skripsi bi

27
PEGARUH MEDIA AUDIO VISUAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Kuantitatif Dosen Pengampu: Dra. Sumarwati, M. Pd. Oleh: Nur Salamah Wijayanti K1207026

Transcript of skripsi bi

Page 1: skripsi bi

PEGARUH MEDIA AUDIO VISUAL DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK

CERITA RAKYAT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 SLAWI

KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Kuantitatif

Dosen Pengampu: Dra. Sumarwati, M. Pd.

Oleh:

Nur Salamah Wijayanti

K1207026

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: skripsi bi

DAFTAR ISI

JUDUL ...................................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1

B. Identifkasi Masalah.................................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah................................................................................ 4

D. Perumusan Masalah................................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian..................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian................................................................................... 5

II. LANDASAN TEORI..................................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka...................................................................................... 7

B. Kerangka Berpikir....................................................................................10

C. Hipotesis...................................................................................................11

III. METODE PENELITIAN...............................................................................12

A. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................12

B. Metode dan Desain Penelitian..................................................................12

C. Populasi Sampel dan Teknik Sampling....................................................13

D. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................13

E. Uji Validitas Data.....................................................................................14

F. Teknik Analisis Data................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 3: skripsi bi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebudayaan merupakan salah satu hasil oleh pikir manusia yang mempunyai

manfaat bagi perkembangan suatuu bangsa. Bangsa yang baik adlaah bangsa yang

menjaga kelestarian budayanya karena di dalam kebudayaan terdapat nilai-nilai yang

mampu memberikan kesejahtreraan dan menjadikan suatu bangsa mendapat predikat

bangsa yang berperadaban. Bangsa Inca di Peru terkenal sebgaai salah satu bangsa

berperadaban karena memiliki tradisi yang terjaga dengan baik sejak zaman purba,

begitu pula dengan bangsa Mesir dan Cina yang terkenal sejak dulu karena mereka

memiliki kebudayaan yang terjaga.

Sebgaai bangsa yang terdiri dari berbagai macam suku, bangsa Indonesia

mewarisi banyak kebudayaan lokal yangmenjadi akar kebudayaan nasional. Jika

bangsa Indonesia senantiasa menjaga warisan budaya maka bangsa ini akan dikenal

sebgaai bangsa yang mumpuni di dunia seperti halnya bangsa Mesir dan Cina. Di

dalam budaya terdapat substansi etika, moral, nilai pendidikan sehingga hal itu secara

tidak langsung akan mendidik bangsa Indonesia manjadi bangsa yang beradab.

Bangsa yang beradab tidak tercipta secara instan, akan tetapi tercipta melalui

proses yang panjang. Proses ini dimulai pada tatanan pendidikan terkecil, yaitu

keluarga. Kemudian berkembvangan pada lingkungan yang lebih luas di masyarakat.

Salah satunya dapat diciptakan melalui lingkungan pendidikan formal yaitu sekolah.

Kondisi ini memunculkan asumsi bahwa sekolah merupakan institusi satu-satunya

pencetak kader bangsa.

Di era globalisasi ini, budaya merupakan salah satu warisan yang harus

dlindungi sekaligus bnenteng terhadap masuknya budaya dari luar yang berpengaruh

negatif. Budaya yang sesuai dengan norma dan nilai budaya asli dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari sedangkan budaya yang memberikan dampak negatif

Page 4: skripsi bi

harus ditinggalkan. Bangsa Indonesia boleh mengadposi budaya dari luar selama

budaya itu mampu memperkaya budaya Indonesia serta memberikan manfaat,

misalnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi.

Sastra sebagai salah satu warisan budaya dapat digunakan secara efektif

untuk mendidik dan membentengi bangsa dari pengaruh budaya asing yang tidak

sesuai dengan nilai kehidupan masyarakat Indonesia. Sastra dapat merekam nilai-niai

yang dianggap penting oleh suatu bangsa, seperti nilai moral, etka, sikap, keagaman,

kemasyarakatan, keindahan, kebahasaan, dan sebagainya. Inilai yang membuat sastra

memiliki peranan penting dalam pengajaran.

Pembelajaran cerita rakyat di sekolah dapat melestarikan cerita rakyat yang

semakin lama semakin ditinggalkan masyarakat. Masuknya cerita dari luar negeri

menyebabkan cerita rakyat kurang mendapat tempat di hati orang Indonesia. Melighat

kenyataan bahwa kebudayaan yang ada di Indonesia sangatlah banyak ragamnya,

maka seharusnya masyarakat memandang bahwa cerita rakyat bukan hanya sebagai

cerita pengantar tidur, melainkan sebagai cerita yang sarat makna dan nilai-nilai

pekerti yang luhur. Pengenalan cerita rakyat dari seluruhpenjuru nusantara akan

menjadikan siswa memiliki pemahaman yang sama terhadap kebudayaan

multikultural yang dimiliki bangsa Indonesia.dengan dimikian kebanggaan dan rasa

cinta tanah air terhadap bangsa akan semakin kuat. Mengangkat cerita rakyat sebgaai

materi pengajaran berarti juga mengangkat dan memajukan kebudayaan nasional.

Jadi, pada akhirnya pengetahuan siswa akan budaya Indonesia manjadi luas dan

menjaga cerita rakyat dan budaya daerah dari kepunahan.

Melalui pembelajaran cerita rakyat diharapkan siswa mampu mengambil nilai

moral, nilai etika, nilai religius yang menambah wawasan daninformasi tentang

kepercayaan, pandangan hidup, adat istiadat, dan peradaban bangsa serta nilai-nilai

positif lainnya. Oleh karena itu, Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional

mencantumkan materi cerita rakyat sebagai salah satu materi sastra untuk diajarkan di

SD kelas V.

Page 5: skripsi bi

Demikian halnya dengan siswa kelas V SD Negeri 02 Slawi. Pada mata

pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia, mereka mendapatkan materi tantang cerita

rakyat. Seperti pada uraian sebelumnya peserta didik diharapkan dapat mengambil

nila-nilai yang terdapat dalam cerita rakyat dengan terlebih dahulu mengidentifikasi

unsur cerita rakyat. Secara singkat, pembelajaran cerita rakyat melatih mereka

memiliki kemampuan berbahasa yang memadai.

Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa keterampilan kelas V SD

Negeri 02 Slawi Kabupaten Tegal tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat

dilihat pada proses meupun hasil pembelajaran cerita rakyat. Dilihat pada proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang menunjukkan suasana yang

memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik. Dari kegiatan pembelajaran cerita

rakyat sebelumnya, saat proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat pasif.

Beberapa siswa memang tampak memperhatikan keterangan guru namun tidak sedikit

pula siswa yang menguap, menopang dagu, serta sibuk beraktivitas sendiri dan tidak

memperhatikan penjelasan guru. Sehingga hasil dari pembelajaran tersebut kurang

maksimal.

Pada dasarnya kemampuan untuk memahami sesuatu yang dimiliki oleh

masing-masing siswa tdak ada yang sama, hal ini menunjukkan bahwa pada masing-

masing siswa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan pemahaman

tersebut. Di antara faktor tersebut secara garis besar dapat terbagi menjadi dua faktor

utama, yaitu faktor internal yang ada pada diri siswa meliputi kemampuan awal,

intelegensi, motivasi, dan bakat serta faktor eksternal yang meliputi lingkungan

sekolah, sosial, dan keluarga. Selain itu Gino (1999: 25-26) juga menambahkan

bahwa ada unsur-unsur yang terkait dalam proses belajar, salah satunya berupa alat

belajar di antaranya alat peraga audio-visual. Dari beberapa faktor yang berpengaruh

terhadap kemampuan siswa untuk memahami unsur intrinsik adalah motivasi dan alat

peraga audi-visual.

Dipilihnya media audio visual karena dalam pembelajaran cerita rakyat

dibutuhkan sesuatu untuk memotivasi siswa, daripada siswa hanya sekedar menyimak

Page 6: skripsi bi

guru yang bercerita rakyat cenderung monoton. Diharapkan dengan diterapkannya

media pembelajaran audi visual dapat mengurangi kebosanan, serta dapat menarik

minat siswa sehingga mampu membangun motivasi untuk berpartisi aktif dalam

pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang

timbul, antara lain:

1. Cerita rakyat merupakan salah satu kebudayaan yang harus dilestarikan;

2. Agar siswa dapat mengambil nilai-nilai yang terdapat dalam cerita rakyat dengan

terlebih dahulu mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat;

3. Motivasi belajar memberikan pengaruh terhadap partisipasi aktif dan kemampuan

siswa memahami unsur intrinsik;

4. Media audio visual mampu membangun motivasi siswa.

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang diteliti dapat terarah dan tidak terlalu luas

jangkauannya maka penulis membatasi masalah ini sebagai berikut:

1. Subjek Penelitian

Subjeknya adalah siswa kelas V SD Negeri 02 Slawi Kabupaten Tegal tahun

pelajaran 2009/2010.

2. Objek Penelitian

a. Penggunaan media audio visual untuk membangun motivasi siswa;

b. Masalah motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia, khususnya materi unsur intrinsik cerita rakyat;

c. Kemampuan siswa memahami unsur intrinsik cerita rakyat, dalam hal Ini

agar siswa dapat mengambil nilai-nilai yang terdapat dalam cerita rakyat

dengan terlebih dahulu mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat.

Page 7: skripsi bi

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemahaman unsur intrinsik antara

kelompok yang diberi media audio visual dan kelompok yang tidak diberi media?

2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemahaman unsur intrinsik antara siswa

yang memiliki motivasi belajar tinggi dan yang memiliki motivasi belajar rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara media audio visual dan motivasi belajar dalam

mempengaruhi kemampuan pemahaman unsur intrinsik?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Terdapat tidaknya perbedaan kemampuan memahami unsur intrinsik antara

kelompok siswa yang diberi media audio visual dan yang tidak diberi media;

2. Terdapat tidaknya perbedaan kemampuan memahami unsur intrinsik antara siswa

yang memiliki motivasi belajar tinggi dan yang memiliki motivasi belajar rendah;

3. Terdapat tidaknya interaksi antara media audio visual dan motivasi belajar dalam

mempengaruhi kemampuan pemahaman unsur intrinsik.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh adalah:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian dapat dimanfaatkan:

a. sebagai fakta pembelajaran cerita rakyat menggunakan media audio visual

dapat meningkatkan kemampuan siswa memahami unsur intrinsik cerita

rakyat;

b. referensi penelitian selanjutnya yang berhubungan denga hal pembelajaran

cerita rakyat.

Page 8: skripsi bi

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

a. bagi guru

1) memberikan masukan positif dalam pembelajaran cerita rakyat di sekolah

dasar;

2) memberikan solusi pada kesulitan pelaksanaan pembelajaran cerita rakyat.

b. bagi siswa

1) membantu mengatasi kesulitan pembelajaran cerita rakyat dengan

memanfaatkan media audio visual;

2) menambah motivasi belajar serta pemahaman siswa dalam pembelajaran.

c. bagi sekolah

1) dapat digunakan sebagai alternative model pembelajaran cerita rakyat.

2) memberikan pengalaman bagi sekolah berkaitan dengan kegiatan

penelitian.

d. bagi peneliti

1) melakukan kajian-kajian lebih lanjut untuk menyusun suatu rancangan

pembelajaran cerita rakyat dengan media audio visual yang dapat

dilaksanakan sesuai dengan kondisi sekolah;

2) sebagai penelitian sejenis di masa yang akan datang.

Page 9: skripsi bi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Unsur Intrinsik dalam Cerita Rakyat

a. Hakikat cerita rakyat

cerita rakyat merupakan salah satu dari adat istiadat suatu daerah yang

berupa kisah atau dongeng dan penyebarannya secara lisan. Demikian pula yang

diungkapkan James Danandjaja (1991:5) bahwa folklore atau cerita rakyat

merupakan sebagian kebudayaan yang penyebarannya pada umumnya melalui

tutur kata atau lisan (oral tradition). Kemudian ada juga yang menyatakan cerita

rakyat adalah cerita yang disampaikan secraa lisan di dalam suatu masyarakat,

bisa berbentuk cerita, teka-teki, puisi rakyat, cerita prosa rakyat, dan nyanyian

rakyat.

b. Bentuk-bentuk cerita rakyat

Cerita rakyat atau floklor memiliki tiga bentuk yang berbeda. Brunvand

(dalam James Danandjaja, 1991: 21) menggolongkan floklor ke dalam tiga

kelompok besar berdasarkan tipenya, yaitu: (a) floklor bukan lisan (non verbal

folklore), (b) floklor sebagian lisan (partly verbal folklore), dan (c) floklor lisan

(verbal folklore).

Floklor bukan lisan biasanya berupa hasil kebudayan, seperti: material

(benda atau kerajinan daerah) dan bukan material (kesenian rakyat). Floklor

sebagian lisan adalah campuran antara unsure lisan dan bukan lisan. Floklor ini

biasanya menyangkut adat istiadat dan sejenisnya. Sedangkan folklore lisan ialah

cerita yang disampaikan turun temurun secara tradisional dari mulut k mulut.

Floklor ini dappat berwujud nyanyian, puisi maupun prosa rakyat seperti mite,

legenda, dan dongeng.

Page 10: skripsi bi

c. Fungsi cerita rakyat

Cerita rakyat memiliki fungsi yang beragam dalam kehidupan

masyarakat, fungsi tersebut berbeda-beda sesuai dengan sifatnya. (Bascom dalam

James Danandjaja,1991:9).

Fungsi utama cerita rakyat adalah memberi nasihat. Oleh karena itu,

diharapkan juga bahwa cerita asli Indonesia lebih dikenal, lebih dipahami, dan

lebih dihayati serta dapat diambil menfaatnya yang diantaranya siswa harus

mempelajari unsur-unsur yang terkandung dalam cerita rakyat.

d. Hakikat unsur intrinsik

Sebuah kisah atau cerita rakyat itu mengandung unsur-unsur yang

membangun. Unsur pembangun tersebut dibagi menjadi dua, yaitu unsur intrinsik

dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yangmembangun karya

itu sendiri. Secara umum Burhan (1995: 23) menyebutkan hal-hal yang terdapat

dalam unsur intrinsik adalah tema, amanat, plot atau alur cerita, tokoh dan

penokohan, sudut pandang, dan latar atau setting. Sedangkan menurut TIM

Primagama (2007: 96) yang dimaksud unsur ekstrinsik adalah unsur yang

mendukung dari luar karya itu sendiri. Yang termasuk unsur esktrinsik di

antaranya ialah mengenai riwayat pribadi pengarang dan kehidupan masyarakat

tempat karya sastra itu diciptakan.

2. Hakikat Media Pembelajaran

a. Pengertian media

Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari

kata medium yang secara harfiah berarti perantara. Media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa

sehingga proses belajar terjadi. (Arief Sadiman, 1993:6-7).

Page 11: skripsi bi

b. Fungsi media

Secara umum Arief Sadiman (1993:16-17) mengungkapkan media

pendidikan mempunyai kegunaan sebagai berikut: (1) memperjelas penyajian

pesan agar tidak terlalu bersifat verbalisitis; (2) mengatasi keterbatasan ruang,

waktu, dan daya indera; (3) dapat mengatasi sikap pasif anak didik serta

menumbuhkan motivasi siswa.

Schramm (dalam Gene L, 1984: 16) kemudian menyimpulkan bahwa

siswa yang telah bermotivasi dapat belajar dari media apa saja jika media itu

dipakai menurut kemampuannya dan disesuaikan dengan kebutuhan.

c. Media audio-visiual

Menurut Gino (1999: 25-26) media pembelajaran dapat dibedakan

berdasarkan indera yang dirangsang, yaitu: alat peraga visual, alat peraga auditif,

dan alat peraga audio-visual.

Basuki (2001: 67) juga menyebutkan bahwa dengan karakteristik yang

lebih lengkap dibanding media lain, media audio visual memiliki kemampuan

untuk dapat mengatasi kekurangan dari media audio atau media visual semata.

Karena media ini dapat menampilkan gambar bergerak sekaligus dilengkapi

dengan suara agar pasan atau informasi yang disampaikan mudah ditangkap

siswa dan menambah pemahaman siswa dalam menyimak cerita rakyat.

3. Motivasi Belajar

a. Pengertian motivasi

Menurut Henry (1986:103) motivasi merupakan salah satu butir penentu

keberhasilan seseorang. Karena menurut Gino (1999:23) motivasi adalah bentuk

proses penggiatan seseorang untuk memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan.

Tanpa adanya motivasi, seorang manusia enggan melakukan apapun termasuk

mencapai tujuan hidupnya.

Page 12: skripsi bi

b. Motivasi belajar

Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai

keseluruhan daya penggerak di dalam siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,

yang menjalin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar

sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa dapat dicapai. (Sardiman dalam

Gino, 1999: 37).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seorang siswa yang memiliki

motivasi yang kuat maka akan memiliki energi positif untuk melakukan kegiatan

belajar.

c. Fungsi motivasi

Sudah diketahui bahwa motivasi sebagai daya penggerak di dalam siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar. Senada dengan yang dipaparkan Oemar

Hamalik (2003: 156) bahwa fungsi motivasi adalah untuk mendorong,

menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar.

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran cerita rakyat yang selama ini dilakukan oleh guru masih secara

konvensiaonal dan berpusat pada guru. Guru tampil berbicara di depan kelas untuk

bercerita, kemudian siswa diminta menanggapi tentang kisah dan nilai yang ada

dalam cerita rakyat tersebut.

Metode di atas ternyata masih kurang optimal untuk menumbuhkan minat

dan motivasi siswa dalam memahami unsur intrinsik yang terkandung dalam cerita

rakyat. Akibatnya siswa tidak mengetahui maksud dan tujuan pembelajaran cerita

rakyat dengan maksimal.

Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi pembelajaran cerita rakyat yang dapat

meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran. Pemanfaatn media audio-visual

dalam pembelajaran cerita rakyat yang hendak diterapkan diharapkan mampu

memberikan stimulus agar kemampuan siswa memahami unsur intrinsik dapat

mencapai standar minimal yang ditetapkan SD Negeri 02 Slawi Kabupaten Tegal.

Page 13: skripsi bi

Jika motivasi belajar tinggi didukung dengan penggunaan media audio visual

diduga kemampuan siswa memahami unsur intrinsik dalam pembelajaran cerita

rakyat akan mencapai hasil yang memuaskan. Demikian juga sebaliknya, jika

pembelajaran tanpa menggunakan media audio visual diduga motivasi siswa

akanrendah dan hasil yang dicapai kurang memuaskan.

Dari kerangka pemikiran tersebut dapat dibuat paradigma berpikir sebagai

berikut:

Keterangan:

1. Pengaruh media audio visual terhadap kemampuan pemahaman unsur intrinsik

cerita rakyat;

2. Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan pemahaman unsur intrinsik

cerita rakyat;

3. Pengaruh interaksi media audio visual dan motivasi belajar terhadap kemampuan

pemahaman unsur intrinsik cerita rakyat.

C. Hipotesis

1. Kemampuan pemahaman unsur intrinsik cerita rakyat pada siswa yang diberikan

media audio visual lebih baik daripada yang tidak diberi media;

2. Kemampuan pemahaman unsur intrinsik cerita rakyat pada siswa yang memiliki

motivasi belajar tinggi lebih baik daripada yang memiliki motivasi belajar

rendah;

3. Terdapat interaksi antara media audio visual dan motivasi belajar dalam

mempengaruhi kemampuan pemahaman unsur intrinsik cerita rakyat pada siswa.

Media Audio-Visual

Motivasi Belajar

Kemampuan pemahaman unsur intrinsik cerita rakyat

Page 14: skripsi bi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 02 Slawi Kabupaten Tegal.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan dari bulan Januari sampai Juni

2009. Berikut tabel rincian waktu dan jenis kegiatan penelitian.

Tebel 1. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

No. KegiatanBulan

Jan Feb Mar April Mei Juni1. Persiapan survei awal

sampai penyusunan proposal

--xx Xx

2. Seleksi informan, persiapan instrumen, dan alat

--xx

3. Pengumpulan data Xx X4. Analis data -xxx x-5. Penyusunan laporan -xxx xx--

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen

kuantitatif.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian factorial (2 X 2).

Dengan variabel bebas media audio visual dan motivasi belajar.

Page 15: skripsi bi

Media (A)

Audio visual

(1)

Tanpa media

(2)

Motivasi

belajar

Tinggi

(1)A1 B1 A2 B1

Rendah

(2)A1 B2 A2 B2

Tabel 2. Rincian Desain Faktorial

C. Populasi Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi penelitian adalah semua siswa kelas V SD Negeri 02 Slawi

Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2009/2010 yang terbagi menjadi 3 kelas, dengan

jumlah siswa tiap kelas ada 30 anak, jadi semuanya ada 30 x 3 = 90 anak.

2. Sample

Pada penelitian ini, populasi terbagi dalam 3 kelas. Kemudian 3 kelas

tersebut diambil 2 kelas secara acak dengan jumlah siswa sebanyak 60 siswa.

3. Teknik Sampling

Penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah cluster random

sampling. Ialah dengan cara pengambilan sampel secara acak dengan kelompok

sebagai sasarannya.

D. Teknik Pengumpulan Data

a. Identifikasi Variabel

1) variable bebas terdiri dari: media audio visual (X1) dan motivasi belajar (X2).

2) Variable terikatnya adalah kemampuan pemahaman unsur intrinsik (Y).

b. Penyusunan instrument

Page 16: skripsi bi

1) Media audio visual.

Untuk memperoleh data pengaruh media audio visual diperoleh

dengan menggunakan pretest-posttest nonequivalent control group design

yang dilakukan dua kali tes, yakni memberikan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal siswa, serta posttest untuk mengetahui kemampuan siswa

setelah mengikuti pembelajaran yang menggunakan media audio visual.

2) Motivasi belajar.

Motivasi belajar siswa diperoleh dengan angket berupa tes objektif dan

diisi oleh responden, yaitu siswa kelas V SD Negeri 02 Slawi Kabupaten

Tegal tahun pelajaran 2009/2010.

3) Kemampuan pemahaman unsur intrinsik cerita rakyat.

Data tentang kemampuan pemahaman unsur intrinsik diperoleh dari

tugas akhir semester yaitu membuat unsur intrinsik sebuah cerita rakyat

setelah menggunakan media audio visual, misalnya menonton film cerita

rakyat dari salah satu daerah di Indonesia.

E. Uji Validitas Data

Instrument penelitian yang digunakan adalah angket tertutup. Uji untuk

instrument sebagai berikut:

1. Uji Validitas Data

Suatu angket atau instrument dikatakan valid apabila dapat mengukur apa

yang hendak diukur. Alat ukur valid adalah alat ukur yang dapat mengukur secara

tepat dan seksama apa yang ingin diukur, sehingga diperoleh informasi yang benar.

2. Uji Reliabilitas

Instrument penelitian harus reliable. Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu

instrument dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data. Penelitian ini menggunakan

metode tes ulang, yaitu dengan cara memberikan tes yang dama kepada sample yang

sama dengan selang waktu yang berbeda. Dengan cara ini maka akan diperoleh hasil

pengukuran dua kelompok nilai, yang slanjutnya dicari korelasinya.

Page 17: skripsi bi

Apabila korelasinya meyakinkan maka tes tersebut berarti memiliki tingkat

reliabel yang memadai.

Adapun rumus statistik yang digunakan adalah sbb:

Rumus “Product Moment”

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik anava dua jalur dengan

variable bebas berupa media audio visual dan motivasi siswa kelas SD Negeri 02

Slawi Kabupaten Tegal.

Page 18: skripsi bi

DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman. 1993. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Basuki Wibawa dan Farida Mukti. 2001. Media Pengajaran. Bandung: CV Maulana.

Burhan Nurgiyantoro. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Gene L. Wilkinson. 1984. Media dalam Pembelajaran: Penelitian Selama 60 Tahun. Jakarta: CV Rajawali.

Gino, dkk. 1999. Belajar dan Pembelajaran I: S1/Semester III/ 2 SKS. Surakarta: UNS Press.

Henry Guntur Tarigan. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

James Danandjaja. 1997. Floklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.

Oemar Hamalik. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Tadzkiroatun Musfiroh. 2008. Memilih, Menyusun, dan Menyajikan Cerita untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: Tiara Wacana.

TIM PRIMAGAMA. 2007. Panduan Belajar Kelas 12 SMA IPA/ IPS: Bahasa Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Penerbit Primagama.