LP ANC
description
Transcript of LP ANC
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE
A. DEFINISIAntenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dan ibunya. (Manuaba, 2010 : 110).
PemeriksaanAntenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2010).
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan professional (dokter spesialis kebidanan,dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilanya sesuai dengan standart pelayanan antenatal yang meliputi 7T yaitu timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri , pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) lengkap, pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan, test terhadap penyakit menular seksual, temu wicara (konseling dan pemecahan masalah)
(Saifuddin, 2002 : 90).
Asuhan Antenatal (Antenatal Care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Lily Yulaikhah, 2009:67)
Menurut DepKes RI (2007) pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap individu yang berseifat preventive care untuk mencegah terjadinya masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin. Pelayanan antenatal merupakan upaya kesehatan perorangan yang memperhatikan precisi dan kualitas pelayanan medis yang diberikan.B. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkankesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.B. Tujuan Khusus
a. Mengenal dan menangani sedini mungkin yang tedapat saat kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, dan kala nifas.c. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. (Manuaba, 2010 : 111).
Sedangkan menurut Saifuddin (2002 ; 90) tujuan Asuhan Antenatal adalah:
Mamantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan atau pembedahan. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan dengan normal dan pemberian ASI eksklusif. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.C. PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL
Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut George Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil antara lain:
a. Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai dengan peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik. Peningkatan vaskularisasi, kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali sebagai tanda Chadwick, Goodell dan Hegar.
b. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar), pigmentasi kulit dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin (hCG) digunakan sebagai dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic somatotropin (Human Placental Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan metabolik yang mengiringinya.
Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam perkembangan sistem alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan sensasi noduler pada payudara. Chorionic somatotropin dan kedua hormon ini menyebabkan pembesaran payudara yang disertai dengan rasa penuh atau tegang dan sensitif terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama kehamilan), pembesaran puting susu dan pengeluaran kolostrum (mulai terlihat atau dapat diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12 minggu). Hipertrofi kelenjar sebasea berupa tuberkel Montgomery atau folikel disekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua bulan pertama kehamilan. Pembesaran berlebihan dari payudara dapat menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi pada kulit). Selain membesar, dapat pula terlihat gambaran vena bawah kulit payudara.
c. Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami hiperpigmentasi adalah puting susu dan areola disekitarnya serta umumnya pada linea mediana abdomen, payudara, bokong dan paha. Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area atau daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan kembali menjadi normal setelah kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana area hiperpigmentasi akan memudar tetapi guratan pada kulit akan menetap dan berwarna putih keperakan
d. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis. Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan sebagai tanda pasti kehamilan karena berbagai penyebab metabolik lain dapat pula menimbulkan gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal apabila terjadinya tidak lebih dari trimester pertama
Sedangkan menurut , perubahan fisik pada ibu hamil menurut trimester adalah:
1. Perubahan Fisik pada Trimester I
a. Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning sickness tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan menyusui.
c. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
d. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
e. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.
f. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
h. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air
2. Perubahan Fisik pada Trimester II
a. Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.
b. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak nyaman.
c. Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.d. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.e. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap.
f. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
g. Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.h. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak sehingga dapat menimbulkan jerawat
i. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.j. Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama
3. Perubahan Fisik pada Trimester III
a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma/tulang iga ibu.
d. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandungan kencing ibu hamil.
e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.D. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL
Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut trimester adalah:
1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran baru
3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif)h. Libido menurunE. JADWAL PEMERIKSAAN ANTENATAL
Dengan memperhatikan tujuan pengawasan antenatal dijadwalkan pemeriksaan sebagai berikut:A. Pemeriksaan pertama : Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.B. Pemeriksaan ulang
1)Setiap bulan sampai umur kehamilan 6-7 bulan.
2)Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan.
3)Setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi persalinan.
c.Pemeriksaan khusus jika terdapat keluhan keluhan tertentu.
Menurut Sarwono (2006:90) setiap ibu hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan secara periode Antenatal :
a.Satu kali kunjungan pada trimester pertama (sebelum 14 minggu)
b.Satu kali kunungan pada trimester kedua (antara 14-28 minggu)
c.Dua kali kunjungan pada trimester ketiga (antara 28 - 36 sesudah minggu ke 36)
Menurut Manuaba (2010 : 114) jadwal antenatal Care adalah sebagai berikut:
a.Trimester I dan II
1)Setiap bulan sekali
2)Diambil data tentang laboraturium
3)Pemeriksaan ultrasonografi
4)Nasehat diet tentang empat sehat lima sempurna, tambahan protein gr/kg= 1 telur/hari.
5)Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan, komplikasi kehamilan.
6)Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari terjadinya komplikasi kehamilan dan imunisasi tetanus.
b.Trimester III
1)Setiap dua minggu sekali, sampai ada tanda kelahiran
2)Evaluasi data laboraturium untuk melihat hasil pengobatan
3)Diet 4 sehat 5 sempurna
4)Pemeriksaan ultrasonografi
5)Imunisasi tetanus II
6)Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi hamil trimester ketiga
7)Rencana pengobatan
8)Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana harus datang untuk melahirkan.F. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL
Dalam pelaksanaan operasionalnya, dikenal Standar Minimal Pelayanan Antenatal 7T, yang terdiri dari:
1. Timbang berat badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid) lengkap
5. Pemberian tablet zat besi, minimal 90 hari selama kehamilan
6. Test terhadap penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan malaria7. Temu wicara/ (konseling) dalam rangka persiapan rujukan
G. PEMERIKSAAN ANTENATALPemeriksaan kehamilan terbagi dalam:a. Anamnesa
Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil meliputi:
1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu)
2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk memeriksakan kehamilan atau ada masalah lain
3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:
HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)
Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)
Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan
Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan
6. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi: Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu, persalinan premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan dengan tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau operasi caesar)
Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska persalinan
Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature, perdarahan, siapa yg menolong
Riwayat hipertensi
Melahirkan janin dengan BB 4 kg
Nifas dan laktasi
Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau mati, bila mati umur berapa & penyebabnya
Masalah-masalah lain yg dialami
7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau HIV/AIDS, malaria, status imunisasi TT, dll.
8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit menular, dll
9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:
Status perkawinan Riwayat KB
Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini
Dukungan keluarga
Pengambil keputusan dalam keluarga Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan perhatian pada vitamin A dan zat besi
Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga
Beban kerja & kegiatan sehari-hari
Tempat melahirkan & penolong yg diinginkanMenentukan Taksiran Persalinan Untuk siklus 28 hari:
HPHT (+7), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
Untuk siklus 35 hari:
HPHT (+14), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
Rumus tersebut tidak dapat digunakan apabila:
1. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid
2. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi
3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama meliputi komonen:
1. Pemeriksaan Luara. Pemeriksaan umum
Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe
Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi, dan pernapasan
Oedema
TB
BB
Reflek
Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb, golongan darah dan urine rutin
b. Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi Kepala dan leher
Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting susu (simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan pemeriksaan setelah usia kehamilan >28 minggu)
Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut, linea alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae gravidarum, & bekas luka operasi
Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan condyloma
Anggota bawah: cari varises, oedema, luka
Palpasi
Periksa raba dilakukan untuk menentukan:
Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan
Letak anak dalam rahim
Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu: (Manuaba, 1998)Leopold 1 Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil Menentukan tunggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus Konsistensi fundus
Leopold 2 Menemukan batas samping rahim kanan-kiri Menentukan letak punggung janin Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold 3 Menentukan bagian terbawah janin Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk atau masih goyang
Leopold 4 Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil
Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh janin sudah mask pintu atas panggul
Mengukur usia kehamilan dengan TFU:
TFU (cm) = tua kehamilan dalam bulan 3,5 cm
Auskultasi
Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengar bunyi jantung janin, bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, dan bising usus,2. Pemeriksaan DalamPemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan trimester III untuk menentukan keadaan panggul
Pemeriksaan Antenatal Ulangan
Yang dimaksud dengan kunjungan ulang yaitu setiap kunjungan pemeriksaan antenatal yg dilakukan setelah kunjungan pemeriksaan antenatal pertama. Kinjungan ulang lebih diarahkan untuk mendeteksi kompliaksi-komplikasi, mempersiapkan kelahiran, dan mendeteksi kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terarah serta penyuluhan bagi ibu hamil.
Pemeriksaan antenatal ulangan meliputi:
Riwayat kehamilan sekarang: gerak janin, setiap masalah atau tanda bahaya, keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan, kekhawatiran-kekhawatiran lain
Pemeriksaan fisik: BB, TD, pengukuran TFU, palpasi abdomen untuk mendeteksi kehamilan ganda, maneuver Leopold, bunyi jantung janin, menghitung taksiran BB janin
Pemeriksaan laboratorium:khususnya terhadap protein dalam urin, pemeriksaan laboratorium lainnya dilakukan apabila ada indikasi
Ringkasan Penilaian dan Penanganan Ibu Hamil
Variabel Penilaian & PenangananKunjungan IKunjungan IIKunjungan IIIKunjungan IV
1. Penilaian antenatal:
Riwayat kehamilan
Riwayat kebidanan
Riwayat kesehatan
Riwayat sosial
Pemeriksaan umum
Pemeriksaan kebidanan (luar)
Pemeriksaan kebidanan (dalam)
Pemeriksaan laboratorium
-
-
-
jika ada indikasi
-
Jika ada indikasi
-
-
-
Jika ada indikasi
-
Jika ada indikasi
-
-
-
Jika ada indikasi
Cek Hb & periksa lab lain jika ada indikasi
2. Penanganan:
Pemberian Tetanus Toksoid
Pemberian tablet tambah darah
Konseling umum
Konseling khusus
Perencanaan persalinan
Perencanaan penanganan komplikasiSesuaikan
90 hari
Jika ada indikasi
-
Sesuaikan
Memperkuat
Jika ada indikasi
-
Sesuaikan
Memperkuat
Jika ada indikasi
Sesuaikan
Memperkuat
Jika ada indikasi
c. DiagnosaSetelah dilakukan anamesa & pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan diagnosa. Selain itu dapat pula diketahui:
Hamil atau tidak
Primi atau multigravida
Usia kehamilan
Janin hidup atau mati
Janin tunggal atau kembar
Letak anak
Anak intra atau extrauterin
Keadaan jalan lahir
Keadaan umum penderita
d. Prognosa
Prognosa atau ramalan persalinan dibuat setelah ditegakkan diagnose. Prognosa persalinan dapat diperkirakan apakah akan berjalan normal dan lahir spontan atau sulit dan berbahaya.e. Terapi
Tujuan terapi pada ibu hamil adalah untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya dalam kehamilan & menjelang persalinan. Berikan konseling pada ibu hamil mengenai kehidupan waktu hamil, hygiene dan gizi, pemeriksaan antenatal, tanda-tanda bahaya, dll.
H. SKOR POEDJI ROKHJATI
Skor awal ibu hamil:
1. Terlalu muda hamil 16 th
: 2
2. Terlalu tua hamil I 35 th
: 4
Terlalu lambat hamil, kawin 4 th
: 4
3. Terlalu lama hamil lagi 10 th
: 44. Terlalu cepat hamil lagi 2 th
: 4
5. Terlalu banyak anak, 4/lebih
: 4
6. Terlalu tua umur 35 th
: 4
7. Terlalu pendek 145 cm
: 4
8. Pernah gugur kehamilan
: 4
9. Pernah melahirkan dengan:
Tarikan tang/vakum
: 4 Uri dirogoh
: 4
Diberi infuse/transfuse
: 8
10. Pernah operasi Caesar
: 411. Bengkak pada muka, tungkai, hipertensi: 4
12. Hamil kembar 2/lebih
: 4
13. Hamil kembar air/hidroamnion
: 4
14. Penyakit pada ibu hamil
Kurang darah
: 4
Malaria
: 4
TB paru
: 4
Payah jantung
: 4
DM/kencing manis
: 4
PMS
: 415. Bayi mati dalam kandungan
: 4
16. Kehamilan lebih bulan
: 4
17. Letak sungsang
: 8
18. Letak lintang
: 8
19. Perdarahan dalam kehamilan ini
: 8
20. PEB/kejang
: 8
Bila skor 14, disarankan untuk bersalin di Rumah Sakit atau di Sp.OGF. PATHWAY ANCTrimester IKonsepsi
Fertilitas
Implantasi
Embryogenesis
Maturasi janin
Perubahan pada ibu
Perubahan psikologis
Perubahan fisiologis
Krisis situasional, perub.psikologis, ketidakstabilan hormon
GIT
Instabilitas hormone
Asam lambung meningkat
Rasa sebah/mual
Muntah
Intake makanan menurun
Perub.nutrisi kurang dari kebutuhanSist.kardio vascular
Peningkatan TD
Sakit kepala
Nyeri
Sist.urinaria
Penekanan vesika urinaria karena pembesaran uterus
Frekuensi BAK meningkat
Gangguan eliminasi urin
Kebersihan genital menurun
Kelembaban meningkat
Resiko infeksi
Ansietas
Perub.proses keluargaPerubahan peran sebagai calon ibu
Koping individu tdk efektif
Trimester II
TRIMESTER II
Perubahan fisiologis
Perubahan psikologis
Sist.endokrin
Inotropik
Hiperpegmintasi
Perub.body image
Perub.cardiac output
Resiko cidera janin & maternalSist.kardiovaskular
Sekresi aldosteron meningkat
Retensi H2O & Na+
volume plasma meningkatTD meningkat
Sakit kepala
NyeriSist.reproduksi
Vaskularisasi serviks & vagina
Sensitifitas serviks meningkat
Rangsang seksual
Perub.pola seksualSist.integumen
Estrogen meningkat
Kulit meregang
Striae gravidarum
Perub.body imageSist.GIT
Progesterone meningkat
Saliva & asam lambung meningkat
Peristaltic menurun
Pengosongan lambung lambat
Kembung, mual, muntah
Perub.nutisi kurang dari kebutuhan
Deficit volume cairanMusculosceletal
BB janin meningkat
Postur tubuh berubah
Lordosis berlebihan
NyeriSist.respirasi
Desakan uterus ke diafragma
Ekspansi paru tidak maksimal
Gangguan pola nafasKrisis situasionalProses adaptasi
Persiapan anggota baru dlam keluarga
Ansietas
Perub.peran
Trimester IIITRIMESTER III
Perubahan fisiologisPerubahan psikologis
Pembesaran uterus
Sistem endokrin
Retensi H2O & Na+Persiapan melahirkan
Perub.skelet & persendian
Berat uterus menigkat
Perub.pusat gravitasi tubuh
Menekan saraf sekitar
Pelepasan mediator nyeri (prostaglandin, histamin)
NyeriMenekan paru
Ekspansi paru menurun
Gangguan pola nafasUrine output menurun, volume plasma meningkat, tekanan hidrostatik menurun
Edema ekstremitas
Kelebihan volume cairanVasokontriksi pembuluh darah
TD meningkat
Hipertrofi ventrikel
Penurunan cardiac output
Resiko cidera janin & maternalPrimi:kurang pengetahuan
Ansietas
I. ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL1. Pengkajian
a. Data umum klien dan pasangan
b. Riwayat kehamilan & persalinan yang lalu
c. Riwayat ginekologi
d. Riwayat KB
e. Riwayat kehamilan saat ini
f. Pemeriksaan fisik
g. Persiapan persalinan
h. Obat-obatan yg dipakai saat ini
i. Hasil pemeriksaan penunjang
2. Diagnosa Keperawatan
TRIMESTER I
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urin
d. Perubahan pola seksual
e. Perubahan proses keluarga
f. Koping individu tidak efektif
TRIMESTER II
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan pola nafas
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko cidera janin
TRIMESTER III
a. Nyeri akut
b. Perubahan eliminasi urin
c. Gangguan pola tidur
d. Kelebihan volume cairan
3. Intervensi Keperawatan
TRIMESTER IPerubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Tujuan
:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam kekurangan nutrisi klien tercukupi
Kriteria hasil:
Nafsu makan klien meningkat
Klien tidak mual dan muntah
Nilai laboratorium (transferin, albumin, dan elektrolit) dalam batas normal
INTERVENSIRASIONAL
Ketahui makanan kesukaan klienMeningkatkan nafsu makan klien
Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupanMemastikan kandungan nutrisi dan kalori pada asupan sesuai dengan kebutuhan klien
Pantau nilai laboratorium, khususnya transferin, albumin, dan elektrolitMenentukan kebutuhan nutrisi dan keefektifan terapi
Timbang BB klien setiap hariMemberikan informasi tentang kebutuhan diet dan asupan nutrisi
Ajarkan keluarga tentang makanan bergizi dan tidak mahalKeluarga dapat membantu pemenuhan nutrisi klien
Ciptakan suasana yang menyenangkan untuk makanMeningkatkan nafsu makan
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antiemeticUntuk mengontrol mual dan muntah
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis zat gizi yang dibutuhkan klienJumlah kalori dan jenis zat gizi yang tepat dan sesuai kebutuhan akan dapat menyeimbangkan nutrisi klien
TRIMESTER IIGangguan pola nafas
Tujuan
:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam waktu 1x24 jam, klien menunjukkan keefektifan pola nafas
Kriteria hasil:
Klien menunjukkan kemudahan dalam bernafas
Ekspansi dada simetris
Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
Bunyi nafas tambahan tidak ada: wheezing (-), ronkhi (-)
RR dalam batas normal (16-20x/menit)
Klien mampu menggambarkan rencana untuk perawatan di rumah
INTERVENSIRASIONAL
Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan usaha respirasiMengetahui perkembangan kondisi klien
Auskultasi bunyi nafas, perhatikan area penurunan/tidak adanya ventilasi dan adanya bunyi nafas tambahanMengetahui adanya kelainan dalam pernafasan klien
Posisikan klien semi fowlerUntuk memaksimalakan ventilasi
Informasikan kepada klien dan keluarga tentang teknik relaksasi untuk meningkatkan pola pernafasanAgar klien dapat melakukannya di rumah
TRIMESTER III
Kelebihan volume cairan
Tujuan
:
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam kelebihan volume cairan dapat teratasi
Kriteria hasil:
TTV klien normal
klien terbebas dari edema kaki
tidak ada proteinuriaINTERVENSIRASIONAL
Monitor tanda-tanda vitalJika frekuensi nadi meningkat, TD meningkat, mengindikasikan adanya edema
Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairanMenentukan penyebab edema dan memudahkan untuk intervensi selanjutnya
Monitor indikasi kelebihan cairan (edema)Mengidentifikasi adanya perubahan edema
Kaji lokasi dan luas edemaMengontrol perubahan edema yang terjadi
Monitor berat badan setiap hariMengontrol perubahan edema, mengidentifikasi perubahan volume cairan dalam tubuh
Pertahankan catatan intake dan output yang akuratMengontrol intake dan output cairan, intake dan output yang tidak seimbang akan dapat menyebabkan kelebihan volume cairan
Monitor status nutrisiMengontrol intake dan output nutrisi, intake dan output yang tidak seimbang akan dapat menyebabkan kelebihan volume cairan
Kolaborasi:
Berikan diuretic sesuai interuksiUntuk mengurangi kelebihan cairan pada tubuh
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal. http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007-G59.pdf. Diakses tanggal 18 Juni 2012. Pukul 18.37 WIB.
George Andriaanz. 2008. Asuhan Antenatal. http://www.pkmi-online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf. Diakses tanggal 17 November 2010. Pukul 18.14 WIB.
Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia. Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk Pendidikan Bidan. http://books.google.co.id. Diakses tanggal 18 Juni 2012. Pukul 18.31 WIB.
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22463/4/Chapter%20II.pdf.