Lp Osteomielitis

7
 I. PENGERTIAN Osteomielitis adalah infek si tulang . Infeksi tulang lebih sulit disembuh kan dari pada infeksi jaringan lunak karena terbatasnya asupan darah respon jaringan terhadap inflamasi ti ngg iny atek ana n jari ngan dan pemben tuk an in! olu krum "pe mbe ntu kan tul ang bar u di sekelil ing jar ingant ula ng mat i#. Oste omi elit is dap at men jadi masa lah kro nis yan g aka n mempengaruhi kualitashidup atau mengakibatkan kehilangan ekstremitas "$melt%er $u%anne & '(('#. Osteomielitis adalah infeksi pada tulang dan sumsum tulang yang dapat disebabkan oleh bakteri!irus atau proses spesifik ")ansjoer '(((#. Osteomielitis adalah infeksi akut tulang yang dapat terjadi karena penyebaran infeksi dar i dar ah" ost eomieli tis hematogen # atau yan g lebih seri ng sete lah kontamina si frak tur terbuka ataureduksi "osteomielitis eksogen# "&or*in '((+#. II. ,-A$II,A$I /apat diklasifikasikan dua ma0am osteomielitis yaitu1 +. Osteomielitis Primer yaitu penyebarannya se0ara hematogen dimana mikroorganisme  berasal dari fo0us ditempat lain dan beredar melalui sirkulasi darah. '. Osteomielitis $ekunder yaitu terjadi akibat penyebaran kuman dari sekitarnya akibat dari bisul luka fraktur dan sebagainya. 2erdasarkan lama infeksi osteomielitis terbagi menjadi 3 yaitu1 +. Os te omie li ti s akut 4aitu osteomielitis yang terjadi dalam ' minggu sejak infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul. Osteomielitis akut ini biasanya terjadi pada anak5 anak dari pada orang de*asa dan biasanya terjadi sebagai komplikasi dari infeksi di dalam darah. "osteomielitis hematogen#.Osteomielitis akut terbagi menjadi ' yaitu1 a. Osteomiel iti s hematoge n )e ru pak an infe ksi yan g pe ny eb ar an ny a ber as al dari darah. Osteomielitis hematogen akut biasanya disebabkan oleh penyebaran bakteri

description

naskleng

Transcript of Lp Osteomielitis

I. PENGERTIANOsteomielitis adalah infeksi tulang. Infeksi tulang lebih sulit disembuhkan dari pada infeksijaringanlunakkarenaterbatasnyaasupandarah,responjaringanterhadapinflamasi,tingginyatekanan jaringan dan pembentukan involukrum (pembentukan tulang baru di sekeliling jaringantulang mati). Osteomielitis dapat menjadi masalah kronis yang akan mempengaruhi kualitashidup atau mengakibatkankehilangan ekstremitas(Smeltzer, Suzanne C,2002).Osteomielitis adalah infeksi pada tulang dan sumsum tulang yang dapat disebabkan oleh bakteri,virus atau proses spesifik (Mansjoer, 2000).Osteomielitis adalah infeksi akut tulang yang dapat terjadi karena penyebaran infeksi dari darah(osteomielitis hematogen) atau yang lebih sering, setelah kontaminasi fraktur terbuka ataureduksi (osteomielitis eksogen) (Corwin, 2001).II. KLASIFIKASIDapat diklasifikasikan dua macam osteomielitis, yaitu:1.Osteomielitis Primer ,yaitu penyebarannya secara hematogen dimana mikroorganisme berasal dari focus ditempat lain dan beredar melalui sirkulasi darah.2.Osteomielitis Sekunder ,yaitu terjadi akibat penyebaran kuman dari sekitarnya akibat dari bisul, luka fraktur dan sebagainya.Berdasarkan lama infeksi, osteomielitis terbagi menjadi 3, yaitu:1. Osteomielitis akutYaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 minggu sejak infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul. Osteomielitis akut ini biasanya terjadi pada anak-anak dari pada orang dewasa dan biasanya terjadi sebagai komplikasi dari infeksi di dalam darah. (osteomielitis hematogen).Osteomielitis akut terbagi menjadi 2, yaitu:a. Osteomielitis hematogenMerupakan infeksi yang penyebarannya berasal dari darah. Osteomielitis hematogen akut biasanya disebabkan oleh penyebaran bakteri darah dari daerah yang jauh. Kondisi ini biasannya terjadi pada anak-anak. Lokasi yang sering terinfeksi biasa merupakan daerah yang tumbuh dengan cepat dan metafisis menyebabkan thrombosis dan nekrosis local serta pertumbuhan bakteri pada tulang itu sendiri. Osteomielitis hematogen akut mempunyai perkembangan klinis dan onset yang lambat.b. Osteomielitis direkDisebabkan oleh kontak langsung dengan jaringan atau bakteri akibat trauma atau pembedahan. Osteomielitis direk adalah infeksi tulang sekunder akibat inokulasi bakteri yang menyebabkan oleh trauma, yang menyebar dari focus infeksi atau sepsis setelah prosedur pembedahan. Manifestasi klinis dari osteomielitis direk lebih terlokasasi dan melibatkan banyak jenis organisme.2. Osteomielitis sub-akutYaitu osteomielitis yang terjadi dalam 1-2 bulan sejak infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul.3. Osteomielitis kronisYaitu osteomielitis yang terjadi dalam 2 bulan atau lebih sejak infeksi pertama atau sejak penyakit pendahulu timbul. Osteomielitis sub-akut dan kronis biasanya terjadi pada orang dewasa dan biasanya terjadi karena ada luka atau trauma (osteomielitis kontangiosa), misalnya osteomielitis yang terjadi pada tulang yang fraktur.III. PENYEBAB/ETIOLOGIAdapun penyebab dari osteomielitis adalah:1. Staphylococcus aureus sebanyak 90%2. Haemophylus influenzae (50%) pada anak-anak dibawah umur4 tahun3. Streptococcus hemolitikus4. Pseudomonas aurenginosa5. Escherechia coli6. Clastridium perfringen7. Neisseria gonorhoeae8. Salmonella thyposa9. Perdarahan hebat10. Pecah pembuluh darah11. Penyakit Kronik (menahun)12. Perdarahan hidung13. Kekurangan zat besiTulang, yang biasanya terlindung dengan baik dari infeksi, bisa mengalami infeksimelalui 3 cara:1. Aliran darahAliran darah bisa membawa suatu infeksi dari bagian tubuh yang lain ke tulang. Infeksibiasanya terjadi diujung tulangtungkai danlengan (padaanak-anak)dan ditulang belakang(pada dewasa).Orang yang menjalani dialisa ginjal dan penyalahgunaaan obat suntik ilegal, rentanterhadap infeksi tulang belakang (osteomielitis vertebral). Infeksi juga bisa terjadi jikasepotong logam telah ditempelkan pada tulang, seperti yang terjadi pada perbaikan panggulatau patah tulang lainnya.2. Penyebaran langsungOrganisme bisa memasuki tulang secara langsung melalui patah tulang terbuka,selamapembedahantulangataudaribendayangtercemaryangmenembus tulang.Infeksiadasendibuatan, biasanya didapat selama pembedahan dan bisa menyebar ke tulang di dekatnya.3. Infeksi dari jaringan lunak di dekatnyaInfeksi pada jaringan lunak di sekitar tulang bisa menyebar ke tulang setelah beberapahari atau minggu. Infeksi jaringan lunak bisa timbul di daerah yang mengalami kerusakankarena cedera, terapi penyinaran atau kanker, atau ulkus di kulit yang disebabkan olehjeleknya pasokan darahataudiabetes(kencingmanis).Suatuinfeksipadasinus,rahang ataugigi, bisa menyebar ke tulang tengkorak.

IV. MANIFESTASI KLINIS.1. Infeksi dibawa oleh darahSering terjadi dengan manifestasi klinis septikemia (mis. Menggigil, demamtinggi, denyut nadi cepat dan malaise umum)2. Infeksi menyebar dari rongga sumsum ke korteks tulangBagian yang terinfeksi menjadi nyeri, bengkak dan sangat nyeri tekan.3. Infeksi terjadi akibat penyebaran dari infeksi di sekitarnya atau kontaminasi langsungDaerah infeksi membengkak, nyeri dan nyeri tekan.4. Osteomyelitis kronikDitandai dengan pus yang selalu mengalir keluar dari sinus atau mengalamiperiode berulang nyeri, inflamasi, pembengkakan danpengeluaran pus.

V. PATOFISIOLOGIStaphylococcus aureus merupakan penyebab 70% sampai 80% infeksi tulang. Organismepatogenik lainnyayang sering dijumpaipada Osteomielitis meliputi: Proteus,Pseudomonas,dan Escerichia Coli. Terdapat peningkatan insiden infeksi resistensi penisilin, nosokomial,gram negative dan anaerobik.Osteomielitis stelah pembedahan ortopedi dapat terjadi dalam 3 bulan pertama (akutfulminan stadium 1) dan seringberhubungan denganpenumpukan hematoma atauinfeksisuperficial. Infeksi awitan lambat(stadium 2) terjadiantara 4 sampai 24 bulan setelahpembedahan.Osteomielitisawitanlama(stadium3)biasanyaakibatpenyebaranhematogendan terjadi 2 tahun atau lebih setelah pembedahan.Respon inisial terhadap infeksi adalah salah satu dari inflamasi, peningkatanvaskularisasi, dan edema. Setelah 2 atau 3 hari, trombisis pada pembuluh darah terjadi padatempat tersebut, mengakibatkan iskemia dan nefrosis tulang sehubungan dengan penigkatantekanan jaringan dan medula. Infeksi kemudian berkembang ke kavitas medularis dankebawahperiosteumdandapatmenyebarkejaringanlunakatausendidisekitarnya.Kecualibila proses infeksi dapat dikontrol awal, kemudian akan membentuk abses tulang.Pada perjalanan alamiahnya, abses dapat keluar spontan namun yang lebih sering harusdilakukan insisi dan drainase oleh ahli bedah. Abses yang terbentuk dalam dindingnyaterbentuk daerah jaringan mati (sequestrum) tidak mudah mencari dan mengalir keluar.Rongga tidak dapat mengempis dan menyembuh, seperti yang terjadi pada jaringan lunak.Terjadi pertumbuhan tulang baru (involukrum) dan mengelilingi sequestrum. Jadi meskipuntampak terjadi proses penyembuhan, namun sequestrum infeksius kronis yang ada tetaprentan mengeluarkan abses kambuhan sepanjang hidup pasien. Dinamakan osteomielitis tipekronis (Smeltzer,SuzanneC,2002).VI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK1. Pemeriksaan darah: sel darah putih meningkat sampai 30.000 disertai laju endap darah ;pemeriksaantiterantibodyanti-stafilokokus;pemeriksaankulturdarahuntukmenentukanbakterinya(50%POSITIF)dandiikutiujisensetivitas.selainitu,harusdiperiksaadanyapenyakit anemia sel sabit yang merupakanjenis osteomeilitis yang jarang terjadi.2. Pemerisaan feces:pemeriksaan feces untuk kulturdilakukan bilatrdapat kecurigaaninfeksioleh bakteri.3. Pemeriksaanbiopsy:pemeriksaan di lakukan pada tempat yangdi curigai.4. Pemeriksaan ultra sound:pemeriksaan inidapat memperlihatkanefusi padasendi.5. Pemeriksaan radiologi :Padapemeriksaan fotopolossepuluhhari pertama,tidakditemukan kelainan radiologis yang berarti, dan mungkin hanya di temukan pembengkakanjaringanlunak.Gambarandestruksitulangdapatdilihatsetelahsepuluhhari(2minggu).Pemeriksaan radioisotope akan memperlihatkan penangkapan isotop pada daerahlesi.

VII. PENATALAKSANAANBeberapa prinsip penataalaksanaan klien osteomielitis yang perlu diketahui perawatdalam melaksanakan asuhan keperwatan agar mampu melaksanakan tindakan kolaboratifadalah sebagai berikut ;1. Istirahat danmemberikan analgesic untukmenghilangkan nyeri2. Pemberian cairan intravenadan kalau perlutranfusi darah3. Istirahat localdengan bidaidan traksi4. Pemberian antibiotic secepatnya sesuai dengan penyebab utama yaitu staphylococcusaureus sambil menunggubiakan kuman.Antibiotikdiberikan selama 3-6 minggu denganmelihat keadaan umum dan endap darah klien.Antibiotik tetap diberikan hingga 2 minggusetelah endap darah normal.5.5. Drainase bedah. Apabila setelah 24 jam pengobatan local dan sistemik antibiotic gagal(tidak ada perbaikan keadaan umum),dapat dipertimbangkan drainase bedah. Padadraenase bedah, pus periosteal di evakuasi untuk mengurangi tekanan intra-useus.Disamping itu , pus jg di gunakan untuk biakan kuman.Draenase dilakukan selamabeberapa hari dan menggunakan NaCLdan antibiotic.Daerah yang terkena harus diimobilisasi untuk mengurangi ketidaknyamanan danmencegah terjadinya fraktur. Dapat dilakukan rendaman salin hangat selama 20 menitbeberapa kali per hari untuk meningkatkan aliran darah.Sasaran awal terapi adalah mengontrol dan menghentikan proses infeksi. Kultur darah,kultur abses dilakukan untuk mengidentifikasi organisme dan memilih antibiotika yangterbaik. Kadang, infeksi disebabkan oleh lebih dari satu pathogen.Begitu spesimen kultur diperoleh dimulai terapi antibiotika intravena, dengan asumsibahwadenganinfeksi staphylococcus yang peka terhadap peningkatan semi sintetik atausefalosporin. Tujuannya adalah mengontrol infeksi sebelum aliran darah ke daerah tersebutmenurun akibat terjadinya trombosis. Pemberian dosis antibiotika terus menerus sesuai waktusangat penting untuk mencapai kadar antibiotika dalam darah yang terus-menerus tinggi.Antibiotika yang paling sensitif terhadap organisme penyebab yang diberikan bila telahdiketahui biakan dan sensitivitasnya. Bila infeksi tampak telah terkontrol antibiotika dapatdiberikan per oral dan dilanjutkan sampai 3 bulan. Untuk meningkatkan absorpsi antibiotikaoral, jangan diminum bersama makanan.Bila pasien tidak menunjukkan respons terhadap terapi antibioka, tulang yang terkenaharus dilakukan pembedahan, jaringan purulen dan nekrotik diangkat dan daerah itu diirigasisecara langsung dengan larutan salin fisiologis steril. Terapi antibiotika dilanjutkan.Pada osteomielitis kronik, antibiotika merupakan ajuvan terhadap debridemen bedah.Dilakukan sequestrektomi (pangangkatan involukrum secukupnya supaya ahli bedah dapatmengangkat sequestrum). Kadang harus dilakukan pengangkatan tulang untuk menjalankan rongga yang dalam menjadi cekungan yang dangkal (saucerization). Semua tulang dan kartilago yang terinfeksi dan mati diangkat supaya dapat terjadi penyembuhan yang permanen. Luka dapat ditutup rapat untuk menutup rongga mati (dead space) atau dipasang tampon agar dapat diisi oleh jaringan grunulasi atau dilakukan grafting dikemudian hari. Dapat dipasang drainase berpenghisap untuk mengontrol hematoma dan membuang debris. Dapat diberikan irigasi larutan salin normal selama 7 sampai 8 hari. Dapat terjadi infeksi samping dangan pemberian irigasi ini. Rongga yang didebridemen dapat diisi dengan grafit tulang kanselus untuk merangsang penyembuhan. Pada defek yang sangat besar, rongga dapat diisi dengan transfer tulang berpembuluh darah atau flap otot (dimana suatu otot diambil dari jaringan sekitarnya namun dengan pembuluh darah yang utuh). Teknik bedah mikro ini akan meningkatkan asupan darah, perbaikan asupan darah kemudian akan memungkinkan penyembuhan tulang dan eradikasi infeksi. Prosedur bedah ini dapat dilakukan secara bertahap untuk menyakinkan penyembuhan. Debridemen bedah dapat melemahkan tulang, yang kemudian memerlukan stabilisasi atau penyokong dengan fiksasi interna atau alat penyokong eksterna untuk mencegah terjadinya patah tulang (Smeltzer, Suzanne C, 2002).