Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

33
PENDAHULUAN Sistem gastrointestinal merupakan pintu gerbang masuknya zat makanan, vitamin, mineral, dan cairan ke dalam tubuh. Karbohidrat, protein dan lemak yang terkandung dalam makanan berbentuk senyawa kompleks, kemudian diuraikan menjadi unit- unit yang dapat serap (dicerna), terutama di usus halus. Hasil pencernaan, vitamin, mineral, dan air menembus mukosa dan masuk ke dalam pembuluh limfe atau pembuluh darah (penyerapan). Proses pencernaan dan penyerapan akan dibahas dalam makalah ini khususnya pada pencernaan lemak. Pencernaan zat makanan utama merupakan proses teratur yang melibatkan kerja sejumlah besar enzim pencernaan. Enzim kelenjar saliva dan kelenjar lingualis mencerna karbohidrat dan lemak. Enzim lambung mencerna protein dan lemak; dan Kirn yang berasal dari bagian eksokrin pankreas mencerna karbohidrat, protein, lemak, DNA, dan enzim-enzim lainnya yang melengkapi proses pencernaan ditemukan di membran luminal dan sitoplasma sel dinding usus halus. Kerja berbagai enzim dibantu oleh HCL yang disekresi oleh lambung dan empedu yang

description

dapat membantu teman sejwat dalam memahami mengenai masalah dislipidemia

Transcript of Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

Page 1: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

PENDAHULUAN

Sistem gastrointestinal merupakan pintu gerbang masuknya zat makanan, vitamin,

mineral, dan cairan ke dalam tubuh. Karbohidrat, protein dan lemak yang terkandung dalam

makanan berbentuk senyawa kompleks, kemudian diuraikan menjadi unit-unit yang dapat

serap (dicerna), terutama di usus halus. Hasil pencernaan, vitamin, mineral, dan air

menembus mukosa dan masuk ke dalam pembuluh limfe atau pembuluh darah (penyerapan).

Proses pencernaan dan penyerapan akan dibahas dalam makalah ini khususnya pada

pencernaan lemak.

Pencernaan zat makanan utama merupakan proses teratur yang melibatkan kerja

sejumlah besar enzim pencernaan. Enzim kelenjar saliva dan kelenjar lingualis mencerna

karbohidrat dan lemak. Enzim lambung mencerna protein dan lemak; dan Kirn yang berasal

dari bagian eksokrin pankreas mencerna karbohidrat, protein, lemak, DNA, dan enzim-enzim

lainnya yang melengkapi proses pencernaan ditemukan di membran luminal dan sitoplasma

sel dinding usus halus. Kerja berbagai enzim dibantu oleh HCL yang disekresi oleh lambung

dan empedu yang disekresi oleh hepar. Kebanyakan zat melintas dari lumen usus halus ke

dalam enterosit dan kemudian keluar dari enterosit menuju cairan interstisium. Proses

yang berperan pada pemindahan zat melalui membran sel luminal sering kali agak

berbeda dengan proses pemindahan zat melalui membran sel basal dan lateral yang

masuk ke dalam cairan interstisium.

Lipid ( bahasa Yunani : lopos, yang berarti lemak) adalah sekelompok senyawa heterogen,

meliputi lemak, minyak, steroid, malam (wax), dan senyawa terkait, yang berkaitan lebih karena

sifat fisiknya daripada sifat kimianya. Lipid memiliki sifat umum berupa (1) relatif/tidak larut

Page 2: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

dalain air dan (2) larut dalam pelarut nonpolar misalnya eter dan kloroform. Senyawa ini

merupakan konstituen makanan yang penting tidak saja karena nilai energinya yang tinggi, tetapi

juga karena vitamin larut-lemak dan asam lemak esensial yang terkandung di dalam lemak

makanan alami. Lemak disimpan di jaringan adiposa, tempat senyawa ini juga berfungsi sebagai

insulator panas di jaringan subkutan dan di sekitar organ tertentu. Lipid nonpolar berfungsi

sebagai insulator listrik, dan memungkinkan penjalaran gelombang depolarisasi di sepanjang saraf

bermielin. Kombinasi lipid dan protein (lipoprotein) adalah konstituen sel yang penting, yang

terdapat baik di membran sel maupun di mitokondria, dan juga berfungsi sebagai alat pengangkut

lipid dalam darah.

LAPORAN KASUS

Bapak Eri 44 tahun datang ke praktek saudara dengan membawa hasil laboratorium sebagai

berikut: total kolestrol 250 mg %, trigliserida 200 mg%.

Bapak Eri memiliki kebiasaan makan yang gurih dan berlemak.

Page 3: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

PEMBAHASAN

ANATOMI SALURAN CERNA MANUSIA

Organ assesori pencernaan : pancreas, hepar, kelenjar saliva.

Organ utama pencernaan : mulut, faring, oesofagus, gaster, intestinum tenue(duodenum, jejunum,

ileum) , intestinum crassum(caecum, appendix, colon ascenden, colon transversum, colon

descenden, colon sigmoid) , rectum, anus.

Page 4: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

JALANNYA MAKANAN SERTA PERANAN ORGAN PENCERNAAN

Mulut

Makanan yang bercampur dengan saliva dari glandula-glandula (parotis, submandibula,

sublingualis) disebut bolus. Bolus terdorong ke faring dan oesofagus dengan gerakan

peristaltic.

Faring

Bolus melewati nasofaring, orofaring, dan laringofaring.

Oesofagus

Bolus melewati oesofagus dengan gerakan peristaltic.

Gaster

Bolus masuk ke bagian cardiac bercampur dengan enzim menjadi khymus melewati plika-

plika gastrica. Setelah itu melewati antrum piloricum, canal piloricum, sfingter piloricum

menuju ke duodenum.

Usus halus

Menghidrolisasi khymus dengan bantuan enzim dari pancreas berupa enzim lipase,

amylase, tripsin, chymotripsin, elastase, karboksilpeptidase, ribonuklease,

deoksiribonuklease, esterhidrolase, phospolipase. Pencernaan secara kimiawi ini

berlangsung di duodenum. Di duodenum juga menaikkan PH menjadi lebih basa.

Empedu disekresikan oleh kandung empedu lewat duktus choleduktus yang berfungsi

untuk pencernaan lemak.

Usus besar

Reabsorpsi air dan hasil pencernaan yang tidak diserap ileum

Anus

Page 5: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

REGIO HEPAR

HISTOLOGI SALURAN CERNA

1. Kavum oris

a. Vestibulum oris: labium oris, bucca, gingival permukaan luar, dentes permukaan luar.

b. Kavum oris: dentes permukaan dalam, gingival permukaan dalam, palatum, dasar

mulut, lingus, isthmus fausium.

Page 6: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

Kantong ini menunjukkan papilla tunggal. Dilapisi dengan epitel skuamosa bertingkat.

Perhatikan parit yang memisahkan papila tersebut. Menunjukkan "rasa", struktur-struktur

relay hanya sensasi asam, manis, pahit dan asin ke otak besar

2. Oesofagus

a. Tunika mukosa

-Epitel berlapis gepeng tanpa sel tanduk

-lamina propia: nodulus limfatikus(tidak banyak)

-tunika muskularis mukosa

b. Tunika submukosa

Kelenjar esophagus, plexus meissner, pembuluh darah, pembuluh limfe, nodulus

limfatikus(tidak banyak).

c. Tunika muskularis

-Tunika muskularis sirkularis

-plexus myentrikus Auerbach

- tunika muskularis longitudinalis

d. Tunika adventia/ tunika serosa

3. Gaster

a. Sel tunas

Di bagian leher kelenjar, dalam keadaan mitosis, untuk perbaikan mukosa

b. Sel mukosa leher

Granula sekretoris di apical, memproduksi mucus asam.

c. Sel parietal

Page 7: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

Menghasilkan HCL+ factor intrinsic gaster(penyerapan vit B12

d. Sel zimogenik Granula sekretorik(banyak). Pepsinogen berubah menjadi pepsin

karena HCLSel enteroendokrin

Tersebar di antara sel- sel kelenjar fundus.

Sel enteroendokrin mensekresikan:

- Sel A: sekresi glukagon

Ada di 1/3 bagian atas lambung

- Sel EC: sekresi serotonin

Ada di seluruh mukosa lambung

- Sel G: sekresi gastrin

Ada di antrum pilori

- Sel D: sekresi somatotropin

Ada di seluruh mukosa lambung, kecuali di bagian tengah lambung

4. Duodenum

a. Tunika mukosa

- Vilus intestinalis terdapat serat otot polos, central lacteal, arteriol, venula

- Epitel selapis silindris + sel goblet

- Kriptus lieberkuhn

b. Tunika submukosa berisi glandula brunneri

c. Tunika muskularis

d. Tunika adventia

5. Jejunum

Page 8: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

a. Tunika mukosa

- Sel paneth terdapat di dasar kriptus lieberkuhn mensekresikan peptidase, lipase,

amylase.

b. Tunika submukosa

c. Tunika muskularis

d. Tunika serosa

6. Ileum

a. Tunika mukosa

- Dalam lamina propia terdapat plaques peyeri. Dilapisi oleh sel M. Sel M adalah

sel lebar

Apex berbentuk kubah, mikrovili pendek. Pada dasar sel M ada invaginasi dalam

ditempati makrofag dan limfosit. Sel M juga menghasilkan Ig A.

b. Tunika submukosa

c. Tunika muskularis

d. Tunika serosa

7. Colon

a. Tunika mukosa

- Sel paneth terdapat di dasar kriptus lieberkuhn mensekresikan peptidase, lipase,

amylase.

b. Tunika submukosa

c. Tunika muskularis

d. Tunika serosa

Page 9: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

8. Anus

a. Tunika mukosa.

b. Tunika submukosa

c. Tunika muskularis

d. Tunika serosa

e. FISIOLOGI SALURAN CERNA(1)Motilitas

Kontraksi otot yang propulsive ( mendorong ) yang mencampur(mixing) isi saluran

pencernaan

Sekresi

Pengeluaran getah pencernaan oleh eksokrin

Digestiv

Pemecahan makromolekul menjadi mikromolekul

Penyerapan

Pengangkutan monomer sederhana ke internal tubuh.

1. Mulut dan kelenjar liur

Mulut berguna untuk proses mekanik menggunakan gigi. Adanya saliva dan amylase, mucus

dan lysosim. Terjadi juga proses pencernaan karbohidrat. Alkohol dan morfin disekresikan.

2. Faring dan esophagus

Menelan dengan gerakan peristaltic.

3. Gaster

Relaksasi peristaltic. Adanya getah lambung yang berfungsi dalam pencernaan.

Page 10: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

4. Intestinum tenue

Segmentasi kompleks motilitas migratif. Adanya sucus enterikus yang berfungsi untuk

mensekresikan mucus dan garam

5. Hepar

Mempermudah pencernaan lemak

6. Kolon

Adanya bakteri yang membantu proses pembusukkan dan penyerapan air dan garam.

7. Rectum

Saluran feses.

8. Anus

Menahan rectum dengan adanya sfingter ani externus(otot lurik) dan sfingter ani internus

( otot polos).

LIPIDA(2)

Lipid adalah senyawa organic yg merupakan ester antara alcohol dan asam lemak.Alkohol yang

membentuk lipid adalah gliserol ,sfingol,kolesterol,sterol lain,dan alcohol alifatik rantai panjang.

Di alam lipid di bentuk dalam bentuk lemak,minyak,dan malam atau lilin.

Lipid (bahasa Yunani: lipos berarti lemak) adalah senyawa yang tidak larut dalam air, tetapi larut

dalam pelarut organic, misalnya eter, petroleum eter, kloroform, benzene, aseton, dan sebagainya.

Lipid adalah bagian utama dalam makanan karna nilai energinya tinggi (energinya dapat

langsung di gunakan atau sebagai cadangan yang di simpan dalam jaringan-jaringan lemak).

Pembagian lipid menurut Bloor:

Page 11: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

A. Simple lipid (lipid sederhana)

Adalah ester asam-asam lemak dan alcohol, misalnya, lemak (fat), yaitu asam lemak dengan

gliserol. Lemak adalah sebagai isolator dan pelindung pada jaringan-jaringan sub kutan (di bawah

kulit) dan asam lemak esssensial. Struktur lemak merupakan trimester yang terbentuk triol

gliserol dan asam karboksilat yang mempunyai rantai panjang dan disebut asam lemak. Senyawa

tri ester ini disebut trigleserida tanpa memperhatikan apakah senyawa tersebut di isolasi dari

lemak atau minyak. Minyak dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan dan hewan terdiri dari

trigliserida(2).

Struktur trigleserida:

Gliserol Asam lemak Trigliserida

CH2OH + R-COOH CH2O2CR

CHOH + R’-COOH CHO2CR’ + 3 H2O

CH2OH + R’’-COOH CH2O2CR’’

Malam (waxes)/ lilin

Adalah bila alkoholnya alifatik rantai panjang disebut (cetyl alcohol) seperti seperti terdapat

pada dinding sarang lebah. Malam (waxes) merupakan ester dari asam-asam lemak tiinggi

dengan alcohol tinggi. Malam adalah ester asam karboksilat tinggi dengan alcohol

monohidroksil tinggi. Malam terdapat juga mengandung asam bebas, alcohol bebas dan

Page 12: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

hidrokarbon. Malam merupakan pergetahan dari tumbuh-tumbuhan dan hidrokarbon. Malam dari

tumbuh-tumbuhan dan hewan contohnya malam lebah,lanolin,spermaceti,malam carnauba.

B. Lipid Majemuk

Adalah ester asam-asam lemak yang mengandung selain alcohol dan asam-asam lemak juga

mengandung gugus lain,misalnya:

1. Fosfolipid

Yang mengandung alcohol,asam lemak,fosfat dan suatu base misalnya kolin,etanol amin.

2. Glikolipid

Mengandung selain asam-asam lemak dan gliserol juga senyawa dengan nitrogen,galaktosa,tetapi

tidak mengandung asam fosfat.

3. Lipid majemuk lain

Lipoprotein adalah gabungan berbagai lipid dengan lipoprotein.Lipoprotein merupakan zat

angkut lipid dalam darah karna dalam bentuk lipoprotein lipid bersifat lebih larut dalam darah.

C. Turunan lipida

Dalam golongan ini termasuk senyawa- senyawa yang dihasilkan dari hidrolisa golongan A dan

B, misalnya asam- asam lemak(jenuh dan tak jenuh), gliserol, steroid, aldehida, dan keton.

Page 13: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

LEMAK ESENSIAL

Adalah asam lemak yang didapat dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksi. Misalnya

dari minyak ikan, kacang- kacangan.

Omega 3 Omega 6

Definisi Asam lemak esensial yang

mempunyai ikatan rangkap

lebih dari dua

Asam lemak yang berasal dari

ikatan ganda pertama yang

terletak pada atom keenam

dihitung dari gugus metil

rantai C utama

Kandungan ALA, DHA, EPA LA, AA

Sifat Mudah rusak oleh pemasakan,

pemanasan

Mudah rusak apabila digoreng

Sumber Biji- bijian, ikan(salmon,

sarden, herring, makarel),

yoghurt, susu formula

Kacang kedelai, biji bunga

matahari, jagung, biji belewah,

kacang walnut

Manfaat Memperbaiki daya tahan sel

otot jantung, mengencerkan

gumpalan darah, menurunkan

LDL , dan menaikkan HDL,

mengatasi nyeri,

melangsingkan tubuh,

kesehatan otak, menurunkan

Pertumbuhan, reproduksi, dan

kesehatan rambut, kesehatan

kulit, mencegah penyempitan

darah.

Page 14: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

hipertensi.

Kegunaan omega 3 dan omega

6

Transportasi zat gizi, aktivitas enzim yang melekat pada

membrane, fungsi reseptor yang baik.

PROSES PENCERNAAN DAN ABSORBSI LEMAK

Lemak merupakan kategori ketiga makanan. Sebagian besar lemak dalam makanan berada dalam

bentuk trigliserida, yaitu lemak netral, yang masing-masing terdiri dari kombinasi gliserol dengan

tiga molekul asam lemak melekat padanya. Selama pencernaan, dua molekul asam lemak

diisahkan, meningglakan sebuah monogliserol, satu molekul gliserol dengan satu molekul asam

lemak melekat padanya. Dengan demikian, produk akhir pencernaan lemak adalah monogliserida

dan asam lemak, yang merupakan satuan lemak yang dapat diserap.

Pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis (“penguraian oleh air”) enzimatik. Dengan

menambahkan H2O di tempat ikatan, enzim dalam sekresi pencernaan memutuskan ikatan-ikatan

yang menyatukan subunit-subunit molekuler kecil di dalam moekul nutrien, sehingga molekul-

molekul kecil tersebut menjadi bebas. Subunit-subunit kecil tersebut semula disatukan untuk

membentuk molekul nutrien melalui proses pengeluaran H2O di tempat-tempat ikatan. Hidrolisis

menggantikan H2O dan membebaskan unitunit kecil yang dapat diserap tersebut. Enzim-enzim

pencernaan bersifat spesifik terhadap iketan yang mereka hidrolisis. Sewaktu bergerak melintasi

saluran pencernaan, makanan terpajan ke berbagai enzim, yang masing-masing menguraikan

molekul makanan lebih lanjut. Dengan cara ini, molekul makanan yang besar diubah menjadi

satuan-satuan kecil yang dapat diserap melalui cara progresif dan bertahan seiring dengan

bergeraknya isi saluran pencernaan ke depan. Dengan begitu proses pencernaan lemak dalam

saluran pencernaan dapat diuraikan sebagai berikut:

Page 15: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

Mulut

Di mulut terjadi proses pencernaan lemak dari molekul besar menjadi molekul lebih kecil

melalui proses mekanik oleh gigi dan proses hidrolisis. Sebenarnya Enzim lipase terdapat

dalam mulut (lipase linguale) tetapi belum dapat mencernakan lemak karena waktu

makanan di mulut tidak lama,karena lemak merupakan senyawa yang susah larut dalam

air sehingga membutuh kan waktu yang lama untuk mencerna dan mengabsorpsinya.

Selain itu, enzyme lipase linguale tidak bersifat emulgator. Di mulut makanan yang

masuk (protein , kerbohidrat, lemak) dibentuk menadi bolus.

Faring

Faring merupakan saluran pencernaan yang menghubungkan mulut dengan esophagus. Di

faring bolus lemak tidak mengalami proses pencernaan. Bolus-bolus tersebut hanya di

dorong menuju esophagus. Tetapi disini terjadi nya proses signaling oleh saraf

parasimpatis merangsang organ target (organ pencernaan) untuk bersiap dalam proses

pencernaan

Oesofagus

Saluran penghubung antara mulut dan lambung, tidak terjadi pencernaan lemak. Di

esophagus adanya proses peristaltic, dimana membantu bolus-bolus masuk ke salam

esophagus dengan otot polos.

Gaster

Dalam lambung sebenarnya mempunyai enzim lipase (lipase gastric), tetapi tidak berfunsi

sebagai pencerna lemak karena pH tidak sesuai. Enzim lipase dapat bekerja pada keadaan

pH yang alkali, sedangkan lambung mempunyai pH yang sangat asam. Tetapi enzim

lipase gastric dapat berguna sebagai pencerna lemak pada saat fase neonatal. Dimana

Page 16: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

enzyme lipase pancreas masih belum tinggi aktivitasnya sehingga lemak susu dicerna oleh

enzim lipase gastric.

Usus Halus (Duodenum, Jejunum, Ileum)

Usus halus (small intestine atau intestine tenue) merupakan tempat pencernaan dan

absorpsi makanan (karbohidrat, protein, lemak) yang paling utama. Proses pencernaan

secara enzimatik maupun pencampuran oleh usus halus. Di duodenum terdapat papilla

vateri duodeni atau sfingter oddi tempat masuknya enzim-enzim pencernaan. Di usus

halus ini lemak mengalami emulsifikasi oleh garam empedu kemudian enzim lipase

melakukan tugasnya sebagai hidrolator, setelah menjadi molekul-molekul lebih kecil,

lemak di absorpsi melalui pembentukan misel agar mudah diserap oleh dinding usus

halus. Enzim lipase, cholesteryl ester hidrolase yang disekresikan oleh pancreas. Bile salt

actived lipase juga berperan pada proses ini yang disekresikan oleh kandung empedu.

Empedu

Sel hepatosit berperan dalam pencernaan kolesterol menjadi garam empedu yang

merupakan kontituen dari empedu,kemudian disimpan di kandung empedu terjadi nya

pemekatan empedu. Selain garam empedu (emulgator lemak) sebagai kontituen dari

empedu, bilirubin, air, NaCHO3 dan zat-zat organic lainnya terdapat dalam empedu.

Selain getah pancreas, produk sekretorik lain yang mengalir ke lumen duodenum adalah empedu.

System empedu mencakup hati, kandung empedu, dan duktus-duktus terkait. Hati adalah organ

metabolic terbesar dan terpenting di tubuh. Organ ini penting bagi system pencernaan untuk

sekresi garam empedu. Hati tersusun menjadi unuit-unit fungsional yang dikenal sebagai lobulus,

yaitu susunan heksagonal jaringan yang mengelilingi sebuah vena sentral, separti kue angel food

Page 17: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

bersudut enam dengan lubang mewakili vena sentral. Di tepi luar setiap “potongan” lobulus

terdapat tiga pembuluh : cabang arteri hepatica, cabang vena porta, dan duktus biliaris. Darah dari

cabang-cabang arteri hepatica dan vena porta tersebut mengalir dari perifer lobulus ke dalam

ruang kapiler yang melebar yang disebut sinusoid. Hepaosit tersusun diantara sinusoi-sinusoid

dalam lempeng yang tebalnya dua lapis sel, sehingga setiap tepi lateral berhadapan dengan darah

sinusoid. Terdapat sebuah saluran tipis penyalur empedu, kanalikulus biliaris, yang berjalan

diantara sel-sel di dalam setiap lempeng hati. Hepatosit secara terus menurus mengeluarkan

empedu ke dalam saluran tipis tersebut, yang mengangkutnya ke duktus biliaris di perifer lobulus.

Duktus biliaris dari berbagai lobulus menyatu untuk akhirnya membentuk duktus biliaris

komunis, yang menyalurkan empedu dari hati ke duodenum. Setiap hepatosit berkontak dengan

sinusoid di satu sisi dan dengan kanalikulus biliaris di sisi lain.

Lubang duktus biliaris ke dalam duodenum dijaga oleh sfingter oddi ynag mencegah empedu

memasuki duodenum, kecuali selama ingesti makanan. Apabila sfingter tertutup, sebagian

empedu yang disekresikan oleh hati akan dibelokkan ke dalam kandung empedu, suatu struktur

kecil berbentuk mirip kantung yang melekat di bawah, tetapi tidak berhubungan langsung dengan

hati. Empedu kemudian disimpan dan dipekatkan didalam kandung empedu diantara waktu

makan. Stealah makan, empedu masuk ke duodenum akibat kombinasi efek pengosongan

kandung empedu dan peningkatan sekresi empedu oleh hati.

Sekresi empedu ke dalam duodenum dapat dipengaruhi atau ditingkatkan melalui mekanisme

kimiawi, hormonal, dan saraf.

Mekanisme kimiawi (garam empedu). Setiap bahan yang meningkatkan sekrasi empedu

oleh hati disebut koleretik. Koleretik paling kuat adalah garam empedu itu sendiri. Di

Page 18: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

antara waktu makan, empedu disimpan dalam kandung empedu, tetapi selama makan

empedu dikosongkan dari kandung empedu untuk dialirkan ke duodenum sewaktu

kandung empedu berkontraksi. Setelah berpartisipasi dalam pencernaan dan penyerapan

lemak, garam-garam empedu direabsorpsi dan dikembalikan oleh sirkulasi enterohepatik

ke hati, tempat mereka berfungsi sebagai koleretik kuat untuk merangsang sekresi

empedu lebih lanjut. Dengan demikian, selama makan, sewaktu garam empedu

dibutuhkan dan sedang dipakai, sekresi empedu oleh hati dipacu.

Mekanisme hormonal (sekretin). Selain meningkatkan sekresi NaCHO3 encer oleh

pancreas, sekretin juga merangsang sekresi empedu alkalis encer oleh duktus hati tanpa

disertai penigkatan garam empedu.

Mekanisme saraf (saraf vagus). Stimulasi terahadap saraf vagus hati hanya sedikit

berperan meningkatakan sekresi empedu selama fase sefalik pencernaan. Mekanisme

saraf meningkatkan aliran empedu hati sebelum makanan mencapai lambung atau usus.

Empedu terdiri dari cairan alkalis encer yang serupa dengan sekresi NaHCO3 pankreas serta

beberapa kosntituen organic, termasuk garam-garam empedu, kolesterol, lesitin, dan bilirubin.

Konstituen organic berasal dari aktivitas hepatosit, sedangkan air, NaHCO3 dan garam anorganik

lain ditambahkan oleh sel-sel duktus. Walaupun tidak mengandung enzim pencernaan apapun,

empedu penting untutk prose’s pencernaan dan penyerapan lemak, terutama melalui aktivitas

garam empedu.

Garam empedu dalah turunan kolesterol. Mereka secara aktif disekresikan ke dalam empedu dan

akhirnya masuk ke dalam empedu dan akhirnya masu ke duodenum bersama dengan konstituen

empedu lainnya. Setelah ikut serta dalam pencernaan dan penyerapan lemak, sebagian besar

garam empedu direabsorpsi ke dalam daraholeh mekanisme teransportasi aktif khusus yang

Page 19: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

terdapat di ileum terminal, sebagian terakhir dari usus halus. Dari sini garam-garam empedu

dikembalikan melaui system porta hepatica ke hati, yang kembali mensekresikan mereka ke

dalam empedu. Pendaurulangan garam-garam empedu (dan sebagian konstituen empedu lain)

antara usus halus dan hati ini disebut sebagai sirkulasi enterohepatik.

Secara biokimia sintesis asam empedu: kolesterol mengalami oksidasi-reduksi oleh O2 dan

NADHP menjadi 7 hydrocholestrol dan mengalami reduksi oleh reduktor NADPH menjadi asam

empedu primer ,yaitu asam kolat dan kenodeoksikolat karena asam ini tidak dapat larut dalam air

sehingga tidak dapat dikeluarkan, olehkarena itu harus dikonjugasi oleh asam amino taurin atau

glisin menjadi misalnya taurin kolat acid atau taurin kenodeoksikolat setelah proses ini di usus

halus terjadi dekonjugasi dan dehidroksilasi oleh microbial enzyme (lactobasillus atau

acidobacillus) menjadi asam empedu sekunder, contoh taurin kolat menjadi asam deoksikolat dan

tarin kenodeoksikolat menajdi asam lithokolat.

Garam empedu membantu pencernaan lemak melalui efek deterjan (emulsifikasi) mereka dan

mempermudah penyerapan lemak melalui partisipasi mereka dalam pembentukan misel. Kedua

fungsi ini terkait dengan sturktur garam empedu.

Efek Deterjen Garam Empedu, Efek deterjen mengacu pada kemampuan garam empedu

mengubah globulus-globulus lemak berukuran besar menjadi emulsi lemak yang terdiri dari

banyak butir lemak kecil yang terbenam di dalam cairan kimus. Dengan demkian, luas

permukaan yang tersedia unutk aktivitas lipase pancreas meningkat. Agar dapat mencerna lemak,

lipase harus berkontak langsung dengan molekul trigliserida. Karena tidak larut dalam air,

molekul-molekul lemak cenderung menggumpal menjadi butir-butir besar dalam lingkungan

lumen usus halus yang banyak mengadung air. Jika garam empedu tidak mengemulsifikasi butir-

Page 20: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

butir lemak ini, lipase hanya dapat bekerja pada lemak yang terdapat di permukaan butiran

tersebutt, dan pencernaan trigliserida akan berlangsung sangat lama(3).

Molekul garam empedu mengandung bagian larut lemak (steroid yang berasal dari kolesterol)

ditambah bagian larut air yang bermuatan negatif menonjol dari permukaan butiran lemak.

Gerakan mencampur usus akan memecah-mecah butiran lemak menjadi butiran yang lebih kecil.

Karena muatan yang sama akan tolak menolak, gugus bermuatan negatif di permukaan butiran

lemak akan menyebabkan butiran lemak tersebut saling menolak satu sama lain. Tolak menolak

listrik ini mencegah butir lemak kecil menyatu kembali membentuk butir lemek besar, sehingga

tercipta emulsi lemak yang meningkatkan luas permukaan yang tersedia untuk kerja lipase.

Peningkatan luas permukaan sangat penting untuk menyelesaikan pencernaan lemak dengan

cepat; tanpa garam empedu, pencernaan lemak akan berjalan sangat lamabat.

Pembentukan Misel, garam empedu- bersama dengan kolesterol dan lesitin , yang juga

merupakan konstituen empedu berperan penting mempermudah penyerapan lemak melalui

pembentukan misel. Seperti garam empedu, lesitin memiliki bagian yang larut lemak dan larut

air, sementara kolesterol hampir tidak dapat larut sama sekali dalam air. Dalam suatu misel

(micelle), garam empedu, dan lesitin menggumpal dalam kelompok-kelompok kecil dengan

bagian larut lemak berkerumun di bagian tengah untuk membentuk inti “hidrofobik” sementara

bagian larut air membentuk selaput hidrofilik dibagian luar. Misel, karena larut dalam air akibat

lapisan hidrofiliknya, dapat melarutkan zat-zat ynag tidak larut air (dan dengan demikian larut

lemak) di intinya yang larut lemak. Dengan demikian, misel merupakan vehikulum yang praktis

untuk mengankut bahan-bahan yang tidak larut air dalam lumen usus halus yang banyak

mengandung air. Bahan larut lemak yang peling penting yang diangkut adalah produk pencernaan

lemak (monogliserol dan asam lemak bebas) serta vitamin-vitamin larut lemak (A,D,E,K), yang

Page 21: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

diangkut ke tempat penyerapannya dengan menggunakan misel. Jika tidak menumpang pada

misel yang larut air ini, nutrien-nutrien tersebut akan mengapung di permukaan cairan kimus dan

tidak pernah mencapai permukaan absorptive usus halus(3).

Selain itu, kolesterol, suatu zat yang sangat tidak larut air, larut dalam inti misel yang hidrofobik.

Mekanisme ini penting dalam homeostasis kolesterol. Jumlah kolesterol yang dapat diangkut

dalam bentuk misel bergantung pada jumlah relatif garam empedu dan lesitin terhadap kolesterol.

Apabila sekresi kolesterol oleh hati melebihi sekresi garam empedu atau lesitin (baik

kolesterolny yang terlalu banyak atau garan empedu dan lesitinnya yang sedikit), kelebihan

kolesterol dalam empedu akan mengendap menjadi mikrokristal yang dapat menggumpal

menjadi batu empedu. Jadi proses terjadinya batu empedu dapat diilustrasikan sebagai berikut.

Diagram di atas menunjukan bahwa batu empedu dipengaruhi kadar kolesterol, garam empedu

dan lesitin. Garam empedu dan lesitin dalam bentuk gumpala misel dapat mengalami kejuhan

Page 22: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

dalam mengangkut kolesterol,yang mana dapat di akibatkan terlalu banyaknya kolestrerol atau

terlalu sedikitnya garam empedu dan lesitin

Bilirubin, konstituen utama empedu, sama sekali tidak berperan dalam pencernaan, tetapi

merupakan salah satu dari beberapa produk sisa yang disekresikan dalam empedu. Bilirubin

adalah pigmen empedu utama yang berasal dari penguraian sel darah merah yang usang. Sel

darah merah yang usang dikeluarkan dari darah oleh makrofag yang melapisi sinusoid hati dan

yang terletak di bagian tubuh lain. Bilirubin adalah priduk akhir yang dihasilkan oelh penguraian

bagian hem (mengandung besi) dari hemoglobin yang terkandung di dalam sel-sel darah merah

tersebut. Bilirubin ini ekskresikan dari darah oleh hepatosit dan secara aktif diekskresikan ke

dalam empedu(4).

Bilirubin adalah pigmen kuning yang menyebabkan empedu berwarna kuning. Di dalam saluran

pencernaan, pigmen ini mengalami modifikasi oleh enzim-enzim bakteri yang kemudian

menyebabkan tinja berwarna coklat khas. Jika tidak terjadi sekresi bilirubin, misalnya apabila

duktus biliaris tersumbat secara total oleh batu empedu, feses akan berwarnna putih abu-abu.

Dalam keadaan normal, sejumlah kecil bilirubin direabsorsi oleh usus halus unutk kembali ke

darah, dan sewaktu akhirnya dikeluarkan melalui urin, bilirubin tersebut merupakan penentu

utama warna pada ait kemih. Ginjal baru mampu mengekskresikan bilirubin apabila zat ini telah

termodifikasi sewaktu melalui hati dan usus(4).

DAFTAR PUSTAKA

Page 23: Makalah 1 - Trigliserida & Kolesterol

1. Lauralee Sherwood. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 2nd ed. Jakarta: EGC, 2001.

P. 543.

2. Wahjudi, Kusumahastuti. Pengantar Biokimia. Jakarta: Universitas Trisakti; 2010. p.

12-7.

3. Lauralee Sherwood. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 2nd ed. Jakarta: EGC, 2001.

P. 567-8.

4. Jay W Gallstone. Available at: http://www.medicinet.com/gallstones/article.htm.

Accessed 2 December, 2010.