Lia Angelina 2011 146

26
Faktor yang Mempengaruhi Berat Badan Lahir Bayi Lia Angelina Simbolon 102011146 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Abstrak Rokok, usia, hipertensi, pendidikan saat kehamilan sudah terbukti memiliki hubungan dengan berat lahir bayi. Ada beberapa cara untuk menentukan faktor apa yang sangat berkaitan, untuk itu dapat di lakukan penelitian pada 140 wanita hamil dengan metode cross sectional. Dengan metode ini kita dapat membandingkan antara berat badan lahir dengan usia, berat badan lahir dengan rokok, berat badan lahir dengan hipertensi, berat badan lahir dengan pendidikan. Akan tetapi antara berat badan lahir dengan rokok memiliki hubungan yang signifikan secara statistik (p<0,5) Kata kunci : berat badan lahir, rokok, faktor Abstract Maternal smoking, age, hypertension and education during pregnancy have been linked with birth weight babies. There is a way of deciding which of these related potential causes is the most important. In an attempt to do that a research group, studied over 140 pregnant women with cross sectional method. With this method we could compare between birth weight and age, birthweight and smoking, birthweight and hypertension and birthweight and education. 1

description

j

Transcript of Lia Angelina 2011 146

Page 1: Lia Angelina 2011 146

Faktor yang Mempengaruhi Berat Badan Lahir BayiLia Angelina Simbolon

102011146

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Abstrak

Rokok, usia, hipertensi, pendidikan saat kehamilan sudah terbukti memiliki

hubungan dengan berat lahir bayi. Ada beberapa cara untuk menentukan faktor apa yang

sangat berkaitan, untuk itu dapat di lakukan penelitian pada 140 wanita hamil dengan

metode cross sectional. Dengan metode ini kita dapat membandingkan antara berat

badan lahir dengan usia, berat badan lahir dengan rokok, berat badan lahir dengan

hipertensi, berat badan lahir dengan pendidikan. Akan tetapi antara berat badan lahir

dengan rokok memiliki hubungan yang signifikan secara statistik (p<0,5)

Kata kunci : berat badan lahir, rokok, faktor

Abstract

Maternal smoking, age, hypertension and education during pregnancy have been

linked with birth weight babies. There is a way of deciding which of these related

potential causes is the most important. In an attempt to do that a research group, studied

over 140 pregnant women with cross sectional method. With this method we could

compare between birth weight and age, birthweight and smoking, birthweight and

hypertension and birthweight and education. However , the relationship between birth

weight and maternal smoking was found out to be statistically significant (p<0,5)

Keyword: birth weight, maternal smoking, factor

1

Page 2: Lia Angelina 2011 146

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Gambaran tentang status gizi bayi baru lahir dapat dilihat dari angka berat badan saat lahir.

Faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan bayi saat lahir yaitu faktor internal terdiri dari

usia ibu hamil, jarak kehamilan, jumlah anak yang dilahirkan, status gizi ibu hamil (kenaikan

berat badan ibu sejak hamil sampai melahirkan), penyakit saat kehamilan, kadar hemoglobin

(ibu menderita anemia atau tidak), frekuensi pemeriksaan kehamilan, serta faktor eksternal

terdiri dari status pekerjaan ibu dan pendidikan ibu.

Umur ideal untuk kehamilan yang risikonya rendah adalah pada kelompok umur 20-35 tahun.

Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, perempuan yang

mengalami kehamilan pada usia berisiko tinggi (35 tahun ke atas) 4,6% tidak pernah

memeriksakan kehamilan, dan yang berusia <20 tahun 5,1% memeriksakan kehamilan pada

dukun

Faktor tekanan darah dalam kehamilan mempunyai pengaruh terhadap berat badan lahir.

Rendahnya tekanan darah ibu hamil berkaitan dengan gangguan vaskular yang dapat

mengakibatkan rendahnya asupan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan oleh janin. Hal ini

tentunya dapat mengakibatkan gangguan terhadap proses tumbuh kembang janin normal.

Pendidikan merupakan salah satu ukuran yng digunakan dalam status sosial ekonomi. Pada

ibu hamil semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin rendah angka kematian bayi dan ibu.

Pada tingkat pendidikan yang relative tinggi, pekerja perempuan lebih mampu memiliki akses

terhadap pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik karena proses seleksi yang relative lebih

terbuka. Perubahan Pengetahuan, Sikap, perilaku dengan gaya hidup, pola makan serta

peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah makanan yang

dikonsumsi.

Pengaruh langsung rokok adalah akibat nikotin yang terkandung di dalamnya. Nikotin ini

menimbulkan kontraksi pada pembuluh darah, akibatnya aliran darah ke janin melalui tali

pusar janin akan berkurang sehingga mengurangi kemampuan distribusi zat makanan yang

diperlukan oleh janin. Selain itu akibat karbondioksida yang terkandung dalam asap rokok

akan mengikat hemoglobim dalam darah. Akibatnya akan mengurangi kerja haemoglobin

yang mestinya mengikat oksigen untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Sehingga rokok akan

2

Page 3: Lia Angelina 2011 146

mengganggu distribusi zat makanan serta oksigen ke janin. Ini meningkatkan risiko kelahiran

bayi dengan berat badan kurang, yaitu dibawah 2500 gram.

1.2 Rumusan Masalah

1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi berat badan lahir?

2. Apakah ada hubungannya umur ibu, merokok, hipertensi dan pendidikan terhadap berat

badan lahir?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum : Mengetahui faktor-faktor dari karakteristik ibu yang mempengaruhi

berat badan lahir bayi

Tujuan Khusus : Mengetahui hubungan antara pendidikan, riwayat hipertensi, usia

saat gestasi dan konsumsi rokok dengan berat badan lahir bayi.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi bagi responden dalam upaya pencegahan agar berat badan bayi tidak

lahir rendah.

2. Sebagai bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan berat

badan lahir.

3. Sebagai sarana bagi penulis menambah wawasan tentang pengaruh umur ibu, merokok,

hipertensi dan pendidikan terhadap berat badan lahir.

1.5 Hipotesis Penelitian

a) Ho : Tidak Terdapat pengaruh umur ibu terhadap berat badan lahir

b) Ho : Tidak Terdapat pengaruh rokok terhadap berat badan lahir

c) Ho : Tidak Terdapat pengaruh hipertensi terhadap berat badan lahir

d) Ho : Tidak Terdapat pengaruh pendidikan terhadap berat badan lahir

Hipotesis yang diajukan selanjutnya akan diuji kebenarannya dengan bantuan statistik

dengan data-data yang terkumpul.

3

Page 4: Lia Angelina 2011 146

Bab II

Tinjauan Pustaka

2.1 Berat Bayi Lahir

Pada umumnya bayi dilahirkan setelah dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu.

Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan sekitar 3 Kg dan panjang badan 50 cm.

Macam – macam

Berat badan lahir bayi dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu:

1. Berat Badan Lahir Rendah jika berat kurang dari 2500 gram

tanpamemandang masagestasi.

2. Berat Badan Lahir Normal bila berat antara 2500 – 4000 gram.

3. Bayi Besar bila berat badan lahir lebih dari 4000 gram

2.2 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Berat Badan Bayi Lahir

Berat badan lahir merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatu proses yang

berlangsung selama berada dalam kandungan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat

bayi lahir adalah sebagai berikut :

2.2.1 Usia Ibu hamil

Umur ibu erat kaitanya dengan berat lahir. Kehamilan dibawah 20 tahun merupakan

kehamilan berisiko tinggi, 2-4 kali tinggi dibandingkan dengan kehmilan pada wanita yang

cukup umur. Pada umur yang masih muda, perkembangan organ-organ reproduksi dan fungsi

fisiologisnya belum optimal. Selain itu emosi dan kejiwaanya belum cukup matang, sehingga

pada saat kehamilanya ibu tersebut belum dapat menanggapi kehamilanya secara sempurna

dan sering terjadi komplikasi. Selain itu semakin muda usia ibu sangat beresiko tetapi

kehamilan diatas usia 35 tahun tidak dianjurkan karena sangat bahaya bagi ibu dan janin,

mengingat mulai pada usia ini sering muncul penyakit seperti hipertensi, tumor jinak 4

Page 5: Lia Angelina 2011 146

peranakan, atau penyakit degeneratif pada persendian tulang belakang dan panggul. Kesulitan

lain kehamilan diatas usia 35 tahun ini yakni bila ibu ternyata mengidap penyakit seperti diatas

yang dikhawatirkan bayi lahir dengan membawa kelainan.

Dalam proses persalinan, kehamilan usia di atas 35 tahun ini akan menghadapi kesulitan

akibat lemahnya kontraksi rahim serta sering timbul kelainan pada tulang panggul tengah.

Mengingat bahwa faktor umur memegang peranan penting terhadap derajat kesehatan dan

kesejahteraan ibu hamil serta bayi, maka sebaiknya perencanaan kehamilan dilakukan pada

usia antara 20-30 tahun.

2.2.2 Pengaruh Rokok terhadap Kehamilan

Pengaruh langsung rokok adalah akibat nikotin yang terkandung di dalamnya. Nikotin ini

menimbulkan kontraksi pada pembuluh darah, akibatnya aliran darah ke janin melalui tali

pusar janin akan berkurang sehingga mengurangi kemampuan distribusi zat makanan yang

diperlukan oleh janin. Selain itu akibat karbondioksida yang terkandung dalam asap rokok

akan mengikat hemoglobim dalam darah. Akibatnya akan mengurangi kerja haemoglobin

yang mestinya mengikat oksigen untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Sehingga rokok akan

mengganggu distribusi zat makanan serta oksigen ke janin. Ini meningkatkan risiko kelahiran

bayi dengan berat badan kurang, yaitu dibawah 2500 gram. Perlu diingat bahwa setiap hisapan

rokok akan mengakibatkan penderitaan pada calon bayi. Berdasarkan penelitian, 1 dari 3

wanita yang merokok lebih dari 20 batang sehari melahirkan bayi dengan berat badan kurang.

Juga risiko kelahiran prematur meningkat, yaitu rata-rata dua kali lipat dari wanita bukan

perokok. Lebih dari itu risiko keguguran pada usia kehamilan antara minggu ke 28 sampai 1

minggu sebelum persalinan empat kali lebih tinggi dari yang bukan perokok. Belum lagi

peningkatan risiko terjadi pendarahan dan sebagainya

2.2.3 Tekanan Darah

Faktor tekanan darah dalam kehamilan mempunyai pengaruh terhadap berat badan lahir.

Rendahnya tekanan darah ibu hamil berkaitan dengan gangguan vaskular yang dapat

mengakibatkan rendahnya asupan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan oleh janin. Hal ini

tentunya dapat mengakibatkan gangguan terhadap proses tumbuh kembang janin normal.5

Page 6: Lia Angelina 2011 146

Tekanandarah ibu hamil yang tinggi (≥140/90 mmHg) juga dapat mengakibatkan

gangguan pertumbuhan janin intrauterin yang tentunya akan berdampak terhadap berat badan

lahir. Hal ini disebabkan oleh menurunnya perfusi uteroplasenta, vasopasme, dan kerusakan

sel endotel pembuluh darah plasenta. Sedangkan pada ibu yang tekanan darahnya normal,

tidak ditemukan kelainan-kelainan tersebut sehingga perfusi nutrisi dan oksigen untuk

pertumbuhan janin menjadi adekuat.

Secara global, hipertensi dalam kehamilan juga merupakan salah satu dari tiga penyebab

tertinggi mortalitas dan morbiditas dari ibu bersalin. Mortalitas dan morbiditas akibat

hipertensi dalam kehamilan juga masih cukup tinggi di Indonesia. Hal ini tentunya dapat

memberikan sumbangan besar terhadap angka kematian ibu bersalin maupun angka kematian

bayi, dimana berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007

angka tersebut masih cukup tinggi, yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) 228 per 100.000

kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 34 per 1.000 kelahiran hidup. Indikator

kualitas pelayanan obstetri dan ginekologi di suatu wilayah didasarkan pada angka kematian

ibu dan angka kematian bayi tersebut

2.2.4 Pendidikan

Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan

yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik (Umar,

2005). Faktor pendidikan mempengaruhi pola makan ibu hamil, tingkat pendidikan yang lebih

tinggi diharapkan pengetahuan atau informasi tentang gizi yang dimiliki lebih baik sehingga

bisa memenuhi asupan gizinya.Anemia lebih sering terjadi pada kelompok penduduk yang

berpendidikan rendah. Kelompok ini umumnya tidak dapat memilih bahan makanan yang

mengandung zat besi tinggi dan kurang mempunyai akses mengenai informasi anemia dan

penanggulangannya.

Informasi yang berhubungan dengan perawatan kehamilan sangat dibutuhkan sehingga akan

meningkatkan pengetahuan ibu hamil. Penguasaan pengetahuan erat kaitannya dengan

pendidikan seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang, maka semakin baik pula pengetahuannya tentang sesuatu. Pada ibu hamil dengan

tingkat pendidikan yang rendah kadang ketika tidak mendapatkan cukup informasi mengenai

kesehatannya maka ia tidak tahu mengenai bagaimana cara melakukan perawatan kehamilan 6

Page 7: Lia Angelina 2011 146

yang baik. Tingkat pendidikan berhubungan dengan status gizi karena dengan meningkatnya

pendidikan kemungkinan akan meningkatkan pendapatan sehingga dapat menigkatkan daya

beli makanan.Faktor ketidaktahuan dapat disebabkan karena pendidikan yang rendah, atau bila

berpendidikan mungkin disebabkan karena ketidakpedulian.

Bab III

Metodologi Penelitian

3.1 Desain Penelitian

Umur Rokok Hipertensi Pendidikan

Berat badan lahir Y1 Y2 Y3 Y4

Keterangan :

Y1 : pengaruh umur terhadap berat badan lahir

Y2 : pengaruh rokok terhadap berat badan lahir

Y3 : pengaruh hipertensi terhadap berat badan lahir

Y4 : pengaruh tingkat pendidikan terhadap berat badan lahir

3.2 Sampel Penelitian

Sampel yang dipergunakan berjumlah 140 orang dengan kriteria secara umum

berdasarkan umur ≤25 tahun sejumlah 100 orang dan >25 tahun sejumlah 40 orang.

Dengan perincian

Umur Jumlah Umur Jumlah

14 3 26 4

15 2 27 1

16 4 28 6

17 11 29 6

18 8 30 7

19 11 31 3

20 11 32 5

21 8 33 3

22 12 35 2

23 10 36 2

7

Page 8: Lia Angelina 2011 146

24 10 45 1

25 10

Jumlah total 140

3.3 Definisi Operasional Variabel

a. Variabel terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah berat badan lahir.

Berat badan lahir yaitu bayi yang dilahirkan setelah dikandung kurang lebih

40 minggu dalam rahim ibu. Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan

sekitar 3 Kg dan panjang badan 50 cm.

b. Variabel bebas

Variabel bebas pada penelitian ini terdiri dari :

1. Umur Ibu : yaitu usia ibu pada saat kehamilan.

2. Rokok : yaitu kondisi sebagai perokok aktif atau tidak.

3. Hipertensi : yaitu kondisi tekanan darah saat kehamilan.

4. Pendidikan : yaitu tingkat pendidikan ibu.

8

Page 9: Lia Angelina 2011 146

Bab IV

Pembahasan Hasil dan Analisa Penelitian

A. Hasil Uji Statistik Univariat

Statistics

BBL

N Valid 140

Missing 0

Mean 3.1215E

3

Median 3.0900E

3

Mode 2.50E3a

Std. Deviation 6.51517

E2

Variance 4.245E5

Range 3402.00

a. Multiple modes exist. The

smallest value is shown

Statistics

ROKOK

HIPERTEN

SI

PENDIDIKA

N

N Valid 140 140 140

Missing 0 0 0

9

Page 10: Lia Angelina 2011 146

Mean .3786 .0643 1.4143

Median .0000 .0000 1.0000

Mode .00 .00 1.00

Std. Deviation .48677 .24614 .49437

Variance .237 .061 .244

Range 1.00 1.00 1.00

Minimum .00 .00 1.00

Maximum 1.00 1.00 2.00

A. Hasil Uji Statistik Bivariat

a. Pengaruh umur terhadap berat badan lahir

Correlations

UMUR BBL

UMUR Pearson

Correlation1 .215*

Sig. (2-tailed) .011

N 140 140

BBL Pearson

Correlation.215* 1

Sig. (2-tailed) .011

N 140 140

*. Correlation is significant at the 0.05 level

(2-tailed).

Berdasarkan data korelasi diatas didapat korelasi yang rendah antara umur ibu dengan

berat badan lahir ( r ) adalah 0,215. Arah hubungan adalah positif karena nilai ( r )

10

Page 11: Lia Angelina 2011 146

positif artinya semakin tua usia umur ibu saat hamil maka semakin meningkat kejadian

berat bayi lahir rendah.

b. Analisa Independent Sample T Test

Hubungan antara rokok dan BBL

Group Statistics

ROKOK N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

BBL TIDAK

MEROKOK87

3.2620E

3661.06364 70.87346

MEROKOK53

2.8910E

3569.83901 78.27341

Berdasarkan hasil T-test diatas oleh karna nilai signifikan uji F adalah 0, 27900 lebih

besar dari 0,05 maka Ho diterima. Jadi kesimpulan tidak ada hubungan bermakna antar

rokok dan berat badan lahir.

Hubungan antara hipertensi dan BBL

11

Page 12: Lia Angelina 2011 146

Group Statistics

HIPE

RTEN

SI N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

BBL TIDAK131

3.1361E

3647.73399 56.59278

YA9

2.9096E

3709.49015 236.49672

Berdasarkan hasil T-test diatas oleh karna nilai signifikan uji F adalah 0, 652 lebih besar

dari 0,05 maka Ho diterima. Jadi kesimpulan tidak ada hubungan bermakna antar

hipertensi dan berat badan lahir.

c. Analisa Uji C Square

Hubungan antara Hipertensi dan BBL

12

Page 13: Lia Angelina 2011 146

HIPERTENSI * BBL Crosstabulation

BBL

Total0 1

HIPERTEN

SI

TIDAK Expected

Count102.9 28.1 131.0

% within BBL 95.5% 86.7% 93.6%

YA Expected

Count7.1 1.9 9.0

% within BBL 4.5% 13.3% 6.4%

Total Expected

Count110.0 30.0 140.0

% within BBL 100.0% 100.0% 100.0%

13

Page 14: Lia Angelina 2011 146

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 3.026a 1 .082

Continuity Correctionb 1.742 1 .187

Likelihood Ratio 2.568 1 .109

Fisher's Exact Test .099 .099

Linear-by-Linear

Association3.005 1 .083

N of Valid Casesb 140

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count

is 1.93.

b. Computed only for a 2x2

table

Berdasarkan table diatas maka Ho diterima karena X2 hitung > X2 ( 3026 < 3841) ,

jadi kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara hipertensi dan BBL.

Hubungan antara Umur ibu dan BBL

14

Page 15: Lia Angelina 2011 146

UMURIBU * BBL Crosstabulation

BBL

Total0 1

UMURIB

U

0 Expected

Count70.7 19.3 90.0

% within BBL 60.0% 80.0% 64.3%

1 Expected

Count39.3 10.7 50.0

% within BBL 40.0% 20.0% 35.7%

Total Expected

Count110.0 30.0 140.0

% within BBL 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 4.107a 1 .043

Continuity Correctionb 3.282 1 .070

Likelihood Ratio 4.405 1 .036

Fisher's Exact Test .053 .032

Linear-by-Linear

Association4.077 1 .043

N of Valid Casesb 140

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

10.71.

b. Computed only for a 2x2

table

15

Page 16: Lia Angelina 2011 146

Berdasarkan table diatas maka Ho ditolak karena X2 hitung > X2 ( 4107 > 3841) , jadi

kesimpulan bahwa ada hubungan antara umur dan BBL

Hubungan Antara Rokok dan BBL

ROKOK * BBL Crosstabulation

BBL

Total0 1

ROKOK TIDAK

MEROKOK

Expected

Count68.4 18.6 87.0

% within BBL 67.3% 43.3% 62.1%

MEROKOK Expected

Count41.6 11.4 53.0

% within BBL 32.7% 56.7% 37.9%

Total Expected

Count110.0 30.0 140.0

% within BBL 100.0% 100.0% 100.0%

16

Page 17: Lia Angelina 2011 146

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 5.742a 1 .017

Continuity Correctionb 4.770 1 .029

Likelihood Ratio 5.596 1 .018

Fisher's Exact Test .020 .015

Linear-by-Linear

Association5.701 1 .017

N of Valid Casesb 140

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

11.36.

b. Computed only for a 2x2

table

Kesimpulan : Berdasarkan table diatas maka Ho ditolak karena X2 hitung > X2 ( 5742

> 3841) , jadi kesimpulan bahwa ada hubungan antara rokok dan BBL

Kesimpulan

1. korelasi yang rendah antara umur ibu dengan berat badan lahir ( r ) adalah 0,215.

Arah hubungan adalah positif karena nilai ( r ) positif artinya semakin tua usia umur

ibu saat hamil maka semakin meningkat kejadian berat bayi lahir rendah.

2. Ho di terima. Jadi kesimpulan tidak ada hubungan bermakna antar rokok dan berat

badan lahir. F = 0,279 > 0,05

17

Page 18: Lia Angelina 2011 146

3. Ho diterima.= tidak ada hubungan bermakna antar hipertensi dan berat badan lahir.

F 0,652 > 0,05

4. Berdasarkan table diatas maka Ho diterima karena X2 hitung > X2 ( 3026 <

3841) , jadi kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara hipertensi dan BBL.

5. Berdasarkan table diatas maka Ho ditolak karena X2 hitung > X2 ( 4107 > 3841) ,

jadi kesimpulan bahwa ada hubungan antara umur dan BBL

6. Ho ditolak karena X2 hitung > X2 ( 5742 > 3841) , jadi kesimpulan bahwa ada

hubungan antara rokok dan BBL

Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

1. Cunningham et al. Obstetri williams vol.1. edisi ke 23. Penerbit Buku Kedokteran

EGC; Jakarta: 2010. h. 5, 198-221.

2. Susiana IWS. Hubungan Antara Kenaikan Berat Badan, Lingkar Lengan Atas dan

Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trisemester III dengan Berat Bayi Lahir di Puskesmas

Ampel I Boyolali Tahun 2005 [skripsi]. Semarang: FKM Unnes. 2005.

3. Phaneendra RRS, Prakash KP, Sreekumaran NN. Influence of Pre-Pregnancy

Weight, Maternal Height and Weight Gain During Pregnancy on Birth Weight.

Bahrain Med Bull. 2001; 23(1) h :22-26.

4. Line R, Hanne KH, Hanne K, Lars FM, Ann T, Bent O. Association Between

Maternal Weight Gain and Birth Weight. ACOG. 2007;109(6) h :1309-15.

5. Saifuddin AB, Adriaansz G, Wiknjosastro GH, Waspodo D. Buku acuan nasional

pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Ed ke-1. PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo; Jakarta: 2009. h. 376-7.

6. Stoll Barbara, Chapman. The High-Risk Infant, In : Kliegman RM, BehrmanRE,

Jenson HB, Stanton BF, editors. Nelsons Textbook of Pediatrics. 18th Edition.

Philadelphia : Saunders, 2007 ; p 701-10.2.

7. Dalmanik Sylvia M. Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi.Dalam :

Buku Ajar Neonatologi. Jakarta : Badan Penerbit IDAI 2008 ; 11-30

8. Arifuddin J, Palada P. BBLR-LBW. Dalam : Perinatologi dan TumbuhKembang.

Jakarta : FKUI, 2004;9-1118

Page 19: Lia Angelina 2011 146

19