LP Halusinasi

download LP Halusinasi

of 14

Transcript of LP Halusinasi

Lembar Pengesahan

Pembimbing Praktikan

Anindia Pratiwi., S.Kep.,Ns Milu Karyawati

A. DefinisiHalusinasi adalah ketidakmampuan klien dalam mengidentifikasi dan menginterpretasikan stimulus yang ada sesuai yang diterima oleh panca indra yang ada (Fortinash, 1995). Halusinasi adalah persepsi sensori yang salah atau persepsi eksternal yang tidak realita atau tidak ada (Sheila L Videbeck, 2000).Halusinsi merupakan gangguan persepsi dimna klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu pnyerapan panca indera tanpa ada rangsangan dari luar ( Maramis, 1998 )Halusinasi adalah suatu keadaan dimana individu mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola rangsang yang mendekat (baik yang dimulai secara eksternal maupun internal) disertai dengan respon yang berkurang dibesar-besarkan, distorsi atau kerusakan rangsang tertentu (Towsend, 1998). Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh / baik (Stuart & Sundenn, 1998).Dari keempat pengertian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa halusinasi adalah persepsi yang timbul tanpa stimulus eksternal serta tanpa melibatkan sumber dari luar yang meliputi semua system panca indra.

B. Klasifikasi HalusinasiHalusinasi terdiri dari berbagai macam, diantaranya adalah :1. Halusinasi PendengaranMendengar suara-suara atau kebisingan, paling sering suara orang. Suara berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas berbicara tentang klien, bahkan sampai ke percakapan lengkap antara dua orang atau lebih tentang orang yang mengalami halusinasi . Pikiran yang terdengar di mana klien mendengar perkatan bahwa pasien disuruh untuk melakukan sesuatu kadang-kadang dapat membahayakan

Karakteristik perilaku klien yang diamati : Melirikan mata kekiri dan kekanan mencari orang yang berbicara Mendengarkan penuh perhatian pada benda mati, Terlihat percakapan dengan benda mati.

2. Halusinasi PenglihatanStimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar peometris, gambar cartoon, bayangan yang rumit atau kompleks. Bayangan bisa menyenangkan atau menakutkan seperti melihat monster.Karakteristik perilaku klien yang diamati Tiba-tiba, tanggap, ketakutan pada benda mati Tiba-tiba lari keruang lain tanpa stimulus.

3. Halusinasi PenghiduMembaui bau-bauan tertentu bau darah, urin atau feses, umumnya bau-bauan yang tidak menyenangkan. Halusinasi penghidu sering akibat stroke, tumor, kejang atau dimensia. Karakteristik Bau busuk, amis, kadang tercium bau harum atau kemenyan.Perilaku Klien yang diamati Hidung dikerutkan, seperti menghirup bau tidak sedap, Menghirup bau busuk atau harum atau kemenyan, Kinestetik menghirup bau udara, api atau darah

4. Halusinasi SentuhanPerasaan nyeri, nikmat atau tidak nyaman padahal stimulus itu tidak ada.bKarakteristiknya merasa sakit, tidak enak tanpa stimulus yang terlihat, merasakan sensasi listrik dari tanah atau benda mati. Perilaku Klien yang diamati Menampar diri sendiri, Melompat-lompat dilantai seperti sedang menghindari sesuatu

5. Halusinasi PengecapanTermasuk rasa yang tidak hilang pada mulut, perasaan adanya rasa makanan dan berbagai zat lainnya yang dirasakan oleh indra pengecapan klien.Karakteristiknya merasakan sesuatu yang bau busuk atua amis seperti bau darah, urin, atau feses.Perilaku Klien yang diamati: Meludahkan makanan atau minuman Menolak makanan atau minum obat

6. Cenesthetic.Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di vena atau arteri, pencernaan makanan.

7. KinestheticMerasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak

C. EtiologiBanyak sekali faktor yang menyebabkan seseorang mengalami halusinasi, namun semuanya di gabungkan menjadi 2 faktor pokok yaitu:1. Faktor predisposisiFaktor predisposisi adalah faktor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah suber yang dapat dibangkitkan oleh individu untuk mengatasi stres. Diperoleh baik dari klien maupun keluarganya. Faktor predisposisi dapat meliputi faktor perkembangan, sosiokultural, biokimia, psikologis, dan genetik.a. Faktor perkembanganJika tugas perkembangan mengalami hambatan dan hubungan interpersonal terganggu, maka individu akan mengalami stress dan kecemasanb. Faktor sosiokulturalBerbagai faktor dimasyarakat dapat menyebabkan seseorang merasa disingkirkan, sehingga orang tersebut merasa kesepian dilingkungan yang membesarkan

c. Faktor biokimiaMempunyai pengeruh terdapat gangguan jiwa. Jika seseorang mengalami stres yang berlebihan, maka didalam tubuhnya akan dihasilkan suatu zat yang dapat bersifat halusinogenik neurokimia seperti buffofenon dan dimethytranferase.d. Faktor psikologisHubungan interpersonal yang tidak harmonis serta adanya peran ganda bertentangan yang sering diterima oleh seseorang akan mengakibatkan stress dan kecemasan yang tinggi dan berakhir pada gangguan orientasi realitas.e. Faktor genetikGen yang berpengaruh pada skizofrenia belum diketahui, tetapi hasil studi menunjukkan bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang sangat berpengaruh pada penyakitnya.Selaian beberapa faktor diatas , perubahan neurotransmiter, abnormalitas perkembangan saraf juga dapat menjadi penyebab halusinasi.

2. Faktor presipitasiFaktor presipitasi yaitu faktor stimulus yang dipersepsikan oleh individu sebagai tantangan, ancaman, atau tuntutan yang memerlukan energi ekstra untuk menghadipanya . Adanya rangsangan dari lingkungan, dan juga suasana sepi atau terisolasi sering menjadi pencetus terjadinya halusinasi. Hal tersebut dapat meningkatkan stress dan kecemasan yang meraangsang tubuh mengeluarkan zat halusinogenik.Faktor presipitasi yang sering di jumpai adalah:a. Proses pengolahan informasi yang berlebihanb. Mekanisme penghantaran listrik yang abnormalc. Adanya gejala pemicu

D. Rentang ResponRespon Adaptif Respons MaladaptifPikiran logisDistorsi pikiranWahamPersepsi akuratIlusiHalusinasiEmosi KonsistenMenarik diri Sulit beresponsPerilaku sesuai reaksi emosi >/