Lkti-PKM

20
PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Terdapat tiga jenis pendidikan yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Pendidikan formal lebih menitik beratkan pada suatu lembaga sedangkan non formal kebalikannya. Pendidikan informal lebih menitikberatkan kepada pendidikan yang dilakukan oleh orang tua atau keluarga. Pendidikan formal ini biasanya terjadi di lembaga resmi seperti sekolah baik swasta maupun negeri. Pendidikan ini terjadi jika ada pendidik atau sering disebut dengan guru dan yang didik yaitu siswa. Peran yang paling penting adalah guru, guru merupakan suatu pekerjaan profesional, yang memerlukan suatu keahlian khusus. Karena keahliannya bersifat khusus, guru memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam kegiatan pembelajaran, yang akan menentukan mutu pendidikan di suatu satuan pendidikan. Kompetensi dalam profesi guru, pada awalnya dipersiapkan atau diperoleh melalui lembaga pendidikan formal keguruan, sebelum seseorang memangku jabatan (tugas dan tanggung jawab) 1

description

karya tulis ilmiah

Transcript of Lkti-PKM

Page 1: Lkti-PKM

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat. Terdapat tiga jenis pendidikan yaitu pendidikan formal,

pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Pendidikan formal lebih menitik

beratkan pada suatu lembaga sedangkan non formal kebalikannya. Pendidikan

informal lebih menitikberatkan kepada pendidikan yang dilakukan oleh orang tua

atau keluarga.

Pendidikan formal ini biasanya terjadi di lembaga resmi seperti sekolah

baik swasta maupun negeri. Pendidikan ini terjadi jika ada pendidik atau sering

disebut dengan guru dan yang didik yaitu siswa. Peran yang paling penting adalah

guru, guru merupakan suatu pekerjaan profesional, yang memerlukan suatu

keahlian khusus. Karena keahliannya bersifat khusus, guru memiliki peranan yang

sangat penting dan strategis dalam kegiatan pembelajaran, yang akan menentukan

mutu pendidikan di suatu satuan pendidikan. Kompetensi dalam profesi guru,

pada awalnya dipersiapkan atau diperoleh melalui lembaga pendidikan formal

keguruan, sebelum seseorang memangku jabatan (tugas dan tanggung jawab)

sebagai guru. Dalam pendidikan banyak masalah yang sering terjadi, terutama

masalah guru terutama guru fisika.

Hal ini dikarenakan mata pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit

bagi banyak siswa. Menurut Nur (2002), padatnya tuntutan kurikulum

menyebabkan guru hanya menekankan kepada tercapainya target kurikulum 2004

yang lebih menekankan pada konsep Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

Oleh karena itu, guru harus variatif dalam menggunakan pendekatan

pembelajaran yang tepat digunakan dalam menjelaskan konsep fisika.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam karya tulis ini hal-hal yang

akan dibahas yaitu diantaranya sejauh mana lingkungan dijadikan bahan proses

belajar fisika untuk calon guru. Dari sinilah kami membuat sebuah karya tulis

ilmiah yang berjudul “Pembelajaran Fisika Berbasis Lingkungan untuk

1

Page 2: Lkti-PKM

2

Meningkatkan Kompetensi Calon Guru Fisika Sebagai Upaya Mewujudkan

Pendidikan Karakter”.

Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pembelajaran fisika dengan menjadikan lingkungan sebagai

media proses belajar untuk calon guru fisika?

2. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran fisika berbasis lingkungan untuk

meningkatkan kompetensi calon guru fisika?

Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai adalah :

1. Mengkaji pembelajaran fisika dengan menjadikan lingkungan sebagai

media proses belajar untuk calon guru fisika

2. Mengkaji pengaruh pembelajaran fisika berbasis lingkungan terhadap

peningkatan kompetensi calon guru fisika

Manfaat

1. Bagi calon guru, dapat dijadikan pedoman untuk melakukan pembelajaran

2. Bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian

selanjutnya

3. Bagi lembaga pendidikan dapat dijadikan sumber referensi untuk

diaplikasikan dalam proses pembelajaran.

Batasan Masalah

Dalam karya tulis ini, kami membatasi masalah hanya pada calon guru

fisika dan pembelajaran fisika dengan mengaitkan lingkungan sebagai media

pembelajarannya.

Page 3: Lkti-PKM

3

TINJAUAN PUSTAKA

Mata Pelajaran Fisika

Kata Fisika bersal dari bahasa Yunani “Physic” yang berarti “alam” atau

“hal ikhwal alam” sedangkan fisika (dalam bahasa inggris “Physic”) ialah ilmu

yang mempelajari aspek-aspek alam yang dapat dipahami dengan dasar-dasar

pengertian terhadap prinsip-prinsip dan hukum-hukum elementernya. Fisika

adalah ilmu yang mempelajari suatu zat dan energi atau zat dan gerakan.

Fisika sebagai ilmu memiliki arti yang sangat luas dan fundamental yang

mencakup semua sains dan benda-benda hidup (biologi, zoologi, dan lain-lain)

maupun sains fisika (astronomi, kimia, fisika). Fisika pada dasarnya membahas

tentang materi dan energi yang merupakan akar dari tiap bidang sains dan

mendasari semua gejala.

Kompetensi

Kompetensi merupakan kemampuan yang ada dalam diri seseorang berupa

penguasaan pengetahuan, ketrampilan serta sikap yang dapat ditunjukkan melalui

performa dalam (menjalankan katalouge) bertugas dan tanggung jawabnya.

Sebagaimana yang dinyatakan Depdiknas (2004:3) : kompetensi diartikan sebagai

pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam

kebiasaan berfikir dan bertindak. Arti lain dari kompetensi adalah spesifikasi dari

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya

di dalam pekerjaan, sesuai dengan standar kinerja yang dibutuhkan oleh lapangan.

kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam

mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan

pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru Majid

(2005:6).

Kompetensi guru merupakan sekumpulan kecakapan yang harus dikuasai

oleh seorang guru dalam menjalankan tugas fungsionalnya sehingga

menggambarkan hakikat kualitatif dan perilaku guru yang tampak sangat berarti.

Kompetensi ini sangat diperlukan untuk mengembangkan kualitas dan aktivitas

tenaga pendidikan.

Page 4: Lkti-PKM

4

Pendidikan Karakter

Pendidikan merupakan sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan pelatihan. Selama ini pendidikan di Indonesia lebih

mengutamakan aspek kognitif  atau aspek intelektual yang mengedepankan

pengetahuan, pemahaman serta keterampilan berpikir.

Kenyataannya, pendidikan hanya mencari nilai bukan ilmu, pendidikan

hanya sebagai syarat bukan pengetahuan, maka ditempuh dengan berbagai macam

cara untuk mewujudkannya. Akhirnya yang muncul lulusan-lulusan yang siap

kerja tapi tidak bisa bekerja, siap naik karier tapi tidak mampu berpikir dan siap

meraih prestasi tapi tidak dapat beradaptasi, dan mungkin inilah salah satu

penyebab mengapa indonesia tidak mengalami kemajuan yang signifikan, korupsi

semakin merajalela, dan rakyat semakin menderita.

Untuk itu, Indonesia sebagai negara yang siap maju, membutuhkan

manusia-manusia berkarakter sesuai dengan kepribadian bangsa, negara dan

agama. Salah satu upaya mewujudkannya adalah melalui pendidikan karakter

yang diharapkan dapat mengimbangi hasil pendidikan dalam diri peserta didik.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk menerapkan

Pendidikan Berbasis Karakter yaitu dengan menyelipkan ke dalam kurikulum

pendidikan yang baru sebagaimana tertuang  dalam UU RI No.  20  Tahun  2003, 

tentang Sistem  Pendidikan  Nasional,

Bab II:

“Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang  Negara 

Republik Indonesia Tahun 1945.” (Pasal 2)

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada  Tuhan Yang Maha Esa,

beakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” (Pasal 3)

Ada sembilan pilar pendidikan karakter, diantaranya:

Page 5: Lkti-PKM

5

1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaan Nya.

2. Tanggung jawab, kedisiplinan dan kemandirian.

3. Kejujuran /amanah dan kearifan.

4. Hormat dan santun.

5. Dermawan suka menolong dan gotong royong/ kerjasama.

6. Percaya diri, kreatif dan bekerja keras.

7. Kepemimpinan dan keadilan.

8. Baik dan rendah hati

9. Toleransi kedamaian dan kesatuan.

Lingkungan

Ada dua istilah yang sangat erat kaitannya tetapi berbeda secara gradual,

ialah "alam sekitar" dan "lingkungan". Alam sekitar mencakup segala hal yang

ada di sekitar kita, baik yang jauh maupun yang dekat letaknya, baik masa silam

maupun yang akan datang tidak terikat pada dimensi waktu dan tempat.

Lingkungan mencakup segala hal disekeliling kita, yang kita terkait kepadanya

secara langsung maupun tidak langsung yang hidup dan kegiatan kita

berhubungan dengannya dan bergantung kepadanya (Annanichev, 1976).

Contohnya seseorang yang sedang berada dalam perjalanan di padang pasir

tentunya merasa sangat haus dan dahaga. Baginya, air merupakan lingkungan

sangat bermakna guna meredam rasa hausnya. Kalau dia memiliki 1 kg emas,

namun tidak ada maknanya dalam situasi atau kondisi yang sedang dihadapi oleh

individu bersangkutan. Jadi. air merupakan lingkungan bagi individu, dan besar

pengaruhnya terhadap perilaku individu tersebut.

Istilah lain yang erat kaitannya dengan lingkungan adalah "ekologi" atau

sering disebut "lingkungan hidup". Ekologi terdiri dari bio-ekologi, geo-ekologi,

dan kultur-ekologi. Bio-ekologi mencakup unsur lingkungan yang hidup meliputi

manusia, tumbuh-tumbuhan, dan binatang. Geo-ekologi mencakup alam seperti

bumi, air, matahari, dan sebagainya.

Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor

kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor

Page 6: Lkti-PKM

6

belajar yang penting. Lingkungan belajar atau pembelajaran atau pendidikan

terdiri atas;

1. Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar atau

kelompok kecil.

2. Lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi

berpengaruh terhadap individu pribadi lainnya.

3. Lingkungan alam (fisik) meliputi semua sumber daya alam yang dapat

diberdayakan sebagai sumber belajar.

4. Lingkungan kultural mencakup hasil budaya dan teknologi yang dapat

dijadikan sumber belajar dan yang dapat menjadi faktor pendukung

pengajaran. Dalam konteks ini termasuk sistem nilai, norma, dan adat

kebiasaan.

PEMBAHASAN

Belajar dengan Lingkungan

Kegiatan belajar mengajar tidak hanya berorientasi pada penyampaian

materi saja akan tetapi juga dapat dilakukan dengan pembelajaran yang sifatnya

aplikatif. Kegiatan dapat dikatakan berhasil jika siswa dapat berperan aktif

mengembangkan konsep yang telah ada. Belajar dapat diimplementasikan dengan

kegiatan bereksperimen dan bermain dengan kehidupan nyata (lingkungan alam).

Belajar pada hakikatnya adalah suatu interaksi antara individu dan

lingkungan. Lingkungan menyediakan rangsangan terhadap individu dan

sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses

interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah

laku. Hal ini menunjukkan, bahwa fungsi lingkungan merupakan faktor yang

penting dan berpengaruh dalam proses belajar mengajar.

Pengajaran yang mengaitkan lingkungan ke dalamnya bersifat realistis,

karena hal-hal yang dipelajari bersumber dari kehidupan yang nyata. Para siswa

dapat mengamati kenyataan sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari yang

bersifat kompleks. Pengajaran ini akan mengembangkan berbagai pengalaman dan

pengetahuan yang praktis dan terpakai.

Page 7: Lkti-PKM

7

Pembelajaran yang berbasis lingkungan secara umum memiliki manfaat

memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran

lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media

pembelajaran adalah:

1. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik

Media lingkungan dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar,

gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga suasana

belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan. Hal ini

akan lebih membangkitkan semangat peserta didik untuk selalu belajar.

2. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif

Dengan adanya media maka akan terjadi komukasi dua arah secara aktif,

sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah karena guru hanya

menjelaskan teori saja tanpa ada praktek sedangkan melalui media peserta

didik dapat berperan aktif mengembangkan dan menerapkan teori tersebut ke

dalam kehidupan sehari-hari.

3. Meningkatkan kualitas hasil belajar

Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih

mandalam dan utuh. Jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh,

merasakan dan mengalami sendiri melalui media, pemahaman peserta didik

akan lebih baik.

4. Media dapat menumbuhkan sikap positif terhadap materi dan proses belajar

Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong peserta

didik untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-

sumber ilmu pengetahuan.

Fisika dengan Lingkungan

Pembelajaran berbasis lingkungan ini merupakan suatu pembelajaran

fisika yang dikaitkan dengan lingkugan serta memberikan contoh aplikasinya

dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga memudahkan calon guru dalam

memahami konsep dan terciptanya guru yang profesional serta kompeten

berkarakter. Selama ini calon guru belum diberikan aplikasi sehari-hari dan

mengaitkannya dengan lingkungan. Misalnya pada materi gelombang cahaya,

Page 8: Lkti-PKM

8

pada materi ini bisa memberikan contoh penggunaan cahaya dalam kehidupan

sehari-hari dan pemanfaatannya.

Pembelajaran Fisika Berbasis Lingkungan

Proses pembelajaran fisika dengan mengaitkan lingkungan ke dalam teori

fisika dapat diimplementasikan dengan cara bermain, bereksperimen, dan

bernalar. Banyak cara dan suasana yang dapat diambil dari lingkungan sekitar

sebagai media penyampaian fisika.

Proses pembelajaran ini dapat dibagi dalam berbagai tahap:

1. Pengajaran dimulai pada pengenalan konsep dan materi fisika

2. Setelah konsep dan materi diperkirakan sudah matang¸ maka lingkungan dapat

diintegrasikan dalam proses pembelajaran sebagai aplikasi dari konsep-konsep

yang ada.

Sebagai media pembelajaran, terdapat berbagai cara untuk mengaitkan

lingkungan dalam pembelajaran. Lingkungan dapat dijadikan sebagai media

eksperimen, sehingga lingkungan dijadikan sebagai alat peraga untuk

mempermudah pemahaman teori-teori fisika. Misalnya mengaitkan masalah

tumbukan dengan permainan kelereng atau fenomena gempa bumi. Siswa

diharapkan lebih mudah memahami materi dengan adanya aplikasi sehingga

proses pembelajaran menjadi interaktif karena siswa juga dapat mempraktikkan

sendiri kejadian-kejadian yang ada hubungannya dengan fisika.

Metode pembelajaran dilakukan dengan lingkungan

1. Melalui model pendekatan Information communication and

Technology (ICT). Pada model ini lebih memaksimalkan pengggunaan

IPTEK dalam pendidikan. Misalnya penggunaan handycam atau

camera digital untuk membuat video atau sejenisnya tentang materi

yang akan disampaikan. Dengan demikian, lingkungan tidak hanya

berupa pemandangan sekitar di depan mata, tetapi buku ataupun video

juga dapat dijadikan sebagai lingkungan karena terdapat aspek-aspek

yang mendukung.

2. Melalui model Constektual Teaching Learning (CTL). Pada model ini

pembelajaran berbasis Lingkungan sangat mendukung, hal ini

Page 9: Lkti-PKM

9

dikarenakan pada model CTL melihat fenomena yang ada disekitar

kita kemudian dikaitkan dengan penguatan akademis yang ada didalam

kelas.

3. Melalui model Cooperative Learning. Pada model ini pembelajaran

berbasis lingkungan sangatlah mendukung, hal ini karena bisa

memberikan contoh-contoh yang bisa dikaitkan dengan lingkungan

dan bisa terjadi timbal balik antar kelompok dalam suatu

permasalahan.

(jenis jenis model perlu dijelaskan???)

Pengaruh dalam Pendidikan Karakter

Pembelajaran berbasis lingkungan sangat berpengaruh terhadap

pendidikan karakter, hal ini karena pada pembelajaran berbasis lingkungan

terutama pada mata pelajaran fisika dapat mempermudah konsep dan materi

dalam proses belajar mengajar. Selain itu, juga menambah wawasan dan

mempermudah penjelasan suatu materi, ada perubahan pada diri masing-masing

individual, dan menghargai alam untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Pada pendidikan karakter diharapkan setidaknya ada perubahan watak atau sikap

yang lebih bagus setelah proses pembelajaran.

-dengan mengenali lingkungan maka kita dapat mengetahui kebesaran tuhan

YME, sehingga dapat meningkatkan keimanan kita.

-menyangi lingkungan, melestarikan lingkungan

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran fisika dengan menjadikan lingkungan sebagai media

pembelajaran yaitu dengan menerapkan konsep atau teori fisika ke dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 10: Lkti-PKM

10

2. Pembelajaran fisika berbasis lingkungan sangat berpengaruh terhadap

kompetensi calon guru fisika. Dengan menggunakan lingkungan sebagai

media pembelajaran, proses pembelajaran akan semakin menarik dan tidak

membosankan sehingga siswa dapat menyerap materi secara mendalam

Saran

DAFTAR PUSTAKA

Wahyudin, Dinn. dkk.2006.Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta:Universitas

Terbuka

Ali.1984. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Anonim. http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan.

Annanichev, K. 1976. Enviroment: Internasional Aspecus. Progres Publishers

Moscow 207 H. (diterjemahkan dari Rusia oleh Yuri Sirokov)

Anonim. http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika..

Anonim. http://can-isika-itnp.blogspot.com/2009/06/pengajaran-berbasis- lingkungan.html

Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas

Daien Indrakusuma, Amir. 1973. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Usaha

Nasional

Kurniawati, Aryni. 2010.

http://edukasi.kompasiana.com/2010/09/30/pembelajaran-

berbasis-lingkungan/

U.U.R.I No.  20  Tahun  2003,  tentang Sistem  Pendidikan  Nasional.

Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Subagio, M.pd. 2010. http://subagio-subagio.blogspot.com/.

Page 11: Lkti-PKM

11

BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK

1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Mohammad Abdul Azisb. Tempat/ tanggal lahir : Pamekasan, 25 Oktober 1991c. NIM : 100210102120d. Fakultas/Program Studi : FKIP/ Pendidikan Fisika e. Perguruan Tinggi : Universitas Jemberf. Waktu untuk kegiatan : 11 jam/minggu g. Alamat di Jember : Jalan Jawa IV/51 Jember h. No. Hp. : 081 9393 20201i. Alamat e-mail : [email protected]. Cita-cita : Dosen dan Penelitik. Riwayat Pendidikan :

SD SD N Tampojung Tengah Tahun Lulus 2004SMP MTs N Sumber Bungur Tahun Lulus 2007SMA SMA N I Pamekasan Tahun Lulus 2010Universitas FKIP - Universitas Jember Belum Lulus

Daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jember, 2 Desember 2011

Mohammad Abdul AzisNIM. 100210102120

2. Anggota Pelaksana 1a. Nama Lengkap : Kukuh Dwi Sudharmab. Tempat/ tanggal lahir : Jember, 23 Oktober 1991c. NIM : 1002101020d. Fakultas/Program studi : FKIP/Pendidikan Fisikae. Perguruan Tinggi : Universitas Jember f. Waktu untuk kegiatan : 11 jam/minggug. Alamat Asal : Jl. Sunan Gunung Jati No. 202 Tanjung Rejo Wuluhanh. No. Hp. : 083847453554j. Alamat e-mail : [email protected]. Cita-cita : Dosen dan Penelitil. Motto : This life is gamem. Riwayat Pendidikan :

SD SD Negeri 09 Tanjung Rejo 2004SMP SMP Muhammadiyah 06 2007SMA SMA Negeri Ambulu 2010

Universitas FKIP - Universitas Jember Belum Lulus

Daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Page 12: Lkti-PKM

12

Jember, 2 Desember 2011

Kukud Dwi SudharmaNIM. 110210102045

3. Anggota Pelaksana 2a. Nama Lengkap : Hawin Marlistya Priswayanii. Tempat/ tanggal lahir : Jember, 12 Mei 1994j. NIM : 110210102003k. Fakultas/Program studi : FKIP/Pendidikan Fisikal. Perguruan Tinggi : Universitas Jember m. Waktu untuk kegiatan : 11 jam/minggun. Alamat Asal : Jalan Airlangga 212 Rowotamtu Rambipuji Jembero. No. Hp. : 085749827825n. Alamat e-mail : [email protected] o. Cita-cita : Dosen dan Penelitip. Motto : Learning by doingq. Riwayat Pendidikan :

SD SD N 2 Rambipuji Tahun Lulus 2006SMP SMPN 2 Jember Tahun Lulus 2009SMA SMAN 1 Jember Tahun Lulus 2011

Universitas FKIP - Universitas Jember Belum Lulus

Daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jember, 2 Desember 2011

Hawin Marlistya PriswayaniNIM. 110210102003

Page 13: Lkti-PKM

13

BIODATA DOSEN PENDAMPING

Nama : Drs. MaryaniNIP : 197412071999031002Tempat dan Tanggal Lahir : Trenggalek, 1964Golongan / Pangkat : IIIb / Penata Tk. IJabatan Fungsional Akademik : Asisten AhliAlamat Rumah : Jalan Airlangga 212 Rowotamtu, Rambipuji, JemberTelp./Faks. : 0331-711816Alamat e-mail : -

Pengalaman Pendidikan:

Tahun Lulus Jenjang Perguruan TinggiJurusan /Bidang Studi

1987 S1 Universitas Jember Pendidikan Fisika

Pengalaman Penelitian:

Tahun Judul Penelitian JabatanSumber

Dana2010 Pengembangan Dan Penerapan Authentic Assessment

Untuk Penjaminan Mutu Pembelajaran Berorientasi Pada Terwujudnya Pendidikan Guru Fisika Berstandar Internasional

Ketua Hibah PGMIPA BI

2009 Inventarisasi Potensi Sumberdaya Mineral Di Jember Menggunakan Metode Resistivitas

Ketua DP2M Dikti

2008 Pengukuran Geografi Untuk Tata Guna Lahan Di Kecamatan Panti, Kabupaten Jember

Anggota DP2M Dikti

2006 Pemetaan Zona Potensi Bencana Tanah Longsor Untuk Kegiatan Mitigasi Menggunakan Metode Geofisika Terpadu

Anggota DP2M Dikti

2005 Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa Terhadap Materi Pembelajaran Mata Kuliah Fisika Statistik Dengan Memanfaatkan Animasi Interaktif

Ketua SP4 FKIP UNEJ

2005Penentuan Posisi Kebocoran Air dengan Menggunakan Metode Self Potential (SP)

Ketua DIPA UNEJ

Daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jember, 2 Desember 2011

Drs. MaryaniNIP. 197412071999031002