Lkti kusmaryani

66
Kusmaryani, S.KM NIP. 19830815 201001 2 032 Karanganyar Maju dan Cerdas dengan “Kaca Tungguku” (Suka Membaca Satu Minggu Satu Buku)

Transcript of Lkti kusmaryani

Kusmaryani, S.KM

NIP. 19830815 201001 2 032

Karanganyar Maju dan Cerdas dengan “Kaca Tungguku”

(Suka Membaca Satu Minggu Satu Buku)

Minat Membaca 0,001 %

INDONESIA

Minat Baca

Ketersediaan & Kemudahan Memperoleh Bahan Bacaan

Undang-Undang

Nomor 43 Tahun 2007

tentang Perpustakaan

dalam rangka

meningkatkan

kecerdasan

kehidupan bangsa, perlu

ditumbuhkan budaya

gemar membaca melalui pengembangan

dan pendayagunaan

perpustakaan

Banyak Upaya yang Bisa Dilakukan

1. Memotivasi keluarga untuk suka membaca

2. Guru menekankan pentingnya membaca

3. Meningkatkan ketersediaan buku

4. Memperbanyak taman bacaan masyarakat

5. Meningkatkan promosi dan sosialisasi membaca

6. Apresiasi kelompok/personal yang suka membaca

7. Menyediakan buku murah dan berkualitas

“Karanganyar Maju dan Cerdas dengan „Kaca Tungguku‟ (Suka Membaca Satu Minggu Satu Buku)”

1. Apa Maksud

2. Faktor Pendukung, Hambatan, dan Solusi

3. Cara Pelaksanaan

“Kaca Tungguku” dalam mewujudkan Karanganyar

Maju dan Cerdas?

PERMASALAHAN

Untuk mengetahui

1. Maksud

2. Faktor Pendukung, Hambatan dan Solusi

3. Cara Pelaksanaan

“Kaca Tungguku” dalam Mewujudkan Karanganyar

Maju dan Cerdas.

TUJUAN

Maju Cerdas

Karanganyar Maju dan Cerdas = Karanganyar mempunyai peradaban tinggi & sempurna

perkembangan akal budinya.

Suka Membaca = senang melihat serta memahami isi dari apa

yang tertulis.

Minat Membaca

= Perhatian atau kesukaan

untuk membaca

Budaya Cerita

Malas Pembelajaran

Rendahnya

Minat

Membaca

SARANA & PRA SARANA MEMBACA

Buku Perpustakaan TBM

BUDAYA MEMBACA

Minat Baca 32%

AMERIKA SERIKAT

Murah Buku

Terbuka

Nyaman

Tidak

Terbungkus

TOKO BUKU

Lengkap Nyaman

Ada di

Setiap Kota

Jumlah

Buku Tidak

Dibatasi

PERPUSTAKAAN

Rak Buku Sesuai Tinggi Anak

Arena Bermain untuk Anak

Ruang Istirahat & Membacakan Buku untuk Anak

JEPANG

Minat Baca 25%

membaca 10 menit sebelum belajar mengajar

selama 30 tahun

Orangtua berperan meningkatkan minat membaca

Membaca buku di manapun mereka berada

Budaya Tachiyomi

PROGRAM MEMBACA

SMK Negeri 1

Sidoarjo (2016)

SMPN 1

Warungkiara

Sukabumi (2014)

TBM di Lombok

Tengah (2014)

SMA N 1

Karanganyar (2015)

SATU MINGGU

SATU BUKU

Indikator

Keterangan

Sasaran Kelompok tertentu

: masyarakat, siswa SMP, SMA, SMK

Tempat Terbatas : Dusun, sekolah

Sifat Anjuran, Wajib/Memaksa

Evaluasi Membuat resume, tanpa resume

ANALISIS PROGRAM

“KACA TUNGGUKU”

SUKA MEMBACA

balita lansia

rakyat biasa pejabat

di manapun tempatnya

FAKTOR PENDUKUNG

Mayoritas Penduduk Beragama Islam

95,89%

Islam

Protestan

Katolik

Hindu

Budha

Lainnya

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu

yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan

manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan

Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang

mengajar (manusia) dengan perantaran

kalam. Dia mengajar kepada manusia apa

yang tidak diketahuinya”.

(QS. Al-Alaq:1-5)

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015

Program 15 menit

membaca buku

non-pelajaran

sebelum memulai pelajaran di sekolah

“Sukseskan Jam Wajib

Belajar bagi anak-anak”

- Bupati Karanganyar

HAMBATAN & SOLUSI

Jumlah Perpustakaan Masih Sedikit

28,68% Sekolah Memiliki

Perpustakaan

Perpustakaan Keliling

Perpustakaan Bergilir di Sekolah

Taman Bacaan Masyarakat

Jumlah Buku masih Terbatas

5,87%

Jumlah Buku/Jumlah Penduduk

Permohonan Buku ke Pusbuk

Alokasi Anggaran untuk Buku

Donasi Buku

PELAKSANAAN

SARANA & PRASARANA

1. Memperbanyak jumlah perpustakaan

2. Memperbanyak TBM

5. Membentuk “kader taman bacaan”

6. Memperbanyak jumlah buku

PELAYANAN

3. Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan dengan

fasilitas yang nyaman

4. Meningkatkan pelayanan yang profesional

KEBIJAKAN

7. Meningkatkan kualitas Jam Wajib Belajar warga

8. Mendukung Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 yaitu

program 15 menit membaca buku sebelum pelajaran

9. Menghimbau karyawan/karyawati mendukung

program 15 menit membaca buku sebelum bekerja

10. Seluruh siswa dan masyarakat diwajibkan membaca buku

satu minggu satu buku

PROMOSI & SOSIALISASI 4

11. Meningkatkan promosi dan sosialisasi gerakan

„Kaca Tungguku‟ (Suka Membaca Satu Minggu Satu Buku)

APRESIASI

12. Memberikan apresiasi kepada kelompok atau personal

yang suka membaca.

KESIMPULAN 1. “Kaca Tungguku” = pembiasaan suka membaca pada seluruh

lapisan masyarakat di manapun tempatnya dengan membaca

satu minggu satu buku;

2. Faktor pendukung:

(1) Mayoritas penduduk beragama Islam

(2) Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015

(3) Himbauan Bupati untuk menyukseskan Jam Wajib Belajar.

Hambatannya:

(1) Jumlah perpustakaan masih sedikit

(2) Jumlah buku masih terbatas.

SARAN 1. Alokasi anggaran untuk meningkatkan jumlah fasilitas tempat

mendapatkan sumber bacaan yaitu perpustakaan & TBM

2. Menuangkan gerakan “Kaca Tungguku” dalam peraturan atau

surat edaran Bupati

3. Seluruh lapisan masyarakat mendukung gerakan “Kaca

Tungguku” dalam rangka mewujudkan Karanganyar Maju dan

Cerdas.

Kupu-Kupu di dalam Buku

Ketika duduk di setasiun bis, di gerbong kereta api,

di ruang tunggu praktek dokter anak, di balai desa,

kulihat orang-orang di sekitarku duduk membaca buku,

dan aku bertanya di negeri mana gerangan aku sekarang,

Ketika berjalan di gang diantara rak-rak yang panjang,

di perpustakaan yang mengandung ratusan ribu judul buku

dan cahaya lampunya terang benderang,

kulihat anak-anak muda dan anak-anak tua

sibuk membaca dan menuliskan catatan,

dan aku bertanya di perpustakaan negeri mana gerangan

aku sekarang,

Ketika bertandang di sebuah toko,

warna-warni produk yang dipajang terbentang,

orang-orang memborong itu barang

dan mereka berdiri beraturan di depan tempat pembayaran,

dan aku bertanya di toko buku negeri mana gerangan aku

sekarang,

Ketika singgah di sebuah rumah,

kulihat ada seorang anak kecil bertanya kepada mamanya,

Dia bertanya tentang kupu-kupu kepada mamanya,

dan mamanya tidak bisa menjawab keinginan-tahu puterinya itu,

kemudian katanya,

“tunggu, tunggu, tunggu, mama buka ensiklopedia dulu,

yang tahu tentang kupu-kupu,”

dan aku bertanya di rumah negeri mana gerangan aku sekarang,

Agaknya inilah yang kita rindukan bersama,

di setasiun bis dan ruang tunggu kereta-api negeri ini buku dibaca,

di perpustakaan perguruan, kota dan desa buku dibaca,

di tempat penjualan buku laris dibeli,

dan ensiklopedia yang terpajang di ruang tamu

tidak berselimut debu

karena memang dibaca.

(Taufiq Ismail, 1996)

Terimakasih