142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

download 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

of 23

Transcript of 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    1/23

    Identifkasi Alkaloid

    Dua metode yang paling banyak digunakan untuk menyeleksi

    tanaman yang mengandung alkaloid.

    - Prosedur Wall

    meliputi ekstraksi sekitar 20 gram bahan tanaman kering yang

    direfuks dengan 80% etanol. Setelah dingin dan disaring, residu

    diui dengan 80% etanol dan kumpulan !ltrat diuapkan. "esidu

    yang tertinggal dilarutkan dalam air, disaring, diasamkan dengan

    asam klorida #% dan alkaloid diendapkan baik dengan pereaksi

    $ayer atau dengan Siklotungstat. ila hasil tes positi&, maka

    kon!rmasi tes dilakukan dengan ara larutan yang bersi&at asam

    dibasakan, alkaloid diekstrak kembali ke dalam larutan asam. 'ika

    larutan asam ini menghasilkan endapan dengan pereaksi

    tersebut di atas, ini berarti tanaman mengandung alkaloid. (asa

    basa berair )uga harus diteliti untuk menentukan adanya alkaloid

    *uartener.

    - Prosedur +iang-Douglas

    agak berbeda terhadap garam alkaloid yang terdapat dalam

    tanaman laimnya sitrat, tartrat atau laktat. ahan tanaman

    kering pertama-tama diubah men)adi basa bebas dengan larutanener amonia. /asil yang diperoleh kemudian diekstrak dengan

    kloro&orm, ekstrak dipekatkan dan alkaloid diubah men)adi

    hidrokloridanya dengan aramenambahkan asam klorida 2 .

    (iltrat larutan berair kemudian diu)i terhadap alkaloidnya dengan

    menambah pereaksi mayer,Dragendor1 atau auhardat.

    Perkiraan kandungan alkaloid

    yang potensial dapat diperoleh dengan menggunakan larutan

  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    2/23

    ener standar alkaloid khusus seperti brusin.

    eberapa pereaksi pengendapan digunakan untuk memisahkan

    )enis alkaloid. Pereaksi sering didasarkan pada kesanggupan

    alkaloid untuk bergabung dengan logam yang memiliki berat

    atom tinggi seperti merkuri, bismuth, tungsen, atau )ood.

    Pereaksi mayer mengandung kalium )odida dan merkuri klorida

    dan pereaksi Dragendor1 mengandung bismut nitrat dan merkuri

    klorida dalam nitrit berair. Pereaksi ouhardat mirip dengan

    pereaksi Wagner dan mengandung kalium )odida dan )ood.

    Pereaksi asam silikotungstat menandung kompleks silikon

    dioksida dan tungsten trioksida. erbagai pereaksi tersebut

    menun)ukkan perbedaan yang

    besar dalam halsensitiitas terhadap gugus alkaloid yang

    berbeda. Ditilik dari popularitasnya, &ormulasi mayer kurang

    sensiti& dibandingkan pereaksi 3agner atau dragendor1.

    +romatogra! dengan penyerap yang ook merupakan metode

    yang laim untuk memisahkan alkaloid murni dan ampuran

    yang kotor. Seperti halnya pemisahan dengan kolom terhadap

    bahan alam selalu dipantau dengan kromatogra! lapis tipis.

    4ntuk mendeteksi alkaloid seara kromatogra! digunakan

    se)umlah pereaksi. Pereaksi yang sangat umum adalah pereaksi

    Dragendor1, yang akan memberikan noda ber3arna )ingga untuk

    senya3a alkaloid. amun demikian perlu diperhatikan bah3a

    beberapa sistem tak )enuh, terutama koumarin dan 5-piron,

    dapat )uga memberikan noda yang ber3arna )ingga dengan

    pereaksi tersebut.

    Pereaksi umum lain tetapi kurang digunakan adalah asam

    &os&omolibdat, )odoplatinat, uap )ood, dan antimon 666 klorida.

  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    3/23

    +ebanyakan alkaloid bereaksi dengan pereaksi-pereaksi tersebut

    tanpa membedakan kelompok alkaloid. Se)umlah pereaksi khusus

    tersedia untuk menentukan atau mendeteksi )enis alkaloid

    khusus. Pereaksi 7hrlih p-dimetilaminobenaldehide yang

    diasamkan memberikan 3arna yang sangat karakteristik biru

    atau abu-abu hi)au dengan alkaloid ergot. Perteaksi serium

    amonium sul&at 9S berasam asam sul&at atau &os&at

    memberikan 3arna yang berbeda dengan berbagai alkaloid indol.

    Warna tergantung pada kromo&or ultraungu alkaloid.

    ampuran &eriklorida dan asam perklorat digunakan untuk

    mendeteksi alkloid "auol!a. 9lkaloid inhona memberikan

    3arna )elas biru fuoresen pada sinar ultra ungu 4: setelah

    direaksikan dengan asam &ormat dan &enilalkilamin dapat terlihat

    dengan ninhidrin.

    ;likosida steroidal sering dideteksi dengan penyemprotan

    anilin-asam &os&at.

    Pereaksi % dalam asam

    klorida 0,> , sensiti& terutama pada inti tripolon alkaloid kolkisin

    dan se)umlah keil # ?g dapat terdeteksi.

    F. Identifikasi Alkaloida

    1. Berdasarkan sifat spesifik.

    Alkaloid dalam larutan HCl dengan pereaksi Mayer dan Bouchardhat membentuk

    endapan

    yang larut dalam alkohol berlebih. Protein juga memberikan endapan, tetapi tidak

    larut

    dalam dalam alcohol berlebih.

    . Berdasarkan bentuk basa dan garam!nya " Pengocokan

  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    4/23

    Alkaloid sebagai basanya tidak larut dalam air, sebagai garamnya larut baik dalam

    air.

    #ebaiknya pelarut yang digunakan adalah pelarut organik $ eter dan kloroform.

    Pengocokan

    dilakukan pada pH$ , %, 1& dan 1'.

    #ebelum pengocokan, larutan harus dibasakan dulu, biasanya menggunakan

    natrium

    hidroksida, amonia pekat, kadang!kadang digunakan natrium karbonat dan

    kalsium

    hidroksida.

    (. )eaksi *ugus +ungsionil

    a. *ugus Amin #ekunder

    )eaksi #M- $ larutan alkaloida / 10 asetaldehid / larutan na.

    nitroprussida biru!ungu.

    Hasil cepat ditunjukkan oleh Conilin, Pelletierin dan Cystisin.

    Hasil lambat ditunjukkan oleh 2fedrin, Beta eucain, 2metin, Colchisin dan

    Physostigmin.

    b. *ugus Metoksi

    3arutan dalam Asam #ulfat / 4alium Permanganat terjadi formaldehid,

    dinyatakan

    dengan reaksi #CH++. 4elebihan 4alium Permanganat dihilangkan dengan Asam

    -ksalat.

    Hasil positif untuk Brucin, arkotin, koden, Chiksin, 4otarnin, Papa5erin,

    4inidin,

    2metin, 6ebain, dan lain!lain.

    c. *ugus Alkohol #ekunder

    )eaksi #ACH2# $ Alkaloida / 3arutan &,(0 7anilin dalam HCl pekat,

    dipanaskan diatas

    tangas air merah!ungu.

  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    5/23

    Hasil positif untuk Morfin, Heroin, 7eratrin, 4odein, Pronin, 8ionin, dan

    Parakonidin.

    d.*ugus +ormilen

    )eaksi 92B2) : 6-332# $

    Alkaloida / larutan +loroglusin 10 dalam Asam #ulfat ;1$12))6

    Alkaloida didia=otasikan lalu / Beta aftol merah!ungu.

    Hasil positif untuk kokain, Atropin, Alipin, 2fedrin, tropakain, #to5akain, Beta

    eukain, dan

    lain!lain.

    g. )eduksi #emu

    Alkaloida klorida / kalomel / sedikit air hitam

    6ereduksi menjadi logam raksa. )aksa ;< klorida yang terbentuk terikat dengan

    alkaloid

    #ebagai kompleks.

    Hasil positif untuk kokain, 6ropakain, Pilokarpin, o5okain,

    Pantokain, alipin, dan lain!lain.

    h. *ugus 4romofor

    )eaksi 4* $

    Alkaloida / ' 5olume 8ia=o A / 1 5olume 8ia=o B / natrium Hidroksida merah

    intensif.

  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    6/23

    Hasil positif untuk Morfin, 4odein, 6ebain dan lain!lain.

    )eaksi #ACH2? $

    Alkaloida / p!nitrodia=oben=ol ;p!nitroanilin / atrium itrit / atrium

    Hidrolsida<

    ungu kemudian jingga.

    Hasil positif untuk alkaloida opium kecuali 6ebain, 2metin, 4inin, kinidin setelah

    dimasak dengan Asam #ulfat %@0.

    '. Pereaksi untuk analisa lainnya ;%ntuk itu ditambahkan basa lain yang lebih kuat daripada

    basa alkaloida tadi. Alkaloida yang bebas tadi diekstraksi dengan menggunakan

    pelarut pelarut organic misalnya 4loroform. 6idak dilakukan ekstraksi dengan

    air karena dengan air maka yang masuk kedalam air yakni garamgaram alkaoida

    dan =at!=at pengotor yang larut dalam air, misalnya glikosida!glikosida, =at Darna,

    =at penyamak dan sebagainya. ang masuk kedalam kloroform disamping

    alkaloida juga lemak!lemak, harsa dan minyak atsiri. Maka setelah alkaloida

    diekstraksi dengan kloroform maka harus dimurnikan lagi dengan pereaksi

    tertentu. 8iekstraksi lagi dengan kloroform. 8iuapkan, lalu didapatkan sisa

    alkaloid baik dalam bentuk hablur maupun amorf. ni tidak berate bahDa alkaloida

    yang diperoleh dalam bentuk murni, alkaloida yang telah diekstaksi ditentukan

    legi lebih lanjut. Penentuan untuk tiap alkaloida berbeda untuk tiap jenisnya.

    Hal!hal yang harus diperhatikan pada ekstraksi dengan a=as 4eller, adalah $

    a. Basa yang ditambahkan harus lebih kuat daripada alkaloida yang akan dibebaskan

    dari

    ikatan garamnya, berdasarkan reaksi pendesakan.

    b. Basa yang dipakai tidak boleh terlalu kuat karena alkaloida pada umumnya kurang

    stabil. Pada pH tinggi ada kemungkinan akan terurai, terutama dalam keadaan

    bebas, terlebih bila alkaloida tersebut dalam bentuk ester, misalnya $ Alkaloid

    #ecale, Hyoscyamin dan Atropin.

    c. #etelah bebas, alkaloida ditarik dengan pelarut organik tertentu, tergantung

    kelarutannya dalam pelarut organik tersebut.

    Alkaloid biasanya diperoleh dengan cara mengekstraksi bahan tumbuhan

    memakai air

    yang diasamkan yang melarutkan alkaloid sebagai garam, atau bahan tumbuhan

    dapat

    dibasakan dengan natrium karbonat dan sebagainya dan basa bebas diekstaksi

    dengan

  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    8/23

    pelarut organik seperti kloroform, eter dan sebagainya. )adas untuk ekstraksi

    sinabung

    dan pemekatan khusunya digunakan untuk alkaloid yang tidak tahan panas.

    Beberapa

    alkaloid menguap seperti nikotina dapat dimurnikan dengan cara penyulingan uap

    dari

    larutan yang diabasakan. 3arutan dalam air yang bersifat asam danmengandung

    alkaloid dapat dibasakan dan alkaloid diekstaksi dengan pelarut organik ,sehingga

    senyaDa netral dan asam yang mudah larut dalam air tertinggal dalam air. Cara

    lain yang berguna untuk memperoleh alkaloid dari larutan asam adalah

    denganpenjerapan menggunakan pereaksi 3loyd. 4emudian alkaloid dielusi

    dengan dammar A8! lalu diendapkan dengan pereaksi Mayer atau *aram

    )einecke dan kemudian endapan dapat dipisahkan dengan cara kromatografi

    pertukaran ion. Masalah yang timbulpada beberapa kasus adalah bahDa alkaloid

    berada dalam bentuk terikat yang tidak dapatdibebaskan pada kondisi ekstraksi

    biasa. #enyaDa pengkompleksnya barangkalipolisakarida atau glikoprotein yang

    dapat melepaskan alkaloid jika diperlakukan denganasam.

    . Pemurnian alkaloida dapat dilakukan dengan cara modern yaitu dengan

    pertukaran ion.

    (. Menyekat melalui kolom kromatografi dengan kromatografi partisi.

    Cara kedua dan ketiga merupakan cara yang paling umum dan cocok untuk

    memisahkan

    campuran alkaloid. 6ata kerja untuk mengisolasi dan mengidentifikasi alkaloid

    yang

    terdapat dalam bahan tumbuhan yang jumlahnya dalam skala milligram

    menggunakan

    gabungan kromatografi kolom memakai alumina dan kromatografi kertas.

    G. Kegunaan Alkaloida

    Alkaloida telah dikenal selama bertahun!tahun dan telah menarik perhatian

    terutama karena

  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    9/23

    pengaruh fisiologisnya terhadap binatang menyusui dan pemakainnya di bidang

    farmasi,

    tetapi fungsinya dalam tumbuhan hampir sama sekali kabur. Beberapa pendapat

    mengenai

    kemungkinan perannya ialah sebagai berikut $

    1. #alah satu pendapat yang dikemukakan pertama kali, sekarang tidak dianut lagi,

    ialah

    bahDa alkaloid berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam

    urat heDan.

    . Beberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tendon penyimpanan nitrogen

    meskipun

    banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut meskipun

    sangat kekurangan nitrogen.

    (. Pada beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari serangan parasit

    atau

    pemangsa tumbuhan. Meskipun dalam beberapa peristiDa bukti yang mendukung

    fungsi ini tidak dikemukakan, ini barangkali merupakan konsep yang direka!reka

    dan bersifat Emanusia sentriesF.

    '. Alkaloid dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh karena segi struktur, beberapa

    alkaloid

    menyerupai pengatur tumbuh. Beberapa alkaloid merangsang perkecambahan,

    yang lainnya menghambat.

    @. #emula disarankan oleh 3iebig bahDa alkaloid, karena sebagian bersifat basa, dapat

    mengganti basa mineral dalam mempertahankan kesetimbangan ion dalam

    tumbuhan. #ejalan dengan saran ini, pengamatan menunjukkan bahDa pelolohan

    nikotina ke dalam biakan akar tembakau meningkatkan ambilan nitrat. Alkaloid

    dapat pula berfungsi dengan cara pertukaran dengan kation tanah.

    Dapus :

  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    10/23

    [email protected]#2A0BAidenti!kasi-

    alkaloid.html

    http@AAlinayanti&armakognosi.blogspot.omA20#0A0BAalkaloid.htmlC

    Jika senyawa atau sediaan farmasi dalam bentuk campuran atau dalam campuran matriks, harus dilakukan langkah-langkah

    pemisahan dan pemurnian terlebih dahulu sebelum dilakukan proses identifikasi. Proses pemisahan yang paling umum

    dilakukan adalah proses ekstraksi. Kelarutan setiap senyawa terhadap pelarut tertentu tergantung dari sifat-sifat kimia

    masing-masing zat dan afinitasnya terhadap pelarut tersebut pada kondisi tertentu.

    Untuk memisahkan senyawa obat, sudah sejak lama dikembangkan berbagai macam metoda, diantaranya cara Stas-

    Ottoyang disederhanakan. engan metode tersebut dapat dipisahkan lebih dari !"" macam campuran senyawa obat.

    #ara analisisnya berdasarkan prinsip $

    !. Pembagian senyawa ke dalam fase air dan fase pelarut organik yang tidak tercampur dengan air. Pada

    sebagian besar obat %khususnya yang berbentuk padat&, pemisahan dengan cara membedakan ke dalam fase air dan fase

    pelarut organik saja masih kurang memuaskan, sehingga dilakukan prinsip yang kedua, yaitu $

    '. Pembentukan ataupun penguraian garam.Prinsip ini menyangkut perbedaan kelarutan, yaitu bahwa garam

    lebih bersifat hidrofil, sedangkan bentuk asam atau basanya lebih bersifat lipofil.

    Kebasaan ataupun kesaman larutan serta bermacam-macam %keragaman& sufat pelarut %lipofil atau kuirang lipofil&

    memungkinkan pemishan lebih lanjut.

    #ontoh senyawa pada setiap fraksi

    Fraksi IA

    Fase Eter (suasana asam

    Asam karbonat! fenol! "at netral

    #lutemid! propilfena"on! tolbutamid!

    pentobarbital! warfarin! asam salisilat!

    parasetamol! dietilbestrol! barbital! fenobarbital!

    nitra"epam.

    Fraksi I$

    Fase eter (suasana basa

    Senyawa netral

    $en"okain! glutetimid! meprobamat! %idrokortison!dia"epam! bisakodil

    Fraksi II

    Ekstrak kloroform dalam

    suasana asam tartrat

    Asam! fenol dan "at netal yang larut kloroform

    Amitriptilin! imipramin! defen%idramin!

    siklobarbital! nitra"epam! kafein! reserpin!

    klordia"epoksida

    Fraksi III

    Ekstrak Eter (suasana basa

    $erbagai senyawa basa

    Efedrin! kodein! kinidin! etilmorfin! atropin!

    stri%nin

    Fraksi I&

    Ekstrak kloroform-iso propanol

    dalam suasana basa amoniak

    $erbagai basa fenol

    Pilokarpin! sulfanilamid! parasetamol! tetrasiklin

    http://dunia-berbagi-ilmu.blogspot.com/2012/03/identifikasi-alkaloid.htmlhttp://dunia-berbagi-ilmu.blogspot.com/2012/03/identifikasi-alkaloid.htmlhttp://linayantifarmakognosi.blogspot.com/2010/03/alkaloid.htmlhttp://linayantifarmakognosi.blogspot.com/2010/03/alkaloid.htmlhttp://dunia-berbagi-ilmu.blogspot.com/2012/03/identifikasi-alkaloid.htmlhttp://dunia-berbagi-ilmu.blogspot.com/2012/03/identifikasi-alkaloid.html
  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    11/23

    Fraksi &

    Senyawaa yang tidak

    terekstraksi dengan pelarut

    organik

    Asam %idrofil! sulfonamida! karbo%idrat! asam

    amino! ammonium kuarterner

    Ampisilin! asam glutamat! asam askorbat!

    isonia"id! %idroklortia"id! sulfaguanidin

    BAB

    P28AH>3>A

    A. 3atar Belakang

    #alah satu sumber senyaDa bahan alam hayati yang memegang

    peranan penting dalam pemanfaatan =at kimia berkhasiat yang terdapat di

    alam. Hampir setiap daerah di ndonesia mengenal ramuan obat yang

    berasal dari tumbuh!tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan tertentu

    secara tradisional.Penggunaan tumbuh!tumbuhan tetentu sebagai obat

    merupakan Darisan turun temurun dari nenek moyang kita sejak dahulu

    hingga sekarang ini untuk penyakit tertentu. Bahan obat yang digunakan

    dapat berasal dari daun, batang, akar, bunga dan biji!bijian.

    #alah satu senyaDa dalam tumbuhan yang berkhasiat adalah alkaloid.

    Alkaloid adalah senyaDa organik yang terdapat di alam bersifat basa

    ataualkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom ;itrogenntukmendeteksi alkaloid

    secarakromatografidigunakansejumlahpereaksi.Pereaksiyangsangatumum

    adalahpereaksi8ragendorff, yang akanmemberikannodaberDarna

  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    16/23

    jinggauntuksenyaDaalkaloid. amun

    demikianperludiperhatikanbahDabeberapasistemtakjenuh,terutamakoumar

    indan K!piron, dapatjugamemberikannodayangberDarnajinggadengan

    pereaksi

    tersebut.Pereaksiumumlaintetapikurangdigunakanadalahasamfosfomolibd

    at,jodoplatinat,uapjood,danantimon;< klorida.

    4ebanyakanalkaloidbereaksi denganpereaksi!pereaksi

    tersebuttanpamembedakan kelompok alkaloid.#ejumlah

    pereaksikhusustersediauntuk menentukan ataumendeteksijenis alkaloid

    khusus.Pereaksi2hrlich;p!

    dimetilaminoben=aldehideyangdiasamkan7< setelah direaksikan

    dengan asamformatdanfenilalkilamin dapatterlihatdengan ninhidrin.

    *likosidasteroidalsering dideteksidenganpenyemprotan 5anilin!

    asamfosfat.

    Pereaksi-berlin!?eisel,larutanferiklorida1!

    @0dalamasamklorida&,@,sensitifterutamapadaintitripolonalkaloidkolkisi

    ndansejumlah kecil1 Lg dapatterdeteksi.

    1.7 General Methods of Extraction and Isolation of

    Alkaloids

    he general methods o& eEtration and isolation o& the alkaloids &rom the plant soures one has to take into

    onsideration the &ollo3ing steps in a se*uential manner, namely@

    i Separation o& the alkaloids &rom the main bulk o& the non-alkaloidal substanes,

  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    17/23

    ii $ost o& the alkaloid-ontaining plants, seeral alkaloids haing losely related hemial strutures are

    normally present, suh as@ the inhona alkaloids onsist o& more than t3enty!e alkaloids. here is hardly any

    kno3n plant soure that ontains only one alkaloid eElusiely,

    iii Separation o& eah indiidual alkaloid &rom the miEture o& alkaloids obtained &rom a partiular plant

    soure e.g., cinchona bark using latest separation tehni*ues, &or instane, preparatie high-perormances

    liquid chromatography, (H!"# olumn hromatography, by the help o& hromatotron, and high-

    perormance thin-layer chromatography (H$!"#%

    eertheless, the general methods o& isolation o& alkaloids largely depend upon seeral ital &ators, &or

    instane@ a the alkaline nature o& most alkaloids, b the ability and ease o& &ormation o& alkaloidal salts 3ith

    aids, and c the relatie solubilities o& the resulting alkaloidal salts either in polar organi solents e.g.,

    ethanol, hloro&orm, isopropanol et., or in a*ueous medium.

    he general methods o& e&traction o alkaloids &rom the plant soures solely depend upon the purpose

    and sale o& the operation e.g., pilot sale or ommerial sale. 6t is also based on the *uantum and bulk o& the

    ra3 material to be employed in the operation.

  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    18/23

    "hoice o Alkali 6ndeed, the hoie o& a suitable mineral base alkali &or the ease o& liberation o& the

    alkaloid &rom the salts is not only ery ital but also e*ually signi!ant and largely depend on the &ollo3ing

    &ators, namely@

    a 'atural state o the alkaloids: 6t has been obsered that the salt o& a strongly basic alkaloid3ith a

    mineral aid usually tends to undergo leaage under the infuenes o& a stronger base. Fike3ise,the

    orresponding salt o& a weakly basic alkaloid and a relatiely 3eak organi aid shall re*uire a rather 3eaker

    base &or its leaage.

    b "hemical characteristics o the alkaloidal base:he usage o& strong alkali e.g., a

  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    19/23

    'ote

    4% $he penetration and hence the subsequent e&traction o the crude drug is almost complete

    0ith the help o our successi3e e&tractions 0ith an alcohol% 5urther, the loss o sol3ent is

    comparati3ely less than the chlorinated sol3ents e%g%, chloroorm%

    6% $he e&traction o total alkaloids 0ith alcohol is highly recommended because o its ma&imum

    e7ciency and economical 3iability%

    ./ &traction 0ith 1ater-Immiscible *ol3ents 6n reality, the most 3idely used 3ater-immisible

    solents &or the eEtration o& alkaloids are@ hloro&orm, diethyl ether solent ether and isopropyl ether.

    /o3eer, a &e3 other spei! organi solents, namely@ ethylene hloride, arbon tetrahloride

    and ben8ene9 may be employed 3ith an eident adantage &or ertain spei! alkaloids.

    6nterestingly, chloroorm is regarded as the hoiest 3ater-immisible solent &or a broad-spetrum o& alkaloids

    present in the plant kingdom and eEtrats them 3ith arying degrees o& ease.

    'ote: "hloroorm is not suitable or the e&traction o quaternary alkaloids e%g%, tubocurarine%

    ."/ &traction 0ith 1aterhe rude drug is sub)eted to eEtration 3ith 3ater preiously aidi!ed 3ith

    dilute solution o& /l, /2S

  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    20/23

    the bulk o& the alkaloids, namely, atropine, odeine, olhiine, narotine, niotine, papaerine, spartenine and

    thebaine.

    he resulting residual eEtrat may still ontain nareine, urarine and morphine. /o3eer, nareine andmorphine may be isolated by passing &reshly generated

  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    21/23

    v eineckate "omple&:he ompleE obtained &rom alkaloid 3ith Reinecke Salt, /ICr/B2SIJ, is

    normally deomposed by treating its solution in a miEture o& aetone and 3ater #@# 3ith a siler sulphatesolution. 6t is pertinent to mention here that the ree liberated alkaloid &rom the ompleEes stated aboe, i

    through v, may be &urther eEtrated &or its !nal reoery 3ith an appropriate organi solent, suh as@

    hloro&orm.

    c he puri!ation o& alkaloids may also be aomplished by the &ormation o& its rystallised alkaloidal salt

    by the addition o& an appropriate mineral or organi aid, suh as@ hydrohlori, hydrobromi, perhlori,

    sulphuri, oEali and tartari aids.

    d :arious kno3n separation techniques, namely@ partition, ion-e&change and column

    chromatography are inariably used &or the puri!ation o& a host o& alkaloids.

    esides, arious physial parameters like@ spei! rotation, melting point, solubility are &re*uently used as a

    de!nite riteria o& asertaining the purity o& alkaloids.

    4%B%< 5ractionation o "rude Alkaloids

    6t has been obsered largely that most o& the alkaloid-bearing plant materials usually ontain a miEture o&

    losely-related alkaloids. here&ore, it has beome almost neessary to arry out an e1etie &rationation o&

    rude alkaloids &rom the eEtrat or solution o& total rude alkaloids.

    /o3eer, the traditional and orthodoE methods o& separation are not only diult but also tedious and

    umbersome. he ommonly employed tehni*ues o& separation that 3ere &ound to the reliable and dependable

    may be short-listed as &ollo3s@

    i (rational rystalliation,

    ii (rational distillation, and

    iii Deriatiation 3ith lo3 solubility produts.

    he latest methods employed &or the separation o& alkaloids are the preparatie high perormance

    liquid chromatography (H!"#, high perormance thin-layer chromatography (H$!"#,hromatotron,

    ounter-urrent distribution and other hromatographi tehni*ues inluding olumnhromatography, ion-

    eEhange hromatography.

    (ollo3ing are some o& the typial situations 3hereby the miEture o& alkaloids may be separated e1etiely,

    suh as@

    a 9 larger setion o& the alkaloids are easily soluble in hloro&orm and relatiely less soluble in other

    organi solents. 6n general, the order o& solubility is as stated belo3 hloro&orm Q aetone Q ethanol Q

    methanol Q ethyl aetate Q ether Q n-heEane. +eeping in ie3 the aboe solubility pro!le o& alkaloids in organi

    solents, i& one o& the alkaloids is muh less soluble in ethanol than hloro&orm, the &rational rystalliation o&

    this alkaloid is possible. 6n this partiular instane the hloro&orm-&ration is onentrated to an appropriate

    leel, and hot ethanol added in small proportions at interals. hus, upon ooling the alkaloid, 3hih is less

    soluble in ethanol, separates out oneniently.

    http://www.epharmacognosy.com/http://www.epharmacognosy.com/http://www.epharmacognosy.com/
  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    22/23

    b 6n ase, the &rational rystalliation o& the miEture o& losely related alkaloids beome tedious and

    ine1etie, one may try to &orm their respetie salts,RR and then arry out the separation indiated aboe.

    c he arious aids, namely@ /l, /r, /6, /l

  • 7/26/2019 142005950 Identifikasi Dan Isolasi Alkaloid

    23/23