LINEAR SCHEDULING METHODE.docx
-
Upload
efantrisaktio -
Category
Documents
-
view
27 -
download
0
Transcript of LINEAR SCHEDULING METHODE.docx
LINEAR SCHEDULING METHODE
Konsep Dasar Penjadwalan Dengan Metode LSM
Linear Scheduling Method (LSM) adalah metode penjadwalan yang menggunakan sumbu
koordinat, yaitu absis dan ordinat. Absis menunjukan waktu kerja dan ordinat menunjukan
jumlah unit pekerjaan atau lokasi kegiatan yang dilaksanakan. Sedangkan garis miring
menyatakan jenis kegiatan sekaligus menunjukan kecepatandari kegiatan tersebut.
Kemiringan dari setiap garis alir kegiatan menunjukan tingkat produktivitas dari kegiatan
tersebut. Semakin tegak garis alir tersebut maka semakin tinggi tingkat produktivitasnya.
Dengan Metode Schedule Linear dapat dengan mudah diketahui kemajuan proyek tiap
kegiatan pada setiap lokasi atau keseluruhan proyek pada waktu tertentu serta dapat
memonitor kontinuitas kerja dari kelompok-kelompok kerja tiap kegiatan.
Penerapan Metode LSM
Metode ini biasa dilakukan pada proyek-proyek repetitif. Proyek repetitif adalah suatu
jenis proyek yang kegiatan-kegiatan didalamnya dilakukan secara berulang-ulang per satu
segmen tertentu. Jadi, sumber daya pada suatu kegiatan tertentu akan mengerjakan pekerjaan
yang sama secara berulang-ulang, bergerak dari satu segmen ke segmen berikutnya.
Metode penjadwalan ini timbul karena metode penjadwalan yang sudah ada dirasa
mempunyai banyak kelemahan untuk menjadwalkan proyek yang bersifat repetitive. Contoh
kegiatan pada metode LSM, antara lain :
a. Jalur pipa
b. Saluran irigasi
c. Kabel telepon, Kabel listrik
d. Terowongan, dsb
Langkah Penyusunan Diagram LSM
1) Menentukan hubungan antara setiap kegiatan pada setiap unit (CPM atau PDM).
2) Setelah itu kegiatan-kegiatan tersebut digambarkan dalam bentuk bar chart, sehingga
urutan kegiatan dengan jelas dipahami.
3) Dan terakhir, bar chart yang sudah terbentuk digambarkan pada diagram LSM.
Macam-Macam Bentuk LSM
a) Interupsi
Interupsi adalah adanya penghentian atau penundaan kegiatan untuk suatu waktu tertentu
yang ditunjukan dengan garis mendatar pada garis alir kegiatan. Banyak penyebab
terjadinya interupsi, antara lain sumber daya yang terhenti, kesulitan teknis, dan lain-lain.
b) Restraint
Restraint adalah waktu tunggu antara selesainya suatu kegiatan dengan mulainya kegiatan
yang lain. Hal ini terjadi antara lain karena kedua kegiatan mempunyai sumber daya yang
sama dan jumlahnya terbatas sehingga diperlukan waktu transfer sumber daya dari
kegiatan sebelumnya.
c) BufferBuffer adalah jarak yang diperlukan antara dua kegiatan. Jarak dapat berupa lokasi (buffer lokasi) maupun waktu (buffer waktu). Buffer waktu mempunyai dua konsep yaitu buffer waktu minimum dan buffer waktu maksimum.
d) IntervalInterval adalah suatu waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kegiatan pada lokasi tertentu.
Sumber :- Anak Agung Wiranata, A.A Diah Parami Dewi, dan I Made Nuryawan, 2009.
Penggunaan Metode Penjadwalan Berulang (Repetitive Scheduling Method) Pada Pengerjaan Proyek Perumahan. Penerbit Universitas Udayana, Denpasar.
- http://tiindonesia.blogspot.com/2014/12/metode-penjadwalan-lsm.html
-