Makala Manusia Menurut PAndangan Islam

17
KATA PENGANTAR Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Manusia Dalam Pandangan Islam”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Agama Islam di Universitas Islam Darul Ulum Lamongan. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Lamongan, 11 Oktober 2014 Penulis

description

PAI

Transcript of Makala Manusia Menurut PAndangan Islam

Page 1: Makala Manusia Menurut PAndangan Islam

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga

kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Manusia Dalam Pandangan

Islam”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah

Agama Islam di Universitas Islam Darul Ulum Lamongan.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis

penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik

dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah

ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,

khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Lamongan, 11 Oktober 2014

Penulis

Page 2: Makala Manusia Menurut PAndangan Islam

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Manusia

B. Asal Usul Manusia Menurut Pandangan Islam

C. Manusia Sebagai Khalifah

D. Manusia Sebagai Hamba Allah

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Makala Manusia Menurut PAndangan Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna

dibandingkan dengan makhluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis,

Binatang, dan lainnya. Tetapi kebanyakan kita sendiri sebagai manusia tidak tahu atau tidak

kenal akan diri kita sendiri sebagai manusia. Manusia di ciptakan oleh Allah SWT berasal

dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi

makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Dalam hal ini Al-Quran

hanya menjelaskan mengenai prinsip-prinsipnya saja. Ayat-ayat mengenai hal tersebut

terdapat dalam surat Nuh 17, Ash-shaffat 11, Al-Mukminun 12-13, Ar-Rum 20, Ali Imran 59,

As-Sajdah 7-9, Al-Hijr 28, dan Al-Hajj 5.

Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah dengan mengguankan

bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah. Hal ini dapat

diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsure kimiawi yang

terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran tidak

menjelaskan secara rinci.

Manusia dalam pandangan Islam terdiri atas dua unsur, yakni jasmani dan rohani.

Jasmani manusia bersifat materi yang berasal dari unsur unsur saripati tanah. Sedangkan roh

manusia merupakan substansi immateri berupa ruh. Ruh yang bersifat immateri itu ada dua

daya, yaitu daya pikir (akal) yang bersifat di otak, serta daya rasa (kalbu). Keduanya

merupakan substansi dari roh manusia. 

B. RUMUSAN MASALAH

1) Apa pengertian hakikat dan manusia itu menurut pandangan islam?

2) Apa saja asal usul terjadinya manusia menurut Al-Quran ?

3) Apa saja tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia ?

4) Bagaimana tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT ?

Page 4: Makala Manusia Menurut PAndangan Islam

C. TUJUAN PENULISAN

1) Untuk mengetahui pengertian hakikat manusia.

2) Untuk mengetahui proses terjadinya manusia

3) Untuk mengetahui tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia

4) Untuk mengetahui tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT

Page 5: Makala Manusia Menurut PAndangan Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manusia

Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks.Kitamerupakan paduan antara

makhluk material dan spiritual.Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai

dinamika selalu mengaktifisasikan dirnya.

Pengertian manusia menurut para ahli sebagai berikut :

OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY

Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan

manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam

pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.

ERBE SENTANU

Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dikatakan bahwa

manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.

NICOLAUS D. & A. SUDIARJA

Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani

akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.

Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan, al-

naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah,

atau makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd berarti manusia

sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan nabi

Adam.

Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk

yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran

dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.

Menurut Islam manusia itu terdiri dari dua bagian yang membuatnya menjadi manusia

sempurna, yaitu terdiri dari Jasmani dan rohani, disamping itu manusia juga telah dikaruniai

fitrah. Kita hidup di dunia ini bisa menyaksikan sendiri ada persamaan-persamaan yang

dimiliki manusia. Seperti Cinta keadilan, kasih sayang, dan lainnya, itulah menurut kami

yang disebut fitrah.

Page 6: Makala Manusia Menurut PAndangan Islam

Manusia merupakan makhluk yang paling mulia di sisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan

yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang bersifat rohaniah,

gaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena

pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya.

B. ASAL-USUL MANUSIA MENURUT PANDANGAN ISLAM

Penciptaan Adam adalah kisah penciptaan manusia yang pertama. Adam diriwayatkan

sebagai satu daripada ciptaan Allah yang paling kontroversi atau paling disebut-sebut oleh makhluk

Allah yang lain. Peristiwa tersebut dikisahkan dalam Al-Qur’an.

Al-Qur’an telah memberikan informasi kepada kita mengenai proses penciptaan

manusia melalui beberapa fase: dari tanah menjadi lumpur, menjadi tanah liat yang dibentuk,

menjadi tanah kering, kemudian Allah swt. meniupkan ruh kepadanya, lalu terciptalah Adam

a.s. Hal ini diisyaratkan Allah dalam Surah Shaad ayat 71-72.

�ُه� . َل َف�َق�ُع�وا وِح�ي ُر� ِم�ْن� َف�يُه� �َف�ْخ�ُت� و�َن �ُه� �ُت و�ْي َس� �َذ�ا َف�ِإ �ِط�يْن ِم�ْن� ا ًر� �َش� َب �ٌق# اَل َخ� 'ي �َن ِإ �ِة� �َك ِئ �َم�اَل� �ْل َل 0َك� َب ُر� َق�اَل� �َذ� ِإ

اِج�ِد�ْيْن� . َس�

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan

menciptakan manusia dari tanah. Maka, apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan

Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan)-Ku, maka hendaklah kamu menyungkur dengan bersujud

kepadanya.” (Q.S. Shaad [38]: 71-72.)

Proses kejadian manusia juga dijelaskan secara terperinci dalam Al Quran surat Al

Mukminun ayat 12-14 yang berbunyi

“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal)dari

tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang

kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu

kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang-belulang, lalu

tulang-belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang

(berbentuk) lain. Maka, Mahasuci-lah Allah, Pencipta yang paling baik. (Q.S. al-Mu’minuun

[23]: 12-14)

Ciptaan dari Tanah

Allah telah memerintahkan Malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengambil

sebahagian tanah sebagai bahan untuk menjadikan Adam. Menurut Ibnu Abbas, tanah bumi

dan syurga digunakan untuk dijadikan bahan mencipta Adam. Tanah tersebut adalah:

Page 7: Makala Manusia Menurut PAndangan Islam

1. Tanah Baitulmuqaddis (Palestin) – kepala sebagai tempat kemuliaan untuk diletakkan otak

dan akal.

2. Tanah Bukit Tursina (Mesir) – telinga sebagai tempat mendengar dan menerima nasihat.

3. Tanah Iraq – dahi sebagai tempat sujud kepada Allah.

4. Tanah Aden (Yaman) – muka sebagai tempat berhias dan kecantikan.

5. Tanah telaga Al-Kautsar – mata sebagai tempat menarik perhatian.

6. Tanah Al-Kautsar – gigi sebagai tempat memanis-manis.

7. Tanah Kaabah (Makkah) – tangan kanan sebagai tempat mencari nafkah dan bekerjasama.

8. Tanah Paris (Perancis) – tangan kiri sebagai anggota untuk melakukan istinjak.

9. Tanah Khurasan (Iran) – perut sebagai tempat berlapar.

10. Tanah Babilon (Iraq) – kelamin sebagai organ seks dan tempat bernafsu serta godaan

syaitan.

11. Tanah Tursina (Mesir) – tulang sebagai peneguh manusia.

12. Tanah India – kaki sebagai anggota berdiri dan berjalan.

13. Tanah Firdaus (Syurga) – hati sebagai tempat keyakinan, keimanan, dan kemahuan.

14. Tanah Taif (Arab Saudi) – lidah sebagai tempat untuk mengucapkan syahadah, syukur

dan do’a.

Penciptaan manusia yang bermula dari tanah ini tidak berarti bahwa manusia dicetak

dengan memakai bahan tanah seperti orang membuat patung dari tanah. Akan tetapi,

penciptaan manusia dari tanah tersebut bermakna simbolik, yaitu saripati yang merupakan

faktor utama dalam pembentukan jasad manusia. Penegasan Al-Qur’an yang menyatakan

bahwa manusia diciptakan dari tanah ini merujuk pada pengertian jasadnya. Oleh karena itu,

Al-Qur’an menyatakan bahwa kelak ketika ajal kematian manusia telah sampai, maka jasad

itu akan kembali pula ke asalnya, yaitu tanah.

Penyempurnaan

Tubuh Adam mempunyai sembilan rongga atau liang. Tujuh liang di kepala dan dua

di bawah badan yaitu dua mata, dua telinga, dua hidung, satu mulut, satu dubur dan satu

uretra. Lima panca indera dilengkapi dengan anggota tertentu seperti mata untuk penglihatan,

telinga untuk pendengaran, hidung untuk pengesanan bauan, lidah untuk perasa seperti asam,

Page 8: Makala Manusia Menurut PAndangan Islam

asin, manis dan pahit dan kulit untuk sentuhan bagi panas, dingin, tekanan, viskositas dan

sakit.

Ketika Allah menjadikan tubuh Adam, tanah dicampurkan dengan air tawar, asin dan

anyir beserta api dan angin. Kemudian Allah resapkan Nur ke dalam tubuh Adam dengan

pelbagai “sifat”. Lalu tubuh Adam digenggam dengan genggaman Jabarut dan diletakkan di

dalam Alam Malakut. Tanah itu dicampurkan lagi dengan istilah wewangian dan ramuan dari

Nur Sifat Allah dan dirasmi dengan “Bahrul Uluhiyah“.

Kemudian, tubuh tersebut dibenamkan dalam “Kudral ‘Izzah” yaitu sifat “Jalan dan

Jammal” lalu disempurnakan tubuh tersebut. Waktu kejadian manusia tidak disebut berapa

lama walaupun melalui apa cara perhitungan sekalipun seperti dalam al-Quran: “Bukankah

telah berlalu kepada manusia satu ketika dari masa (yang beredar), sedang dia (masih belum

wujud lagi dan) tidak menjadi sesuatu benda yang disebut-sebut…” (Surat Al Insaan:1).

Menurut keterangan ulama, tubuh Adam diselubungi dalam tempo 120 tahun, 40 tahun di

tanah yang kering, 40 tahun di tanah yang basah dan 40 tahun di tanah yang hitam dan

berbau.

Dari situ, Allah ubah tubuh Adam dengan rupa kemuliaan dan tertutuplah dari rupa

hakikatnya. Karena proses kejadian itu melalui peringkat yang “kotor”, tidak heran Malaikat

dan Iblis memandang rendah akan kejadian manusia yang diciptakan dari tanah.

Masuknya Roh

Roh diperintah Allah untuk memasuki jasad Adam tetapi seperti makhluk lain, roh

juga enggan, malas dan segan karena jasad yang seperti batu. Dikatakan ruh berlegar-legar

mengelilingi jasad Adam sambil disaksikan malaikat. Kemudian, Allah memerintahkan

Malaikat Izrail memaksa ruh memasuki tubuh tersebut masuk ke dalam tubuh Adam. Ia

memasukkannya ke dalam tubuh dan roh secara perlahan-lahan masuk hingga ke kepalanya

yang mengambil masa 200 tahun. Setelah meresapi ke kepala Adam, maka berfungsilah otak

dan tersusunlah urat saraf dengan sempurna. Lalu, terjadilah mata dan terus terbuka melihat

tubuhnya yang masih keras dan malaikat di sekelilingnya. Telinga mulai berfungsi dan

didengarnya kalimat tasbih para malaikat. Apabila roh tiba ke hidung, lalu ia bersin dan

mulutnya juga terbuka. Allah mengajarkan kalimat, “Alhamdulillah” yang merupakan

kalimat pertama diucapkan Adam dan Allah sendiri yang membalasnya. Kemudian, roh tiba

Page 9: Makala Manusia Menurut PAndangan Islam

ke dadanya lalu Adam berkeinginan untuk bangun padahal tubuhnya yang bawah masih keras

membatu. Ketika itu ditunjukkan sifat manusia yang terburu-buru. Ketika roh sampai di

perut, maka organ dalam dan perut tersusun sempurna dan saat itu Adam mulai merasakan

lapar. Akhirnya, roh meresap ke seluruh tubuh Adam, tangan dan kaki dan berfungsilah

dengan sempurna segala darah daging, tulang, urat saraf dan kulit. Menurut riwayat, kulit

Adam amat baik ketika itu berbanding kulit manusia di kini dan warnanya masih dapat dilihat

di kuku sebagai peringatan kepada keturunan manusia.

Dengan itu, sempurnalah sudah kejadian manusia pertama dan Adam digelar sebagai

“Abul Basyar” yaitu Bapak Manusia. Walau bagaimanapun, hanya Nabi Muhammad s.a.w.

mendapat gelaran “Abul Ruh” atau “Abul Arwah” yaitu Bapak segala Roh.

.

C. MANUSIA SEBAGAI KHOLIFAH

Fungsi dan kedudukan manusia di dunia ini adalah sebagai khalifah di bumi. Tujuan

penciptaan manusia di atas dunia ini adalah untuk beribadah. Sedangkan tujuan hidup

manusia di dunia ini adalah untuk mendapatkan kesenangan dunia dan ketenangan akhirat.

Jadi, manusia di atas bumi ini adalah sebagai khalifah, yang diciptakan oleh Allah dalam

rangka untuk beribadah kepada-Nya, yang ibadah itu adalah untuk mencapai kesenangan di

dunia dan ketenangan di akhirat.

Apa yang harus dilakukan oleh khalifatullah itu di bumi? bagaimanakah manusia

melaksanakan ibadah-ibadah tersebut? Serta bagaimanakah manusia bisa mencapai

kesenangan dunia dan ketenangan akhirat tersebut? Banyak sekali ayat yang menjelaskan

mengenai tiga pandangan ini kepada manusia. Antara lain seperti disebutkan pada Surah Al-

Baqarah ayat 30:

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak

menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak

menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan

menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan

mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak

kamu ketahui“. (Q.S. Al-Baqarah: 30)

Khalifah adalah seseorang yang diberi tugas sebagai pelaksana dari tugas-tugas yang

telah ditentukan. Jika manusia sebagai khalifatullah di bumi, maka ia memiliki tugas-tugas

Page 10: Makala Manusia Menurut PAndangan Islam

tertentu sesuai dengan tugas-tugas yang telah digariskan oleh Allah selama manusia itu

berada di bumi sebagai khalifatullah.

Jika kita menyadari diri kita sebagai khalifah Allah, sebenarnya tidak ada satu

manusia pun di atas dunia ini yang tidak mempunyai “kedudukan” ataupun “jabatan”.

Jabatan-jabatan lain yang bersifat keduniaan sebenarnya merupakan penjabaran dari jabatan

pokok sebagai khalifatullah. Jika seseorang menyadari bahwa jabatan keduniawiannya itu

merupakan penjabaran dari jabatannya sebagai khalifatullah, maka tidak ada satu manusia

pun yang akan menyelewengkan jabatannya. Sehingga tidak ada satu manusia pun yang akan

melakukan penyimpangan-penyimpangan selama dia menjabat.

Jabatan manusia sebagai khalifah adalah amanat Allah. Jabatan-jabatan duniawi,

misalkan yang diberikan oleh atasan kita, ataupun yang diberikan oleh sesama manusia,

adalah merupakan amanah Allah, karena merupakan penjabaran dari khalifatullah. Sebagai

khalifatullah, manusia harus bertindak sebagaimana Allah bertindak kepada semua

makhluknya.

Pada hakikatnya, kita menjadi khalifatullah secara resmi adalah dimulai pada usia akil

baligh sampai kita dipanggil kembali oleh Allah. Manusia diciptakan oleh Allah di atas dunia

ini adalah untuk beribadah. Lantas, apakah manusia ketika berada di dalam rahim ibunya

tidak menjalankan tugasnya sebagai seorang hamba? Apakah janin yang berada di dalam

rahim itu tidak beribadah?

Pada dasarnya, semua makhluk Allah di atas bumi ini beribadah menurut kondisinya.

Paling tidak, ibadah mereka itu adalah bertasbih kepada Allah. Disebutkan dalam Al-Qur’an

Surah Al-Baqarah:

Yushabbihu lillahi ma fissamawati wama fil ardh.

D. MANUSIA SEBAGAI HAMBA ALLAH

Di samping peran dan fungsi manusia sebagai khalifah Allah, manusia juga sebagai

hamba Allah. Seorang hamba berarti orang yang taat dan patuh kepada perintah tuannya,

Allah SWT. Esensi dari ‘Abd adalah ketaatan, ketundukan dan kepatuhan. Ketaatan,

ketundukan dan kepatuhan manusia itu hanya layak diberikan kepada Allah yang

dicerminkan dalam ketaatan, ketundukan dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan.

Hamba Allah adalah manusia yang taat, tunduk, dan patuh kepada Allah. Jadi, sebagai

hamba Allah manusia harus beribadah kepada Allah menjauhi yang dilarang dan

menjalankan apa yang diperintahkan (Taqwa). Pengabdian manusia harus dilakukan dengan

Page 11: Makala Manusia Menurut PAndangan Islam

sukarela, tanpa paksaan dan Allah pun tidak akan rela apabila mahkluknya tidak mau

menyembah kepada-Nya.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Di dalam Al Quran dijelaskan bahwa manusia adalah mahkluk ciptaan Allah yang

paling sempurna. Nabi Adam adalah manusia ciptaan Allah yang pertama, yang diciptakan

dari saripati tanah yang di bentuk dengan sebaik-baiknya secara sempurna yang kemudian

ditiupkan ruh kepadanya sehingga menjadi hidup.

Manusia diciptakan dan diturunkan di bumi adalah sebagai khalifah di bumi, dan

sebagai hamba Allah yang ditujukan untuk beribadah kepadanya dngan cara menjauhi yang

dilarangnya dan menjalankan apa yang diperintahkannya (Taqwa).

B. SARAN

Saran yang dapat kami berikan kepada para pembaca tentang makalah ini adalah

semoga dengan membaca makalah ini dapat menambah sedikit ilmu pengetahuan, tidak

hanya mengerti tetapi diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, serta saran yang diberikan

kepada para pembaca mengenai isi makalah ini diharapkan kita sebagai manusia selalu ingat

kedudukan kita di dunia yaitu sebagai kholifah yang patuh, tunduk dan taat kepada Allah

SWT.

Page 12: Makala Manusia Menurut PAndangan Islam

DAFTAR PUSTAKA

Sahrodi, Dr. Jamali.2008. METODOLOGI STUDI ISLAM. Bandung : CV PUSTAKA SETIA

Yusuf, Dr H. Ali, M.si.2003. STUDIN AGAMA ISLAM. Bandung : CV PUSTAKA SETIA

http://www.usahataqwa.com/umum/golongan-manusia.html

http://choirul_ummah/filsafat.kompasiana.com/2014/04/02/macam-eksistensi-dan-

martabat-manusia-646045.html

http://www.apakabardunia.com/2012/10/asal-usul-penciptaan-manusia-pertama.html

http://carakamu.blogspot.com/2012/04/pengertian-dan-kedudukan-manusia-

dalam.html