HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

82
HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi Disusun oleh : SUCI RAMADHANI : 4516016 PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTINGGI 2020/1441

Transcript of HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

Page 1: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pada Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan

Dakwah Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi

Disusun oleh :

SUCI RAMADHANI : 4516016

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTINGGI

2020/1441

Page 2: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

2

ABSTRAK

Suci Ramadhani, Nim (4516016), Hakikat Manusia Menurut Pandangan

Buya Hamka, Skripsi Sarjana (S1) Prodi Aqidah dan Filsafat Islam IAIN

Bukittinggi, 2020. Pembimbing: Dr. Syafwan Rozi, M.Ag .

Hakikat manusia adalah memahami bagaimana sifat manusia, dilihat dari

berbagai aspek kehidupan. Hakikat perbuatan manusia menurut Buya Hamka

ialah diciptakan sendiri, karena manusia dibekali akal oleh Allah SWT. Dengan

itulah manusia dapat menimbang baik dan buruknya suatu perbuatan. Berdasarkan

latar belakang inilah penulis bermaksud untuk meneliti dan mengkaji pemikiran

yang telah disampaikan oleh Buya Hamka dengan batasan masalah yaitu: 1)

Bagaimana pandangan Buya Hamka tentang proses penciptaan manusia? 2)

Bagaimana pandangan Buya Hamka tentang hakikat manusia?

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yang

objek penelitiannya adalah pandangan tokoh tentang hakikat manusia. Sedangkan

pendekatan penelitiannya adalah deskriptif-analitik. Data diperoleh dari sumber-

sumber karangan Buya Hamka dan buku-buku, jurnal, Al-Qur‟an dan hadist serta

pendapat para ulama terkait dengan tema.

Hasil penelitian diketahui bahwa 1) menurut Buya Hamka, bahwa manusia

terdiri dari jasmani dan rohani, diciptakan sebagai khalifah dan untuk mengabdi

kapada Allah SWT. Ada tiga hakikat manusia: Basyar, bahwa manusia adalah

makhluk biologis. Al-insan, bahwa manusia adalah khalifah atau pemikul amanah.

Al-nas, bahwa manusia adalah makhluk sosial. 2) hakikat manusia dalam konsep

Islam adalah yang diciptakan oleh Allah SWT, memiliki berbagai potensi untuk

tumbuh berkembang menuju kepada kesempurnaan. 3) konsep hakikat manusia

dan fungsi penciptaannya dalam alam semesta harus sepenuhnya diakomodasi

dalam perumusan teori-teori tentang pengetahuan Islam yang rasional.

Page 3: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

3

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul :Hakikat Manusia Menurut Pandangan Buya

Hamka, disusun oleh SUCI RAMADHANI, NIM. 4516.016 telah memenuhi

persyaratan ilmiah disetujui untuk mengikuti sidang munaqasah pada program

studi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Institut

Agama Islam (IAIN) Bukittinggi.

Demikian persetujuan ini diberikan untuk dapat dipergunakan sepenuhnya.

Bukittinggi, Juli 2020

Pembimbing

Dr. Syafwan Rozi, M. Ag

NIP.197710082005011008

Page 4: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

4

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang .................................................................................................................... 1

A. Rumusan dan Batasan Masalah ............................................................................... 6

B. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 7

C. Kegunaan Penelitian................................................................................................ 7

D. Defenisi Operasional ............................................................................................... 8

Sistematika Penulisan ......................................................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Hakikat Manusia ..................................................................................................... 10

1. Hakikat Manusia Secara Umum ....................................................................... 10

2. Hakikat Manusia menurut para Ahli ................................................................ 15

B. Buya Hamka ............................................................................................................ 22

1. Biografi dan Pendidikan ................................................................................... 22

2. Karya-karya ...................................................................................................... 25

3. Pemikiran ........................................................................................................ 27

Penelitian Relevan ....................................................................................................... 29

Kerangka Penelitian ..................................................................................................... 34

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................................................ 36

B. Pendekatan Penelitian ............................................................................................. 36

C. Sumber Data ............................................................................................................ 37

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 37

E. Teknik Analisis Data ............................................................................................... 38

Page 5: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

5

BAB IV

A. Proses Penciptaan .................................................................................................... 40

1. Pengertian dan Unsur Manusia menurut Buya Hamka .................................... 40

2. Potensi dan Keistimewaan Manusia ................................................................. 46

3. Proses Penciptaan Manusia menurut Buya Hamka .......................................... 53

B. Hakikat Manusia menurut Buya Hamka ................................................................. 59

1. Asal usul Manusia menurut Buya Hamka ........................................................ 59

2. Tujuan Penciptaan Manusia menurut Buya Hamka ......................................... 62

3. Tujuan Akhir perjalanan Manusia menurut Buya Hamka ............................... 65

BAB V PENUTUP

Kesimpulan ......................................................................................................................... 69

Saran ........................................................................................................................... 71

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Page 6: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ada kelebihan dari menciptakan manusia, di bandingkan dengan makhluk

lain, manusia memiliki berbagai keunggulan,yaitu keinginan dan kepercayaana.

Karena itu, keuntungan terentu yang diberikan kepada manusiamemilki tingkat

yang lebih tinggi dari pada mahluk lain.1

Bahwa Ciptaan manusia memiliki berapa tugas yang harus diselesaikan,

ialah beribadah sangat penting bagi manusia, karena itu adalah khalifah dan tanah

yang makmur. Dinyatakan dalamsurah Al-Baqarah. Manusia berarti wakil tuhan,

yaitu manusia memilki tujuan untuk mewakilkan Tuhan di dunia. Dalam proses

penciptaan setiap makhluk, ada banyak tulisan suci yang menjelaskan dimana

manusia diciptakan.2

Menafsirkan manusia dalam perspektif filosofis, terlebih kita harus

mengerti apa filsafat? Bahwa Filsafat muncul dari pengertian bahasa Yunani,

Philo beratti cinta, Shopia kebijaksanaan. Filsafat adalah cinta akan

kebijaksanaan. Filsafat ialah studi serius tentang sifat sejati dari berbagai hal.

Filsafat adalah upaya manusia untuk memahamai Tuhan dengan kecerdasan.

Manusia dapat menciptakan pengetahuan tentang bagaimana merealisasikan

1“Aziza Aryati, ” Memahami Manusia Melalui Dimensi Filsafat” , Jurnal Filsafat

Manusia, El-Afkar Vol. 7 Nomor II, Juli- Desember 2018, h. 80” 2“Kementrian Agama RI, ” Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains”,

tafsir ilmi, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2012), h.75”

Page 7: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

7

esensinya, sehingga dapat memperoleh rasinalitas manusia, dan seperti apa

pemahaman pengetahuan yang telah dipahami oleh manusia.3

Ada bagian dari filsafat secara tertib ialah, kosmologi, epistimologi,

estetika dan filsafat sosial. Tetapi dalam perspektif ontologi, filsafat memiliki

posisi yang relatif perlu, karena pada prinsipnya semua cabang filsafat bermuara

pada masalah mendasar dari sifat manusia. Dan ini hanya objek penelitian filsafat

islam. Pemahaman tentang manusia telah ditinjau dengan baik dari teori – teori

yang berasal dari ilmu dan antripologi.

Agama bukanlah Filsafat, tetapi dengan merenungi filsafat orang akan

dapat bertambah iman dan agama. Di dalam agama, jika seorang yang berbuat

kebajikan dijanjikan dengan kepuasan adabi yaitu surga. Orang yang melakukan

kejahatan diancam dengan kesakitan neraka.

Filsafat Islam Ibnu Rushd (Ibnu Rushd) mengekspresikan kepuasan jiwa,

karena mencari ilmu (Ma'rifat) adalah kepuasan sejati. Para ahli percaya bahwa

pemahamannya salah. Sekolah Keahlian Sonner menetapkan bahwa surga atau

neraka bukan semata-mata rahmat atau nasib buruk bagi pikiran atau tubuh.

Bagi mereka yang takut akan Makama Tuhan, Al-Qur‟an dan para Suci adalah

penuntun.4

3 “Aziza Aryati, ” MemahamiiManusia Melaluii Dimensi Filsafat”, Jurnal Filsafat

Manusia, El-Afkar Vol. 7 Nomor II, Juli- Desember 2018, h. 82” 4“Hamka, Falsafah Hidup, ( Jakarta : Republika Penerbit, 2015), h. 81”

Page 8: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

8

Schopenhauer pada prinsipnya adalah seorang filsuf Jerman dan

memperhatikan peristiwa sejarah dalalm sejarah manusia. Sifat manusia pada

dasarnya ialah kehendak buta, kehendak tidak sadar dan naluri irasional.5

Manusia memiliki keunikan berkat Tuhan, yaitu berbeda dari makhluk

lain. Manusia memiliki kepribadian yang baik dan dapat bertindak dengan

panduan Al-Qur‟an dan Hadist. Pemahaman manusia akan cita – cita yaitu, orang

yang dapat memahami diri mereka sendiri dan tujuan serta sasaran hidup.

Manusia harus memilki kesadaran, karena itu akan membuat orang yang baik

mencermintakan refleksi orang yang elok pula.

pemahaman manusia adalah makhluk yang sempurna di antara makhluk

lainnya. Manusia itu terbuat dari (Thin), dan arwahnya ditiupkan dari Tuhan.

Karena itu, manusia mempunyai status lebih besar daripada makhluk lainnya.

pengetahuan yang ia punyai oleh umat manusia adalah seperti memiliki pikiran,

hati suci, dan semua yang telah Tuhan berikan. Manusia dapat berkomunikasi

dengan Tuhan melalui Do‟a, tunduk kepada Tuhan untuk pengampunan, atau

mencoba untuk membuat ke”kayaan dan berserah kepada Tuhan. Karena Tuhan

akan menjanjikan permohonan hamba.6

Membicarakan filsafat dan Al-Qur‟an, memilkiki pengetahuan penuh

manusia dalam semua aspek. Ada banyak masalah dalam memahami

5 “Zainal Abidin, Filsafat Manusia(memahamiimanusia melaluii filsafat), (Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya, 2000), h. 3-4” 6 “Ernita Dewi, ”Konsep Manusia Ideal dalam Perspektif Suhrawardi”, Jurnal

Substantia, Volume 17 Nomor 1, April 2015, h. 41”

Page 9: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

9

kemanusiaan, salah satunya adalah sifat dan esensi kemanusian. Oleh karena itu,

berbagai tanggung jawab yang harus dipikul manusia..7

Filosofis manusia, mencari tahu siapa sebenarnya memahami manusia

secara teori. Filsafat manusia dapat memberikan pengetahuan dasar tentang

manusia, sehingga kita dapat secara kritis pengetahuan teori yang tidak nampak di

balik teori ilmiah manusia.8

Kebenaran itu sendiri adalah kebenaran atau kebenaran sari segalanya.

Dapat dibilang ialah alam adalah esensi dan segalanya. Di dalam dunia tasawuf,

orang mencari sifat sejati manusia karena muncul kata untuk menemukan

kebenaran diri sejati atau untuk menemukan tubuh, hati, jiwa, kehidupan dan

rahasia seperti tarekat intinya sama saja. Karena itu sifat manusia adalah makhluk

yang dibuat oleh Tuhan.‟9

Hamka berpandangan bahwa sifat kemanusiaan adalah jiwa-jiwa dengan

memilki beberapa tenaga, yaitu akal, kemarahan, dan nafsu, sehingga beliau

cendrung berpikiran Monisme. Di sisi lain, Hamka menganggap manusia sebagai

makhluk paradoks, yang mengandung potensi kebaikan dan potensi keburukan.

Islam adalah agama yang menganjurkan akal, melampaui akal dan

mengedepankannya, tetapi jika akal tidak memiliki tujuan nyata. Jika perhatian

7 “Sampo Seha, ” Manusia Dalam Al-Qur‟an MenuruttPersfektif Filsafat Manusia”,

Jurnal Uin Alauddin, Al-Fikr Volumee 14 Nomor 3 Tahun 2010, h. 400” 8 “Aziza Aryati, ” Memahami Manusia MelaluiiDimensi Filsafat”, E-Journal IAIN

Bengkulu, El-Afkar Vol. 7 Nomor II, Juli- Desember 2018, h. 90” 9 “Eliana Siregar, ”Hakikat Manusia (Tela‟ah Istilah Manusia VersiiAl-Qur‟an Dalam

Perspektif Filsafat Pendidikan Islam)”, Jurnal UIN Imam Bonjol, Vol. 20, No. 2, November 2017,

h. 47”

Page 10: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

10

tidak dapat menjangkau untuk mengingat Tuhan, mengapa ada begitu banyak

pengetahuan, pikiran yang cerdas. Tujuan nalar tertinggi, tujuan nalar sejati.

Tujuan dari perjuangan kita dalam hidup adalah untuk membuat Ma'rifatullah

mengenal Tuhan, melaksanakan perintahnya dengan ketulusan hati dan menunda

keinginan.10

Menurut Hamka, sifat manusia dapat diciptakan oleh dirinya sendiri,

karena manusia telah diberi alasan oleh Tuhan. Karena itu, manusia dapat

menimbang baik dan buruk dan dapat memilih jalan yang benar dan yang slah.

Dalam hal ini, Hamka termasuk orang – orang dengan Qodariyah yang

pemahamannya memberi manusia hekendak dan tindakan bebas. Karena itu,

menurut Hamka, manusia bebas menentukan hidup mereka. Tetapi mereka tidak

akan menyimpang dari ajaran islam.

Ris‟an rusli percaya bahwa pemahamanorang yang sempurna adalah orang

yang dengan keyakinan yang kuat( monoteisme), lebih penting memiliki

pemikiran yang dapat menentukan arah hidupnya, memiliki kemauan, tindakan

dan kemajuan, serta memiliki tujuan dan cita-cita.perbedaannya adalah bahwa

mereka dapat membedakan, berpikir dan memahami konsekuensi dari tindakan

mereka. Orang yang sempurna tercermin dalam muslim atau orang yang akan

mengarah pada saudara, kesetaraan, kebebasan dan kemerdekaan .11

10

“Hamka, Falsafah Hidup, (Jakarta : Republika Penerbit, 2015), h. 50” 11

Ris‟an Rusli, ”Agama dan Manusia dalam PendidikannHamka (Studii Falsafat

Agama)”, Jurnal Raden Fatah, Intizar, Vol. 20, No. 2, 2014, h. 216

Page 11: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

11

Dalam beberapa diskusi di atas, perlu untuk peneliti sifat manusia secara

ilmiah, sehingga merumuskan konsep bagaimana Hakikat manusia. AL-Qur‟an

adalah konsep pemahaman peratama manusia, jadi ketika membahas manusia itu

juga termasuk ayat-ayat yang di jelaskan oleh kitap suci. Maka kita perlu

membahas ayat-ayat tentang manusia. Selain diskusi mengenai tentang kebebasan

manusia menentukan masa depannnya. Jadi pembahasan masalah ini adalah

memahami sisi manusia dan perannya dalam berkehidupan. Maka Oleh karena itu,

penulis mengajukan propsal yang di sebut “Hakikat Manusia Menurut

Pandangan Buya Hamka.”

B. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Rumusan masalah

Peneliti menemukan ekspresi pertanyaan yang akan dibahas, yaitu

bagaimana mempelajari Hakikat Manusia menurut sudut pandang Buya

Hamka.

2. Batasan Masalah

Dari pernyataan pertanyaan di atas, penulis membatasi pertanyaan

penelitian ini antara lain sebagai berikut:

a. Bagaimana pandangan Buya Hamka tentang proses penciptaan manusia?

b. Bagaimana pandangan Buya Hamka tentang hakikat manusia?

Page 12: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

12

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

a. Mengetahui bagaimana pandangan penciptaan manusia menurut

pandangan Buya Hamka.

b. Mengetahui dan menjelaskan pandanagan Buya Hamka tentang hakikat

manusia.

2. Kegunaan Penelitian

Semoga penelitian ini bermanfaat dalam teori dan praktik. Manfaat yang

diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Sebagai syarat administrasi akademik untuk memperoleh gelar sarjana

(S1) dalam program studi filsapat di fakultas ushuluddin adab dan

dakwah di Institud Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi

b. Diharapkan dapat memberikan kontribusi secara Teoritis dan Praktis.

c. Dapat menjadi panduan terhadap penelitian yang lebih lanjut

mengenaiipermasalahan yang sama.

Page 13: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

13

D. Defenisi Operasional

Untuk menyatukan pendapat dan membuat saran mudah dimengerti,

pertama, sesuai dengan arahan penelitian, pertama-tama jelaskan yang terkait

dengan judul di atas.

1. Hakikat

Ini adalah kalimat atau frasa yang digunakan untuk

menunjukkan arti sebenarnya atau makna paling mendasar dari

sesuatu. 12

2. Manusia.

Manusia adalah makhluk dengan bentuk fisik, dan tulang

mereka diterbangkan ke tubuh manusia oleh dewa. Intinya,

manusia memiliki kehidupan dan arahnya sendiri. Filosofi

manusia tidak hanya berguna untuk memahami siapa manusia dan

manusia, tetapi juga untuk siapa kita sebenarnya.13

3. Buya Hamka.

Manusia adalah binatang, tetapi Tuhan memberi kuasa

melalui akal. Merampingkan semua yang harus dilakukan atau

harus dilakukan. Dengan akal manusia, seseorang dapat

12

“Lorens Bagu, Kamus Filsafat, (Jakarta: PT GramediaaPustaka Utama, 1996), h. 566” 13

“Zainal Abidin, Filsafat Manusia (memahamiimanusia melalui filsafat), (Bandung : PT

Reemaja Rosdakarya, 2000), h. 15”

Page 14: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

14

memikirkan anugerah besar yang diberikan oleh Tuhan, dipahami

melalui akal.14

E. Sistematika Pembahasan

Agar lebih terarah penulisan skripsiiini, maka penulis akan menggunakan

sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, penulis bab ini mencakup latar belakang,

pernyataan masalah, batas masalah, maksud dan tujuan penelitian,

definisi operasi, penulisan sistem. Isi utama bab ini adalah

penjelasan tentang banyak perkenalan yang akan dibahas dalam

artikel ini, dan deskripsi yang lebih rinci akan dijelaskan dalam

bab-bab selanjutnya.

BAB II : Sebagai dasar teoretis, buku ini membahas pandangan Buya

Hamka tentang sifat manusia, dan kemudian pertama meringkas

bab ini dari perspektif sifat manusia, dan kemudian

memperkenalkan sejarah hidup, pendidikan, dan tulisan Buya

Hamka.

BAB III : Metodologi penelitian adalah bab yang mencakup jenis penelitian,

metode penelitian, sumber dan teknik pengumpulan data, dan

analisis data.

14

“Buya Hamka, Falsafah Hidup, (Jakarta : Republika Penerbit, 2015), h. 9”

Page 15: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

15

BAB II

TEORI

A. Hakikat Manusia

1. Hakikat manusia secara umum

makluk tuhan ialah manusia yang memiliki keunggulan di bandingkan

makluk lain. Manusia memiliki berbagai keungulan yaitu kemampuan rasio,

keinginan dan konsep kepercayaan yang di karuniai oleh tuhan. karena itu

allah memberikan manusia banyak keuntungan yaitu memiliki tingkat yang

lebih tinggi dari makhluk lain.

Keberadaan sifat manusia itu aktif. Manusia adalah zat yang tersusun

dari zat-zat . Faktanya, manusia adalah bagian dari kehidupan organik,

bahkan pertanyaan manusia tentang asal usul, perkembangan, dan bentuk

tubuh manusia. Manusia tidak dapat sepenuhnya dijelaskan dalam hal

kehidupan fisik saja. Memprioritaskan kehidupan fisik akan menjadi

materialisme biologis.15

Potensi pengembangan manusia. Beberapa filsuf pemahaman ialah

manusia cendrung seperti hewan dan juga berapa orang bertentangan dengan

diri mereka sendiri karena islam dilakukan di bawah bimbingan Al-Qur‟an.

Bahwa manusia mempunyai pengetahuan yang masuk akal, kecerdasan

15

“Lorens Bagu, Kamus Filsafat, (Jakarta: PT GramediaaPustaka Utama,,1996), h. 567”

Page 16: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

16

bahwa pemahaman dan membimbing tujuan kehidupan orang dan akan

manambah pengetahuan melalui pembelajaran. Di sinilah pikiran akan

melakukan tugas-tugasnya dalam menemukan yang kenebaran.

Bahwa pemahaman Abuddin Nata, studi pada manusia oleh para ahli

yang kemudian disamakan dengan kegiatan, seperti kegiatan politik,

kegiatan ekonomi, masyarakat, kegiatan budaya, pendidikan, agama dan

sebagainya. "Ini bahwa manusia tidak sebagai (aktor), tetapi juga (tujuan)

dari berbagai kegiatan, termasuk dalam studi pendidikan Islam. Memahami

orang menjadi perlu biar proses pendidikan dapat berjalan secara lancar.

Pengetahuan tentang proses kejadaian peristiwa manusia sangat penting

dalam memahami tujuan pendidikan bagi masyarakat. "Asal-usul kejadian

ini dengan orang-orang harus digunakan sebagai titik awal untuk

membangun pandangan tentang kehidupan umat . pemahaman tentang

kebutuhan manusia cukup mewakili sifat manusia. Manusia adalah makhluk

(makhluk), Tuhan ialah satu esensi dari wujud manusia.16

Menurut pemahaman Notonagoro, manusia adalah makhluk tunggal,

dalam arti ia terdiri dari tubuh dan jiwa, memiliki individualitas dan

sosialitas, memiliki sifat mandiri, dan pada waktu yang bersamaan ia adalah

makhluk Allah. untuk membangun seseorang di atas tubuh seseorang, bukan

pada orang lain, itu akan terdiri dari dua elemen alam dalam pengaturan

16

“Eliana siregar ,”hakikat manusia (tela‟ah istilah manusiaaversii al-qur‟an dalam

perspektif filsafat pendidikan islam)”, Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid, Vol.

20, No. 2, November 2017, h. 23”

Page 17: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

17

organik tunggal, membentuk keseluruhan dan keseluruhan. Ini adalah diri

yang sama sekali berbeda. Dalam kehidupan tubuh atau jiwa manusia.17

Pengetahuan filosofis manusia ialah bagian integral dari filsafat,

dengan penekanan khusus pada sifat manusia. Sebagai bagian dari filsafat,

cabang-cabang filsafat meliputi filsafataetika, filsafatkosmologi,

filsafatepistemologi, filsafat sosial, dan filsafayestetika. Dari perspektif

objek atau metode formal, filsafat kemanusiaan tidak terbatas pada gejala

empirisme. Segala bentuk dan jenis gejala tentang manusia dapat

dibayangkan, dan kemungkinan pemikiran rasional dapat digunakan sebagai

studi filsafat manusia.18

Filsafat adalah pengetahuan yang mengais penyebab dalam hidup

dan digunakan sebagai salah satu pandangan hidup tentang kehidupan.

Filsafat memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, karena filsafat

ilmu menggunakan pemikiran yang masuk akal dan logis untuk

menyelesaikan pemasalahan yang dihadapi seorang. "Tentu saja, sebagai

pribadi, ia mempunyai perasaan kekurangan segalanya, ia tidak akan pernah

merasa cukup tentang apa yang telah diperolehnya. Realitas kehidupan tidak

akan pernah cukup untuk menciptakan pengharapan atau mimpi-mimpi yang

17

“Djuratna Adi Imam Muhni, ”Manusia MenuruttOrtega Y. Gasset”, Jurnal Filsafat

1996, h. 29” 18“Zainal Abidin, Filsafat Manusia Memahami Manusia MelaluiiFilsafat, (Bandung : PT

Remaja Rosdakaarya, 2000), h. 6”

Page 18: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

18

kita inginkan dalam hidup. Harapan adalah Deskripsi ideal realitas, tetapi

selalu lebih luas dari kenyataan.19

Memahami teori kognitif merujuk pada manusia sebagai (pemikiran

manusia). Pada pemahaman manusia tidak lagi dianggap sebagai makhluk

yang bereaksi pasif terhadap lingkungannya, tetapi makhluk yang telah

berpikir sepanjang waktu. Pendukung kognitif mengutuk ide-ide yang

cenderung berpikir bahwa ide-ide itu tidak benar, karena mereka tampaknya

tidak mempengaruhi peristiwa. Meskipun pemikiran, keputusan, presentasi,

pemahaman, dll ialah asli hidup manusia.20

makhluk sempurna dan duberi pengetahuan berbeda yang tidak

diciptakan kepada hewan, seperti pengetahuan agama. Jadi jelas bahwa

apapun juga, manusia tidak akan pernah sama persis dengan binatang.21

Pada membicarakan pengetahuan para filsuf saat itu cukup dimengerti dan

terperinci sebaik mungkin. Pengetahuan tentang pendidikan adalah upaya

sadar untuk membantu orang menjadi manusia. Seseorang dapat

mengatakan bahwa manusia adalah manusia jika ia memiliki penilaian

kemanusiaan secara keseluruhan. Hingga saat ini tidak jelas bahwa ada

19

“Akhlul Syahadah, ” Etika Hidup SebagaiiiManusia Dalam Buku Falsafah Hidup

Hamka”, Skripsi Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019, h. 3” 20

“St. Rahmatiah, ”Konsep ManusiaaMenurut Islam” Al-Irsyad Al-Nafs”, Jurnal

Bimbingan Penyuluhani Islam, Volume 2, Nomor 1 Desember 2015, h. 94” 21

“Siti Khasinah, ” Hakikat Manusia MenuruttPandangan Islam Dan Barat”, Jurnal

Ilmiah Didaktika Vol. Xiiii, No. 2, Februari 2013, h. 298”

Page 19: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

19

kata-kata aturan yang dipahamai sehingga sistem dapat diatur dengan jalan

karakteristik manusia dari mimpi pada saat itu.22

Tahap mencapai subjek pengetahuan. "Menurut Al-Quran, sains

adalah kualitas yang membuat manusia lebih baik daripada makhluk lain

untuk melakukan fungsi kekhalifahan. Menurut Al-Qur‟an, orang

mempunyai pengetahuan untuk memperoleh dan menjalankan pengetahuan

tentunya persetujuan Allah. Banyak ayat-ayat yang menjalankan orang

untuk menggunakan metode yang berbeda untuk mencapai ini. Al-Quran

juga menunjukkan seberapa tinggi posisi orang-orang dengan pengetahuan.

Terdapat dalam Surah Al-Baqarah 2: .31-32.23

Artinya:”“Dan (ingatlah) ketika Tuhan-Mu berfirman kepada para

malaikat,”aku hendak menjadikan khalifah dimuka

bumi.”mereka berkata,”apakah Engkau hendak menjadikan

orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana,

22

“Lina Mayasari Siregar, ”Konsep Pendidikan Islam Dalam Membentuk Manusia

Paripurna”, Jurnal Al-Thariqah Vol.. 2, No. 2, Desember 2017, h. 149” 23

“Zainal Abidin, ”Konsep Ilmu Dalam Islam Tinjauan Terhadap Makna, Hakikat, Dan

Sumber-Sumber Ilmu Dalam Islam”, Ilmu Ushuluddin, Vol. 10, No. 1, Januarii2011,Issn 1412-

5188, h. 109”

Page 20: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

20

sedangkan kamiibertasbih memuju-Mu dan mensucikan

nama-Mu?”Dia berfirman,” sesungguhnya Aku mengetahui

apa yang tidak kamu ketahui.””

Allah mengaruniakan berkah bagi umat manusia, dan potensinya

diharapkan untuk memenuhi misi suci menjadi khalifah Allah. Maka,

memiliki potensi pembentukan. Bahkan, begitu keempat potensi ini

disahkan, kekuatan "besar" akan dihasilkan untuk melakukan tugas yang

diberikan untuknya. Bumi memberikan pemahamantentang kehidupan yang

dapat digunakan manusia, dan harus dikelola oleh manusia sesuai dengan

Alquran, Hadis, Isma dan Jas, agar tidak menyebabkan kerusakan pada alam

semesta.24

2. Sifat Manusia Menurut Para Ahli

a. Hakikat manusia menurut pemikiran Barat

Pemahaman untuk mengerti sifat dan pandangan dasar tentang sifat

manusia, mencerminkan materialisme, berpikir bahwa materialisme

memperlakukan manusia sebagai mestinya ialah:

1) Socrates (469-399 SM), sifat manusia ialah keingintahuan untuk

membantun keluar dari ketidaktahuan.

2) Plato (343 SM), sifat manusia memiliki ruh, proporsi dan

kebahagiaan. Karena manusia dirasuki oleh keinginan, keinginan,

tugas mengendalikan rasio semangat dan keinginan.

24

Mahmudi, ”Pendidikan Agama Islam Dan PendidikannIslam Tinjauan Epistemologi,

Isi, Dan Materi”, Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 2, No. 1, Mei 2019, h. 96

Page 21: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

21

3) Descartes (Rene Descartes, 1596-1650) menekankan posisi

rasional, percaya bahwa alasan mengapa manusia menyadari

situasi mereka adalah karena mereka berpikir (corgoitoergosum).

4) Tomas Hobbes (1588–1629) memberi pamahaman bahwa

manusia termasuk makhluk bersifat sosial, tetapi manusia pada

dasarnya egois dan dipaksa untuk mengklaim hak-hak orang lain,

sehingga sifat manusia terdapat pkontrak sosial yang diciptakan.

5) John Locke (1623-1704) memberi pemahaman bahwa

pembersihan jiwa-jiwa manusia penuh dengan pengalaman yang

didapat dalam hidupnya. Maka pengalaman adalah kondisi

manusia yang paling menentukan.

6) Immanuel Kant (1724-1804) percaya bahwa manusia ialah

makhluk yang masukakal, manusia dapat bergerak bertindakbebas

berdasarkan moral, bukan hanya untuk kepentingannya sendiri.

Pandangan Darwinisme dan materialisme ini telah memengaruhi

banyak ilmu pengetahuan Barat, terutama dalam penelitian psikologis

tentang kelangsungan hidup manusia. Mereka percaya bahwa manusia

dimodifikasi atau tumbuh seperti bahan. ia juga menggunakan hewan atau

monyet untuk memeriksa perilaku manusia.25

Pemikir dan filsuf menyebut manusia berdasarkan kemampuan

mereka di bumi sebagai berikut :

25“Afrida, ”Hakikat Manusia dalam PerspektiffAl-Qur`an” Jurnal fs IAIN Kerinci,Vol.16,

No.2, December 2018, h. 55”

Page 22: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

22

a) Manusia ialah yang berarti manusia yang bijaksana.

b) Manusia ialah hewan yang rasional, yang berarti memikirkan

hewan.

c) Manusia adalah Homo sapiens, yang berarti bahwa orang yang

cerdas dalam bahasa dan mewujudkan pemikiran manusia dalam

kalimat yang diatur.

d) Manusia ialah "Farbers" dan merujuk pada manusia yang pintar.

Dia bisa menciptakan alat, juga hewan pembuat alat.

e) Manusia ialah manusia ekonomi, dan mengacu pada makhluk

yang mematuhi prinsip ekonomi.

f) Manusia adalah makhluk beragama.26

Ketika kita melihat ahli manusia, terutama ahli primitif, pandangan

mereka berbeda,antara lain:

a) Lamettrie memperlakukan manusia ialah mesin.

b) Charles Robert Darwin (1809-1882) menyamakan manusia

dengan hewan.

c) Ernest Haeckel (1834-1919) menunjukkan manusia mirip dengan

vertebrata dalam segala hal, yaitu mamalia.

d) Aristoteles (384-322) mendefinisikan hewan mengekspresikan

(daripada hewan rasional), hewan politik (zoon politicon) dan

hewan sosial (hewan sosial).

26

Aziza Aryati, ”Memahami Manusia MelaluiiDimensi Filsafat”, E-Journal IAIN

Bengkulu, El-Afkar Vol. 7 Nomor II, Juli- Desember 2018, h. 85

Page 23: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

23

e) William Ernes Nocking menganggap manusia orang ditertawakan,

mempunyai sadar diri, malu, etis secara moral, mampu berpikir

secara komprehensif dan memiliki jiwa.

f) Harold H. Titus memposisikan manusia sebagai makhluk hewan

yang dapat belajar sendiri, dapat menjelaskan bentuk kehidupan

dan dapat menyelidiki kelangsungan hidup manus

g) Para ahli Mantiq mendefinisikan manusia sebagai "al-insan

Hayyawanun Nathiq" (manusia berbicara hewan).

Definisi tersebut ditolak oleh Ibnu Taimiyah, dan diyakini bahwa itu

tidak memiliki kerangka kerja ilmiah, karena definisi itu adalah perbedaan

antara manusia dan hewan, daripada merujuk pada elemen dasar manusia27

b. Hakikat Manusia menurut Pemikiran Islam

Pemahaman filsafat tentang manusia ialah studi tentang berbagai

karakteristik sifat manusia dan dampaknya terhadap hidup. sangat peduli

tentang tahap ciptaan manusia dengan Tuhan. Realitas itu sendiri, yaitu,

realitas Wujid. Wujûd dalam Islam adalah Panggilan untuk Tuhan. Orang

yang dapat dengan sempurna mengidentifikasi Bukit adalah seseorang, juga

dikenal sebagai al-insânal-kamil. Karena itu, Wujd tahu bahwa dia

mengekspresikan dirinya melalui beberapa dasar, yaitu melalui bumi, tubuh

27

Rahmat Arofah Hari Cahyadi, ”Telaah Hakikat ManusiaaDan Relasinya Terhadap

Proses Pendidikan Islam”, Adabiyah Jurnal Pendidikan Islam, Volume 1 , Nomor 1 , September

2015, h. 35

Page 24: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

24

dan tulisan suci. Al kitab, terutama Al-Qur‟an, adalah kunci dari segala

yang ada di alam semesta (cosmos) dan wujud sendiri.28

Suhrawardi percaya bahwa orang yang ideal disebut insan kamil,

seorang pemimpin yang dapat mewakili kekhalifahan di bumi. Manusia

adalah makhluk yang sempurna, dan mereka memiliki banyak keunggulan

dibandingkan makhluk lain karena mereka memiliki panca indera, sebuah

ide yang dapat menembus batas-batas sensasi, sehingga objek tak berwujud

dapat dijangkau secara tidak langsung melalui proses menggambar

kesimpulan (Silogisme). Selain panca indera, Allah telah memberikan

hikmat manusia (qalbu), yang melaluinya hati manusia dapat secara

langsung menangkap objek-objek non-material yang dikenal secara intuitif.

Kemampuan untuk menyatukan pengetahuan rasional dan intuisi di bawah

bimbingan Al-Quran dan Hadits akan membentuk orang yang sempurna

yang dapat mencapai semua pengetahuan dalam kehidupan di duna ini.29

Memahami proses peristiwa manusia sangat penting untuk

menetapkan tujuan pendidikan manusia. Sebaliknya, asal mula acara buatan

manusia ini harus menjadi titik awal untuk menetapkan pandangan Muslim

tentang kehidupan. Pandangan orang hanya menggambarkan sifat manusia.

28

“Happy Susanto, ”Filsafat Manusia Ibnu Arabi”, JurnallMuhammadiyah Ponorogo, Vol. 10, No. 1, Mei 2014, h. 111”

29 “Ernita Dewi, ”Konsep Manusia Ideal Dalam Perspektif fSuhrawardii Al- Maqtul”,

Jurnal Uin Ar-Raniry, Substantia, Volume 17 Nomor 1, April 2015, h. 41”

Page 25: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

25

Manusia adalah makhluk hidup (biologi), dan Allah ialah dari satu sifat dari

bentuk manusia.30

Farabi meletakkan landasan filosofis untuk ajaran Islam dan berhasil

menyelaraskan filsafat Plato dan Aristoteles, sehingga tidak ada kontradiksi

antara keduanya, karena menurut Farabi, bahkan jika mereka tampaknya

memiliki Perbedaannya, tetapi esensinya disatukan pada tujuan. Karena itu,

kebanyakan orang mengatakan bahwa filsafat Faraby tampaknya ialah

gabuangan dari filsafat Aristoteles dan Neoplatonic dan pemikiran Islam

yang pasti. Selain itu, Al-Farabi adalah orang yang mengintegrasikan

filsafat, ia percaya pada kesatuan filsafat.31

pndanagn Munir Mursyi ialah gagasan manusia binatang atau "al-

Insan Hayawan al-Natiq" berasal dari filsafat Yunani daripada ajaran Islam.

Karena itu, pada intinya, manusia tidak akan pernah datang dari binatang

apa pun, tetapi QS At-Tin : 4 mengandung makhluk sempurna dengan

berbagai potensi yang diciptakan oleh Allah.

Artinya :”“Sesungguhnya Kami telahmenciptakan manusia dalam

bentuk yang sebaik-baiknya.” “

30

“Eliana Siregar, ”Hakikat Manusia (Tela‟ah Istilah ManusiaaVersii Al-Qur‟an Dalam

Perspektif Filsafat Pendidikan Islam)”, Jurnal UIN Imam Bonjol, Vol. 20, No. 2, November 2017,

h. 45” 31“Muhammad Aziz, ”Tuhan Dan Manusia Dalam Perspektif fPemikiran Abunasr Al-

Farabi”, Jurnal Studi Islam, Volume 10, No. 2 Desember 2015, h. 62”

Page 26: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

26

Al-Qur'an kata al-Ins, al-Basr, Ban Adm dan An-Ns. Pandangan lain

dari Al-Quranan memberikan citra kemanusiaan. Al-Qur'an menggunakan

kata insan untuk menunjukkan kepada seluruh umat manusia seluruh tubuh

dan jiwanya. Kemudian kata basarahh lahir dari kata yang sama Basyar.

Bahwa Manusia disebut mereka memiliki kulit transparan dan berbeda dari

bulu hewan. Yang terakhir menggunakan kata bn adam dan dzuriyah Adm

yang berarti bahwa orang yang lahir setelah ini pada intinya adalah

keturunan pertama iaalah adm sabagai menjadi dunia alami. al-Qur'an QS.

Adz-Dzariyaat 51:56.32

Artinya :”Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar

mereka beribadah kepad-Ku.”

Nabi Adam Sebenarnya diciptakan langsung dari tanah liat, dan

keturunan kedua setelah yang pertama diciptakan dari tanah, bukan

diproduksi dari esensi bumi Ini dikonsumsi. Di dalam perut sang ibu Proses

ini memakan waktu empat puluh hari untuk memasukkan bekuan darah,

empat Dua puluh hari kemudian, itu berubah menjadi sepotong daging, jadi

prosesnya berlanjut Jadikan itu orang yang sempurna.33

32

Jurnal Tarbiyah,”Proses Penciptaan ManusiaaDalam Al-Quran”, Vol. 23, No. 2, Juli-

Desember 2016 Issn : 0854 – 2627, h. 346 33“ Muhammad Soleh Ritonga, ” Penciptaan Manusia” , Fitrah Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu

Keislaman,Vol. 04 No. 1 Juni 2018, h. 19”

Page 27: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

27

B. Haji Abdul Malik Karim Amrullah

1. Biografi dan pendidikan

a. Biografi Buya Hamka

Hamka lahir di desa Tanah Sirah, desa Sungai Batang di

tepi Danau Maninjau di Tanjung Raya, Muharam 1362 (H)

Terjadi pada 16 Februari 1908.34

Dia adalah seorang sarjana

Indonesia, aktivis politik dan penulis, terkenal di pulau-pulau.

Ia dilahirkan pada 17 Februari 1908 di desa Molek di

Maninjau, Sumatra, Indonesia. Ayahnya adalah Syaikh Abdul

Karim bin Amrullahh, atau Haji Rasul, pelopor gerakan Tajdid

di Minangkabau Haji Rasul kembali dari Mekah pada tahun

1906. Ayahnya adalah Syaikh Abdul Karim bin Amrullah

(dikenal sebagai haji Rasul, pelopor gerakan Islam). Pada tahun

1906, ia kembali ke Minangkabau dari Mekah .35

b. Pendidikan Buya Hamka

Ketika Hamka pindah dari Maninjau ke Padang Panjang pada

tahun 1914, ia membaca "Quran" di rumah orang tuanya dan memulai

pendidikannya. Setahun kemudian, ayah Abdul Malik yang berusia

tujuh tahun mengirim Hanka kecil ke sekolah desa. Ketika Hamka

34

“Usep Taufik Hidayat, Tafsir Al-azhar (MenyelamiiKedalaman Tasawuf Hamka Al-

Turāṡ: Vol. XXI, No. 1, Januari 2015, h. 51” 35

“Zaid Nazulfiqar, ”Daftar Riwayat Hidup Buya Hamka”,

https://files.wordpress.com,diakses tanggal 07 juli 2020”

Page 28: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

28

berusia delapan hingga lima belas tahun, pendidikan agamanya masih

didasarkan pada pendidikan di dalam keluarga.

Pada tahun 1916, ketika Zainuddin Labai el-Yunusi

mendirikan sekolah harian Diniyyah petang di pasar lama

Padang Panjang, ayahnya memasukkan Hamka ke sekolah ini.

"Pada 1918, ketika Abdul Malik dari Hamka disunat di kota

asalnya, Maninjau dan, ayahnya, Syekh Abdul Cari Syehk

Abdul Karim Amrullah kembali ke tanah Sulau Jembatan Besi

untuk pertama kalinya, Sheikh Abdul Karim Amrullah Studi

agama dilakukan di sini. Sistem aslinya diubah menjadi

sekolah agama, yang kemudian disebut sekolah Tawalib.

Pada 1924, Hamka pergi ke Jawa. Kota tujuan pertama

adalah Organisasi Pembaruan Muhammadiyah Yogyakarta.

Sejak hidup di Yogyakarta (Yogyakarta), kegiatannya sebagai

atlet telah diintegrasikan ke dalam jiwanya. Diamkan Hamka di

tempat suci. Setelah ia meninggalkan tanah airnya bersama

para peziarah lainnya pada bulan Februari 1927, ia membentuk

Organisasi Persatuan India Bersatu, yang terutama merupakan

upacara ziarah. Antara 1945 dan 1949, ia diangkat sebagai

sekretaris partai politik Front Pertahanan Nasional (PETA),

yang mengendalikan perang melawan Belanda di Sumatra

Barat, dipimpin oleh M. Hatta.

Page 29: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

29

Setelah kemerdekaan, Hamka tinggal di Jakarta dan terus

menulis sastra dan budayanya, ia berpartisipasi dalam

pemilihan 1955 di bawah kepemimpinan partai politik Islam

Masyumi dan terpilih sebagai anggota Majelis Konstituante.

Pada tahun 1959, karena kemajuan di Sumatera Barat dan

partisipasi para pemimpinnya, partai Masyumi dibubarkan oleh

Sukarno. Natsir dan Syafruddin Prawiranegara. Hanka

kemudian terus menulis dan menerbitkan majalah Komunitas

Panji, yang ditujukan untuk komunikasi dan budaya Islam.

Kemudian dia menjadi Kebayorann Baru, imam senior

Masjid azhar, dan aktif memberikan pidato subuh dan pidato

Al-Quran pada 27 Agustus 1964. Dia dipenjara karena

subversi. Majalah "Panji Rakyat" ditangguhkan karena

menerbitkan artikel M.Hatta yang mengkritik Sukarno, tetapi

ternyata itu menjadi kabar baik bagi Hamka karena ia terus

menulis Tafsir al-Azhar di selnya. Sementara itu,

penjelasannya diterbitkan oleh Malaysia.

Pada tahun 1975, Menteri Agama mengundang Hamka

sebagai ketua MUI. Masyumi yang sebuah organisasi Islam

Page 30: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

30

modernis yang dipimpin oleh Muhammad Natsir, menjadi

anggota organisasi tersebut yang ditunjuk Tim NU.36

c. Karya-karya Buya Hamka

Buya Hamka melahirkan berbagai karyanya. Sebagai penulis, ia

telah menulis lusinan buku, berikut ini adalah:

1. Khatibul Ummah, Jilid 1-3. Ditulis dalam huruf Arab.

2. Si Sabariah.(1928)

3. Pembela Islam (Tarikh Saidina Abu Bakar Shiddiq),1929.

4. Adat Minangkabauudan agama Islam (1929).

5. Ringkasan tarikh Ummat Islam (1929).

6. Kepentingannmelakukan tabligh (1929).

7. Hikmat Isra' dan Mikraj.

8. Arkanul Islam (1932) di Makassar.

9. Laila Majnun (1932) Balai Pustaka.

10. Majallah 'Tentera' (4 nomor) 1932, di Makassar.

11. Majallah Al-Mahdii(9 nomor) 1932 di Makassar.

12. Mati mengandunggmalu (Salinan Al-Manfaluthi) 1934.

13. Di Bawah Lindungan Ka'bah (1936) Pedoman Masyarakat,Balai

Pustaka.

14. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (1937), Pedoman

Masyarakat, Balai Pustaka.

36

Usep Taufik Hidayat, “Tafsir Al-azhar : MenyelamiiKedalaman Tasawuf HamkaAl-

Turāṡ”, Vol. XXI, No. 1, Januari 2015, hal. 51-58

Page 31: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

31

15. Merantau ke Deli (1940), Pedoman Masyarakat, Toko Buku

Syarkawii.

16. Tashawwuf Modern 1939.

17. Falsafah Hidup 1939.

18. Lembaga Hidup 1940.

19. Lembaga Budi 1940.

20. Adat Minangkabau menghadapi Revolusi,1946.

21. Menunggu Beduk berbunyi,1949 di Bukittinggii,Sedang

Konperansi Meja Bundar.

22. Ayahku,1950 di Jakarta.

23. Sejarah Islam di Sumatera.

24. Muhammadiyah di Minangkabau 1975,(Menyambut Kongres

Muhammadiyah di Padang).

25. PandangannHidup Muslim,1960.

26. Kedudukan perempuan dalam Islam,1973.

27. (Tafsir Al-Azhar) Juzu' 1-30, ditulis pada masa beliau dipenjara

oleh Sukarno.37

Dari sejak kecil hamka telah memilki pengetahuan menulis, maka dari itu

berkembanglah karya – karya yang ditulisnya, dari pengalaman yang di dapat

selamat hidupnya.38

a. Pemikiran Buya Hamka

37

“Zaid Nazulfiqar, ”Daftar Riwayat Hidup Buya Hamka”,

https://files.wordpress.com,diakses tanggal 07 juli 2020” 38

“N Yunita, ”Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar”, Jurnal UIN Sumatera Utara, h. 22”

Page 32: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

32

Menurut Buya Hamka, ini karena rahmat Tuhan dan

kesempurnaan manusia untuk hakikat manusia. Manusia diciptakan

oleh Tuhan dan memiliki lebih banyak alasan daripada makhluk lain.

Selain itu, di antara manusia, ada juga hadiah hasrat (desire angry)

.Semua hadiah yang Tuhan berikan kepada manusia adalah manusia

yang dibentuk sesuai dengan ajaran agama.39

Bahkan, sebagai manusia, sejak ditemukannya ovarium ibu dan

ovarium ayah yang dibuahi, janin telah terbentuk. "Sang ibu menjaga

anak yang ada dalam perutnya selama 9 bulan hingga 10 hari

melahirkan. Manusia bertahan hidup dan berjuang hingga mati, Allah

SWT Semuanya dirangkum. Manusia memiliki alasan untuk berpikir

dan memahami rahmat agung yang Tuhan berikan atas makhluk-Nya.

Ini bukan hanya alasan yang diberikan oleh Tuhan, tetapi juga alasan

hasrat, karena manusia dan manusia tidak dapat dipisahkan.

Alasannya memberitahu manusia untuk menjaga diri sendiri dan

mengelola Kehidupan kita sendiri, dan yang lebih penting, kita dapat

mengukur bayangan kita.40

Pada dasarnya, berpikir adalah sifat alami manusia, dan bahkan

pemikiran yang membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya.

Gagasan ini manusia mempunyai kesempurnaan di alam. Karena itu,

kodrat manusia antara yang baik dan yang jahat, memahami pikiran

39

“Buya Hamka, Akhlaqul Karimah, (Jakarta : Pustaka Panjimas, 1992), h. 11” 40“ Buya Hamka, Falsafah Hidup (memecahkannrahasia kehidupan berdasarkan

tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah, (Jakarta : Republika penerbit, 2015), h. 10”

Page 33: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

33

dan rasi bintang manusia dan makhluk lain, karena manusia menerima

karunia Allah dari rahim sampai mati.41

Beberapa orang mengatakan bahwa penyebab manusia

berbeda, dan tingkat penyebabnya juga berbeda. Bagaimana dengan

mereka yang dapat melakukan mukjizat dan melemahkan kemampuan

rekan senegaranya untuk berpikir? Tetapi mukjizat yang dilakukan

oleh para rasul akan melemahkan perkiraan orang. Karena ia

sepenuhnya adalah kekuatan Allah, rasul bukanlah kekuatan

kehendaknya sendiri. Dengan cara ini, manusia yang diciptakan oleh

Tuhan memiliki jiwa yang luar biasa, dipilih untuk mengkonfirmasi

bukti yang sah, yaitu utusan Tuhan. Para rasul diwajibkan untuk

percaya dan mengikuti hukum Islam.42

Penelitian Relevan

Beberapa studi terkait penelitian yang akan penulis lakukan:

1. Eliana Siregar berjudul "Titles of Human Nature" (ulasan tentang versi

manusia dari Alquran dari perspektif filsafat pendidikan Islam. Filsafat

ini adalah ilmu yang komprehensif yang bertujuan untuk memahami

berbagai aspek dari pengalaman manusia. Macam pertanyaan, artinya,

41“ Buya Hamka, Lembaga Hidup, (Jakarta : PT Pustaka Panji mas, 1984), h. 18”

42 “Buya Hamka, Lembaga Hidup,..., h. 119”

Page 34: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

34

diperlukan upaya filosofis untuk menjawab berbagai pertanyaan yang

muncul di berbagai bidang kehidupan manusia. Semua jawaban adalah

hasil pemikiran murni (pemikiran reflektif) yang dilakukan secara logis,

sistematis, universal, dan fundamental. Jawabannya dipahami untuk

membatasi berbagai masalah yang melibatkan semua aspek

kehidupan.43

2. Penelitian Ria‟an Rusli tentang masalah agama dan humaniora dalam

pendidikan Hamka (penelitian filsafat agama). Menurut Hamka,

manusia adalah perancang ideal untuk pendidikan Islam. Oleh karena

itu, manusia memiliki dua fungsi, yaitu: manusia bertindak sebagai

pendidik dan manusia bertindak sebagai siswa. Secara umum, tugas

pendidik adalah membantu mempersiapkan dan mengantarkan siswa

sehingga mereka memiliki pengetahuan yang luas, mulia, dan

bermanfaat tentang kehidupan di komunitas yang lebih luas. Dengan

implementasi pendidikan ini, siswa diharapkan dapat mencapai tujuan

hidup horisontal (khalifat fial-ard).44

3. Penelitian Muhammad Soleh Ritonga berjudul "Penciptaan Manusia".

Kemanusiaan di bidang filsafat adalah topik penelitian yang unik.

43“Eliana Siregar, ”Hakikat Manusia (Tela‟ah Istilah Manusia Versi Al-Qur‟an Dalam

Perspektif Filsafat Pendidikan Islam)” Jurnal UIN Imam Bonjol, Vol. 20, No. 2, November 2017,

h. 45” 44“Ris‟an Rusli, ”Agama dan Manusia dalam Pendidikan Hamka (Studi Falsafat

Agama)”, Jurnal Raden Fatah, Intizar, Vol. 20, No. 2, 2014, h. 213”

Page 35: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

35

Keberadaan manusia tidak dapat dipisahkan dari titik awal Penciptaan.

"Ada pandangan filosofis tentang proses kehidupan dan kiamat jagat

raya. Menurut Thales (625-545 SM), alam semesta semua berasal dari

air dan kemudian kembali ke air. Anaxagoras (499-420 SM)

mengusulkan gagasan bahwa atom membentuk dunia (alam semesta)

.Anamenes meyakini bahwa alam semesta adalah udara, yang

merupakan proses koagulasi dan sparseness. Dalam Al-Qur'an, huruf

Al-Anbiya‟21 ayat 30 menjelaskan bahwa duniaadalah dunia yang

bersatu ".

Artinya: Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit

dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami

pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikannsegala sesuatu

yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak

beriman? (QS.Al-Anbiya‟/21 : 30).

Dari perspektif ayat-ayat di atas, pemikiran para filosof di atas memiliki

sudut pandang yang sama dalam terjadinya alam semesta. Hubungan

dengan alam dan air. Ada permulaan dalam kosmologi Islam, tentu saja

ada permulaan di alam, pasti ada akhiran atau eskatologi.45

45

“Muhammad Soleh Ritonga, ” Penciptaan Manusia” Fitrah JurnallKajian Ilmu-Ilmu

Keislaman, Vol. 04 No. 1 Juni 2018, h. 3”

Page 36: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

36

4. Pelajari Aziza Aryati yang gelarnya adalah memahami sifat manusia

melalui dimensi filosofis (berusaha memahami keberadaan manusia).

filsafat antropologis adalah bagian organik dari sistem filsafat, yang

secara khusus menekankan sifat manusia. Sebagai bagian dari sistem

filsafat, Oleh karena itu, mempelajari filsafat manusia berarti bahwa

kita akan dibawa ke dalam pandangan panorama pengetahuan yang

luas, mendalam dan kritis, yang menggambarkan sifat manusia.

Panorama pengetahuan semacam itu setidaknya memiliki manfaat

ganda yang praktis dan teoretis.46

5. Penelitian Ernita Dewi disebut sudut pandang Suhrawardi sebagai

konsep ideal manusia. Secara biologis, manusia adalah makhluk yang

paling sempurna, dan manusia adalah hasil akhir dari proses evolusi

yang menciptakan alam semesta. Manusia adalah makhluk dua dimensi.

Di satu sisi, mereka terbuat dari bumi (tipis), menjadikannya makhluk

fisik. Di sisi lain, manusia juga makhluk spiritual, karena mereka

dihembuskan ke dalam jiwa Tuhan. Karena itu, manusia menempati

posisi unik antara alam semesta dan Tuhan, yang memungkinkannya

berkomunikasi dengan keduanya. Hubungan antara manusia tidak

terbatas pada hubungan antara manusia atau alam semesta, dan manusia

46

“Aziza Aryati, ”Memahami Manusia Melalui Dimensi Filsafat”, E-Journal IAIN

Bengkulu, El-Afkar Vol. 7 Nomor II, Juli- Desember 2018, h. 3”

Page 37: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

37

dapat berkomunikasi dengan Allah untuk mengeluh tentang nasib

mereka sendiri dan mendedikasikan hidup mereka kepada Allah.47

6. Menurut sudut pandang kitab suci Al-Qur‟an, dapat dipahami manusia

ialah makhluk yang diciptakan oleh Allah, dan manusia terdiri dari

tubuh dan roh yang rasional dan bernafsu. Manusia diciptakan untuk

melayani kekhalifahan dan melayani Allah. Dibandingkan dengan

ilmuwan Barat, sains Barat menganggap sifat manusia sebagai

keberadaan material yang dapat dibentuk, dan menyangkal bahwa

pencipta Islam memandang sifat manusia dari perspektif yang sama

sekali berbeda. lam percaya bahwa manusia tubuh dan jiwa. Manusia

awal berasal dari Adam, Adam terbuat dari tanah, keturunan Adam

terbuat dari air mani, dan tujuan penciptaan sperma adalah untuk

melayani sebagai khalifah dan hamba Allah.48

7. Studi Rahmat Arofah Hari Cahyadii, berjudul "Penelitian tentang Sifat

Manusia dan Hubungan". Bagi Ibn Maskawih, sifat manusia terbenam

dalam sifat kecil (mikrokosmos), dan sifat kecil itu sendiri memiliki

kesamaan dengan segala sesuatu di dunia besar. Al-Farabi, Al-Ghazali

dan Ibn Rushd menyatakan bahwa sifat manusia terdiri dari dua

komponen tubuh dan komponen jiwa. Menurut Al-Farabi, bagian-

bagian penyusun jiwa berasal dari alam perintah (alam Hollik) yang

47

“Ernita Dewi, ”Konsep Manusia Ideal Dalam PerspektiffSuhrawardi Al- Maqtul”,

Jurnal Uin Ar-Raniry, Substantia, Volume 17 Nomor 1, April 2015, h. 45” 48“Afrida, ”Hakikat Manusia dalam Perspektif Al-Qur`an”, Jurnal fs IAIN

Kerinci,Vol.16, No.2, December 2018, h. 58”

Page 38: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

38

memiliki karakteristik berbeda dari manusia. Ini karena jiwa adalah roh

yang diperintahkan oleh Tuhan, walaupun itu tidak sama dengan esensi

Tuhan.49

8. Menurut pandangan Islam dan Barat, "Penelitian Kemanusiaan" Siti

Khassina. Manusia adalah kata kunci yang harus kita pahami. Beberapa

pandangan tentang sifat manusia, pertama-tama, adalah Dalam

pandangan psikoanalisis, orang percaya bahwa sifat manusia dihasilkan

oleh naluri. Kaum humanis mengklaim bahwa manusia memiliki

dorongan yang melekat untuk membimbing diri mereka sendiri menuju

tujuan positif.50

Kerangka Penelitian

Mengenai kejadian-kejadian keturunan manusia pertama, Al-Qur'an

pertama kali menjelaskan bahwa keturunan manusia pertama diciptakan oleh

Tuhan dalam air mani. Kedua, air yang dijelaskan dalam Al-Qur'an adalah air

mani, yang berasal dan bercampur dengan sisi pria. Al-Qur'an tampaknya

ditentukan oleh unsur-unsur "hibrida" (amsyaz), dan Al-Qur'an juga mengatakan

bahwa sperma yang dapat direproduksi adalah bagian dari air yang dituangkan.

Ketiga, menurut informasi Al-Quran.

49“Rahmat Arofah Hari Cahyadi, ”Telaah Hakikat Manusia Dan Relasinya Terhadap

Proses PendidikannIslam”, Adabiyah Jurnal Pendidikan Islam, Volume 1 , Nomor 1 , September

2015, h. 30” 50“Siti Khasinah, ”Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam Dan Barat”, Jurnal Ilmiah

Didaktika Februari 2013 Vol. Xiii, No. 2, 296-317, h. 109”

Page 39: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

39

Manusia disimpan di sekitar rahim ibu (qarar). Tempat ini adalah tempat

yang aman, tempat yang stabil dan harmonis.Gura yang disebut Al-Qur'an jelas

menunjukkan tempat di mana anak-anak manusia dapat tumbuh, yaitu rahim.

Dalam hal ini, anak akan tumbuh dengan baik dan sempurna sampai ia

dilahirkan nanti. Keempat, perkembangan rahim ibu berangsur-angsur

berkembang, yaitu air mani berubah menjadi gumpalan darah, dan darah

berubah menjadi daging kecil, daging terbuat dari Tuhan yang mahakuasa. Jenis

makhluk, yaitu manusia. Kelima, setelah waktu kedatangan, manusia dalam

rahim ibu akan dilahirkan sebagai bayi.51

.

Dapat disimpulkan dari uraian di atas bahwa manusia diciptakan oleh

tanah dan air. Ini berarti bahwa air sperma berasal dari sari makanan yang

ditanam di tanah. Ini merujuk pada penciptaan manusia setelah Adam, karena

Adam adalah manusia pertama yang diciptakan langsung oleh Tuhan tanpa air

mani (orang tuanya). Dimungkinkan untuk melakukan penelitian tentang tanah

dan air sebagai bahan yang dibentuk (dibuat) oleh manusia. Selain air dari esensi

tanah, unsur-unsur formasi manusia termasuk roh Allah (ciptaan), jiwa Allah

(ciptaannya) disuntikkan ke dalam rahim wanita, yang berisi esensi tanah

(Material) membentuk embrio dengan hanya sedikit pengetahuan manusia dan

sedikit informasi tentang fenomena supernatural yang Tuhan berikan dalam Al

Qur'an. Ingat, ketika tuanmu berkata kepada malaikat,”“sesengguhnya Aku akan

menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur

51

“Muhajir, “Jasmani Manusia Dalam Perspektif Islam”, Jurnal Qathrunâ Vol. 3 No. 1

(Januari-Juni 2016), h.123”

Page 40: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

40

hitam yang diberiibentuk.Maka, apabila akuntekah menyempurnakan

kejadiaanya, dan meniuplan ke dalamnya ruh (ciptaan) maka tunduklah kamu

kepada-Nya dengan bersujud.””

Page 41: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

41

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian

kepustakaan. Ini berarti bahwa penelitian ini adalah perpustakaan, dan

datanya berasal dari bahan tertulis, apakah itu buku atau bahan lain yang

terkait dengan topik diskusi. Isi dari penelitian literatur dapat mengambil

bentuk penelitian teoritis, dan fokus dari diskusi adalah informasi dari

masalah yang harus dipecahkan melalui penelitian.52

Pada saat yang

sama, menurut "Metode Penelitian Sastra" Zed, penelitian sastra adalah

serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan metode pengumpulan data

perpustakaan, membaca dan merekam, dan memproses bahan

penelitian.53

“Menurut pembahasan penelitian ini, pencarian atau penelitian

bahan atau dokumen perpustakaan ditekankan, yaitu, sesuai dengan sifat

manusia.

B. Pendekatan Penelitian

“Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

studi tentang tokoh-tokoh pemikiran. Menurut Syahrin Harahap, metode

52“Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2003), h. 38.” 53

“Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2008), h. 3.”

Page 42: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

42

penelitian para pemimpin di bidang pemikiran Islam mengacu pada

bidang ilmiah, yang merupakan dasar untuk mendekati objek penelitian.

Misalnya, teologi, tasawuf, Islam filosofis (hukum, pendidikan, dakwah),

dll.54

C. Sumber Data

Penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakaan. Oleh karena itu,

sumber data didasarkan pada perpustakaan, atau bahan-bahan dari

berbagai literatur, yang semuanya berasal dari Haji Abdul Malik Karim

Amrullah dan sumber lain yang terkait dengan penelitian. Sumber data

untuk buku atau tulisan lain yang terkait dengan topik penelitian yang

dimaksud. Sumber data yang akan dikumpulkan termasuk data mentah

dan data tambahan. Data utama sebagai data utama, data tambahan

sebagai data pendukung atau pendukung dalam penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknologi pengumpulan data adalah cara yang digunakan penulis

untuk mengumpulkan dan mengeksplorasi data dari sumber data primer

dan sumber data sekunder. Dalam hal ini, penulis mengenali kata-kata

yang terkandung dalam buku, makalah atau artikel, majalah, majalah,

Internet (Internet) atau judul tertulis lain yang berkaitan dengan sifat

manusia berdasarkan sudut pandang Buya Hamka. Selama proses

implementasi, studi ini melalui teori berikut :

54

Syahrin Harahap, Metodologi Studi Tokoh Pemikiran Islam, (Medan: Istiqamah Mulya

Press, 2006), h. 57

Page 43: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

43

1. Kumpulkan karya-karya yang berkaitan dengan sifat manusia

dan literatur terkait lainnya.

2. Menentukan sumber daya inti dan sumber daya pendukung.

Dalam hal ini, sumber utama penelitian adalah karya Buya

Hamka yang berkaitan dengan sifat manusia, serta karya-karya

karakter lain yang terkait dengan diskusi, sebagai sumber

pendukung.

3. Menganalisis gagasan Buya Hamka tentang sifat manusia dan

sumber dukungan lainnya.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah metode untuk memeriksa semua data yang

tersedia dari berbagai sumber. Proses mereduksi data menjadi bentuk

yang mudah dibaca dan diinterpretasikan.55

Penelitian ini menggunakan

metode berikut untuk menganalisis data:

1. Deskripsi Analitik

Metode deskripsi analitik adalah metode tinjauan dan analisis.

Dengan menggunakan metode ini, diharapkan dapat memberi objek

makna terbesar.56

Menurut Anton Bakker dan Zubair, metode

deskriptif adalah untuk menguraikan konsep seluruh orang secara

teratur. Menurut Buya Hamka, teknik analisis deskriptif ini

digunakan untuk mengungkap makna konsep kodrat manusia.

55

“Sofian Effendi dan Cchris Manning, Prinsip-prinsippAnalisis Data. (Jakarta, LP3ES,

2012), h. 250.” 56

Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian KajiannBudaya dan Ilmu Sosial

Humaniora Pada Umumnya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 336.

Page 44: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

44

2. Interprestasi Data

Metode interpretasi data adalah mempelajari pekerjaan peran

secara mendalam untuk menangkap makna dan nuansa niat spesifik

peran tersebut. Melalui penelitian ini, kita dapat memahami isi

pemikiran Bua Hamka dalam karyanya tentang sifat manusia, dan

kita dapat melihat pengaruh pemikiran pada gerakan postmodernis

dalam konteks sifat manusia di Indonesia dari perspektif filosofi

manusia.

Page 45: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

45

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Proses Penciptaan

1. Pengertian dan Unsur Manusia menurut Buya Hamka

Menurut Hamka, manusia adalah jiwa sesuai dengan sifatnya. Jiwa memiliki

tiga tenaga, yaitu kekuatan nalar, tenaga amarah dan tenaga nafsu, maka dari itu

sehingga Hamka lebih cenderung berpikiran monisme. Di sisi lain, Hamka

memperlakukan manusia sebagai makhluk paradoks, selain potensi untuk

kebaikan, tetapi juga potensi untuk keburukan atau kejahatan.

Jadi, sifat dari manusia itu ialah jiwa karena jiwa merupakan suatu yang

memiliki kekuatan. Bahwa segala sesuatu itu hakikatnya berasal dari yang

satu yaitu Tuhan. Maka dari itu Manusia diberikan kelebihan dari makhluk

lain, dari kelebihan itu maka manusia bisa membedakan antara baik dan

buruk.

Membahas tentang Filsafat manusia, dalam bahasa Inggris disebut

“philosophy of man”yaitu Itu adalah bagian dari filosofi keberadaan manusia.

Filosofi manusia menggambarkan siapa manusia sebenarnya, dan mencoba

mengungkapkan kebutuhan manusia dari berbagai aspek, seperti esensi manusia,

motif dari setiap kegiatan, nilai, tujuan dan makna yang membentuk kehidupan

manusia, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kelangsungan hidup

manusia.57

Dalam filsafat, manusia terdiri dari tubuh dan jiwa. Karena itu,

57

Zaprulkhan, Filsafat Umum Sebuah Pendekatan Tematik, ( Jakarta : RajaGrafindo

Persada, 2013), h. 133

Page 46: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

46

filsafat manusia sedang membahas sifat manusia. Di Yunani kuno, orang akrab

dengan istilah "mengenal diri sendiri". Socrates adalah filsuf pertama yang

mengekspresikan filosofi dasar, Socrates memaksa manusia untuk berpikir lebih

dalam untuk memahami diri mereka sendiri.58

Seorang manusia lahir ke dunia, berasal dari setetes mani yang menjadi

nuthfah, 'alaqah dan mudhghah, lalu menjelma jadi manusia lengkap. Kemudian

itu mati, lalu dikuburkan ke dalam perut bumi. Hancurlah daging yang memalut

tulang, kembali kepada asal mulanya, yaitu bingkah bungkahan tanah. Maka

tumbuhlah sesuatu tumbuhan di atas kubur itu, entah pohon kamboja entah pohon

puding yang bernama "cucuk-kerah". Urat-urat pohon tadi meresapkan sari tanah.

Sebahagian dari tanah yang berasal dari daging tubuh manusia tadi, timbul

kembali dalam bentuk yang lain. Sampai filsuf Islam lran yang terkenal, Omar

Khayam dalam Robayatnya yang terkenal mengatakan bahwa mungkin saja

tembikar pecahan periuk yang terinjak oleh kakimu, adalah bahagian tubuh dari

nenek-moyangmu.59

Menurut Buya Hamka dalam Aklaqul Karimah , ini karena rahmat yang

dilimpahkan Tuhan kepada umat manusia. Manusia diciptakan oleh Tuhan,

memiliki akal dan juga selain hasrat seksual, Tuhan juga punya alasan. Semua

58

Surajiyo, Ilmu fIlsafat Suatuupengantar, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005), h. 127 59

Hamka, Tafsir Al-Azhar, Juz 30, (Jakarta: Gema Insani, 2015), h. 7952

Page 47: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

47

karunia yang Allah berikan berdasarkan kebutuhan hidup manusia harus

seimbang melalui agama.60

Jadi yang dimaksud bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan yang di lengkapi

dengan akal serta di anugerahi syahwat atau nafsu dan nafsu amarah. Dengan

berjalannya waktu hidup manusia harus diseimbangkan oleh agama agar

manusia tersebut lebih mengetahui ketentuan syariat Islam.

Menemukan pemahaman dari sifat manusia adalah tugas metafisik, lebih

khusus tugas antropologis (filsafat antropologi). Filsafat antropologis berusaha

untuk mengekspresikan konsep atau ide yang penting bagi umat manusia.

Manusia ingin mengetahui asal dan tujuannya, tentang hidup dan mati, tentang

kodrat manusia.61

Dibandingkan dengan makhluk lain Manusia adalah makhluk yang

diciptakan oleh Allah SWT. mereka memiliki berkah yang sempurna. Karena

manusia memiliki beberapa tugas untuk mengelola dan menggunakan kekayaan

yang diciptakan oleh Allah SWT, manusia dapat mempertahankan keadaan yang

baik. "Jadi itu akan melakukan fungsinya, Dalam kekhalifahan dunia, manusia

memiliki serangkaian potensi yang telah dikaruniakan Allah.”62

Pandangan Hamka tentang manusia sebagaimana dikutip Ris‟an Rusli

adalah pandangan tentang sifat manusia Dalam pandangannya itu adalah jiwa,

dengan tiga kekuatan, yaitu kekuatan akal, kekuatan Kekuatan amarah dan

nafsu, sehingga Hamka cenderung memahami monisme. di Di sisi lain, Hamka

60

Hamka, Akhlaqul Karimah”, ( Jakarta: Pustaka Panjimas, 1992), h. 11 61

Burhanuddin Salam, Falsafah Manusia (Antropologi Metafisika), (Bandung : Salman

Jaya, 1985), h. 3 62

“Eliana Siregar, ”Hakikat Manusia (Tela‟ah Istilah Manusia Versii Al-Qur‟an Dalam

Perspektif Filsafat Pendidikan Islam)”, Jurnal UIN Imam Bonjol, Vol. 20, No. 2, November 2017,

h. 47”

Page 48: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

48

memperlakukan manusia sebagai makhluk paradoks, Selain barang potensial, ia

juga berpotensi mengandung jelek kejahatan.63

Ari sisi lain Pikiran Hamka tentang potensi spiritual manusia sebagaimana

dikutip Fathur Adhim dapat ditemukan Konsep kodrat manusia meliputi hati (al-

qalb), tubuh (aljisme) dan akal (al-aql). Meskipun berhubungan dengan nafas

dan semangat Ditemukan dalam beberapa karya Hamka (Sufisme Modern,

Filsafat Ketuhanan dan Tafsir Al-Azhar). Potensi spiritual manusia dalam

bentuk nafs, Semangat dalam pemikiran Hamka, qalb dan „aql adalah Untuk

mendukung manusia dalam menjalankan fungsi Abdul dan Khalifa di bumi, Dan

harus membimbing mereka untuk mencapai tingkat atau tingkat al-insan al-

kamil, Dengan kata lain, orang yang sehat, pikiran yang cerdas dan hati yang

lembut. Adapun karakteristik spiritual orang sehat, batin Jiwanya sangat

terintegrasi ke dalam banyak atribut, termasuk: Syajaah (keberanian) Iffah

(kecerdasan) Jaga kehormatan batin), Shima (tahu misteri pengalaman) Hidup)

dan Adara (keadilan).64

Kalau di bandingkan dengan Al-Gazali, sifat manusia adalah zat yang bisa

mengenal Tuhan. "Jiwa adalah esensi umat manusia dan memiliki hubungan

yang erat dengan tubuh. Hubungan antara jiwa dan tubuh, tubuh hanyalah alat,

dan jiwa memiliki inisiatif untuk memiliki kekuatan dan tujuan. Tetapi jiwa

memiliki tujuan, dan tubuh hanyalah sarana untuk mencapai tujuan. Oleh karena

itu, Jiwa akan merasa bahagia dan menyakitkan.

63

Ris‟an Rusli, “Agama dan Manusia dalam Pendidikan Hamka (Studi Falsafat Agama)”,

Jurnal Raden fatah, Intizar, Vol. 20, No. 2, 2014 205, h. 215 64

Fathul Adhim, Tesis :” Potensi Spiritual Manusia Menurut Hamka Dan Formulasinya

Terhadap Taksonomi Tujuan Pembelajaran ”, ( Porwokerto : Institut Agama Islam Negeri

Purwokerto, 2018 ), h. 25

Page 49: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

49

Menurut Hamka dalam bukunya yang berjudul Falsafah Hidup, Tujuan

nalar tertinggi, tujuan nalar sejati. Tujuan dari perjuangan kita dalam kehidupan

ini adalah Ma'rifatullah, untuk mengenal Tuhan, untuk mematuhi perintahnya

dan menyembahnya. Utusan Allah menegaskan konfirmasi alasan akal.65

Kemudian, pusat para khaliq di dalam diri mereka sendiri. Menghadapi kekuatan

supranatural yang mengatur dan memerintah alam, saya merasakan kelemahan,

yaitu, saya adalah salah satu makhluk dari Khaliq.66

Jadi tujuan hidup manusia di dunia ialah mengenal Tuhan dengan

menjalankan perintahnya dan menjauhi larangan-Nya. Di dalam diri manusia

ter dapat sifat tunduk kepada Allah itu sudah merupakan dari kodrat manusia.

Harus ada keseimbangan antara akal dan ilmu, karena adanya ilmu maka akal

akan berfungsi secara sempurna .

Karena itu, pada dasarnya, manusia diciptakan oleh Tuhan, dan sama

pentingnya antara jiwa dan tubuh yang diciptakan oleh Tuhan. Sebagai manusia,

kita harus berterima kasih karena memberi kita hadiah yang sempurna.

Berdasarkan pernyataan Hamka dalam jurnal Theologia alasannya sebagai

panduan di tempat Manusia seperti al-hayawānal-nāṭiq memiliki perbedaan

Antara ḥaq dan bāṭil untuk menentukan tindakan yang harus diambil. di Agama

Islam memberi seseorang kesempatan untuk menggunakannya Kemampuan

berpikir untuk tujuan mencari dan berpikir Temukan kebenarannya. Menurut

Hamka, syarat yang harus dipenuhi ketika mencari kebenaran adalah

membebaskan diri dari nafsu duniawi yang berlebihan atau menuruti nafsu

dengan cara lain, marah.67

65“ Hamka, Falsafah Hidup, (Jakarta : Republika Penerbit, 2015), h. 50”

66 “Hamka, Falsafah Hidup, (Jakarta : Republika Penerbit, 2015), h. 51”

67 Fabian Fadhly Jambak,” Filsafat Sejarah Hamka: Refleksi Islam Dalam Perjalanan

Sejarah “, Jurnal Theologia, Vol 28 No 2, 2017, h. 266

Page 50: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

50

2. Potensi dan Keistimewaan Manusia

Esensi agama hanya untuk menjelaskan rasionalitas cara berpikir, yaitu, ada

semacam dominasi, yang mengendalikan dan yang menciptakannya, yang

merupakan substansi independen. Agama sudah ada di alam manusia, tetapi

kelanjutan alam harus memiliki pemimpin. Para pemimpin akan mendorong

orang untuk mengabaikan sifat mereka sendiri, dan kemudian mereka akan

merasa bahwa mereka adalah Tuhan. Agama surga berasal dari wahyu.

Persyaratan Allah atas umat manusia melalui para nabi adalah untuk

menjelaskan siapa itu Allah.68

Manusia adalah makhluk yang paling diciptakan oleh Tuhan Potensi, ini

sempurna. Ini memungkinkan manusia untuk menggunakan potensi mereka

untuk mengembangkan diri. "Manusia fisiologis terus berkembang, mengalami

kematangan dan transformasi. Semua ini adalah bagian dari pengetahuan yang

diberikan kepada manusia oleh Tuhan sebagai ciptaan yang dipilih. Potensi yang

diberikan kepada manusia konsisten dengan sifat Tuhan. Dan dalam lingkup

konten dan kemampuan manusia”.69

Menurut pandangan Hamka dalam buku "Ahlaqul Karimah", ada banyak

pengetahuan yang merupakan panduan manusia, sebagai berikut:

a. Kekuatan ingatan sangat menentukan kehidupan manusia. Kuatnya

ingatan dibentuk oleh ilmu pengetahuan. Ingatan bisa bertambah kuat,

tapi bisa pula menjadi lemah. Bila ingatan itu dibiarkan saja, tanpa diisi

dengan pendidikan, maka yang melekat dalam ingatan itu hanyalah soal

68

Hamka, Falsafah Hidup, ( Jakarta: Republika Penerbit, 2015), h. 333 69 “Siti Khasinah, ” Hakikat Manusia MenuruttPandangan Islam Dan Barat”, Jurnal

Ilmiah Didaktika Vol. Xiiii, No. 2, Februari 2013, h. 304”

Page 51: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

51

yang tidak bermanfaat bagi masyarakat atau ingatan itu hanya berkisar

pada soal-soal yang menyangkut diri seseorang belaka.70

b. Kekuatan perasaan, hak perasaan yang paling terpenting ialah

menghormati diri sendiri. Setelah itu menjadi hak pula atas kita menjaga

supaya perasaan yang timbul dari panca indra atau jangan sampai

dipengaruhi oleh syahwat yang rendah. Menjadi hak kita menghapuskan

bekas-bekas cemburu hasrat dengki yang tumbuh dalam diri.

c. Kekuatan kemauan, tidak ada sesuatu yang lebih dekat pada diri manusia

melebihi kemauan. Banyak orang yang jatuh sengsara, melarat akibat

tidak mempunyai kemauan (iradah). Mereka tidak punya semangat untuk

berjuang mengatasi persoalan-persoalan yang dirasa berat.

d. Membersihkan diri

e. Menjaga kesehatan, yang menjadi hak diri juga ialah menjaga kesehatan

dan mengobatinya, mengobati jika ditimpa penyakit. Ada orang yang

mengatakan bahwa berobat itu hanya sunnah, yaitu berpaha bila

dilakukan, tidak berdosa kalau tidak dilakukan.

Kekuatan ingatan menentukan sebagian besar kehidupan manusia, dan

kekuatan ingatan dibentuk oleh sains. Selain sains, kita juga harus

memperkuat daya ingat dengan karakter dan alasan yang tinggi. Salah

satu karakteristik manusia adalah keingintahuan dan keinginan akan

informasi baru. Tanpa kekuatan ingatan, tidak ada pertimbangan, dan itu

akan menjadi sarang takhayul dan kesusahan. Kekuatan perasaan yaitu

untuk menghormati diri sendiri agar tidak terpengaruhi oleh syahwat.

Kekuatan kemauan jika seseorang tidak memiliki kemauan maka akan

jatuh sengsara.

70

Hamka, Akhlaqul Kharimah, ( Jakarta : Pustaka Panjimas, 1992), h. 127

Page 52: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

52

Menurut Hamka dalam bukunya Tafsir Al-Azhar bahwa kerap manusia lupa

diri. lupa akan kelemahannya. kekuatan yang mengalir ke dalam dirinya dari

luar, bukan memancar dari dalam. kekuatan itu datang dari sumber segala

kekuatan: kekuatan Allah! karena sombongnya diputuskannya pertalian dengan

allah dan dia hendak tegak sendiri, didabiknya dadanya dan dibusungkannya,

merasa bahwa segala sesuatu bisa dikuasainya, sebab dia telah berilmu.71

Jadi, Orang sering lupa diri melupakan kelemahannya. Energi yang mengalir

di tubuhnya dari luar, bukan energi yang berasal dari dalam. Kekuasaan

datang dari sumber semua kekuatan Tuhan karena kesombongannya, dia

memutuskan hubungan dengan Tuhan, dan dia berdiri, dia merobek dadanya,

terengah-engah, karena dia tahu segalanya bisa dikuasai.

Thomas percaya bahwa hubungan antara jiwa dan tubuh manusia harus

diamati dari hubungan antara bentuk (jiwa) dan materi (tubuh), hubungan antara

jiwa dan tubuh, termasuk hubungan antara perilaku (realisasi) dan potensi

(bakat). Setiap tindakan, termasuk pemikiran dan aktivitas kehendak, adalah

tindakan manusia. Prasyarat untuk persatuan manusia adalah bahwa manusia

hanya memiliki satu bentuk, bentuk spiritual. Bentuk spiritual primitif yang

sama seperti bentuk kehidupan dan kehidupan batin, jiwa memiliki kemampuan

untuk berpikir, kemampuan untuk mengenali dan kekuatan yang terkait dengan

keinginan.72

Disamping potensi manusia adapun hak Istimewa Manusia Fitrah adalah rasa

asli murni dalam jiwa manusia yang belum kemasukan pengaruh yang lain. Fitrah

yang dimaksudkan disini adalah pengakuan manusia terhadap adanya kekuasaan

71

Hamka,Tafsir Al-Azhar Ju XXIV, (Jakarta : Pustaka Panjimas, 1982), h. 158 72

“M. Solihin, Perkembangan Pemikiran Filsafat Dari Klasik Hingga Modren, (

Bandung : CV Pustaka Setia, 2007), h. 133”

Page 53: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

53

tertinggi yang menguasai alam ini. Dan Allah Ta‟ala telah menentukan demikian.

Fitrah tersebut bersifat potensial artinya dapat berkembang membentuk jiwa

manusia yang dipengaruhi oleh lingkungan seperti asuhan orang tua. Kepercayaan

atas adanya Yang Maha Kuasa itu adalah fitri dalam jiwa dan akal manusia dan

tidak dapat diganti dengan yang lain.73

Dalam kajian filsafat manusia memiliki hak istimewa yang diberikan oleh

Tuhan dan memiliki kemampuan yang tidak dapat dimiliki makhluk lain,

termasuk bahasa.Ada tiga jenis bahasa, yaitu lisan, tulisan dan bahasa isyarat.

Perilaku, nilai perilaku manusia berbeda, setiap orang dapat membedakan yang

baik dari yang jahat. Karena Tuhan telah memberikan akal manusia untuk

menggunakan akal. Segala sesuatu yang kita lakukan harus mempertimbangkan

sebab dan akibatnya, sehingga manusia harus berhati-hati ketika melakukan

sesuatu.74

Buya Hamka percaya bahwa manusia memiliki cukup alasan untuk

memutuskan arah tujuan hidup mereka dan akan menjelaskan apa yang baik atau

jelek. "Filsafat kemanusia memainkan peran penting dalam memahami

kemanusia. bahwa filsafat kemanusia umumnya melibatkan integritas dan aspek

manusia. Pada dasarnya, ini adalah hadiah dari Tuhan kepada khalifah-Nya.”.

73

Wen Hartono,“”Konsep Fitrah Manusia Dalam Tafsir Al-Azhar Karya Hamka Dan

Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam”, Skripsi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Riau 2012, h. 15” 74

“Poedjawijatna, Pembimbing ke Arah Alam Filsafat, ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 1994),

h. 185”

Page 54: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

54

Hamka mangagumi pikiran budi manusia, yaitu pikiran budi manusia

mempunyai pemahaman untuk membawa manusia ke dalam sifat sejati mereka.

Jauhi kepalsuan, patuhi hukum, terima perintah, dan jauhi larangan. Bagi Buya

Hamka, tidak terbatas pada menangkap petunjuk alami untuk menaklukkan dan

membuatnya lebih mudah bagi manusia untuk digunakan.75

Dalam buku Akhlaqul Karimah Karya Hamka menjelaskan karena manusia

itu tersusun dari tubuh kasar (jasmani) dan tubuh halus (rohani), maka wajiblah

dia menjalankan keperluan yang bersangkutan dengan penjagaan kedua tubuh

itu. Memelihara, menyubur dan meyumpurnakan. 76

Karena seseorang terdiri dari tubuh fisik (tubuh) dan tubuh halus (roh), ia

harus melakukan kebutuhan yang berkaitan dengan pemeliharaan dua tubuh

ini. Meskipun perlu dibagi menjadi dua bagian: pertama, pertahankan dan

pupuk jalan. Kedua, metode yang sempurna. Yang pertama melibatkan

makanan dan minuman, kesehatan fisik dan keamanan fisik. Aspek kedua

melibatkan pendidikan dan kekuatan pemikiran dan karakter.

Menurut Hamka, esensi dari perilaku manusia adalah penciptaan diri, karena

manusia diberikan oleh Allah SWT. Karena itu, manusia dapat menimbang,

membedakan yang baik dari yang buruk, dan memilih mana yang salah dan

mana yang benar. Bagi Hamka, termasuk orang yang tahu akan pengetahuan

tentang qodariah, ini adalah pemahaman yang memberikan kebebasan kehendak

bagi manusia. Karena itu, menurut Hamka, manusia memiliki kebebasan untuk

menentukan hidup mereka sendiri.”

75

“Jemkairil, ”Corak Teologi Hamka (Pemikiran Teologi Hamka dalam Berbincang)”,

Seminar Lokal Program PascaSarjana IAIN IB Padang 2002, h. 12” 76

“Buya Hamka, Akhlaqul Kharimah, ( Jakarta : Pustaka Panjimas, 1992), h. 120”

Page 55: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

55

Kekuatan nalar membawa manusia ke alam, jauh dari kesombongan,

menyerah pada hukum, menerima perintah, dan menghindari larangan. Kekuatan

keinginan mengundang orang untuk menyerahkan hati mereka, mencapai

makanan yang baik, lalai untuk memikirkan konsekuensinya.77

Menurut Hamka, esensi dari perilaku manusia tercipta Dalam dirinya sendiri,

karena Allah SWT telah memberikan alasan manusia. Masuk akal Dengan kata

lain, manusia dapat menimbang dan membedakan mana yang baik dan apa

Buruk, Anda dapat memilih jalur mana yang salah dan jalur mana yang benar,

mana yang akan perjalanan. Dalam hal ini, Hanka adalah mereka yang mengerti

Islam, yaitu Berikan pemahaman bebas tentang kehendak manusia, melakukan.

Karena itu, menurut Hamka, manusia memiliki kebebasan Dalam menentukan

hidup Anda sendiri.78

Intinya, manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan dan memiliki semua

kelebihan makhluk lain. Karena manusia adalah kesatuan atau cerminan dari

keberadaan kebutuhan hidup. Manusia memiliki semua kelebihan, sehingga

mereka perlu menciptakan kehidupan yang seimbang di dunia.

Karena manusia ditakdirkan untuk mencari kebahagiaan. Dari sudut pandang

para filsuf, kebahagiaan menempatkan alasan pada kemampuan penalaran

(rasionalitas), dan Fei menaruhnya di penajaman dan pemurnian pikiran (żawq).

Jika hati manusia dapat melewati kerudung (hijab), itu akan mencegah otaknya

77

“Buya Hamka, Falsafah Hidup”, (Jakarta : PT Republika Penerbit, 2015), h. 40” 78

Ris‟an Rusli, “Agama dan Manusia dalam Pendidikan Hamka (Studi Falsafat

Agama)”..., h. 216

Page 56: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

56

dari melihat rahasia tak terlihat Allah SWT, maka Al- Sudut pandang yang

diwakili oleh Gazali adalah kebahagiaan, Al-Gazali menyebut ma'rifatulāh ini.79

3. Proses Penciptaan Manusia Menurut Buya Hamka

Dalam al-Qur‟an kata “Penciptaan” disebut dengan kholaqa yakhluquKhalqan

yang memiliki arti secara bahasa membuat, menciptakan, mengukur dan

memperhalus. Sedangkan kata, “Manusia” dalam al-Qur‟an disebut dengan an-

Nas yang memiliki arti manusia, Manusia diciptakan Allah dari dua unsur yaitu

jasmani dan rohani. Jasmani adalah jasad yang terdiri dari unsur yang bersifat

meteri seperti susunan organ tubuh, sedang unsur yang kedua adalah imateri tidak

nampak yaitu ruh.80

a. Penciptaan manusia dari tanah

Fase Tanah Asal mula kejadian manusia yakni berasal dari saripati tanah.

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam surat al-Mu‟minun ayat 12, bahwa

‚sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari

tanah Pada peringkat ini Allah SWT melakukan beberapa penyaringan beberapa

zat yang ada dalam tanah. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan saripati tanah

(sulala tin min tin). Yang dimaksud dengan sulalah adalah saripati berasal dari

79

“Rini Setiani,”Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Buku Tasawuf Modern Buya

Hamka” ,h.3” 80

M.Nuaim Yasin, Fikih Kedokteran (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,2001), h.202

Page 57: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

57

tanah yang menjadi makanan manusia, baik dari tumbuhan maupun hewan yang

semua bersumber dari tanah.81

b. Fase Nutfah

Melalui proses metabolisme, saripati tadi berubah menjadi nutfah. Kata

tersebut berasal dari bahasa Arab yang berarti jatuh bertitik atau menetes yang

berasal dari yang berarti mengalir. Nutfah dalam bahasa Arab berarti sejumlah

kecil (sperma). Dengan kata lain sejumlah sangat kecil cairan yang merupakan arti

kata tersebut yaitu setetes air.82

Nutfah dalam arti yang lain berarti setetes yang

dapat membasahi. Dari sini dapat dipahami bahwasanya nutfah adalah bagian

terkecil sel reproduksi laki-laki dan perempuan, bukan seluruhnya. Kemudian

dijelaskan dalam Q.S Al-Thariq ayat 5-7.

Artinya: “ Bahwa, manusia disuruh berfikir dari apakah dia diciptakan?

Bukankah berasal dari air yang dipancarkan, yang keluar dari

antara tulang sulbi (tulang punggung) laki-laki dan tara’ib

(tulang dada) perempuan.”

Dalam surat al-Mu‟minun ayat 13 telah dijelaskan bahwa saripati yang menjadi

mani kemudian akan disimpan dalam tempat yang kokoh (Rahim). Ayat tersebut

menjelaskan, setelah terjadi peleburan antara Embriologi sperma dan ovum.

Berdasarkan ayat di atas Allah telah menyiapkan rahim, sebagi tempat yang

kokoh untuk perkembangan janin.

81

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an volume

IX (Jakarta: Lentera Hati, 2009), 236 82

Shihab, Tafsir al Misbah, volume IX, 166

Page 58: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

58

c. Fase „Alaqah

Dalam surat al-Mu‟minun ayat 14 dijelaskan bahwa air mani mejadi „alaqah

(segumpal darah). Kata „Alaqoh dari bahasa Arab bermakna yaitu : lintah, sesuatu

yang tergantung, segumpal darah . Ternyata tiga makna yang terkandung di

dalam kata ‟Alaqah ini tidak ada yang menyelisihi fakta ilmiah sedikitpun.

„Alaqah bermakna sebagai lintah, Ini adalah deskripsi yang tepat bagi embrio

manusia sejak berusia 8 sampai 23 hari ketika menempel di endometrium pada

uterus, serupa sebagaimana lintah menempel di kulit. Serupa pula dengan lintah

yang memperoleh darah dari inangnya, embrio manusia juga memperoleh darah

dari endometrium deciduas saat Selama tahap hamil. „Alaqoh, darah ditangkap di

dalam pembuluh tertutup dan inilah alasan mengapa embrio memiliki

penampakan seperti gumpalan darah.

Artinya:

d. Fase Mudghah

„Alaqoh (segumpal darah) itu berubah menjadi mudghah (segumpal daging).

Kata Mudghah bisa bermakna ‚segumpal daging‛ dan bisa juga bermakna ‚sesuatu

yang dikunyah. Ini terjadi pada hari 24 dan 25 Akhir minggu ke empat, embrio

manusia tampak seperti gumpalan daging atau sesuatu yang dikunyah.

Penampakan seperti bekas kunyahan.

Dijelaskan bahwa, ‚Segumpal daging itu menjadi tulang belulang yang

kemudian dibungkus dengan daging, kemudian hal itu menjadi makhluk yang

Page 59: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

59

berbentuk lain. Ayat tersebut mengindikasikan bahwa setelah tahap mudhghoh,

tulang belulang dan otot terbentuk. Hal ini sesuai dengan perkembangan embrio.

Pertama tulang terbentuk sebagai model kartilago (tulang rawan) dan otot

(daging) berkembang menyelimutinya dari mesodermal somatik. Ayat tersebut

juga mengimplikasikan bahwa tulang dan otot menghasilkan bentukan/formasi

makhluk dengan bentuk yang lain. Hal ini bisa mengacu pada. manusia yang

masih berupa embrio yang terbentuk di akhir minggu ke delapan. Pada tahap ini,

embrio memiliki karekteristik khusus dan memiliki primordial (bakal) seluruh

organ dan bagian-bagiannya baik internal terdapat dalam Q.S al-Mu‟minun ayat

14.

Artinya:

Menurut Hamka Asal masing-masing kita manusia ini memang dari tanah.

Karena makanan yang menyuburkan gizi manusia, adalah berasal dari tanah.

Buah-buahan, beras, gandum, sayur-sayuran yang jadi makanan tiap-tiap hari

adalah dari tanah belaka. Makanan menyihatkan darah. Darah menimbulkan mani,

dari pertemuan dua mani manusia tercipta. "Kemudian Dia jadikan kamu

berpasang-pasangan," sejak dari dalam kandungan telah ditentukan mana yang

laki-laki dan mana yang perempuan.83

Jadi, penciptaan manusia pertama yaitu Adam yang diciptakan dari tanah.

Keturunan Adam selanjutnya diciptakan dari setetes air mani. Karena sayuran

dan tumbuhan yang dimakan hewan akan menyuburkan gizi manusia. Makan

yang kita konsumsi akan jadi darah, dan akan menumbulkan air mani.

83

Hamka,Tafsir Al-Azhar, Juz 22,( Jakarta: Gema Insani,2015 ), h. 5906

Page 60: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

60

Dalam Tafsir al-Azhar bahwa ciptaan manusia adalah Penelitian sangat

penting karena kejadiannya yang sempurna. Dari semen pria dan wanita yang

memuaskan hingga kehamilan, dan akhirnya melahirkan dalam semua makanan,

berbagai filter ditakdirkan untuk diberikan kepada Tuhan alih-alih alam.

Makanan yang dimakan adalah darah yang teratur, jika bukan bahan tanah

tempat ia dilahirkan, ia tidak bisa bertahan hidup. Dalam tubuh yang sehat,

darah mengalir di sekitar jantung, dan darah mengalir dari jantung ke seluruh

tubuh. Ada zat dalam darah yang berubah menjadi sperma. Setestes sperma akan

memiliki ribuan atau bahkan ribuan "penampilan", yang akan disimpan dalam

bisul jantan dan betina Taraib. "Dengan kehendak Tuhan, penampilan pria itu

terlihat seperti cacing kecil, ditambah air mani wanita, wanita itu adalah telur

kecil.84

Bahwa tidak ada seorang manusia pun yang lepas dari penjagaan Tuhan,

sampai bagi tiap-tiap anak dalam kandungan sudah sedia malaikat yang menjaga

pertumbuhannya, sejak air segumpal (nuthfah), darah segumpal ('alaqah), dan

sampai daging segumpal (mudhghah) dan per-tumbuhan selanjutrya, akan jadi

atau akan gugur dalam kandungan sudah dalam ilmu dan ketentuan Tuhan.

Bahkan celaka atau bahagianya, rezeki atau ajalnya, semua sudah tertentu.

Hanya kita manusia yang tidak tahu.85

84

“Abī al-Fidā Ismā„il bin Kaṡīr al-Qurasyī al-Dimasyqī, op. cit., h. 11-13.diakses

tanggal 10 desember 2018” 85

Hamka,Tafsir Al-Azhar, Juz 22…, h. 5907

Page 61: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

61

Fitrah manusia dengan proses kejadian dihubungkan dengan pernyataan

seluruh bagian kemanusia ketika berada di alam arwah yang mengakui ketuhanan

Allah SWT, seperti digambarkan dalam surat al-A’raf : 172-173.

Artinya: Dan (ingatlah)ketika Tuhannmu mengeluarkan dari sulbi (tulang

belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah menngambil

kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfir,an),”Bukankah aku

Tuhan-mu?’ mereka menjawab,”betul (Engkau Tuhan kami), kami

bersaksi.”(kami lakukan demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak

mengatakan,”sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini. Atau

agar kamu tidak mengatakan,”Sesungguhnya nenek moyang kami telah

mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami adalah keturunan

yang (datang) setelah mereka. Maka apakah mereka Engkau akan

membinasakan kami karena perbuatan orang-orang (dahulu) yang

sesat.”

Dalam Al Qur'an, selalu ada berbagai bentuk untuk menjelaskan asal mula

peristiwa manusia. Al-Qur'an menjelaskan konsep penciptaan manusia melalui

empat bentuk: 1) menciptakan Adam dari tanah tanpa orang tua, 2) menciptakan

Hawa dari seorang pria tanpa wanita, dan 3) menciptakan Issa Ben Marianne

Page 62: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

62

dari seorang wanita tanpa pria , 4) Melalui proses pembuahan, orang normal

diciptakan oleh orang tua.86

Allah menciptakan manusia di dalam rahim. Karena itu, "Quran"

menceritakan proses penciptaan makhluk yang menjadi khalifah di bumi. Di

dalam rahim wanita itu, Tuhan mengumpulkan benih orang tuanya. Allah

membentuk tubuhnya di dalam rahim, dan Allah meniup jiwanya di dalam

rahim. Sehingga jiwa menjadi aktor utama, yaitu "aku" pada manusia.87

Orang terbentuk dengan pembentukan tubuh di dalam rahim. Jika tubuh

adalah struktur fisik. Tubuh dan jiwa dapat bertahan hidup karena mereka

diberkahi dengan roh. Jiwa dan roh adalah zat yang berbeda. Ketika Allah

berbicara tentang roh, Tuhan juga mengatakan bahwa manusia tidak dapat

memahami esensi roh karena roh adalah urusan Tuhan. Manusia hanya

memahami ini, Tuhan benar-benar memberi kita alasan untuk memahami dan

belajar, sehingga disiplin ilmu psikologi muncul.

B. Hakikat Manusia Menurut Buya Hamka

1. Asal Usul Manusia Menurut Buya Hamka

Manusia janganlah lupa dari mana asal-usul kejadiannya. Ini manusia yang

gagah-perkasa, yang mengangkat muka dan menyombongkan diri, seakan-akan

lebih tinggi dari segala-galanya, sekali-kali perhatikanlah dari mana asal

kejadiannya. Dia terjadi dari nuthfah, yai,tu segumpal mani atau yang dalam

86

“H. Hanafi ,” Teologi Penciptaan Perempuan,Rekonstruksi Penafsiran Menuju

Kesetaraan Gender “, Jurnal Buana Gender, Vol. 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016 ISSN: 2527-

8096 (p); 2527-810x (e) LP2M IAIN Surakarta, h. 145 “ 87

Agus Mustofa, Persyahadatan Di Dalam Rahim, (Surabaya : Padma Press, 2007), h. 32

Page 63: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

63

bahasa kita disebut khama, perpaduan di antara mani seorang laki-laki dengan

mani seorang perempuan. Pada ayat 2 dan Surat 76 al-lnsan disebutkan, yaitu

telah bercampur jadi satu.88

Mengenai peristiwa manusia pertama yang dijelaskan dalam Al Qur'an,

Pertama, adalah Adam pada awalnya, Setelah itu, istri (Siti Hawa) dibuat dari

bahan yang sama. Keturunan mereka, itu diciptakan oleh Tuhan terlebih dahulu

Itu adalah tubuh yang dibuatnya dari tanah. Setelah Kemudian, peristiwa tubuh

sempurna ini diledakkan oleh Tuhan Roh yang dia ciptakan.89

Tuhan telah menerangkan asal-usul kejadian seluruh manusia yang semuanya

sama, yaitu daripada segumpal darah, yang berasal dari segumpal mani. Dan

segumpal mani itu berasal dari saringan halus makanan manusia yang diambil dari

bumi. Yaitu dari hormon, kalori, vitamin dan berbagai zat yang lain, yang semua

diambil dari bumi yang semuanya ada dalam sayuran, buah-buahan makanan

pokok dan daging. Kemudian itu manusia bertambah besar dan dewasa. Yang

terpenting alat untuk menghubungkan dirinya dengan manusia yang sekitarnya

ialah kesanggupan berkata-kata dengan lidah, sebagai sambungan dari apa yang

terasa dalam hatinya. Kemudian bertambah juga kecerdasannya, maka diberikan

pulalah kepandaian menulis.90

Menurut Hamka dalam bukunya "1001 Soal Kehidupan", hewan adalah

manusia. Tuhan hanya memberikan kemuliaan bagi manusia, mereka memiliki

88

Hamka,Tafsir Al-Azhar, Juz 23,…, h. 6038 89

“Muhajir ,” Jasmani Manusia Dalam Perspektif Islam “, Jurnal Qathrunâ Vol. 3 No. 1

(Januari-Juni 2016), h. 3” 90

Hamk, Tafsir Al-Azhar, Juz 30,…, h. 8060

Page 64: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

64

alat untuk berpikir, dan hewan hanyalah naluri (insting). Menurut ajaran Islam,

manusia dilahirkan, yang merupakan kondisi ilahi. 91

Jadi, manusia diciptakan Tuhan memiliki beberapa potensi dan memberikan

kemuliaan kepada manusia di bandingkan makhluk lainnya. Karena manusia

merupakan makhluk yang berpikir erbeda dengan hewan. Karena hewan tidak

mempunyai akal. Manusia dilahirkan kedunia dalam keadaan yang suci.

Istilah "tetesan sperma" diterjemahkan dari kernel kacang arab amshayj, yang

berarti dicampur, dicampur dengan air dari pria dan wanita. QS menjelaskan

secara rinci sejarah kehidupan manusia, termasuk sperma dan indung telur. Al-

Mu'minun 23 : 12-13.

“Kemudian kmi jadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang

kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu

sesuatu yang melekat itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu

kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan

daging. Kemudian, kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain.

Mahasuci Allah, Penciptaan yang paling baik.””

Asal usul manusia memang berasal dari esensi tanah, yang merupakan zat

pernafasan, seperti protein, yang merupakan ekstrak makanan yang tumbuh

dari tanah. menghasilkan hormon (sperma) melalui latihan metabolisme

dalam tubuh manusia. Dalam hubungan pernikahan antara pria dan wanita,

sperma pria dan sel telur wanita akan berasimilasi. Kata "Nutfah" berarti

setetes air mani yang berkembang, dan kata "alaqah" berarti gumpalan darah.

Setelah proses pembuahan dimulai, saraf mulai tumbuh. Tahap selanjutnya

adalah Mudhgah, yang berarti sepotong daging.

Asal usul manusia memilki beberapa tahap yaitu Tahap fisik ayat suci

menerangkan bahwa awal penciptaan manusia dimulai dengan Thurab yang

berdebu. Terkadang istilah timah digunakan, atau ibu mertua. Namun, sebidang

91

Hamka, 1001 Soal Kehidupan, ( Jakarta: Gema Insani, 2016), h. 84

Page 65: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

65

tanah ini jelas berarti esensi atau surala. Ciptaan ini memiliki makna simbolis,

yaitu, pembentukan tanaman atau hewan, dan kemudian menjadi esensi

makanan manusia.

Pada tahap Hayat, kehidupan manusia dimulai dengan air sebagai kehidupan

binatang dan tumbuhan. Air kehidupan di sini adalah air murni atau sel.

Kemudian, sperma membuahi sel telur dalam rahim ibu. Sperma ini adalah awal

dari kehidupan manusia.

Tahap spiritual Roh di sini adalah apa yang Tuhan panggil pada manusia.

Pada saat yang sama, Tuhan juga memungkinkan pendengaran, penglihatan, dan

jiwa manusia untuk bertahan hidup. Karena itu, ini menunjukkan bahwa roh

adalah pemimpin tubuh manusia, dan dari roh ini dapat membimbing orang

untuk memahami kebenaran tentang mendengar, melihat, dan hati manusia. 92

Allah menciptakan makhluk-makhluknya dalam kondisi sempurna dengan

kebijaksanaan manusia. "Kecuali orang yang menciptakannya dan Allah yang

memberikan semua hadiah kebahagiaan kepada umat manusia, tidak ada yang

bisa menyelesaikan semua kebutuhan pada waktunya." Ingat, Tuhan

memuliakan keturunan manusia Adam.

Kecerdasan adalah bagian dari kemuliaan yang dilimpahkan Allah kepada

umat manusia. "Manusia memiliki alasan untuk mengingat kebaikan, dan

manusia memiliki alasan untuk mengenal penciptanya. Karena akal adalah

92

“Ahmad Fuadi , ”Esensi Manusia Dalam Prespektif Filsafat Pendidikan Islam”, Jurnal

Tarbiyah, Vol. 23, No. 2, Juli-Desember 2016 Issn : 0854 – 2627, h. 350-351”

Page 66: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

66

tempat iman, yang dapat membedakan yang baik dari yang jahat." Alasan itu

berguna bagi manusia, dan akal adalah pengatur semua.93

Jadi, asal usul penciptaan manusia dari tanah. Adam manusia pertama yang

diciptakan Allah dari tanah. Bahwa keturunan manusia selanjutnya pertemuan

antara sel sperma laki-laki dan sel telur perempuan yang mengalami

pembuahan. Yang akan berkembang dari tahap Nutfah, „Alaqah dan

Mudghah sampai dilahirkannya manusia ke dunia.

2. Tujuan Penciptaan Manusia Menurut Buya Hamka.

Kejadian manusia di bumi memiliki misi jelas. Menyembah "Sebagai seorang

khalifah, makmur bumi. Secara harfiah, kata khalifah berarti mewakili /

menggantikan. Konsep khalīfaħ di turunkan oleh Allah dalam al-Qur`Ɨn memiliki

arti untuk memposisikan manusia sebagai mahluk yang harus mengambil peran

dan tanggung jawab untuk memakmurkan bumi dan kehidupan dalam arti

seluasluasnya. Sesuai dengan arti aslinya sebagai pengganti, maka manusia dalam

menjalankan tugas ini tidak melakukan berdasarkan hawa nafsunya, tetapi

diorientasikan untuk merealisasikan pesan dan ajaran yang Allah turunkan.

Adapun tujuan dari penciptaan manusia berkaitan erat dengan konsep Khalifah

salah satu fungsi manusia. Dengan segala potensi, manusia diharapkan dapat

memaksimalkan fungsinya di bumi dalam rangka Hablun min al-nas tanpa

mengesampingkan akhlaknya kepada Allah (Hablun min Allah). Tujuan

penciptaan manusia ada tiga yaitu :

a. Ibadah

93

Harniwati,”Mengenal Tuhan (mengikuti jejak para sufi)”, Dua Putra Press 2002, h.70

Page 67: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

67

Ibadah Tujuan penciptaan manusia yang pertama adalah untuk mengabdi

dan menghambakan diri kepada Allah SWT (ibadah). Tujuan ini mendidik

manusia untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada

Allah SWT, karena ibadah dapat dikatakan sempurna apabila dilaksanakan

atas dasar landasan iman kepadaNya. Semakin tinggi tingkat keimanan

seseorang, maka semakin tinggi pula kualitas ibadah yang dilakukan. Allah

SWT dan Rasul-Nya memerintahkan seseorang untuk senantiasa

meningkatkan dan memperbaharui keimanan, karena iman dapat mengalami

pasang naik maupun pasang surut.

b. Khalifah

Tujuan penciptaan manusia yang kedua adalah Allah menempatkan

manusia sebagai khalifah fi al-ardh, yaitu manusia yang diberi derajat tinggi

untuk mengatur, mengelola dan mengolah semua potensi yang ada dimuka

bumi. Keadaan ini mendidik manusia untuk selalu berfikir kearah

pengembangan pengelolaan seluruh potensi yang ada sehingga tercipta

sumber daya manusia yang professional. Terpilihnya manusia sebagai

pemimpin di muka bumi mendidik mereka untuk memberikan takaran yang

seimbang bagi manusia itu sendiri bahwa di satu sisi ia harus

bertanggungjawab terhadap dirinya, masyarakat dan alam semesta, dan di sisi

lain ia tidak dapat melepaskan dirinya sebagai hamba yang harus patuh

terhadap cosmos Ilahiyyah.

Page 68: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

68

c. Amanah

Tujuan penciptaan manusia yang ketiga adalah mengemban amanah, yaitu

kesanggupan manusia memikul beban taklif yang diberikan oleh Allah SWT.

Hal ini mendidik orang-orang beriman supaya selalu memelihara amanah dan

mematuhi perintah tersebut. Amanah yang sudah ditetapkan tersebut agar

tidak dikhianati, baik amanah dari Allah SWT dan RasulNya maupun amanah

antara sesama manusia. Di samping itu, manusia juga dididik untuk

bertanggungjawab atas segala perbuatannya. Karena kelak di akhirat akan

dihisab untuk menerima imbalan pahala atau balasan azab.Tak seorang pun

dapat menggantikan kedudukan orang lain untuk mempertanggungjawabkan

perbuatannya. Dan tak seorang pun lolos tanpa pembalasan.

Jadi tujuan manusia diciptakan memiliki beberapa tugas yaitu beribadah, untuk

menyembah dan bersujud kepada-Nya. Karena khalifah adalah sebagai

pengatur segala potensi yang ada di muka bumi ini, sanngup memikul amanah

yang diberikan Allah. Segala sesuatu yang diciptakan Allah tiada yang sia-sia.

Berikut ini merupakan penafsiran Hamka terhadap ayat-ayat penciptaan

manusia, yakni Q.S Al-Baqarah 30.

Allah berfirman dalam QS bahwa Allah adalah pencipta seluruh alam

semesta, sehingga umat manusia menjadi Khalifah, ia Harus mensejahterakan

bumi dan semua isinya Az-Zariyat 51:56”94

Artinya :” Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka

beribadah kepada-Ku.””

94

Kementrian Agama RI, Penciptaan manusia dalam perspektif Al-Qur’an dan sains,”

(Jakarta: kementrian Agama RI, 2012), h. 2

Page 69: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

69

Dipelajari dalam Al-Quran bahwa semua makhluk yang diciptakan oleh

manusia tidaklah sia-sia seperti manusia. Ciptaan manusia memiliki tujuan

tertentu, yaitu:

a. Melihat keberadaan Tuhan Ketika manusia diciptakan, mereka mengenal

Tuhan. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran, ketika manusia berada di

alam spiritual Tuhan, mereka dapat menjadi saksi keberadaan dan kesatuan

manusia.

b. Menyembah Tuhan: "pengertian ibadah sebenarnya mencakup semua

aktivitas manusia dalam hidupnya. Islam menguraikan bahwa selama

manusia hidup di alam semesta, semua aktivitas manusianya adalah ibadah,

hanya ketika aktivitas dilakukan dan hanya untuk mencari Happy hour

Allah.”95

3. Tujuan Akhir Perjalanan Manusia Menurut Buya Hamka

Dengan semua keistimewaan di atas sesungguhnya Allah hendak

mempersiapkan manusia untuk memikul tanggung jawab khilafah dan amanat

taklif (tugas-tugas keagamaan), sebuah amanat yang sangat berat dan agung

hingga al-Qur'an mengungkapkannya dengan sebuah gambaran yang

menakjubkan.

Tujuan hidup manusia yaitu tercapainya kebahagiaan. Sedangkan tujuan

akhirnya tercapainya kebahagiaan akhirat yang puncaknya yaitu dengan dengan

Allah dengan cara bertemu dan melihat Allah yang didalamnya terdapat

95“Ahmad Fuadi , ”Esensi Manusia Dalam Prespektif Filsafat Pendidikan Islam”, Jurnal

Tarbiyah, Vol. 23, No. 2, Juli-Desember 2016 Issn : 0854 – 2627, h. 354”

Page 70: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

70

kenikmatan-kenikmatan yang menyeluruh yang tidak pernah diketahui oleh

manusia ketika didunia.

Dekat dengan Allah menjadi tujuan hidup manusia, ini tidak lepas dari konsep

tentang manusia bahwa esensi manusia itu jiwanya dan daya yang terpenting pada

Al-Nafs itu ialah mengetahui hakikat yang mutlak ialah Allah. Pengetahuan yang

sempurna tentang Allah bisa dicapai dengan kesempurnaan esensi manusia. Pada

dasarnya jiwa manusia itu bersih dari segala kotoran yang menghalangi dekat

dengan Allah, sebab fitrah manusia adalah percaya kepada Allah dan

mengenalnya. Kebahagiaan akhirat menjadi tujuan akhir hidup manusia.

Melihat ciri-ciri kebahagiaan akhirat yang dikemukakan , itu tiada lain

merupakan kebahagiaan surga, dan hal ini sesuai dengan apa yang digambarkan

Allah dalam Al-Qur‟an. Q.S As-Sajaddah : 17

Artinya:

Kebahagiaan akhirat menurut Al-Ghazali hanya dapat dicapai dengan

melaksanakan persiapan yang diperlukan selama hidup di dunia. Persiapan ini

dilaksanakan dengan jalan mengumpulkan bekal ketika manusia menjalani hidup

di dunia ini. Ada berbagai jenis keutamaan yang harus dipersiapkan manusia

untuk mencapai kebahagiaan, yang semuanya di namakan wasilah atau sarana.

Wasilah ini al-Ghazali membaginya ke dalam empat kategori, yang setiap kategori

mencakup empat macam keutamaan, sehingga jumlah semuanya ada enam belas.

Tidak semua wasilah itu sama pentingnya bagi tercapainya kebahagiaan.

Beberapa di antaranya mutlak perlu dan yang lain hanya berguna.

Page 71: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

71

Tetapi faham-faham seperti inilah yang ditolak oleh al-Ghazali, bahwa dalam

hal keghaiban seperti demikian, tidaklah layaknya dimasukkan dalam pemikiran

secara berfilsafat. Banyaklah bahagian di dalam yang maujud ini yang tidak dapat

difilsafatkan. Karena kekuatan berfikir kita manusia sangatlah terbatas. Kalau ada

ahli filsafat yang mengatakan bahwa alam ini abadi, tidak akan habis-habis,

mengapa orang tidak menerima bahwa yang dahulu itu juga yang dipasangkan

kembali kepada nyawa atau jiwa yang akan dikembalikan kepada tubuh asalnya.96

Ahli Filsafat Islam pun percaya bahwa manusia akan dibangkitkan kembali

kelak, tetapi bukan dengan tubuhnya yang asal, sebab dia telah hancur. Kaum

pemegang Sunnah teguh berkeyakinan bahwa bagi Allah yang "Dia terhadap

sekaliannya adalah Maha Tahu", bukanlah perkara sukar buat mempertemukan

kembali tubuh yang telah hancur dengan nyawanya walaupun setelah sejuta tahun

berpisah. Apa arti hitungan tahun bagi Allah Yang Maha Kuasa mengatur

perjalanan benda yang jauh lebih besar dari matahari sehingga lebih lama

edarannya dari edaran matahari.97

Menurut Hamka dalam bukunya "Tafsir Al-Azhar", ayat 61-62 dari Al Qur'an

menjelaskan bahwa orang yang mendapatkan martabat adalah dalam jihad

Setelah itu, terutama perang suci atas kehendak mereka sendiri. Tidak ada dalam

hidup yang bisa berpegang pada jalan yang saleh dan mulus, dan sebaliknya.

Cara Tuhan melindungi umat-Nya terkadang sangat mengejutkan, sama seperti

perlindungan yang diberikan Tuhan dalam bentuk yang seimbang. Terkadang,

96

Hamka, Tafsir Al-Azhar, Juz 23,…., h. 6040 97

Hamka, Tafsir Al-Azhar, Juz 23,…., h. 6041

Page 72: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

72

manusia tidak memahami kebijaksanaan Tuhan dan karenanya menyebabkan

kerusakan pada bumi.98

Diskusikan doktrin kepercayaan tentang peristiwa terakhir kehidupan

manusia, seperti kematian, akhir dunia, kebangkitan, keabadian, spekulasi dan

kondisi masa depan. Eskatologi dalam Alquran terkait dengan hukuman surga

dan neraka. Karena "Surga dan Neraka" adalah tempat di mana umat manusia

membayar semua yang telah dilakukannya dalam kehidupan dunia.

Asal fitrah manusia itu ialah kebaikan, sedangkan kebiasaan jahat yang di

rasakan senang merupakan pekerjaan yang tercela yang mencerminkan

kesengsaran kepada diri sendiri. Tentu perbuatan yang baiklah yang akan

mendapat kebahagiaan kepda diri kita. pada hakikatnya adalah Beribadah, cinta

akan Tuhan dan mendekatkan diri kepada-Nya merupakan salah satu cara kita

untuk mencintai Tuhan. Kecendrungan kepada syahwat, pada hakikatnya

bukanlah kehendak hati, karena manusia tidak dijadikan untuk berbuat jahat itu

tabiat yang asli.99

Jadi, menjelaskan bahwa kebahagiaan akhirat yang menjadi tujuan akhir hidup

manusia tidak dapat dicapai kecuali dengan ilmu dan amal. Ilmu yang

dimaksud di sini ialah ilmu syar'i dan ilmu yang termasuk kategori ilmu terpuji.

Amal yang dimaksud yaitu amal lahir dan batin. Amal lahir terbagi dua bagian,

yakni amal ibadat yang ditujukan terhadap Allah dan amal baik yang harus

dilakukan dalam kehidupan keluarga dan dalam masyarakat (mu'amalah).

Amal batin dibagi ke dalam amal pemurnian jiwa (tazkiyah al-qolb) dari watak

perangai yang tercela, dan amal untuk memperindah jiwa (tahliyat al-qolb)

dengan sifat-sifat baik.

98

Hamka, Tafsir Al-Azhar” (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982), h. 82 99

Hamka, Ahlaqul Karimah, (Jakarta : Pustaka Panjimas, 1992), h. 14

Page 73: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

73

Kehidupan manusia tidak akan berakhir dalam kehidupan dunia. Namun,

situasi ini akan berlanjut dengan kehidupan setelah kematian, di mana orang-

orang harus bertanggung jawab untuk atas yang telah ia kerjakan dalam hidup

mereka atau telah berusaha untuk mencapai tujuan sementara mereka. Tuhan

akan mempertanyakan peran manusia di bumi dan apa yang telah mereka

lakukan dalam hidup mereka. “Manusia akan bertanggung jawab atas semua

tindakan dan pikiran yang ia sadari dalam kehidupan. Dalam filsafat, studi

tentang kehidupan manusia setelah kematian disebut eskatologi. Menurut

eskatologi Fazlur Rahman, ketika manusia menghadapi kondisi pekerjaan

mereka yang telah selesai, mereka akan diberi imbalan atas semua yang mereka

lakukan.100

100

Fabian Fadhly Jambak, ”Filsafat Sejarah Hamka (Refleksi Islam Dalam Perjalanan

Sejarah)”, Jurnal Theologia, Vol 28 No 2 (2017), 255-272 ISSN 0853-3857 (Print) - 2540-

847(Online), h. 267

Page 74: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

74

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jadi dapat disimpulkan bahwa hakikat manusia ialah siapa manusia

sebenarnya dan dapat dilihat dari berbagai aspek:

1. Proses penciptaan manusia ini bertujuan untuk mendapatkan saripati tanah

(sulala tin min tin). Yang dimaksud dengan sulalah adalah saripati berasal

dari tanah yang menjadi makanan manusia, baik dari tumbuhan maupun

hewan yang semua bersumber dari tanah

2. Hamka mengatakan bahwa Allah menciptakan manusia di dalam rahim.

Karena itu, "Al-Qur‟an" menceritakan proses penciptaan makhluk yang

menjadi khalifah di bumi. Di dalam rahim wanita itu, Tuhan mengumpulkan

benih orang tuanya. Allah membentuk tubuhnya di dalam rahim, dan Allah

meniup ruh di dalam rahim. Orang terbentuk dengan pembentukan tubuh di

dalam rahim. Jika tubuh adalah struktur fisik. Tubuh dan jiwa dapat

bertahan hidup karena mereka diberkahi dengan roh. Jiwa dan roh adalah

zat yang berbeda. Ketika Allah berbicara tentang roh, Tuhan juga

mengatakan bahwa manusia tidak dapat memahami esensi roh karena roh

adalah urusan Tuhan. Manusia hanya memahami ini, Tuhan benar-benar

memberi kita alasan untuk memahami dan belajar, sehingga disiplin ilmu

psikologi muncul.

Page 75: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

75

3. Manusia adalah makhluk yang paling diciptakan oleh Tuhan Potensi, ini

sempurna. Ini memungkinkan manusia untuk menggunakan potensi mereka

untuk mengembangkan diri. "Manusia fisiologis terus berkembang,

mengalami kematangan dan transformasi. Semua ini adalah bagian dari

pengetahuan yang diberikan kepada manusia oleh Tuhan sebagai ciptaan

yang dipilih. Potensi yang diberikan kepada manusia konsisten dengan sifat

Tuhan. Dan dalam lingkup konten dan kemampuan manusia.

4. Adapun tujuan dari penciptaan manusia berkaitan erat dengan konsep

Khalifah salah satu fungsi manusia. Dengan segala potensi, manusia

diharapkan dapat memaksimalkan fungsinya di bumi dalam rangka Hablun

min al-nas tanpa mengesampingkan akhlaknya kepada Allah (Hablun min

Allah).

5. Tujuan hidup manusia yaitu tercapainya kebahagiaan. Sedangkan tujuan

akhirnya tercapainya kebahagiaan akhirat yang puncaknya yaitu dengan

dengan Allah dengan cara bertemu dan melihat Allah yang didalamnya

terdapat kenikmatan-kenikmatan yang menyeluruh yang tidak pernah

diketahui oleh manusia ketika didunia.

Maka dari itu segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT terhadap

manusia memiliki s;ifat yang dapat dipahami oleh akal pikiran manusia.

Sesuatu yang dihasilkan tuhan tidaklah sia-sia. Dari awak kejadian manusia,

tahap-tahap penciptaan manusia sampai ditiupkanya ruh, di dalam hukum alam

atau sunatullah bahwa manusia memperoleh pengetahuan dan dari pemahaman

yang diperoleh oleh lingkungan sekitar.

Page 76: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

76

B. SARAN

Dalam hal ini penulis ingin memberikan beberapa saran yang menurut penulis

sangat diperlukan untuk menambah referensi yang berkaitan dengan pembahasan

yang ada pada skripsi ini:

1. Penulis tahu bahwa pada saat menulis artikel ini, masih ada banyak

kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Untuk saran untuk penelitian lebih

lanjut, penulis percaya bahwa sifat manusia berhubungan erat dengan

moralitas komunitas agama (terutama Islam), karena melibatkan subjek sifat

manusia. Memang, umat Islam berdasarkan ajaran agama harus percaya

bahwa Allah akan membalas tindakan manusia di dunia.

2. Mempelajari sifat manusia, terutama pengetahuan tentang sifat kehidupan

manusia, guna membantu memperoleh pengetahuan yang dapat memahami

Tuhan dengan pemikiran yang diberikan oleh Tuhan.

3. Saya berharap bahwa keberadaan penelitian (Skripsi) tentang sifat manusia

yang diusulkan oleh Buya Hamka dapat membawa manfaat dan membuat

lebih banyak kontribusi untuk pengembangan harta Islam, terutama

pengembangan filsafat. Akhirnya, penulis sangat mengantisipasi saran dan

kritik pembaca.

Page 77: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

77

DAFTAR PUSTAKA

Abī al-Fidā Ismā„il bin Kaṡīr al-Qurasyī al-Dimasyqī, op. cit., h. 11-

13.diakses tanggal 10 desember 2018

Abidin, Zainal, Muh, ”Konsep Ilmu Dalam Islam: Tinjauan Terhadap

Makna, Hakikat, Dan Sumber-Sumber Ilmu Dalam Islam”, Ilmu Ushuluddin, Vol.

10, No. 1, Januarii2011,Issn 1412-5188

Afrida, ”hakikat manusia dalam perspektiffal-qur`an” jurnal fs IAIN

Kerinci,Vol.16, No.2, December 2018

Agus Mustofa, Persyahadatan Di Dalam Rahim, Surabaya : Padma

Press,2007

Asmaran, Pengantar Studi Akhlak , Jakarta : PT Grafindo Persada, 2002

Aziz, Muhammad, ”Tuhan Dan Manusia Dalam Perspektif fPemikiran

Abunasr Al-Farabi” Jurnal Studi Islam, Volume 10, No. 2 Desember 2015

Aziza, Aryati” Memahami Manusia Melalui Dimensi Filsafat” jurnal filsafat

manusia, El-Afkar Vol. 7 Nomor II, Juli- Desember 2018.

Bagu, Lorens,Kamus Filsafat, (Jakarta: PT GramediaaPustaka

Utama,1996)

Cahyadi, Hari, Arofah, Rahmat, ”Telaah Hakikat ManusiaaDan Relasinya

Terhadap Proses Pendidikan Islam”, Adabiyah Jurnal Pendidikan Islam, Volume

1 , Nomor 1 , September 2015

Page 78: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

78

Effendi, Sofian dan Manning, Cchris, Prinsip-prinsippAnalisis Data.

Jakarta, LP3ES, 2012

Eliana, Siregar,”Hakikat Manusia (Tela‟ah Istilah Manusia Versi Al-Qur‟an

Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam)”jurnal UIN Imam Bonjol,

Vol. 20, No. 2, November 2017.

Ernita, Dewi,”Konsep Manusia Ideal dalam Perspektif Suhrawardi”, jurnal

substantia, Volume 17 Nomor 1, April 2015.

Fuadi, Ahmad, ”Esensi Manusia Dalam Prespektif Filsafat Pendidikan

Islam”, Jurnal Tarbiyah, Vol. 23, No. 2, Juli-Desember 2016 Issn : 0854 – 2627

H. Hanafi ,” Teologi Penciptaan Perempuan,Rekonstruksi Penafsiran

Menuju Kesetaraan Gender “,jurnal Buana Gender,Vol. 1, Nomor 2, Juli-

Desember 2016 ISSN: 2527-8096 (p); 2527-810x (e) LP2M IAIN Surakarta

Hamka, Buya, Akhlaqul Karimah, Jakarta : Pustaka Panjimas, 1992

Hamka, Buya, falsafah hidup (memecahkannrahasia kehidupan)

berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah, Jakarta :Republika penerbit,

2015

Hamka, Buya, Lembaga hidup, Jakarta : PT. Pustaka Panjimas, 1984

Harniwati, Mengenal Tuhan (mengikuti jejak para sufi), Dua Putra Press

2002

Hartono, Wen,”Konsep Fitrah Manusia Dalam Tafsir Al-Azhar Karya

Hamka Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam”, Skripsi Universitas Islam

Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2012

Page 79: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

79

Hidayat, Taufik, Usep, “Tafsir Al-azhar : MenyelamiiKedalaman Tasawuf

Hamka Al-Turāṡ”: Vol. XXI, No. 1, Januari 2015

Jambak, Fadhly, Fabian,”filsafat sejarah hamka (refleksi islam dalam

perjalanan sejarah)” Jurnal Theologia, Vol 28 No 2, 2007

Jemkairil,”corak teologi hamka (pemikiran teologi hamka dalam

berbincang)”,seminar lokal program pascasarjana IAIN IB Padang 2002

Jurnal Tarbiyah, ”Proses Penciptaan ManusiaaDalam Al-Quran”, Vol. 23,

No. 2, Juli-Desember 2016 Issn : 0854 – 2627

Kementrian agama RI,” penciptaan manusia dalam perspektif Al-Qur’an dan

Sains”, tafsir ilmi, Jakarta.

Khasinah, Siti,” Hakikat Manusia MenuruttPandangan Islam Dan Barat”,

Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. Xiiii, No. 2, Februari 2013

Kurniawati, Eka dan Bakhtiar, Nurhasanah ,“Manusia Menurut Konsep

Al-Qur`an dan Sains”, Journal of Natural Science and Integration p-ISSN: 2620-

4967|e-ISSN: 2620-5092,Vol. 1, No. 1, April 2018

Lajnah Pentashihan Mustafa Al-Qur‟an, Penciptaan Manusia dalam

Perspektif Al-Qur’an dan Sains, Jakarta : Kementrian Agama RI 2012

Mahmudi, ”Pendidikan Agama Islam Dan PendidikannIslam Tinjauan

Epistemologi, Isi, Dan Materi” Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol.

2, No. 1, Mei 2019

Muhajir, “Jasmani Manusia Dalam Perspektif Islam”, Jurnal Qathrunâ

Vol. 3 No. 1 (Januari-Juni 2016), diakses tanggal 10 desember 2018

Page 80: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

80

Muhni , Imam, Adi Djuratna,”Manusia MenuruttOrtega Y. Gasset”,Jurnal

Filsafat 1996.

Nazulfiqar, Zaid, ”Daftar Riwayat Hidup Buya Hamka, dalam

https://files.wordpress.com,diakses tanggal 07 juli 2020

Poedjawijatna, Pembimbing ke Arah Alam Filsafat, Jakarta : PT Rineka

Cipta, 1994

Priyantono, Yogi, ”Manusia sebagaiimakhluk”, fakultas agama islam ump

2014

Rahmatiah, St.,”Konsep ManusiaaMenurut Islam” Al-Irsyad Al-Nafs,

Jurnal Bimbingan Penyuluhani Islam,Volume 2, Nomor 1 Desember 2015

Ratna, Kutha, Nyoman, Metodologi Penelitian KajiannBudaya dan Ilmu

Sosial Humaniora Pada Umumnya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010

Ritonga, Soleh, Muhammad, ” Penciptaan Manusia” fitrah Jurnal Kajian

Ilmu-Ilmu Keislaman,Vol. 04 No. 1 Juni 2018

Rusli Ris‟an,”Agama dan Manusia dalam Pendidikan Hamka (Studi Falsafat

Agama)”,jurnal Raden Fatah, Intizar, Vol. 20, No. 2, 2014.

Salam, Burhanuddin, Falsafah Manusia (Antropologi Metafisika)”,

Bandung : Salman Jaya, 1985

Sampo, Seha,” Manusia Dalam Al-Qur‟an Menurut Persfektif Filsafat Manusia”,

Jurnal Uin Alauddin, Al-Fikr Volume 14 Nomor 3 Tahun 2010

Saryono,”Konsep Fitrah dalam Perspektif Islam”medina-Te Jurnal Studi

Islam, Volume 14, Nomor 2, Desember 2016

Page 81: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

81

Setiani, Rini, ”Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Buku Tasawuf Modern

Buya Hamka”

Siregar, Mayasari, Lina ”Konsep Pendidikan Islam Dalam Membentuk

Manusia Paripurna”, Jurnal Al-Thariqah Vol.. 2, No. 2, Desember 2017, h.149

Solihin, M, Perkembangan Pemikiran Filsafat Dari Klasik Hingga

Modren, Bandung : CV Pustaka Setia 2007

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya,

Jakarta: Bumi Aksara, 2003

Surajiyo, Ilmu fIlsafat Suatuupengantar, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005

Susanto, Happy, ” Filsafat Manusia Ibnu Arabi”JurnallMuhammadiyah

Ponorogo, Vol. 10, No. 1, Mei 2014

Syahadah, Akhlul,” Etika Hidup SebagaiiiManusia Dalam Buku Falsafah

Hidup Hamka”, Skripsi Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta 2019

Trinurmi, Sitti, ”Hakekat Dan Tujuan Hidup Manusia Dan Hubungannya

Dengan Tujuan Pendidikan Islam”, Al-Irsyad Al-Nafs, Jurnal Bimbingan

Penyuluhan Islam Volume 2, Nomor 1 Desember 2015

Yunita, N, ”Buya Hamka dalam tafsir Al-Azhar”, jurnal UIN Sumatera

Utara

Zainal, Abidin,”Filsafat Manusia(memahami manusia melalui filsafat)”,Bandung

PT. Remaja Rosdakarya 2000.

Zaprulkhan, Filsafat Umum Sebuah Pendekatan Tematik, Jakarta :

RajaGrafindo Persada, 2013

Page 82: HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN BUYA HAMKA …

82

Zed, Mestika, Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 2008