LK STT (Andri)

download LK STT (Andri)

of 20

description

rhgj

Transcript of LK STT (Andri)

LAPORAN KASUS KELOLAAN

NAMA MAHASISWA: Andri RukmanaNIM: G3A015039TEMPAT PRAKTEK: Ayyub 3 RoemaniTANGGAL PENGKAJIAN: 19 Oktober 2015

PENGKAJIANA. BIODATA1. Identitas PasienNama: Ny. SUmur: 59 tahunJenis Kelamin: PerempuanSuku Bangsa: JawaAgama:IslamStatus Perkawinan:MenikahPendidikan: SMKPekerjaan: Ibu Rumah TanggaAlamat: Genuk Tegalsari SemarangNo Register: 369625Diagnosa Medis:STT ( Soft Tissue Tumor ) pipi kiri2. Penanggung JawabNama: Tn. DUmur: 60 thJenis Kelamin: Laki-LakiPendidikan: SMAPekerjaan: SwastaHub dengan Pasien: Suami

B. STATUS KESEHATAN1. Status kesehatan saat inia. Keluhan utamaPasien mengeluh ada benjolan pada pipi sebelah kiri

b. Faktor pencetusSakit terasa saat pipi tersenggol c. Lamanya keluhan sejak 1 tahun yang lalu, tapi terkadang tidak sakitd. Timbulnya keluhanBertahape. Faktor yang memperberatSaat pasien melakukan aktivitas2. Status kesehatan masa lalua. Penyakit yang pernah dialamiPasien tidak pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan penyakit yang dideritanya saat ini, tidak ada riwayat penyakit yang menular hanya mempunyai riwayat penyakit hipertensi..b. Kecelakaan Pasien mengatakan pernah kecelakaan saat mengendarai sepeda motor dan hanya mengalami luka ringan saja d bagian kaki dan tangan.c. Pernah dirawat :Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat dirumah sakit dengan penyakit Darah Tinggi/ Hipertensi pada tahun 2012 di RS Roemani Semarang.d. Riwayat operasi :Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah melakukan operasi seperti saat ini di RS.

C. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL DAN PEMERIKSAAN FISIK1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatanPasien mengetahui bahwa dirinya sakit tapi terkadang pasien tidak langsung membawanya berobat kerumah sakit, pasien mengatakan biasanya jika diberikan obat langsung sembuh. Pasien juga tidak melakukan pemeriksaan berkala terhadap penyakitnya.Pasien juga jarang melakukan olahraga karena malas. Pasien mengatakan tidak pernah mengonsumsi jamu atau obat-obatan lainnya selain obat sakit kepala.Pasien saat berobat menggunakan jaminan kesehatan BPJS.

2. Pola nutrisi dan metabolika. Gejala1) Diit lunak, 3 kali sehari2) Makan terakhir 8 jam sebelum dilakukan operasi3) Selera makan baik, tidak mual4) Tidak muntah5) Tidak ada nyeri ulu hati6) Tidak ada alergi makanan7) Ada masalah saat mengunyah karena terdapat benjolan dipipi kiri8) Tidak ada keluhan demam9) Pola minum : air putih 5-7 gelas10) Tidak ada penurunan BBb. Tanda 1) Suhu tubuh 36.3oC2) BB : 64 kg, TB : 149 cm, Turgor kulit : elastis3) Tidak ada edema4) Tidak ada ascites5) Tidak ada distensi vena jugularis6) Tidak ada hernia7) Tidak ada bau mulut8) Mukosa mulut dan lidah lembab

3. Pola pernapasan, aktivitas dan latihan pernapasana. Gejala1) Tidak ada dipsnea2) Tidak menggunakan alat bantu pernapasanb. Tanda1) Pernafasan : frek : 24x/m, simetris kanan kiri2) Tidak ada otot bantu pernafasan/ cuping hidung3) Tidak batuk4) Auskultasi : vesikuler5) Palpasi : tidak ada nyeri tekan6) Perkusi : sonor

4. Pola aktivitas dan latihana. Gejala1) Kegiatan dalam pekerjaan mandiri2) Pergerakan tubuh : kemampuan merubah posisi mandiri, perawatan diri mandiri3) Toieting mandiri4) Tidak ada keluhan sesak nafas setelah aktivitas5) Tidak merasa kelelahan setelah aktivitasb. Tanda1) Satu jam setelah operasi pasien tampak lemah dan memita bantuan untuk mengenakan pakaian, setelah beberapa menit pasien sudah tidak merasa lemas atau pusing2) Penampilan umum : baik, berpakaian rapi3) Pngkajian neuromuskuler Tonus otot : baik Tidak ada bau badan, tidak bau mulut, kondisi kulit kepala dan kuku bersih

5. Pola istirahat dan tidura. Gejala1) Kebiasaan tidur : dapat tidur, lama tidur : terbangun setiap 4-5 jam2) Masalah yang berhubungan : tidak adab. Tanda1) Tidak tampak mengantuk2) Mata tidak merah3) Tidak sering menguap4) Kurang konsentrasi (-)6. Pola sirkulasia. Gejala1) ada riwayat penyakit hipertensi2) Edema(-)3) Rasa kesemutan (-)4) Nyeri dada (-)

b. Tanda1) TD : 160/100 mmHg2) MAP : 113 mmHg3) Nadi :98x/m4) Bunyi jantung : reguler, kuat5) Ekstremitas : suhu 26,3oC6) Warna membran mukosa, bibir, konjungtiva : merah muda7) Sklera : tidak ikterik

7. Pola eliminasia. Gejala1) Pola BAB :frek = 1x sehari, lembek2) Penggunaan alat (-)3) Kesulitan BAB (-)4) Laksatif (-)5) BAB terakhir : sebelum masuk rumah sakit6) Riwayat perdarahan (-)7) Riwayat nkontinensia alvi (-)8) Kateter (-)9) Penggunaan diuretik (-)10) Nyeri saat BAK (-)11) Kesulitan BAK (-)12) Keluhan BAK (-)b. Tanda1) Abdomena) Inspeksi : simetris, tidak bengkakb) Auskultasi : bising usus 8-15x/m, bunyi abnormal (-)c) Perkusi : tympanid) Palpasi : tidak ada nyeri tekane) Tidak ada distensi kandung kemih2) Pola eliminasia) Konsistensi :lunakb) Pola BAB : Warna abnormal (-)c) Pola BAK : warna kuning jernih, bau khas8. Neuro sensori dan kognitifa. Gejala1) Adanya nyeri :P = saat tersenggolQ = 1-2 menit, nyerinnya seperti terkena benda tumpulR = di pipi sebelah kiri ( luka post op stt)S = nyeri skala 3T = saat bergerak / tersenggol2) Rasa pusing : ada, saat obat anestesinya sudah hilang/ setelah operasi 3) Kesemutan (-)4) Kejang (-)5) Penurunan penglihatan (-)6) Penurunn pendengaran (-)7) Epistaksis (-)b. Tanda1) Status mental : composmentis 2) GCS :153) Terorientasi 4) Pengggunaan alat bantu penglihatan (-)5) Reaksi pupil : normal / 2mm6) Tidak tampak kesakitan

9. Keamanana. Gejala1) Tidak ada alergi obat-obatan /makanan2) Riwayat penyakit hub seksual : (-)3) Riwayat transfusi darah (-)4) Kerusakan penglihaan/ pendengaran (-)5) Riwayat cedera : tidak ada6) Riwayat kejang (-)b. Tanda1) Suhu tubuh 36,3 oC, diaforesis (-)2) Jaringan parut (-)3) Kemerahan /pucat (-)4) Adanya luka : ada5) Tanda perdarahan lain (-)6) Terpasang alat invasif (-)7) Gangguan keseimbangan (-)

10. Pola reproduksi dan seksuala. Gejala1) Pasien berjenis kelamin perempuan, berumur 59 th2) Tidak ada gangguan hubungan seksual3) Riwayat menstruasi : teratur, tidak ada keluhan4) Riwayat kehamilan : P3Ao5) Riwayat pmeriksaan gynekologi : tidak terkaji

11. Persepsi diri, konsep diri dan mekanisme kopinga. Faktor stres1) Pasien mengatakan agak stres karena pasien selalu memikirkan penyakit yang diderita saat ini. 2) Saat mengambil keputusan pasien selalu dibantu oleh keluarganya3) Perasaan takut (-)4) Ketidakberdayaan (-)5) Keputusasaan (-)6) Konsep diri :Persepsi diri : pasien ingin cepat sembuhStatus emosi: klien merasa sedihCitra diri: pasien menerima penyakit yang dideritanyaIdentitas : pasien sebagai istri dan ibu dengan 3 anakPeran : pasien tidak bisa menjalankan kewajban sebagai ibu rumah tangga selama sakitIdeal diri: pasien berharap agar penyakitnya cepat sembuh dan keluar dari rumah sakitHarga diri: klien merasa malu karena merepotkan suami dan anak nya

b. Tanda 1) Status emosional : tenang12. Pola interaksi sosiala. Gejala1) Dekat dengan keluarga adalah salah satu kekuatan baginya dalam menghadapi masalah.2) Kesulitan berhubungan dengan tenaga kesehatan/pasien lain (-)b. Tanda 1) Kemampuan bicara : jelas2) Penggunaan alat bantu bicara (-)3) Perilaku menarikdiri (-)

13. Pola nilai kepercayaan dan keyakinana. Gejala1) Sumber kekuatan bagi pasien adalah keluarga terutama suami dan anak-anak pasien2) Pasien tidak menyalahkan tuhan3) Pasien selalu menjalankan sholat 5 waktu dan berdoa4) Tidak ada keyakinan yg dianut oleh pasien yang bertentangan dengan kesehatanb. Tanda1) Menarik diri (-)2) Marah (-)3) Mudah tersinggung (-)4) Midah menangis (-)5) Menolak pengobatan (-)6) Berhenti menjalankan aktivitas agama (-)7) Menunjukkan sikap permusuhan (-)

D. PENGKAJIAN FISIK 1. Keadaan umum: baik2. Tingkat kesadaran: composmentisE : 4,M : 6,V : 5, GCS : 153. Tanda tanda vital( 19 Oktober 2015 )TD: 160/100 mmHgRR : 24 x/menitNadi : 98 x/mSuhu : 36,3oC4. Pengukuran AntropometriTB: 149 cmBB: 64 kg5. Kepala Bentuk kepala oval normal, tidak ada luka ataupun bekas luka.a) Rambut Rambut lebat panjang dan berwarna hitam, rambut tampak bersih dan tidak ada baub) Mata Tidak ada sekret, konjungtiva tidak anemis.c) Hidung Kebersihan hidung baik, tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada epitaksis.d) Telinga Pendengaran baik, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri, tidak ada sekret, dan tidak menggunakan alat bantu pendengaran.e) Mulut Mulut lembab warna merah muda, gigi dan gusi tampak bersih dan tidak ada bau mulut6. Dada dan Abdomena) Paru paruInspeksi: SimetrisPerkusi: Vokal fremitus kanan dan kiri sama, sonorPalpasi: tidak ada nyeri dan krepitasiAuskultasi: Sonor, tidak ada suara nafas tambahanb) Jantung Inspeksi: tidak ada pembesaran jantungPerkusi: redupPalpasi:denyut apeksAuskultasi: loop dupc) AbdomenInspeksi: simetrisAuskultasi: peristaltic usus ada 8-15 x/menitPerkusi: timpaniPalpasi: tidak ada nyeri tekan7. GenitalKebersihan genital bersih, tidak terpasang kateter.8. EkstremitasKuku bersih, tidak ada edema, kekuatan otot baik, kordinasi gerak dan keseimbangan adekuat, tidak menggunakan alat bantu gerak, terdapat infus pada tangan kiri pasien, tidak ada tanda-tanda infeksi di daerah tusukan infuse.9. Kulit Kulit di badan bersih, warna normal, kelembaban lentur, turgor kulit baik dan tidak ada edema. Terdapat infus pada tangan kiri pasien

E. DATA PENUNJANG1. Pemeriksaan LaboratTanggal, 19 Oktober 2015Darah rutinPemeriksaanHasilNilai Normal

HematologiDarah rutinHemoglobinHematokritJumlah LekositJumlah Trombosit

Hitung jenisEosinofilBasofilN. segmenLimfositMonosit Laju endap darahErotrositMCVMCHMCHCRDW

11.4 g/dl35.4 %12.0 /ul251 ml

3.1 %6.9 %67.7 %23.1%6.2 %90 mm/jam4.33 juta/uL82 fL26 pg32 %12.29 %

11.7 15.535 473.6 11.0150 400

2 - 40 - 150 - 7025 - 402 - 80 - 203.8 5.280 10026 3432 3611.5 14.5

2. DiitDiit lunak : bubur3. Therapy Infus RL 20 tpmInjeksi Ceftriaxone 1 x 1 gramKetorolac3 x 1 amp

PENGELOMPOKAN DATA

TANGGALDATA ( DS DAN DO )TT

/10/2015DS :a. Pasien mengatakan nyeri pada pipi kirinya, skala nyeri 3b. Pasien mengatakan luka operasi dipipi sebelah kiri

DO :a. Pasien terlihat meringis kesakitanb. Terdapat luka post operasi pada pipi kiric. Hasil pemeriksaan TTV : TD : 160/100, S : 36,3 oC, N: 98x/m, RR :24x/md. Hasil pemeriksaan lab : Hb :11.4, lekosit : 12.000, trombosit : 251/m3, hematokrit : 35.4 %

ANALISA DATADATA (DS DAN DO )MASALAHETIOLOGI

DS :a. Pasien mengatakan nyeri pada pipi kirinyab. Skala nyeri 3DO :a. Pasien terlihat meingis kesakitanP = saat tersenggolQ = 1-2 menit, nyerinnya seperti terkena benda tumpulR = di pipi sebelah kiri ( luka post op stt)S = Skala Nyeri 3T = saat bergerak / tersenggol

DS :a. Pasien mengatakan ada luka operasi di pipi sebelah kiriDO :a. TD : 160/100, RR : 24x/m, N : 98x/m, S : 36,3oCb. Hasil pemeriksaan lab : Hb :11.4, lekosit : 12.000, trombosit : 251/m3, hematokrit : 35.4 %c. Kondisi luka, tidak ada pus atau nanah, luka masih sedikit basah

Nyeri

Resiko infeksi

Terputusnya kontinuitas jaringan

Adanya luka post operasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan1. Resti infeksi berhubungan dengan adanya luka post operasiPERENCANAANNoDiagnosa KeperawatanNOCNIC

1.Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan

Batasan Karakteristik :1. Laporan secara verbal atau nonverbal1. Fakta dari observasi1. Posisi antalgik (menghindari nyeri)1. Gerakan melindungi1. Tingkah laku berhati-hati1. Muka topeng (nyeri)1. Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)1. Terfokus pada diri sendiri1. Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang lain dan lingkungan)1. Tingkah laku distraksi, contoh jalan-jalan, menemui orang lain dan atau aktivitas berulang-ulang1. Respon autonom (seperti berkeringat, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil1. Perubahan otonom dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)1. Tingkah laku ekspresif (contoh gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah1. Perubahan dalam nafsu makan dan minum

Faktor Yang Berhubungan :Agen injury (biologi, kimia, fisik, psikologis)

1. Pain Level1. Pain control1. Comfort level

Kriteria Hasil : 1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)1. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri1. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)1. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang 1. Tanda vital dalam rentang normal

1. Pain Management1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasiR/ mengetahui tindakan dan obat yang akan diberikan1. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamananR/ mengetahui tingkat nyeri pasien1. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasienR/membantu pasien mengungkapkan perasaan nyerinya1. Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau R/untuk memberikan intervensi yang tepat1. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan R/membantu mengurangi nyeri pasien1. Kurangi faktor presipitasi nyeriR/ mengurangi nyeri pasien1. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)R/ membantu mengurangi rasa nyeri pasien1. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi R/ memberikan intervensi yang tepat1. Ajarkan tentang teknik non farmakologi R/mengurangi nyeri dengan cara pengobatan non farmakologis1. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri R/ nyeri dapat berkurang1. Evaluasi keefektifan kontrol nyeriR/ nyeri terkontrol1. Tingkatkan istirahatR/ menguragi nyeri1. Analgesic Administration 1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat R/ untuk memberikan intervensi yang tepat1. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensiR/ benar dalam pemberian obat1. Cek riwayat alergi Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu R/ menentukan obat yang tidak alergi untuk pasien1. Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri R/ memberikan obat yang sesuai dengan keluhan1. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali R/ mengetahui kondisi pasien1. Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebatR/ membantu mengurangi nyeri

2.Resti infeksi berhubungan dengan luka post operasi

Faktor-faktor resiko : 1. Prosedur Infasif1. Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen1. Trauma1. Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan1. Ruptur membran amnion 1. Agen farmasi (imunosupresan)1. Malnutrisi1. Peningkatan paparan lingkungan patogen1. Imonusupresi1. Ketidakadekuatan imun buatan1. Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi) 1. Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik)1. Penyakit kronik

1. Immune Status 1. Knowledge : Infection control 1. Risk control

Kriteria Hasil : 1. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi1. Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya,1. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi 1. Jumlah leukosit dalam batas normal1. Menunjukkan perilaku hidup sehat

1. Infection Control (Kontrol infeksi) 1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain R/mengurangi resiko infeksi1. Pertahankan teknik isolasi R/ menurunkan resiko kontminasi silang1. Batasi pengunjung bila perlu R/ menurunkan resiko infeksi1. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasienR/ mencegah terjadinya kontaminasi silang1. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan R/ mencegah terpajan pada organisme infeksius1. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatanR/ menurunkan resiko infeksi1. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alatR/ mempertahankan teknik steril1. Tingkatkan intake nutrisi R/ membantu meningkatkan respon imun1. Berikan terapi antibiotik bila perluR/ mencegah terjadinya infeksi1. Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokalR/mengidentifikasi keadaan umum pasien dan luka1. Monitor hitung granulosit, WBCR/ mengidentfikasi adanya infeksi1. Monitor kerentanan terhadap infeksi R/ menghindari resiko infeksi1. Berikan perawatan kulit pada area epidemaR/ meningkatkan kesembuhan1. Inspeksi kondisi luka / insisi bedah R/mengetahui tingkat kesembuhan pasien1. Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep R/ membantu meningkatkan status pertahanan tubuh terhadap infeksi1. Ajarkan cara menghindari infeksiR/ mempertahankan teknik aseptik1. Laporkan kultur positifR/ mengetahui terjadinya infeksi pada luka

CATATAN KEPERAWATAN ( IMPLEMENTASI)NO WAKTUTINDAKAN KEPERAWATANRESPON PASIENTT

1.

2.

Selasa 20 10 -15a. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi)

b. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam

c. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri

d. Memonitor vital sign

e. Menjaga kulit agar tetap bersih dan kering

f. Menganjurkan pasien menghindari kerutan pada tempat tidur

g. Meningkatkan intake nutrisi

h. Memberikan terapi antibiotic

i. Mengajarkan cara menghindari infeksi

S :P = saat tersenggolQ = 1-2 menit, nyerinnya seperti terkena benda tumpulR = di pipi sebelah kiri ( luka post op stt)S = nyeri skala 3T = saat bergerak / tersenggolO : -S : pasien memahamiO : pasien terlihat kooperatifS : -O : injeksi masuk melalui bolus

S : -O : TD : TD : 128/86 S : 36,3 oC, N: 98x/m, RR :20x/m

S : -O : kulit bersih

S : -O : pasien terlihat kooperatif

S : pasien mengatakan napsu makanO : pasien menghabiskan 1 porsi makananS : -O : injeksi masuk melalui bolusS : pasien mengatakan mengertiO : pasien terlihat paham

1.

2.

Rabu 21-10-15a. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam

b. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri

c. Mengevaluasi tingkat nyeri pasien

d. Memonitor vital sign

e. Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan

f. Memberikan terapi antibiotik bila perlu

S : pasien memahamiO : pasien terlihat kooperatif

S : -O : injeksi masuk melalui bolus

S : pasien masih mengatakan nyeriO : skala nyeri 2

S : -O : TD : 120/90, N 98x/m S : 36,5oc, RR 20x/mS : -O : cuci tangan dengan cara yang benar

S : -O : injeksi masuk melalui bolus

CATATAN PERKEMBANGANNO DXWAKTURESPON PERKEMBANGANTT

1.Rabu21-10-15S : Pasien mengatakan masih nyeri di pipi kiri dengan skala 2O : Pasien terlihat meringis kesakitanA : Masalah nyeri teratasi sebagianP : Lanjurkan intervensi1. Berikan obat analgetik1. Ajarkan relaksasi nafas dalam1. Pantau TTV klien

2.Rabu21-10-15S : -O : Tidak terlihat ada tanda-tanda infeksi TD : 128/86 S : 36,3 oC, N: 98x/m, RR :20x/mA : Masalah resiko infeksi teratasi sebagianP : Pertahankan intervensi1. Pantau Keadaan Umum Klien1. Pantau luka post op1. Berikan tindakan aseptic1. Lakukan ganti balut

LAPORAN KASUS KELOLAAN NY. S DENGANASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI STT

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA: Andri RukmanaNIM : G3A015039RUANG: AYYUB 3TANDA TANGAN PEMBIMBING:

PROGRAM STUDI PROFESI NERSFAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG2015