Lkti-PKM
-
Upload
umi-nadhofa -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
description
Transcript of Lkti-PKM
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Terdapat tiga jenis pendidikan yaitu pendidikan formal,
pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Pendidikan formal lebih menitik
beratkan pada suatu lembaga sedangkan non formal kebalikannya. Pendidikan
informal lebih menitikberatkan kepada pendidikan yang dilakukan oleh orang tua
atau keluarga.
Pendidikan formal ini biasanya terjadi di lembaga resmi seperti sekolah
baik swasta maupun negeri. Pendidikan ini terjadi jika ada pendidik atau sering
disebut dengan guru dan yang didik yaitu siswa. Peran yang paling penting adalah
guru, guru merupakan suatu pekerjaan profesional, yang memerlukan suatu
keahlian khusus. Karena keahliannya bersifat khusus, guru memiliki peranan yang
sangat penting dan strategis dalam kegiatan pembelajaran, yang akan menentukan
mutu pendidikan di suatu satuan pendidikan. Kompetensi dalam profesi guru,
pada awalnya dipersiapkan atau diperoleh melalui lembaga pendidikan formal
keguruan, sebelum seseorang memangku jabatan (tugas dan tanggung jawab)
sebagai guru. Dalam pendidikan banyak masalah yang sering terjadi, terutama
masalah guru terutama guru fisika.
Hal ini dikarenakan mata pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit
bagi banyak siswa. Menurut Nur (2002), padatnya tuntutan kurikulum
menyebabkan guru hanya menekankan kepada tercapainya target kurikulum 2004
yang lebih menekankan pada konsep Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Oleh karena itu, guru harus variatif dalam menggunakan pendekatan
pembelajaran yang tepat digunakan dalam menjelaskan konsep fisika.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam karya tulis ini hal-hal yang
akan dibahas yaitu diantaranya sejauh mana lingkungan dijadikan bahan proses
belajar fisika untuk calon guru. Dari sinilah kami membuat sebuah karya tulis
ilmiah yang berjudul “Pembelajaran Fisika Berbasis Lingkungan untuk
1
2
Meningkatkan Kompetensi Calon Guru Fisika Sebagai Upaya Mewujudkan
Pendidikan Karakter”.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pembelajaran fisika dengan menjadikan lingkungan sebagai
media proses belajar untuk calon guru fisika?
2. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran fisika berbasis lingkungan untuk
meningkatkan kompetensi calon guru fisika?
Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai adalah :
1. Mengkaji pembelajaran fisika dengan menjadikan lingkungan sebagai
media proses belajar untuk calon guru fisika
2. Mengkaji pengaruh pembelajaran fisika berbasis lingkungan terhadap
peningkatan kompetensi calon guru fisika
Manfaat
1. Bagi calon guru, dapat dijadikan pedoman untuk melakukan pembelajaran
2. Bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian
selanjutnya
3. Bagi lembaga pendidikan dapat dijadikan sumber referensi untuk
diaplikasikan dalam proses pembelajaran.
Batasan Masalah
Dalam karya tulis ini, kami membatasi masalah hanya pada calon guru
fisika dan pembelajaran fisika dengan mengaitkan lingkungan sebagai media
pembelajarannya.
3
TINJAUAN PUSTAKA
Mata Pelajaran Fisika
Kata Fisika bersal dari bahasa Yunani “Physic” yang berarti “alam” atau
“hal ikhwal alam” sedangkan fisika (dalam bahasa inggris “Physic”) ialah ilmu
yang mempelajari aspek-aspek alam yang dapat dipahami dengan dasar-dasar
pengertian terhadap prinsip-prinsip dan hukum-hukum elementernya. Fisika
adalah ilmu yang mempelajari suatu zat dan energi atau zat dan gerakan.
Fisika sebagai ilmu memiliki arti yang sangat luas dan fundamental yang
mencakup semua sains dan benda-benda hidup (biologi, zoologi, dan lain-lain)
maupun sains fisika (astronomi, kimia, fisika). Fisika pada dasarnya membahas
tentang materi dan energi yang merupakan akar dari tiap bidang sains dan
mendasari semua gejala.
Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan yang ada dalam diri seseorang berupa
penguasaan pengetahuan, ketrampilan serta sikap yang dapat ditunjukkan melalui
performa dalam (menjalankan katalouge) bertugas dan tanggung jawabnya.
Sebagaimana yang dinyatakan Depdiknas (2004:3) : kompetensi diartikan sebagai
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak. Arti lain dari kompetensi adalah spesifikasi dari
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya
di dalam pekerjaan, sesuai dengan standar kinerja yang dibutuhkan oleh lapangan.
kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam
mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan
pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru Majid
(2005:6).
Kompetensi guru merupakan sekumpulan kecakapan yang harus dikuasai
oleh seorang guru dalam menjalankan tugas fungsionalnya sehingga
menggambarkan hakikat kualitatif dan perilaku guru yang tampak sangat berarti.
Kompetensi ini sangat diperlukan untuk mengembangkan kualitas dan aktivitas
tenaga pendidikan.
4
Pendidikan Karakter
Pendidikan merupakan sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan. Selama ini pendidikan di Indonesia lebih
mengutamakan aspek kognitif atau aspek intelektual yang mengedepankan
pengetahuan, pemahaman serta keterampilan berpikir.
Kenyataannya, pendidikan hanya mencari nilai bukan ilmu, pendidikan
hanya sebagai syarat bukan pengetahuan, maka ditempuh dengan berbagai macam
cara untuk mewujudkannya. Akhirnya yang muncul lulusan-lulusan yang siap
kerja tapi tidak bisa bekerja, siap naik karier tapi tidak mampu berpikir dan siap
meraih prestasi tapi tidak dapat beradaptasi, dan mungkin inilah salah satu
penyebab mengapa indonesia tidak mengalami kemajuan yang signifikan, korupsi
semakin merajalela, dan rakyat semakin menderita.
Untuk itu, Indonesia sebagai negara yang siap maju, membutuhkan
manusia-manusia berkarakter sesuai dengan kepribadian bangsa, negara dan
agama. Salah satu upaya mewujudkannya adalah melalui pendidikan karakter
yang diharapkan dapat mengimbangi hasil pendidikan dalam diri peserta didik.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk menerapkan
Pendidikan Berbasis Karakter yaitu dengan menyelipkan ke dalam kurikulum
pendidikan yang baru sebagaimana tertuang dalam UU RI No. 20 Tahun 2003,
tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Bab II:
“Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.” (Pasal 2)
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
beakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” (Pasal 3)
Ada sembilan pilar pendidikan karakter, diantaranya:
5
1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaan Nya.
2. Tanggung jawab, kedisiplinan dan kemandirian.
3. Kejujuran /amanah dan kearifan.
4. Hormat dan santun.
5. Dermawan suka menolong dan gotong royong/ kerjasama.
6. Percaya diri, kreatif dan bekerja keras.
7. Kepemimpinan dan keadilan.
8. Baik dan rendah hati
9. Toleransi kedamaian dan kesatuan.
Lingkungan
Ada dua istilah yang sangat erat kaitannya tetapi berbeda secara gradual,
ialah "alam sekitar" dan "lingkungan". Alam sekitar mencakup segala hal yang
ada di sekitar kita, baik yang jauh maupun yang dekat letaknya, baik masa silam
maupun yang akan datang tidak terikat pada dimensi waktu dan tempat.
Lingkungan mencakup segala hal disekeliling kita, yang kita terkait kepadanya
secara langsung maupun tidak langsung yang hidup dan kegiatan kita
berhubungan dengannya dan bergantung kepadanya (Annanichev, 1976).
Contohnya seseorang yang sedang berada dalam perjalanan di padang pasir
tentunya merasa sangat haus dan dahaga. Baginya, air merupakan lingkungan
sangat bermakna guna meredam rasa hausnya. Kalau dia memiliki 1 kg emas,
namun tidak ada maknanya dalam situasi atau kondisi yang sedang dihadapi oleh
individu bersangkutan. Jadi. air merupakan lingkungan bagi individu, dan besar
pengaruhnya terhadap perilaku individu tersebut.
Istilah lain yang erat kaitannya dengan lingkungan adalah "ekologi" atau
sering disebut "lingkungan hidup". Ekologi terdiri dari bio-ekologi, geo-ekologi,
dan kultur-ekologi. Bio-ekologi mencakup unsur lingkungan yang hidup meliputi
manusia, tumbuh-tumbuhan, dan binatang. Geo-ekologi mencakup alam seperti
bumi, air, matahari, dan sebagainya.
Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor
kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor
6
belajar yang penting. Lingkungan belajar atau pembelajaran atau pendidikan
terdiri atas;
1. Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar atau
kelompok kecil.
2. Lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi
berpengaruh terhadap individu pribadi lainnya.
3. Lingkungan alam (fisik) meliputi semua sumber daya alam yang dapat
diberdayakan sebagai sumber belajar.
4. Lingkungan kultural mencakup hasil budaya dan teknologi yang dapat
dijadikan sumber belajar dan yang dapat menjadi faktor pendukung
pengajaran. Dalam konteks ini termasuk sistem nilai, norma, dan adat
kebiasaan.
PEMBAHASAN
Belajar dengan Lingkungan
Kegiatan belajar mengajar tidak hanya berorientasi pada penyampaian
materi saja akan tetapi juga dapat dilakukan dengan pembelajaran yang sifatnya
aplikatif. Kegiatan dapat dikatakan berhasil jika siswa dapat berperan aktif
mengembangkan konsep yang telah ada. Belajar dapat diimplementasikan dengan
kegiatan bereksperimen dan bermain dengan kehidupan nyata (lingkungan alam).
Belajar pada hakikatnya adalah suatu interaksi antara individu dan
lingkungan. Lingkungan menyediakan rangsangan terhadap individu dan
sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses
interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah
laku. Hal ini menunjukkan, bahwa fungsi lingkungan merupakan faktor yang
penting dan berpengaruh dalam proses belajar mengajar.
Pengajaran yang mengaitkan lingkungan ke dalamnya bersifat realistis,
karena hal-hal yang dipelajari bersumber dari kehidupan yang nyata. Para siswa
dapat mengamati kenyataan sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari yang
bersifat kompleks. Pengajaran ini akan mengembangkan berbagai pengalaman dan
pengetahuan yang praktis dan terpakai.
7
Pembelajaran yang berbasis lingkungan secara umum memiliki manfaat
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran
lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media
pembelajaran adalah:
1. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media lingkungan dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar,
gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga suasana
belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan. Hal ini
akan lebih membangkitkan semangat peserta didik untuk selalu belajar.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan adanya media maka akan terjadi komukasi dua arah secara aktif,
sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah karena guru hanya
menjelaskan teori saja tanpa ada praktek sedangkan melalui media peserta
didik dapat berperan aktif mengembangkan dan menerapkan teori tersebut ke
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Meningkatkan kualitas hasil belajar
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih
mandalam dan utuh. Jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh,
merasakan dan mengalami sendiri melalui media, pemahaman peserta didik
akan lebih baik.
4. Media dapat menumbuhkan sikap positif terhadap materi dan proses belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong peserta
didik untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-
sumber ilmu pengetahuan.
Fisika dengan Lingkungan
Pembelajaran berbasis lingkungan ini merupakan suatu pembelajaran
fisika yang dikaitkan dengan lingkugan serta memberikan contoh aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga memudahkan calon guru dalam
memahami konsep dan terciptanya guru yang profesional serta kompeten
berkarakter. Selama ini calon guru belum diberikan aplikasi sehari-hari dan
mengaitkannya dengan lingkungan. Misalnya pada materi gelombang cahaya,
8
pada materi ini bisa memberikan contoh penggunaan cahaya dalam kehidupan
sehari-hari dan pemanfaatannya.
Pembelajaran Fisika Berbasis Lingkungan
Proses pembelajaran fisika dengan mengaitkan lingkungan ke dalam teori
fisika dapat diimplementasikan dengan cara bermain, bereksperimen, dan
bernalar. Banyak cara dan suasana yang dapat diambil dari lingkungan sekitar
sebagai media penyampaian fisika.
Proses pembelajaran ini dapat dibagi dalam berbagai tahap:
1. Pengajaran dimulai pada pengenalan konsep dan materi fisika
2. Setelah konsep dan materi diperkirakan sudah matang¸ maka lingkungan dapat
diintegrasikan dalam proses pembelajaran sebagai aplikasi dari konsep-konsep
yang ada.
Sebagai media pembelajaran, terdapat berbagai cara untuk mengaitkan
lingkungan dalam pembelajaran. Lingkungan dapat dijadikan sebagai media
eksperimen, sehingga lingkungan dijadikan sebagai alat peraga untuk
mempermudah pemahaman teori-teori fisika. Misalnya mengaitkan masalah
tumbukan dengan permainan kelereng atau fenomena gempa bumi. Siswa
diharapkan lebih mudah memahami materi dengan adanya aplikasi sehingga
proses pembelajaran menjadi interaktif karena siswa juga dapat mempraktikkan
sendiri kejadian-kejadian yang ada hubungannya dengan fisika.
Metode pembelajaran dilakukan dengan lingkungan
1. Melalui model pendekatan Information communication and
Technology (ICT). Pada model ini lebih memaksimalkan pengggunaan
IPTEK dalam pendidikan. Misalnya penggunaan handycam atau
camera digital untuk membuat video atau sejenisnya tentang materi
yang akan disampaikan. Dengan demikian, lingkungan tidak hanya
berupa pemandangan sekitar di depan mata, tetapi buku ataupun video
juga dapat dijadikan sebagai lingkungan karena terdapat aspek-aspek
yang mendukung.
2. Melalui model Constektual Teaching Learning (CTL). Pada model ini
pembelajaran berbasis Lingkungan sangat mendukung, hal ini
9
dikarenakan pada model CTL melihat fenomena yang ada disekitar
kita kemudian dikaitkan dengan penguatan akademis yang ada didalam
kelas.
3. Melalui model Cooperative Learning. Pada model ini pembelajaran
berbasis lingkungan sangatlah mendukung, hal ini karena bisa
memberikan contoh-contoh yang bisa dikaitkan dengan lingkungan
dan bisa terjadi timbal balik antar kelompok dalam suatu
permasalahan.
(jenis jenis model perlu dijelaskan???)
Pengaruh dalam Pendidikan Karakter
Pembelajaran berbasis lingkungan sangat berpengaruh terhadap
pendidikan karakter, hal ini karena pada pembelajaran berbasis lingkungan
terutama pada mata pelajaran fisika dapat mempermudah konsep dan materi
dalam proses belajar mengajar. Selain itu, juga menambah wawasan dan
mempermudah penjelasan suatu materi, ada perubahan pada diri masing-masing
individual, dan menghargai alam untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Pada pendidikan karakter diharapkan setidaknya ada perubahan watak atau sikap
yang lebih bagus setelah proses pembelajaran.
-dengan mengenali lingkungan maka kita dapat mengetahui kebesaran tuhan
YME, sehingga dapat meningkatkan keimanan kita.
-menyangi lingkungan, melestarikan lingkungan
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran fisika dengan menjadikan lingkungan sebagai media
pembelajaran yaitu dengan menerapkan konsep atau teori fisika ke dalam
kehidupan sehari-hari.
10
2. Pembelajaran fisika berbasis lingkungan sangat berpengaruh terhadap
kompetensi calon guru fisika. Dengan menggunakan lingkungan sebagai
media pembelajaran, proses pembelajaran akan semakin menarik dan tidak
membosankan sehingga siswa dapat menyerap materi secara mendalam
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Wahyudin, Dinn. dkk.2006.Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta:Universitas
Terbuka
Ali.1984. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Anonim. http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan.
Annanichev, K. 1976. Enviroment: Internasional Aspecus. Progres Publishers
Moscow 207 H. (diterjemahkan dari Rusia oleh Yuri Sirokov)
Anonim. http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika..
Anonim. http://can-isika-itnp.blogspot.com/2009/06/pengajaran-berbasis- lingkungan.html
Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas
Daien Indrakusuma, Amir. 1973. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Usaha
Nasional
Kurniawati, Aryni. 2010.
http://edukasi.kompasiana.com/2010/09/30/pembelajaran-
berbasis-lingkungan/
U.U.R.I No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Subagio, M.pd. 2010. http://subagio-subagio.blogspot.com/.
11
BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK
1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Mohammad Abdul Azisb. Tempat/ tanggal lahir : Pamekasan, 25 Oktober 1991c. NIM : 100210102120d. Fakultas/Program Studi : FKIP/ Pendidikan Fisika e. Perguruan Tinggi : Universitas Jemberf. Waktu untuk kegiatan : 11 jam/minggu g. Alamat di Jember : Jalan Jawa IV/51 Jember h. No. Hp. : 081 9393 20201i. Alamat e-mail : [email protected]. Cita-cita : Dosen dan Penelitik. Riwayat Pendidikan :
SD SD N Tampojung Tengah Tahun Lulus 2004SMP MTs N Sumber Bungur Tahun Lulus 2007SMA SMA N I Pamekasan Tahun Lulus 2010Universitas FKIP - Universitas Jember Belum Lulus
Daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
Jember, 2 Desember 2011
Mohammad Abdul AzisNIM. 100210102120
2. Anggota Pelaksana 1a. Nama Lengkap : Kukuh Dwi Sudharmab. Tempat/ tanggal lahir : Jember, 23 Oktober 1991c. NIM : 1002101020d. Fakultas/Program studi : FKIP/Pendidikan Fisikae. Perguruan Tinggi : Universitas Jember f. Waktu untuk kegiatan : 11 jam/minggug. Alamat Asal : Jl. Sunan Gunung Jati No. 202 Tanjung Rejo Wuluhanh. No. Hp. : 083847453554j. Alamat e-mail : [email protected]. Cita-cita : Dosen dan Penelitil. Motto : This life is gamem. Riwayat Pendidikan :
SD SD Negeri 09 Tanjung Rejo 2004SMP SMP Muhammadiyah 06 2007SMA SMA Negeri Ambulu 2010
Universitas FKIP - Universitas Jember Belum Lulus
Daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
12
Jember, 2 Desember 2011
Kukud Dwi SudharmaNIM. 110210102045
3. Anggota Pelaksana 2a. Nama Lengkap : Hawin Marlistya Priswayanii. Tempat/ tanggal lahir : Jember, 12 Mei 1994j. NIM : 110210102003k. Fakultas/Program studi : FKIP/Pendidikan Fisikal. Perguruan Tinggi : Universitas Jember m. Waktu untuk kegiatan : 11 jam/minggun. Alamat Asal : Jalan Airlangga 212 Rowotamtu Rambipuji Jembero. No. Hp. : 085749827825n. Alamat e-mail : [email protected] o. Cita-cita : Dosen dan Penelitip. Motto : Learning by doingq. Riwayat Pendidikan :
SD SD N 2 Rambipuji Tahun Lulus 2006SMP SMPN 2 Jember Tahun Lulus 2009SMA SMAN 1 Jember Tahun Lulus 2011
Universitas FKIP - Universitas Jember Belum Lulus
Daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
Jember, 2 Desember 2011
Hawin Marlistya PriswayaniNIM. 110210102003
13
BIODATA DOSEN PENDAMPING
Nama : Drs. MaryaniNIP : 197412071999031002Tempat dan Tanggal Lahir : Trenggalek, 1964Golongan / Pangkat : IIIb / Penata Tk. IJabatan Fungsional Akademik : Asisten AhliAlamat Rumah : Jalan Airlangga 212 Rowotamtu, Rambipuji, JemberTelp./Faks. : 0331-711816Alamat e-mail : -
Pengalaman Pendidikan:
Tahun Lulus Jenjang Perguruan TinggiJurusan /Bidang Studi
1987 S1 Universitas Jember Pendidikan Fisika
Pengalaman Penelitian:
Tahun Judul Penelitian JabatanSumber
Dana2010 Pengembangan Dan Penerapan Authentic Assessment
Untuk Penjaminan Mutu Pembelajaran Berorientasi Pada Terwujudnya Pendidikan Guru Fisika Berstandar Internasional
Ketua Hibah PGMIPA BI
2009 Inventarisasi Potensi Sumberdaya Mineral Di Jember Menggunakan Metode Resistivitas
Ketua DP2M Dikti
2008 Pengukuran Geografi Untuk Tata Guna Lahan Di Kecamatan Panti, Kabupaten Jember
Anggota DP2M Dikti
2006 Pemetaan Zona Potensi Bencana Tanah Longsor Untuk Kegiatan Mitigasi Menggunakan Metode Geofisika Terpadu
Anggota DP2M Dikti
2005 Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa Terhadap Materi Pembelajaran Mata Kuliah Fisika Statistik Dengan Memanfaatkan Animasi Interaktif
Ketua SP4 FKIP UNEJ
2005Penentuan Posisi Kebocoran Air dengan Menggunakan Metode Self Potential (SP)
Ketua DIPA UNEJ
Daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
Jember, 2 Desember 2011
Drs. MaryaniNIP. 197412071999031002