Regresi Linear dan Non Linear

download Regresi Linear dan Non Linear

of 19

Transcript of Regresi Linear dan Non Linear

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    1/19

    1

    REGRESI LINEAR DAN NON LINEAR

    Disusun untuk Melengkapi Tugas Individu Mata Kuliah

    Metode Kuantitatif

    Disusun oleh:

    Fika Andita Riani 115040100111186

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    FAKULTAS PERTANIAN

    PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

    MALANG

    2014

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    2/19

    2

    I. PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Beras merupakan salah satu padi-padian paling penting di dunia untuk konsumsimanusia. Beras merupakan makanan pokok di Indonesia. Sebanyak 75% masukan kalori

    harian masyarakat di negara-negara Asia tersebut berasaldari beras. Mengingat perannya

    sebagai komoditas pangan utama masyarakat Indonesia, tercapainya kecukupan produksi

    beras nasional sangat penting sebagai salah satu faktor yang meproduk marjinalengaruhi

    terwujudnya ketahanan pangan nasional. Beras sebagai bahan makanan pokok

    tampaknya tetap mendominasi pola makan orang Indonesia. Hal ini terlihat dari tingkat

    partisipasi konsumsi di Indonesia yang masih diatas 95% (Fajar Andi Marjuki, 2008).

    Untuk produksi padi, di Indonesia memiliki beberapa provinsi yang menjadi

    kantong-kantong penyedia padi, salah satunya adalah propinsi Jawa Tengah. Sebagai

    kantong produksi padi nasional, produktivitas lahan di Jawa Tengah untuk komoditas

    beras sangat tinggi. Selain itu Jawa Tengah maproduk marjinalu surplus produksi,

    dimana kebutuhan beras di Jawa Tengah tercukupi dan bahkan maproduk marjinalu

    memasok kekurangan beras nasional. Produksi padi Jawa Tengah memberikan kontribusi

    antara 15-17% terhadap produksi beras nasional, sehingga perubahan yang terjadi dalam

    kuantitas produksinya akan meproduk marjinalengaruhi secara signifikan ketersediaan

    beras di tingkat nasional (Rizal Zulmi, 2011).

    Lahan adalah bagian dari bentang alam (landscape) yang mencakup pengertian

    lingkungan fisik (iklim, topografi, hidrologi, bahkan keadaan fegetasi alami) yang

    semuanya secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan. Penggunaan

    lahan dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan besar yaitu penggunaan lahan

    pertanian dan penggunaan lahan bukan pertanian. Pengunaan lahan yang paling luas

    adalah untuk sektor pertanian yang meliputi penggunaan untuk pertanian tanaman

    pangan pertanian tanaman keras untuk kehutanan maupun untuk padang penggembalaan

    dan perikanan. Oleh karna itu lahan memiliki nilai ekonomis dan nilai pasar yang tinggi

    karena menghasilkan barang-barang pemuas kebutuhan manusia akibat semakin

    meningkatnya jumlah penduduk dan perkembangan dibidang ekonomi (Arsyad, 1989).

    Menurut Swastika et al (2007), salah satu penyebab berfluktuasinya produksi

    padi nasional antara lain yaitu konversi lahan (sawah irigasi dan tadah hujan) menjadi

    areal pemukiman terus berlangsung di Pulau Jawa mengakibatkan pertumbuhan produksi

    padi cenderung menurun. Ironisnya, laju konversi lahan pertanian tidak bisa dikurangi,

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    3/19

    3

    bahkan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini sejalan dengan pesatnya urbanisasi

    yang didorong oleh peningkatan pendapatan per kapita dan imigrasi dari pedesaan ke

    perkotaan serta industrialisasi.

    Luas lahan sangat mempengaruhi produksi beras. Apabila luas lahan semakinluas maka produksi beras akan semakin meningkat. Sebaliknya apabila luas lahan

    semakin seproduk marjinalit maka produksi beras akan semakin sedikit. Keberadaan

    lahan sangat penting dalam menunjang kegiatan produksi hasil pertanian. Oleh karena

    itu, dalam praktikum metode kuantitatif ini akan membahas sebaran data luas lahan dan

    produksi total beras serta seberapa besar pengaruh luas lahan terhadap produksi total

    beras.

    1.2.Tujuan

    1. Untuk mengetahui tingkat distribusi normalitas data produksi total beras

    2. Untuk mengetahui hubungan dan seberapa besar pengaruh hubungan antara luas lahan

    dengan produksi total beras

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    4/19

    4

    II. METODE

    2.1.Uji Normalitas

    Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data yang didapatkan

    memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik (statistik

    inferensial). Dengan kata lain, uji normalitas adalah uji untuk mengetahui apakah data

    eproduk marjinalirik yang didapatkan dari lapangan itu sesuai dengan distribusi teoritik

    tertentu. Uji Kolmogorov Smirnov adalah pengujian normalitas yang banyak dipakai,

    terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar. Kelebihan dari uji ini

    adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat

    dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan

    grafik (Ilham Guntara, 2013).

    Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan

    membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal

    baku. Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat

    perbedaan yang signifikan atau terdistribiusi tidak normal. Sedangkan jika signifikansi di

    atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan signifikan antara data yang akan

    diuji dengan data normal baku, artinya data yang diuji bernilai normal (Ilham Guntara,

    2013).

    2.2.Analisis Korelasi

    Menurut Walpole (1995), analisis korelasi adalah metode statistika yang

    digunakan untuk mengukur besarnya hubungan linear antara dua variabel atau lebih.

    Korelasi dilambangkan dengan r dengan ketentuan nilai r berkisar antara -1 r 1.

    Artinya, jika nilai korelasi mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara 2 variabel

    semakin kuat, sebaliknya jika nilai korelasi mendekati nol berarti hubungan antara 2

    variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan yang searah yang

    menunjukkan jika variabel x naik maka variabel y juga akan naik dan nilai negatif

    menunjukkan hubungan terbalik yang menunjukkan jika variabel x naik maka variabel y

    akan turun.

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    5/19

    5

    Tabel 1. Tingkat Hubungan Koefisien Korelasi

    Interval Koefisien Tingkat Hubungan

    0,8001,000 Sangat Kuat

    0,6000,799 Kuat

    0,4000,599 Cukup Kuat0,2000,399 Lemah

    0,0000,199 Sangat Lemah

    Sumber: Sugiyono, 2007

    Dasar pengambilan keputusan dalam analisis korelasi adalah sebagai berikut:

    a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig (0,05

    Sig) maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan.

    b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar dengan nilai probabilitas Sig (0,05 > Sig) maka

    H0 ditolak dan H1 diterima, artinya signifikan.

    2.3.Analisis Regresi

    Analisis regresi merupakan alat statistik yang banyak digunakan dalam berbagai

    bidang. Analisis tersebut bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen

    dan variabel independen. Ada tiga macam tipe dari analisis regresi. Tipe yang pertama

    adalah regresi linier sederhana yang berfungsi untuk mengetahui hubungan linier antara

    dua variabel, satu variabel dependen dan satu variabel independen. Tipe kedua adalah

    regresi linier berganda yang merupakan model regresi linier dengan satu variabel

    dependen dan lebih dari satu variabel independen. Tipe ketiga adalah regresi non linier

    yang berasumsi bahwa hubungan antara variabel dependen dan variabel independen tidak

    linier pada parameter regresinya (Jurnal Universitas Diponogoro, 2011).

    2.3.1.Regresi Linear

    Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui

    pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabelyang mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau

    variabel penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat

    atau variabel dependen (Gujarati, 1995).

    Secara umum regresi linear terdiri dari dua, yaitu regresi linear sederhana

    yaitu dengan satu buah variabel bebas dan satu buah variabel terikat; dan regresi

    linear berganda dengan beberapa variabel bebas dan satu buah variabel terikat.

    Analisis regresi linear merupakan metode statistik yang paling jamak dipergunakan

    dalam penelitian-penelitian sosial, terutama penelitian ekonomi. Program komputer

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    6/19

    6

    yang paling banyak digunakan adalah SPSS (Statistical Package For Service

    Solutions).

    2.3.2.Regresi Non Linear

    Regresi non linier ialah bentuk hubungan atau fungsi di mana variabel

    bebas X dan atau variabel tak bebas Y dapat berfungsi sebagai faktor atau variabel

    dengan pangkat tertentu. Selain itu, variabel bebas X dan atau variabel tak bebas Y

    dapat berfungsi sebagai penyebut (fungsi pecahan), maupun variabel X dan atau

    variabel Y dapat berfungsi sebagai pangkat fungsi eksponen atau fungsi

    perpangkatan (Vihyuga, 2011).

    2.4.Metode dalam SPSS

    2.4.1.Uji Normalitas

    Tabel 2. Metode Uji Normalitas pada SPSS

    Masukkan datayang akan

    dianalisis dalamSPSS

    Klik VariabelView lalu ubahnama menjadinama variabel

    yang digunakan

    Klik AnalyzeKlik

    Descriptivestatistic

    Klik Explore

    Masukkanvariabel

    produksi danluas lahan kedalam kotak

    Dependent List

    Klik plotsKlik normalityplots with test

    Klik continue Klik OK

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    7/19

    7

    2.4.2.Analisis Korelasi

    Tabel 3. Metode Analisis Korelasi pada SPSS

    2.4.3.Analisis Regresi

    2.4.3.1. Regresi Linear

    Tabel 4. Metode Analisis Regresi Linear pada SPSS

    2.4.3.2. Regresi Non Linear

    Tabel 5. Metode Analisis Regresi Non Linear pada SPSS

    KlikAnalyze

    KlikCorrelate

    KlikBivariate

    Masukkan variabelproduksi dan luas

    lahan ke dalam

    kolom Variables

    Pada kolomCorrelation

    Coefficients, klikPearson

    Pada kolom Test ofSignificance, pilihoption Two-tailed

    Klik Ok

    Klik Analyze Klik Regression Klik Linear

    Masukkanvariabel produksi

    ke kolomdependent

    Masukkanvariabel luas

    lahan ke kolomindependend

    Klik OK

    Masukkan kolombaru pada Ms. Excel

    untuk mencari ln(double logaritma)pada tiap variabel

    Masukkan datavariabel ln

    produksi dan lnluas lahan yangakan dianalisisdalam SPSS

    Klik VariabelView lalu ubahnama menjadinama variable

    yang digunakan

    Klik Analyze Klik Regression Klik Linear

    Masukkanvariabel ln

    produksi kekolom dependent

    Masukkan ln luaslahan ke kolom

    independent

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    8/19

    8

    III. HASIL DAN PEMBAHASAN

    3.1.Uji Normalitas

    Pada tabel uji normalitas terdapat dua metode yaitu Kolmogorov-Smimov dan

    Shapiro-Wilk. Pada metode Kolmogorov dapat diketahui tingkat signifikansi produksi

    total beras sebesar 0,032 dan tingkat signifikansi luas lahan sebesar 0,014. Ketentuan

    pada uji normalitas adalah apabila tingkat signifikansinya lebih besar dari = 0,01 (1%),

    maka sebaran data terdistribusi secara normal. Karena tingkat signifikansi untuk variabel

    produksi dan variabel luas lahan lebih kecil dari 0,01 berarti data yang akan diuji atau

    dianalisis terdistribusi secara normal. Hal ini juga dapat dibuktikan pada grafik dalam uji

    normalitas, bila data yang dianalisis terdistribusi secara normal. Pada grafik didapatkan

    bahwa titik sebaran mendekati garis lurus.

    3.2.Analisis Korelasi

    Berdasarkan hasil analisis korelasi dapat diketahui bahwa jumlah data yang

    digunakan pada total produksi beras dengan luas lahan masing-masing sebanyak 13 data.

    Dari hasil analisis korelasi juga dapat dilihat bahwa total produksi beras memiliki

    koefisien korelasi sebesar 0,989 dengan tingkat kesalahan 0,000 yang signifikan terhadap

    tingkat kesalahan =0,05. Hal ini berarti angka 0,989 menunjukkan bahwa 98,9%

    variable-variabel pada tabel memiliki hubungan positif yang kuat antara total produksi

    beras dengan luas lahan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa antar total produksi beras

    dengan luas lahan terdapat hubungan yang signifikan, maka berarti menolak H0 dan

    terima Ha. Dengan kata lain, jika nilai variabel total produksi beras tinggi maka nilai luas

    lahan juga tinggi, dan demikian juga sebaliknya.

    3.3.Analisis Regresi

    3.3.1.Regresi Linear

    Pada regresi linear didapatkan hasil pada tabel Model Summary

    merupakan hasil uji R square untuk mengetahui besar variabel x meproduk

    marjinalengaruhi variabel y. Luas lahan merupakan variabel independent yang

    mempengaruhi variabel produksi total beras. Pada tabel hasil dari uji R square

    sebesar 0,978 (97,8%). Ini menunjukkan bahwa 97,8% variabel luas lahan dapat

    dijelaskan oleh variabel produksi total, sedangkan sisanya 2,2% dijelaskan oleh

    variabel lain di luar model.

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    9/19

    9

    Pada tabel Anovab merupakan hasil uji F untuk menguji signifikansi

    koefisien regresi. Dari hasil perhitungan Anovabdidapatkan nilai F hitung sebesar

    498,245 dengan tingkat signifikan 0,000. Diketahui jumlah sampel pada data

    tersebut sebanyak 13 sampel, sedangkan jumlah variabel baik variabel bebas

    maupun terikat pada data sebanyak 2 variabel yaitu variabel produksi total beras

    dan variabel luas lahan.

    df1 = k1 = 2 (jumlah variabel)1 = 1

    df2 = nk = 13 (jumlah saproduk marjinalel)2 = 11

    Jika pengujian dilakukan pada = 5%, maka nilai F tabel adalah 4,84.

    Dari hasil uji F didapatkan Fhitung = 498,245 sedangkan Ftabel = 4,84. Dari

    hasil tersebut menunjukkan jika Fhitung > Ftabel. Jadi, kesimpulan yang didapat

    adalah Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya produksi total beras berpengaruh

    secara signifikan terhadap luas lahan. Dengan demikian model tersebut dapat

    diterima sebagai penduga yang baik dan layak untuk digunakan.

    Pada tabel Coefficientsa merupakan uji t untuk menguji signifikansi

    terhadap variabel. Dari hasil tabel Coefficientsadidapatkan Sig t konstanta 0,000

    dan Sig t luas lahan 0,000 maka sudah signifikan pada taraf 1%. Dari tabel juga

    didapat nilai B luas lahan sebesar 9,053 yang artinya jika luas lahan naik sebesar

    1% maka akan meningkatkan produksi total beras sebesar 9,053%.

    Misal: Hipotesis 1 : luas lahan berpengaruh positif terhadap produksi total

    beras

    Hipotesis 2: luas lahan berpengaruh terhadap produksi total beras

    Jumlah observasi (responden) yang digunakan untuk membentuk persamaan ini

    sebanyak 13. Pengujian hipotesis dengan = 5%. Sedangkan derajat bebas

    pengujian adalah nk = 132 = 11.

    Hipotesis pertama: luas lahan berpengaruh positif terhadap produksi total

    beras. Pengujian dengan = 5 %. Hipotesis kedua: luas lahan berpengaruh

    terhadap produksi total beras. Pengujian juga dengan = 5 %. Untuk hipotesis

    pertama, karena uji satu arah, maka lihat pada df satu sisi, sedangkan df nya = 11.

    Nilai tabel t = 1,796. Untuk hipotesis kedua, karena uji dua arah, maka lihat pada

    df dua sisi diatas, dengan df = 11 maka nilai tabel t = 2,201.

    Dari hasil uji t untuk hipotesis pertama diatas didapatkan t hitung = 22,321

    sedangkan t tabel = 1,796. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa thitung > ttabel. Jadi,

    kesimpulan yang didapat adalah terima Ha, tolak H0 yang artinya secara parsial luas

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    10/19

    10

    lahan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produksi total beras atau

    semakin tinggi luas lahan semakin tinggi produksi total beras.

    Dari hasil uji t untuk hipotesis kedua diatas didapatkan t hitung = 22,321

    sedangkan t tabel = 2,201. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa thitung > ttabel. Jadi,

    kesimpulan yang didapat adalah terima Ha, tolak H0 yang artinya secara parsial luas

    lahan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produksi total beras.

    Pada uji t, juga didapatkan fungsi model sebagai berikut:

    Y = + 1X

    Y = -5,293E7 + 9,053X

    Jadi, konstanta sebesar -5,293E7 menyatakan bahwa ketika luas lahan sama dengan

    nol maka produksi total beras akan menurun sebesar 5,293E7 unit. Sedangkan

    koefisien regresi X sebesar 9,053 menyatakan bahwa setiap kenaikan luas lahan

    sebesar 1 unit maka akan meningkatkan produksi total beras sebesar 9,053 unit.

    3.3.2.Regresi Non Linear

    Pada regresi non linear didapatkan hasil pada tabel Model Summary

    merupakan hasil uji R square untuk mengetahui besar variabel x meproduk

    marjinalengaruhi variabel y. Pada tabel hasil dari uji R square sebesar 0,974

    (97,4%). Ini menunjukkan bahwa 97,4% variabel luas lahan dapat dijelaskan oleh

    variabel produksi total, sedangkan sisanya 2,6% dijelaskan oleh variabel lain di

    luar model.

    Pada tabel Anovab atau uji F didapatkan nilai F hitung sebesar 416,103

    dengan tingkat signifikan 0,000. Diketahui jumlah sampel pada data tersebut

    sebanyak 13 sampel, sedangkan jumlah variabel baik variabel bebas maupun

    terikat pada data sebanyak 2 variabel yaitu variabel produksi total beras dan

    variabel luas lahan.

    df1 = k1 = 2 (jumlah variabel)1 = 1

    df2 = nk = 13 (jumlah saproduk marjinalel)2 = 11

    Jika pengujian dilakukan pada = 5%, maka nilai F tabel adalah 4,84.

    Dari hasil uji F didapatkan Fhitung = 416,103 sedangkan Ftabel = 4,84. Dari

    hasil tersebut menunjukkan jika Fhitung > Ftabel. Jadi, kesimpulan yang didapat

    adalah Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya produksi total beras berpengaruh

    secara signifikan terhadap luas lahan. Dengan demikian model tersebut dapat

    diterima sebagai penduga yang baik dan layak untuk digunakan.

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    11/19

    11

    Pada tabel Coefficientsa atau uji t, didapatkan Sig t konstanta 0,000 dan

    Sig t luas lahan 0,000 maka sudah signifikan pada taraf 1%. Dari tabel juga didapat

    nilai B luas lahan sebesar 1,850 yang artinya jika luas lahan naik sebesar 1% maka

    akan meningkatkan produksi total beras sebesar 1,850%.

    Misal: Hipotesis 1 : luas lahan berpengaruh positif terhadap produksi total

    beras

    Hipotesis 2: luas lahan berpengaruh terhadap produksi total beras

    Jumlah observasi (responden) yang digunakan untuk membentuk

    persamaan ini sebanyak 13. Pengujian hipotesis dengan = 5%. Sedangkan

    derajat bebas pengujian adalah nk = 132 = 11.

    Hipotesis pertama: luas lahan berpengaruh positif terhadap produksi total

    beras. Pengujian dengan = 5 %. Hipotesis kedua: luas lahan berpengaruh

    terhadap produksi total beras. Pengujian juga dengan = 5 %. Untuk hipotesis

    pertama, karena uji satu arah, maka lihat pada df satu sisi, sedangkan df nya = 11

    makan nilai tabel t = 1,796. Untuk hipotesis kedua, karena uji dua arah, maka lihat

    pada df dua sisi diatas, dengan df = 11 maka nilai tabel t = 2,201.

    Dari hasil uji t untuk hipotesis pertama diatas didapatkan t hitung =

    20,399 sedangkan t tabel = 1,796. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa t hitung

    > t tabel. Jadi, kesimpulan yang didapat adalah terima Ha, tolak H0 yang artinya

    secara parsial luas lahan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produksi

    total beras atau semakin tinggi luas lahan semakin tinggi produksi total beras.

    Dari hasil uji t untuk hipotesis kedua diatas didapatkan t hitung = 20,399

    sedangkan t tabel = 2,201. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa t hitung > t

    tabel. Jadi, kesimpulan yang didapat adalah terima Ha, tolak H0 yang artinya

    secara parsial luas lahan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produksi

    total beras.

    Pada uji t, juga didapatkan fungsi model sebagai berikut:

    Y = + 1X

    Y = -12,331 + 1,850X

    Jadi, konstanta sebesar -12,331 menyatakan bahwa ketika luas lahan sama

    dengan nol maka produksi total beras akan menurun sebesar 12,331 unit.

    Sedangkan koefisien regresi X sebesar 1,850 menyatakan bahwa setiap kenaikan

    luas lahan sebesar 1 unit maka akan meningkatkan produksi total beras sebesar

    1,850 unit.

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    12/19

    12

    IV. KESIMPULAN

    Pada analisis yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

    1. Dari uji normalitas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi produksi total beras sebesar

    0,032 signifikan pada tingkat kesalahan 0,05 (5%) maka data yang diuji terdistribusi

    secara normal.

    2. Dari analisis korelasi, dapat diketahui bahawa total produksi beras memiliki koefisien

    korelasi sebesar 0,989 dengan tingkat kesalahan 0,000 yang berarti angka 0,989

    menunjukkan bahwa 98,9% variable-variabel pada tabel memiliki hubungan erat dan

    positif yang kuat antara total produksi beras dengan luas lahan.

    3. Dari analisis regresi linier didapatkan hasil dari uji R square sebesar 0,978 (97,8%). Ini

    menunjukkan bahwa 97,8% variabel luas lahan dapat dijelaskan oleh variabel produksi

    total, sedangkan sisanya 2,2% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Dari hasil uji F

    didapatkan Fhitung = 498,245 sedangkan Ftabel = 4,84 yang menunjukkan jika Fhitung > Ftabel.

    Artinya model tersebut dapat diterima sebagai penduga yang baik dan layak untuk

    digunakan. Dari hasil uji t didapatkan Sig t konstanta 0,000 dan Sig t luas lahan 0,000

    maka sudah signifikan pada taraf 1%. Dari tabel juga didapat nilai B luas lahan sebesar

    9,053 yang artinya jika luas lahan naik sebesar 1% maka akan meningkatkan produksi

    total beras sebesar 9,053%.

    4. Dari analisis regresi non-linear didapatkan hasil dari uji R square sebesar 0,974 (97,4%).

    Ini menunjukkan bahwa 97,4% variabel luas lahan dapat dijelaskan oleh variabel

    produksi total, sedangkan sisanya 2,6% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Dari

    hasil uji F didapatkan Fhitung = 416,103 sedangkan Ftabel = 4,84. Dari hasil tersebut

    menunjukkan jika Fhitung > Ftabel. Artinya model tersebut dapat diterima sebagai penduga

    yang baik dan layak untuk digunakan. Dari hasil uji t didapatkan didapatkan Sig t

    konstanta 0,000 dan Sig t luas lahan 0,000 maka sudah signifikan pada taraf 1%. Dari

    tabel juga didapat nilai B luas lahan sebesar 1,850 yang artinya jika luas lahan naik

    sebesar 1% maka akan meningkatkan produksi total beras sebesar 1,850%.

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    13/19

    13

    DAFTAR PUSTAKA

    Arsyad S., 1989.Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor.

    Gujarati, Damodar. 1995.Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

    Guntara, Ilham. 2013. Uji Normalitas. htproduk

    total://www.guntara.com/2013/12/pengertian-uji-normalitas-sebaran-data.html.

    Diakses pada 21 Maret 2014.

    Hertanto, Hendrik Bobbi. 2011. Penentuan Fungsi Kawasan Lahan. htproduk

    total://geoenviron.blogspot.com/2011/04/penentuan-fungsi-kawasan-lahan-

    dan.html.Diakses pada 21 Maret 2014

    Jurnal Universitas Diponogoro. 2011. Analisis Regresi. htproduk

    total://eprints.undip.ac.id/32785/2/4_BAB_1-Pendahuluan.pdf.Diakses pada 21

    Mare 2014.

    Marjuki, Fajar Andi. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Beras di

    Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

    Sugiyono. 2007.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

    Swastika et al. 2007. Analisis Kebijakan Peningkatan Produksi Padi Melalui Efisiensi

    Pemanfaatan Lahan Sawah di Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian 5(1): 36-52.

    Vihyuga. 2011. Analisis Regresi. http://perkuliahan-vi.blogspot.com/2011/01/analisis-

    regresi.html.Diakses pada 21 Maret 2014

    Walpole, R.E. 1995.Pengantar Statistika. Edisi ke-3. Jakarta: Gramedia.

    Zulmi, Rizal. 2011. Pengaruh Luas Lahan, Tenaga Kerja, Penggunaan Benih Dan Pupuk

    Terhadap Produksi Padi Di Jawa Tengah Tahun 1994-2008. Semarang:

    Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.

    http://www.guntara.com/2013/12/pengertian-uji-normalitas-sebaran-data.htmlhttp://www.guntara.com/2013/12/pengertian-uji-normalitas-sebaran-data.htmlhttp://geoenviron.blogspot.com/2011/04/penentuan-fungsi-kawasan-lahan-dan.htmlhttp://geoenviron.blogspot.com/2011/04/penentuan-fungsi-kawasan-lahan-dan.htmlhttp://geoenviron.blogspot.com/2011/04/penentuan-fungsi-kawasan-lahan-dan.htmlhttp://eprints.undip.ac.id/32785/2/4_BAB_1-Pendahuluan.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/32785/2/4_BAB_1-Pendahuluan.pdfhttp://perkuliahan-vi.blogspot.com/2011/01/analisis-regresi.htmlhttp://perkuliahan-vi.blogspot.com/2011/01/analisis-regresi.htmlhttp://perkuliahan-vi.blogspot.com/2011/01/analisis-regresi.htmlhttp://perkuliahan-vi.blogspot.com/2011/01/analisis-regresi.htmlhttp://eprints.undip.ac.id/32785/2/4_BAB_1-Pendahuluan.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/32785/2/4_BAB_1-Pendahuluan.pdfhttp://geoenviron.blogspot.com/2011/04/penentuan-fungsi-kawasan-lahan-dan.htmlhttp://geoenviron.blogspot.com/2011/04/penentuan-fungsi-kawasan-lahan-dan.htmlhttp://geoenviron.blogspot.com/2011/04/penentuan-fungsi-kawasan-lahan-dan.htmlhttp://www.guntara.com/2013/12/pengertian-uji-normalitas-sebaran-data.htmlhttp://www.guntara.com/2013/12/pengertian-uji-normalitas-sebaran-data.html
  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    14/19

    14

    LAMPIRAN

    Tabel 6. Tabulasi Data

    Uji Normalitas

    Tabel 7. Case Processing Summary

    Cases

    Valid Missing Total

    N Percent N Percent N Percent

    produksi 13 100.0% 0 .0% 13 100.0%

    luaslahan 13 100.0% 0 .0% 13 100.0%

    Tabel 8. Tests of Normality

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

    produksi .245 13 .032 .863 13 .043

    luaslahan .264 13 .014 .847 13 .026

    a. Lilliefors Significance Correction

    TahunProduksi

    Beras Total

    (Ton)

    Luas lahan(ha)

    ln produksi ln luas lahan

    2000 51898852 11793475 17,76 16,28

    2001 50460782 11499997 17,74 16,26

    2002 51489694 11521166 17,76 16,26

    2003 52137604 11488034 17,77 16,26

    2004 54088468 11922974 17,81 16,29

    2005 54151097 11839060 17,81 16,29

    2006 54068495 11786430 17,81 16,28

    2007 56162062 11949034 17,84 16,30

    2008 60325925 12327425 17,92 16,33

    2009 64398890 12883576 17,98 16,37

    2010 66469394 13203643 18,01 16,40

    2011 65756904 13203643 18,00 16,40

    2012 68956292 13471653 18,05 16,42

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    15/19

    15

    Tabel 9. Descriptives

    Statistic Std. Error

    produksi Mean 5.7720E7 1.82055E6

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound 5.3754E7

    Upper Bound 6.1687E7

    5% Trimmed Mean 5.7499E7

    Median 5.4151E7

    Variance 4.309E13

    Std. Deviation 6.56407E6

    Minimum 5.05E7

    Maximum 6.90E7

    Range 1.85E7

    Interquartile Range 1.31E7

    Skewness .620 .616

    Kurtosis -1.333 1.191

    luaslahan Mean 1.2222E7 1.98920E5

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound 1.1789E7

    Upper Bound 1.2656E7

    5% Trimmed Mean 1.2194E7

    Median 1.1923E7

    Variance 5.144E11

    Std. Deviation 7.17215E5

    Minimum 1.15E7

    Maximum 1.35E7

    Range 1.98E6

    Interquartile Range 1.39E6

    Skewness .733 .616

    Kurtosis -1.118 1.191

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    16/19

    16

    Analisis Korelasi

    Tabel 10. Correlations

    produksi luaslahan

    produksi Pearson Correlation 1 .989**

    Sig. (2-tailed) .000

    N 13 13

    luaslahan Pearson Correlation .989** 1

    Sig. (2-tailed) .000

    N 13 13

    **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

    Analisis Regresi Linear

    Tabel 11. Variables Entered/Removed

    Model

    Variables

    Entered

    Variables

    Removed Method

    1 luaslahana . Enter

    a. All requested variables entered.

    b. Dependent Variable: produksi

    Tabel 12. Model Summary

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .989a .978 .976 1.00763E6

    a. Predictors: (Constant), luaslahan

    Tabel 13. ANOVAb

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 5.059E14 1 5.059E14 498.245 .000a

    Residual 1.117E13 11 1.015E12

    Total 5.170E14 12

    a. Predictors: (Constant), luaslahan

    b. Dependent Variable: produksi

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    17/19

    17

    Tabel 14. Coefficientsa

    Model

    Unstandardized Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.B Std. Error Beta

    1 (Constant) -5.293E7 4.965E6 -10.660 .000

    luaslahan 9.053 .406 .989 22.321 .000

    a. Dependent Variable: produksi

    Analisis Regresi Non Linear

    Tabel 15. Variables Entered/Removedb

    Model

    Variables

    Entered

    Variables

    Removed Method

    1 lnluaslahana . Enter

    a. All requested variables entered.

    b. Dependent Variable: lnproduksi

    Tabel 16. Model Summary

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of the

    Estimate

    1 .987a .974 .972 .018

    a. Predictors: (Constant), lnluaslahan

    Tabel 17. ANOVAb

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression .142 1 .142 416.103 .000a

    Residual .004 11 .000

    Total .146 12

    a. Predictors: (Constant), lnluaslahan

    b. Dependent Variable: lnproduksi

    Tabel 18. Coefficientsa

    Model

    Unstandardized Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.B Std. Error Beta

    1 (Constant) -12.331 1.480 -8.330 .000

    lnluaslahan 1.850 .091 .987 20.399 .000

    a. Dependent Variable: lnproduksi

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    18/19

    18

    Gambar 1. Gambar 2.

    Gambar 3. Gambar 4.

    Gambar 5. Gambar 6.

  • 8/10/2019 Regresi Linear dan Non Linear

    19/19

    19

    Gambar 7. T Tabel

    Gambar 8. F Tabel