat dievaluasi

menggunakan tiga pedoman yaitu WHO Guidelines for Safe Surgery (WHO,

2009), Antimicrobial Prophylaxis in Surgery (Kanji, et al., 2008), dan ASHP

Therapeutic Guidelines (ASHP, 2013).

3. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2012 sehingga data yang bisa diambil

adalah data pasien operasi apendisitis akut pada tahun 2011 dan wawancara

dengan dokter bedah, kepala instalasi farmasi dan wakil kepala kamar bedah

bisa dilaksanakan pada tahun 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Jumlah Pasien

Hasil penelitian menunjukkan ada 38 pasien yang menjalani operasi

apendistis akut pada tahun 2011 di RS Baptis Batu Jawa Timur. Kasus operasi

apendisitis akut ini menempati peringkat kedua pada tahun 2011 dan seluruh

pasien tersebut menerima antibiotika profilaksis. Berdasarkan kondisi setelah

operasi, keadaan luka operasi seluruh pasien baik atau tidak menunjukan adanya

infeksi.

Pasien yang menerima antibiotika profilaksis tidak mengalami infeksi luka

operasi karena mendapat perlindungan dari terjadinya infeksi selama operasi

berlangsung hingga selesai hasil ini diketahui dari catatan perawat mengenai luka

operasi pasien. Pada saluran pencernaan, terutama di bagian usus, terdapat

sejumlah besar populasi mikroorganisme yang berpotensi menyebabkan infeksi

(Kanji, et al., 2008). Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan dokter bedah

RS Baptis Batu Jawa Timur diperoleh bahwa operasi yang dilakukan di rumah

sakit tersebut adalah operasi bersih terkontaminasi. Oleh sebab itu, antibiotika

profilaksis harus selalu digunakan pada operasi apendisitis akut sehingga pasien

dapat terlindungi dari hadirnya bakteri penyebab infeksi dan mencegah terjadinya

infeksi setelah operasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

33

B. Karakteristik Demografi Pasien

1. Usia pasien

Hasil penelitian menunjukkan 38 pasien yang menjalani operasi

apendisitis akut berusia antara 8 hingga 68 tahun. Dengan menggunakan rumus

Struges (Budiarto, 2001) 38 pasien tersebut dikategorikan menjadi 6 kelompok

usia. Dari 6 kelompok tersebut yang memiliki jumlah pasien terbanyak adalah

kelompok ke III (27-35 tahun) dengan jumlah 10 orang lalu diikuti dengan

kelompok ke II dan ke I. Hasil tersebut sesuai dengan National Digestive Disease

Information Clearinghouse (2008) yang menjelaskan bahwa apendisitis akut lebih

sering diderita oleh orang yang berusia sekitar 10 hingga 30 tahun. Apendisitis

akut banyak terjadi pada masa anak – anak hingga dewasa muda dan menurun

secara bertahap setelah usia 30 tahun (Banieghbal, et al., 2011). Selain itu juga

dipengaruhi oleh pola makan yang kurang baik pada usia tersebut. Memang hal

ini tidak terjadi pada setiap orang, tapi seperti yang kita ketahui bahwa usia 20-40

tahun bisa dikategorikan sebagai usia produktif dan orang yang berada pada usia

tersebut melakukan banyak sekali kegiatan. Hal ini menyebabkan orang tersebut

mengabaikan nutrisi makanan yang dikonsumsinya. Kebanyakan orang memakan

makanan cepat saji agar tidak mengganggu waktunya, padahal makanan-makanan

cepat saji itu tidak mengandung serat yang cukup. Akibatnya terjadi kesulitan

buang air besar yang akan menyebabkan peningkatan tekanan pada rongga usus

dan pada akhinya menyebabkan sumbatan pada saluran apendiks (Pasaribu,

2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

34

Tabel I. Distribusi jumlah pasien operasi apendisitis akut menurut kelompok usia di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011

Kelompok Usia Jumlah Pasien % (n= 38) I (9-17 tahun) 7 18%

II (18-26 tahun) 8 21% III (27-35 tahun) 10 26% IV (36-44 tahun) 6 16% V (45-53 tahun) 6 16% VI (54-62 tahun) 1 3%

2. Jenis kelamin pasien

Pada penelitian ini, persentase pasien laki-laki yang menjalani operasi

apendisitis 53% (n= 38) dan pasien perempuan 47%, dengan rasio keduanya

adalah 1,13 : 1. Rasio yang hampir sama antara jumlah pasien laki-laki dan

perempuan ini menunjukkan bahwa baik laki-laki maupun perempuan mempunyai

kesempatan atau faktor risiko yang sama untuk mengalami apendisitis akut

(Craig, et al., 2006). Laki – laki memiliki jumlah lebih besar dibandingkan dengan

perempuan karena dipengaruhi aktivitas laki – laki yang lebih banyak

dibandingkan perempuan sehingga biasanya laki – laki membutuhkan asupan

makanan yang lebih banyak atau lebih sering. Namun terkadang mereka tidak

memperhatikan nutrisi makanan yang mereka makan dan dengan frekuensi

aktivitas laki – laki yang lebih banyak dibandingkan dengan perempuan, pola

makan laki – laki lebih sering tidak teratur.

Tabel II. Distribusi jumlah pasien apendisitis akut menurut jenis kelamin di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011

Jenis Kelamin Jumlah Pasien % (n= 38)

Perempuan 18 47%

Laki-laki 20 53%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

35

3. Keluhan pasien

Pada penelitian ini, keluhan yang dirasakan adalah nyeri perut di bagian

kanan bawah, demam (37,60C - 38,30C), mual, muntah, dan diare. Keluhan dari

pasien ini sesuai dengan gejala-gejala klinis ketika seseorang menderita

apendisitis akut, yaitu pasien mengalami nyeri di bagian perut (terutama perut

bagian kanan bawah), demam ringan (37,50C - 38,50C), mual, muntah, diare, dan

terkadang disertai dengan hilangnya nafsu makan (Ishikawa, 2003 dan Kozar, et

al., 2003).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 38 pasien apendisitis akut

mengeluhkan rasa nyeri perut di bagian kanan bawah. Nyeri perut di bagian kanan

bawah ini berkaitan dengan letak apendiks yang berada di posisi anterior (depan)

perut kanan bawah, sehingga ketika apendiks mengalami inflamasi dan

menimbulkan rasa sakit maka pasien akan menderita rasa nyeri di daerah tersebut

(Kozar, et al., 2003).

Tabel III. Distribusi jumlah pasien operasi apendisitis akut menurut jenis keluhan Di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011

No Jenis Keluhan Jumlah Pasien %(n=38) 1 Nyeri perut bagian kanan

bawah Ya (38) 100%

Tidak 0% 2 Demam Ya (9) 24%

Tidak (29) 76% 3 Mual/muntah Ya (13) 34%

Tidak (25) 66% 4 Diare Ya (15) 39%

Tidak (23) 61%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

36

4. Lama keluhan pasien

Pada penelitian ini keluhan pasien paling banyak adalah 2 hari, yaitu

sebesar 50% (n=38) seperti terlihat pada tabel IV. Berdasarkan diagnosis setelah

operasi, tidak ada pasien yang mengalami perforasi pada apendiksnya. Hal ini

menunjukkan lama keluhan yang dirasakan pasien berhubungan dengan seberapa

jauh apendisitisnya sudah berkembang. Apendisitis akut dapat berkembang

menjadi apendisitis perforasi dan risiko terjadinya perforasi meningkat setiap 12

jam setelah timbulnya gejala pada pasien yang tidak mendapat penanganan berupa

operasi (Papaziogas, et al., 2009). Oleh sebab itu, operasi harus sesegera mungkin

dilakukan pada pasien yang menderita apendisitis akut untuk mencegah

berkembangnya penyakit ke arah lebih serius.

Tabel IV. Distribusi jumlah pasien di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011 menurut lamanya keluhan sakit

No Lama Keluhan Jumlah Pasien %(n=38) 1 ≤1 hari 11 29% 2 2 hari 19 50% 3 3 hari 6 16% 4 4 hari 2 5%

5. Lama perawatan pasien

Lama perawatan untuk pasien operasi apendisitis akut berkisar 2- 4 hari,

dengan rata-rata 2 hari. Lama perawatan yang tidak panjang ini bertujuan untuk

mencegah adanya infeksi nosokomial dan membuat pasien dapat segera

melakukan aktifitas normalnya serta mengurangi biaya rumah sakit. Dengan

demikian, lama perawatan yang tidak panjang (kurang dari 3 hari) lebih aman dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

37

dapat meningkatkan kepuasan pasien maupun keluarganya terhadap pelayanan

rumah sakit (Krismanuel, 2010).

Tabel V. Lama perawatan pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu Jawa Timur 2011

Waktu Jumlah %(n=38) 2 hari 18 47% 3hari 12 32% 4hari 8 21%

C. Jenis, Waktu, Cara, Dosis, dan Lama Pemberian Antibiotika Profilaksis

1. Jenis antibiotika

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis antibiotika profilaksis yang

paling banyak digunakan adalah seftriakson, yaitu sebesar 63% (n= 38), kemudian

diikuti dengan sefotaksim sebanyak 37%.

Tabel VI. Distribusi jenis antibiotika yang digunakan sebagai profilaksis tunggal pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011

No. Jenis Antibiotika Jumlah Kasus % (n= 38) 1. Seftriakson 24 63% 2. Sefotaksim 14 37%

Sebagai antibiotika bakterisidal, seftriakson aktif membunuh bakteri gram

negatif dengan cara menghambat cross-linking peptidoglikan pada sintesis

dinding sel bakteri sehingga dinding sel bakteri lemah, bakteri lisis, dan akhirnya

mati (Gordon,2009 dan Graumlich, 2003). Mekanisme dan aktifitas seftriakson ini

mampu menurunkan jumlah bakteri penyebab infeksi yang hadir pada lokasi

operasi sehingga risiko terjadinya infeksi setelah operasi dapat diminimalkan.

Selain itu, seftriakson dan sefotaksim juga direkomendasikan oleh ASHP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

38

Therapeutic Guidelines sebagai antibiotika profilaksis pada pasien apendisitis

akut karena memiliki presentase SSI <5% (ASHP, 2013).

2. Waktu pemberian

Pemberian antibiotika profilaksis pada pasien apendisitis akut di RS Baptis

Batu Jawa Timur hanya dilakukan sebelum operasi. Hasil penelitian menunjukkan

antibiotika profilaksis yang diberikan kurang atau sama dengan 1 jam sebelum

operasi dilakukan dan paling sering diberikan 30 menit sebelum operasi.

Jika antibiotika profilaksis diberikan terlalu awal (lebih dari 1 jam sebelum

operasi) dapat mengakibatkan konsentrasi antibiotika profikasis dalam darah dan

jaringan tidak memadai (Kanji,et al., 2008 dan ASHP, 2013), sehingga efektifitas

antibiotika dalam melindungi pasien dari bakteri penyebab infeksi menjadi

berkurang sehingga risiko terjadinya infeksi setelah operasi pun dapat meningkat

(Steinberg, et al., 2009).

Tabel VII. Distribusi waktu pemberian antibiotika sebelum operasi operasi di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011

No Antibiotika Profilaksis

Jumlah Kasus Berdasarkan Waktu Pemberian Antibiotika Sebelum Operasi

30’ 35’ 40’ 45’ 50’ 55’ 60’ 1 Seftriakson 10 4 2 1 1 4 2 2 Sefotaksim 6 1 3 2 0 0 2

TOTAL 16 5 5 3 1 4 4 %(n=38) 42,1% 13,2% 13,2% 7,9% 2,6% 10,5% 10,5%

3. Cara pemberian

Pada penelitian ini semua antibiotika diberikan secara intravena (IV).

Pemberian secara intavena (IV) bertujuan untuk mencapainya konsentrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

39

antibiotika yang tinggi dalam darah dan lokasi penyayatan. Hal ini dikarenakan

antibiotika tidak mengalami proses absorpsi terlebih dahulu di saluran

gastrointestinal, tetapi langsung mengalami distribusi lalu masuk ke sirkulasi

sistemik setelah diadministrasikan. Akibatnya konsentrasi antibiotika dalam darah

dan jaringan pun dapat diperoleh dalam waktu yang lebih singkat (Bryant, et al.,

2010).

4. Dosis pemberian

Dosis pemberian antibiotika seftriakson dan sefotaksim sebagai profilaksis

pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu Jawa Timur adalah 1 gram

hingga 2 gram untuk pasien dewasa dan anak – anak. dengan usia lebih dari 12

tahun sedangkan pada pasien anak-anak yang berusia kurang dari 12 tahun,

seftriakson diberikan pada dosis 1 gram.

Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel VIII yang menunjukkan bahwa

antibiotika paling banyak diberikan pada dosis 2 gram, yaitu pada seftriakson

sebesar 15 kasus atau 40% (n=38) sedangkan pada sefotaksim pemberian dosis 2

gram sebanyak 7 kasus atau 18% (n=38). Pemberian dosis 1 gram menempati

urutan kedua yaitu seftriakson dengan 9 kasus atau 24% dan sefotaksim sebesar 7

kasus atau 18% (n=38). Antibiotika sefalosporin, khususnya seftriakson, memiliki

konsentrasi yang memadai dalam darah dan jaringan untuk melawan bakteri

penyebab infeksi setelah pemberian dalam dosis 1 gram maupun 2 gram (Martin

et al., 1996 dan Pollock, et al., 1982). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian

antibiotika sefalosporin dalam dosis 1 gram atau 2 gram dapat digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

40

melawan bakteri penyebab infeksi sehingga kejadian infeksi setelah operasi dapat

dihindari.

Tabel VIII. Distribusi dosis pemberian antibiotika profilakis di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011

No Antibiotika Profilaksis

Dosis Pemberian

Jumlah Kasus

% (n=38)

1 Seftriakson 1 gram 9 24% 2 gram 15 40%

2 Sefotaksim 1 gram 7 18% 2 gram 7 18%

5. Lama pemberian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua antibiotika profilaksis

dihentikan pemberiannya 24 jam setelah operasi pada pasien operasi apendisitis

akut. Antibiotika profilaksis yang diberikan lebih dari 24 jam tidak memberikan

perlindungan tambahan dari risiko terjadinya infeksi dibandingkan dengan yang

dihentikan pemberiannya 24 jam setelah operasi (Ward, et al., 2009 dan

Dellinger, et al., 1994). Keduanya mempunyai efikasi yang relatif sama, sehingga

pemberian antibiotika profilaksis tidak lebih dari 24 jam setelah operasi sudah

memadai untuk mencegah infeksi dan juga tidak menambah besarnya biaya yang

harus dikeluarkan oleh pasien akibat penggunaan obat selama di rumah sakit

(James, et al., 2008 dan Kanji, et al., 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

41

Tabel IX. Distribusi jumlah antibiotika profilaksis pada lama pemberian 24 jam dan lebih dari 24 jam di RS Baptis Batu Jawa Timur

tahun 2011

No Antibiotik Profilaksis

Jumlah Kasus Berdasarkan Lama Pemberian

24 jam >24 jam 1 Seftriakson 24 0 2 Sefotaksim 14 0

TOTAL % (n=38)

38 0 100% 0%

D. Kesesuaian Pemilihan dan Penggunaan Antibiotika Profilaksis

Pada penelitian ini peneliti memperoleh informasi bahwa RS Baptis Batu

Jawa Timur belum memiliki Standar Pelayanan Medik yang mengatur tentang

antibiotika profilaksis pada pasien apendisitis akut yang menjalani operasi.

Berdasarkan informasi yang didapat dari sekretaris komite medik dan apoteker

yang bertugas di RS Baptis Batu Jawa Timur pemberian antibiotika profilaksis

didasarkan pada kebijakan dokter sebelum operasi dilakukan. Oleh karena itu data

yang telah diperoleh hanya dapat dievaluasi berdasarkan pedoman umum, yaitu

WHO Guidelines for Safe Surgery (WHO, 2009),Antimicrobial Prophylaxis in

Surgery (Kanji, et al., 2008), dan ASHP Therapeutic Guidelines (ASHP, 2013).

1. Jenis antibiotika

Hasil penelitian menunjukkan seluruh jenis antibiotika profilaksis kurang

sesuai dengan pedoman umum (WHO, 2009, Kanji, et al., 2008, dan ASHP,

2013). Pedoman umum merekomendasikan penggunaan antibiotika sefalosporin

generasi kedua (sefositin dan sefotetan), kombinasi gentamisin dengan

metronidasol, sefotaksim (sefalosporin generasi III) dengan metronidasol, atau

kombinasi ampisilin dengan metronidasol sebagai profilaksis pada pasien operasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

42

apendisitis akut. Seftriakson adalah jenis antibiotika profilaksis yang paling

banyak digunakan, yaitu 24 kasus atau 63% dan sefotaksim 14 kasus atau 37%.

Penggunaan tunggal antibiotika profilaksis jenis seftriakson dan sefotaksim yang

termasuk dalam antibiotika sefalosporin generasi ketiga ini sesuai dengan

pedoman umum, karena 2 jenis antibiotika profilaksis tersebut seftriakson dan

sefotaksim mempunyai aktifitas lemah dalam melawan bakteri anaerob (Gnann, et

al., 1982 dan Rolfe, et al., 1982).

Sefalosporin generasi ketiga (seftriakson, sefotaksim, dan seftazidim)

dapat melawan bakteri gram negatif (Escherichia coli, shigella, salmonella,

klebsiella, proteus, enterobacter, serratia) dan beberapa bakteri gram positif (S.

pneumonia, S. aureus) (Javelosa, et al., 1989, Farber, et al., 1982, dan Hartley, et

al., 1977). ). Padahal bakteri anaerob dan bakteri gram negatif merupakan

mikroorganisme yang paling banyak menyebabkan infeksi setelah operasi pada

pasien operasi apendisitis akut, terutama Bacteroides fragilis dan Escherichia

coli (Elhag, et al., 1986 dan Lau, et al., 1984). Hal ini menunjukkan aktivitas

antibakteri sefalosporin generasi ketiga sesuai dengan mikroorganisme patogen

penyebab infeksi. Maka sebaiknya, pemilihan dan penggunaan antibiotika

sefalosporin generasi ketiga dikombinasi dengan metronidazole yang bisa

membunuh bakteri anaerob sehingga dapat melindungi pasien dalam mencegah

terjadinya infeksi setelah operasi apendisitis akut.

Pada penelitian ini ditemukan ada 2 pasien yang memiliki usia, berat

badan yang hampir sama tetapi mendapatkan jenis antibiotika profilaksis yang

berbeda yaitu pada pasien dengan no RM 50955 usia 34 tahun berat badan 51 kg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

43

mendapat antibiotika profilaksis jenis seftriakson dan pasien dengan no RM

51128 berat badan 50 kg mendapat antibiotika profilaksis jenis sefotaksim. Hal ini

didasarkan pada pengalaman dari dokter bedah yang menangani pasien tersebut

karena menurut dokter bedah selama ini belum pernah terjadi silang alergi dan

infeksi setelah operasi.

Tabel X. Distribusi jumlah kasus menurut jenis antibiotika profilaksis yang sesuai dan tidak sesuai pedoman umum (WHO, 2009; Kanji, et al., 2008; dan ASHP, 2013) di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011

No Jenis Antibiotika

Pedoman Umum (WHO, 2009; Kanji, et al., 2008; dan ASHP,

2013)

Jumlah % (n=38)

1 Seftriakson Tidak Sesuai 24 63% 2 Sefotaksim Sesuai 14 37%

2. Waktu pemberian

Pada penelitian ini antibiotika profilaksis diberikan kurang dari atau sama

dengan 1 jam sebelum operasi. Waktu pemberian tersebut sesuai dengan pedoman

umum WHO Guidelinesfor Safe Surgery (WHO, 2009), dan Antimicrobial

Prophylaxis in Surgery (Kanji, et al., 2008) yang merekomendasikan antibiotika

profilakis diberikan kurang dari 1 jam sebelum operasi dimulai. Kurangnya

efektivitas antibiotika salah satunya disebabkan oleh waktu pemberian yang tidak

optimal (James, et al., 2008). Antibiotika profilaksis yang diberikan terlalu awal

(lebih dari 1 jam sebelum operasi dimulai) tidak cukup memadai untuk

melindungi pasien dari bakteri-bakteri penyebab infeksi hingga prosedur operasi

selesai dilakukan (WHO, 2009 dan Kanji, et al., 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

44

Tabel XI. Distribusi jumlah kasus menurut waktu pemberian antibiotika profilaksis yang sesuai dan tidak sesuai pedoman umum (WHO, 2009; Kanji, et al., 2008; dan ASHP, 2013) di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011

No Waktu Pemberian Antibiotika

Pedoman Umum (WHO, 2009;

Kanji, et al., 2008; dan ASHP, 2013)

Jumlah % (n= 38)

1 ≤ 1 jam sebelum operasi

Sesuai 38 100%

2 > 1 jam sebelum operasi

tidak sesuai 0 0%

3. Cara pemberian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh antibiotika profilaksis

diberikan secara intravena (IV). Pemberian antibiotika profilaksis secara intravena

(IV) ini sesuai dengan pedoman umum WHO Guidelines for Safe Surgery (WHO,

2009), Antimicrobial Prophylaxis in Surgery (Kanji, et al., 2008), dan ASHP

Therapeutic Guidelines (ASHP, 2013).

Hal ini dikarenakan antibiotika profilaksis yang diberikan secara intravena

(IV) tidak mengalami proses absorpsi tetapi langsung masuk ke dalam sirkulasi

sistemik, sehingga konsentrasi antibiotika dapat diperoleh dengan cepat dan tepat

(Bryant, et al., 2010 dan Hessen, et al., 2004).

Pasien operasi apendisitis akut harus mendapat antibiotika profilaksis

secara intravena (IV) agar konsentrasi antibiotika tinggi dalam waktu singkat

sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi setelah operasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

45

Tabel XII. Distribusi jumlah kasus menurut cara pemberian antibiotika profilaksis yang sesuai dan tidak sesuai pedoman umum (WHO, 2009; Kanji, et al., 2008; dan ASHP, 2013) di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011

No Cara Pemberian Antibiotika

Pedoman Umum (WHO, 2009;

Kanji, et al., 2008; dan ASHP, 2013)

Jumlah % (n= 38)

1 IV Sesuai 38 100% 2 Per Oral Tidak Sesuai 0 0%

4. Dosis pemberian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien dewasa dan anak – anak

dengan usia lebih dari 12 tahun mendapat antibiotik seftriakson dan sefotaksim 1

gram hingga 2 gram, sedangkan untuk anak – anak dibawah usia 12 tahun

mendapat seftriakson dengan dosis 1 gram. Hal ini sesuai dengan AHSP:

Ceftriaxone (Systemic) (ASHP, 2013), Drug Information Handbook (Lacy, et al.,

2002), dan ASHP Therapeutic Guidelines (ASHP, 2013) yang merekomendasikan

dosis pemberian antibiotika golongan sefalosporin sebagai profilaksis operasi

pada pasien dewasa dan anak-anak yang berusia lebih dari 12 tahun atau anak-

anak dengan berat badan lebih dari 50 kg adalah 1-2 gram, sedangkan pada anak-

anak yang berusia kurang dari 12 tahun seftriakson diberikan dalam dosis 50-75

mg/kg BB, dengan dosis maksimal per hari adalah 2 gram. Bila diberikan dosis

yang kurang dari dosis yang dibutuhkan maka konsentrasi antibiotika pada darah

dan lokasi penyayatan tidak cukup mampu untuk melawan bakteri penyebab

infeksi dan dosis yang diberikan melebihi dosis yang dibutuhkan mengakibatkan

pasien mengalami mual, muntah, diare, atau kejang. Oleh karena itu dosis

pemberian yang optimal sangat penting untuk mencapai konsentrasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

46

memadai dalam darah dan lokasi penyayatan dan untuk menghindari efek yang

merugikan pada pasien (Hessen, et al., 2004).

Tabel XIII. Distribusi jumlah kasus menurut dosis pemberian antibiotika profilaksis yang sesuai dan tidak sesuai pedoman umum (WHO, 2009; Kanji, et al., 2008; dan ASHP, 2013) di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011

No Antibiotika Profilaksis

Dosis Pemberian

Pedoman Umum (WHO, 2009; Kanji, et al., 2008; dan ASHP, 2013)

Jumlah Kasus

% (n=38)

1 Seftriakson 1 gram Sesuai 9 24% 2 gram Sesuai 15 40%

2 Sefotaksim 1 gram Sesuai 7 18% 2 gram Sesuai 7 18%

5. Lama pemberian

Hasil penelitian menunjukkan seluruh antibiotika profilaksis dihentikan

pemberiannya 24 jam setelah operasi. Hasil ini sesuai dengan WHO Guidelines

for Safe Surgery (WHO, 2009), Antimicrobial Prophylaxis in Surgery(Kanji, et

al., 2008), dan ASHP Therapeutic Guidelines (ASHP, 2013) yang

merekomendasikan bahwa antibiotika yang digunakan sebagai profilaksis

dihentikan pemberiannya 24 jam atau 1 hari setelah prosedur operasi. Penghentian

lebih dari 24 jam pada pasien yang menerima antibiotika profilaksis tidak akan

mendapatkan perlindungan tambahan terhadap terjadinya infeksi setelah operasi

(Ward, et al., 2009). Antibiotika profilaksis yang diberikan lebih dari 24 jam

mempunyai efikasi yang relatif sama dengan antibiotika yang dihentikan

pemberiannya 24 jam setelah operasi, demikian pula pemberian antibiotika yang

terlalu lama dapat menimbulkan risiko resistensi suatu strain bakteri dan

bertambahnya biaya yang harus dikeluarkan (James, et al., 2008 dan Kanji, et al.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

47

2008). Oleh karena itu, pemberian antibiotika profilaksis sebaiknya dihentikan 24

jam setelah operasi karena tidak memberikan manfaat lebih dalam mencegah

infeksi setelah operasi dan dapat menimbulkan risiko yang merugikan bagi

pasien.\

Tabel XIV. Distribusi jumlah kasus menurut dosis pemberian antibiotika profilaksis yang sesuai dan tidak sesuai pedoman umum (WHO, 2009; Kanji, et al., 2008; dan ASHP, 2013) di RS Baptis Batu Jawa Timur tahun 2011

No Antibiotik Profilaksis

Jumlah Kasus Berdasarkan Lama Pemberian

Pedoman Umum (WHO, 2009; Kanji, et al., 2008;

dan ASHP, 2013) 24 jam >24 jam

1 Seftriakson 24 0 Sesuai 2 Sefotaksim 14 0 Sesuai

E. Faktor-faktor yang Mendasari Pemilihan Antibiotika Profilaksis

Pada penelitian ini seluruh pasien operasi apendisitis akut menerima

antibiotika sebagai profilaksis. Pasien yang menjalani operasi apendisitis akut

harus menerima antibiotika profilaksis karena pada saluran pencernaan sendiri

sudah terdapat sejumlah besar bakteri yang berpotensi menyebabkan infeksi

setelah operasi. Selain itu, operasi yang dilakukan pada RS Baptis Batu Jawa

Timur merupakan jenis operasi bersih terkontaminasi. Hal ini sesuai dengan hasil

wawancara dengan seorang Dokter Bedah, Kepala Instalasi Farmasi, dan Wakil

Kepala Kamar Bedah yang mempunyai pendapat sama terkait dengan pemberian

antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

48

“Saya selalu memberikan antibiotik profilaksis pada operasi apendisitis akut

karena operasi ini termasuk dalam operasi bersih terkontaminasi dan untuk

mencegah terjadinya infeksi serta mengurangi angka kejadian infeksi”.

Dokter bedah, Kepala Instalasi Farmasi, dan Wakil Kepala Kamar bedah

Berdasarkan hasil penelitian, biasanya dokter memberikan seftriakson

terlihat dari hasil seftriakson yang digunakan terdapat 24 kasus atau 63% (n=38).

Pertimbangan dokter bedah memilih seftriakson sebagai antibiotika

profilaksis adalah berdasarkan keamanan dari antibiotika tersebut. Alasan

pemilihan antibiotika profilaksis ini terungkap dalam hasil wawancara sebagai

berikut:

“Jarang terjadi silang alergi pada seftriakson bila dosisnya sesuai yaitu 1

sampai 2 gram selain itu juga karena disini kebanyakan pasien dengan

askes sosial sehingga ada pertimbangan biaya dalam pemilihan. Sejauh

ini tidak terjadi apa –apa dengan pasien-pasien saya”

Dokter bedah

Pemilihan Seftriakson pada pasien apendisitis akut dikarenakan

Seftriakson mempunyai waktu paruh eliminasi yang lebih panjang dibandingkan

antibiotika jenis lain, yaitu 5-9 jam (Lacy, et al., 2002). Waktu paruh eliminasi

yang panjang ini menjadi salah satu pertimbangan seftriakson lebih dipilih sebagai

antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut di RS

“Biasanya dokter memilih antibiotika yang waktu paruhnya panjang

untuk menghindari terjadinya infeksi, kalau sampai terjadi infeksi kan

membuat dokter bekerja dua kali mbak”

Kepala Instalasi Farmasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

49

Baptis Batu Jawa Timur. Hal ini dikarenakan dengan mempunyai waktu paruh

eliminasi yang lebih panjang, maka frekuensi pemberian seftriakson menjadi lebih

jarang dibandingkan dengan antibiotika jenis lainnya (Gootz, 1990 dan Kalman, et

al., 1990).

Berdasarkan hasil penelitian, antibiotika profilaksis yang diberikan kurang

dari atau sama dengan 1 jam sebelum operasi. Pemberian antibiotika profilaksis

ini sesuai dengan WHO Guidelines for Safe Surgery (WHO, 2009) dan

Antimicrobial Prophylaxis in Surgery (Kanji, et al., 2008) yang

merekomendasikan waktu pemberian antibiotika profilaksis 1 jam sebelum

operasi.

Dokter selalu memberikan antibiotika profilaksis pada pasien operasi

apendisitis akut 30 menit sampai 1 jam sebelum operasi. Namun tidak selalu

terpaku waktu tersebut karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut antara lain ruangan operasi masih digunakan untuk operasi lain sehingga

pasien yang akan menjalani operasi apendisitis akut harus menunggu terlebih

dahulu atau dokter bedah yang menangani pasien operasi apendisitis akut belum

tiba di kamar operasi. Hal ini terungkap dalam hasil wawancara berikut:

“Biasanya waktu pemberian disesuaikan dengan permintaan dari kamar operasi, biasanya waktu mau start operasi kamar operasi minta lewat telpon untuk diantarkan antibiotik 30 – 60 menit langsung kita antarkan cuma kadang setelah tiba di kamar operasi tidak langsung diberikan mungkin menunggu dokternya datang dulu ”.

Kepala Instalasi Farmasi

“Untuk waktu pemberian profilaksis ini diberikan setengah jam atau satu jam pre op tapi itu juga tergantung kamar OK nya mbak kadang kan masih digunakan jadi kita antri dulu sehingga profilaksis yang diberikan menjadi molor waktunya”.

Dokter bedah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

50

Sebelum operasi apendisitis akut dimulai, antibiotika profilaksis harus

diberikan terlebih dahulu pada pasien. Antibiotika profilaksis yang diberikan

setelah operasi akan meningkatkan risiko infeksi pada pasien yang menjalani

operasi apendisitis akut. Hal ini dikarenakan pasien yang menerima antibiotika

profilaksis setelah operasi tidak mendapatkan perlindungan dari adanya

mikroorganisme-mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan infeksi dari

operasi dimulai hingga operasi selesai dilakukan (WHO, 2009 dan Kanji, et al.,

2008).

Berdasarkan penelitian seluruh pasien yang menjalani operasi apendisitis

akut mendapatkan antibiotika profilaksis sebelum operasi dilakukan dan lama

pemberiannya 1 hari bisa dilihat dalam wawancara berikut :

Lama pemberian antibiotika profilaksis lebih dari 24 jam atau 1 hari

setelah operasi tidak sesuai dengan WHO Guidelines for Safe Surgery (WHO,

2009) dan ASHP Therapeutic Guidelines (ASHP, 2013) yang merekomendasikan

antibiotika profilaksis dihentikan pemberiannya 24 jam atau 1 hari setelah

operasi. Pemberian antibiotika profilaksis lebih dari 24 jam setelah operasi

mempunyai efikasi yang relatif sama dengan pemberian selama 24 jam dalam

menurunkan risiko terjadinya infeksi setelah operasi pada pasien operasi

apendisitis akut tanpa perforasi. Hal ini dikarenakan penggunaan antibiotika

profilaksis hingga lebih dari 24 jam tidak memberikan perlindungan tambahan

“pasien mendapat profilaksis ini cukup 1 hari saja setengah jam sebelum operasi dilakukan lah....”

Dokter bedah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

51

dalam mencegah infeksi setelah operasi, sehingga pemberian antibiotika profilakis

lebih dari 24 jam tidak mempunyai manfaat lebih dan tidak diperlukan (Ward, et.

al., 2009 dan Dellinger, et al., 1994). Lagipula pemberian antibiotika yang terlalu

lama dapat berisiko pada terjadinya resistensi suatu strain bakteri dan

meningkatkan biaya yang dikeluarkan oleh pasien (James, et al., 2008 dan Kanji,

et al., 2008). Faktor ekonomis juga menjadi pertimbangan dokter dalam memilih

seftriakson dan sefotaksim sebagai antibiotika profilaksis yang digunakan pada

pasien operasi apendisitis akut. Berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan No.

436/Menkes/SK/XI/2013 tentang Harga Eceran Tertinggi Obat Generik, harga

sefotaksim 1 g/vial Rp. 9.356,- dan seftriakson 1 g/vial Rp. 11.602,- harga

tersebut lebih murah dibandingkan dengan harga sefositin sefalosporin generasi II

yang direkomendasikan oleh pedoman umum yaitu 1 g/vial $8,52 atau senilai Rp.

110.760,- .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa:

1. Karakteristik demografi pasien adalah (n=38) 18% pasien berusia antara 9-17

tahun, 21% pasien berusia antara 18-26 tahun, 26% pasien berusia antara 27-35

tahun, 16% pasien berusia antara 36-44 tahun, 16% pasien berusia antara 45-53

tahun dan 3% pasien berusia antara 54-62 tahun. Pasien berjenis kelamin laki –

laki sebanyak 53%, dan 47% pasien berjenis kelamin perempuan. Semua pasien

(100%) mengeluhkan nyeri perut bagian kanan bawah. Pasien dengan lama

keluhan selama 2 hari sebesar 50%, dan rata-rata lama perawatan pasien selama

di rumah sakit adalah 2-3 hari.

2. Antibiotika profilaksis yang diberikan pada pasien yang menjalani operasi

apendisitis akut di RS Baptis Batu jawa Timur yaitu seftriakson dengan jumlah

24 pasien (63%) dan sefotaksim dengan jumlah 14 pasien (37%) (n= 38),

semua diberikan ≤ 1 jam sebelum operasi, seluruhnya (100%) pemberian

secara intravena (IV), pada dosis 2 gram sebesar 7%, dan pemberiannya

dihentikan 24 jam setelah operasi.

3. Pemilihan jenis, waktu, dosis, dan lama pemberian antibiotika profilaksis di RS

Baptis Batu yang sesuai dengan guideline atau pedoman yaitu 37% pasien yang

menerima antibiotika profilaksis jenis sefotaksim, waktu pemberian yang tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

53

yaitu 30-60 menit sebelum operasi, dosis pemberian 2 gram dan

pemberiannya dihentikan 24 jam setelah operasi.

4. Faktor-faktor yang mendasari pemilihan antibiotika profilaksis di RS Baptis

Batu adalah jarang menimbulkan reaksi alergi dan harga yang terjangkau.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian ini, saran yang dapat penulis berikan

antara lain:

1. Bagi Rumah Sakit Baptis Batu Jawa Timur disarankan untuk menyepakati dan

menuyusun Standar Pelayanan Medik. Pemberian alternatif antibiotika

profilaksis dapat diberikan kombinasi antibiotika profilaksis yang ada di

pasaran seperti metronidazole dengan ampisilin atau gentamisin.

2. Bagi peneliti lain disarankan melakukan penelitian ini secara prospektif agar

dapat memberikan rekomendasi pemilihan jenis, waktu, dosis, dan lama

pemberian antibiotika profilaksis yang sesuai dengan pedoman secara langsung

kepada dokter bedah untuk pasien operasi apendisitis akut berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

54

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2000, Informasi Obat Nasional Indonesia 2000 (IONI), 210, Depkes RI,

Jakarta

Applegate K.E.,Sivit C.J., Salvator A.E., Borisa V.J., Dudgeon D.L., Stallion A.E.

et al., 2001> Effect of Cross-Sectional Imaging on Negative Appendectomy

Perforation Rates in Children, Pediatric Imaging, RSNA, pp. 103 – 107

American Society of Health-System Pharmacists, 2013, Ceftriaxone

(Systemic), http://www.ashp.org/s_ashp/docs/files/practice_and_policy/ceftri

axone.pdf, diakses tanggal 19 Agustus 2014.

American Society of Health-System Pharmacists, 2013, ASHP Therapeutic

Guidelines on Antimicrobial Prophylaxis in Surgery, Am. J. Health-Syst.

Pharm., 56, 1839-1888.

Banieghbal, B., and Lakhoo, K., 2011, Appendicitis, in Ameh, A., Bickler, S. W.,

Lakhoo, K., Nwomeh, B. C., and Poenaru, D., Paediatric Surgery: A

Comprehensive Text for Africa, Global HELP Organization, Seattle, pp.

453-454.

Bernard A. Birnbaum, MD and Stephanie R. Wilson, MD, 2000. Appendicitis at

the Millennium http://radiology.rsnajnls.org/cgi/content/full/215/2/337

diaksestanggal 6 November 2013

Bryant, B. J., Knights, K. M., Salerno, E., 2010, Pharmacology for Health

Professionals, Elsevier, Sydney, pp. 129-134.

Craig, S., 2005, Appendicitis Acute http://www.emedicine.com/emerg, diakses

tanggal 6 November 2013

Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Matzke, B. R., Wells, B. G., Posey, M. L., 2005,

Pharamacotherapy a Pathophysiologic Approach, 6th ed., Appleton and

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

55

Lange, Stampord Conecticut, USA2217-2227

Doherty, G. M. dan Way, L. W., 2006, Current Surgical Diagnosis & Treatment,

21th edition, 106-107, Lange Medical Books/McGraw-Hill Companies Inc,

North America

Eylin, 2009, Karakteristik Pasien dan Diagnosis Histologi pada Kasus

Apendisitis Berdasarkan Data Registrasi di Departemen Patologi Anatomi

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Umum Pusat

Nasional Cipto Mangunkusumo pada Tahun 2003-200, Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

Faiz, Omar dan David Moffat, 2004, Anatomy at a Glance, Erlangga, Jakarta.

Gnann, J. W., Goetter, W. E., Elliot, A. M., and Cobbs, C. G., 1982, Ceftriaxone:

In Vitro Studies and Clinical Evaluation, Antimicrobial Agents and

Chemotherapy, 22 (1), 1-9.

Gootz, T. D., 1990, Discovery and Development of New Antimicrobial Agents,

Clin. Lin. Microbiol. Rev., 3 (1), 17-25.

Hessen, M. T., and Kaye, D., 2004, Principles of Use of Antibacterial Agents,

Infect. Dis. Clin. N. Am., 8, 435-450.

Imelda, 2008, Studi Penggunaan Antibiotika pada Kasus Bedah Apendiks:

Instalasi Rawat Inap Bedah RSU Dr. Soetomo Surabaya, Skripsi, 33,

UniversitasAirlangga, Surabaya.

James, M., and Martinez, A. A., 2008, Antibiotics and Perioperative Infections,

Clinical Anaesthesiology, 22 (3), 571-582.

Kakkilaya, S., 2008, Rational Medicine : Rational use of antibiotics

http://www.rationalmedicine.org/antibiotics.htm , diakses tanggal 12

Maret 2015.

Kalman, B., and Barriere, S. L., 1990, Review of the Pharmacology,

Pharmacokinetics, and Clinical Use of Cephalosporins, Department of

Pharmaceutical Services and Division of Infectious Diseases, Department of

Medicine, UCLA Medical Center, Los Angeles, 17(3), 204-205.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

56

Kanji, S., and Devlin, J. W., 2008, Antimicrobial Prophylaxis in Surgery, in

Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey,

L.M., Pharmacotherapy: A Pathophysiology Approach, 7th edition,

McGraw-Hill Companies, Inc., United States of America, pp. 2218-2224.

Kozar, R. A., and Roslyn, J. J., 2003, The Appendix, in Schwartz, S. I., Shires, G.

T., Spencer, F. C., Daly, J. M., Fischer, J. E., and Galloway, A. C.,

Principles of Surgery, 7th edition, McGraw-Hill Companies, Inc., United

States of America, pp. 27.

Lacy, C. F., Armstrong, L. L., Goldman, M. P., and Lance, L. L., 2002, Drug

Information Handbook, 11th edition, Lexy-Comp. Inc., Canada, pp. 269-270.

Mansjoer Arief, Triyanti Kuspuji, Savitri Rakhmi, Wardhani Wahyu Ika,

Setiowulan Wiwiek., 2000, Penyakit Hirschsprung, Kapita Selekta

Kedokteran Edisi 3 Jilid 2, Penerbit Media Aesculapius FK UI, Jakarta,

hal. 380-381

Papaziogas B., Tsiaousis, P., Koutelidakis, I., Giakoustidis, A., Atmatzidis, S.,

and Atmatzidis, K., 2009, Effect of Time on Risk of Perforation in Acute

Appendicitis, Acta. Chir. Belg., 109, 75-80.

Pasaribu, IC, 2010, Karakteristik Penderita Apendisitis, Universitas Sumatra

Utara, Medan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Nomor 2406/MENKES/PER/XII/2011

Pieter, John, 2005, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi II, Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta, hal. 646-647

Pratiwi, S. T., Mikrobiologifarmasi, Erlangga, Jakarta, pp 151, 154 – 164.

Rolfe, R. D., and Finegold, S. M., 1982, Comparative In Vitro Activity of

Ceftriaxone Against Anaerobic Bacteria, Antimicrobial Agents and

Chemotherapy, 22 (2), 338-341.

Schmitz, G., Hans, L., and Michael H., 2009, Farmakologi dan Toksikologi, Edisi

3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 487-494.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

57

Setiabudy, R., (2007). Pengantar Antimikroba Farmakologi dan Terapi, Edisi

kelima, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, hal. 585, 592-593

Silen, W., Kasper DL, Fauci AS, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson

JL, 2005, Harrisons’s principles of internal medicine, sixth edition, Mc-

Graw Hill, New York

Sjamsuhidajat R, de Jong W, 2011, Buku ajar Ilmu Bedah, Edisi 3, EGC, Jakarta

Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah Brunner dan Suddarth, Edisi 8, EGC, Jakarta

Steinberg, J. P., Braun, B. I., Hellinger, W. C., Kusek, L., Bozikis, M. R., Bush,

A. J., et al., 2009, Timing of Antimicrobial Prophylaxis and the Risk of

Surgical Site Infections: Results From the Trial to Reduce Antimicrobial

Prophylaxis Errors, Ann. Surg., 250, 10-16.

Tan H.T., dan Rahardja, K., 2003, Obat-obat Penting, Edisi ke-5, Gramedia,

Jakarta, pp. 56

Ward, P. A., Smith, C. A., Shaikh, I. A., and Yalamarthi, S., 2009, Prolonged Use

of Antibiotics in Complicated Appendicitis: Does It Prevent Post-

appendicectomy Complications?, The Internet Journal of Surgery, 21 (1).

WHO, 2004, Globlal burden disease, http://www.who.int, diakses tanggal 15

Maret 2015

World Health Organization, 2013, Guidelines for ATC Classification and DDD

Assignment, 16th edition, WHO Collaborating Centre for Drug Statistics

Methodology Norwegian Institute of Public Health, Oslo, pp. 15-22.

Yuma, 2009, Evaluasi Penggunaan Antibiotika Profilaksis pada Pasien yang

Menjalani Operasi Apendisitis Akut di RS Panti Rapih, Skripsi, 31,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

58

Lampiran 1. Lembar kerja pengumpulan data

Data diri (No. RM: )

Data Operasi Keluhan (Lama keluhan)

Nama Obat Jam Pemberian Obat

Umur: Tanggal: Nyeri perut Dosis Jam operasi mulai

Suhu Badan (demam) Cara pemberian Jam operasi selesai

Jenis kelamin : Nama dokter Mual / Muntah Dosis Hari masuk rumah sakit

Berat Badan : Diagnosis Diare Lama pemberian Hari keluar rumah sakit

Luka Paska operasi (Kondisi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

59

Lampiran 2 : Data pasien yang menjalani operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun 2011

No. Usia BB L/P Lama Diagnosis Lama Diagnosis Jenis Antibiotika Waktu Cara Dosis Lama Kondisi LamaRM (thn) (kg) Keluhan Pre- Operasi Post- Profilaksis Pemberian Pemberian Pemberian Perawatan

(hari) operasi (menit) operasi (menit) (hari) (hari)Sefotaksim Seftriakson IV PO Luka Tidak

Baik Baik

Januari (2)50055 20 53 L 3 App akut sederhana 70' App akut sederhana √ 30' √ 2g 1x1 1 √ 350068 31 45 P 2 App akut sederhana 75' App akut sederhana √ 55' √ 2g 1x1 1 √ 3

Februari (3)50392 24 53 L 4 App akut sederhana 30' App akut sederhana √ 30' √ 2g 1x1 1 √ 247532 31 50 L 2 App akut sederhana 70' App akut sederhana √ 60' √ 1g 1x1 1 √ 250711 39 54 L 3 App akut sederhana 50' App akut sederhana √ 45' √ 1g 1x1 1 √ 3

Maret (9)50914 44 77 L 2 App akut sederhana 50' App akut sederhana √ 40' √ 1g 1x1 1 √ 450955 34 51 P 2 App akut sederhana 40' App akut sederhana √ 55' √ 2g 1x1 1 √ 250965 25 62 L 3 App akut sederhana 40' App akut sederhana √ 30' √ 2g 1x1 1 √ 245626 47 53 L 2 App akut sederhana 40' App akut sederhana √ 30' √ 1g 1x1 1 √ 351040 42 55 P 3 App akut sederhana 70' App akut sederhana √ 60' √ 1g 1x1 1 √ 351128 35 50 L 3 App akut sederhana 70' App akut sederhana √ 60' √ 2g 1x1 1 √ 251218 44 58 P 4 App akut sederhana 50' App akut sederhana √ 40' √ 2g 1x1 1 √ 215412 30 50 P 2 App akut sederhana 40' App akut sederhana √ 30' √ 1g 1x1 1 √ 251256 20 50 P 2 App akut sederhana 35' App akut sederhana √ 30' √ 2g 1x1 1 √ 2

April (5)45617 28 81 L 2 App akut sederhana 35' App akut sederhana √ 55' √ 2g 1x1 1 √ 251326 10 21 P ≤1 App akut sederhana 65' App akut sederhana √ 35' √ 1g 1x1 1 √ 451397 34 59 P ≤1 App akut sederhana 50' App akut sederhana √ 40' √ 1g 1x1 3 √ 251303 33 57 L ≤1 App akut sederhana 15' App akut sederhana √ 30' √ 2g 1x1 1 √ 251763 20 49 L 2 App akut sederhana 65' App akut sederhana √ 30' √ 2g 1x1 1 √ 4

Pemberian Pasca Operasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

60

Mei (4)52006 41 65 L 2 App akut sederhana 75' App akut sederhana √ 55' √ 2g 1x1 1 √ 352340 20 45 L ≤1 App akut sederhana 50' App akut sederhana √ 30' √ 2g 1x1 1 √ 252373 48 62 P 2 App akut sederhana 70' App akut sederhana √ 60' √ 2g 1x1 1 √ 452515 11 35 P 2 App akut sederhana 35' App akut sederhana √ 30' √ 1g 1x1 1 √ 2

Juni (1)48868 35 54,5 L ≤1 App akut sederhana 50' App akut sederhana √ 35' √ 1g 1x1 1 √ 3

Juli (2)45646 10 32 P ≤1 App akut sederhana 30' App akut sederhana √ 40' √ 1g 1x1 1 √ 353573 19 47 P ≤1 App akut sederhana 45' App akut sederhana √ 30' √ 2g 1x1 1 √ 2

Agustus (1)24775 15 45 L ≤1 App akut sederhana 30' App akut sederhana √ 45' √ 2g 1x1 1 √ 4

September (8)54193 27 67 P 2 App akut sederhana 30' App akut sederhana √ 30' √ 2g 1x1 1 √ 254022 45 57 P 3 App akut sederhana 50' App akut sederhana √ 30' √ 2g 1x1 1 √ 254286 9 46,5 L 2 App akut sederhana 30' App akut sederhana √ 40' √ 1g 1x1 1 √ 454417 50 80 L ≤1 App akut sederhana 40' App akut sederhana √ 35' √ 2g 1x1 2 √ 352349 15 44,5 P 2 App akut sederhana 30' App akut sederhana √ 30' √ 2g 1x1 1 √ 227089 47 70 L 2 App akut sederhana 50' App akut sederhana √ 30' √ 2g 1x1 1 √ 354526 50 48 P 2 App akut sederhana 50' App akut sederhana √ 35' √ 2g 1x1 1 √ 454617 39 50 L 2 App akut sederhana 30' App akut sederhana √ 35' √ 2g 1x5 1 √ 3

November (2)55341 22 47 P ≤1 App akut sederhana 45' App akut sederhana √ 55' √ 1g 1x1 1 √ 255463 15 50 P ≤1 App akut sederhana 30' App akut sederhana √ 45' √ 1g 1x1 1 √ 4

Desember (1)55866 57 99,5 L 2 App akut sederhana 30' App akut sederhana √ 30' √ 1g 1x1 1 √ 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

61

Lampiran 3 : Hasil wawancara dengan dokter bedah

1. Apakah dokter selalu memberikan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani

operasi?

Iya, saya selalu memberikan profilaksis.

2. Alasan apa yang mendasari dokter untuk selalu memberikan antibiotika profilaksis?

Begini saya selalu memberikan antibiotik profilaksis pada operasi apendisitis akut

karena operasi ini termasuk dalam operasi bersih terkontaminasi dan untuk mencegah

terjadinya infeksi serta mengurangi angka kejadian infeksi.

3. Antibiotika profilaksis apa yang biasanya dokter berikan pada pasien yang menjalani

operasi apendisitis akut ini? Alasannya?

Biasanya saya memberikan seftriakson mbak karena Jarang terjadi silang alergi pada

seftriakson bila dosisnya sesuai yaitu 1 sampe 2 gram selain itu juga karena disini

kebanyakan pasien dengan askes sosial sehingga ada pertimbangan biaya dalam

pemilihan. Sejauh ini tidak terjadi apa –apa dengan pasien-pasien saya.

4. Lalu Dok, apakah RS Baptis Batu ini mengatur pemilihan antibiotika profilaksis dan

dosis yang diberikan pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut ini?

Enggak ada deh mbak semua saya yang menentukan hehehe

5. Berdasarkan data yang saya dapat keseluruhan pasien yang menjalani operasi

apendisitis akut ini menerima antibiotika profilaksis sebelum operasi berkisar antara 30

menit hingga 1 jam, apa yang menjadi pertimbangan dokter untuk memberikan

antibiotika dalam rentang waktu tersebut?

Biar antibiotikanya bisa bekerja maksimal mbak benar-benar melindungi dari

mikroorganisme-mikroorganisme yang bisa menyebabkan infeksi. Untuk waktu

pemberian profilaksis ini diberikan setengah jam atau satu jam pre op tapi itu juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

62

tergantung kamar OK nya mbak kadang kan masih digunakan jadi kita antri dulu

sehingga profilaksis yang diberikan menjadi molor waktunya.

6. Terus Dok, disini dari data yang saya dapat dokter memberikan antibiotika profilaksis

ini hanya dalam 1 hari saja, apa yang menjadi pertimbangan dokter?

Hehe saya rasa sudah cukup diberikan dalam 1 hari saja mbak sejauh ini enggak ada

pasien saya yang kenapa-kenapa setelah operasi jadi ya cukuplah satu kali sebelum

operasi di hari itu.

7. Kemudian apakah dokter mencermati peresepan antibiotika seftriakson ini sudah dapat

mencegah terjadinya infeksi setelah operasi?

Sudah sih mbak...sejauh ini enggak ada pasien saya yang mengeluh luka operasi

kenapa-kenapa

8. Oh ya adakah keluhan yang disampaikan oleh pasien mengenai biaya yang harus

dikeluarkan, efek samping, semua yang berkaitan dengan penggunaan antibiotika

profilaksis ini Dok?

Mengenai biaya kebanyakan pasien saya ini ditanggung oleh askes jadi mereka tidak

pernah ada keluhan kalau misalnya ada obat yang diganti sehingga mereka harus

membayar di luar itu pihak rumah sakit selalu menginformasikan, untuk penggunaan

profilaksis ini enggak ada keluhan kayaknya sejauh ini baik-baik saja respon dari para

pasien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

63

Lampiran 4 : Hasil wawancara dengan kepala instalasi farmasi

1. Apakah dokter selalu memberikan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani

operasi?

Iya dokter selalu memberikan profilaksis kan untuk mencegah infeksi setelah operasi

toh...

2. Lalu biasanya dokter memberikan antibiotik profilaksis yang apa ya Bu?

Biasanya sih yang dipesan ke farmasi itu seftriakson, sefotaksim gitu

3. Apakah di rumah sakit ini terdapat standar prosedur operasi apendisitis akut?

Hahaha enggak ada ini masih rencana mau dibuat

4. Lalu bagaimana dengan pemilihan dosisnya Bu?

Biasanya dosisnya sudah ditentukan dokter waktu kamar bedah telpon ke farmasi minta

antibiotik untuk diantarkan ke sana itu sudah menginformasikan jenis dan dosisnya

kita tinggal antar aja ke kamar bedah

5. Apakah ibu pernah diajak dokter untuk diskusi dalam pemilihan antibiotika ini dan

dosisnya?

Enggak pernah mbak pokoknya kamar bedah mintanya apa ya kita sediakan itu

6. Terus kira-kira apa yang menjadi pertimbangan dokter memilih seftriakson untuk

pasien apendisitis akut ini ya Bu?

Biasanya dokter memilih antibiotika yang waktu patuhnya panjang untuk menghindari

terjadinya infeksi, kalau sampai terjadi infeksi kan membuat dokter bekerja dua kali

mbak nah seftriakson ini kan waktu paruhnya panjang toh mbak

7. Berdasarkan data yang saya dapat seluruh pasien mendapatkan antibiotika profilaksis

ini 30 menit sampai 1 jam sebelum operasi dan hanya dalam waktu 1 hari, mengapa

begitu Bu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

64

Ya kan profilaksis tujuannya untuk mencegah jadi diberikan sebelum operasi sekitar

30 menit sampai 1 jam mbak, biasanya waktu mau start operasi kamar operasi minta

lewat telpon untuk diantarkan antibiotik 30 – 60 menit langsung kita antarkan cuma

kadang setelah tiba di kamar bedah tidak langsung diberikan mungkin menunggu

dokternya datang dulu kalau enggak kamar operasinya masih digunakan

8. Kemudian apakah ibu mencermati peresepan antibiotika seftriakson ini sudah dapat

mencegah terjadinya infeksi setelah operasi?

Sudah...kayaknya enggak ada yang infeksi mbak hehehe kalau pun ada nanti dokter

yang meresepkan obatnya kita tinggal menyediakan yang dokter minta

9. Adakah keluhan yang disampaikan oleh pasien mengenai biaya yang harus dikeluarkan,

efek samping, semua yang berkaitan dengan penggunaan antibiotika profilaksis ini Bu?

Keluhan biaya enggak ada sih kan kebanyakan sudah ditanggung askes BPJS atau

yang lainnya mbak, kalau yang berkaitan sama antibiotikanya sebelumnya pasti dokter

sudah melakukan kayak skin test gitu mbak untuk memastikan pasien itu tidak ada

alergi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

65

Lampiran 5 : Hasil wawancara dengan wakil kepala kamar bedah

1. Apakah dokter selalu memberikan antibiotika profilaksis pada pasien yang

menjalani operasi?

Iya dokter selalu memberikan antibiotik profilaksis pada semua operasi

biar enggak infeksi nanti

2. Lalu biasanya dokter memberikan antibiotik profilaksis yang apa ya?

Biasanya sih dokternya ngasi seftriakson soalnya itu yang selalu dikirim

sama farmasi

3. Apakah di rumah sakit ini terdapat standar prosedur operasi apendisitis

akut?

Ada harusnya ya hehehe kurang tahu saya

4. Berdasarkan data yang saya dapatkan Pak, semua pasien menerima

antibiotika profilaksis 30 menit sampai 60 menit sebelum operasi, menurut

bapak bagaimana?

Ya untuk mencegah infeksi jadi dikasi sebelumnya 30 menit sampai 60 menit

tapi enggak semua bisa tepat sih mbak kan kadang ruangannya masi

dipakai operasi pasien lain kadang pasien tiba di kamar operasi ini juga

enggak selalu 1 jam sebelum operasi...ya pokoknya pasiennya sudah masuk

kamar operasi dokternya sudah di ruangan langsung dikasikan

profilaksisnya itu, tergantung dokter sama pasiennya hehehe

5. Kemudian apakah bapak mencermati peresepan antibiotika seftriakson ini

sudah dapat mencegah terjadinya infeksi setelah operasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

66

Sudah..karena setahu saya enggak ada yang kena infeksi...setahu saya lho ini hehehe

6. Adakah keluhan yang disampaikan oleh pasien mengenai biaya yang harus dikeluarkan,

efek samping, semua yang berkaitan dengan penggunaan antibiotika profilaksis ini

Pak?

Enggak ada mbak kan sama dokter pasti sudah dijelaskan semuanya, pasti dokter

sudah memberikan informasi yang jelas dan semua pasien yang tiba di kamar operasi

ini semuanya pasti sudah siap menjalani operasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

67

Lampiran 6 : Pedoman wawancara mendalam dengan dokter bedah, kepala

instalasi farmasi dan wakil kepala kamar bedah RS Baptis

Batu

Pengantar :

• Memberi salam dan ucapan terima kasih yang diberikan responden dalam

kesempatan dan kesediaan untuk melakukan wawancara

• Memperkenalkan diri, menyebutkan nama, latar belakang pendidikan dan

asal instansi

• Menjelaskan waktu yang digunakan dalam wawancara ini kurang dari 60

menit

• Menjelaskan secara singkat tujuan dari wawancara ini untuk mendapatkan

informasi yang berkaitan dengan penggunaan antibiotika profilaksis pada

pasien yang menjalani operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun 2011

Tujuan :

• Memperoleh informasi dan keterangan secara lisan terkait dengan

penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi

apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun 2011

• Memperoleh alasan yang menjadi dasar pemilihan antibiotika profilaksis

pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun

2011

Prosedur :

• Meminta responden untuk memberikan pendapatnya baik yang portif

maupun negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

68

• Menjelaskan tentang penggunaan perekam suara sebagai alat bantu agar

tidak kehilangan informasi yang sudah didapat dalam wawancara ini

• Memberi jaminan bahwa hasil wawancara hanya untuk tujuan penelitian

dan akan menjaga kerahasiaan nama responden dan informasi yang

didapatkan

• Meminta ijin untuk memulai wawancara

Daftar pertanyaan :

1. Apakah dokter selalu memberikan antibiotika profilaksis pada pasien yang

menjalani operasi?

• Jika ya, apa alasan dokter selalu memberikan antibiotika profilaksis

pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut?

• Jika tidak, apa alasan dokter tidak memberikan antibiotika

profilaksis pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut?

2. Antibiotika profilaksis apa yang biasanya dokter berikan pada pasien yang

menjalani operasi apendisitis akut ini? Alasannya?

3. Apakah terdapat standar prosedur operasi apendisitis akut di RS Baptis

Batu?

4. Berdasarkan data yang saya dapat keseluruhan pasien yang menjalani

operasi apendisitis akut ini menerima antibiotika profilaksis sebelum

operasi berkisar antara 30 menit hingga 1 jam, apa yang menjadi

pertimbangan dokter untuk memberikan antibiotika dalam rentang waktu

tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

69

5. Berdasarkan data yang saya dapat dokter memberikan antibiotika

profilaksis ini hanya dalam 1 hari saja, apa yang menjadi pertimbangan

dokter?

6. Apakah (dokter,kepala instalasi farmasi,wakil kepala kamar bedah)

mencermati peresepan antibiotika seftriakson ini sudah dapat mencegah

terjadinya infeksi setelah operasi?

7. Adakah keluhan yang disampaikan oleh pasien mengenai biaya yang harus

dikeluarkan, efek samping, semua yang berkaitan dengan penggunaan

antibiotika profilaksis ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDISITIS AKUT DI ... · 2016-01-13 · pada pasien operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu tahun ... Posisi Apendiks

74

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Angelina Ananta Wikrama Tungga

Dewi lahir pada tanggal 19 April 1990 di Batu, Jawa Timur.

Penulis merupakan putri tunggal dari pasangan Petrus Dandut

Mideranto, S. Pd. dan Subaikah, S. Pd. Penulis telah

menempuh pendidikan di TK Citra Bunda Batu pada tahun

1993-1996, SD Citra Bunda Batu pada tahun 1996-2002, SMPK Widyatama Batu

pada tahun 2002-2005, SMAK St.Albertus Malang 2005-2008, dan pada tahun

2008 penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI