makalah apendisitis

download makalah apendisitis

of 6

description

apendisitis usus buntu

Transcript of makalah apendisitis

Pemeriksaan Fisik

Tanda Vital :

Nadi

: -

TD

: -

Pernapasan : -

Suhu

: febris

Inspeksi :

Keadaan umum : lemah, tampak kesakitan, ada tanda-tanda dehidrasi.

Palpasi:

Tanda rigiditas dan nyeri tekan seluruh abdomen.

Perkusi: -

Auskultasi:

Puntum maximum di abdomen kwadran kanan.

Rectal toucher :

Ampula rekti kolaps, nyeri tekan seluruh lapangan.

Pemeriksaan Laboratorium

Hb

: 12 g/dl. (normal : 13,5-18,0 g/dl) ( sedikit anemis

Leukosit: 15.000/UL (normal : 4500-11000/UL) ( leukositosis

LED

: 25 mm/jam (normal : 0-15 mm/jam) ( infeksi

Trombosit: 200.000/UL (normal : 150.000-350.000/UL)

Hitung jenis:

Basofil : 0 (normal : 0-1)

Eosinofil: 2 (normal :1-3)

Batang: 2 (normal : 1-6)

Segmen: 75 (normal: 40-60) ( proses inflamasi

Limfosit: 15 (normal : 20-40)

Monosit : 6 (normal : 1-8)

BT : 2 menit (normal: 1-9 menit)

CT : 14 menit (normal : 5-15 menit)

PATOGENESIS

Apendisitis akut merupakan peradangan akut pada apendiks yang disebabkan oleh bakteria yang dicetuskan oleh beberapa faktor pencetus. Obstruksi pada lumen menyebabkan mukus yang diproduksi mukosa mengalami bendungan. Makin lama mukus tersebut makin banyak, namun elastisitas dinding apendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan intralumen. Tekanan di dalam sekum akan meningkat. Kombinasi tekanan tinggi di sekum dan peningkatan flora kuman di kolon mengakibatkan sembelit, hal ini menjadi pencetus radang di mukosa apendiks. Perkembangan dari apendisitis mukosa menjadi apendisitis komplit, yang meliputi semua lapisan dinding apendiks tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor pencetus setempat yang menghambat pengosongan lumen apendiks atau mengganggu motilitas normal apendiks.

Tekanan yang meningkat tersebut akan menyebabkan apendiks mengalami hipoksia, menghambat aliran limfe, terjadi ulserasi mukosa dan invasi bakteri. Infeksi menyebabkan pembengkakan apendiks bertambah (edema) dan semakin iskemik karena terjadi trombosis pembuluh darah intramural (dinding apendiks). Pada saat inilah terjadi apendisitis akut fokal yang ditandai oleh nyeri epigastrium. Gangren dan perforasi khas dapat terjadi dalam 24-36 jam, tapi waktu tersebut dapat berbeda-beda setiap pasien karena ditentukan banyak faktor.

Bila sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terus meningkat. Hal tersebut akan menyebabkan obstruksi vena, edema bertambah, dan bakteri akan menembus dinding. Peradangan timbul meluas dan mengenai peritoneum setempat sehingga menimbulkan nyeri didaerah kanan bawah. Keadaan ini disebut dengan apendisitis supuratif akut. Bila kemudian arteri terganggu akan terjadi infark dinding apendiks yang diikuti dengan gangrene. Stadium ini disebut dengan apendisitis gangrenosa. Bila dinding yang telah rapuh itu pecah, akan terjadi apendisitis perforasi.

Hubungan patofisiologi dan manifestasi klinik

Kelainan PatologiKeluhan dan tanda

Peradangan awalKurang enak ulu hati/daerah pusat, mungkin kolik

Apendisitis mukosaNyeri tekan kanan bawah (rangsangan autonomic)

Radang di seluruh ketebalan dindingNyeri sentral pindah ke kanan bawah, mual, dan muntah

Apendisitis komplit radang peritoneum parietale apendiksRangsangan peritoneum local (somatic), nyeri pada gerak aktif dan pasif, defens muskuler local.

Radang alat/jaringan yang menempel pada apendiksGenitalia interna, ureter, m.psoas, kantung kemih, rectum.

Apendisitis gangrenosaDemam sedang, takikardia, mulai toksik, leukositosis

PerforasiNyeri dan defans muskuler seluruh perut

Pendinginan : tidak berhasils.d.a + demam tinggi, dehidrasi, syok, toksik.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto polos abdomen 3 posisimungkin bisa ditemukan :

air fluid level : batas tegas antara udara dan cairan pada lumen usus.

Jika ada perforasi ditemukan tumpukan opaque (fekalit) USGDitemukan bagian memanjang pada tempat yang terjadi inflamasi pada apendiks CT SCAN Ditemukan bagian yang menyilang dengan apendikalit serta perluasan dari apendiks yang mengalami inflamasi serta adanya pelebaran sekum.

Jika perforasi : periapendikal absesDIAGNOSIS

Peritonitis et causa Apendisitis Perforata

DIAGNOSIS BANDING

1. GastroenteritisPada gastroenteritis, mual, muntah dan diare mendahului rasa sakit. Sakit perut lebih ringan dan tidak berbatas tegas. Hiperperistalsis sering ditemukan. Panas dan leukositosis kurang menonjol di bandingkan apendisitis akut.

2. Demam Dengue

Demam dengue dapat dimulai dengan sakit perut mirip peritonitis. Di sini didapatkan hasil tes positif untu Rumpel Leede, trombositopeni, dan hematokrit yang meningkat.

3. Limfadenitis mesentrika

Biasa di dahului oleh enteritis atau gastroenteritisditandai dengan nyeri perut, terutama kanan disertai dengan perasaan mual, nyeri tekan perut samar, terutama kanan.

4. Divertikulitis Meckel

Lokasi nyeri lebih ke medial.

PENATALAKSANAAN

Perawatan Kegawatdaruratan

Berikan terapi kristaloid untuk pasien dengan tanda-tanda klinis dehidrasi atau septicemia. Kateter : untuk memonitor urin pada saat menangani dehidrasi. Pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya tidak diberikan apapun melalui mulut.

Berikan analgesik dan antiemetik parenteral untuk kenyamanan pasien.

Berikan antibiotik intravena pada pasien dengan tanda-tanda septicemia dan pasien yang akan dilanjutkan ke laparotomi.Antibiotik Pre-Operatif

Pemberian antibiotik pre-operatif telah menunjukkan keberhasilan dalam menurunkan tingkat luka infeksi pasca bedah.

Pemberian antibiotic spektrum luas untuk gram negatif dan anaerob diindikasikan.

Antibiotik preoperative harus diberikan dalam hubungannya pembedahan.

Tindakan Operasi

Apendiktomi, pemotongan apendiks.

Jika apendiks mengalami perforasi, maka abdomen dicuci dengan garam fisiologis dan antibiotika.

Bila terjadi abses apendiks maka terlebih dahulu diobati dengan antibiotika IV, massanya mungkin mengecil, atau abses mungkin memerlukan drainase dalam jangka waktu beberapa hari.Simak

PROGNOSIS

Ad Vitam : Bonam

Ad Functionam: BonamAd Sanationam : Bonam

Penatalaksanaan secara umum :

Pada apendisitis akut, pengobatan yang paling baik adalah operasi appendiks. Dalam waktu 48 jam harus dilakukan. Penderita di obsevarsi, istirahat dalam posisi fowler, diberikan antibiotik dan diberikan makanan yang tidak merangsang peristaltik, jika terjadi perforasi diberikan drain diperut kanan bawah.

a. Tindakan pre operatif, meliputi penderita di rawat, diberikan antibiotik dan kompres untuk menurunkan suhu penderita, pasien diminta untuk tirah baring dan dipuasakan

b. Tindakan operatif ; appendiktomi

c. Tindakan post operatif, satu hari pasca bedah klien dianjurkan untuk duduk tegak di tempat tidur selama 2 x 30 menit, hari berikutnya makanan lunak dan berdiri tegak di luar kamar, hari ketujuh luka jahitan diangkat, klien pulang.