Lk Prasejarah_revisi Terbaru

download Lk Prasejarah_revisi Terbaru

of 37

Transcript of Lk Prasejarah_revisi Terbaru

Prasejarah

Lembar Kerja Prasejarah Indonesia

PRASEJARAH INDONESIA

Lembar Kerja I

Prasejarah adalah zaman atau periode sebelum manusia mengenal tulisan. Di Indonesia masa tersebut sangat panjang, diperkirakan sekitar dua juta tahun. Peninggalan-peninggalan artifak prasejarah dalam material batu, tanah liat, dsb, biasanya meliputi benda-benda keperluan ritual, perhiasan sampai kepada alat-alat fungsional untuk kebutuhan-kebutuhan seperti berburu, berperang, dsb. Pada masa prasejarah telah pula dikenal kepandaian membuat peralatan dari material perunggu sebagai salah satu tahap perkembangan sejarah yang sangat penting pada waktu itu.

Tugas:

1. Lakukukan pengamatan terhadap benda-benda artifak tersebut kemudian klasifikasikan menurut fungsi kegunaannya masing-masing. Kerjakan dalam format di bawah ini:

Nama/Jenis ArtifakFungsi: (fungsi hias/alat-alat fungsional/profan/ritual) Sumber

Sumber

Tanggal: ....Nilai: ... Paraf Dosen: .......2. Bahan diskusi kelompokKelompok 1:

Koleksi benda-benda prasejarah merupakan salah satu bukti yang penting artinya untuk dapat mengungkapkan latar belakang kehidupan sosial masyarakat prasejarah. Dengan mempelajari seni rupa prasejarah Indonesia, kita dapat memperoleh informasi tentang esensi kehidupan sosial sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat prasejarah di Indonesia. Tugas:

Diskusikan bersama dengan kelompok Anda mengenai salah satu karya seni rupa prasejarah yang terkait dengan latar belakang kehidupan sosial masyarakat prasejarah.

Kesimpulan Hasil Diskusi:

...................................................................................................................Nama-Nama Anggota Kelompok:

1.

2.

3.

4.

5.

Tanggal: ....Nilai: ... Paraf Dosen:........

Kelompok 2:

Seni rupa prasejarah dapat dikatakan sebagai seni rupa yang sifatnya abadi. Artinya tidak terbatas oleh ruang dan waktu serta mampu bertahan sepanjang masa jika dibandingkan dengan seni rupa modern.

Tugas:

Diskusikan bersama dengan kelompok Anda Mengapa Seni Rupa Primitif disebut bersifat abadi.

Kesimpulan Hasil Diskusi:

.....................................................................................................................................................Nama-Nama Anggota Kelompok:

1.

2.

3.

4.

5. Tanggal: ....Nilai: ... Paraf Dosen: .......

Kelompok 3:

Konsep seni pada masa prasejarah berbeda dengan konsep atau pandangan seni modern.

Tugas:

Diskusikan bersama dengan kelompok Anda dimana perbedaan konsep penciptaan kedua jenis kesenian tersebut.

Kesimpulan Hasil Diskusi:

.................................................................................................................................Nama-Nama Anggota Kelompok:

1.

2.

3.

4.

5.

Tanggal: ....Nilai: ... Paraf Dosen: .......

Kelompok 4:

Seni rupa prasejarah adalah seni ritual-magis yang dipergunakan sebagai alat untuk mencapai sesuatu tujuan dengan cara yang irrasional, seperti misalnya dipergunakan untuk mencari persahabatan dengan sesuatu kekuatan di luarnya, mencari perlindungan yang secara magis diharapkan dapat mempengaruhi sesuatu keadaan. Seni rupa prasejarah juga bersifat simbolik - dimana setiap bentuk selalu memiliki arti perlambangan tertentu.

Tugas:

Tunjukkan salah satu dari seni rupa prasejarah yang menurut Anda bersifat simbolik, lalu diskusikan bersama dengan kelompok Anda tentang makna simbolik yang terkandung di dalamnya.

Kesimpulan Hasil Diskusi:

....................................................................................................Nama-Nama Anggota Kelompok:

1.

2.

3.

4.

5.

Tanggal: ....Nilai: ... Paraf Dosen: .......

Kelompok 5:

Jika kita amati lukisan prasejarah yang tersebar di Nusantara maupun di mancanegara, tampaknya memiliki kesamaan, baik dilihat dari segi ideologi, teknik, gaya, atau karakteristiknya.

Tugas:

Diskusikan bersama dengan kelompok Anda, mengapa demikian?

Kesimpulan Hasil Diskusi:

...........................................................................................................Nama-Nama Anggota Kelompok:

1.

2.

3.

4.

5. Tanggal: ....Nilai: ... Paraf Dosen: .......

Lembar Kerja II

Topik/Materi: Peranan Seni Rupa Prasejarah dalam Perkembangan Seni Rupa Berikutnya 1. Artifak peninggalan prasejarah banyak ditemukan di nusantara, terutama yang dibuat pada masa teknologi batu, pada masa teknologi logam, dan pada masa awal sejarah di Indonesia. Diantaranya adalah dolmen, menhir, punden berundak, sarkopak, patung nenek moyang, ragam hias, dan lukisan gua/ceruk; gerabah, nekara, kerajinan/perhiasan, dlsb). Carilah gambar/foto benda-benda artifak tersebut, kemudian tempelkan di bawah ini (dapat juga digambar langsung secara manual).

;2. Benda-benda artifak prasejarah seperti disebutkan pada poin 1 di atas beberapa diantaranya ada yang diberi hiasan dengan pola hias tradisional (berupa garis-garis geometri, pilin, meander, figur manusia, flora, fauna, pola abstrak, dlsb). Gambarkan pola-pola hias tersebut di bawah ini.

3. Jelaskan istilah-istilah berikut ini:

a. Megalitikum: ......

b. Mesolitikum:...

c. Neolitikum:...

d. Local genius:

......e. Prasasti:

...f. Kosmologi:

..

Tanggal: ....Nilai: ... Paraf Dosen: .......

Lembar Kerja III

Pendalaman1. Jelaskan secara singkat, mengapa perlu belajar sejarah seni rupa Indonesia lama (Lihat tujuan mempelajari sejarah)!Jawab:

.................2. Sebutkan pembabakan sejarah seni rupa Indonesia berdasarkan periodesasi dan ciri peninggalannya!

Jawab:

...........3. Jelaskan apa yang Saudara pahami tentang konsep penciptaan karya-karya seni rupa yang diciptakan pada masa prasejarah.

Jawab:

......................4. Ungkapan seni rupa tertua di Indonesia berasal dari zaman prasejarah (masa mesolitik atau masa berburu). Aktivitas tersebut berkaitan erat dengan ritual keagamaan. Tinggalannya ditemukan di seluruh pelosok nusantara. Sebutkan ungkapan seni rupa tersebut dan tunjukkan tempatnya masing-masing!

Jawab:

..............5. Hal yang menarik untuk dipelajari dari kesenian prasejarah di Indonesia ialah pembuatannya, baik dari segi teknik dan konsepnya memiliki persamaan dengan karya-karya yang ditemukan diberbagai tempat yang berbeda. Jelaskan mengapa seni rupa (lukisan prasejarah) tersebut memiliki persamaan di mana-mana!

Jawab:

............6. Patung-patung yang diciptakan pada masa prasejarah erat kaitannya dengan kehidupan spritual dimana manusia prasejarah percaya terhadap kekuatan gaib sehingga mereka melakukan ritual-ritual sebagai persembahan kepada nenek moyangnya. Sebutkan contoh-contoh patung nenek moyang (patung-patung prasejarah) yang erat kaitannya dengan ritual/sakral tersebut!

Jawab:

............7. Berikan contoh atau bukti-bukti peninggalan seni rupa prasejarah di Indonesia, tunjukkan tempatnya (minimal 3 contoh).Jawab:

.........8. Tuliskan sifat-sifat yang menjadi ciri seni rupa prasejarah tersebut dan bandingkan dengan karya-karya seni rupa modern (masa kini).

Jawab:

.............................................................................................................................................................................................................................9. Dari temuan arkeologi serta hasil-hasil studi antropologi, dapat dipastikan bahwa lukisan dan patung sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Jelaskan konsep apa yang mendasari lahirnya seni rupa prasejarah tersebut.Jawab:

.............10. Jelaskan secara singkat peranan seni rupa prasejarah dalam perkembangan seni rupa berikutnya!

Jawab:

...................Refleksi:

1. Setelah mempelajari sejarah seni rupa prasejarah, apa manfaat yang Saudara rasakan, terutama dalam kaitannya dengan status Saudara sebagai mahasiswa Seni Rupa atau masyarakat akademis...................2. Berikan komentar/tanggapan/saran-saran Saudara, khususnya tentang: Lembar Kerja (LK), keaktualan dan kedalamanan materi, serta metode pembelajaran/cara penyajian materi ajar ini................................ Tanggal: ....Nilai: ... Paraf Dosen: .......

LEMBAR KERJA

SEJARAH SENI RUPA INDONESIA: Prasejarah

N a m a

: .

N I M

: .

Kelas

: 01 / 02 / 03 / 04 *)Pembina: Drs. Yabu M., M.Sn.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2014

SUPLEMEN

SEJARAH SENI RUPA INDONESIA:

PRASEJARAH

N a m a: .

N I M

: .

Kelas

: 01 / 02 / 03 / 04 *)Pembina: Drs. Yabu M., M.Sn.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2014

PRASEJARAH INDONESIA

Lembar Kerja I

Prasejarah adalah zaman atau periode sebelum manusia mengenal tulisan. Di Indonesia masa tersebut sangat panjang, diperkirakan sekitar dua juta tahun. Peninggalan-peninggalan artifak prasejarah dalam material batu, tanah liat, dsb, biasanya meliputi benda-benda keperluan ritual, perhiasan sampai kepada alat-alat fungsional untuk kebutuhan-kebutuhan seperti berburu, berperang, dsb. Pada masa prasejarah telah pula dikenal kepandaian membuat peralatan dari material perunggu sebagai salah satu tahap perkembangan sejarah yang sangat penting pada waktu itu.

Tugas:

3. Lakukukan pengamatan terhadap benda-benda artifak tersebut kemudian klasifikasikan menurut fungsi kegunaannya masing-masing. Kerjakan dalam format di bawah ini:

Nama/Jenis ArtifakFungsi: (fungsi hias/alat-alat fungsional/profan/ritual) Sumber

Sumber

Tanggal: ....Nilai: ... Paraf Dosen: .......

4. Bahan diskusi kelompok

Kelompok 1:

Koleksi benda-benda prasejarah merupakan salah satu bukti yang penting artinya untuk dapat mengungkapkan latar belakang kehidupan sosial masyarakat prasejarah. Dengan mempelajari seni rupa prasejarah Indonesia, kita dapat memperoleh informasi tentang esensi kehidupan sosial sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat prasejarah di Indonesia. Tugas:

Diskusikan bersama dengan kelompok Anda mengenai salah satu karya seni rupa prasejarah yang terkait dengan latar belakang kehidupan sosial masyarakat prasejarah.

Kesimpulan Hasil Diskusi:

...................................................................................................................Nama-Nama Anggota Kelompok:

6.

7.

8.

9.

10.

Tanggal: ....Nilai: ... Paraf Dosen:........

1. Lukisan Dinding

2. Gerabah

3. Benda Perunggu

Tradisi seni hias di Indonesia, telah dikenal oleh nenek moyang kita sejak zaman batu. Bukti-bukti peninggalannya dapat kita lihat pada bangunan purbakala dari masa prasejarah hingga masa klasik. Kemudian semakin berkembang ketika ditemukannya teknologi menuang logam dan masuknya Islam di Indonesia. Sebutkan jenis-jenis pola hias tradisional tersebut dan jelaskan dengan contoh-contoh pola hias tradisional tersebut melalui sket/gambar-gambar !

Peninggalan sejarah dan kepurbakaan dari masa pertumbuhan agama Islam di Indonesia merupakan khasanah budaya yang ikut menjadi bagian daripada kebudayaan nasional yang sekaligus juga memberikan corak dan nafas baru yang islami. Tinggalan nyata dari masa ini antara lain adalah:

.makam-makam dari para wali, sultan yang tersebar luas di seluruh pelosok Nusantara.

Tinggalannya antara lain:

Wadah orang mati: (kubur batu, allung, erong), makam berundak;

Patung-patung; yang terbuat dari kayu dan arca batu (tipe prasejarah);

Alat perkakas: berupa kapak batu, kapak lonjong dan kapak persegi terbuat dari perunggu.

Gbr.

Ragam hias geometri dan binatang pada benda perunggu

(Van der Hoop, 1949).

Pengaruh Islam di Indo-MalayesiaB. Zaman Perunggu (Seni Dongson)Gelombang perpindahan kedua yang datang dari daratan Asia ke Indonesia (500 tahun sebelum Masehi) membawa serta kebudayaan perunggu. Peninggalan artifaknya antara lain:Budaya Dongson di Asia Tenggara

Pembuatan perunggu di Vietnam Utara dimulai sekitar pertengahan millenium kedua SM. Tinggalan arkeologis Dongson sangat penting artinya karena benda-benda logam paling awal yang ditemukan di kepulauan Iindo-Malaysia pada umumnya bercorak Dongson, dan bukannya diilhami benda logam dari India atau Cina. Benda perunggu gaya Dongson ditemukan secara luas di Daratan Asia Tenggara dan Cina bagian Selatan, tetapi kesamaan corak dan bahan-bahannya, terutama nekara, menunjukkan pengaruh yang sangat kuat dengan logam Dongson di Vietnam Utara (Berner Kempers 1988 dalam Wood, 2000: 389-390).

Selain nekara pada tahap awal budaya logam di Malaysia, juga ditemukan kubur peti batu (diperkirakan penguburan dengan posisi membujur) ditemukan di Selangor bagian utara (Evans 1928b dalam Wood, 2000: 409). Di dalamnya juga ditemukan berbagai artipak, seperti manik-manik kaca dan mangkuk perunggu dan peralatan besi yang sangat khas, serta tembikar Cina dari Dinasti Tang (abad ke-7 10 M).

Gambar

LEMBAR KERJA

SEJARAH SENI RUPA INDONESIA: PRASEJARAH

Nama

: .

NIM

: .

Kelas

: .

Alamat

: .

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2010

SENI RUPA KLASIK

Lembar Kerja I:

Tugas mandiri

a. Jelaskan apa yang Saudara fahami tentang pertumbuhan dan perkembangan seni rupa klasik di

Indonesia.

.....

.....

.....

........

.....

.....

.....

2. Tuliskan ciri-ciri seni rupa Hindu-Budha di Indonesia:.....

.....

.....

,,........

.....

.....

.....

3. Di Indonesia banyak ditemukan bekas-bekas peninggalan kebudayaan bercorak Hindu-Budha yang berasal dari India, seperti ditemukan di Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan Selatan.

Diantaranya adalah:

.....

.....

.....

,,........

.....

.....

.....

4. Peninggalan arsitektur bercorak Hindu-Budha di Indonesia terdiri dari seni bangunan bersifat sakral dan profan. Peninggalan seni bangunan yang bersifat sakral adalah:

.....

.....

.....

,,........

.....

5. Sedangkan seni bangunan yang bersifat profan adalah:

.....

.....

.....

,,........

6. Bangunan candi di Indonesia menurut kronologisnya dapat dibedakan atas dua langgam atau gaya, yakni:a. ........b. ...............7. Adapun candi-candi terpenting di Jawa Tengah yang dibangun sekitar abad VIII-XV antara lain adalah:

.....

.....

.....

,,........

.....

.....

.....

8. Secara garis besar, kompleks candi Dieng dapat dibedakan menjadi bangunan sakral dan bangunan profan. Bangunan sakral dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yakni:

.....

.....

.....

,,........

.....

.....

9. Berdasarkan bentuk arsitekturnya, ragam hias serta sifat-sifat arcanya, candi Dieng merupakan kompleks candi pertama yang dibangun di Jawa. Bukti nyata dari usia candi yang ditemukan di candi Arjuna yang berangka tahun 731 C (809 AD) ditulis dengan huruf Kawi. Candi ini

diperkirakan dibangun pada masa:

.....

.....

.....

.....

,,........

10. Candi Dieng merupakan candi peninggalan:

....

....

....

....

11. Salah satu keistimemewaan pada candi Dieng adalah:

....

....

....

....

12. Fungsi sebenarnya candi Dieng adalah:

....

....

....

....

13. Sebutkan candi-candi di sekitar Yogyakarta:

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

ZAMAN MADYA

Lembar Kerja I

Tugas mandiri PR:

Peninggalan seni rupa Islam (zaman madya) di Indonesia tersebar di seluruh nusantara, baik yang terbuat dari material batu, logam, dsb.

Tugas:

Coba Anda amati benda-benda artifak peninggalan seni rupa Islam tersebut dan klasifikasikan menurut fungsi kegunaannya masing-masing. Kerjakan dalam tabel klasifikasi seperti contoh berikut ini:

Fungsi RitualFungsi HiasAlat-alat fungsionalKeterangan/Sumber

Lembar Kerja II

Koleksi benda-benda artifak yang bernuansa islami merupakan salah satu bukti yang penting artinya untuk dapat mengungkapkan tentang latar belakang kehidupan sosial masyarakat pada masa perkembangan kebudayaan Islam. Tugas:

Diskusikan bersama dengan teman Anda mengenai salah satu karya seni rupa Islam tersebut. Jelaskan pula mengenai latar belakang keberadaannya.

Kesimpulan hasil diskusi:

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

.

.

.

.

.

.

...

...

...

...

...

...

...

...

...

Lembar Kerja III

Tugas Mandiri

Tuliskan:

i. Tuliskan jenis benda-benda artifak peninggalan seni rupa Islam yang ditemukan di Indonesia. Misalnya dalam bentuk bangunan, seni lukis/gambar, kerajinan, dsb.

a. Bentuk bangunan:

...

...

b. Seni lukis/gambar:

...

...

c. Kerajinan:

...

...3. Jelaskan Istilah-istilah berikut ini:

Masjid ....

...

Menara masjid.

...

...

Mihrab

...

...

4. Apa yang dimaksud dengan istilah-istilah berikut ini:

Seni rupa istana

...

...

Lembar Kerja IV

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan seni rupa Islam. Sebutkan pula jenis-jenis artifak peninggalannya di Indonesia.

...

......

2. Jelaskan apa yang Saudara fahami tentang kebudayaan Islam. Jelaskan secara singkat !.

...

...

.........

11. Di Indonesia banyak ditemukan bekas-bekas peninggalan kebudayaan bercorak Islam.

...

............

Pengaruh Islam di Indonesia

Selain agama Hindu dan Budha, agama lain yang berpengaruh kuat di Nusantara pada zaman sebelum kedatangan orang Eropa adalah Islam. Kesultanan-kesultanan besar terjadi sekitar seabad sebelum kedatangan orang Portugis menjelang abad ke-8, komunitas-komunitas Arab dan Persia Muslim sudah menetap sebagai pedagang di Guang Zhou (Kanton) dan kota-kota Cina sebelah selatan. Penyebaran Islam ke Indonesia terjadi beberapa abad kemudian. Bukti linguistik menunjukkan bahwa kosakata pinjaman dari bahasa Arab dan Persia dalam bahasa-bahasa Austronesia sebagian besar datang langsung dari India (Hall 1977 dalam Wood, 2000:206). Menjelang akhir abad ke-13, pengaruh Islam sudah cukup kuat di Sumatera Utara. Sebuah batu nisan yang ditemukan di pantai barat laut pulau tersebut diyakini bertarikh 1206 (Ambary, 1981 dalam Wood, 2000:207) memperkuat sejarah masuknya Islam di Nusantara ini.

Selama abad ke-14, sejumlah kesultanan Islam berkembang di Nusantara, dan pada tahun 1400 sampai dengan tumbuhnya kekuasaan Portugis pada awal abad ke-16 penyebaran Islam terjadi dengan sangat cepat, terutama di Semenanjung Malaka, pantai utara Jawa, Banjarmasin di Kalimantan, dai pulau-pulau Ternate dan Tidore. Pada abad ke-17 adalah di Makassar dan Bugis di Sulawesi Selatan.

Pengaruh Islam pada Rumah Adat

Seperti juga wilayah lain di Indonesia, religi dalam masyarakat BM mempunyai arti yang sangat penting.

Agama Islam masuk ke Kalimantan Selatan sekitar tahun 1550 dan menjadi agama resmi sejak pangeran Surwaningsih mememkuluk agama ini. Islam bagi masyarakat BM bukan sekedar agama tetapi juga sebagai identitas dalam masyarakat BM.

Dalam seni bangunan masyarakat BM sudah memiliki budaya berarsitektur yang cukup tinggi nilainya. Agama Islam sebagai agama mayoritas, secara fisik memberi nilai tambah pada ragam hias, seperti ornamen kaligrafi dan pelapisan sosial dalam masyarakat BM memperkaya jenis rumah adat.

Bentuk Elemen Dekoratif

Tatanan Elemen Dekoratif

Pustaka Rujukan

Simuh, 2003. Islam dan Pergumulan Budaya Jawa, Cetakan I, Jakarta Selatan: Teraju.

(Peter Bellwood, 2000: 203).

Islam: Kebudayaan yang Paripurna

Agama Islam yang disebarkan oleh Nabi Muhammad Saw dari Mekah hingga ke Madinah adalah Islam yang sejati melalui pendekatan pemahaman dan pengamalan yang docontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Agama Islam yang asli adalah yang bersumber dari al-Quran dan Hadits. Pemahaman agama Islam yang utuh meliputi tiga aspek, yaitu Iman, Islam, dan Ihsan. Intisari iman menurut perspektif al-Quran adalah pengesaan Allah Swt.

Islam sejati ialah Islam yang merupakan kesatuan utuh antara aspek akidah (iman), aspek Islam (aturan-aturan formal), dan aspek ihsan (moral-spiritual).

Kehadiran agama Islam (agama yang belum dipengaruhi oleh unsur-unsur lokal di jazirah Arab), justru mengubah budaya Arab zaman jahiliyah yang menyembah berhala.

Agama Islam memperkenalkan agama tauhid yang hanya menyembah satu Tuhan, Allah Swt. Kehadiran agama Islam yang sejati dibuat untuk membedakannya dengan bentuk-bentuk agama Islam yang telah dipengaruhi oleh unsur-unsur budaya lokal.

Kapan Masuknya Islam ke Indonesia ?

Fakta sejarah menunjukkan bahwa Islam telah berkembang di Indonesia sekitar abad ke-13.Epigrafi pada batu nisan tua di Aceh menjadi saksi bahwa pada abad ke-13 telah ada sultan atau raja-raja Aceh yang beragama Islam. Jadi bisa diperkirakan kemungkinan Islam telah datang ke Indonesia sejak abad itu atau bahkan sebelumnya. Akan tetapi, bagaimana corak Islam yang menyebar ke Indonesia baru bisa diketahui melalui perkembangan sastra Melayu Islam pada abad ke-16 dan ke-17.

Di Jawa, penyebaran agama Islam pada dua jenis lingkungan budaya kejawen, yaitu lingkungan budaya istana (Majapahit) yang telah menyerap unsur-unsur Hinduisme dan budaya pedesaan (wong cilik) yang hidup bersama dengan bayang-bayang animisme-dinamisme.

Dalam perjalanan sejarah proses islamisasi di Jawa, tampak bahwa Islam sulit diterima di lingkungan istana. Dalam cerita Babad Tanah Jawa, dijelaskan bahwa Raja Majapahit menolak agama baru itu. Karena itu, para penyebar agama Islam di Jawa lebih menekankan kegiatan dakwahnya di lingkungan pedesaan, kususnya di daerah pesisir Pulau Jawa (Simuh, 2003: 66). Akhirnya di wilayah pedesaan dan pesisiran berkembanglah sistem pendidikan pesantren seperti yang berlaku di Timur Tengah (Basrah dan Bagdad).

Bagaimana proses islamisasi di Indonesia?

Dalam perjalanan sejarah proses islamisasi di Indonesia, tampak bahwa Islam sulit diterima di lingkungan istana.

Dalam cerita Babad Tanah Jawa, dijelaskan bahwa Raja Majapahit menolak agama baru itu.

Karena itu, para penyebar agama Islam di Jawa lebih menekankan kegiatan dakwahnya di lingkungan pedesaan, khususnya di daerah pesisir Pulau Jawa (Simuh, 2003: 66).

Akhirnya di wilayah pedesaan dan pesisiran berkembanglah sistem pendidikan pesantren seperti yang berlaku di Timur Tengah (Basrah dan Bagdad).

Koentjaraningrat (dalam, Simuh, 2003: 161) menggolongkan kaum Muslim di Jawa ke dalam dua varian, yaitu Islam-Kejawen dan Islam Santri.

Agama Islam-Kejawen bersifat sinkretis (menyatukan unsur-unsur pra-Hindu, Hindu, dan Islam. Sedangkan agama Islam-Santri mengikuti ajaran Islam secara lebih taat.

Menurut kepercayaan animisme dan dinamisme, dunia ini selain dihuni oleh makhluk hidup, juga dihuni oleh makhluk halus dan kekuatan-kekuatan gaib. Karena itu, pusat kegiatan religi animisme-dinamisme adalah upacara-upacara atau meditasi untuk berhubungan langsung dengan ruh-ruh halus dan kekuatan-kekuatan magis, yakni mengadakan sesaji, dan membakar kemanyan dengan membaca mantra-mantra.

Hinduisme dan Budhisme merupakan kelanjutan dari religi animisme dan dinamisme. Karena itu, datangnya pengaruh kebudayaan India yang diperkirakkan telah berlangsung sejak awal abad pertama Masehi justru menyuburkan religi animisme-dinamsme kejawen.

Ajaran Hindu dan Budha dengan paham kepercayaan reinkarnasi adalah bercorak animistik. Ajaran Hinduisme juga menambahkan ajaran polytheisme (adanya banyak dewa).

Sedangkan ajaran Islam yang datang ke Indonesia untuk pertama kalinya adalah ajaran Islam yang bercorak sufistik. Itulah sebabnya sehingga di kalangan masyarakat Sufi berkembang pemitosan atau pengkultusan para wali dan makam-makam orang suci.

Dapat disimpulkan bahwa di dalam setiap ajaran mistik, khususnya bagi masyarakat Jawa, baik mistik Hindu, Budha, ataupun Islam terdapat kesejajaran antara alam pikiran animisme-dinamisme.

Masuknya agama Islam di Kalimantan Selatan, khususnya pada sekitar masyarakat BM membawa pengaruh pada perwujudan interior rumah. Nilai-nilai Islam mempengaruhi cara pandang masyarakat BM terhadap penempatan elemen-elemen iinterior, elemen dekoratif, dsb.

Para ahli sejarah setuju bahwa proses Indianisasi dalam bidang agama dan politik pada lingkungan istana telah berkembang beberapa abad setelah masa perdagangan awal antara India dan Indonesia (Peter Bellwood, 2000:203).

Bukti-bukti yang menunjukkan bahwa para penguasa pribumi menuliskan nama gelarnya yang khas Islami, yaitu dengan menambahkan gelar Sultan di depan nama aslinya.

Kontribusi animisme dianggap terbesar, mengingat kepercayaan ini merupakan agama tertua. Bahkan telah menjadi tradisi yang amat kuat di Nusantara Indonesia. Karena kepercayaan ini dianut oleh rakyat kebanyakan, maka dapat dipastikan unsur ini berbasis kuat dan menyeluruh dalam format budaya masyarakat Indonesia (terutama di kalangan petani desa), termasuk masyarakat Sulawesi Selatan. Karena itu pula sangat berhasil membentuk sinkretisme mereka. Sebaliknya Hinduisme walaupun merupakan agama yang paling besar kontribusinya dan menyeluruh dalam format budaya masyarakat Jawa (Muhaimin, 2001:2-4), namun tidak demikian halnya di Sulawesi Selatan. Bahkan boleh dikatakan bahwa pengaruh Hindu sangatlah tipis dan terbatas dalam hal-hal tertentu pula. Ini dapat dimaklumi karena minimnya pendukung Hinduisme sehingga tidak mendapat tempat atau peluang untuk berkembang jika dibandingkan di daerah lain, khususnya di Jawa dan Bali.

Pustaka Rujukan

Simuh, 2003. Islam dan Pergumulan Budaya Jawa, Cetakan I, Jakarta Selatan: Teraju.

Peter Bellwood, 2000.

Muhaimin, 2001:2-4),Peranan Ulama dalam Proses islamisasi

Ulama adalah pewaris Nabi Saw, yaitu sebagai pembimbing dan penasihat umat dalam urusan agama.

Penggolongan Kaum Muslim di Jawa menurut Koentjaraningrat

Pada masa kedatangan dan tersebarnya agama Islam di Indonesia, terdapat kerajaan-kerajaan yang bercorak Indonesia-Hindu.

Di Sumatera pada waktu itu terdapat kerajaan Sriwijaya dan Melayu. Di Jawa trerdapat kerajaan Majapahit dan Sunda Pajajaran. Sedangkan di Kalimantan terdapat kerajaan Negara Daha dan Kutai. Di Bali kerajaan yang bercorak Hindu. Sementara itu, dibeberapa daerah lainnya sama sekali tidak mendapat pengaruh Hindu, seperti kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan (Kerajaan Gowa, Wajo, Bone). Seorang penulis asing kebangsaan Portugis yang mengunjungi Indonesia pada tahun 1512 bernama Tome Pires menyebutkan bahwa di Sulawesi terdapat 50 buah kerajaan yang masih menyembah berhala. Ini menunjukkan bahwa kerajaan-kerajaan di Sulawesi pada waktu itu tidak mendapat pengaruh Hindu, tapi masih memiliki adat istiadat leluhur yang tampak pada upacara penguburan di Gowa. Cara penguburan yang dimaksud adalah mengikuti tradisi lama (masa prasejarah), yaitu jenazah yang dikubur mengarah ke Timur-Barat, serta sejumlah bekal kubur, seperti mangkuk, tempayan, serta barang-barang impor buatan Cina dan lainnya (Uka Tjandrasasmita 1975 dalam Kusnadi, dkk, 1979:62).

Pada awal abad ke-16 di kepulauan Maluku terdapat kelompok masyarakat yang belum Islam dan mungkin bAnyak diantaranya tidak memperoleh budaya Hindu.

Proses serta saluran masuknya Islam dapat melalui berbagai jalan. Diantaranya melalui jalur perdagangan (sejak abad ke-7 M), perakawinan, ajaran tasawuf (abad ke-13 M), cabang-cabang kesenian bercorak Islam dan aspek budaya lainnya.

Ada juga pendapat bahwa Islam di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak abad ke-7 M. tetapi Islam mempunyai kekuasaan politik dengan berdirinya kerajaan bercorak Islam baru terjadi pada abad ke-13 M. Karena itu, abad ke-7 M dapat dikatakan abad permulaan adanya hubungan-hubungan perdagang Muslim dengan sebagian kecil daerah Indonesia. Penyebaran Islam baru berkembang 5 atau 6 abad kemudian.

Sejarah Kesenian Indonesia Islam

Pembagian sejarah seni rupa pada masa Islam di Indonesia sangat sulit dilakukan karena penelitian terhadap karya-karya seni rupa pada masa Islam belum diadakan secara intensif sebagaimana halnya pada masa Hndu-Budha. Usaha pertama untuk mengadakan pembagian sejarah seni rupa Indonesia-Islam hanya dapat dilakukan berdasarkan klasifikasi dan spesifikasi jenis karya seni rupa yang ada di setiap daerah.

Peranan Empu dan Wali dalam perkembangan kesenian Islam di Indonesia

Seperti pada masa Hindu, kesenian Islam di Indonesia berpusat di istana. Kegiatan berkesenain di istana ini menempatkan kedudukan seniman sebagai seorang seniman ahli (Empu). Seorang seniman (Empu) yang tugasnya tidak haya sebagai pencipta karya seni, tetapi juga sekaligus seorang ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan dan filsafat. Memiliki wawasan yang luas pandangannya terhadap semua aspek yang mendukung proses penciptaan seninya.

Peranan para wali sangat besar dalam pendirian masjid-masjid tertua. Dalam hal ini para wali bertindak sebagai seniman (arsitek) yang menerapkan tradisi seni bangunan pra-Islam. Masjid-masjid tertua tersebut kemudian menjadi prototype dari masjid yang kemudian didirikan di Indonesia pada masa-masa berikutnya.

Dalam sejarah Indonesia, para wali dipandang sebagai pemimpin dalam kehidupan agama ataupun dalam bidang pemerintahan. Hasil karya para wali sangat penting peranannya dalam perkembangan budaya bangsa Indonesia, bahkan telah menjadi suri teladan bagi para sultan yang memerintah kemudian. Istana menjadi pusat budaya. Seorang empu yang betempat tinggal di lingkungan istana maupun di tempat tinggal para bangsawan dalam mencipta karyanya dibantu oleh para tukang-tukang (cantrik). Para cantrik dalam bekerja sesuai petunjuk (petunjuk teknis dan estetis) dari para empu. Itulah sebabnya karya-karya yang mereka ciptakan tidak bersifat bebas karena harus mengikuti konvensi seni, dituntut oleh segala macam peraturan dan pedoman seni (pakem) yang tidak boleh diabaikan.

Dengan perkembangan ekonomi masyarakat, maka terjadilah jalinan perkembangan seni istana dengan seni rakyat yang ditunjang oleh tradisi seni istana. Akhirnya berkembanglah seni kerajinan di setiap daerah yang sumber nilai seninya berasal dari istana.

Begitu pula dengan terpecahnya kekuasaan Islam menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang berdiri sendiri, maka timbullah pusat-pusat kegiatan seni dan budaya yang makin lama makin menunjukkan penyimpangan dari tradisi seni aslinya. Penyimpangan ini terjadi antara lain karena interpretsi atau tanggapan yang berbeda-beda terhadap nilai-nilai seni yang telah dibakukan, perbedaan citarasa para seniman/perajin, serta akibat pengaruh dari kebudayaan setempat dimana kesenian itu tumbuh dan berkembang. Dampaknya dapat dilihat, terutama pada gaya seni dalam kesenian klasik, seperti gaya seni Surakarta, yang berbeda dengan gaya seni Yogyakarta, Solo, Cirebon, Bali, Madura, dan lain sebagainya.

Dalam tradisi seni bangunan di Jawa dikenal bentuk atap gaya joglo dan bentuk limas atau konstruksi pendopo yang biasa dipakai pada bangunan istana.

Penempatan hiasan pada bangunan istana merupakan keterampilan tersendiri dalam seni dekoratif pada masa Islam. Pla hias diambil dari tradisi seni hias pra-Islam, Hindu dan zaman sebelumnya.

Pada masa kesultanan, seni dekorasi menacapai kemajuan, yang berpusat di isatana menghasilkan berbagai karya seni kerajinan logam dan seni ukir hias. Perkembangan ini berpengaruh pada berbagai seni kerajinan tangan dan seni bangunan. Dalam perkembangannya, seni hias ini didukung pula oleh seni hias yng berasala dari luar. Pemakaian bahan terracotta (keramik ) sebagai hiasan bangunan para bangsawan adalah salah satunya seni hias yang berasal dari Cina, sperti tampak pada keraton-keraton di Cirebon.

Seni Bangunan

Bangunan masjid kuno

Bangunan masjid kuno dan bagian-bagian masjid

Makam Kuno

Salah satu hasil budaya Indonesia dari masa Islam yang cukup menonjol ialah nisan kubur. Dalam bangunan makam sering ditampilkan ragam hias dengan pola-pola tertentu.

Rumah adat tradisional

Seni Kaligrafi

Seni Kaligrafi Islam atau disebut khat merupakan salah satu cabang seni rupa yang tidak kalah pentingnya dengan cabang seni rupa lainnya. Seni kaligrafi Islam telah menempuh sejarah perkembangannya yang lama dan mencapai puncak perkembangannya sesuai dengan peranan kebudayaan di tiap negara Islam.

Seni kaligrafi Islam ini sering dipadukan/divariasikan dengan pola hias geometri dan motif tumbuhan menjadi sebuah ornamen khas. Penerapannya banyak ditemukan pada bangunan masjid (pada mihrab, mimbar, bingkai-bingkai atap, pada lengkung tiang, dan pada pintu gerbang).

Demikian pula pada bangunan makam dan istana, hiasan kaligrafi Arab dengan berbagai teknik hias, serta pada berbagai benda peralatan rumah tangga, peralatan perang (pedang, tombak, keris, perisai, dsb).

Seni Kria

Sejak zaman neolitik, bangsa Indonesia sudah dikenal sebagai bangsa yang berkebudayaan agraris. Ditiap daaerah telah berkembang seni kerajinan yang berbeda satu sama lain sesuai dengan bahan yang tersedia. Bentuk kerajinannyapun memiliki ciri khas dan dipertahankan secara turun-temurun

Peranan unsur-unsur kesenian asing (Cina, India, Persia, dll)

Seni kerajinan pada masa Islam adalah merupakan kelanjutan dari dari seni masa sebelumnya dan tidak banyak mengalami perubahan kecuali pada tambahan dekorasi Islam.

Batik Islam

Proses islamisasi di Jawa

Proses islamisasi di Sulsel

Melalui dakwah di daerah pedesaan & pesisir pantai

Melalui istana (raja)

Dari istana, raja menyeru rakyatnya agar memeluk agama Islam

Kaum Muslim Jawa

Islam-Santri

Islam-Kejawen

Agama Islam-Kejawen:

Bersifat sinkretis (menyatukan unsur-unsur pra-Hindu, Hindu, & Islam).

Agama Islam-Santri:

Mengikuti ajaran Islam secara lebih taat.

Tanggal: .. Nilai: .. Paraf Dosen: .

Tanggal: .. Nilai: .. Paraf Dosen: .

Tanggal: .. Nilai: .. Paraf Dosen: .

Tanggal: .. Nilai: .. Paraf Dosen: .

Tanggal: .. Nilai: .. Paraf Dosen: .

21