LK GICU HAP+CKD+SLE.docx
-
Upload
putri-peoe-nur-annissa -
Category
Documents
-
view
61 -
download
5
description
Transcript of LK GICU HAP+CKD+SLE.docx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN HAP LATE ONSET DENGAN
RESPIRATORY FAILURE CKD ST.V E.C SLE DI RUANG GICU
RSHS BANDUNG
Disusun Oleh:
Lusi Briliani
220112120063
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIV
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2013
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Usia : 34 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Babakan Sari RT 07/RW 09. Kiara Condong Bandung
Tanggal Masuk GICU: 18 Maret 2013
Tanggal Pengkajian : 21 Maret 2013
Diagnosa : HAP late onset dengan respiratory failure CKD st.V e.c SLE
No. RM : 13150165
2. Keluhan Utama
Tidak terkaji
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 2 minggu SMRS klien mengeluh sesak napas terus- menerus, batuk berdahak
putih, ada keluhan bengkak tungkai. BAK dirasakan sedikit dan jarang sejak 1 bulan
sebelum masuk rumah sakit. Sejak 1 tahun SMRS pasien mengeluh mudah lelah bila
beraktivitas sehari-hari. Pasien tidur menggunakan 3-4 bantal, ada riwayat terbangun
malam hari karena sesak napas. Pasien diketahui sebagai penderita lupus sejak 3
tahun yang lalu. Ratin kontrol ke dokter spesialis penyakit dalam. Riwayat hipertensi
juga diketahui 3 tahun yang lalu. Klien merupakan pindahan dari ruangan MIC dan
masuk ke GICU dengan respiratory failure.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien menderita penyakit SLE dengan keterlibatan renal, mukocutan, dan
musculoskeletal sejak 3 tahun yang lalu, klien mempunyai riwayat hipertensi.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien tidak mempunyai riwayat penyakit yang sama dengan klien
6. Riwayat Psikospiritual
Klien beragama islam, pada saat dijenguk keluarga klien selalu membacakan ayat
alquran untuk klien. Keluarga selalu berdoa untuk kesembuhan klien. Klien dapat
berinteraksi dengan perawat menggunanakan tulisan dan isyarat.
7. Kebutuhan Dasar
No Kebutuhan dasar Sebelum masuk RS Setelah masuk RS
1 Nutrisi Makan 3x/hari porsi
habis.
Terpasang NGT, Diet
cair 250 gr setiap 4 jam
2 Eliminasi BAB 2x/minggu
BAK 2-3x/hari
BAB 1x/ hari
BAK<5cc/jam
3 Pola istirahat tidur Tidur malam 7-8 jam
sering terbangun
karena sesak
4 Personal Hygene Mandi 2x/hari, sikat
gigi 2x/hari.
Diseka 1 kali/hari, oral
hygiene 1x/hari
8. Pemeriksaan fisik
a. Kesadaran : Di bawah pengaruh obat, GCS:
b. TTV : TD: 130/90-100/50
HR : 103-123x/menit
RR: 15-27 x/menit, terpasang ETT kedalaman 21cm dan
ventilator dengan mode CPAP ASB; IPL:7, PEEP: 7, FiO2:
50. Saturasi oksigen 97-100%
S : 37,8o- 38,6o
BB: 50 kg
c. Keadaan umum: sakit berat
d. Sistem respiratory
Pengembangan dada simetris, sekret (+), napas dangkal dan cepat, PCH (-), ronchi
(+), terpasang ETT dengan kedalaman 21 cm dan ventilator mode CPAP ASB
IPL:7, PEEP: 7, FiO2: 50. Saturasi oksigen 97-100%.
e. Sistem kardiovaskuler
Bunyi jantung murni reguler, CRT <2 detik, terpasang drain perikardiosintesis di
dada, gambaran EKG sinus takikardi.
f. Sistem saraf
Klien terlihat gelisah
g. Sistem Gastrointestinal
Abdomen datar lembut, bising usus (+), terpasang NGT, BAB (+)
h. Sistem renal
Urine berwarna merah, urin <5cc/jam, terpasang kateter urin.
i. Sistem integumen
Terdapat bercak-bercak hitam di wajah, purpura di tangan dan kaki, kulit kering
j. Sistem musculoskeletal
Edema ekstremitas (-), akral hangat,
9. Pemeriksaan Diagnostik
Darah rutin (22/3/2013)
Hb 8,7 13,5 – 17,5
Ht 26 40 - 52
Lekosit 12800 4400 -11300
Eritrosit 2,88 4,5 – 6,5
Trombosit 94.000 150000-450000
Index Eritrosit
MCV 91,0 80 - 100
MCH 30,2 26 - 34
MCHC 33,2 32 - 36
Kimia Klinik
Ureum 93 15 - 50
Kreatinin 3,51 L:0,7 – 1,2
GDS 174 <140
Na 133 135-145
Kalium 3,2 3,6 – 5,5
Cl 103
Kalsium (Ca bebas) 4,96 4,7 – 5,2
Magnesium 1,72 1,70 – 2,55
AGD (23/3/2013)
pH 7,460
PCO2 31,4
PO2 64,4
HCO3 22,0
TCO2 42,4
Saturasi O2 93,3%
BE -0,4
Urine/feses (22/3/2013)
Makroskopis urine
Warna urine dark red kuning
Kejernihan keruh jernih
Kimia urine
BJ urine >1.030 1,003-1,029
Blood urine 2+/0,5 negatif
pH urine 5,5 5-8
nitrit urine negatif negatif
protein urine 2+/100 negatif
glukosa ueine negatif negatif
keton urine negatif negatif
urobilinogen urine normal <1
mikroskopis urine
Eritrosit penuh <1
Lekosit banyak <6
Sel epitel 8 negatif
Bakteri negatif negatif
Kristal negatif negatif
Silinder negatif negatif
Foto Thorax
Klinis: Respiratory failure + CKD + SLE
o Cor sulit dinilai batas kanan tertutup perselubungan tampakya membesar
o Sinus dan diafragma kanan tertutup perselubungan, kiri normal
o Pulmo :
Hilus kanan tertutup perselubungan, kiri tertutup bayangan jantung.
Corakan bronkovaskuler kanan sulit dinilai, kiri normal.
Tampak perbercakan pada 2/3 medial lapang paru bilateral perbaikan
Tampak perselubungan opak homogen pada hemitorak bawah kanan
perbaikan
Tampak ujung CTT setinggi vertebra thorakal 3
Tampak ujung selang CVC setinggi paravertebra 6 kanan
Terapi
- Nor adrenalin 0,08 mcg/kgBB (IV)
- Dobutamin 5 mcg/kgBB (IV)
- Midazolam 6 mg/jam (IV)
- Morfin 5mcg/kgBB (IV)
- Ceftazidime 3x1gr (IV)
- Levoflocxacin 1x750 mg (IV)
- Ambroxol 3x1 tab (PO)
- Callos 3x1 tab (PO)
- Asam folat 1x5 mg (PO)
- Metyl prednisolon 16-0-16 (PO)
- Omeprazole 2x40mg (PO)
- Cloroquin 1x250 mg (PO)
- Furosemid 1x60 mg (IV)
- Parasetamol 4x1 gr (PO)
- Nebulisasi (combivent) 3x
ANALISA DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
1. DS:-
DO:
- Efusi pleura
- Edema paru
- HAP
- pH : 7,460
- PCO2: 31,4
- PO2: 64,4
HAP
Efusi pleura
Edema paru
Proses difusi terhambat
Pertukaran O2 dan CO2
terhambat
Gangguan pertukaran gas
Gangguan pertukaran
gas
2. DS :
DO:
- Produks urin <5cc/jam
- Ureum kreatinin meningkat
-
CKD
Fungsi renal menurun
Retensi Na dan H2O dan
meningkatnya kadar ureum
dan kreatinin
Gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit
Gangguan
keseimbangan cairan
dan elektrolit
3. DS:-
DO:
- Sekret +
- Terpasang ETT dan
ventilator
- Klien terlihat berusaha
untuk batuk
Respiratory failure
Terpasang ETT dan ventilator
Produksi sekret meningkat
Sekret menyumbat jalan napas
Bersihan jalan napas terganggu
Bersihan jalan napas
tidak efektif
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan efusi pleura dan edema paru e.c HAP
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan denngan penurunan
fungsi ginjal
3. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret
IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan
efusi pleura dan edema
paru e.c HAP
Gangguan pertukaran gas
teratasi
Kriteria hasil:
- Klien menunjukkan
ventilasi dan oksigenasi
yang adekuat.
- Suara napas bersih
- Tidak ada sianosis dan
dyspnea
- TTV normal
- Nilai AGD dalam batas
normal
- Observasi keadaan umum
dan TTV klien
- Observasi adanya tanda
sianosis
- Posisikan klien semifowler
- Pertahankan jalan napas tetap
terbuka dan bersih
- Evaluasi keefektifan setting
ventilator yang diberikan
- Cek AGD
- Penurunan keadaan umum dan
perubahan tanda vital merupakan
indikasi derajat keparahan dan
status kesehatan umum klien.
- Sianosis menandakan adanya
hipoksemia
- Posisi kepala yang ditinggikan
dapat memaksimalkan ekpansi paru
- Jalan napas bersih mampu
meningkatkan ventilasi yang
adekuat
- Setting ventilator yang efektif
mampu mempertahankan PaO2 di
atas 60 mmHg
- Deteksi dini adanya perubahan
kadar O2 dan CO2 dalam darah
2. Gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit
berhubungan dengan
Gangguan keseimbangan
cairan dan ekektrolit teratasi
Kriteria hasil:
- Intake dan output
- Lakukan pemeriksaan darah
dan urin
- Observasi intake dan output
- Membantu memantau perubahan
kadar ureum dan kreatinin serta
fungsi ginjal
- Intake dan output yang tidak
penurunan fungsi ginjal seimbang
- Kadar ureum dan kreatinin
normal
- Tidak terjadi edema
cairan
- Observasi adanya edema
- Lakukan hemodialisa
seimbang menandakan adanya
penurunan fungsi ginjal
- Edema menandakan adanya
kelebihan cairan di intersisial akibat
retensi Na dan air
- Hemodialisa membantu
memetabolisme produk akhir
protein agar tidak menumpuk di
dalam darah.
3. Bersihan jalan napas
tidak efektif
berhubungan dengan
penumpukan sekret
Jalan napas bersih
Kriteria hasil:
- Suara napas normal
- Ronchi (-)
- Selang ETT bebas
sumbatan
- RR : 20-30x/menit
- Observasi bunyi napas setiap
2-4 jam
- Lakukan suction setiap 2 jam
atau saat terdengar ronchi
- Posisikan klien dengan
kepala ditinggikan
- Bunyi napas ronchi menandakan
adanya penumpukan sekret di jalan
napas
- Suctioning membantu
mengeluarkan sekret yang
menumpuk di jalan napas
- Posisi kepala ditinggikan dapat
memaksimalkan ventilasi dan
meningkatkan pengeluaran sekret.
V. IMPLEMENTASI
No Tanggal/
Jam Implementasi Evaluasi Paraf
1 21/3/13
22/3/13
23/3/13
25/3/13
Mengobservasi status
hemodinamik
Mengobservasi intake output
Mengobservasi klien saat
hemodialisa
Membersihkan jalan napas klien
dengan suctionong
Mengobservasi hemodinamik
Mengobservasi intake output cairanMemberikan antibiotikMemberikan dietMelakukan suctioning
Mengganti cairan infus
Mengobservasi hemodinamik
Mengobservasi intake output cairan
Memberikan dietMelakukan suctioningMengobservasi klien saat hemodialisa
Mengobservasi hemodinamik
TD: 141/96, RR: 25x/menit,
HR: 123x/menit, suhu: 37,5
Balance cairan +2063
Setelah di suction bunyi napas
bersih
TD: 132/78, RR: 20x/menit,
HR: 110x/menit, suhu: 37,8
Balance cairan + 1042
Ceftazidime 1gr IV
Diet cair 250 cc
Napas bersih setelah suction
Klien mendapat cairan RL
TD: 153/101, RR: 22x/menit,
HR: 121x/menit, suhu: 37,8
Balance cairan + 967
Diet cair 250 cc
Napas bersih setelah suction
TD: 84/25, RR: 42x/menit,
HR: 118x/menit, suhu: 42,0
Mengobservasi intake output cairan
Mengobservasi adanya edema
Balance cairan + 863
Edema di kedua ekstremitas
.
VI. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal Catatan paraf
S: -
O:
- TD: 120/60- 84/25 mmHg
- HR: 118-110x/menit
- S: 42,0- 37,6
- RR: 42-15x/menit
- Edema di kedua ekstremitas
- Saturasi O2 86%
- Gambaran EKG sinus takikardiasistole
A: pasien plus
P: hentikan intervensi