FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

24
1 Abstrak Penyakit tuberkulosis (TB) membutuhkan penanganan yang kompleks. Penyakit ini tidak hanya membutuhkan pengobatan yang teratur. Terapi pendamping alami dalam bentuk nutrisi juga sangat diperlukan untuk mengatasi gangguan penyerta pada pasien TB. Malnutrisi merupakan salah satu gangguan yang menyertai TB. Malnutrisi pada pasien TB dapat terjadi dalam bentuk kekurangan energi protein (KEP). Kondisi malnutrisi mengakibatkan proses pemulihan pasien menjadi lama. Oleh karena itu, ikan gabus menjadi nutrisi inovatif berkadar albumin tinggi yang dapat dijadikan produk bagi pasien. Di sisi lain, kondisi malnutrisi telah mengakibatkan malabsorbsi zat makanan seperti protein karena potensi terjadinya defisiensi enzim protease. Dengan demikian, asupan protein ikan gabus beralbumin tinggi ini harus disertai dengan asupan zat yang mempermudah penyerapannya. Zat tersebut adalah bromelin nanas yang memiliki aktivitas enzim protease. Oleh karena itu, karya tulis ini bertujuan menganalisis optimalisasi penyerapan protein ikan gabus melalui bromelin nanas. Manfaat yang dapat diperoleh adalah penggunaan karya ini sebagai wawasan dan bahan kajian pembuatan produk, terutama oleh RS Paru Jember yang bekerja sama dengan Universitas Jember. Dalam hal metode penulisan, karya tulis ini bersifat kajian pustaka (library research). Data dipaparkan secara deskriptif dan analitik sehingga menunjukkan kajian ilmiah yang dapat dikaji, dikembangkan, dan diterapkan lebih lanjut. Hasil yang didapatkan ialah aktivitas enzimatik bromelin berpotensi besar mengoptimalkan penyerapan protein beralbumin tinggi dari ikan gabus. Model terapi yang digunakan yaitu terapi nutrisi kombinasi dari ekstrak ikan gabus dan nanas berbromelin tinggi. Penulis menyarankan untuk terselenggarannya riset lebih lanjut sehingga didapatkan formula efektif untuk membuat produk ikan gabus dan bromelin nanas yang praktis dan terjangkau oleh masyarakat. Kerja sama antar bidang yang terkait berperan besar dalam menyukseskan pengembangan produk ini.

description

ba

Transcript of FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

Page 1: FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

1

Abstrak

Penyakit tuberkulosis (TB) membutuhkan penanganan yang kompleks. Penyakit ini tidak hanya membutuhkan pengobatan yang teratur. Terapi pendamping alami dalam bentuk nutrisi juga sangat diperlukan untuk mengatasi gangguan penyerta pada pasien TB. Malnutrisi merupakan salah satu gangguan yang menyertai TB. Malnutrisi pada pasien TB dapat terjadi dalam bentuk kekurangan energi protein (KEP). Kondisi malnutrisi mengakibatkan proses pemulihan pasien menjadi lama. Oleh karena itu, ikan gabus menjadi nutrisi inovatif berkadar albumin tinggi yang dapat dijadikan produk bagi pasien. Di sisi lain, kondisi malnutrisi telah mengakibatkan malabsorbsi zat makanan seperti protein karena potensi terjadinya defisiensi enzim protease. Dengan demikian, asupan protein ikan gabus beralbumin tinggi ini harus disertai dengan asupan zat yang mempermudah penyerapannya. Zat tersebut adalah bromelin nanas yang memiliki aktivitas enzim protease. Oleh karena itu, karya tulis ini bertujuan menganalisis optimalisasi penyerapan protein ikan gabus melalui bromelin nanas. Manfaat yang dapat diperoleh adalah penggunaan karya ini sebagai wawasan dan bahan kajian pembuatan produk, terutama oleh RS Paru Jember yang bekerja sama dengan Universitas Jember. Dalam hal metode penulisan, karya tulis ini bersifat kajian pustaka (library research). Data dipaparkan secara deskriptif dan analitik sehingga menunjukkan kajian ilmiah yang dapat dikaji, dikembangkan, dan diterapkan lebih lanjut. Hasil yang didapatkan ialah aktivitas enzimatik bromelin berpotensi besar mengoptimalkan penyerapan protein beralbumin tinggi dari ikan gabus. Model terapi yang digunakan yaitu terapi nutrisi kombinasi dari ekstrak ikan gabus dan nanas berbromelin tinggi. Penulis menyarankan untuk terselenggarannya riset lebih lanjut sehingga didapatkan formula efektif untuk membuat produk ikan gabus dan bromelin nanas yang praktis dan terjangkau oleh masyarakat. Kerja sama antar bidang yang terkait berperan besar dalam menyukseskan pengembangan produk ini.

Page 2: FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

2

Abstract

Tuberculosis ( TB ) requires complex handling . This disease not only requires regular treatment . Natural companion therapy in the form of nutrition is also needed to address comorbid disorders in patients with TB . Malnutrition is one of the disorders that accompany this disease. Malnutrition in patients with TB can occur in the form of protein-energy malnutrition ( PEM ) . Conditions malnourished in patients with active TB, resulted that it make the recovery process becomes longer . Therefore , fish cork can be an innovative nutrition with high albumin content to be a product that can be used for patients with TB. On the other hand , the condition of malnutrition has resulted in malabsorption of nutrients such as proteins as potential protease enzyme deficiency . Thus , intake of high- protein fish cork with albumin should be accompanied with the intake of substances which facilitate absorption . These substances is bromelain, an enzyme with protease enzyme activity from pineapple . Therefore , this paper aims to analyze the optimization of protein absorption from cork fish through bromelain that contains in pineapple . The benefits that can be obtained is the use of this work as insights and study materials manufacture products , mainly by Jember Lung Hospital in collaboration with the University of Jember . In terms of the writing method , this paper is based on literature review ( library research) . Data presented descriptively and analytically that showed scientific studies that can be studied , developed , and implemented further . The results obtained is enzymatic activity of bromelain has a great potential to optimize the absorption of high- protein with albumin from fish cork . Therapeutic model used is a combination of nutritional therapy from catfish and bromelain’s extract from pineapple . The authors suggest that further research must be done to obtain an effective formula for making fish products cork and pineapple bromelain that practically and affordable for the community . Cooperation among related fields play a major role in the successful development of this product .

Keyword : Tuberculosis, Albumin, Bromelain, Fish Cork, Pineapple.

Page 3: FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

3

BAB I Pendahuluan

Latar Belakang

Penyakit tuberkulosis (TB) di Indonesia menjadi permasalahan kesehatan

yang membutuhkan penanganan kompleks. Indonesia menduduki peringkat

keempat dalam hal insidensi TB terbanyak di dunia (WHO, 2013). Penyakit ini

tidak hanya membutuhkan pengobatan yang teratur. Terapi pendamping alami

dalam bentuk nutrisi juga sangat diperlukan untuk mengatasi gangguan penyerta

pada pasien TB.

Malnutrisi merupakan salah satu kondisi buruk yang menyertai penyakit

TB. Malnutrisi merupakan kondisi saat status gizi dalam tubuh di bawah normal.

Salah satu bentuk malnutrisi yang terkait dengan TB adalah kekurangan energi

protein (KEP). KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya

kadar energi dan protein tubuh sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi

(Luckita et al, 2013). KEP dapat menjadi penyebab timbulnya TB dan sebaliknya

TB dapat menyebabkan KEP (Hood, 2013). Pasien TB dengan kondisi KEP akan

mengalami penurunan massa tubuh. Selain itu, pasien akan mengalami penurunan

sistem imunitas tubuh karena kekurangan protein yang menjadi penyusun utama

sistem imun (Luckita et al, 2013).

Dengan demikian, pasien malnutrisi tersebut membutuhkan nutrisi yang

mengandung protein dalam jumlah yang cukup. Protein yang diperlukan terdiri

atas albumin yang menjadi komponen terbesarnya. Ikan gabus merupakan sumber

protein hewani yang mengandung albumin dengan kadar tinggi. Oleh karena itu,

ikan gabus berpotensi sebagai terapi berbentuk nutrisi bagi pasien TB untuk

memulihkan kesehatan dan meningkatkan sistem imunitas tubuh.

Namun, sistem pencernaan pasien tidak bisa menyerap protein secara

optimal. Hal ini disebabkan defisiensi enzim protease. Enzim protease berfungsi

mengubah protein menjadi asam amino agar bisa diserap tubuh (Luckita et al,

2013). Kondisi penyerapan yang abnormal ini mengakibatkan asupan protein ikan

Page 4: FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

4

gabus tidak terserap secara maksimal. Dengan begitu, nutrisi yang mengandung

enzim protease perlu ditambahkan untuk dikonsumsi bersama dengan ikan gabus.

Nanas merupakan tanaman yang mudah diperoleh di Indonesia dan dapat

dipanen sepanjang tahun. Nanas mengandung bromelin yang terdapat dalam

semua jaringan tanaman nanas. Bromelin merupakan salah satu jenis enzim

protease yang mampu mengubah protein menjadi asam amino untuk diserap

dalam tubuh.

Rumah Sakit Paru Jember bekerja sama dengan Universitas Jember untuk

pemanfaatan ikan gabus sebagai terapi nutrisi bagi pasien TB. Produk yang akan

dihasilkan harus mudah dikonsumsi. Selain itu, produk tersebut harus terserap

dengan baik oleh sistem pencernaan pasien sehingga diperlukan zat lain untuk

mengoptimalkan penyerapan, salah satunya ialah enzim bromelin dari nanas.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk menganalisis terapi

yang difokuskan pada optimalisasi penyerapan protein ikan gabus yang

beralbumin tinggi untuk pasien TB. Optimalisasi dilakukan melalui penambahan

nanas. Nanas digunakan sebagai sumber bromelin yang berpotensi menambah

aktivitas protease untuk memudahkan absorbsi atau penyerapan protein ikan

gabus tersebut.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada karya tulis ini ialah sebagai berikut.

1. Bagaimana pengaruh pemberian asupan protein dengan albumin berkadar

tinggi terhadap pasien TB ?

2. Bagaimana upaya optimalisasi penyerapan protein dalam tubuh pasien TB ?

3. Bagaimana model terapi nutritif yang dapat digunakan ?

Tujuan Penulisan

Tujuan dari karya tulis ini ialah sebagai berikut.

1. Sarana pemberi informasi mengenai pengaruh pemberian asupan protein

dengan albumin berkadar tinggi terhadap pasien TB.

Page 5: FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

5

2. Sarana pemberi informasi mengenai upaya optimalisasi penyerapan protein

dalam tubuh pasien TB sekaligus model terapi nutritif yang digunakan.

Manfaat Penulisan

Manfaat dari karya tulis ini ialah sebagai berikut.

1. Karya tulis ini dapat dijadikan bahan kajian keilmuan untuk pengembangan

produk ikan gabus yang dilakukan atas kerja sama antara Rumah Sakit Paru

Jember dan Universitas Jember.

2. Karya tulis ini juga dapat dijadikan landasan pertimbangan kebijakan bagi

pemerintah dalam memperluas upaya pengembangan produk agar antar

instansi yang mengembangkannya dapat bersinergi menciptakan produk ikan

gabus yang efektif sebagai nutrisi pasien TB.

3. Karya tulis ini menambah wawasan penulis tentang ilmu biokimia dan

penerapannya dalam pengembangan medikasi untuk memperbaiki kualitas

kesehatan pasien TB yang menjalani pengobatan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Tuberkulosis

Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan

oleh Mycobacterium tubercolosis. TB merupakan penyakit yang dikendalikan

oleh respons imunitas yang diperantarai oleh sel dengan sel efektor berupa

makrofag dan limfosit sebagai sel imunoresponsif. Tipe imunitas ini melibatkan

pengaktifan makrofag pada bagian yang terinfeksi oleh limfosit dan limfokin.

Respon yang terjadi berupa reaksi hipersensitivitas seluler (Price, 2013).

Gejala-gejala klinis TB paru diantaranya berupa batuk produktif yang

berkepanjangan lebih dari 3 minggu, nyeri dada, dan hemoptisis. Selain itu,

manifestasi umum lainnya berupa anoreksia, berat badan menurun,

bronkopneumonia, dan kadang dijumpai panas menyerupai tifus abdominalis atau

malaria tanpa hepatosplenomegali (Price, 2013).

Page 6: FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

6

Pemeriksaan yang tepat berperan penting untuk modalitas ketepatan

pengobatan TB. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis TB

adalah darah lengkap, yaitu LED meningkat, anemia, lekosit normal atau sedikit

meningkat. Kultur sputum memakai ZN menunjukkan basil tahan asam (BTA).

Pada pemeriksaan radiologis didapatkan gambaran berupa III define air

space shadowing. Selain itu,gambaran lainnya ialah kavitas dengan dinding tebal

dikelilingi konsolidasi, dan Millet seed like appearanceatau granuler pada

tuberkulosis milier (Nurtjahja, 2009).

Kondisi Nutrien Pasien dengan Tuberkulosis

Tuberkulosis berhubungan dengan kondisi malnutrisi. Malnutrisi bisa

berpotensi membuat orang rentan terinfeksi TB, sedangkan TB juga mampu

menginduksi pasien TB menjadi malnutrisi. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh

kemampuan ekonomi suatu negara, sehingga negara sedang berkembang atau

negara berkembang memiliki kasus malnutrisi dengan TB dalam jumlah besar.

Tipe malnutrisi yang berhubungan erat dengan TB adalah kekurangan energi

protein (KEP). KEP ditandai dengan kuantitas protein tubuh yang sebagian besar

berupa albumin menjadi turun.(Usman, 2011).

Penurunan Albumin

Penderita tuberkulosis mempunyai konsentrasi serum albumin yang

rendah (Hood, 2013). Faktor penyebabnya antara lain nafsu makan menurun dan

penggunaan sejumlah besar protein dalam tubuh menjadi energi sehingga tidak

terdapat cukup cadangan untuk mempertahankan kandungan normal albumin

(Gupta et al., 2009).

Defisiensi protein atau hipoalbuminemia ini lebih lanjut menyebabkan

pembentukan enzim protease berkurang. Oleh karena itu, meskipun protein yang

dikonsumsi pasien TB cukup memadai, namun penyerapannya menjadi tidak

optimal karena akativitas proteolitik dari enzim tersebut berkurang.

Dampak Malnutrisi

Page 7: FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

7

Tuberkulosis dapat menyebabkan penurunan massa tubuh. Selain itu,

sistem imunitas tubuh juga akan menurun. Kedua hal ini meningkatkan derajat

keparahan penyakit TB yang menginfeksi pasien. Oleh karena itu, nutrisi yang

adekuat sangat dibutuhkan.

Nutrisi yang diperlukan harus terdiri dari unsur pembangun massa tubuh

maupun sistem imunitas tubuh. Dengan demikian nutrisi yang optimal berguna

untuk mempercepat perbaikan kualitas kesehatan pasien yang menjalani

pengobatan TB (Chandra, 2010).

Kandungan Albumin pada Ikan Gabus

Ikan gabus yang mempunyai nama latin Channa striata merupakan

sumber alternatif albumin berkadar tinggi (Mustafa et al, 2012). Menurut

Suprayitno et al. (2008), albumin ikan gabus memiliki kualitas yang lebih baik

daripada albumin telur yang umum digunakan dalam penyembuhan pasien

pascabedah. Ikan gabus mengandung albumin sekitar 64.61 % dari total

protein(Mustafa et al., 2012).

Komponen asam amino esensial ikan ini antara lain treonin, valin,

metionin, isoleusin, leusin, fenilalanin, lisin, histidin, dan arginin. Sedangkan

komponen asam amino non esensial yang terkandung dalam ikan yaitu asam

aspartat, serin, asam glutamat, glisin, alanin, sistein, tiroksin, hidroksilisin,

amonia, hidroksiprolin dan prolin. Nutrien lain penting yang dapat diikat protein

adalah Zn. Ekstrak ikan gabus mengandung Zn sekitar 3.43mg/100mL (Mustafa et

al., 2012).

Bromelin pada Nanas

Nanas (Ananas comosus) adalah tumbuhan tipe tropis yang berasal dari

Brasil, Bolivia, dan Paraguay.Berdasarkan bentuk daun dan buahnya, dikenal 4

jenis golongan nanas yaitu Cayene, Queen, Spanyol/Spanish, dan Abacaxi.

Nanas memiliki banyak kandungan gizi di dalamnya, salah satu yang

sangat berkhasiat bagi kesehatan adalah bromelin (Fajrin, 2012). Bromelin

Page 8: FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

8

merupakan salah satu jenis enzim protease sulfhidril yang mampu menghidrolisis

ikatan peptida pada protein atau polipeptida menjadi asam amino.

Bromelin ini berbentuk serbuk amori dengan warna putih bening sampai

kekuning-kuningan, dan berbau khas. Selain itu, ia larut sebagian dalam aseton.

Bromelin stabil pada pH 6,5-7,5 dan suhu optimum 37 °C (University of

Maryland Medical Center, 2009; Ferreira et al., 2011). Kandungan bromelin pada

daging buah masak sebesar 0,08-0,125%, daging buah mentah sebesar 0,050-

0,070%, kulit buah sebesar 0,05-0,075%, dan pada tangkai buah sebesar 0,04-

0,06% (Murniati,2006).

Bab III Metode Penulisan

Jenis Penulisan

Semua data maupun informasi yang mendasari penulisan karya tulis ini

bersifat kajian pustaka (library research). Data dipaparkan secara deskriptif dan

analitik sehingga menunjukkan kajian ilmiah yang dapat dikaji, dikembangkan,

dan diterapkan lebih lanjut.

Analisis Sintesis

Aspek-aspek yang akan dianalisis yaitu peran penambahan asupan albumin

pada pasien TB dan peran bromelin untuk optimalisasi penyerapan albumin oleh

tubuh pasien TB. Selain itu, model pengembangan produk nutrisi juga dianalisis

dalam karya tulis ini.

Teknik Pengambilan Data

Data dan informasi yang dikumpulkan berkaitan dengan tuberkulosis,

malnutrisi, albumin, dan bromelin. Data dan informasi ini diperoleh dari berbagai

literatur di antaranya jurnal-jurnal ilmiah dan buku yang relevan terhadap objek

yang dikaji.

Page 9: FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

9

Prosedur Penulisan

Setelah dilakukan pengumpulan data, semua hasil diseleksi. Penyeleksian

dilakukan untuk mengambil data dan informasi yang relevan dengan masalah

yang dikaji.

Setelah itu penarikan kesimpulan dan perumusan saran dibentuk dengan

acuan data-data yang telah dianalisis berdasarkan masalah. Beberapa masalah

yang akan dibahas dalam tulisan ini disajikan dalam 3 pokok bahasan, yaitu :

1. Upaya Penambahan Asupan Albumin pada Pasien TB.

2. Upaya Optimalisasi Penyerapan Albumin oleh Tubuh Pasien TB.

3. Model Terapi Nutritif Menggunakan Ikan Gabus dan Nanas.

BAB IV Pembahasan

Upaya Penambahan Asupan Albumin pada Pasien TB

Penjelasan sebelumnya menyebutkan bahwa malnutrisi dapat terjadi pada

pasien. Kondisi inilah yang mampu membuat pasien mengalami penurunan massa

tubuh dan kerentanan terhadap infeksi. Dengan demikian, pasien tidak hanya

memerlukan pengobatan TB, namun juga membutuhkan asupan gizi yang

memadai agar mendukung pemulihan kesehatan.

Protein merupakan zat penting yang diperlukan tubuh untuk membangun

sel baru (Kompas, 2013).Komponen terbesar protein ialah albumin. Asupan

protein yang adekuat menyebabkan peningkatan kadar albumin tubuh pasien TB

yang sebelumnya mengalami defisiensi akibat malnutrisi. Oleh karena itu, peran

penting albumin untuk pemulihan kesehatan pasien TB akan dijelaskan sebagai

berikut.

Peran Albumin dalam Meningkatkan Kebugaran Tubuh

Kekurangan energi mengakibatkan tubuh menggunakan cadangan energi

yang dimiliki, salah satunya protein. Ketika sumber energi tersebut semakin

diperbanyak melalui nutrisi, maka tubuh secara perlahan akan mendeposit

Page 10: FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

10

cadangan energi. Dampak yang lebih penting lagi ialah defisiensi protein semakin

direduksi. Oleh karena itu, albumin menjadi zat penting yang diperlukan.

Albumin memiliki beberapa fungsi penting di dalam tubuh antara lain

menjaga tekanan onkotik plasma dan membawa berbagai substansi seperti

bilirubin, asam lemak, ion, logam, hormon, dan obat.

Albumin berperan penting guna meningkatkan kebugaran tubuh.

Ketersediaan albumin yang cukup memadai akan merangsang penambahan massa

tubuh seperti jaringan otot yang membutuhkan substrat berupa protein. Jumlah

albumin tubuh yang bertambah juga berperan sebagai faktor pemicu pertumbuhan

dan pemeliharaan jaringan, pembentukan antibodi, serta regenerasi sel-sel baru

dalam tubuh (Rivai, 2009).

Peran Albumin dalam Meningkatkan Sistem Imunitas Tubuh

Sistem kekebalan atau imunitas tubuh bekerja untuk mempertahankan

kondisi normal tubuh dari serangan patogen atau infeksi. Albumin sebagai

komponen terbesar protein mampu meningkatkan kualitas sistem imunitas tubuh.

Hal ini terlihat dari penelitian Luckita (2013) yang menyatakan bahwa

peningkatan albumin berpengaruh positif pada peningkatan jumlah limfosit tubuh.

Albumin juga bersinergi dengan zat lainnya seperti Zn (Mustafa et al, 2012).

Kedua zat ini meningkatkan fungsi limfosit T dan B. Apabila fungsi limfosit pada

pasien TB meningkat, maka terjadi perbaikan sistem pertahanan tubuh terhadap

infeksi, terutama kuman TB dan kuman-kuman lainnya. Keunggulan limfosit

ialah kemampuannya dalam mengenal dan menghancurkan bebagai determinan

antigenik melalui dua sifat respon imun khusus, yaitu spesifitas dan memori

(Luckita et al, 2013).

Nutrisi yang Mengandung Kadar Albumin Tinggi

Inovasi di bidang nutrisi semakin berkembang dengan memanfaatkan

peluang berupa kondisi masyarakat yang mengharapkan produk yang praktis dan

bergizi tinggi. Begitu pula dengan pengembangan nutrisi TB. Ikan gabus pun

Page 11: FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

11

menjadi alternatif pilihan karena kandungan albuminnya yang tinggi dan

kandungan nutrisi lainnya yang penting pula.

Albumin dapat disederhanakan lagi menjadi asam-asam amino. Menurut

Suprayitno et al. (2008), kandungan asam amino esensial dan non-esensial ikan

gabus berkualitas lebih baik daripada albumin telur. Dengan demikian, albumin

ikan gabus memiliki potensi menjadi nutrisi efektif bagi pemulihan pasien TB.

Ikan gabus juga mengandung senyawa penting, yaitu mineral Zn (Mustafa

et al., 2012).Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa unsur Zn dapat bersinergi

dengan protein melalui ikatan satu sama lain. Kedua zat inilah yang terutama

berperan dalam pemulihan gizi, energi, dan kesehatan pasien TB.

Upaya Optimalisasi Penyerapan Albumin oleh Tubuh Pasien TB

Malnutrisi membuat pasien TB mengalami malabsorbsi nutrisi seperti

protein. Oleh karena itu, bromelin sangat menguntungkan untuk memudahkan

penyerapan protein dalam tubuh pasien TB.

Peran Enzim Bromelin sebagai Enzim Protease

Pencernaan dan absorbsi protein tidak terlepas dari peran enzim protease.

Enzim ini memproses protein menjadi asam-asam amino. Sebagian besar hasil

pencernaan protein ini memang hampir seluruhnya berupa asam amino, jarang

sekali berupa polipeptida atau molekul protein utuh.

Enzim bromelin bersifat protease. Enzim ini diduga mampu meningkatkan

pemecahan protein menjadi asam amino seperti halnya enzim protease endogen

dalam tubuh (Luckita et al, 2013). Jika dikaitkan dengan inovasi penulis berupa

produk ikan gabus yang dikonsumsi beserta produk nanas yang mengandung

enzim bromelin, maka gambaran mekanisme optimalisasi penyerapan protein ikan

gabus oleh enzim bromelin dijelaskan sebagai berikut. Setelah pasien

mengonsumsi produk ikan gabus, protein ikan akan dicerna usus. Aktivasi kerja

enzim bromelin di dalamnya akan memecah protein tersebut menjadi asam-asam

Page 12: FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

12

amino. Berbagai asam amino pun diabsorbsi dan mengalir dalam darah. Darah

menyalurkannya dengan cepat ke hepar.

Asam amino ini akan diolah sesuai kebutuhan tubuh. Apabila sel-sel tubuh

memerlukannya, maka asam amino akan diserap sel untuk proses pembentukan

protein sel. Jika kebutuhan protein sel telah mencukupi, maka sisa asam amino

yang belum terpakai disimpan dalam hepar sebagai cadangan yang dapat

digunakan kembali pada saat tubuh memerlukannya. Hepar merupakan organ

penting yang mengatur metabolisme protein (Guyton and Hall,2008).

Nutrisi yang Mengandung Enzim Bromelin (Nanas)

Nanas merupakan tanaman yang mengandung bromelin. Kandungan

bromelin paling tinggi terdapat pada daging buah yang masak. Kadar bromelin

dalam nanas tergantung juga pada proses pematangan buahnya. Buah yang masak

karena diperam, ternyata mengandung bromelin yang lebih sedikit daripada buah

yang masih hijau. Hal ini menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan

produk agar mendapatkan kandungan bromelin yang banyak (Luckita et al, 2013).

Selain berpotensi memudahkan penyerapan protein melalui aktivitas

proteolitiknya, bromelin memiliki fungsi penting lainnya yaitu menjaga

hemostasis atau kelancaran peredaran darah. Fungsi berikutnya ialah menggurangi

peradangan, menghilangkan bekas luka, dan membantu metabolisme lemak

(Luckita et al, 2013).

Model Terapi Nutritif Menggunakan Ikan Gabus dan Nanas

Dalam perancangan model terapi ini, penulis menggunakan beberapa

sumber rujukan. Referensi yang dipakai terkait kadar konsumsi ikan gabus dan

nanas bagi ketercapaian peningkatan albumin tubuh bagi pasien TB.

Berdasarkan referensi, setengah kilogram ikan gabus dapat menghasilkan

sekitar 100 ml ekstrak (Florentinus, 2014). Sedangkan kandungan albumin dalam

100 ml ekstrak berkisar 2.17 ± 0.14 gram atau dapat dikatakan sekitar 2 gram/dl

(Mustafa et al., 2012). Di sisi lain, kadar normal albumin dalam serum manusia

antara 3,5-4,5 g/dl (Luckita et al., 2013). Oleh karena itu, saat ekstrak secara

Page 13: FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

13

optimal terserap dalam tubuh, setengah kilogram ikan gabus mampu menambah

albumin tubuh sebanyak 2 gram/dl.

Ekstrak diharapkan mampu diserap optimal karena albumin bersifat water

soluble atau zat yang larut air. Dengan demikian ekstrak yang berbahan dasar air

dengan mudah diserap oleh tubuh melalui proses enzimatik di saluran pencernaan.

Produk yang dapat dikembangkan dari ekstrak cair ikan gabus ini adalah ekstrak

kering yang dapat diolah lebih lanjut dalam bentuk kapsul dengan prosedur

khusus untuk mempertahankan kandungan albumin dalam ekstrak.

Selain itu, nanas sebagai nutrisi tambahan turut disertakan bersama asupan

produk ikan gabus tersebut. Nanas mengandung enzim bromelin yang bertindak

sebagai enzim protease dan berguna untuk mempermudah pemecahan protein

menjadi asam amino sehingga mudah diserap tubuh (Luckita et al., 2013). Dengan

demikian, albumin ikan gabus dapat diserap dengan mudah pada pasien TB yang

cenderung malnutrisi dan mengalami penurunan aktivitas enzimatik saluran

pencernaan.

Nanas diolah menjadi ekstrak nanas. Ekstrak cair nanas sebesar 611 mg

mampu mengoptimalkan penyerapan protein dengan komponen terbesarnya

berupa albumin (Luckita et al., 2013). Ekstrak cair tersebut juga dapat diolah

menjadi ekstrak kering dengan menjaga kandungan bromelin di dalamnya.

Penjaminan aktivitas enzim bromelin secara tepat dan pengembangan produk

memerlukan analisis lebih lanjut dan sarana yang memadai untuk mendapatkan

produk yang berkualitas. Selanjutnya produk nanas tersebut diintegrasikan

dengan produk ikan gabus sehingga menjadi terapi nutrisi yang efektif bagi

pemulihan kesehatan pasien TB.

Skema 4.1 Optimalisasi penyerapan albumin oleh enzim bromelin

Enzim bromelin

Absorbsi oleh usus

Metabolisme protein untuk pemenuhan kebutuhan berbagai jaringan

Asam amino non-esensialAsam amino esensial

Albumin

Page 14: FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

14

Bab V Penutup

Kesimpulan

Berdasarkan kajian pustaka di atas, kesimpulan karya tulis ini adalah

sebagai berikut. Pemulihan kesehatan pasien TB tidak hanya diupayakan melalui

pengobatan berdasarkan pedoman WHO, namun juga harus memperhatikan faktor

gizi pasien karena pasien berpeluang mengalami malnutrisi.

Strategi untuk mengantisipasi bahkan mengatasi malnutrisi yang rentan

terjadi pada pasien harus berbasis nutrisi yang adekuat, terutama albumin yang

banyak pada ikan gabus. Penyerapan albumin harus dioptimalkan melalui reaksi

enzimatik bromelin. Enzim ini mendukung kerja enzim protease alami dalam

tubuh agar semakin efektif. Albumin yang terserap ini berpotensi meningkatkan

derajat kepulihan pasien TB dari segi penambahan massa tubuh, sistem imunitas,

dan segala aspek kesehatan lainnya. Kepraktisan terapi memicu penulis membuat

inovasi berupa model terapi yang dapat menjadi gambaran produk yang bagus dan

bermanfaat.

Saran

Penulis menyarankan untuk terselenggarannya riset lebih lanjut sehingga

didapatkan formula efektif untuk membuat produk ikan gabus dan bromelin nanas

yang praktis dan terjangkau oleh masyarakat. Pendataan terhadap status gizi setiap

pasien perlu dilakukan agar formula dan produk yang dihasilkan menjadi tepat

Keterangan:: Alur: Aktivitas protease

Page 15: FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

15

guna untuk peningkatan kesehatan pasien TB. Upaya-upaya pendukung lainnya

adalah kerja sama antar lembaga yang terkait agar tercipta sinergi dalam proses

pembuat produk yang berkualitas dan penggunaan produk yang merata bagi

pasien TB.

Page 16: FIX LKTI TBC_Hafid Iqbal_Universitas Jember

16

Daftar Pustaka