Makalah Agama Kelompok (Ready)

download Makalah Agama Kelompok (Ready)

of 14

description

Makalah Agama - Manusia dan AgamaKonten:Hakikat manusiaStatus manusiaPeran manusiaPeran agama dalam ekonomi

Transcript of Makalah Agama Kelompok (Ready)

Makalah Agama Islam:Manusia dan Agama

Disusun oleh :

Caterina Sarlita Putri1306469916Mutia Khaerunniza1306391466Shanita1306470174Yunissa Rara Fahreza1306391472

Program Vokasi AkuntansiUniversitas Indonesia2014Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Makalah Agama Islam: Manusia dan Agama.Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Agama Islam Program Vokasi Akuntansi Universitas Indonesia.Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada:1. Bapak Dr. Nurwahidin, M.Ag.yang sudah memberikan tugas danpetunjuk kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.2. Rekan-rekan semua di Kelas Agama Islam Program Vokasi Akuntansi Universitas Indonesia3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin.

Depok, November 2014

Tim Penulis

Statement of Authorized

Makalah yang berjudulManusia dan Agama ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam tahun 2014 di Program Vokasi Akuntansi Universitas Indonesia dan dinyatakan telah mendapat persetujuan sebagai makalah.

Depok, 3 Desember 2014

Mengesahkan

Dr. Nurwahidin, M.Ag

Daftar Isi

Kata Pengantar iiStatement of Authorized iiiDaftar Isi iv

Bab 1 Pendahuluan 11.1 Latar Belakang 1Bab 2 Pembahasan 22.1 Manusia Menurut Pandangan Islam 22.2 Status dan Peran Manusia 42.2.1 Status dan Peran Manusia Secara Umum... 42.2.2 Status dan Peran Manusia dalam Al-Quran... 42.3 Tanggung Jawab Manusia Di Bidang Ekonomi 6Bab 3 Penutup. 83.1 Kesimpulan. 8Lampiran. 9Daftar Pustaka. 10

i

610

Bab IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.Dengan agama inilah Allah telah menyempurnakan dari agama sebelumnya.Dari segi kuantitas pemeluknya Islam adalah agama terbesar di dunia setelah Kristen. Arti umum dari Islam adalah damai (as-salam) dan penyerahan diri pada Allah pencipta segala sesuatu dengan penyerahan diri yang sempurna dari manusia kepada Allah dalam segala urusan kehidupan.

Manusia diciptakan dari sari pati tanah untuk beribadah serta mencari ridho dari Allah agar hidupnya tenang dan tentram.Manusia merupakan makhluk yang sangat menarik.Oleh karena itu, manusia dan berbagai hal dalam dirinya sering menjadi perbincangan diberbagai kalangan.Hampir semua lembaga pendidikan tinggi mengkaji manusia, karya dan dampak karyanya terhadap dirinya sendiri, masyarakat dan lingkungan tempat tinggalnya.Para ahli telah mencetuskan pengertian manusia sejak dahulu kala, namun sampai saat ini belum ada kata sepakat tentang pengertian manusia yang sebenarnya.Hal ini terbukti dari banyaknya sebutan untuk manusia, misalnya homo sapien (manusia berakal), homo economices (manusia ekonomi) yang kadangkala disebut Economical Animal (Binatang ekonomi), dan sebagainya.

Oleh sebab itu, makalah ini ingin membahas mengenai manusia dan agama karena sangat menarik dan sesuai dengan salah satu materi dalam mata kuliah Agama Islam.

Bab 2PEMBAHASAN

2.1 Manusia Menurut Pandangan IslamSiapakah manusia? Pertanyaan yang sederhana tetapi tidak mudah untuk menjawabnya.Mengapa demikian?Hal ini karena masih banyak yang belum mengetahui tentang dirinya sendiri.Hal ini menyebabkan perbedaan pemahaman dirinya tentang orang lain berbeda karena pemahaman masing-masing orang masih bersifat subyektif.Kesalahpahaman tentang manusia melingkupi manusia sejak manusia menempati bumi ini.Bisa jadi, kesalahpahaman itu cenderung pada hal-hal yang berlebihan, misalnya manusia menganggap dirinya sebagai wujud terhebat di alam semesta ini. Di satu sisi manusia menyerukan pandangan seperti itu, di sisi lain manusia memperbudak dirinya dengan egoisme, kecongkakan, dan ketakaburan. Sikap berlebihan lainnya adalah kecenderungan manusia pada penempatan diri pada kehinaan dan kerendahan.Manusia menurut agama islam adalah sebagai berikut:1. Makhluk yang paling unik

Manusia dijadikan dalam bentuk yang baik.Merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna.

2. Makhluk yang dimuliakan

Islam tidak memposisikan manusia dalam kehinaan, kerendahan atau tidak berharga seperti binatang, benda mati, atau makhluk lainnya. Untuk itu Allah berfirman:Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Q.S Al-Israa: 70)

3. Makhluk Istimewa dan Terpilih

Salah satu anugerah yang diberikan Allah kepada manusia adalah menjadikan manusia mampu membedakan kebaikan dari kejahatan atau kedurhakaan dari ketakwaan.Ke dalam naluri manusia, Allah menanamkan kesiapan dan kehendak untuk melakukan kebaikan atau keburukan sehingga manusia mampu memilih jalan yang mampu mengantarkannya kepada kebaikan dan kebahagiaan atau jalan yang menjerumuskannya pada kebinasaan. Allah berfirman:Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Q.S. Asy-Syams: 7-10).

4. Makhluk yang Dapat Dididik

Allah telah membekali manusia dengan kemampuan untuk belajar dan mengetahui sebagaimana firman-Nya ini: Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q. S. Al-Alaq: 3 dan 5). Allah pun telah menganugerahi manusia berbagai sarana untuk belajar, seperti penglihatan, pendengaran, dan hati sebagaimana firman Allah: dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur. (Q. S. An-Nahl: 78). Seperti telah ditegaskan bahwa Allah telah menciptakan pendengaran, penglihatan, dan hati sebagai sarana untuk merenung, tafakur, berfikir jernih, serta meneliti alam semesta ini. Kemudian dengan akal dan hatinya, manusia mengolah alam ini untuk dijadikan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan.Kita didik secara ilmiah melalui berfikir, observasi, diskusi, hingga penyimpulan sampai akhirnya kita dapat meraih ilmu pengetahuan dan menghasilkan sesuatu.

5. Memiliki Tanggung Jawab

Islam membebani manusia dengan tanggung jawab penerapan syariat Allah dan perwujudan penghambaan kepada-Nya.Padahal, makhluk-makhluk lain tidak bersedia memikul tanggung jawab tersebut.Rasa tanggung jawab itu akan terpelihara di dalam diri manusia yang sadar, selalu ingat, adil, jauh dari penyelewengan, tidak tunduk pada hawa nafsu, jauh dari kedhaliman dan kesesatan serta istiqamah dalam segala perilaku. Rasulullah pun mengatakan bahwa manusia itu bertanggung jawab atas harta, umur dan kemudaannya lewat sabdanya ini:Tidaklah beranjak kaki seorang hamba pada hari kiamat sebelum dimintai pertanggungjawaban empat hal ini: tentang usia, dihabiskan untuk apa usia itu; tentang ilmu pengetahuan diamalkan untuk apa ilmunya itu; tentang harta, diperoleh dari mana dan dibelanjakan untuk apa hartanya itu; dan tentang tubuhnya, dilusuhkan untuk apa tubuhnya itu. (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah)

6. Ibadah kepada Allah

Seluruh tugas manusia dalam hidup ini, berakumulasi pada tanggung jawabnya untuk beribadah dan mengesakan Allah sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya ini:Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (Q.S. Adz-Dzaariyaat: 56)

7. BerakhlakBerakhlak adalah ciri utama manusia dibandingkan dengan makhluk lain. Artinya, manusia adalah makhluk yang diberi Allah kemampuan untuk membedakan yang baik dengan yang buruk.

2.2 Status dan Peran Manusia2.2.1 Status dan Peran Manusia secara Umuma) Manusia sebagai makhluk individuManusia sebagai makhluk individu artinya tiap manusia berhak atas milik pribadinya sendiri dan bisa disesuaikan dengan lingkungan sekitar.Manusia individu adalah subyek yang mengalami kondisi manusia.Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera mereka dan dengan masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis kelamin mereka serta status sosial. Selama kehidupannya, ia berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia lanjut. Deklarasi universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing individu. Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil.b) Manusia sebagai makhluk sosialManusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini berarti membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya. Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya.

2.2.2 Status dan Peran Manusia dalam Al Quran1. Makhluk Paling Sempurna

Manusia bukanlah makhluk yang tercipta dengan sendirinya sebagaimana yang dikemukakan materialisme, tetapi manusia adalah makluk yang diciptakan oleh Tuhan (Allah).Di ayat ini Tuhan menggunakan kata kami, menunjukkan adanya keterlibatan pihak selain Tuhan dalam penciptaan ini, dalam hal ini yang terlibat adalah ibu, dan bapak manusia.Sedangkan yang dimaksud dengan bentuk yang sebaik-baiknya adalah bahwa manusia diciptakan Tuhan dibekali keistimewaan yang tidak dimiliki makhluk lain berupa kesempurnaan yang melebihi makhluk lainya. Dalam pemahaman kesempurnaan disini meliputi kesempurnaan fisik ideal tegak lurus seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari, tangan yang memudahkan manusia mengambil sesuatu dengan mudah, dan kesempurnaan jiwa, dan akal yang digunakan untuk mengontrol segala perbuatan yang baik atau buruk, atau kita bisa meringkas kesempurnaan-kesempunaan manusia tersebut dengan kata kesempurnaan fisik, dan psikis.

2. Makhluk Paling Mulia

Allah swt.menciptakan manusia dan memuliakannya atas makhluk ciptaan-Nya yang lain. Manusia diciptakan dari unsur bumi berupa tanah sebagai lambang materi, dengan ditiupkan unsur langit berupa ruh sebagai lambang immateri. Manusia dibekali akal, pendengeran, penglihatan dan hati.Manusia berdiri tegak, manusia berjalan dengan kedua kaki, tidak merangkak seperti binatang melata.Manusia makan dengan tangan, bukan menjilat dengan lidah atau dengan mulutnya langsung (Tafsir Ibnu Katsir).Dan manusia dibekali akal fikiran, untuk membedakan mana yang baik dan yang buruk, mana yang halal dan yang haram.

3. Sebagai Khalifah

Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi agar manusia dapat menjadi kalifah di muka bumi tersebut. Yang dimaksud dengan khalifah ialah bahwa manusia diciptakan untuk menjadi penguasa yang mengatur apa-apa yang ada di bumi, seperti tumbuhannya, hewannya, hutannya, airnya, sungainya, gunungnya, lautnya, perikanannya dan seyogyanya manusia harus mampu memanfaatkan segala apa yang ada di bumi untuk kemaslahatannya. Jika manusia telah mampu menjalankan itu semuanya maka sunatullah yang menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi benar-benar dijalankan dengan baik oleh manusia tersebut, terutama manusia yang beriman kepada Allah SWT dan Rasulullah SWT.Allah memberitahu kepada malaikat bahwa Allah akan menciptakan khalifah (wakil Allah) di bumi. Allah memilih manusia menjadi khalifah di muka bumi.

2.3 Tanggung Jawab Manusia dibidang EkonomiEkonomi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kesehatan masyarakat. Kebijakan ekonomi yang memprioritaskan kesetaraan, kesehatan dan kesejahteraan sosial dapat meningkatkan taraf kesehatan maupun ekonomi rakyat.Kebijakan politik, keuangan, pertanian dan industri yang terutama mementingkan kepentingan kapitalis, yang dipaksakan oleh pemerintah negara dan organisasi internasional, mengasingkan rakyat dari kehidupan dan kelangsungan hidup mereka. Proses globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah meningkatkan kesenjangan antar negara dan dalam masing-masing negara.Ada banyak negara, terutama negara-negara yang paling kuat di dunia, yang menggunakan sumber daya yang mereka miliki, termasuk sangsi ekonomi dan intervensi militer, untuk mengkonsolidasikan dan memperluas posisi mereka.Fakta bahwa pemilikan Negara mendominasi sistem ekonomi Islam, pada akhirnya mendorong lahirnya sebuah gagasan bahwa peran pemerintah dalam bidang ekonomi sangatlah penting. Dalam hal ini, beberapa fungsi pokok pemerintah di bidang ekonomi antara lain :a) Mengatur sistem distribusi kekayaan berdasarkan pada kemauan dan kapasitas kerja masing-masing individu dalam masyarakat.b) Mengintegrasikan aturan hukum Islam dalam setiap penggunaan dan pengelolaan sumber daya alam.c) Membangun sistem kesejahteraan masyarakat melalui terjaminnya keseimbangan sosial dalam masyarakat.Hal ini didukung dengan dalil al-Quran S. al-Qomar: 49 yang menyatakan Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukurannya. Dari ayat tersebut yang kemudian diperkuat dalam al-Quran S. Ibrahim :32-34, Sadr berpendapat bahwa permasalahan ekonomi muncul kareana disebabkan oleh dua faktor yang mendasar. Pertama adalah karena prilaku manusia yang melakukan kezaliman dan kedua karena mengingkari nikmat Allah SWT.Dari kedua aspek tersebut, Sadr menyimpulkan sebagai salah satu faktor yang dominan yang menjadi akar lahirnya permasalahan ekonomi dalam kehidupan manusia, bukan karena akibat terbatasnya alam atau karena ketidakmampuan alam dalam merespon setiap dinamika kebutuhan manusia. Menurut Sadr, masalah tersebut hanya dapat teratasi dengan mengakhiri kedzaliman dan keingkaran manusia. Salah satu cara yang ditawarkan Sadr adalah dengan menciptakan hubungan yang baik antara distribusi dan mobilisasi segenap sumber daya material untuk memakmurkan alam serta menyibak segala kekayaan.

Bab 3PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manusia hakikatnya adalah makhluk biologis, psikologi dan sosial yang memiliki dua predikat statusnya dihadapan Allah sebagai Hamba Allah dan fungsinya didunia sebagai khalifah Allah, mengantur alam dan mengelolanya untuk mencapai kesejahteraan kehidupan manusia itu sendiri dalam masyarakat dengan tetap tunduk dan patuh kepada sunnatullah. Rasa agama dan perilaku keagamaan (agama dan kehidupan beragama) merupakan pembawaan dari kehidupan manusia, atau dengan istilah lain merupakan fitrah manusia.Manusia tidak akan pernah lepas dari agama karena dalam diri manusia ada fitrah. Fitrah keagamaan yang ada dalam diri manusia inilah yang melatarbelakangi perlunya manusia pada agama. Faktor lain yang melatarbelakangi manusia memerlukan agama adalah karena di samping manusia memiliki berbagai kesempurnaan juga memiliki kekurangan, dan Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan agama adalah karena manusia dalam kehidupannya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang.

Lampiran

Daftar Pertanyaan dan Jawaban Saat Diskusi

1. Apa kelemahan manusia disamping kelebihan kelebihan manusia di dalam Al-Quran?

Jawab:

Kelemahan manusia yang di jelaskan dalam Al-Quran adalah memiliki sifat pelupa dan mementingkan diri sendiri dahulu baru kepentingan orang lain.

2. Bagaimana menurut kalian tentang pemimpin suatu negara atau daerah adalah seorang non muslim?

Jawab:

Indonesia adalah negara dengan mayoritas islam, bukan negara islam seperti Arab Saudi. Jadi apabila yang memimpin negara atau daerah adalah seorang nonmuslim tetapi memiliki karakter dan kepribadian yang baik dibandingkan dengan seorang yang muslim tapi memiliki kepribadian yang buruk maka lebih baik kita memilih pemimpin non muslim asalkan ada toleransi antar umat beragama. Untukmu agamamu dan untukku agamaku.

3. Bagaimana menurut kalian tentang bunga bunga di bank umum? Seperti yang diketahui bunga bank adalah bersifat riba, apakah menabung di bank umum itu berdosa dan apakah karyawan yang bekerja di bank umum juga berdosa karena menghitung riba?

Jawab:

Untuk bunga di bank saat ini masih menjadi pertanyaan apakah termasuk riba atau tidak. Ada yang mengatakan riba ada juga yang mengatakan tidak. Supaya terhindar dari prasangka, lebih baik untuk nasabah menabung di bank syariah yang menetapkan bagi hasil (bukan bunga) walau dalam praktik sama seperti bunga pada umumnya. Untuk karyawannya terkadang malah ada yang belum paham apakah bunga termasuk riba atau tidak. Ketidaktahuan yang tidak dikehendaki tidak berdosa.

DAFTAR PUSTAKA

1. www.muslim.or.id/aqidah/agama-islam.html2. www.alkhoirot.net/2013/12/agama-islam.html?m=13. http://syafieh.blogspot.com/2013/09/metodologi-studi-islam-manusia-dan-agama.html#ixzz3KHdS9jIL