LO MODUL 4 BLOK 11

download LO MODUL 4 BLOK 11

of 11

description

MJBVHMVM,MHM

Transcript of LO MODUL 4 BLOK 11

1. KONSEP EPIDEMIOLOGI KESEHATANDASAR EPIDEMIOLOGI

A. Pengertian, definisi, peranan dan ruang lingkup epidemiologi1. PengertianEpidemilogi berasal dari bahasa Yunani, yaitu (Epi=pada, Demos=penduduk, logos = ilmu), dengan demikian epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat.

2. Definisi Epidemiologi Menurut Para Pakara. W.H. WelchSuatu ilmu yang mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan penyakit, terutama penyakit infeksi menular. Dalam perkembangannya, masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya. Oleh karena batasan epidemiologi menjadi lebih berkembang.

b. Mausner dan KramerStudi tentang distribusi dan determinan dari penyakit dan kecelakaan pada populasi manusia.

c. LastStudi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk menanggulangi masalah kesehatan.

d. Mac Mahon dan PughEpidemiologi adalah sebagai cabang ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia.

e. OmranEpidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.

f. W.H. FrostEpidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, distribusi, dan jenis penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat.

g. Azrul AzwarEpidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada 3 komponen penting yang ada dalam epidemiologi, sebagai berikut :1. Frekuensi masalah kesehatan 2. Penyebaran masalah kesehatan 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan.

3. PerananDari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa :a. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat.b. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan mengambil keputusan.c. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.d. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.e. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.

4. Ruang lingkupa. Masalah kesehatan sebagai subjek dan objek epidemiologiEpidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah-masalah penyakit-penyakit saja, tetapi juga mencakup masalah kesehatan yang sangat luas ditemukan di masyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara keseluruhan.b. Masalah kesehatan pada sekelompok manusiaPekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan memanfaatkan data dari hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia, apakah itu menyangkut masalah penyakit, keluarga berencana atau kesehatan lingkungan. Setelah dianalisis dan diketahui penyebabnya dilakukan upaya-upaya penanggulangan sebagai tindak lanjutnya. c. Pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan.Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang masalah kesehatan dan penyebab dari masalah tersebut dengan cara menganalisis data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok manusia atau masyarakat. Dengan memanfaatkan perbedaan yang kemudian dilakukan uji statistik, maka dapat dirumuskan penyebab timbulnya masalah kesehatan.

B. Natural history of deseasesRiwayat alamiah suatu penyakit dapat digolongkan dalam 5 tahap :1. Pre PatogenesisTahap ini telah terjadi interaksi antara penjamu dengan bibit penyakit, tetapi interaksi ini terjadi di luar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit berada di luar tubuh manusia dan belum masuk ke dalam tubuh. Pada keadaan ini belum ditemukan adanya tanda-tanda penyakit dan daya tahan tubuh penjamu masih kuat dan dapat menolak penyakit. Keadaan ini disebut sehat.2. Tahap inkubasi (sudah masuk Patogenesis)Pada tahap ini biit penyakit masuk ke tubuh penjamu, tetapi gejala-gejala penyakit belum nampak. Tiap-tiap penyakit mempunyai masa inkubasi yang berbeda. Kolera 1-2 hari, yang bersifat menahun misalnya kanker paru, AIDS dll.3. Tahap penyakit diniTahap ini mulai dihitung dari munculnya gejala-gejala penyakit, pada tahap ini penjamu sudah jatuh sakit tetapi masih ringan dan masih bisa melakukan aktifitas sehari-hari. Bila penyakit segera diobati, mungkin bisa sembuh, tetapi jika tidak, bisa bertambah parah. Hal ini terganting daya tahan tubuh manusia itu sendiri, seperti gizi, istirahat dan perawatan yang baik di rumah (self care).4. Tahap penyakit lanjutBila penyakit penjamu bertambah parah, karena tidak diobati/tidak terturn atau tidak memperhatikan anjuran-anjuran yang diberikan pada penyakit dini, maka penyakit masuk pada tahap lanjut. Penjamu terlihat tak berdaya dan tak sanggup lagi melakukan aktifitas. Tahap ini penjamu memerlukan perawatan dan pengobatan yang intensif.5. Tahap penyakit akhirTahap akhir dibagi menjadi 5 keadaan :a. Sembuh sempurna (bentuk dan fungsi tubuh penjamu kembali berfungsi seperti keadaan sebelumnya/bebeas dari penyakit)b. Sembuh tapi cacat ; penyakit penjamu berakhir/bebas dari penyakit, tapi kesembuhannya tak sempurna, karena terjadi cacat (fisik, mental maupun sosial) dan sangat tergantung dari serangan penyakit terhadap organ-organ tubuh penjamu.c. Karier : pada karier perjalanan penyakit seolah terhenti, karena gejala penyakit tak tampak lagi, tetapi dalam tubuh penjamu masih terdapat bibit penyakit, yang pada suatu saat bila daya tahan tubuh penjamu menurun akan dapat kembuh kembali. Keadaan ini tak hanya membahayakan penjamu sendiri, tapi dapat berbahaya terhadap orang lain/masyarakat, karena dapat menjadi sumber penularan penyakit (human reservoir)d. Kronis ; pada tahap ini perjalanan penyakit tampak terhenti, tapi gejala-gejala penyakit tidak berubah. Dengan kata lain tidak bertambah berat maupun ringan. Keadaan ini penjamu masih tetap berada dalam keadaan sakit.e. Meninggal ; Apabila keadaan penyakit bertambah parah dan tak dapat diobati lagi, sehingga berhentinya perjalanan penyakit karena penjamu meninggal dunia. Keadaan ini bukanlah keadaan yang diinginkan.

C. Upaya pencegahan dan ukuran frekuensi penyakit.Dalam kesehatan masyarakat ada 5 (lima) tingkat pencegahan penyakit menurut Leavell and Clark. Pada point 1 dan 2 dilakukan pada masa sebelum sakit dan point 3,4,5 dilakukan pada masa sakit.1. Peningkatan kesehatan (health promotion)a. Penyediaan makanan sehat dan cukup (kualitas maupun kuantitas)b. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah.c. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Misal untuk kalangan menengah ke atas di negara berkembang terhadap resiko jantung koroner.d. Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu.e. Kesempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental dan sosial.f. Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.

2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu(general and specific protection)a. Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah penyakitb. Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misal yang terkena flu burung.c. Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum maupun tempat kerja.d. Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik, bahan-bahan racun maupun alergi.e. Pengendalian sumber-sumber pencemaran.

3. Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat(early diagnosis and prompt treatment)a. Mencari kasus sedini mungkin.b. Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan . Misalnya pemeriksaan darah, rontgent paru.c. Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar bila penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan.d. Meningkatkan keteraturan pengobatan terhadap penderita.e. Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus.

4. Pembatasan kecacatan (dissability limitation)a. Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak terjadi komplikasi.b. Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan.c. Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.

5. Pemulihan kesehatan (rehabilitation)a. Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan masyarakat.b. Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk bertahan.c. Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita yang telah cacat mampu mempertahankan diri.d. Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit.

Beaglehole (WHO, 1993) membagi upaya pencegahan menjadi 3 bagian : primordial prevention (pencegahan awal) yaitu pada pre patogenesis, primary prevention (pencegahan pertama) yaitu health promotion dan general and specific protection , secondary prevention (pencegahan tingkat kedua) yaitu early diagnosis and prompt treatment dan tertiary prevention (pencegahan tingkat ketiga) yaitu dissability limitation. Ukuran frekuensi penyakit menunjukkan kepada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada kelompok manusia/masyarakat. Artinya bila dikaitkan dengan masalah penyakit menunjukkan banyaknya kelompok masyarakat yang terserang penyakit. Untuk mengetahui frekuensi masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok orang/masyarakat dilakukan langkah-langkah :1. Menemukan masalah kesehatan, melalui cara : penderita yang datang ke puskesmas, laporan dari masyarakat yang datang ke puskesmas. 2. Research/survei kesehatan. Misal : Survei Kesehatan Rumah Tangga3. Studi kasus. Misal : kasus penyakit pasca bencana tsunami.

D. Penelitian epidemiologiSecara sederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut : 1. Epidemiologi deskriptif, yaitu Cross Sectional Study/studi potong lintang/studi prevalensi atau survei.2. Epidemiologi analitik : terdiri dari :a. Non eksperimental :1) Studi kohort / follow up / incidence / longitudinal / prospektif studi. Kohort diartiakan sebagai sekelompok orang. Tujuan studi mencari akibat (penyakitnya).2) Studi kasus kontrol/case control study/studi retrospektif. Tujuannya mencari faktor penyebab penyakit.3) Studi ekologik. Studi ini memakai sumber ekologi sebagai bahan untuk penyelidikan secara empiris faktor resiko atau karakteristik yang berada dalam keadaan konstan di masyarakat. Misalnya, polusi udara akibat sisa pembakaran BBM yang terjadi di kota-kota besar. b. Eksperimental. Dimana penelitian dapat melakukan manipulasi/mengontrol faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian dan dinyatakan sebagai tes yang paling baik untuk menentukan cause and effect relationship serta tes yang berhubungan dengan etiologi, kontrol, terhadap penyakit maupun untuk menjawab pertanyaan masalah ilmiah lainnya. Studi eksperimen dibagi menjadi 2 (dua) yaitu : 1. Clinical Trial. Contoh :a) Pemberian obat hipertensi pada orang dengan tekanan darah tinggi untuk mencegah terjadinya stroke.b) Pemberian Tetanus Toxoid pada ibu hamil untuk menurunkan frekuensi Tetanus Neonatorum.2. Community Trial. Contoh : Studi Pemberian zat flourida pada air minum.

E. Epidemiologi keperawatanDalam ilmu keperawatan dikenal istilah community health nursing (CHN) atau keperawatan kesehatan masyarakat, dimana ilmu pengetahuan epidemiologi digunakan CHN sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar untuk intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi. Metode epidemiologi sebagai standard kesehatan, disajikan sebagai alat untuk memperkirakan kebutuhan masyarakat. Monitoring perubahan status kesehatan masyarakat dan evaluasi pengaruh program pencegahan penyakit, dan peningkatan kesehatan. Riset/studi epidemiologi memunculkan badan pengetahuan (body of knowledge) termasuk riwayat asal penyakit, pola terjadinya penyakit, dan faktor-faktor resiko tinggi terjadinya penyakit, sebagai informasi awal untuk CHN. Pengetahuan ini memberi kerangka acuan untuk perencanaan dan evaluasi program intervensi masyarakat, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta meminimalkan kecacatan. Program utama pencegahan difokuskan pada menjaga jarak perantara penyakit dari host/tuan rumah yang rentan, pengurangan kelangsungan hidup agent, penambahan resistensi host dan mengubah kejadian hubungan host, agent, dan lingkungan. Kedua, program mengurangi resiko dan screening, ketiga : strategi mencegah pada pribadi perawat dengan body of knowlwdge yang berasal dari riset epidemiologi, sebagai dasar untuk pengkajian individu dan kebutuhan kesehatan keluarga dan intervensi perencanaan perawatan.1.Defenisi/pengertian Epidemik, Pandemik, dan Endemik !2.Ruang lingkup, tujuan, dan kegunaan epidemiologi !3.Capaian studi epidemiologi !Jawaban :

1.Epidemik, Pandemik, dan Endemik :a.Epidemik : Suatu keadaan dimana masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekuensi yang meningkat.b.Pandemik : suatu epidemi global atau wabah global yang merupakan terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografi yang luas.c.Endemik : Suatu infeksi dikatakan sebagai endemik pada suatu populasi jika infeksi tersebut berlangsung di dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar. (Sumber : http//:www.wikipedia.com).2.Ruang lingkup, tujuan, dan kegunaan epidemiologi :Ruang Lingkup :a.Epidemiologi Penyakit Menularb.Epidemiologi Penyakit Tidak Menularc.Epidemiologi Kesehatan Reproduksid.Epidemiologi Kesehatan Lingkungane.Epidemiologi Kesehatan Kerjaf.Epidemiologi Kesehatan Daruratg.Epidemiologi Kesehatan Jiwah.Epidemiologi Perencanaani.Epidemiologi Prilakuj.Epidemiologi Genetikk.Epidemiologi Gizil.Epidemiologi Remajam.Epidemiologi Demografin.Epidemiologi Kliniko.Epidemiologi Kausalitasp.Epidemiologi Pelayanan Kesehatan(Sumber : Ruang Lingkup Epidemiologi EPID HOLIC.htm)Tujuan :a.Menjelaskan kejadian penyakit/ masalah kesehatan melalui identifikasi "sebab" atau determinanb.Memprediksi jumlah & distribusi kejadian penyakit/ masalah kesehatan pada populasi tertentu.c.Menggambarkan frekuensi, distribusi, pola, kecenderungan kejadian penyakit dan status kesehatan.d.Mengendalikandistribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi.(Sumber: pengantar epidemiologi ig.@dity@ sety@w@n,skm.htm)Kegunaan :Peranan epidemiologi, khususnya dalam konteks program Kesehatan dan Keluarga Berencana adalah sebagai tool (alat) dan sebagai metode atau pendekatan. Epidemiologi sebagai alat diartikan bahwa dalam melihat suatu masalah KB-Kes selalu mempertanyakan siapa yang terkena masalah, di mana dan bagaimana penyebaran masalah, serta kapan penyebaran masalah tersebut terjadi.Demikian pula pendekatan pemecahan masalah tersebut selalu dikaitkan dengan masalah, di mana atau dalam lingkungan bagaimana penyebaran masalah serta bilaman masalah tersebut terjadi. Kegunaan lain dari epidemiologi khususnya dalam program kesehatan adalah ukuran-ukuran epidemiologi seperti prevalensi, point of prevalence dan sebagainya dapat digunakan dalam perhitungan-perhitungan : prevalensi, kasus baru, case fatality rate dan sebagainya. (Sumber : Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.)Situs : http://www.geocities.com/klinikikm/epidemiologi/pengertian-peranan.htm

a.Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat.b.Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan mengambil keputusan.c.Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.d.Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.e.Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.(Sumber: dasar-e-p-i-d-e-m-i-o-l-o-g-i.html).

3. Capaian Studi Epidemiologi :Didalam epidemiologi terdapat 2 tipe pokok pendekatan atau metode, yakni :1). Epidemiologi Deskriptif (Descriptive Epidemiology)Didalam epidemiologi deskriptif dipelajari bagaimana frekuensi penyakit berubah menurut perubahan variabel-variabel epidemiologi yang terdiri dari orang (person), tempat (place) dan waktu (time).1).1 Orang (Person)Disini akan dibicarakan peranan umur, jenis kelamin, kelas sosial, pekerjaan, golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga, struktur keluarga dan paritas.1).2 Tempat (Place)Pengetahuan mengenai distribusi geografis dari suatu penyakit berguna untuk perencanaan pelayanan kesehatan dan dapat memberikan penjelasan mengenai etiologi penyakit.Perbandingan pola penyakit sering dilakukan antara :1. Batas daerah-daerah pemerintahan2. Kota dan pedesaan3. Daerah atau tempat berdasarkan batas-batas alam (pegunungan, sungai laut atau padang pasir)4. Negara-negara5. RegionalUntuk kepentingan mendapatkan pengertian tentang etiologi penyakit, perbandingan menurut batas-batas alam lebih berguna daripada batas-batas administrasi pemerintahan.Hal-hal yang memberikan kekhususan pola penyakit di suatu daerah dengan batas-batas alam ialah : keadaan lingkungan yang khusus seperti temperatur, kelembaban, turun hujan, ketinggian diatas permukaan laut, keadaan tanah, sumber air, derajat isolasi terhadap pengaruh luar yang tergambar dalam tingkat kemajuan ekonomi, pendidikan, industri, pelayanan kesehatan, bertahannya tradisi-tradisi yang merupakan hambatan-hambatan pembangunan, faktor-faktor sosial budaya yang tidak menguntungkan kesehatan atau pengembangan kesehatan, sifat-sifat lingkungan biologis (ada tidaknya vektor penyakit menular tertentu, reservoir penyakit menular tertentu, dan susunan genetika), dan sebagainya.Pentingnya peranan tempat didalam mempelajari etiologi suatu penyakit menular dapat digambar dengan jelas pada penyelidikan suatu wabah, yang akan diuraikan nanti.Didalam membicarakan perbedaan pola penyakit antara kota dan pedesaan, faktor-faktor yang baru saja disebutkan diatas perlu pula diperhatikan. Hal lain yang perlu diperhatikan selanjutnya ialah akibat migrasi ke kota atau ke desa terhadap pola penyakit, di kota maupun di desa itu sendiri.Migrasi antar desa tentunya dapat pula membawa akibat terhadap pola dan penyebaran penyakit menular di desa-desa yang bersangkutan maupun desa-desa di sekitarnya.Peranan migrasi atau mobilitas geografis didalam mengubah pola penyakit di berbagai daerah menjadi lebih penting dengan makin lancarnya perhubungan darat, udara dan laut; lihatlah umpamanya penyakit demam berdarah.Pentingnya pengetahuan mengenai tempat dalam mempelajari etiologi suatu penyakit dapat digambarkan dengan jelas pada penyelidikan suatu wabah dan pada menyelidikan-penyelidikan mengenai kaum migran. Didalam memperbandingkan angka kesakitan atau angka kematian antar daerah (tempat) perlu diperhatikan terlebih dahulu di tiap-tiap daerah (tempat) :1. Susunan umur2. Susunan kelamin3. Kualitas data4. Derajat representatif dari data terhadap seluruh penduduk.Walaupun telah dilakukan standarisasi berdasarkan umur dan jenis kelamin, memperbandingkan pola penyakit antar daerah di Indonesia dengan menggunakan data yang berasal dari fasilitas-fasilitas kesehatan, harus dilaksanakan dengan hati-hati, sebab data tersebut belum tentu representatif dan baik kualitasnya.Variasi geografis pada terjadinya beberapa penyakit atau keadaan lain mungkin berhubungan dengan 1 atau lebih dari beberapa faktor sebagai berikut :1. Lingkungan fisis, kemis, biologis, sosial dan ekonomi yang berbeda-beda dari suatu tempat ke tempat lainnya.2. Konstitusi genetis atau etnis dari penduduk yang berbeda, bervariasi seperti karakteristik demografi.3. Variasi kultural terjadi dalam kebiasaan, pekerjaan, keluarga, praktek higiene perorangan dan bahkan persepsi tentang sakit atau sehat.4. Variasi administrasi termasuk faktor-faktor seperti tersedianya dan efisiensi pelayanan medis, program higiene (sanitasi) dan lain-lain.Banyaknya penyakit hanya berpengaruh pada daerah tertentu. Misalnya penyakit demam kuning, kebanyakan terdapat di Amerika Latin. Distribusinya disebabkan oleh adanya "reservoir" infeksi (manusia atau kera), vektor (yaitu Aedes aegypty), penduduk yang rentan dan keadaan iklim yang memungkinkan suburnya agen penyebab penyakit. Daerah dimana vektor dan persyaratan iklim ditemukan tetapi tidak ada sumber infeksi disebut "receptive area" untuk demam kuning.Contoh-contoh penyakit lainnya yang terbatas pada daerah tertentu atau yang frekuensinya tinggi pada daerah tertentu, misalnya Schistosomiasis di daerah dimana terdapat vektor snail atau keong (Lembah Nil, Jepang), gondok endemi (endemic goiter) di daerah yang kekurangan yodium.1.3 Waktu (Time)Mempelajari hubungan antara waktu dan penyakit merupakan kebutuhan dasar didalam analisis epidemiologis, oleh karena perubahan-perubahan penyakit menurut waktu menunjukkan adanya perubahan faktor-faktor etiologis. Melihat panjangnya waktu dimana terjadi perubahan angka kesakitan, maka dibedakan :1. Fluktuasi jangka pendek dimana perubahan angka kesakitan berlangsungbeberapa jam, hari, minggu dan bulan.2. Perubahan-perubahan secara siklus dimana perubahan-perubahan angkakesakitan terjadi secara berulang-ulang dengan antara beberapa hari, beberapa bulan (musiman), tahunan, beberapa tahun.3. Perubahan-perubahan angka kesakitan yang berlangsung dalam periode waktu yang panjang, bertahun-tahun atau berpuluh tahun yang disebut "secular trends".2. Epidemiologi Analitik (Analytic Epidemiology)Pendekatan atau studi ini dipergunakan untuk menguji data serta informasi-informasi yang diperoleh studi epidemiologi deskriptif.Ada 3 studi tentang epidemiologi ini :2.1 Studi Riwayat Kasus (Case History Studies)Dalam studi ini akan dibandingkan antara 2 kelompok orang, yakni kelompok yang terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang yang tidak terkena (kelompok kontrol).Contoh : Ada hipotesis yang menyatakan bahwa penyebab utama kanker paru-paru adalah rokok. Untuk menguji hipotesis ini diambil sekelompok orang penderita kanker paru-paru. Kepada penderita ini ditanyakan tentang kebiasaan merokok.Dari jawaban pertanyaan tersebut akan terdapat 2 kelompok, yakni penderita yang mempunyai kebiasaan merokok dan penderita yang tidak merokok. Kemudian kedua kelompok ini diuji dengan uji statistik, apakah ada perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok tersebut.2.2 Studi Kohort (Kohort Studies)Dalam studi ini sekelompok orang dipaparkan (exposed) pada suatu penyebab penyakit (agent). Kemudian diambil sekelompok orang lagi yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan kelompok pertama tetapi tidak dipaparkan atau dikenakan pada penyebab penyakit. Kelompok kedua ini disebut kelompok kontrol. Setelah beberapa saat yang telah ditentukan kedua kelompok tersebut dibandingkan, dicari perbedaan antara kedua kelompok tersebut, bermakna atau tidak.

Contoh : Untuk membuktikan bahwa merokok merupakan faktor utama penyebab kanker paru-paru, diambil 2 kelompok orang, kelompok satu terdiri dari orang-orang yang tidak merokok kemudian diperiksa apakah ada perbedaan penghdap kanker paru-paru antara kelompok perokok dan kelompok non perokok.2.3 Epidemiologi EksperimenStudi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen (percobaan) kepada kelompok subjek kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (yang tidak dikenakan percobaan).Contoh : untuk menguji keampuhan suatu vaksin, dapat diambil suatu kelompok anak kemudian diberikan vaksin tersebut. Sementara itu diambil sekelompok anak pula sebagai kontrol yang hanya diberikan placebo. Setelah beberapa tahun kemudian dilihat kemungkinan-kemungkinan timbulnya penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut, kemudian dibandingkan antara kelompok percobaan dan kelompok kontrol.Konsep Dasar Epidemiologi Kesehatan a. Definisi EpidemiologiEpidemilogy is study of the distribution and determinants of health-related states or events in specified populations and the application of this study to the control of health problems. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi dan determinan masalah kesehatan atau kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasinya dalam mengontrol masalah kesehatan (Last, 1988). Perkembangan saat ini, epidemiologi diartikan ilmu yang mempelajari tentang frekuensi (jumlah), distribusi (penyebaran), dan determinan (faktor penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan perencanaan (development) dan pengambilan keputusan dalam menanggulani masalah kesehatan. Dari pengertian diatas terlihat bahwa ada 3 hal yang bersifat pokok dalam epidemiologi, yaitu :1. Frekuensi masalah kesehatan 2. Distribusi masalah kesehatan3. Determinan masalah kesehatanb. Elemen Epidemiologi Di dalam batasan epidemiologi mencakup 3 elemen, yaitu :1. Masalah kesehatan Epidemiologi mempelajarisemua masalah kesehatan termasuk penyakit, baik penyakit infeksi seperti TBC, Flu burung, maupun penyakit non infeksi seperti kanker. Selain itu epidemiologi juga mempelajari non penyakit, seperti kecelakaan kerja, sakit jiwa, dsb.

2. Populasi Epidemiologi memusatkan perhatiannya pada distribusi masalah kesehatan pada populasi atau kelompok.

3. Pendekatan ekologi Pendekatan ekologi dalam epidemiologi mengkaji frekuensi dan ditribusi masalah kesehatan berdasarkan keseluruhan lingkungan manusia, baik lingkungan fisik, biologis maupun sosial.

c. Jenis Epidemiologi Ada 3 jenis epidemiologi, yaitu :1. Epidemiologi Deskriptif, adalah penelitian yang mempelajari frekuensi dan distribusi masalah kesehatan tanpa memandang perlu mendapatkan jawaban tentang faktor penyebab yang mempengaruhi frekuensi, penyebaran, munculnya masalah kesehatan tersebut. Epidemiologi deskriptif ini hanya menjawab pertanyaan tentang siapa (who), dimana (where, dan kapan (when) tetapi tidak menjelaskan kenapa (why) timbul masalah kesehatan. Ex : ada 100 orang laki-laki menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di kelurahan Kedungwuni pada tahun 2009.

2. Epidemiologi Analitik, adalah penelitian yang menganalisis faktor penyebab determinan masalah kesehatan, yang merupakan pencarian jawaban terhadap faktor-faktor penyebab yang dimaksud (why) untuk kemudian dianalisis hubungan dengan akibat yang ditimbulkan. Ex : setelah ditemukan bahwa angka kejadian ISPA pada orang merokok sangat tinggi maka perlu dianalisis lebih lanjut apakah rokok memang benar penyebab terjadinya ISPA.

3. Epidemiologi Eksperimental, adalah penelitian yang dilakukan dengan melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa suatu faktor penyebab terjadinya penyakit. Ex : Jika rokok dianggap sebagai faktor penyebab ISPA, maka dilakukan eksperimen terhadap sekelompok orang yang dilarang merokok, kelompok lain di biarkan meerokok kemudian dibandingkan hasilnya.

d. Peranan Epidemiologi

Bentuk peran epidemiologi dapat dijabarkan dalam 7 peran utama, menurut Valanis yaitu :1. Investivigasi etiologi penyakit2. Identifikasi faktor resiko3. Identifikasi sindrom dan klasifikasi penyakit4. Melakukan diagnosa banding dan perencanaan pengobatan5. Surveilans status kesehatan penduduk6. Diagnosis komunitas dan perencanaan yankes7. Evaluasi yankes dan intervensi kesmas

e. Ruang Lingkup Epidemiologi Ruang lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan meliputi "6 E" yaitu :1. Etiologi2. Efikasi3. Efektivitas4. Efisien5. Evaluasi6. Edukasi 2. RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGIRUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI Ruang Lingkup Epidemiologi

1. Epidemiologi penyakit menular : Sebagai bentuk upaya manusia untuk mengatasi gangguan penyakit menular yang saat ini hasilnya sudah tampak sekali.

2. Epidemiologi penyakit tidak menular : Upaya untuk mencegah penyakit yang tidak menular seperti kecelakaan lalu lintas, penyalahgunaan obat dan lain-lain.

3. Epidemiologi klinik : Banyak yang saat ini sedang dikembangkan para klinisi yang bertujuan untuk membekali para klinisi atau para dokter dan tenaga medis tentang cara pendekatan masalah melalui disiplin ilmu epidemiologi.

4. Epidemiologi kependudukan : Cabang epidemiologi yang menggunakan system pendekatan epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi serta factor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografi yang terjadi dalam masyarakat.

5. Epidemiologi gizi : Banyak digunakan dalam menganalisis masalah gizi masyarakat, dimana masalah ini erat hubungannya dengan berbagai factor yang menyangkut pola hidup masyarakat.

6. epidemiologi kesehatan jiwa : Salah satu pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat baik mengenai keadaan kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu, maupun analisis berbagai factor yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat.

7. EPIDemiologi pengolahan pelayanan kesehatan : salah satu system pendekatan managemen dalam menganalisis masalah, mencari factor penyebab timbulnya suatu masalah serta penyusunan rencana pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan terpadu.

8. epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja : Merupakan bagian dan cabang dari epidemiologi yang mempelajari dan menganalisis keadaan kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja baik yang bersifat fisik, kimia, biologi, social budaya serta kebiasaan hidup para pekerja.Perpaduan ciri ini pada akhirnya menghasilkan 4 ( empat ) Keadaan Masalah Kesehatan yaitu:a.EPIDEMIAdalah : Keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekwensi yang meningkat.b.PANDEMIAdalah : Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang amat luas.c.ENDEMIAdalah : suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang frekwensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama.d.SPORADIKAdalah : suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang ada di suatu wilayah tertentu frekwensinya berubah ubah menurut perubahan waktu