Lp CA Pankreas

18
CA PANKREAS 1. Definisi Tumor Pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan endokrin pankreas, serta jaringan penyangganya. Tumor pancreas terdapat tumor eksokrin dan tumor endokrin. Tumor eksokrin pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrın pankreas, yaıtu adenokarsinoma duktus pancreas, dan adenoma untuk yang jinak. Tumor eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar 90% merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas (disingkat kanker pankreas). Yang termasuk tumor endokrin pancreas ialah insulinoma, glukagonoma, somastatinoma, dan gastrinoma.Gastrinoma adalah tumor pankreas yang menghasilkan hormon gastrin dalam jumlah yang sangat besar yang akan merangsang lambung untuk mengeluarkan asam dan ensim”nya sehingga terjadi ulkus peptikum. 2. Anatomi 3. Etiologi

description

keperawatan gawat darurat

Transcript of Lp CA Pankreas

CA PANKREAS

1. DefinisiTumor Pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan endokrin pankreas, serta jaringan penyangganya. Tumor pancreas terdapat tumor eksokrin dan tumor endokrin. Tumor eksokrin pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrn pankreas, yatu adenokarsinoma duktus pancreas, dan adenoma untuk yang jinak. Tumor eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar 90% merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas (disingkat kanker pankreas). Yang termasuk tumor endokrin pancreas ialah insulinoma, glukagonoma, somastatinoma, dan gastrinoma.Gastrinoma adalah tumor pankreas yang menghasilkan hormon gastrin dalam jumlah yang sangat besar yang akan merangsang lambung untuk mengeluarkan asam dan ensimnya sehingga terjadi ulkus peptikum.

2. Anatomi

3. Etiologi Penyebab sebenarnya kanker pankreas masih belum jelas. Penelitian epidemiologic menunjukkan adanya hubungan kanker pankreas dengan beberapa factor eksogen (lingkungan) dan faktor endogen pasien. Etologi kanker pankreas merupakan interaksi kompleks antara faktor endogen pasien dan factor lingkungan.

a. Faktor Eksogen (Lingkungan)Telah diteliti beberapa faktor resiko eksogen yang dihubungkan dengan kanker pankreas, antara lain : kebiasaan merokok, diet tinggi lemak, alcohol, kopi, dan zat karsinogen industry. Factor resiko yang paling konsisten adalah merokok.

b. Factor Endogen (Pasien) Ada 3 hal penting sebagai faktor resiko endogen yaitu : usia, penyakit pancreas (pankreastitis kronik dan diabetes militus) dan mutasi genetik.

c. Faktor GenetikPada masa kini peran faktor genetik pada kanker pancreas makin banyak diketahui. Sekitar 10% pasien kanker pancreas mempunyai predisposisi genitik yang diturunkan. Proses karsinogenesis kanker pankreas diduga merupakan akumulasi dari banyak kejadian mutasi genetik. Kebanyakan penderita gastrinoma memiliki beberapa tumor lainnya yang berkelompok didalam atau didekat pancreas. 50% kasus merupakan suatu kegansan. Kadang-kadang gastrinoma merupakan bagian dari suatu kelainan bawaan yaitu neoplasia endokrin multiple. Neoplasia ini merupakan sumber yang berasal dari sel-sel pada kelenjar endokrin yang berlainan seperti sel-sel yang menghasilkan insulin pada pancreas.

4. Faktor Predisposisi :a. Bertambahnya usia b. Kebiasaan merokokc. Diet rendah lemakd. Diabetese. Radang pankreas kronikf. Genetik

5. PatofisiologiKanker pancreas hampir 90% berasal dari duktus, dimana 75% bentuk klasik adenokarsinoma sel duktal yang memproduksi musin. Sebagian besar kasus (70%), lokasi kanker pada kaput pancreas, 15-20% pada badan dan 10% pada ekor. Pada waktu di diagnosis, ternyata tumor pancreas relative sudah besar. Tumor yang dapat direseksi biasanya besarnya 2,5-3,5cm. Pada sebagian besar kasus tumor sudah besar (5-6cm), dan atau telah terjadi infiltrasi dan melekat pada jaringan sekitar, sehingga tidak dapat direkseksi. Pada umumnya tumor meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas, melapisi dan melekat pada pembuluh darah, secara mikroskopik terdapat infiltrasi di jaringan lemak peripankreas, saluran limfe, dan perineural. Pada stadium lanjut, kanker kaput pancreas sering bermetastasis ke duodenum, lambung, peritoneum, hati dan kandung empedu. Kanker pancreas pada bagian dan ekor pancreas dapat metastasis ke hati, peritoneum, limpa, lambung dan kelenjar adrenal kiri. Karsinoma di kaput pancreas sering menimbulkan sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi kolestasis ekstra-hepatal. Disamping itu akan mendesak dan menginfiltrasi duodenum, yang dapat menimbulkan peradangan di duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan kauda, lebih sering mengalami metastasis ke hati danke limpa.

6. Klasifikasia. Tumor pada kaput pankreas : Tumor ini menyebabkan obstruksi duktus koledokus tempat saluran yang berjalan melalui kaput pankreas untuk bersaru dengan duktus pankreatikus dan berjalan pada ampula fater ke dalam duodenum.Obstruksi aliran getah empedu akan menimbulakn gejala ikterusb yaitu feses yang berwarna pekat dan urine yang berwarna gelap.

b. Tumor pulau langerhans pankreas : Pankreas terdiri dari pulau-pulau langerhans yaitu kumpulan kecil sel-sel yang mengeksresikan produknya langsung ke dalam darah dan dengan demikian merupakan bagian dari sistem endokrin.Paling tidak ada 2 tipe tumor sel pulau langerhans yang telah diketahui yaitu tumor yang meneksrisikan insulin dan tumor yang tidak meningkatkan sekresi insulin.

c. Tumor ulserogenik : Sebagian tumor pulau langerhans berhubungan dengan hipersekresi asam lambung yang menimbulkan ulkus pada lambung,duodenum,dan bahkan jejuneum.Hipersekresi tersebut bisa terjadi begitu hebat sehingga sekalipun rekseksi parsial lambung sudah dilakukan tapi masih tersisa cukup banyak asam yang menimbulkan ulserasi lebih lanjut.Apabila terjadi kecendrungan untuk terjadinya ulkus lambung atau duodenum kemungkinan adanya tumor ulserugenik

7. Komplikasia. Kanker pancreasb. DM type 2c. Kolelitiasisd. Kolesistitis

8. Manifestasi klinisRasa nyeri,ikterus atau keduanya terdapat pada lebih dari 90% pasien,seiring dengan penurunan berat badan,gejala tersebut dipandang sebagai tanda-tanda klasik karsinoma pancreas.Manifestasi ini mungkin baru tampak setelah penyakitnya memasuki stadium yang sangat lanjut.Tanda-tanda lain menyangkut penurunan berat badan yang cepat,mencolok,dan progresif.Disamping gangguan rasa nyaman atau nyeri yang samar-samar pada abdomen pada bagian atas atau bagian bawah gangguan ini susah dijlaskan dan tidak disertai gangguan fungsi gastrointestinal. Gangguan rasa nyaman tersebut menyebar sebagai rasa nyeri yang menjengkelkan kebagian tengah punggung dan tidak berhungungan dengan postur tubuh dan aktivitas. Penderita karsinoma pancreas sering merasakan bahwa serangan nyerinya dapat dikurangi jika ia membungkuk, rasa nyeri tersebut acap kali bertambah p0arah ketika ia berbaring terlentang. Ini dapat bersifat progresif dan hebat sehingga memerlukan penggunaan preparat analgesic narkotik. Serangan nyeri ini sering terasa lebih berat pada malam harinya. Sel-sel ganas dari kanker pankreas sering terlepas dan masuk kedalam rongga peritoneum sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya metastasis. Asites umunya terjadi. Suatu tanda yang sangat penting jika ada adalah timbulnya gejala-gejala defiisiensi insulin yang terjadi atas glukosuria, hyperglikemia dan toleransi glukosa yang abnormal. Diabetes dapat menjadi tanda dini karsinoma pankreas. Makan sering meningkatkan nyeri epigastrium dan gambaran ini biasanya sudah terjadi beberapa minggu sebelum munculnya ikterus serta pruritus. Pembuatan voto seri gastrointestinal memperlihatkan deformitas organ visera didekat pankreas yang disebabkan oleh massa pankreas yang terjepit itu.Nyeri di bagian epigastrium, berat badan turun, timbulnya ikterus (kaput pancreas), anoreksia, perut penuh, kembung, mual, muntah, intoleransi makanan, nyeri disekitar umbilikus dan badan melemah. Pada tumor di korpus dan kauda penkreas , nyeri terletak di epigastrium. Namun terutama di hipokondrium kiri dan kadang menjalar ke punggung kiri, serangan hilang timbul. Timbulnya ikterus akibat adanya duktus koledukus. Kadang juga terjadi perdarahan pada gastrointestinal. Perdarahan tersebut terjadi karena adanya erosi duodenum yang disebabkan oleh tumor pancreas, dan dapat juga dikarenakan adanya steatorea dan gajala dibetes militus.Gizi kurang, pucat, lemah, kulit ikterik (kuning kehujauan), pruritus, hepatomegali, kandung empedu membesar, masa epigastrium, splenomegali, asites (berarti sudah terjadi invasi tumor ke peritoneum), tromboplebitis, edema tungkai, cairan asites bersifat hemoragik.

9. Pemeriksaan Fisika. Inspeksi: abdomen terlihat buncit namun badannya kurusb. Palpasi: teraba masa pada abdomenc. Auskultasi: bising usus meningkatd. Perkusi: 10. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan penunjang yang digunakan untuk menegakkan diagnosis kanker pancreas antara lain : dari pengambilan darah yang perlu di perhatikan adalah serum lipase, amylase dan glikosa darah.kadar limpase lebih sering meningkat bila di bandingkan serum amylase. Karsinoma di kaput pancreas sering menyebabkan sumbatan di saluran empedu, karena itu perlu di periksa tes faal hati. Dapat ditemukan karena kenaikan kadar serum bilirubin, terutama kadar serum bilirubin konugasi (direk), fosfatase alkali, dan kadar kolesterol. Pemeriksaan darah rutin umumnya masih dalam batas normal, hanya LED yang meningkat kalau ditemukan pasien animea, baru terlihat penurunan kadar Hb dan hematokrit. Petanda tumor CEA (carcinoembryonic antigen) dan Ca 19-9 (Carbohydrate antigenic determinant 19-9), pemeriksaan tinjapada pasien dengan ikterus akibat bendungan, tinjanya mengandung lemakyang busuk, gastroduodenografi, duodenografi hipotonis, ultrasonografi, CT (Computed Tomography), Skintigrafi pancreas, (magnetic resonance imaging) MRI, (Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatico Graphy) ERCP, ultrasonografi endoskopik, angiografi, (positron emission tomography) PET, bedah laparaskopi dan biopsy.1. Pemeriksaan USG2. CT Scan3. pemindai CT4. EARCP5. Pemeriksaan kolangiografi6. Pemeriksaan angiografi11. Prognosis Pada penderita tumor pankreas biasanya ditemukan pada saaat terdignosis stadium lanjut dan tidak dapat direseksi ketika tumor tesebut ditemukan pertama kali kenyataannya karsinoma pankreas memiliki keberhasilan angka hidup kurang dari 5 tahun paling rendah bila dibandingkan pada 60 lokasi kanker lainnya.

12. Terapi atau Tindakan PenangananTindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika kita ingin mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun demikian, terapi bedah definitif (yaitu,eksisi totalisi) sering tidak mungkin dilaksanakan karena pertumbuhan yang sudah begitu luas ketika tumor tersebut terdiaknosis dan kemungkinan terdapatnya metastase khususnya ke hepar, paru-paru dan tulang. Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan paliatip.13. penatalaksanaanTindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika kita ingin mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun sering tidak mungkin dilaksanakan karena pertumbuhan yang sudah meluas ketika tumor tersebut terdiagnosis dan kemungkinan terdapatnya metastase khususnya di hepar, paru-paru dan tulang. Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan valiatif. Meskipun tumor pankreas mungkin resisten terhadap radiasi standar, pasien dapat diterapi dengan radioterapi dan kemoterapi. Jika pasien mengalami pembedahan terapi radiasi intraokuratif dapat dilakukan untuk memberikan radiasi dosis tinggi pada jaringan tumor dengan cedera yang minimal pada jaringan lain. Terapi radiasi intra okuratif dapat pula mengurangi rasa nyeri. Implantasi interstisia sumber radio aktif juga dapat dilakukan meskipun angka komplikasinya tinggi. Pemasangan stent bilient yang besar dan dilakukan secara perkutan atau melalui endokoskopi dapat dilakukan untuk mengurangi gejalan ikterus. Penelitian kini sedang dilaksanakan untuk mengkaji efek preparat pankreas.

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

Pengkajian1. Identitas pasien2. Status kesehatana. Status Kesehatan saat inib. Status Kesehatan Masa laluc. Riwayat Penyakit Keluargad. Diagnosa Medis dan Therapy

3. Pola Kebutuhan Dasar Manusiaa. Pola Nafas b. Pola Nutrisi (Makanan dan Minuman)c. Pola Eliminasi d. Pola Aktivitas dan Latihan e. Pola Tidur dan Istirahatf. Pola Berpakaiang. Pola Rasa Nyamanh. Pola Kebersihan Dirii. Pola Rasa Aman j. Pola Komunikasi (Hubungan dengan orang lain)k. Pola Beribadahl. Pola Produktivitas (Fertilisasi, Libido, Menstruasi, Kontrasepsi, dll)m. Pola Rekreasin. Kebutuhan Belajar

4. Pemeriksaan Fisika. Keadaan Umumb. Tanda- tanda Vital

Diagnosa keperawatanDX 1 : Gangguan pola napas b/d distensi diafragma DX 2 : Nyeri akut b/d penekanan obstruksi pancreasDX 3 : Defisit vulume cairan dan elektrolit b/d pengeluaran yang berlebih DX 4 : Pemenuhan nutrisi kurang dari keb. Tubuh b/d pemasukan asupan oral yang tidak adekuatDX 5 : Intoleransi aktifitas b/d kelemahanDX 6 : Kurang pengetahuan b/d status kesehatan, prognosis, dan kebutuhan pengobatan

Rencana keperawatanNoDx TujuanIntervensiRasional

1.Gg. Pola napas b/d distensi abdomen ditandai dengan tidak maksimalnya pola nafas.setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x24 jam diharapkan pernapasan pasien normal dengan KH:-pasien tidak mengalami sesakTinggikan posisi kepala 30o

Dorong latihan napas dalam

Ubah posisi secara periodik

Berikan oksigen tambahan

Auskultasi suara nafas, catat adanya suara ronchiMendorong pengembangan diafragma / ekspansi paru optimal & meminimalkan tekanan isi abdomen pada rongga thorakMeningkatkan ekspansi paru

Meningkatkan pengisian udara seluruh segment paru

Memaksimalkan sediaan oksigen untuk pertukaran dan penurunan kerja napasRonchi merupakan indikasi adanya obstruksi atau smapasme laringea yang membutuhkan evaluasi dan intervensi yang cepat dan tepat.

2.Nyeri akut b/d penekanan obstruksi pankreas ditandai dengan distensi pada abdomen.Setelah diberikan tindakan keperawata selama 3x24jam diharapkan nyeri berkurang / terkontrol dengan KH:-TTV normal-pasien melaporkan nyeru hilang atau terkontrol.

Kaji tanda-tanda adanya nyeri baik verbal maupun nonverbal, catat lokasi, intensitas(skala 0-10) dan lamanya.

Letakkan pasien dalam posisi supinasi.

pertahankan bel pemanggil dan barang yang sering digunakan dalam jangkauan yang mudah

ajarkan teknik relaksasi (nafas dalam), dan pengalihan nyeri (menonton tv, mengajak mengobrol)Bermanfaat dalam mengevaluasi nyeri, menentukan pilihan intervensi, menentukan efektivitas terapi.

Mencegah hyper ekstensi .

Membatasi ketegangan, nyeri pada daerah abdomen.

Teknik relakasai dapat mengalihkan perhatian pasien terhadap nyeri.

3Defisit volume cairan dan elektrolit b/d pengeluaran yang berlebih Ditandai dengan diareSetelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan pemenuhan cairan dan elektrolit terpenuhi dengan KE:-pasien tidak mengalami dehidrasi. Kaji TTV

Berikan intake cairan sesuai kebutuhan

Observasi berat badan dan torgor kulit pasienTTV bermanfaat untuk mengetahui keadaan umum pasien

Memenuhi kebutuhan cairan lebih cepat

Indikator pisiologi lanjut dari dehidrasi dan kurannya nutrisi

4Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh ditandai dengan anoreksiaSetelah diberikan tindakan keperawatan selama 3x24jam diharapkan nutrisi cairan pasien terpenuhi dengan KH:-mualmuntah ()diare ()-BB dapat di pertahankanBerikan makanan dalam porsi kecil tapi sering

Anjurkan oral higine 2 kali sehari

Obs. Berat badan & turgor kulit pasienUntuk meningkatkan selera makan pasien

Untuk mengurangi mual muntah

Indikator fisiologi lanjut dari dehidrasi dan kurangnya nutrisi

5Intoleransi aktivitas b/d kelemahan ditandai dengan distensi abdomenSetelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 diharapkan pasien dapat beraktivitas dengan normal dengan KH:Pasien tidak mengeluhkan adanya intolerasi aktifitasEvaluasi respon pasien terhadap aktivitas, catat peningkatan kelelahan & perubahan TTV

Berikan lingkunag tenang & batasi pengunjung. Dorong penggunaan manajement stres

Bantu pasien memilih posisi yang nyaman untuk istirahatMenetapkan kemampuan pasien beraktivitas

Menurunan stres & rangsangan berlebihan, meningkatkan istirahat

Pasien mungkin nyaman dengan kepala ditinggikan

6Kurang pengetahuan b/d perubahan status kesehatan,prognosis penyakit dan cara pegobatan ditandai dengan cemasSetelah diberikan askep selama 3x24 jam diharapkan pasien mengerti tentang penyakit yang dideritanya dengan kriteria hasil pasien tdak cemas Berikan informasi tentang penyakit yang diderita

Evaluasi tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnyaAgar pasien mengetahui informasi tentang penyakitnya

Agar kita mengetahui seberapa pengatahuan pasien tentang penyakitnya

EvaluasiDX 1: Pola napas normalDX 2: Nyeri dapat teratasiDX 3: Defisit volume cairan cairan dan elektrolit teratasiDX 4: Pasien tidak mengalami malnutrisiDX 5 : Pasien tidak mengeluhkan adanya intolerasi aktifitasDX6: Pengetahuan pasien tentang penyktnya bertamabah

DAFTAR PUSTAKABrunner dan Suddarth, 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2. EGC : Jakarta.Sylvia, 2005. Patofisiologis Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. EGC : Jakarta.Doengoes. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC : Jakarta.Nursalam. 2006. ASKEP Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pencernaan. EGC : Jakarta.Corwin. 2000. Buku Saku Patofisiologi. EGC : Jakarta.