Makalah AMDAL (Rona Lingkungan Awal)

34
MAKALAH ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN RONA LINGKUNGAN HIDUP OLEH : KELOMPOK I ANGGOTA : Dharmawangsa (0810941007) Dita Sophy Sakdiah (0910941006) Stella Juwita M (0910941009) Rizka Arsyi Dwina P (0910942017) Syiffa Rahmania (0910942018) Shobahan Ramadhano (0910942020) Fitratul Husna (0910942026) DOSEN : Zulkarnaini, S.Si MT JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

Transcript of Makalah AMDAL (Rona Lingkungan Awal)

MAKALAH

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

RONA LINGKUNGAN HIDUP

OLEH :

KELOMPOK I

ANGGOTA :

Dharmawangsa (0810941007)

Dita Sophy Sakdiah (0910941006)

Stella Juwita M (0910941009)

Rizka Arsyi Dwina P (0910942017)

Syiffa Rahmania (0910942018)

Shobahan Ramadhano (0910942020)

Fitratul Husna (0910942026)

DOSEN :

Zulkarnaini, S.Si MT

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2012

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk ditelaah

sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Sudah barang tentu telaah yang

dilakukan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika suatu investasi jadi

dilakukan, baik dampak negatif maupun yang berdampak positif. Dampak yang

timbul ada yang langsung mempengaruhi pada saat kegiatan usaha/proyek

dilakukan sekarang atau baru terlihat beberapa waktu kemudian di masa akan

dating. Dampak lingkungan yang terjadi adalah berubahnya suatu lingkungan dari

bentuk aslinya seperti perubahan fisik kimia, biologi atau sosial. Perubahan

lingkungan ini jika tidak diantisipasi dari awal akan merusak tatanan yang sudah

ada, baik terhadap fauna, flora maupun manusia itu sendiri.

Oleh karena itu, sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, maka sebaliknya

dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul,

baik dampak  yang bakal timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi

dampak tersebut. Studi inilah yang kita kenal dengan nama Analisis Dampak

Lingkungan Hidup (AMDAL).

Pengutamaan telaah AMDAL secara khusus adalah meliputi dampak lingkungan

di sekitarnya, baik di dalam maupun di luar suatu usaha atau proyek, yang akan

dijalankan. Arti keberadaan suatu usaha atau proyek akan mempengaruhi

kegiatan-kegiatan yang berada di sekitar rencana lokasi, baik dampak rencana

usaha dan atau kegiatan terhadap kegiatan yang sudah ada.

Dewasa ini penelitian terhadap AMDAL suatu usaha sebelum dijalankan sangat

penting. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya lingkungan yang sehat, baik

terhadap manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Pada akhirnya jika aspek

lingkungan dinyatakan tidak layak untuk dijalankan, maka sebaiknya dibatalkan

karena akan memperoleh kerugian lebih besar daripada manfaatnya.

Bahkan analisis mengenai dampak lingkungan hidup sudah merupakan bagian

kegiatan studi kelayakan rencana usaha dan kegiatan yang harus dijalankan. Hasil

studi kelayakan ini nantinya sangat berguna untuk para perencana, serta djuga

bagi pengambilan keputusan.

Pengertian Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) menurut PP Nomor 27

Tahun 1999 pasal 1 adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak

besar dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan. Arti lain analisis dampak

lingkungan adalah teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan

akan mencemarkan lingkungan atau tidak dan jika ya, maka diberikan jalan

laternatif pencegahannya.

Sebelum dilakukannya penelitian terhadap AMDAL ini, perlu diketahui dulu

bagaimana rona lingkungan hidup lokasi yang akan diteliti. Rona lingkungan

hidup ini dibutuhkan sebagai perbandingan kondisi awal lingkungan tersebut

sebelum dilakukan kegiatan dan setelah dilakukan kegiatan (proyek). Dari data

perbandingan ini dapat diketahui dampak apa saja yang terjadi setelah kegiatan

(proyek) dilakukan di daerah tersebut, dan dapat dicarikan alternatif penyelesaian

masalah yang ditimbulkan tersebut.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari uraian rona lingkungan hidup yaitu:

1. Untuk menilai kualitas lingkungan yang ada dan dampak lingkungan dari

rencana kegiatan;

2. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor penting lingkungan atau daerah

geografis tertentu sehingga dapat mencegah pembangunan dengan resiko

lingkungan yang buruk, seperti pada segmen sungai tertentu atau kondisi

udara berkualitas buruk disuatu wilayah, habitat yang terancam, spesies yang

dilindungi dan lokasi bersejarah;

3. Memberikan informasi kepada pengambil keputusan yang tidak mengenal

lokasi rencana kegiatan;

4. Memberikan informasi sebagai dasar dalam menetapkan pemenuhan

kebutuhan proyek.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) merupakan salah satu bagian

dari aspek studi kelayakan bisnis. Artinya untuk melakukan suatu kegiatan usaha

atau bisnis atau proyek, studi mengenai AMDAL merupakan salah satu syarat

kelayakan tersebut. Perlunya dilakukan studi AMDAL sebelum usaha dilakukan

mengingat kegiatan-kegiatan investasi pada umunya akan mengubah lingkungan

hidup. Oleh karena itu menjadi penting untuk memperhatikan komponen-

komponen lingkungan hidup sebelum investasi dilakukan.

Adapun komponen lingkungan hidup yang harus dipertahankan dan dijaga serta

dilestarikan fungsinya, antara lain:

1. Hutan lindung, hutan konservasi dan cagar biosfer;

2. Sumber daya manusia;

3. Keanekaragaman hayati;

4. Kualitas udara;

5. Warisan alam dan warisan budaya;

6. Kenyamanan lingkungan hidup;

7. Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan hidup.

Kemudian komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan

penting bagi masyarakat di sekitar suatu rencana usaha dan atau kegiatan, seperti

antara lain:

1. Kepemilikan dan penguasaan lahan.

2. Kesempatan kerja dan usaha.

3. Taraf hidup masyarakat.

4. Kesehatan masyarakat.

Sasaran utama dari AMDAL adalah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Atau dengan kata lain untuk menjaga lingkungan dari segala bentuk perusakan,

pencemaran atau kegiatan yang merugikan kelestarian lingkungan hidup yang

pada akhirnya akan merugikan manusia itu sendiri. Dalam rangka menjaga dan

menyelamatkan lingkungan hidup, maka perlu dilakukan studi AMDAL yang

benar.

Rona Lingkungan merupakan kondisi lingkungan pada saat ini yaitu kondisi alam

atau komponen-komponen lingkungan awal sebelum perencanaan dan

pembangunan fisik dimulai. Rona lingkungan merupakan kondisi lingkungan

awal sebelum tersentuh oleh kegiatan untuk keperluan perencanaan, konstruksi

(pembangunan fisik) dan kegiatan operasi. Hal-hal yang termuat didalam rona

lingkungan, yaitu:

1. Biogeofisik Kimia, meliputi : komponen-komponen lingkungan tersebut

diketahui dengan melakukan survei lapangan, yaitu dengan suatu strategi

pengambilan sampling yang tepat, kemudian dianalisa sesuai dengan

komponen lingkungan masing-masing;

2. Sosial Budaya dan Ekonomi, meliputi : komponen lingkungan ini didapat

dengan melakukan penyebaran questioner, wawancara langsung kepada

masyarakat, pemuka setempat dan data sekunder pada beberapa desa dan

kecamatan di sekitar lokasi proyek. Dari data survey lapangan, data sekunder

dan hasil analisis laboratorium pada masing-masing komponen lingkungan

akan didapat kondisi lingkungan pada saat itu atau sebelum proyek didirikan

(Rona Lingkungan).

Rona lingkungan hidup adalah gambaran keadaan lingkungan di lokasi kegiatan.

Rona lingkungan diperlukan dalam kajian analisis dampak lingkungan karena

dijadikan sebagai pembanding dan perkiraan dampak yang akan datang. Rona

lingkungan yang ditelaah tidak semua komponen lingkungan tetapi hanya terbatas

pada indikator yang paling tepat dan penting dalam kaitannya dengan dampak

atau isu pokok, terutama yang berkaitan pada tahap pasca operasi.

Rona lingkungan hidup pada umumnya sangat beraneka ragam bentuk, ukuran,

tujuan, sasaran, dan sebagainya. Rona lingkungan hidup juga berbeda menurut

letak geografi, keanekaragaman faktor lingkungan hidup dan pengaruh manusia.

Karena itu kemungkinan timbulnya dampak lingkungan hidup pun berbeda-beda

sesuai dengan rona lingkungan yang ada.

Hal-hal yang perlu dicermati dalam rona lingkungan hidup adalah sebagai berikut:

1. Wilayah studi rencana usaha dan atau kegiatan. Dengan mengungkapkan

secara mendalam komponen-komponen lingkungan hidup yang berpotensi

terkena dampak penting usaha dan atai kegiatan. Kemudian komponen

lingkungan hidup yang memiliki arti ekonomi dan erti ekologis perlu

mendapat perhatian;

2. Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumber daya alam yang ada di

wilayah studi rencana usaha dan atau kegiatan baik yang sudah dan yang akan

dimanfaatkan maupun yang masih dalam bentuk potensi. Penyajian kondisi

sumber daya ala mini perlu dikemukakan dalam peta dan atau dengan lanel

dengan skala memadai dan bila perlu harus dilengkapi dengan diagram

gambar, grafik atau foto.

Berikut ini beberapa contoh komponen lingkungan hidup yang dapat dipilih untuk

ditelaah sesuai hasil pelingkupan dalam AMDAL:

1. Fisik Kimia

Komponen fisik kimia yang penting untuk ditelaah diantaranya:

a. Iklim, kualitas udara, dan kebisingan

Komponen iklim meliputi tipe iklim, suhu, kelembaban curah hujan dan

jumlah air hujan, keadaan angin, serta intensitas radiasi matahari.

Data periodik bencana, seperti sering terjadi angin ribut, banjir bandang

diwilayah studi rencana usaha.

Data yang tersedia dari stasiun meteorologi dan geofisika yang

mewakili wilayah studi tersebut.

Pola iklim mikro pola penyebaran bahan pencemar udara secara umum

maupun pada kondisi cuaca buruk.

Kualitas udara baik pada sumber  maupun daerah sekitar wilayah studi

rencana usaha.

Sumber kebisingan dan getaran, tingkat kebisingan serta periode

kejadiannya.

b. Fisiografis

Topografi bentuk lahan (morfologi) struktur geologi dan jenis tanah.

Indikator lingkungan hidup yang berhubungan dengan stabilitas tanah.

Keunikan, keistimewaan, dan kerawanan bentuk-bentuk lahan dan

bantuan secara geologis.

c. Hidrologi

Karakteristik fisik sungai, danau, dan rawa.

Rata-rata debit dekade, bulan, tahunan, atau lainnya.

Kadar sedimentasi (lumpur) tingkat erosi.

Kondisi fisik daerah resapan air, permukaan dan air tanah.

Fluktuasi, potensi, dan kualitas air tanah.

Tingkat penyediaan dan kebutuhan pemanfaatan air untuk keperluan

sehari-hari dan industri.

Kualitas fisik kimia dam mikrobiologi air mengacu pada mutu dan

parameter kualitas air yang terkait dengan limbah yang akan keluar.

d. Hidrooseanografi

Pola hidrodinamika kelautan seperti:

Pasang surut

Arus dan gelombang

Morfologi pantai

Abrasi dan akresi serta pola sedimentasi yang terjadi secara alami di

daerah penelitian.

e. Ruang, lahan, dan tanah

Inventarisasi tata guna lahan dan sumber daya lainnya pada saat rencana

usaha yang diajukan dan kemungkinan potensi pengembangan dimasa

datang.

Rencana tata guna tanah dan SDA lainnya yang secara resmi atau

belum resmi disusun oleh pemerintah setempat.

Kemungkinan adanya konflik yang timbul antara rencana tata guna

tanah dan SDA lainnya yang sekarang berlaku dengan adanya

pemilikan atau penentuan lokasi bagi rencana usaha.

Inventarisasi estetika dan keindahan bentang alam serta daerah rekreasi

yang ada diwilayah studi rencana usaha.

2. Bilologi

Komponen biologi yang penting untuk ditelaah diantaranya:

a. Flora

Peta zona biogeoklimati dari vegetasi yang berada diwilayah studi

rencana usaha.

Jenis-jenis dan keunikan vegetasi dan ekosistem yang dilindungi

undang-undang yang berada dalam wilayah studi rencana usaha.

b. Fauna

Taksiran kelimpahan fauna dan habitatnya yang dilindungi undang-

undang dalam wilayah studi rencana usaha.

Taksiran penyebaran dan kepadatan populasi hewan invertebrata yang

dianggap penting karena memiliki peranan dan potensi sebagai bahan

makanan atau sumber hama dan penyakit.

Perikehidupan hewan penting diatas termasuk cara perkembangbiakan

dan cara memelihara anaknya perilaku dalam daerah teritorinya.

3. Sosial

Komponen sosial yang penting untuk ditelaah diantaranya:

a. Demografi

Struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata

pencaharian, pendidikan, dan agama.

Tingkat kepadatan penduduk.

Pertumbuhan (tingkat kelahiran dan kematian bayi).

Tenaga kerja.

b. Ekonomi

Ekonomi rumah tangga.

Ekonomi sumber daya alam.

Perekonomian lokal dan regional.

c. Budaya

Kebudayaan.

Proses sosial.

Pranata sosial/kelembagaan masyarakat dibidang ekonomi.

Warisan budaya.

Pelapisan soasial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan, dan

kekuasaan.

Kekuasaan dan kewenangan.

Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha.

Adaptasi ekologis.

d. Kesehatan masyarakat

Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana

pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan.

Proses dan potensi terjadinya pemajanan.

Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit.

Karakteristik spesifik penduduk yang beresiko.

Sumber daya kesehatan.

Kondisi sanitasi lingkungan.

Status gizi masyarakat.

Kondisi  lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran

penyakit.

Rona lingkungan hidup awal menurut PERMENEG LH 08 Th 2006

Uraian rona lingkungan hidup utk dokumen ANDAL meliputi:

1. Ungkapan secara mendalam mengenai komponen-komponen lingkungan

hidup yang potensial terkena dampak penting. Maka uraian rona lingkungan

hidup agar dibatasi pada komponen-komponen lingkungan hidup yang

berkaitan dengan, atau berpotensi terkena dampak;

2. Uraian rona lingkungan hidup agar menggunakan data yang mewakili

setidak-tidaknya kondisi 2 musim;

3. Uraian komponen lingkungan hidup yang memilki arti ekologis dan

ekonomis;

4. Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumber daya alam yang ada

diwilayah studi. Penyajian data dilengkapi dengan peta berskala memadai dan

jika perlu dengan foto, tabel, diagram dan grafik;

5. Dalam hal terdapat beberapa alternatif lokasi, uraian rona lingkungan hidup

diuraikan untuk masing-masing lokasi.

Uraian rona lingkungan hidup utk KA-ANDAL meliputi:

1. Uraian dengan singkat di lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan;

2. Menguraikan data yang terkait atau relevan dengan dampak yang mungkin

terjadi;

3. Deskripsi didasarkan kepada data sekunder yang bersifat aktual dan didukung

oleh hasil observasi lapangan;

4. Dalam hal terdapat beberapa alternatif lokasi, uraian rona lingkungan hidup

dilakukan untuk masing-masing alternatif lokasi.

BAB III

STUDI KASUS

TELAAH STUDI AMDAL PADA TAHAP PASCA OPERASI

PABRIK PELEBURAN TIMAH (SMELTER) PT. LABA-LABA MULTINDO PANGKALPINANG PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Pulau Bangka merupakan salah satu penghasil timah terbesar di dunia. Timah

sekarang ini merupakan produk andalan yang berasal dari Pulau Bangka dan

Belitung. Namun pasir timah adalah suatu kategori sumber daya alam yang tak

terbaharui, sehingga keberadaannya harus dijaga keberlangsungan atau sumber

daya tersebut dapat dipertahankan.

Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kesejahteraan

masyarakat yang berkeadilan dan berprikemanusiaan. Ketersediaan sumberdaya

alam dalam meningkatkan pembangunan sangat terbatas dan tidak merata,

sedangkan permintaan sumberdaya alam terus meningkat, akibat peningkatan

pembangunan untuk memenuhi kebutuhan penduduk.

Dalam rangka upaya mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan

akibat pembangunan maka, perlu dilakukan perencanaan pembangunan yang

dilandasi prinsip pembangunan berkelanjutan. Prinsip pembangunan

berkelanjutan dilakukan dengan memadukan kemampuan lingkungan, sumber

daya alam dan teknologi ke dalam proses pembangunan untuk menjamin generasi

masa ini dan generasi masa mendatang.

Lokasi pabrik smelter PT. Laba-laba Multindo terletak di Jalan Ketapang Dalam

Kelurahan Bacang Kecamatan Bukit Intang Pangkalpinang. Berdasarkan

Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kota Pangkalpinang, lokasi pabrik smelter terletak di Kawasan Industri Ketapang.

Dalam melaksanakan operasional PT. Laba-Laba Multindo menggunakan pasir

timah, antrasit dan kapur sebagai bahan baku utama dengan produksi per tahun

5000 ton. Kegiatan operasional pabrik smelter ini diperkirakan dapat

menimbulkan pencemaran lingkungan terutama pencemaran udara.

Di dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup pasal 18 ayat 1, menyatakan bahwa setiap rencana usaha

dan/atau kegiatan yamg mempunyai dampak besar dan penting wajib dilakukan

kajian AMDAL. Kajian AMDAL tersebut perlu dilakukan guna mengurangi

dampak negatif yang ditimbulkan dari operasional kegiatan terutama pencemaran

udara yang diperkirakan punya pengaruh buruk terhadap kesehatan.

LINGKUP RENCANA USAHA YANG DITELAAH

Lingkup rencana usaha yang ditelaah diidentifikasi berdasarkan tahap-tahap

kegiatan yang dilaksanakan pada pembangunan pabrik smelter yang menimbulkan

dampak terhadap lingkungan maupun sosial masyarakat.

Jenis Rencana Kegiatan

Penelaahan tahap-tahap kegiatan dilakukan untuk mengidentifikasi komponen

lingkungan yang terkena dampak akibat adanya kegiatan pembangunan pabrik

peleburan timah (smelter), telaah studi AMDAL ini hanya berkisar pada tahap

pasca operasi.

a. Tahap pasca operasi

Tahap pasca operasi merupakan tahap kegiatan yang dilakukan setelah

kegiatan operasional terhenti. Dimana terhentinya kegiatan ini akan membuka

peluang terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para karyawan.

Telaah yang dilakukan adalah pengaruh terhadap pemutusan kerja terutama

dampak sosial ekonomi masyarakat di sekitar lokasi kegiatan.

RONA LINGKUNGAN AWAL

Rona lingkungan hidup adalah gambaran keadaan lingkungan di lokasi kegiatan

pabrik peleburan timah (smelter). Rona lingkungan diperlukan dalam kajian

analisis dampak lingkungan karena dijadikan sebagai pembanding dan perkiraan

dampak yang akan datang. Rona lingkungan yang ditelaah tidak semua komponen

lingkungan tetapi hanya terbatas pada indikator yang paling tepat dan penting

dalam kaitannya dengan dampak atau isu pokok, terutama yang berkaitan pada

tahap pasca operasi.

Pendekatan Studi

Pelaksanaan studi ANDAL adalah pengumpulan data primer maupun sekunder

dan observasi lapangan, pengumpulan data rencana kegiatan serta pengkajian

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Data selanjutnya digunakan sebagai

bahan pelingkupan oleh masing-masing tenaga ahli untuk menyusun ANDAL.

Dari hasil pelingkupan dapat disusun data dan informasi yang akan dikumpulkan

dan dianalisis, sehingga diketahui aspek kegiatan dan aspek lingkungan yang akan

ditelaah serta batas wilayah studi.Untuk lebih jelasnya disajikan secara sistematis

proses pendekatan studi pada Gambar 3.1.

Wawasan KA ANDAL

Data Primer / Sekunder

Wawasan Studi AMDAL

GAMBAR 3.1.

KERANGKA FILOSOFIS PENDEKATAN STUDI

1. Identifikasi Dampak Potensial

2. Pelingkupan

Dampak Potensial Penting

Isu Pokok

3. Komponen Kegiatan yang Ditelaah

Rencana Usaha dan Pengumpulan Data

Rona Lingkungan Awal

- Data Sekunder

Pengumpulan Data dan Analisis Data

Isu-Isu Pokok

Dalam studi ANDAL, kegiatan yang diperkirakan memiliki dampak penting

terhadap lingkungan akan menjadi isu pokok. Isu pokok adalah suatu isu dampak

lingkungan yang dominan terjadi dalam suatu rangkaian rencana suatu usaha

pembangunan. Dampak yang telah ditetapkan sebagai isu pokok ini diperoleh dari

hasil proses pelingkupan (scopping) yaitu proses untuk mengidentifikasi dampak

penting yang terkait dengan kegiatan proyek, kondisi areal proyek dan dasar

hukum. Proses pelingkupan dalam hal lini diperlukan untuk menentukan dampak

penting proyek terhadap lingkungan untuk di studi secara mendalam. Proses

pelingkupan dampak penting dilakukan melalui serangkaian proses sebagai

berikut :

a. Identifikasi dampak penting dengan menggunakan metode matrik interaksi

sederhana, interaksi kelompok, bagan alir, antara kegiatan dengan rona

lingkungan hidup.

b. Evaluasi dampak potensial, dengan menggunakan metode interaksi

kelompok untuk mengevaluasi keterkaitan dampak kegiatan proyek dengan

lingkung baik secara primer, sekunder maupun tersier.

c. Pemusatan dampak penting (focussting) yang dilakukan dengan

mengelompokkan dampak penting atas beberapa kelompok menurut

keterkaitannya satu sama lain, dan kemudian mengurutkan kelompok

dampak tadi menurut kepentingannya ditinjau dari aspek ekonomi, sosial

dan ekologis.

Identifikasi Prakiraan Dampak

Evaluasi Dampak Penting

RKL / RPL

Rencana Kegiatan Daftar Dampak

PotensialDampak

Potensial PentingDampak

Potensial Penting

Interaksi Identifikasi Focussing

RonaLingkungan

Secara sistematis proses pelingkupan dalam rangka menentukan dampak

penting/isu pokok disajikan pada gambar 3.2 berikut ini :

GAMBAR 3.2.

PROSES PELINGKUPAN (SCOPPING)

Untuk memperoleh isu pokok pembangunan pabrik peleburan biji timah (smelter)

digambarkan berdasarkan diagram alir dampak rencana usaha, Gambar 3.3.

berikut ini :

Berdasarkan diagram alir di atas maka isu pokok pembangunan pabrik peleburan

pasir timah (smelter) pada tahap pasca operasi diidentifikasi menimbulkan

dampak negatif berupa hilangnya pekerjaan akibat adanya pemutusan hubungan

kerja (PHK), yang berakibat terjadinya pengangguran, penurunan tingkat

pendapatan, munculnya keresahan masyarakat dan menurunnya tingkat

kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan sehingga dapat mempengaruhi

terhadap sikap dan persepsi masyarakat.

METODE PENELITIAN

Sikap / Persepsi Masyarakat

Sikap/persepsi dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan alat bantu

kuesioner yang terdiri dari pertanyaan yang terstruktur.

Metode Evaluasi Dampak Besar dan Penting

Dalam evaluasi dampak penting digunakan metode diagram alir untuk hubungan

kausatif konfiks dan matrik evaluasi dampak untuk mengerjakan interaksi antara

komponen kegiatan dan komponen lingkungan.

Untuk mempermudah evaluasi dampak perlu ditetapkan besarnya dampak, dengan

menetapkan kriteria sebagai berikut :

a. Pentingnya dampak

1). Kurang penting

2). Cukup penting

3). Penting

4). Lebih Penting

5). Sangat Penting

b. Besarnya dampak

1). Dampak sangat kecil

2). Dampak kecil

3). Dampak sedang

4). Dampak besar

5). Dampak sangat besar

Bahasan besar dampak yang diperoleh dari prakiraan dampak penting, untuk

menetapkan jenis dampak besar dan penting, dilakukan evaluasi dampak penting.

Tahap evaluasi di dasarkan pada Keputusan kepala Bapedal Nomor Kep-056

Tahun 1994 mengenai 6 (enam) Kriteria dampak penting dilakukan dengan

menghubungkan setiap dampak penting sehingga dapat ditentukan penting

tidaknya dampak :

a. Jumlah manusia yang terkena dampak

b. Luas wilayah persebaran dampak

c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

d. Banyaknya komponen lingkungan lain yang akan terkena dampak

e. Sifat kumulatif dampak

f. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

Evaluasi dampak penting merupakan proses penelusuran prilaku dampak dan

keterkaitan antar masing-masing dampak tersebut.

HASIL TELAAH PADA TAHAP PASCA OPERASI

Identifikasi Dampak Besar dan Penting

Metode pendekatan identifikasi dampak besar dan penting dilakukan dengan dua

pendekatan yaitu a) metode pendekatan matrik interaksi antara kegiatan dengan

komponen lingkungan, dan b) metode pendekatan matrik evaluasi dampak.

a. Metode pendekatan matrik interaksi antara kegiatan dengan komponen

lingkungan

Metode pendekatan matrik interaksi ini memadukan tahapan kegiatan

pelaksanaan pembangunan pabrik smelter dengan komponen lingkungan yang

potensial menerima dampak. Selanjutnya metode ini disajikan pada Tabel V.1.

berikut :

TABEL V.1.

MATRIK IDENTIFIKASI DAMPAK

No.Komponen/Sub Komponen

Lingkungan

Pasca Operasi

Pemutusan hubungan kerja

A. Fisik Kimia

1. Kualitas Udara

2. Kualitas Air

3. Kebisingan

4. Lahan/Ruang

B. Biologi

1. Flora

2. Fauna

3. Biota Air

C. Sosekbud Kesmas

1. Peluang Kerja

2. Peningkatan Pendapatan

3. Keresahan Masyarakat

4. Sikap dan persepsi

5. Kesehatan Masyarakat

6. Konflik Sosial

X

X

X

X

Sumber : Hasil analisis, 2005

b. Metode Pendekatan Matrik Evaluasi Prakiraan Dampak dengan Komponen

Lingkungan

Metode ini mengarah kepada pemberian nilai/skore yang berhubungan antara

komponen lingkungan yang terkena dampak dengan tahap-tahap kegiatan.

Selanjutnya disajikan pada Tabel V.2. berikut ini :

TABEL V.2.

MATRIK EVALUASI PRAKIRAAN DAMPAK

No.Komponen/Sub Komponen

Lingkungan

Pasca Operasi

Pemutusan hubungan kerja

A. Fisik Kimia

1. Kualitas Udara

2. Kualitas Air

3. Kebisingan

4. Lahan/Ruang

B. Biologi

1. Flora

2. Fauna

3. Biota Air

C. Sosekbud Kesmas

1. Peluang Kerja

2. Peningkatan Pendapatan

3. Keresahan Masyarakat

4. Sikap dan persepsi

5. Kesehatan Masyarakat

6. Konflik Sosial

-2/1

-2/1

-3/4

-2/1

Sumber : Hasil analisis, 2005

Prakiraan dan Penentuan Dampak Besar dan Penting

Sikap dan Persepsi Masyarakat

Pada tahap pasca operasi, akan dilakukan pemutusan hubungan kerja, dimana

ekses dari pemutusan hubungan kerja ini akan berdampak negatif, baik terhadap

tenaga kerja maupun terhadap masyarakat. Ekses negatif ini berupa hilangnya

pendapatan dan peningkatan angka pengangguran. Dari kedua dampak negatif ini

akan berdampak terhadap ikutannya berupa kerawanan sosial. Berdasarkan hal

tersebut maka sikap dan persepsi masyarakat terhadap dampak tergolong negatif

penting (-3) dengan besaran dampak tergolong besar (4).

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)

Pengelolaan Sikap dan Persepsi Masyarakat

Upaya pengelolaan lingkungan terhadap sikap dan persepsi masyarakat dilakukan

berdasarkan pendekatan sosial ekonomi dengan pendekatan sebagai berikut :

a. Memberikan pelatihan keterampilan kepada para tenaga kerja yang akan

terkena PHK seperti kerajinan tangan

b. Pelaksanaan PHK dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan tenaga kerja dan dilaksanakan secara bertahap.

c. Mengarahakan tenaga yang di PHK ke lapangan pekerjaan lain sesuai

dengan pengalaman dan keterampilan yang dimiliki.

RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)

Pemantauan Sikap dan Persepsi Masyarakat

Pemantauan sikap dan persepsi masyarakat dapat dilakukan dengan metode

pengumpulan dan analisis

a. Metode pengumpulan

1). Melakukan wawancara dan observasi langsung ke masyarakat di

sekitar lokasi kegiatan. Wawancara dilakukan dengan mewancarai

masyarakat sebanyak 40 orang yang dipilih secara acak, terutama

terhadap tokoh masyarakat dan pemuka masyarakat.

2). Mendata langsung jumlah tenaga kerja yang diterima di PT. Laba-Laba

Multindo

3). Mewancarai masyarakat terhadap jumlah dana yang disalurkan

langsung guna pembangunan sarana dan prasarana

4). Mewancarai masyarakat yang terkena PHK

b. Metode analisis

Metode analisis dilakukan dengan melakukan inventarisasi dan tabulasi

selanjutnya dianalisis secara kuantitatif – deskriftif.

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan atas kondisi lingkungan yang ada (rona lingkungan), maka dapat

diperkirakan dampak serta hal-hal lain, diantaranya;

a. Dampak Positif

Terutama dalam menunjang program pemerintah memeratakan

pembangunan, tingkat pendapatan masyarakat daerah, kesempatan kerja,

kesejahteraan masyarakat, timbulnya gerak penduduk kemudian timbul sektor

kegiatan ekonomi lainnya.

b. Dampak Negatif

Dampak negatif tersebut dapat terjadi pada masa kegiatan operasional

c. Identifikasi Dampak

Identifikasi dampak yang akan dilakukan menggunakan metode matriks yang

menggambarkan interaksi antara komponen kegiatan dengan lingkungan yang

terkena dampak, termasuk dampak yang bersifat sekunder dan tertier.

d. Prakiraan Dampak

Prakiraan dampak yang dilakukan dengan cara profesional judgement para

ahli, metoda statistik dan analisa serta referensi/literatur yang berkaitan atau

serupa dengan kegiatan perumahan yang akan dibangun, dan dapat juga

dengan cara membandingkan hasil analisis data dengan Baku Mutu

Lingkungan Nomor : Kep-03/MENKLH/ll/1991 tentang Pedoman Mutu

Limbah Cair atau pada Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990.

e. Evaluasi Dampak

Atas dasar perkiraan dampak di atas akan disusun evaluasi dampak

lingkungan akibat masing-masing kegiatan penyebab dampak, evaluasi

dampak kegiatan terhadap komponen lingkungan penentu dampak penting

dalam matriks tersebut didasarkan pada Keputusan Kepala Bapedal No.056

tahun 1994, faktor penentu dan tingkat kepentingan.

Adapun faktor penentuan meliputi:

1. Jumlah manusia yang terkena dampak;

2. Luas wilayah penyebaran dampak;

3. Intensitas dampak;

4. Lamanya dampak berlangsung;

5. Banyaknya komponen lainnya yang terkena dampak;

6. Sifat kumulatif dampak;

7. Penanggulangan dampak.

Pada tahap pasca operasi, pemutusan hubungan kerja menimbulkan ekses negatif

berupa hilangnya pendapatan dan peningkatan angka pengangguran. Dari kedua

dampak negatif ini akan berdampak terhadap ikutannya berupa kerawanan sosial.

Berdasarkan hal tersebut maka sikap dan persepsi masyarakat terhadap dampak

tergolong negatif penting (-3) dengan besaran dampak tergolong besar (4).

4.2. Saran

Upaya pengelolaan lingkungan terhadap sikap dan persepsi masyarakat dilakukan

berdasarkan pendekatan sosial ekonomi dengan pendekatan sebagai berikut :

a. Memberikan pelatihan keterampilan kepada para tenaga kerja yang akan

terkena PHK seperti kerajinan tangan

b. Pelaksanaan PHK dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

tenaga kerja dan dilaksanakan secara bertahap.

c. Mengarahakan tenaga yang di PHK ke lapangan pekerjaan lain sesuai dengan

pengalaman dan keterampilan yang dimiliki.

DAFTAR PUSTAKA

Marzali, A. 2002, Pengelolaan Lingkungan Sosial, Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup Bekerjasama dengan Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Salim, E. 1987, Pembangunan Berwawasan Lingkungan, LP3ES, Jakarta.

Soeratmo, 1990, Analisis Dampak Lingkungan, Gajah Mada University, Yogyakarta.

Anonim. Rona Lingkungan Hidup, www.wikipedia.com/amdal/50-pengertian-

rona-lingkungan.htm