LOG.OO02.005.01 BI

56
8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 1/56 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUB SEKTOR PENGELASAN MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR LOG.OO02.005.01 BUKU INFORMASI

Transcript of LOG.OO02.005.01 BI

Page 1: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 1/56

MATERI PELATIHAN BERBASIS

KOMPETENSI

SEKTOR LOGAM MESIN

SUB SEKTOR PENGELASAN

MENGUKUR DENGANMENGGUNAKAN ALAT UKUR

LOG.OO02.005.01

BUKU INFORMASI

Page 2: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 2/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 2 dari 47

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN

PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan

Page 3: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 3/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 1 dari 47

DAFTAR ISI

Daftar Isi1

BAB I PENGANTAR2

1.1..................................................................................................................

Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi2

1.2..................................................................................................................

Penjelasan Modul2

1.3..................................................................................................................

Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)3

1.4..................................................................................................................

Pengertian-pengertian Istilah4

BAB II STANDAR KOMPETENSI5

2.1..................................................................................................................

Peta Paket Pelatihan5

2.2..................................................................................................................

Pengertian Unit Standar5

2.3.........................................................................................Unit Kompetensi yang Dipelajari

2.3.1..........................................................................................  Judul Unit..............................................................................6

2.3.2..........................................................................................

Kode Unit..............................................................................6

2.3.3..........................................................................................

Deskripsi Unit

..............................................................................6

..............................................................................

Page 4: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 4/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 2 dari 47

2.3.4..........................................................................................

Elemen Kompetensi..............................................................................6

2.3.5..........................................................................................Kriteria Unjuk Kerja..............................................................................6

2.3.6..........................................................................................

Batasan Variabel..............................................................................6

2.3.7..........................................................................................

Panduan Penilaian..............................................................................7

2.3.8..........................................................................................

Kompetensi Kunci..............................................................................8

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan............................................................................................

93.2. Metode Pelatihan............................................................................................9

BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI11

BAB V SUMBER -SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIANKOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia............................................................................................46

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan............................................................................................46

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan............................................................................................48

Page 5: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 5/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 3 dari 47

Page 6: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 6/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 4 dari 47

BAB IPENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

• Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikanpengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerjaagar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensidijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.

• Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?

  Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruhketerampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkansecara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul

1.2.1. Desain Modul

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal danPelatihan Individual/mandiri :• Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang

pelatih.• Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh

peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yangdiperlukan dengan bantuan dari pelatih.

1.2.1. Isi Modul

a. Buku InformasiBuku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupunpeserta pelatihan.

b. Buku KerjaBuku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatatsetiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikalmaupun Pelatihan Individual / mandiri.Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihanuntuk mempelajari dan memahami informasi.• Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitorpencapaian keterampilan peserta pelatihan.• Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan

dalam melaksanakan praktik kerja.

Page 7: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 7/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 5 dari 47

c. Buku PenilaianBuku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dantanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :

• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai

pernyataan keterampilan.• Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaianketerampilan peserta pelatihan.• Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untukmencapai keterampilan.• Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada BukuKerja.• Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.• Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.1. Pelaksanaan Modul

Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :• Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan

sebagai sumber pelatihan.• Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam

penyelenggaraan pelatihan.• Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan

dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.• Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.• Memberikan jawaban pada Buku Kerja.• Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.• Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of CurrentCompetency). Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukanuntuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukanpengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akandipersyaratkan untuk belajar kembali.

• Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karenaanda telah :a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan

dan keterampilan yang sama ataub. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang

sama atau

Page 8: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 8/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 6 dari 47

c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan danketerampilan yang sama.

1.4. Pengertian-pengertian Istilah

ProfesiProfesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap,pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperolehdari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja ataupenguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatupekerjaan/jabatan.

StandardisasiStandardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan sertamenerapkan suatu standar tertentu.

Penilaian / Uji KompetensiPenilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melaluiperencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaianserta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai denganmembandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yangdipersyaratkan.

PelatihanPelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untukmencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode danfasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepadapencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

KompetensiKompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspeksikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketigaaspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang

ditetapkan.

Standar KompetensiStandar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit,deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkupserta pedoman bukti.

Sertifikat KompetensiAdalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu

kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan olehLembaga Sertifikasi Profesi.

Page 9: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 9/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 7 dari 47

Sertifikasi KompetensiAdalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian/ uji kompetensi.

Page 10: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 10/56

Page 11: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 11/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 9 dari 47

2.3.1.  Judul UnitMengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur

2.3.2. Kode UnitLog OO02.005.01

2.3.3. Deskripsi UnitUnit ini menggambarkan penggunaan alat ukur berskala, mulai daripemilihan/penyeleksian alat ukur yang tepat, teknik pengukuran yangtepat dan akurat serta pemeliharaan dan penyetelan alat ukur. 

2.3.4. Elemen Kompetensi

1 Menggunakan bermacam-macam alat pengukur untuk

mengukur/menentukan dimensi atau variable

02. Memelihara alat-alat pengukur

2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja

1.1 Menyeleksi alat atau perlengkapan agar mencapai hasil yang

dibutuhkan.1.2 Digunakan teknik pengukuran yang tepat dan benar

1.3 Mengukur secara akurat terhadap instrumen yang berukuran paling

baik.

2.1 Perawatan rutin dan penyimpanan alat yang menjadi tanggung

 jawab

spesifikasi pemilik manufaktur atau prosedur opetasi (kerja) yang

terstandar(SOP).

2.2 Memeriksa dan melakukan penyetelan rutin terhadapalat-alat

misalnya “menyetel ke titik nol”.

2.3.6. Batasan Variabel

Page 12: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 12/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 10 dari 47

Pekerjaan yang dilakukan secara otonom maupun merupakan bagian dari

lingkungan tim. Pekerjaan yang dilakukan di lapangan, bengkel, tempat kerja.

Unit ini meliputi keterampilan mengukur yang membutuhkan aplikasi

langsung dari alat pengukur dan mungkin memanfaatkan pengujian alat

pengukur secara luas. Contoh mungkin termasuk pengukuran dengan

menggunakan seksta, alat pengukur celah, mikrometer, indikator penunjuk,

thermometer, dan alat-alat ukur yang semacamnya. Ukuran yang dilakukan

bisa termasuk: panjang, persegi, bidang datar, sudut, jarak ruangan atau

setiap ukuran lainnya yang dapat di baca dengan analog, digital atau alat

ukur teruji lainnya. Alat-alat elektronik/listrik yang digunakan adalah yang

tidak membutuhkan sambungan atau pemutusan aliran listrik. Ukuran bisa

meliputi ukuran metrik dan imperial. Semua ukuran dilakukan sesuai

prosedur kerja baku. Penyetelan alat pengukur adalah melalui cara eksternal

dan termasuk penyetelan angka nol dan linear. Untuk penggunaan langsung

dari alat pembanding atau pengukuran dasar lihat Unit LOG.OO12.001.01

(Menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar) harus

dicapai.

2.3.7. Panduan Penilaian

1.  Konteks Penilaian

Unit ini dimungkinkan untuk dinilai pada pekerjaan, tidak pada pekerjaanatau kombinasi antara keduanya. Kompetensi-kompetensi yangmeliputi unit ini perlu didemonstrasikan secara individual ataukelompok kecil dari suatu group, lingkungan penilaian perlumenyenangkan bagi peserta.

2. Kondisi Penilaian

Peserta akan disediakan semua alat, perlengkapan, bahan dankebutuhan dokumentasi. Peserta akan diijinkan mengacu padadokumen-dokumen berikut:2.1 Prosedur yang relevan dengan tempat kerja.2.2 Spesifikasi yang sesuai dengan produk dan pembuatan.2.3 Kode-kode Standar Petunjuk-petunjuk dan sumber bahan-bahan

yang relevan.2.4 Peserta akan diperlukan untuk:

2.4.1 Berkomunikasi dengan lisan atau dengan metodekomunikasi lain, menjawab pertanyaan penilai.

Page 13: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 13/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 11 dari 47

2.4.2 Mengenal tekanan kerja yang dapat melevelkanPekerjaan itu dalam penguasaan kompetensi yang sesuai.

2.4.3 Memberi petunjuk tiap masalah pekerjaan dan bukan

pekerjaan yang berhubungan dengan unit ini, penilai harusyakin bahwa peserta dapat menguasai dan konsistenmelakukan seluruh elemen dalam unit ini sesuai spesifikasikriteria, termasuk pengetahuan yang diperlukan.

3. Aspek kritisUnit ini dapat dinilai bersamaan dengan setiap unit lainnya yang

berhubungan dengan pekerjaan individu maupun unit lain yangmemerlukan latihan keterampilan dan pengetahuan yang tercakupdalam unit ini. Kompetensi dalam unit ini tidak dapat diminta hinggasemua prasyarat telah dipenuhi.

 

4. Catatan khususSelama penilaian setiap individu akan:4.1 mendemonstrasikan praktek kerja yang aman di setiap waktu.4.2 mengkomunikasikan informasi tentang proses, peristiwa maupun

tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab untuk memastikanlingkungan kerja yang aman dan efisien.

4.3 bertanggung jawab atas kualitas pekerjaan mereka sendiri.4.4 merencanakan tugas-tugas dalam segala situasi dan meninjau

kembali persyaratan tugas sebagaimana mestinya4.5 melakukan semua tugas menurut prosedur operasi (kerja) yangterstandar (SOP)

4.6 melakukan semua tugas sesuai spesifikasi.4.7 menggunakan teknik-teknik mesin, praktek, proses dan prosedur di

tempat kerja yang dapat diterima, tugas-tugas terkait akandiselesaikan dalam kerangka waktu yang layak sehubungandengan aktivitas di tempat kerja yang khas.

2.3.8. Kompetensi Kunci

NO KOMPETENSI KUNCITINGKA

T

1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisainformasi

2

2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1

3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas

2

4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1

5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2

Page 14: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 14/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 12 dari 47

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 2

Page 15: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 15/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 13 dari 47

BAB IIISTRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yangsedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akanbertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlumerencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannyadengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan/perencanaana. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahapbelajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi prosesbelajar Anda.b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperolehberhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah andamiliki.d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajarana. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yangterdapat pada tahap belajar.

b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkanpengetahuan Anda.

Pengamatan terhadap tugas praktik a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatihatau orang yang telah berpengalaman lainnya.b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yangAnda temukan.

Implementasia. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

PenilaianMelaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

3.2. Metode Pelatihan

 Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapakasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Belajar secara mandiri

Page 16: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 16/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 14 dari 47

Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual,sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajardilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiapsaat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secarateratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun prosesbelajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesikelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli daritempat kerja.

Belajar terstrukturBelajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yangdilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnyamencakup topic tertentu.

Page 17: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 17/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 15 dari 47

BAB IVMATERI UNIT KOMPETENSI

Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur

1. SISTEM PENGUKURAN

Kualitas produk merupakan masalah yang tidak bisa diabaikan, oleh

karenanya pengetahuan tentang pengukuran yang dilakukan terhadap benda

kerja merupakan produk yang sangat vital dalam menjamin kualitas dari

produksi yang dihasilkan. Pengetahuan tentang pengukuran yang dimaksud

adalah pengetahuan teknik untuk melakukan pengukuran atas bagian-bagian

dan suatu benda hasil produksi, baik mengukur dimensi ataupun sifat

geometris, berat, temperatur, kekerasan dari suatu produk atau parts mesindengan alat dengan cara yang tepat, sehingga hasil pengukurannya

dianggap sebagai hasil yang paling dekat dengan ukuran sesungguhnya.

1.1 Klasifikasi Pengukuran

Untuk mendapatkan pengukuran dengan tepat, dituntut adanya

pengetahuan dan kemampuan mengoperasikannya yang memadai dan

kemampuan untuk membedakan berbagai sistem pengukuran sesuai dengan

spesifikasi/geometris benda yang akan diukur. Dengan kata lain setiap orangyang bekerja dalam bidang teknik harus mengetahui teknik pengukuran yang

mempunyai ruang Iingkup tentang bagaimana cara menggunakan alat ukur

dengan benar dan pengetahuan lain yang berkaitan erat dengan masalah

pengukuran. Hanya saja penggunaan alat ukur tersebut juga akan

dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya :

- Besar benda yang akan diukur,

- kondisi (fisik) benda yang akan diukur,- posisi benda yang akan diukur,

- Tingkat ketelitian yang direncanakan

- efesien

- dsb

Dalam praktiknya pengkuran dapat diklasifikasikan antara lain ;- Panjang- Berat

- Temperatur- Sudut

Page 18: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 18/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 16 dari 47

- Kerataan

1.1.1 Mengukur Panjang

Bagian yang termasuk pada klasifikasi pengukuran panjang adalah; diameter

tebal

tinggi

lebar

melingkar.

Untuk mengukur panjang dapat digunakan beberapa alat ukur, seperti:

mistar baja, meteran gulung, jangka sorong, jangka kaki, jangka bengkok,

pengukur ketinggian, dan alat ukur lainnya. Alat ukur ini termasuk pada

pengukuran langsung. Dimana hasil pengukurannya dapat dibaca langsung

pada alat ukur tersebut. Semua alat ukur tersebut hanya dibedakan oleh

kapasitas alat ukur dan bentuk benda yang akan diukur.

Gambar 1 : Penggaris panjang 6 inchi, 12 inchi, 30 milimeter 

Gambar 2 : Meteran gulung dengan panjang 5 meter 

Page 19: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 19/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 17 dari 47

Gambar 3 : Vernier Caliper (Jangka Sorong)

Gambar 4 : Mikrometer dengan kapasitas ukur 0 – 25 mm

1.1.2 Mengukur Berat

Gambar 5 : Neraca pengukur berat 

Banyak tipe yang digunakan dalam mengukur berat suatu benda

pembacaan skala secara digital maupun secara manual. Demikian juaga

halnya dalam menghitung suatu berat benda juga tergantung kepada

dimensi benda yang diukur dan kapasitas dari alat ukur tersebut.

1.1.3 Mengukur Temperatur

Page 20: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 20/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 18 dari 47

Gambar 6 : Termometer 

Pengukuran temperatur dapat digunakan termometer atau alat yang

sejenisnya. Alat ini dalam pembacaannya tidak memerlukan suatu teknik

yang khusus.

1.1.4 Pengukur kerataan (Straiht gauge)

Pengukur kerataan (Straiht gauge) Dial Indicator digunakan Dial Indicator

untuk mengukur perbedaan ketinggian/set up mesin dan juga dapat

digunakan untuk mengukur kerataan.

Gambar 7 : Pengukur kerataan

1.1.5 Mengukur Sudut ( Angle Measure)

Gambar 8 : Bevel protractor 

Page 21: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 21/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 19 dari 47

Busur sudut (Protractor ) digunakan untuk menandai/mengukur suatu

sudut atau kemiringan benda kerja. Alat lain yang juga dapat digunakan

yaitu kombinasi set (vernier , Protractor)

1.2 Unit Pengukuran dan Konversi 

Sistem pengukuran yang digunakan khususnya dalam bidang teknik adalah

sistem matrik dan ada juga yang menggunakan sistem imperial

(pembagaian dalam satuan Inggeris) khususnya pengukuran panjang,

berat, dan temperatur. Dasar dari unit pengukuran dalam bidang

keteknikan adalah:

Besaran Metrik imperial

Panjang

 Temperatur

Berat

meter (m)

Celcius (oC)

kilogram (kg)

feet

Fahtenheit

pound

1.2.1 Panjang

Mengukur panjang suatu benda merupakan pengukuran yang dimulai

dengan menarik garis dari sutu titik ke titik ke dua dengan lurus atau dapatdikatakan suatu garis lurus. Jika pengukuran yang dilakukan terhadap garis

tengah lingkaran atau diameter pada adasarnya adalah menarik garis lurus

dari sisi pertama ke sisi yang lain

Dalam sistem matrik unit yang sering digunakan dalam ilmu teknik dalam

mengukur panjang adaah milimeter (mm ). Dimana 1000 mm sama dengan

I m

1000 mm = 1 m

 Jika pengukuran yang sangat panjang satuan yang digunakan adalah

kilometer. Dimana 1000 meter sama dengan satu kilometer.1000 m = 1 km

diameter (panjang)

PANJANG

Page 22: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 22/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 20 dari 47

Pada sistem Imperial, feet merupakan satauan yang digunakan untuk

mengukur panjang dalam bengkel (workshop) dan sebagian industri

pemesinan. Pengukuran panjang yang ukuran pendek digunakan satuan

inchi (in atau “)

12” = 1 ft

Satuan lain yang digunakan dalam pengukuran panjang dalam sistim

imperial adalah yard (yd) dan mile

3 ft = 1 yd

5280 ft = 1 mileSatuan yang digunakan dalam satuan metrik dan imperial dapat dihitung

dengan sistim konversi faktor. Beberapa bengkel (workshop) teknik untuk

memudahkan dalam menerjemahkan/pembacaan ukuran digunakan tabel

konversi.

Dalam praktiknya konversi antara ukuran metrik ke ukuran imperial atau

sebaliknya, hasil konversi untuk metrik digunakan dua angka debelakang

koma sedangkan untuk imperial digunakan 3 angka debelakang koma.Untuk konversi milimeter ke inchi, I in = 25,4 mm

Konversi 10 mm ke inchi.

10 mm : 25,4 = 0,394”

Konversi 44,45 mm ke dalam satuan inchi,

44,45 mm : 25,4 = 1,75”

Konversi 2” ke mm

2” X 25,4 = 50,8 mmPengukuran yang menggunakan satuan imperial ukuran yang ditulis sering

menggunakan bilangan pecahan seperti2

1” jika ukurannya kurang dari

satu.

Ukuran pada satuan inchi ditulis tidak menggunakan

bilangan berkoma/desimal tetapi dengan bilangan

pecahan.

Page 23: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 23/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 21 dari 47

Konversi8

3  inchi ke bilangan desimal

3 : 8 = 0,375 “

 Jika ukuran bilangan bulat dengan pecahan ( contoh 11/2 “). Untuk

memudahkan dalam konversi bilangan ini dapat dilakukan dengan cara

menjadikan bilangan pecahan kedalam bilangan berkoma. Contoh:

Konversi 111/16” ke dalam mm

Penyelesaian;

11/16” 11 : 16 = 0,688”111/16” = 1,688”

1,688” X 25,4 = 42,88 mm

Konversi feet ke meter dan milimeter, 1 m = 3,2808 ft

3’ : 3,2808 = 0,91441 m

= 914,41 mm

Bentuk konversi yang sering digunakan dalam bengkel (workshop) adalah

bengan cara memisahkan konversi antara bilangan bulat dengan bilangan

pecahan

Contoh;

Konversi 21/2” ke dalam Inchi

Penyelesaian;

1/2” = 12.7 mm

2” = 50,8 mm

21/2” = 63,50 mm

Konversi 12,54 mm ke inchi

Penyelesaian;

10 mm = 0,3937”

2 mm = 0,0787”

Page 24: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 24/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 22 dari 47

0,54 mm = 0,0213”

12,54 mm = 0,4937”

Tabel: Konversi bilangan desimal, pecahan dalam milimeter dan inchi

Page 25: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 25/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 23 dari 47

Page 26: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 26/56

Page 27: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 27/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 25 dari 47

Satuan untuk mengukur/menimbang berat yang digunakan dalam sistem

metrik adalah gram (g), kilogram (kg), dan ton. Konfersi gram ke

kilogram dan kilogram ke ton adalah;

1000 g = 1 kg

1000kg = 1 ton

Pada sistim imperial satuan untuk mengukur berat adalah ounce (oz),

pound (lb), dan ton (t).

16 oz = 1 lb

2240 lb = 1 t

Perubahan kilogram ke pound, satu kilogram = 2.2046 pound

Konversi 80 kg ke pound

80 kg X 2,2046 = 176,4 lb

Perubahan kilogram ke pound, satu kilogram = 2.2046 pound

Konversi 80 kg ke pound

80 kg X 2,2046 = 176,4 lb

Perubahan pound ke kilogram, satu poung = 1/2.2046 kilogram

Konversi 210 pound ke kg

210 pound : 2,2046 = 95,3 kg

Perubahan gram ke ounce, satu gram = 28,35 ounce (oz)

Konversi 17,6 ounce ke gram

17,6 oz x 28,35 = 498,96 gr

Perubahan ounce ke gram, satu ounce = 1/28,35 ounce (oz)

Konversi 453,6 gr ke oz

453,6 gr: 28,35 = 16 oz

Page 28: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 28/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 26 dari 47

2. Penggunaan alat ukur

2.1. Macam-macam Alat Ukur dan Penggunaannya

2.1.1. Mistar Baja

Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan

dan bagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan

ukuran, ada yang dalam satuan inchi, sentimeter dan ada pula yang

gabungan inchi dan sentimeter/milimeter.

Gambar 9 : Mistar baja metrik dan imperial 

Fungsi lain dari penggunaan mistar baja antara lain:

- mengukur lebar

- mengukur tebal serta,

- memeriksa kerataan suatu permukaan benda kerja.

Di samping mistar baja (steelrule) dapat dipergunakan untuk mengukur

dan menentukan batas-batas ukuran juga biasa dipergunakan sebagal

pertolongan menarik garis pada waktu menggambar pada permukaan

benda pekerjaan. Setiap menarik. garis hanya dilakukan satu kali, lihat

Gambar 10:

Gambar 10 : Mengukur garis menggunakan mistar baja

Page 29: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 29/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 27 dari 47

Mistar baja juga dapat digunakan untuk mengukur diameter luar secara

kasar. Dalam pelaksanaannya harus dibantu dengan menggunakan alat

ukur lain seperti jangka bengkok dan bagian diameter dalam diperlukan

bantuan jangka kaki.

2.1.2. Meteran Lipat

Meteran lipat ini biasanya terbuat dari bahan aluminium atau baja. Dilihat

dari segi konstruksinya sebelumnya merupakan gabungan dan mistar baja

dengan sambungan engsel pada setiap ujungnya. Mengingat kemungkinan

ausnya engsel dan ketidaktirusan garis pengukuran sewaktu melakukan

pengukuran, maka meteran lipat tidak akan memberikan hasil yang Iebih

baik dibandingkan dengan pengukuran mistar baja biasa.

2.1.3. Meteran Gulung

Mal ukur ini dibuat dan pelat baja yang Iebih tipis dari ada mistar baja.

Sifatnya lemas/lentur sehingga dapat digunakan untuk mengukur bagian-

bagian yang cembung dan menyudut seperti: mengukur panjang, keliling

bidang Iengkung (bundar). Sepanjang mistar ini terdapat ukuran-ukuran

satuan inchi dan metrik. Meteran gulung dapat digunakan dari 1 meter

sampai 30 meter. Pada ujungnya terdapat kait yang gunanya untuk

mengait ujung benda kerja sehingga mendapat ukuran yang tepat.

Penggunaan alat ukur ini tidak untuk pengukuran yang tepat sekali

(presisi).

Page 30: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 30/56

Page 31: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 31/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 29 dari 47

Gambar 13 : Macam-macam jangka kaki

1.1.6 Pengukur Sudut

Pengukur Sudut terdiri dari mistar baja dan rumah yang terbuat dan besi

tuang. Pada rumah ini terdapat garis-garis ukur yang menunjukkan besar

sudut dalam derajat, dan bagian ini dapat diputar setelah dikendorkan baut

pengikatnya, demikian pula mistarnya dapat dipasang dan dilepas dan

rumahnya.

Fungsi Pengukur Sudut

- Memeriksa mengukur sudut.

- Menarik garis.

- Memeriksa kerataan permukaan.

Macam-macam pengukur sudut

1. Busur baja (Steel Engineer Protractor)

Busur baja dapat digunakan untuk mengukur sudut Iangsung pada skala

ukurannya, tetapi hanya dapat mengukur sampai I (satu) derajat, oleh

karenanya biasa digunakan untuk memperkirakan harga sudut secara

kasar.

Gambar 14 : Bevel protractor 

2. Busur bilah (Universal Bevel Protractor)

Page 32: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 32/56

Page 33: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 33/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 31 dari 47

12 garis, demikian pula ke arah kiri terdiri 12 garis yang sama. Ini berarti

selisih garis pada skala derajat dengan garis pada skala menit adalah I

derajat 12 = 5 menit, berarti busur bilah ini dapat mengukur sampai pada

batas terkecil 5 menit. Dengan kata lain bila garis pertama di sebelah

kanan 0 se garis dengan garis di atasnya (pada skala derajat), maka

kelebihari ukuran tersebut adalah 1 x S menit = 5 menit, dan bila garis ke

2 sama dengan 2 x 5 menit = 10 menit.

Gambar 16 : Busur ketelitian 5`dan pembacaan 320 15`

Pemeliharaan pengukur sudut

Untuk mendapatkan usia pakai yang relatif lama, perlu adanya rawatan

dan pemeliharaan dengan baik melalui langkah-Iangkah;

a. Setelah dipakai bersihkan alat ini dani debu atau kotoran.

b. Berikan pelumasan bagi bagiari yang bergesen/bergerak sepenlunya,

atau olesi/lumasi dengan vaseline seluruh bagiannya secukupnya.

c. Simpanlah pada tempat yang telah disediakan (kotak kayu/plastik)

dalam keadaan teratur.

1.1.6 Jangka Sorong (Vernier Caliper )

 Jangka Sorong (Vernier Caliper ) atau mistar sorong adalah mistar yang

digunakan untuk:

mengukur dimensi luar dan suatu benda dengan pertolongan rahang

ukurnya. Pengukuran dimensi luar tersebut antara lain:

- panjang,

- lebar,

- tebal, dan- diameter luar

Page 34: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 34/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 32 dari 47

Kapasitas pengukuran dengan menggunakan jangka sorong bermacam-

macam dan tergantung kebutuhan atau penggunaan jangka sorong itu

sendiri diantaranya:

1. Kapasitas 150 mm ketelitian 0.05 mm

2. Kapasitas 200 mm ketelitian 0.02 mm

3. Bahkan ada yang berkapasitas sampai 1000 mm

Gambar 17 :

Bagian-bagian jangka sorong

Penggunaan Bagian-bagian Jangka Sorong :

A. Nama Bagian - Bagian B. Kegunaan

1. Tanduk tetap dan geser 1. Mengukur diameter dalam2. Rahang geser dan

tetap

2. Mengukur diameter luar dan tebal

suatu benda3. Baut pengikat 3. Mengunci rahang geser4. Batang geser 4. Untuk mengeser arah kiri dan

kanan5. Skala nonius 5. Mengukur hingga 0 ,0 5 mm6. Batang kedalaman 6. Mengukur kedalaman suatu lubang7. Mistar 7. Membaca ukuran

1.1.7 Mikrometer

Tanduk Tetap

Batang kedalaman

2 4 10861 3 5 7 13 1411 12 15 16 1702 4 61 3 5

84

100 2 4 86

1/128"

Tanduk Geser 

Mur Pengikat

Mistar 

Batang Geser 

Skala Nonius

Rahang Tetap

Rahang Geser 

Page 35: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 35/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 33 dari 47

Mikrometer adalah suatu alat ukur yang mempunyai ketelitian tinggi,

digunakan pada pengerjaan-pengerjaan yang mempunyai ketepatan dan

keakuratan yang tinggi. Melihat dari konstruksinya, mikrometer berfungsi

untuk megukur dimensi luar dari suatu benda kerja seperti tebal, diameter

dan panjang benda kerja.

Batasan atau kapasitas dari pengukuran pada mikrometer ini tergantung

kepada seberapa besar atau seberapa panjang poros geser yang dimiliki

oleh mikrometer tersebut. Biasanya kapasitas pengukuran alat ini dapat

mengukur dengan teliti dalam satuan metris sampai 1/1000 mm dan dalamsatuan inch dapat mengukur dengan tetiti sampai 1/2560”.

Adapun nama-nama bagian mikrometer ialah sebagai berikut :

1. Landasan (anvil)

2. Poros Geser (spindel)

3. Pengunci (lock nut )

4. Tabung (sleeve)

5. Tabung Putar (thimble)

6. Racet (rechet )

7. Rangka (frame)

Gambar 18 : Bagian-bagian mikrometer 

Dilihat dari fungsi atau kegunaannya mikrometer terdiri dari beberapa

macam antara lain;

1). Mikrometer luar (Out Side micrometer ).

Fungsinya adalah untuk mengukur diameter luar, lebar, tebal dan

benda kerja.

2). Mikrometer dalam (In Side Micrometer ).

Fungsinya adalah untuk mengukur diameter dalam suatu benda kerja.

3). Mikrometer kedalaman (Depth Micrometer ).

Fungsinya adalah untuk mengukur kedalaman alur atau kedalaman

diameter benda kerja.

4). Mikrometer ulir (Thread Micrometer ).

Page 36: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 36/56

Page 37: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 37/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 35 dari 47

Batang pengukur tinggi dilengkapi dengan pembagian ukuran terkecil

sampal 1 mm dan 1/20”. Begitu pula sorong pembagi mempunyaipembagian terkecil sampai 0,01 mm dan 0.001”. Sorong pembagi dapat

disetel naik-turun menurut ukuran tinggi yang diperlukan.

2.2 Tingkat Ketelitian Alat Ukur

2.2.1 Menentukan Tingkat Ketelitian Alat Ukur

 Tingkatan ketelitian alat ukur akan sangat ditentukan oleh skala yang ada

pada alat ukur itu dan perbandingan antara benda ukur dengan yangdiukur sama/mendekati harga.

Pengertian teliti di sini adalah;

a. Teliti yang dihubungkan dengan hasil suatu pengukuran persis atau

mendekati sama dengan ukuran tertentu, misalnya pada suatu alat

diberikan ukuran (ukuran diameter dalam pisau gigi), lalu kita cek alat

tersebut dengan mistar ingsut, ternyata hasil pengukuran yang

diperoleh sama dengan ukuran yang tertera pada alat tersebuf, makahal ini disebut teliti.

b. Teliti dihubungkan dengan proses pengukuran. Jika alat tersebut diukur

dengan alat yang sama dan ketelitian yang berbeda misalnya alat

dengan ketelitian 0,1 mm dan 0,02 mm, maka hasilnya kemungkinan

berbeda. Perbedaan 1 atau 2 skala untuk abat ukur yang teliti akan

menghasilkan ukuran yang berbeda, jika dilakukan dengan prosedur

pengukuran yang fidak tepat.Dari contoh di atas dapat diambil kesimpulan, kata teliti dihubungkan

dengan hasil pengukuran dan benda ukur;

Makin sesuai/mendekati antara hasil pengukuran dengan harga

dan benda yang diukur maka, hasil pengkuran tersebut akan

makin teliti (mempunyai ketelitian tinggi).

Untuk membaca hasil pengukuran dari suatu alat ukur, terlebih dahulu

harus ditentukan tingkat ketelitian (kecermatannya) dan sifat alat ukurtersebut.

Page 38: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 38/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 36 dari 47

Dalam menentukan ketelitian dari suatu alat ukur sebaiknya terlebih dulu

pemakai alat ukur tersebut mengetahui sifat-sifat dari alat ukur itu.

Sifat-sifat alat ukur;

1. Kemudahan baca (readibility )

Hasil pengukuran memberikan langkah kemudahan dalam ketika

dibaca.

2. Rantai kalibrasi/mampu usut (traceability )Alat ukur harus dapat dan mempunyai alat ukur standar yang dipakai

untuk mengkalibrasi.

3. Kepekaan (sensivity )

Disamping mampu mengukur, alat ukur itu juga harus dapat

membedakan perubahan kecil dari benda ukur. Kepekaan dari suatu alat

ukur ditentukan oleh mekanisme pengubah dan harganya dapat

diiketahui dengan cara membuat grafik antara harga yang diukur

dengan pembacaan skala.

4. Kestabilan nol ( zero stability)

 Jika alat ukur kembali pada posisi semula maka harus dapat kembali

pada posisi nol.

contoh, Menentukan ketelitian jangka sorong:

Panjang skala nonius pada rahang geser 9 mm, yaitu lurus pada setrip

ke 9 dari rahang tetap. Banyaknya setrip pada rahang gerak 10, maka

 jarak 1 setrip adalah 0,9 mm. Sedang 1 setrip pada rahang tetap adalah

1 mm, sehingga selisihnya = 1-0,9 = 0,1mm. Jadi mistar ingsut tersebut

mempunyai ketelitian 0,1 mm.

 Jika panjang skala nonius 19 mm dan banyak setrip pada skala nonius

20, maka jarak 1 setrip skala nonius 19/20 mm, sedang jarak 1 setrip

pada rahang tetap 1 mm. Maka ketelitian mistar ingsut tersebut adalah

1 - 19/20 mm = 1/20 mm atau 0,05 mm. Untuk mistar ingsut yang

memiliki panjang skala nonius 40 mm dan banyak setripnya 49 bagian,

dimana ketelitian mistar ingsut tersebut adalah 1 - 49/50 mm = 1/50mm atau 0,02 mm.

Page 39: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 39/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 37 dari 47

Hal serupa dapat juga dilakukan alat ukur yang lain, biasanya pada alat

ukur tersebut telah tertera/dituliskan tingkat ketelitian dari suatu alat

ukur. Bagi pemakai tidak perlu lagi untuk mencari atau menemukantingkat ketelitian dari suatu alat ukur tersebut

Berbeda dengan halnya pada alat ukur yang hanya mempunyai sklala

utama saja misalnya, mistar baja, meter gulung, alat ukur ini tidak

mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi atau dapat juga disebut

pengukuran kasar.

2.2.2 Pembacaan Hasil Pengukuran.

Dilihat dari alat ukur yang digunakan, pembacaan hasil pengukuran akan

sangat ditentukan oleh kebersihan alat ukur, cara penempatan sensor ukur

atau mulut ukur, posisi angka nol dan kesejajaran mulut ukur (jika

mempunyai dua mulut ukur), posisi sewaktu melakukan pengukuran dan

sebagainya.

Faktor penting yang harus diperhatikan dalam mendapatkan pengukuran

yang baik adalah kemampuan dari operator atau sipengukur dalam

membaca skala dan mengerti akan tingkat ketelitian suatu alat ukur.

Dimana dengan jenis alat ukur yang sama belum tentu mempunyai tingkat

ketelitian yang sama pula.

Contoh:Pengukuran jangka sorong imperial dengan tingkat ketelitian skala utama

1/16” dan skala nonius 1/128”. Pembacaan/penunjukan ukurannya 1

3/128”

Dalam sistim matrik (milimeter), harga satu garis dalam skala nonius

adalah 0.1mm, pembacaan pada skala menunjukkan : 26 + 0,9 mm = 26,9

mm. Tanda panah menunjukkan batasan ukuran yang diharapkan.

Page 40: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 40/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 38 dari 47

Skala utama 1” Skala utama 26 mm

Nonius 0 + 3/128” Nonius 0 mm

Pembacaan 1 3/128” Pembacaan 26 mm

Skala nonius pada mikrometer seharga 0,01 mm dan skala utama seharga

1mm dan 0.5 mm

Pembacaan ukuran pada mikrometer:

8.00 skala utama milimeter

0.50 skala utama setengah milimeter

0.25 tabung nonius

8.75 pembacaan ukuran

Ukuran milimeter 

setengah milimeter 

Page 41: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 41/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 39 dari 47

Penunjukan skala

pengukuran

1 bagian =1/40” atau

0,025”

2 bagian = 1/20” atau

0,050”

3 bagian 3/40” atau 0,075”4 bagian 1/10” atau 0,100”

Mikrometer dengan sistim pengukuran imperial (inchi) dengan tingkat

ketelitian 1/1000”, di mana jarak satu garis ke garis lainnya seharga 1/1000”,

atau 0,001” pada skala nonius. dan skala utama seharga 1/10”. Dengan

pembagi skala Pembacaan ukuran

0.300 1/10”,

0.050 1/40”,

0.013 1/1000” x 13,

0.363” Pembacaan

3. APLIKASI PENGUKURAN

Page 42: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 42/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 40 dari 47

Banyak cara yang dilakukan oleh juru teknik dalam melakukan proses

pengukuran semuanya itu bertujuan untuk mendapatkan hasil pengukuran

seakurat mungkin. Hal tersebut akan sangat tergantung pada jenis, bentuk,

posisi bahkan temperatur dari benda ukur ataupun alat ukur yang digunakan.

Sesuai dengan jenis-jenis pengukuran yang biasa dilaksanakan, maka alat

ukur pun ada beberapa jenis dengan cara pemakaian yang berlainan.

Berdasarkan sifatnya alat ukur ukur itu dapat dibagi:

1. Pengukuran langsung yaitu dengan menggunakan alat ukur

langsung, hasil pengukuran dapat langsung dibaca alat ukur

tersebut. Contoh; mikrometer, jangka sorong, mistar ukur, dsb.

2. Pengukuran tak langsung, yaitu pengukuran menggunakan alat

ukur tidak langsung, alat ukur jenis pembanding atau pembantu

dan standar. Hasil pengukuran diukur olah ukur langsung.

3. Pengukuran dengan kaliber batas (limit gage) yaitu pengukuran

menggunakan alat ukur batas/kaliber. Pengukuran ini tidak

menentukan ukuran suatu dimensi dengan pasti, melainkan hanya

menunjukkan apakah dimensi tersebut terletak di dalam atau di

luar daerah toleransi. Cara pengukuran seperti ini dimaksudkan

untuk mempercepat pemeriksaan atas produksi masal, dan alat

ukur yang digunakan adalah jenis kaliber GO dan NO GO gauges.

4. Pengukuran dengan cara membandingkan yaitu pengukuran

dengan cara ini tidak menentukan dimensi ataupun toberansi suatu

benda ukur secara langsung. Pengukuran dengan cara ini

menggunakan perbandingan dengan bentuk standar misalnya

untuk pengecekkan/pemeriksaan bentuk konis.

3.1 Alat Ukur Sederhana

3.1.1 Jangka Bengkok 

Mengukur benda bulat dengan jangka bengkok, pastikan kaki jangkamenempel pada benda yang diukur dengan dengan tekanan sedang. Gerak-

gerakan jangka itu untuk

Page 43: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 43/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 41 dari 47

“mempertimbangkan” impitahnya itu, apakah terlalu keras ataukah terlalutemah. Impitan yang baik ialah bila jangka itu dapat terlepas atau melupcur

ole

beratnya sendiri. Lakukan beulang-ulang dengan posisi yang berpindah-pindah untuk benda batang bulat.

Ketika dilakukan pengukuran, hendaknya jangka dipegang pada

bagian sendinya

Mengukur benda dengan jangka bengkok

Impitkan kedua kakinya pada benda kerja dengan tekanan sedang. Gerak-

gerakan jangka itu untuk “mempertimbangkan” impitahnya itu, apakah

terlalu keras ataukah tenlalu Iemah. Impitan yang baik ialah bila jangka itu

dapat terlepas atau meluncur oleh beratnya sendiri.

Gambar 20 : Mengukur benda bulat menggunakan jangka bengkok 

Gambar 21 : Mengukur tebal benda

 Jika jarak pengukuran kurang besar ketukanlah perlahan-tahan pangkal

 jangka itu pada landasan dengan cara ini, kedua kakinya akan meregang.

Sebaliknya jika bukaan kaki jangka terlalu besar ketukkan bagian sisi

 jangka.

Page 44: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 44/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 42 dari 47

Gambar 22 : Cara menambah dan mengurangi bukaan kaki jangka bengkok

Cara mengukur dan pembacaan ukuran

Untuk mengetahui hasil pengukuran, tempatkan salah satu kaki jangka itu

pada ujung mistar baja dan kaki lainnya pada garis-garis ukuran mistar

tersebut. Adalah keliru bila kedua kaki jangka itu ditempatkan di tengah-

tengah mistar sehingga hasil pengukuran tidak tepat.

Gambar23 : Membaca hasil pengukuran jangka bengkok menggunakan mistar ukur 

Page 45: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 45/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 43 dari 47

3.1.2 Jangka Kaki

Pengukuran dengan jangka kaki

Bila kita mengukur benda kerja, maka kedua kaki itu kita gerak-gerakan

maju mundur. Tekanan kaki tersebut harus tepat. tidak boleh tenlalu keras

dan jangan pula terlalu lemah. Bila terlalu keras, ukuran yang dihasilkan

akan lebih besar daripada yang sebenarnya, karena waktu jangka itu

dikeluarkan dan lubang yang diukur akan mengeper/mengembang ke luar.

Mengeluarkan kaki jangka dan lubang yang diukur tidak boleh secara tegak

lurus, melainkan harus diininingkan sedikit sehingga kedua kaki itu tidak

bergesek pada benda kerja. Hal ini agar tidak merusak kaki jangka maupun

benda kerja.

Gambar 24 : Mengukur diameter lubang dengan jangka kaki

Membaca atau menentukan ukuran dengan menggunakan alat ukur lain

seperti mistar, mikrometer dan alat ukur lain dengan cara menempatkan

kaki jangka pada garis ukur atau skala yang ada pada alat ukur

Page 46: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 46/56

Page 47: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 47/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 45 dari 47

2. Buka mulut ukur dengan menggeser peluncur.

a. Apabila hendak mengukur tebal benda kerja, tempatkan kedua mulut

ukur (rahang bawah) di antara objek ukur dengan rapat dan tepat.

b. Apabila hendak mengukur lebar celah benda kerja, tempatkan kedua

mulut ukur (rahang atas) di antara celah benda kenja dengan rapat

dan tepat.

c. Apabila hendak mengukur kedalaman lubang bertingkat atau bagian

bertingkat, tempatkanlah lidah ukur menyentuh dengan rapat dan

tepat pada bagian yang bertingkat.

3. Penekanan hendaknya tidak tenlalu kuat.

4. Pengukuran jangan menggunakan ujung rahang, tetapi diusahakan agar

masuk ke dalam.

5. Setelah posisi pengukuran tepat, kencangkanlah baut pengikat

kemudian baca hasil pengukurann

 Ukuran dalam Ukuran kedalaman

Page 48: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 48/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 46 dari 47

Gambar 27 : Jangka Sorong dan Penggunaannya

3.2.2 Mikrometer

Memeriksa ketepatan Ukuran :

Sebelum mikrometer digunakan untuk pengukuran pada benda sebaiknya

periksa dahulu ketepatan ukurannya. Caranya adalah sebagai berikut:

- Rapatkan poros geser pada alasnya (untuk mikrometer 0:25 mm) atau

dengan mal/blok ukur (untuk mikrometer lebih dan 25 mm).

- Kemudian lihatlah ganis ukur pada tabung putar.

- Jika garis 0 pada tabung segaris dengan garis 0 pada tabung putar, berarti

keadaan mikrometer itu baik.

- Jika kedudukannya tidak tepat, maka hal ini harus diperbaiki dengan kunci

khusus.

Pada setiap kotak mikrometer terdapat kunci dan sebuah mal. Kuncitersebut dimasukkan ke dalam lubang kecil tabung ukur, lahu putarlah kekanan atau ke kiri sesuai dengan kedudukan yang tidak tepat tadi sehinggake dua garis yang berangka 0 tadi segaris.

Gambar 28 : Memeriksa ketepatan ukuran.

Cara memeriksa micrometer :

Page 49: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 49/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 47 dari 47

Untuk mempertahankan usia pemakaian suatu alat ukur (mikrometer) ini

harus dirawat/dipelihara dengan langkah-langkah sebagai berikut

a. Bersihkan mikrometer dan kotoran.

b. Berikan pelumasan bagian-bagian yang bergeser/bergerak (terutama

ulirnya) dan bagian peraba (sensor) supaya tidak berkarat.

c. Simpanlah pada tempat yang sudah disediakan (kotak plastik / kayu)

dalam keadaan baik.

Cara memegang mikrometer yang benar

Gambar 29 : Cara memegang dan mengukur denganmenggunakan mikrometer 

Satu tangan : benda kerja bebasKelingking dan jari manis tangan kanan memegang mikrometer, jari

lainnya memutar tabung putar atau racet hingga menyentuh benda ukur.

 Tangan kiri memegang benda kerja. Untuk menghindari tekanan yang

berlebihan pada benda yang diukur, maka putarlah racet hingga terdengar

bunyi “klik” dua kali ( maksimal tiga kali ).

Page 50: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 50/56

Page 51: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 51/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 49 dari 47

Gambar 32 : Posisi pengukur tinggi terhadap benda yang

diukur/ditanda/dilukis

Menarik garis-garis sejajar dan mendatar dengan alat pengukur tinggi,

benda kerja diletakkan di atas bantalan rata dan sejajar yang diletakkan di

atas pelat datar. Tangan kiri menekan benda pekerjaan, sedangkan tangan

kanan mendorong alat pengukur tinggi yang kemudian terlukislah garis-

garis yang sejajar pada batas-batas ukuran yang telah ditentukan.

Gambar 33 : Menarik garis sejajar dan mendatar 

Menarik garis sejajar saling berpotongan berpotongan tegak lurus, dalam

pelukisannya sama dengan menarik garis sejajar hanya saja kedudukan

benda kerja diatur/dirubah dari posisi mendatar ke posisi tegak atau berdiri

Gambar 34 : Menarik garis saling berpotongan

Page 52: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 52/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 50 dari 47

Gb. 34: Menarik garis sejajar saling berpotongan

3. Perawatan alat ukur

Perawatan alat ukur harus selalu dilakukukan agar kepresisian alatukur terjamin.Hal-hal yang perlu dilakukan adalah :

1. Selesai dipakai alat ukur harus selalu dibersihkan dengan kainyang lembut atau tissu bila perlu cuci dengan wash bensin2. Alat ukur harus selalu disetel ketitik nol

3. Sebelum disimpan alat ukur dilapisi anti karat4. Simpan alat ukur ditempat yang aman dan kondisinya tidakboleh menumpuk5. Suhu ruangan 20 ̊ C

Page 53: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 53/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 51 dari 47

BAB IVSUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN

UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

PelatihPelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalahuntuk :a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.

 b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalamtahap belajar.

c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untukmenjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.

d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahanlain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.

e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika

diperlukan.

PenilaiPenilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian ditempat kerja. Penilai akan :

a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan

proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaikidan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.

c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja/sesama peserta pelatihan  Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumberdukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajardengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalammembangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapatmeningkatkan pengalaman belajar Anda.

Page 54: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 54/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 52 dari 47

Sumber-sumber Perpustakaan

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung prosespembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman

Belajar ini.

Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :1. Buku referensi (text book)2. Lembar kerja3. Diagram-diagram, gambar4. Contoh tugas kerja

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untukmembantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatuunit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaansumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, denganmengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lainyang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikandalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :

 Judul: Pengkuran (Modul)Pengarang: Drs. SulipanPenerbit: Technical Education Development

Centre Tahun Terbit:

1998

 Judul: Pengenalan Alat-Alat Ukur Pengarang: Drs. Suha MadsuhaPenerbit: Technical Education Development

Centre

  Tahun Terbit 1998

 Judul: Petunjuk Kerja Bangku IPengarang: Abo Soedjana, R. Suasdi K Penerbit: PT. Rora Karya

 Tahun Terbit 1978

 Judul: Dasar pengukuran

Pengarang:

Penerbit:BSDC

Page 55: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 55/56

Materi Pelatihan Berbasis KompetensiSektor Logam Mesin Sub Sektor Pengelasan

Kode ModulLOG.OO02.005.01

 Judul Modul: Mengukur dengan Menggunakan Alat UkurBuku Informasi Versi: 08-05-2006

Halaman: 53 dari 47

Page 56: LOG.OO02.005.01 BI

8/7/2019 LOG.OO02.005.01 BI

http://slidepdf.com/reader/full/logoo0200501-bi 56/56