LKTI SEKOLAH

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transcript of LKTI SEKOLAH

Page 1: LKTI SEKOLAH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Page 2: LKTI SEKOLAH

1.2Rumusan Masalah

1.2.1 Bagimana sejarah Dufan sehingga dapat dijadikan aset pariwisata bagi bangsa

indonesia?

1.2.2 Upaya-upaya apa saja yang apat dikembangkan untuk meningkatka eksistensi

keberadaan Dufan bagi wisatawan domestik maupun mancannegara?

1.2.3 Adakah kendala-kendala untuk mendukung pengoptimalisasian yang terdapat di

sekitar areal dufan?

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mengetahui potensi yang dimiliki dufan sehingga dapat dioptimalkan

keberadaannya.

1.3.2 Untuk lebih dapat memperkenalkan keberadaan Dufan di khalayak umum (wisatawan

domestik maupun mancanegara) dengan adanya upaya-upaya yang dapat

meningkatkan daya tarik dufan sindiri.

1.3.3 Untuk dapat mengetahui kendala-kendala yang menyebabkan kurangnya

pengoptimalan Dufan sebagai aset pariwisata Bangsa Indonesia.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi masyarakat

Dari hasil penelitian ini, masyarakat bisa mengetahui bahwa Dufan bisa dijadikan

sarana rekreasi dan budaya untuk menambah wawasan masyarakat tentang budaya

Indonesia itu sendiri.

1.4.2 Bagi pengelola

Dari hasil penelitia ini, bisa dijadikan acuan oleh pengelola untuk lebih

mengoptimalisasikan Dufan sebagai sarana rekreasi sekaligus pariwisata budaya

Indonesia.

1.4.3 Bagi sekolah

Memberikan sumbangan perbendaharaan kepustakaan di lingkungan SMA Negeri 1

Singaraja.

Page 3: LKTI SEKOLAH

1.4.4 Bagi peneliti

Memberika wawasan peneliti tentang wisata rekreasi yang ada di Dufan. Selain itu,

penelitian ini dapat dijadikan kajian awal untuk melakukan penelitian lanjutan dan

untuk memenuhi tugas yang telah diberikan.

Page 4: LKTI SEKOLAH

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Taman Impian Jaya Ancol

Taman Impian Jaya Ancol merupakan sebuah objek wisata di Jakarta Utara.

Sebagai komunitas pembaharuan kehidupan masyarakat yang menjadi kebanggaan bangsa.

Senantiasa menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik melalui sajian hiburan berkualitas

yang berunsur seni, budaya dan pengetahuan, dalam rangka mewujudkan komunitas 'Life Re-

Creation' yang menjadi kebanggaan bangsa. Sejak awal berdirinya pada tahun 1966, Ancol

Taman Impian atau biasa disebut Ancol sudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata

terpadu oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda

DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek

Ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan perekonomian nasional

serta daya beli masyarakat.Adapun wahana-wahana yang menarik daya beli masyarakat di

ancol seperti Pantai dan Taman,Dunia Fantasi, Atlantis Water Adventure,Gelanggang

samudra,sea world,dan masih banyak lagi yang menarik dari wahana di Ancol.

2.1.1 Dunia Fantasi Jaya Ancol

Dunia Fantasi atau disebut juga Dufan yang diresmikan pada 29 Agustus 1985

adalah tempat hiburan yang terletak di kompleks Taman Impian Jaya Ancol (Ancol

taman impian), Jakarta Utara, Indonesia. Luas Dunia Fantasi mencapai 9,5 hektar dari

rencana pembangunan 552 hektar kawasan hiburan terpadu Taman Impian Jaya Ancol

(Manager Pembangunan Dufan, 2010). Dunia Fantasi mempunyai maskot berupa kera

bekantan yang diberi nama Dufan (singkatan dari Dunia Fantasi). Dipilih kera sebagai

karakter adalah untuk mengingatkan bahwa Ancol dahulu adalah kawasan kera.

Pemilihan kera bekantan adalah semata-mata untuk mengenalkan jenis satwa langka

Page 5: LKTI SEKOLAH

yang kini dilindungi. Bentuk karikatural kera bekantan ini divisualisasikan oleh Matari

Advertising yang ikut serta dalam program komunikasi awal Dunia Fantasi.

2.1.2 Karakter/ maskot Dunia Fantasi

Dunia Fantasi Jaya Ancol memiliki beberapa maskot-maskot lucu disamping kera

bekantan sebagai maskot utama. Para pengunjung dapat berfoto bersama dengan para

maskot ini sambil menikmati serunya wahana yang disajikan. Maskot-maskot itu

seperti “Kabul”, yaitu katak gembul yang mengenakan pakaian ala Texas, “Garin”

sang Garuda Indonesia, “Tanit” yaitu tapir genit, “Kombi” si komodo gembira, “Cili”

si kancil licik, dan masih banyak lainnya.

2.2 Pariwisata Budaya dan Rekreasi

2.2.1 Pengertian budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang

berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut

culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa

diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang

diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah

kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari

banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,

perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,

merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung

menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi

dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,

membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Page 6: LKTI SEKOLAH

2.2.2 Pengertian rekreasi

Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti 'membuat

ulang', adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani

seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang disamping bekerja.

Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, bermain,

dan hobi. Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekan. Rekreasi merupakan

aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang secara sengaja sebagai kesenangan atau

untuk kepuasan, umumnya dalam waktu senggang. Rekreasi memiliki banyak bentuk

aktivitas di manapun tergantung pada pilihan individual. Beberapa rekreasi bersifat

pasif seperti menonton televisi atau aktif seperti olahraga.

2.2.3 Pariwisata budaya

Pengertian pariwisata budaya menurut Geriya (1995:103) adalah salah satu jenis

pariwisata yang mengandalkan potensi kebudayaan sebagai daya tarik yang paling

dominan serta sekaligus memberikan identitas bagi pengembangan pariwisata tersebut.

Dalam kegiatan pariwisata terdapat sepuluh elemen budaya yang menjadi daya tarik

wisata yakni: 1) kerajinan, 2) tradisi, 3) sejarah dari suatu tempat/daerah, 4) arsitektur,

5) makanan lokal/tradisional, 6) seni dan musik, 7) cara hidup suatu masyarakat, 8)

agama, 9) bahasa, 10) pakaian lokal/tradisional (Shaw dan William, 1997). Elemen

budaya tersebut tampaknya sangat relevan dengan jenis kepariwisataan yang

dikembangkan di Bali, yaitu pariwisata budaya.

Pariwisata budaya merupakan aktivitas yang memungkinkan wisatawan untuk

mengetahui dan memperoleh pengalaman tentang perbedaan cara hidup orang lain,

merefleksikan adat dan istiadatnya, tradisi religiusnya dan ide-ide intelektual yang

terkandung dalam warisan budaya yang belum dikenalnya (Borley, 1996: 181). Sirtha

(2001) mengemukakan motivasi pariwisata budaya, antara lain: 1) mendorong

pendayagunaan produksi daerah dan nasional; 2) mempertahankan nilai-nilai budaya,

norma, adat istiadat dan agama; 3) berwawasan lingkungan hidup, baik lingkungan

alam maupun lingkungan sosial (Arismayanti, 2006).

Page 7: LKTI SEKOLAH

Pada Perda Nomor 3 Tahun 1991 pasal 3 dinyatakan bahwa tujuan

penyelenggaraan pariwisata budaya adalah untuk memperkenalkan, mendayagunakan,

melestarikan dan meningkatkan mutu obyek dan daya tarik wisata, mempertahankan

norma-norma dan nilai-nilai kebudayaan agama dan kebudayaan alam Bali yang

berwawasan lingkungan hidup, mencegah dan meniadakan pengaruh-pengaruh negatif

yang dapat ditimbulkan kegiatan kepariwisataan (Diparda Propinsi Bali, 2000).

2.2.4 Pariwisata rekreasi

Pariwisata merupakan kegiatan perjalanan untuk rekreasi. Biasanya

masayarakat mengunjungi tempat-tempat pariwisata yang menarik, mulai dari gunung,

pantai, perkotaan, dll. Manusia modern sekarang ini menjadikan pariwisata sebagai

kebutuhan pokok setelah disibukkan oleh urusan pekerjaan. Apalagi didukung oleh

semakin banyaknya armada transportasi yang menawarkan tarif serta harga yang

menarik dengan destinasi tertentu membuat masyarakat menjadi lebih bersemangat

dalam berekreasi

Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti 'membuat

ulang', adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani

seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang disamping bekerja.

Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, bermain,

dan hobi. Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekan. Rekreasi merupakan

aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang secara sengaja sebagai kesenangan atau

untuk kepuasan, umumnya dalam waktu senggang. Rekreasi memiliki banyak bentuk

aktivitas di manapun tergantung pada pilihan individual. Beberapa rekreasi bersifat

pasif seperti menonton televisi atau aktif seperti olahraga.

Page 8: LKTI SEKOLAH

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

3.1.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 17 Juni sampai 23 Juni

2012. Penelitian ini meliputi 3 tahap yaitu: tahap perencanaan pada tanggal 29-31

Mei 2012, tahap penelitian tanggal 19 Juni 2012, dan tahap penyusunan karya tulis

pada tanggal 1 Juli sampai 6 Juli 2012

3.1.2 Tempat Penelitan

Penelitian ini dilaksanakan di daerah Taman Impian Jaya Ancol, tepatnya

di wilayah Dunia Fantasi (Dufan), Jakarta Utara.

3.2 Penentuan Subjek Penelitian

Dalam pembuatan karya tulis ini, subjek yang akan kami teliti adalah pengunjung

yang ada di sekitaran Dufan dan pengelola yang mengelola kawasan Taman Impian Jaya

Ancol khususnya kawasan Dufan.

3.3 Instrumen Penelitian

Adapun dalam penelitia ini, instrument yang kami gunakan adalah sebagai berikut,

Buku dan alat tulis

Kamera

Tape recorder

Page 9: LKTI SEKOLAH

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Teknik Observasi

Observasi adalah salah satu teknik dalam pengumpulan data dengan mengandalkan

panca indra. metode observasi digunakan untuk melengkapi serta membandingkan

data-data yang berhubungan dan sebagai dasar teori penulisan.

3.3.2 Teknik Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik dalam pengumpulan sata dengan mengajukan

suatu pertanyaan kepada objek yang akan diteliti. Metode wawancara digunakan

untuk mendapatkan data yang akurat dan terpercaya demi penelitian ini.

3.5 Analisis Data

Data yang terkumpul nantinya akan diseleksi dan diurutkan sesuai topik kajian.

Kemudian dilakukan penyusunan karya tulis berdasarkan data yang telah dipersiapkan

secara logis dan sistematis. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan

teknik deskriptif argumentatif.