makalah-alkaloid-dan-terpenoid.docx

download makalah-alkaloid-dan-terpenoid.docx

of 12

description

makalah aklaloid

Transcript of makalah-alkaloid-dan-terpenoid.docx

  • 5/26/2018 makalah-alkaloid-dan-terpenoid.docx

    1/12

    1

    Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan

    MAKALAH

    Pembentukan senyawa alkaloid dan terpenoid

    Kelompok 6:

    Anna Setiana (H1A0901036)

    Harun Abdul Rasyid (H1A0901025)

    Nera Fitriani (H1A0901020)

    Novi Nurfan (H1A0901018)

    Risma Kristian (H1A0801002

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

    2011

  • 5/26/2018 makalah-alkaloid-dan-terpenoid.docx

    2/12

    2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangKeanekaragaman flora (biodiversity) berarti keanekaragaman senyawa kimia

    (chemodiversity) yang kemungkinan terkandung di dalamnya baik yang berupa metabolisme

    primer (metabolit primer) seperti protein, karbohidrat, dan lemak yang digunakan oleh

    tumbuhan itu sendiri untuk pertumbuhannya ataupun senyawa kimia dari hasil metabolisme

    sekunder (metabolit sekunder) seperti terpenoid, steroid, kumarin, flavonoid, dan alkaloid.

    Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang umumnya mempunyai

    kemampuan bioaktivitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari gangguan hama

    penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya. Hal ini memacu dilakukannya

    penelitian dan penelusuran senyawa kimia terutama metabolit sekunder yang terkandung

    dalam tumbuh-tumbuhan. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti

    teknik pemisahan, metode analisis, dan uji farmakologi. Senyawa hasil isolasi atau senyawa

    semi sintetik yang diperoleh dari tumbuhan sebagai obat atau bahan baku obat.

    Metabolisme sekunder juga disebut metabolisme khusus adalah istilah untuk jalur dan

    molekul kecil produk dari metabolisme yang tidak mutlak diperlukan untuk kelangsungan

    hidup organisme. Senyawa kimia sebagai hasil metabolit sekunder telah banyak digunakan

    untuk zat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan dan sebagainya. Serta banyak jenis

    tumbuhan yang digunakan sebagai obat-obatan, dikenal sebagai obat tradisional sehingga

    perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan tumbuh-tumbuhan berkhasiat dan mengetahui

    senyawa kimia yang bermanfaat sebagai obat.

    B. Rumusan Masalaha. Apa yang dimaksud dengan senyawa alkaloid dan apa fungsinya?

    b. Bagaimana proses sintesis alkaloid?c. Tanaman apa saja yang mengandung senyawa alkaloid?d. Apa yang dimaksud dengan senyawa terpenoid dan apa fungsinya?e. Bagaimana proses sintesis terpenoid?f. Tanaman apa saja yang mengandung senyawa terpenoid?

    C. Tujuana. Mengatahui pengertian dari senyawa alkaloid beserta fungsinya.

    b. Menetahui bagaimana proses sintesis alkaloid pada tumbuhan.c. Mengetahui tanaman-tanaman yang mengandung senyawa alkaloid.

  • 5/26/2018 makalah-alkaloid-dan-terpenoid.docx

    3/12

    3

    d. Mengetahui pengertian dari senyawa terpenoid beserta fungsinya.e. Mengetahui proses sintesis terpenoid pada tumbuhan.f. Mengetahui tanaman yang mengandung senyawa terpenoid.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    I. AlkaloidSenyawa kimia terutama senyawa organik hasil metabolisme dapat dibagi dua

    yaitu yang pertama senyawa hasil metabolisme primer, contohnya karbohidrat, protein,

    lemak, asam nukleat, dan enzim. Senyawa kedua adalah senyawa hasil metabolisme

    sekunder, contohnya terpenoid, steroid, alkaloid dan flavonoid.

    Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan di

    alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam

    berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar alkaloid terdapat pada tumbuhan

    dikotil sedangkan untuk tumbuhan monokotil dan pteridofita mengandung alkaloid dengan

    kadar yang sedikit. Pengertian lain Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam

    bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalammolekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis

    kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. Sebagai contoh,

    morfina sebagai pereda rasa sakit, reserfina sebagai obat penenang, atrofina berfungsi sebagai

    antispamodia, kokain sebagai anestetik lokal, dan strisina sebagai stimulan syaraf (Ikan,

    1969). Selain itu ada beberapa pengecualian, dimana termasuk golongan alkaloid tapi atom N

    (Nitrogen)nya terdapat di dalam rantai lurus atau alifatis.

    Meyers Conversation Lexicons tahun 1896 dinyatakan bahwa alkaloid terjadi

    secara karakteristik di dalam tumbuh- tumbuhan, dan sering dibedakan berdasarkan

    kereaktifan fisiologi yang khas. Senyawa ini terdiri atas karbon, hidrogen, dan nitrogen,

    sebagian besar diantaranya mengandung oksigen. Sesuai dengan namanya yang mirip dengan

    alkali (bersifat basa) dikarenakan adanya sepasang elektron bebas yang dimiliki oleh nitrogen

    sehingga dapat mendonorkan sepasang elektronnya. Kesulitan mendefinisikan alkaloid sudah

    berjalan bertahun-tahun.

  • 5/26/2018 makalah-alkaloid-dan-terpenoid.docx

    4/12

    4

    Definisi tunggal untuk alkaloid belum juga ditentukan. Trier menyatakan bahwa

    sebagai hasil kemajuan ilmu pengetahuan, istilah yang beragam senyawa alkaloid akhirnya

    harus ditinggalkan (Hesse, 1981).Garam alkaloid dan alkaloid bebas biasanya berupa

    senyawa padat, berbentuk kristal tidak berwarna (berberina dan serpentina berwarna kuning).

    Alkaloid sering kali optik aktif, dan biasanya hanya satu dari isomer optik yang dijumpai di

    alam, meskipun dalam beberapa kasus dikenal campuran rasemat, dan pada kasus lain satu

    tumbuhan mengandung satu isomer sementara tumbuhan lain mengandung enantiomernya

    (Padmawinata, 1995). Ada juga alkaloid yang berbentuk cair, seperti konina, nikotina, dan

    higrina.

    A. Prinsip dasar pembentukan AlkaloidAsam amino merupakan senyawa organik yang sangat penting, senyawa ini terdiri

    dari amino (NH2) dan karboksil (COOH). Ada 20 jenis asam amino esensial yang merupakan

    standar atau yang dikenal sebagai alfa asam amino alanin, arginin, asparagin, asam aspartat,

    sistein, asam glutamat , glutamin, glisin, histidine, isoleusin, leusin, lysin, metionin,

    fenilalanine, prolin, serine, treonine, triptopan, tirosine, and valin(4). Dari 20 jenis asam

    amino yang disebutkan diatas, alkaloid diketahui berasal dari sejumlah kecil asam amino

    yaitu ornitin dan lisin yang menurunkan alkaloid alisiklik, fenilalanin dan tirosin yang

    menurunkan alkaloid jenis isokuinolin, dan triftopan yang menurunkan alkaloid indol. Reaksi

    utama yang mendasari biosintesis senyawa alkaloid adalah reaksi mannich antara suatu

    aldehida dan suatu amina primer dan sekunder, dan suatu senyawa enol atau fenol.

    Biosintesis alkaloid juga melibatkan reaksi rangkap oksidatif fenol dan metilasi. Jalur

    poliketida dan jalur mevalonat juga ditemukan dalam biosintesis alkaloid. Kemudian reaksi

    yang mendasari pembentukan alkaloid membentuk basa. Basa kemudian bereaksi dengan

    karbanion dalam kondensasi hingga terbentuklah alkaloid.

    Disamping reaksi-reaksi dasar ini, biosintesa alkaloida melibatkan reaksi-reaksi

    sekunder yang menyebabkab terbentuknya berbagai jenis struktur alkaloida. Salah satu dari

    reaksi sekunder ini yang terpenting adalah reaksi rangkap oksidatif fenol pada posisi orto atau

    para dari gugus fenol. Reaksi ini berlangsung dengan mekanisme radikal bebas.

    Reaksi-reaksi sekunder lain seperti metilasi dari atom oksigen menghasilkan gugus

    metoksil dan metilasi nitrogen menghasilkan gugus N-metil ataupun oksidasi dari gugus

    amina. Keragaman struktur alkaloid disebabkan oleh keterlibatan fragmen-fragmen kecil

    yang berasal dari jalur mevalonat, fenilpropanoid dan poliasetat.

  • 5/26/2018 makalah-alkaloid-dan-terpenoid.docx

    5/12

    5

    Dalam biosintesa higrin, pertama terjadi oksidasi pada gugus amina yang diikuti oleh reaksi

    Mannich yang menghasilkan tropinon, selanjutnya terjadi reaksi reduksi dan esterifikasi

    menghasilkan hiosiamin (2).

    B. Fungsi AlkaloidAlkaloid telah dikenal selama bertahun-tahun dan telah menarik perhatian terutama

    karena pengaruh fisiologinya terhadap mamalia dan pemakaiannya di bidang farmasi, tetapi

    fungsinya dalam tumbuhan hampir sama sekali kabur. Beberapa pendapat mengenai

    kemungkinan perannya dalam tumbuhan sebagai berikut (Padmawinata, 1995):

    a. Alkaloid berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam urat dalamhewan (salah satu pendapat yang dikemukan pertama kali, sekarang tidak dianut lagi).

    2. Beberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tandon penyimpanan nitrogen

    meskipun banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut

    meskipun sangat kekurangan nitrogen.

    b. Pada beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari serangan parasit ataupemangsa tumbuhan. Meskipun dalam beberapa peristiwa bukti yang mendukung

    fungsi ini tidak dikemukakan, mungkin merupakan konsep yang direka-reka dan

    bersifat manusia sentris.

    c. Alkaloid dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh, karena dari segi struktur, beberapaalkaloid menyerupai pengatur tumbuh. Beberapa alkaloid merangasang

    perkecambahan yang lainnya menghambat.

    d. Semula disarankan oleh Liebig bahwa alkaloid, karena sebagian besar bersifat basa,dapat mengganti basa mineral dalam mempertahankan kesetimbangan ion dalam

    tumbuhan.

    Salah satu contoh alkaloid yang pertama sekali bermanfaat dalam bidang medis

    adalah morfin yang diisolasi tahun 1805. Alkaloid diterpenoid yang diisolasi dari

    tanaman memiliki sifat antimikroba. Solamargine, suatu glikoalkoid dari tanaman

    berri solanum khasianum mungkin bermanfaat terhadap infeksi HIV dan infeksi

    intestinal yang berhubungan dengan AIDS.

    Ketika alkaloid ditemukan memiliki efek antimikroba temasuk terhadap Giarde dan

    Entamoeba, efek anti diare utama mereka kemungkinan disebabkan oleh efek mereka

  • 5/26/2018 makalah-alkaloid-dan-terpenoid.docx

    6/12

    6

    pada usus kecil. Berberin merupakan satu contoh penting alkaloid yang potensial

    efektif terhadap typanosoma dan plasmodia. Mekanisme kerja dari alkaloid kuartener

    planar aromatik seperti berberin dan harman dihubungkan dengan kemampuan

    mereka untuk berinterkalasi dengan DNA.

    Berikut adalah beberapa contoh senyawa alkaloid yang telah umum dikenal dalam

    bidang farmakologi :

    Senyawa Alkaloid

    (Nama Trivial)Aktivitas Biologi

    Nikotin Stimulan pada syaraf otonom

    Morfin Analgesik

    Kodein Analgesik, obat batuk

    Atropin Obat tetes mata

    Skopolamin Sedatif menjelang operasi

    Kokain Analgesik

    Piperin Antifeedant (bioinsektisida)

    Quinin Obat malaria

    Vinkristin Obat kanker

    Ergotamin Analgesik pada migraine

    Reserpin Pengobatan simptomatis disfungsi ereksi

    Mitraginin Analgesik dan antitusif

    Vinblastin Anti neoplastik, obat kanker

    Saponin Antibakteri

    C. Tanaman Penghasil AlkaloidSenyawa alkaloid merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam.

    Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis

    tumbuhan. Secara organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit, biasanya

  • 5/26/2018 makalah-alkaloid-dan-terpenoid.docx

    7/12

    7

    teridentifikasi mengandung alkaloid. Selain daun-daunan, senyawa alkaloid dapat ditemukan

    pada akar, biji, ranting, dan kulit kayu.

    Alkaloid dihasilkan oleh banyak organisme, mulai dari bakteria, fungi (jamur),

    tumbuhan, dan hewan. Ekstraksi secara kasar biasanya dengan mudah dapat dilakukan

    melalui teknik ekstraksi asam-basa. Rasa pahit atau getir yang dirasakan lidah dapat

    disebabkan oleh alkaloid. Istilah "alkaloid" (berarti "mirip alkali", karena dianggap bersifat

    basa) pertama kali dipakai oleh Carl Friedrich Wilhelm Meissner (1819), seorang apoteker

    dari Halle (Jerman) untuk menyebut berbagai senyawa yang diperoleh dari ekstraksi

    tumbuhan yang bersifat basa (pada waktu itu sudah dikenal, misalnya, morfina, striknina,

    serta solanina). Hingga sekarang dikenal sekitar 10.000 senyawa yang tergolong alkaloid

    dengan struktur sangat beragam, sehingga hingga sekarang tidak ada batasan yang jelas

    untuknya.

    Cokelat adalah makanan yang diolah dari biji kakao. Cokelat mengandung

    alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida yang memiliki efek

    fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat

    serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan, cokelat jika dimakan dalam jumlah normal secara

    teratur dapat menurunkan tekanan darah.

    Tembakau mengandung senyawa alkaloid, diantaranya adalah nikotin. Nikotin

    termasuk dalam golongan alkaloiod yang terdapat dalam famili Solanaceae. Nikotin dalam

    jumlah banyak terdapat dalam tanaman tembakau, sedang dalam jumlah kecil terdapat pada

    tomat, kentang dan terung. Nikotin dan kokain dapat pula ditemukan pada daun tanaman

    kota. Kadar nikotin berkisar antara 0,6-3,0 % dari berat kering tembakau, dimana proses

    biosintesisnya terjadi di akar dan terakumulasi pada daun tembakau. Nikotin terjadi dari

    biosintesis unsur N pada akar dan terakumulasi pada daun. Fungsi nikotin adalah sebagai

    bahan kimia antiherbivora dan adanya kandungan neurotoxin yang sangat sensitif bagi

    serangga, sehingga nikotin digunakan sebagai insektisida pada masa lalu.

    Kecubung adalah tumbuhan penghasil bahan obat-obatan yang telah dikenal sejak

    ribuan tahun,di antaranya Datura Stramonium, Datura tatura, dan Brugmansia suaviolens,

    namun daya khasiat masing-masing jenis kecubung, berbeda-beda. Penyalahgunaan

    kecubung memang sering terjadi, sehingga bukan obat yang didapat malah racun

    (menyebabkan pusing) yang sangat berbahaya. Hampir seluruh bagian tanaman kecubung

    dapat dimanfaatkan sebagai obat. Hal ini disebabkan seluruh bagiannya mengandung

  • 5/26/2018 makalah-alkaloid-dan-terpenoid.docx

    8/12

    8

    alkaoida atau disebut hiosamin (atropin) dan scopolamin, seperti pada tanaman Atropa

    belladona.Alkahoid ini bersifat racun sehingga pemakaiannya terbatas pada bagian luar. Biji

    kecubung mengandung hiosin dan lemak, sedangkan daunnya mengandung kalsium oksalat.

    Berkhasiat mengobati rematik, sembelit, asma, sakit pinggang, bengkak, encok, eksim, dan

    radang anak telinga.

    Kopi juga termasuk ke dalam tanaman yang mengandung senyawa alkaloid. Kopi

    terkenal akan kandungan kafeinnya yang tinggi. Kafein kopi merupakan senyawa hasil

    metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memilik rasa yang pahit.

    Buah pare dalam bahasa latin disebut Momordica charantia L berasal dari kawasan

    Asia Tropis. Buahnya mengandung albiminoid, karbohidrat, dan zat warna, daunnya

    mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, dan minyak lemak. Bijinya

    mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial. Manfaat buah ini dapat

    merangsang nafsu makan, menyembuhkan batuk, memperlancar pencernaan, membersihkan

    darah bagi wanita yang baru melahirkan, dapat menyembuhkan penyakit kuning, juga cocok

    untuk menyembuhkan mencret pada bayi.

    II. TerpenoidDalam tumbuhan biasanya terdapat senyawa hidrokarbon dan hidrokarbon

    teroksigenasi yang merupakan senyawa terpenoid. Kata terpenoid mencakup sejumlah besar

    senyawa tumbuhan, dan istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa secara biosintesis

    semua senyawa tumbuhan itu berasal dari senyawa yang sama. Jadi, semua terpenoid berasal

    dari molekul isoprene CH2==C(CH3)CH==CH2 dan kerangka karbonnya dibangun oleh

    penyambungan 2 atau lebih satuan C5 ini. Kemudian senyawa itu dipilah-pilah menjadi

    beberapa golongan berdasarkan jumlah satuan yang terdapat dalam senyawa tersebut, 2

    (C10), 3 (C15), 4 (C20), 6 (C30) atau 8 (C40).

    Terpenoid terdiri atas beberapa macam senyawa, mulai dari komponen minyak atsiri,

    yaitu monoterpena dan sesquiterepena yang mudah menguap (C10 dan C15), diterpena

    menguap, yaitu triterpenoid dan sterol (C30), serta pigmen karotenoid (C40). Masing-masing

    golongan terpenoid itu penting, baik dalam pertumbuhan dan metabolisme maupun pada

    ekologi tumbuha. Terpenoid merupakan unit isoprena (C5H8). Terpenoid merupakan

    senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis

    diturunkan dari hidrokarbon C30 siklik yaitu skualena. Senyawa ini berstruktur siklik yang

  • 5/26/2018 makalah-alkaloid-dan-terpenoid.docx

    9/12

    9

    nisbi rumit, kebanyakan berupa alcohol, aldehid atau atom karboksilat. Mereka berupa

    senyawa berwarna, berbentuk kristal, seringkali bertitik leleh tinggi dan aktif optic yang

    umumnya sukar dicirikan karena tak ada kereaktifan kimianya.

    A. Sintesa Terpenoid Secara umum biosintesa terpenoid terjadinya 3 reaksi dasar, yaitu:1. Pembentukan isoprena aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat.2. Penggabungan kepala dan ekor unit isoprene akan membentuk mono-, seskui-, di-,

    sester-, dan poli-terpenoid.

    3. Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan triterpenoid dansteroid.

    asam asetat setelah diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis Claisen

    menghasilkan asam asetoasetat. Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil koenzim A

    melakukan kondensasi jenis aldol menghasilkan rantai karbon bercabang sebagaimana

    ditemukan pada asam mevanolat. Reaksi-reaksi berikutnya ialah fosforilasi, eliminasi asam

    fosfat dan dekarboksilasi menghasilkan IPP yang selanjutnya berisomerisasi menjadi

    DMAPP oleh enzim isomerase. IPP sebagai unit isopren aktif bergabung secara kepada ke-

    ekor dengan DMAPP dan penggabungan ini merupakan langkah pertama dari polimerisasi

    isopren untuk menghasilkan terpenoid. Penggabungan ini terjadi karena serangan elektron

    dari ikatan rangkap IPP terhadap atom karbon dari DMAPP yang kekurangan elektron diikuti

    oleh penyingkiran ison pirofosfat. Serangan ini menghasilkan geranil pirofosfat (GPP) yakni

    senyawa antara bagi semua senyawa monoterpen.

    Penggabungan selanjutnya antara satu unit IPP dan GPP, dengan mekanisme yang

    sama seperti antara IPP dan DMAPP, menghasilkan farnesil pirofosfat (FPP) yang

    merupakan senyawa antara bagi semua senyawa seskuiterpen. Senyawa-senyawa diterpen

    diturunkan dari geranil-geranil pirofosfat (GGPP) yang berasal dari kondensasi antara atau

    satu unit IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama pula.

    Bila reaksi organik sebagaimana tercantum dalam Gambar 2 ditelaah lebih mendalam,

    ternyata bahwa sintesa terpenoid oleh organisme adalah sangat sederhan a sifatnya. Ditinjau

    dari segi teori reaksi organik sintesa ini hanya menggunakan beberapa jenis reaksi dasar.

  • 5/26/2018 makalah-alkaloid-dan-terpenoid.docx

    10/12

    10

    Reaksi-reaksi selanjutnya dari senyawa antara GPP, FPP dan GGPP untuk menghasilkan

    senyawa-senyawa terpenoid satu persatu hanya melibatkan beberapa jenis reaksi sekunder

    pula. Reaksi-reaksi sekunder ini lazimnya ialah hidrolisa, siklisasi, oksidasi, reduksi dan

    reaksi-reaksi spontan yang dapat berlangsung dengan mudah dalam suasana netral dan pada

    suhu kamar, seperti isomerisasi, dehidrasi, dekarboksilasi dan sebagainya.

    4.

    5. Klik gambar untuk memperbesarDari persamaan reaksi di atas terlihat bahwa pembentukan senyawa-senyawa

    monoterpen dan senyawa terpenoida berasal dari penggabungan 3,3 dimetil allil pirofosfat

    dengan isopentenil pirofosfat.

    http://1.bp.blogspot.com/_JfHkru8sXko/TIE1Y6uKJZI/AAAAAAAAAC8/24NUV3oCIOU/s1600/sintesis2.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_JfHkru8sXko/TIE1Y6uKJZI/AAAAAAAAAC8/24NUV3oCIOU/s1600/sintesis2.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_JfHkru8sXko/TIE1Y6uKJZI/AAAAAAAAAC8/24NUV3oCIOU/s1600/sintesis2.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_JfHkru8sXko/TIE1HPOxI8I/AAAAAAAAAC0/R2wycJ5fAhk/s1600/sintesis.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_JfHkru8sXko/TIE1Y6uKJZI/AAAAAAAAAC8/24NUV3oCIOU/s1600/sintesis2.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_JfHkru8sXko/TIE1HPOxI8I/AAAAAAAAAC0/R2wycJ5fAhk/s1600/sintesis.jpg
  • 5/26/2018 makalah-alkaloid-dan-terpenoid.docx

    11/12

    11

    Secara umum terpenoid terdiri dari unsur-unsur C dan H dengan rumus molekul

    umum (C5H8)n.

    Klasifikasi biasanya tergantung pada nilai n.

    Nama Rumus SumberMonoterpen C10H16 Minyak Atsiri

    Seskuiterpen C15H24 Minyak Atsiri

    Diterpen C20H32 Resin Pinus

    Triterpen C30H48 Saponin, Damar

    Tetraterpen C40H64 Pigmen, Karoten

    Politerpen (C5H8)n n 8 Karet Alam

    Dari rumus di atas sebagian besar terpenoid mengandung atom karbon yang jumlahnya

    merupakan kelipatan lima. Penyelidikan selanjutnya menunjukan pula bahwa sebagian besar

    terpenoid mempunyai kerangka karbon yang dibangun oleh dua atau lebih unit C 5 yang

    disebut unit isopren. Unit C5 ini dinamakan demikian karena kerangka karbonnya seperti

    senyawa isopren. Wallach (1887) mengatakan bahwa struktur rangka terpenoid dibangun

    oleh dua atau lebih molekul isopren. Pendapat ini dikenal dengan hukum isopren.

    B. Kegunaan TerpenoidKegunaan terpenoid bagi tumbuhan antara lain :

    a. FitoaleksinFitoaleksin adalah suatusenyawa anti-mikrobial yang dibiosintesis (dibuat) dan

    diakumulasikan oleh tanaman setelah terjadiinfeksi darimikroorganisme patogen

    atau terpapar senyawa kimia tertentu danradiasi dengansinar UV.

    b. Insect antifectan, repellantc. Pertahanan tubuh dari herbifora

    d. Feromon Hormon tumbuhan.

    Feromon adalah sejenis zatkimia yang berfungsi untuk merangsang dan memiliki

    daya pikat sekspada hewan jantan maupun betina].

    Bioaktivitas terpenoid pada akar dan daun Jatropha gaumeri (jarak). Karena pada

    tanaman ini terkandung golongan senyawa terpenoid dan juga pada ekstrak daun ini memiliki

    aktivitas antibakteri dan antioksidan. Aktivitas tersebut dihasilkan dengan isolasi dan

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Senyawa_anti-mikrobial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mikroorganisme_patogen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Iradiasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sinar_UVhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekshttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekshttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sinar_UVhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Iradiasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mikroorganisme_patogen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Senyawa_anti-mikrobial&action=edit&redlink=1
  • 5/26/2018 makalah-alkaloid-dan-terpenoid.docx

    12/12

    12

    identifikasi pada akar yang menghasilkan 2-epi-jatrogossidin (1). Salah satunya suatu

    rhamnofolane diterpene dengan aktifitas antimicrobial, dan kedua 15-epi-4E

    jatrogrossidentadione (2), suatu lathyrane diterpene tanpa aktivitas biologi. Dengan cara yang

    sama, pemurnian dengan penelitian yang telah diuji dari ekstrak daun dapat mengdentifikasi

    sitosterol dan triterpen amaryn, traraxasterol. Metabolit ini ternyata bisa digunakan sebagai

    aktifitas antioxidant.

    BAB III

    PENUTUP

    Kesimpulan

    metabolisme sekunder (metabolit sekunder) seperti terpenoid, steroid, kumarin, flavonoid,

    dan alkaloid. Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang umumnya

    mempunyai kemampuan bioaktivitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari

    gangguan hama penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya.

    Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan

    sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut

    dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan

    efek farmakologis pada manusia dan hewan.

    Terpenoid merupakan senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan

    isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 siklik yaitu skualena.

    Senyawa ini berstruktur siklik yang nisbi rumit, kebanyakan berupa alcohol, aldehid atau

    atom karboksilat.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://mycloverworld.blogspot.com/2010/12/klasifikasi-alkaloid-berikut-contoh.html

    http://renggaanaliskimia.blogspot.com/2011_04_01_archive.html

    http://willi-pharmacist.blogspot.com/2010/09/terpenoid-i-pendahuluan-dan-sintesis.html

    http://mycloverworld.blogspot.com/2010/12/klasifikasi-alkaloid-berikut-contoh.htmlhttp://renggaanaliskimia.blogspot.com/2011_04_01_archive.htmlhttp://willi-pharmacist.blogspot.com/2010/09/terpenoid-i-pendahuluan-dan-sintesis.htmlhttp://willi-pharmacist.blogspot.com/2010/09/terpenoid-i-pendahuluan-dan-sintesis.htmlhttp://renggaanaliskimia.blogspot.com/2011_04_01_archive.htmlhttp://mycloverworld.blogspot.com/2010/12/klasifikasi-alkaloid-berikut-contoh.html