LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH...

68
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Baca Al-Qur’an di MTs Islamiyah Sawangan Depok” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada tanggal 30 Maret 2011 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam. Jakarta, 5 April 2011 Panitia Ujian Munaqasyah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi) Tanggal Tanda Tangan Bahrissalim, M.Ag ....................... ...................... NIP:19680307 199803 1 002 Sekretaris(Sekretaris Jurusan/Prodi) Drs. Sapiuddin Shiddiq, MA. ....................... ...................... NIP: 19670328 200003 1 001 Penguji I Dra. Eri Rosatria, M.Ag ....................... ...................... NIP:19470717 196608 2 001 Penguji II Dra. Eni Rosda Syarbaini, M.Psi ....................... ...................... NIP: 19530813 198003 2 001 Mengetahui: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. NIP: 19571005 198703 1 003

Transcript of LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH...

Page 1: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH

Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler

Seni Baca Al-Qur’an di MTs Islamiyah Sawangan Depok” diajukan kepada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

dan Telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada tanggal 30 Maret 2011

di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana

S1 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 5 April 2011

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi) Tanggal Tanda Tangan

Bahrissalim, M.Ag ....................... ......................

NIP:19680307 199803 1 002

Sekretaris(Sekretaris Jurusan/Prodi)

Drs. Sapiuddin Shiddiq, MA. ....................... ......................

NIP: 19670328 200003 1 001

Penguji I

Dra. Eri Rosatria, M.Ag ....................... ......................

NIP:19470717 196608 2 001

Penguji II

Dra. Eni Rosda Syarbaini, M.Psi ....................... ......................

NIP: 19530813 198003 2 001

Mengetahui:

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA.

NIP: 19571005 198703 1 003

Page 2: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

i

Abstrak

Abdul Kohar (106011000045)

Minat Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Baca Al-qur’an di

MTs Islamiyah Sawangan Depok

Skripsi ini mengkaji tentang minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler di

MTs Islamiyah Sawangan Depok. Pembahasan skripsi ini dimaksudkan untuk

mengetahui berapa besar minat siswa di MTs Islamiyah Sawangan Depok

terhadap kegiatan ekstrakurikuler seni baca al-qur’an.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar minat siswa

MTs Islamiyah Sawangan terhadap program ekstrakurikuler yang diselenggarakan

pada setiap satu minggu sekali.

Penelitian pada skripsi ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu untuk

memberikan gambaran tentang minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler di

MTs Islamiyah Sawangan Depok. Metode analisis yang digunakan melalui

distribusi frekuensi. Adapun teknik yang digunakan adalah penentuan sampel

secara terbatas, yaitu pengambilan satu sampel dari anggota populasi. Data yang

diperoleh dari penyebaran angket, sedangkan untuk menunjang penelitian ini

diperoleh melalui observasi dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini yaitu

Kepala Madrasah Tsanawiyah, Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan, Guru

SBQ MTs Islamiyah Sawangan Depok. Kemudian data diolah dengan

menggunakan deskriptif analisis.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa

minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler di MTs Islamiyah Sawangan Depok

adalah sedang. Oleh karena itu program ekstrakurikuler yang diselenggarakan

MTs Islamiyah perlu ditingkatkan lagi khususnya ekstrakurikuler seni baca al-

qur’an.

Page 3: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

ii

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, tuhan semesta

alam. Alhamdulillah berkat pertolongan-Nya skripsi ini dapat terselesaikan.

Sholawat serta salam semoga terlimpah pada Nabi kita Muhammad Saw besarta

keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Kesarjanaan Jurusan Pendidikan Agama Islam dari Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit

hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi, namun berkat bantuan, motivasi dan

doa dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini, diantaranya:

1. Ayahanda (Masykur alm.) dan Ibunda (Damah) yang telah merawat dan

mendidik penulis dengan penuh kasih sayang, memberikan

pengorbanan baik moril maupun materil yang tak ternilai harganya

sampai saat ini, serta senantiasa memberikan motivasi dan mendoakan

penulis dalam mengarungi kehidupan ini.

2. Bapak dan ibu mertua yang setia mendukung penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

3. Istri tercinta dan tersayang (Dewi Priyandini), setia menemani penulis

dalam suka dan duka dalam penulisan skripsi ini.

4. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta dan segenap jajaran staf.

5. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak.Drs.H.M.Alisuf Sabri selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan arahan, petunjuk dan bimbingan terhadap penyelesaian

skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah

mencurahkan ilmu pengetahuan dan pelajaran hidup kepada penulis

semasa kuliah.

Page 4: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

iii

8. Guru-guru yang senantiasa mendo’akan penulis, diantaranya K.H.

Encep Hidayat,M.A, K.H. Jalaludin, S.Ag, dan H.Badaruddin atas

penyelesaian skripsi ini. Serta H.Toni (paman) yang selalu mensuport

penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak. Sholahudin Al-Ayubi,M.A, sebagai Kepala Sekolah MTs

Islamiyah Sawangan Depok yang telah memperkenankan penulis

mengadakan penelitian disekolah tersebut dan memberikan bantuan

didalam pelaksanaan penelitian.

10. Keluarga Besar MTs Islamiyah Sawangan Depok, kepada segenap guru

dan karyawan serta adik-adik MTs Islamiyah Sawangan Depok yang

selalu memberikan dan kerjasamanya selama proses penelitian

berlangsung.

11. Sahabat-sahabat PAI Kelas B angkatan 2006 yang telah membantu dan

memberikan saran dan juga masukan bagi penulis hingga selesainya

skripsi ini.

Kepada semua pihak yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi

ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah

SWT. membalas kebaikan yang mereka berikan. Penulis menyadari bahwa

penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Apabila terdapat kesalahan,

kekurangan dan kekhilafan pada skripsi kami mohon dima’afkan.

Dan akhirnya penulis berharap, semoga hasil penelitian kependidikan ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi yang membaca pada umumnya.

Jakarta, 30 Maret 2011

Penulis

Page 5: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .................................................................................................. v

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 5

D. Perumusan Masalah ................................................................................... 5

E. Tujuan dan Manfaat ................................................................ 5

Bab II Kajian Teoritis

A. Minat Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler ...................................... 6

1. Pengertian Minat ................................................................................... 8

2. Fungsi Minat ......................................................................................... 8

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Minat Siswa Terhadap

Kegiatan Ekstrakurikuler ...................................................................... 9

B. Indikator Minat Siswa Terhadap kegiatan Ekstrakurikuler ......................... 14

1. Perasaan Senang .................................................................................... 14

2. Memiliki Pengetahuan Tentang Arti kegunaan Ekstrakurikuler ........... 15

3. Kebiasaan .............................................................................................. 16

4. Keyakinan .............................................................................................. 17

5. Motivasi ................................................................................................. 18

C. Kegiatan Ekstrakurikuler ............................................................................. 20

1. Pengertian Ekstrakurikuler ................................................................... 20

2. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler ......................................................... 22

3. Manfaat Ekstrakurikuler ....................................................................... 24

4. Macam-macam Ekstrakurikuler ........................................................... 26

Bab III Metodologi Penelitian

A. Variabel Penelitian .................................................................................... 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 31

C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 31

D. Metode Penelitian ...................................................................................... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 32

F. Uji Validitas .............................................................................................. 33

Page 6: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

v

G. Teknik Pengolahan Data ........................................................................... 34

H. Teknik Analisa dan Interpretasi Data ........................................................ 37

Bab IV Hasil Penelitian

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................... 38

B. Deskiripsi Data .......................................................................................... 44

C. Analisa dan Interpretasi Data .................................................................... 54

Bab V Penutup

A. Kesimpulan ................................................................................................ 58

B. Saran .......................................................................................................... 59

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 60

Lampiran-lampiran

Page 7: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di sekolah diselenggarakan berbagai kegiatan belajar, ada kegiatan

intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler adalah suatu

kegiatan yang sudah dijadwalkan atau kegiatan belajar mengajar di kelas,

sedangkan kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam mata pelajaran.

Tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk menambah wawasan dan

mengembangkan bakat para siswa. Selain itu juga dapat menambah nilai bagi

siswa di rapot seperti kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MTs

Islamiyah, maka seluruh siswa wajib mengikuti kegiatan tersebut.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler akan berjalan dengan lancar , jika

kepala sekolah, guru, dan wali murid dapat kerjasama dengan baik serta ditunjang

sarana dan prasarana yang memadai. Namun hal yang paling penting adalah

keterlibatan siswa ikut serta aktif dalam pelaksanan ekstrakurikuler yang

diselenggarakan oleh sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler akan terhambat apabila

siswanya tidak aktif, hal ini disebabkan beberapa faktor, baik eksternal maupun

internal. Pada dasarnya kegiatan atau perbuatan yang dilakukan setiap orang

didasari oleh kecenderungan, keinginan atau minat. Minat merupakan landasan

Page 8: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

2

penting bagi seseorang untuk melakukan kegiatan yang baik sebagai pokok aspek

kejiwaan. Minat bukan saja dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang, tetapi

juga dapat mendorong orang untuk tetap melakukan dan memperoleh sesuatu. Hal

itu sejalan dengan yang dikatakan S. Nasution, bahwa pelajaran akan berjalan

apabila ada minat. Anak – anak malas belajar dan gagal karena tidak ada minat1.

Misalnya seorang siswa akan mendapatkan prestasi yang baik apabila

minat belajarnya tinggi. Dengan adanya minat yang besar siswa akan mudah

memperoleh ilmu yang diberikan guru, karena dengan minat tersebut ia kan

merasa senang dengan apa yang diperintahkan dan latihan – latihan yang

diberikan guru. Jika mereka tidak mempunyai minat untuk belajar, maka ia tidak

bisa menangkap dan memahami pelajaran tersebut.Begitu juga dengan mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler siswa harus memiliki minat yang tinggi agar proses

kegiatan tersebut efektif dan menghasilkan hasil yang maksimal.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah salah satu kegiatan yang sangat sesuai

dilakukan menunjang tercapainya tujuan pendidikan Nasional, kegiatan ini

dilaksanakan di luar kegiatan belajar mengajar di kelas, tetapi tetap terkait dengan

proses belajar mengajar di sekolah. Kegiatan ini pun merupakan pengembangan

dari kegiatan intrakurikuler. Dalam kegiatan ini siswa tidak diwajibkan mengikuti

tapi peserta didik dapat memilih kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan

bakat, minat, dan kreatifitasnya.

Dengan kata lain, kegiatan ekstrakurikuler dapat dipandang sebagai suatu

usaha yang dilakukan oleh sekolah dalam berbagai aktifitas yang berkaitan

dengan perkembangan siswa. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan

siswa kegiatan yang kreatif dan terarah.

Kegiatan ekstrakurikuler ikut andil untuk membentuk peserta didik

menjadi manusia yang mempunyai talenta yang tinggi yang bisa mengaplikasikan

minat, bakat serta kreatifitasnya, sehingga mereka akan berhasil dalam mencapai

1 S.Nasution, Didaktik Azaz-Azaz Mengajar, (Bandung : Jemmars, 1998), h. 58

Page 9: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

3

pendidikannya baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun dalam kegiatan

ekstrakurikuler.

Dari contoh itulah, didalam kegiatan ekstrakurikuler pun yang merupakan

suatu wadah dalam menyalurkan kebutuhan-kebutuhan bagi siswa yang terdiri

dari berbagai macam jenis kegiatan, minat siwa juga ikut berperan aktif. Peranan

minat dalam kegiatan ekstrakurikuler atau belajar lebih besar atau kuat, minat

sebagai “ Motivating Force “ yaitu sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa

untuk belajar, dalam hal ini mengikuti kegiatan ekdtrakurikuler. Siswa yang

berminat sikapnya senang kepada kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya akan

terdorong untuk terus aktif, berbeda dengan siswa yang sikapnya kurang minat,

mereka akan biasa-biasa saja, dan tidak akan mau mengikuti kegiatan-kegiatan

yang ada dalam kegiatan tersebut, karena tidak ada pendorongnya, bahkan ada

yang tidak peduli sama sekali.

Minat seorang siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler sangat berpengaruh

terhadap kelancaran suatu prosses kegiatan belajar mengajar. Minat meliputi :

perasaan senang, perhaatian, memiliki pengetahuan , perasaan tertarik, keinginan

dan cita-cita, dan prestise (penghargaan). Dengan adanya minat, siswa akan

tertarik terhadap kegiatan-kegiatan yang dapat bermanfaat bagi dirinya, karena

dengan minat tersebut ia merasa senang mengerjakan apa yang diperintahkan dan

latihan-latihan yang ada dalam kegiatan ekstrakurikuler. Jika mereka tidak

mempunyai minat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada dalam kegiatan

ekstrkurikuler, maka ia tidak akan bisa mengembangkan bakat dan potensi yang

dimilikinya.

Dengan demikian, sebagai pihak sekolah, terutama guru sebagai pembina

harus memiliki sejumlah strategi dalam melakukan tugasnya. Strategi yang

dimiliki bukan saja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, tetapi lebih jauh

dan itu adalah dalam rangka menumbuhkan minat siswa untuk bisa mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.

Page 10: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

4

Keterlibatan siwa secara aktif dalam kegiatan ekstrskurikuler erat

hubungannya dengan minat itu sendiri. Siswa akan terlibat dalam proses kegiatan

ekstrakurikuler apabila minat siswa kuat untuk mengikuti kegiatan tersebut. Hal

ini terjadi karena siswa senang dan tertarik terhadap sesuatu yang melingkupi

kegiatan ekstrakurikuler.

Seperti halnya di MTs Islamiyah, yang tidak hanya menyelenggarakan

kegiatan belajar mengajar (kegiatan intrakurikuler) saja, Akan tetapi, MTs ini juga

menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler, dimana didalamnya memiliki

berbagai macam kegiatan. Seperti Pramuka, PMR, teater, Seni Baca Qur’an, olah

raga dan lain sebagainya.

Kegiatan tersebut tergantung pada minat siswanya. Makin besar minat

siswanya maka akan baik dan berhasil pula dalam pelaksanaannya.

Dari latar belakang masalah itulah, penulis tertarik ingin mengetahui lebih

lanjut bagaimana minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

tersebut, dalam judul : “MINAT SISWA TERHADAP KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER (SENI BACA AL-QUR’AN) DI MTs ISLAMIYAH

SAWANGAN DEPOK”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat

mengidentifikasi masalah,antara lain :

1. Siswa kurang lancar dalam membaca Al-Qur’an.

2. Minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler masih rendah

3. Program ekstrakurikuler belum dilaksanakan secara ideal

4. Fasilitas yang belum memadai untuk mendukung program ekstrakurikuler

5. Metode yang digunakan pada program ekstrakurikuler masih monoton.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dalam skripsi ini, melihat luasnya ruang

lingkup permasalahan yang akan dibahas membutuhkan spesifikasi kajian hal-hal

Page 11: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

5

yang dilakukan agar pembahasan masalah yang akan diteliti tidak menjadi bias,

maka penulis membatasi permasalahan minat siswa terhadap kegiatan

ekstrakurikuler.

1. Minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dalam skripsi ini meliputi

perasaan senang, kebiasaan, motivasi, keyakinan dan ingin memiliki

pengetahuan.

2. Minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler Seni Baca Al-quur’an di

MTs Islamiyah Sawangan Depok.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan

masalah yang akan diteliti yaitu : “Bagaimana minat siswa terhadap kegiatan

ekstrakurikuler (seni baca al-quran) di MTs Islamiyah Sawangan Depok?”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran empiris

mengenai minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler Seni Baca Al-

Qur’an yang ada di MTs Islamiyah Sawangan Depok.

2. Manfaat penelitian

Secara teoritis dan praktis penelitian ini diharapkan dan menjadi

masukan dan pengembangan penelitian yang serupa di masa yang akan

datang, selain itu sebagai bahan pertimbangan dan menambah wawasan

tentang minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler Seni Baca Al-qur’an

di Madrasah Tsanawiyah Islamiyah Sawangan Depok.

Selain itu, sebagai bahan evaluasi bagi semua pihak sekolah yang

ikut terlibat pada program ekstrakurikuler khususnya Seni baca Al-qur’an

agar kedepannya lebih baik dalam pelaksanaannya.

Page 12: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

6

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Minat Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Pengertian Minat

Dilihat dari segi bahasa “ minat adalah kecendrungan hati yang tinggi

terhadap sesuatu, gairah dan keinginan1. Sedangkan dalam kamus Bahasa

Indonesia kontemporer dinyatakan bahwa minat berarti kemauan yang terdapat

dalam hati atas sesuatu: gairah, keinginan2.

Menurut Wayan Kencana, “ minat atau interest adalah gejala psikis yang

berkaitan dengan objek atau aktifitas yang menstimulir perasaan senang pada

individu3.

Menurut Hilgard, “ minat adalah “interesting is persisting tendency to pay

attention to and enjoy some activity or content”. minat adalah kecendrungan

1Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasoinal,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2002) Cet ke-3. 2Petter Salim dan Yeni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta:

Modern English, 1991), h.979 3Wayan Kencana dan P.N Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional,

1986), h. 229

Page 13: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

7

yang tetap untuk memperhatikan dan mengingat beberapa keinginan4. Kegiatan

yang dimiliki seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa

senang. Jadi, berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara

(tidak dalam waktu lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang,

sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh

kepuasan.

Menurut Muhibbin Syah, minat (interest) berarti kecendrungan dan gairah

yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu5.

Menurut Ahmad D Marimba, minat adalah kecenderungan jiwa terhadap

sesuatu karena kita merasa ada kepentingan dengan seuatu itu, yang umumnya

disertai dengan perasaan senang terhadap seuatu6.

Menurut Fasli Jalal, minat adalah suatu ketertarikan seseorang terhadap

sesuatu objek, sehingga ia mau berkorban untuk menjalani atau

melakukannya7.

Menurut Abdur Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, minat dapat

diartikan sebagai suatu kecendrungan untuk memberikan perhatian dan

bertindak terhadap orang, aktivitas atau asumsi yang menjadi objek dari minat

tersebut dengan di sertai perasaan senang. Dalam batasan tersebut terkandung

suatu pengertian bahwa didalam minat ada suatu pemusatanperhatian subjek,

ada usaha (untuk ; mendekati/ mengetahui /memiliki/ mengauasai/

berhubungan) dari subjek yang dilakukan dengan perasaan individu perasaan

senang ada daya tarik dari objek 8.

Menurut Alisuf Sabri, “ minat adalah kecendrungan untuk selalu

memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus Selain itu minat

erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu akan

4Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Prineka Cita, 2003)

Cet ke-4, h. 180 5Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta: P.T. Remaja

Rosdakarya, 2005), Cet ke-19, h. 136 6Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : PT. Al-Ma‟arif,

1999), h.79

7Fasli Jalal, Peta Masa Depan , (Jakarta: Elsas, 2005), Cet, Ke-I, h. 82-83

8Abdur Rahman Shaleh dan muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar,(Jakarta

:Prenada Media, 2004),Cet-1,h.263

Page 14: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

8

dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang

berminat kepada sesuatu berarti ia sikapnya senang kepada sesuatu itu9 .

Menurut Crow yang dikitip Abdul Rahman Abrar Mengatakan bahwa

minat/ interest bisa berupa pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan

itu sendiri. Dengan kata lain minat dapat menjadi penyebab munculnya

kegiatan dan penyebab partisipasi dalam kegiatan. Minat mengandung unsur

kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan monasi (kehendak). Maksud unsur

kognisi yaitu minat yang didahului pengetahuan dan informasi mengenai objek

yang dituju oleh minat tersebut. Unsur emosi yaitu perasaan tertentu

(kebiasaannya perasaan senang). Sedangkan unsur monasi merupakan

kelanjutan dari unsur tersebut yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan

bentuk nasihat untuk melakukan suatu kegiatan10

Dari beberapa pendapat dapat penulis simpulkan bahwa minat itu adalah

suatu kecenderungan kepada sesuatu yang hendak dicapai dan selalu

memperhatikan dan melakukannya secara terus menerus.

2. Fungsi Minat

Dalam buku Evaluasi Pendidikan yang diungkapkan oleh Wayan

Nurkancana dan Siurmatana, minat merupakan faktor pendorong bagi siswa

dalam melaksanakan usahanya untuk mencapai keberhasilan dalam belajar.

Dengan demikian jelas terlihat bahwa minat sangat penting dalam pendidikan.

Menurut Muhibbin Syah dalam buku Psikologi Belajar, mengatakan

bahwa minat turut mendorong seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan.

Minat akan mengarahkan dalam memilih macam pekerjaan yang akan

dilakukan. Minat juga akan mengarahkan seseorang terhadap apa yang

disenangi dan dikerjakannya11

Menurut Hilgard yang dikutip oleh Alisuf Sabri “ peranan minat dalam

belajar lebih besar/ kuat dari sikap yaitu minat akan berperan sebagai “

9Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 2007), Cet-3,h.

84 10

Abdul Rahman Abror, Psikologi Pendidikan. ( Jogjakarta : Tirta Wacana Jogja 1993

Cet IV, h.112 11

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : P.T. Logos Wacana Ilmu,1999),Cet III,

h.136

Page 15: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

9

motivating vorce “ yaitu sebagai kekuatan yamg akan mendorong siswa untuk

belajar. Siswa yang berminat (sikapnya senang) kepada pelajaran akan tampak

terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda dengan siswa yang sikapnya

hanya menerima kepada pelajaran , mereka hanya tergerak untuk belajar tetapi

sulit untuk bisa terus tekun karena tidak ada pendorongnya “12

.

Dari beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa fungsi

minat adalah sebagai pendorong suatu kegiatan yang akan hendak dicapai.

Seseorang yang melakukan sesuatu disertai dengan minat yang tinggi maka

hasilnya akan lebih maksimal disbanding dengan seseorang yang tidak disertai

dengan minat.

Dengan minat siswa akan mampu mengembangkan dan mengarahkan

segala daya dan upaya untuk menguasai mata pelajaran tertentu sehingga ia

akan mampu memperoleh prestasi yang memuaskan. Peranan minat yang

terpenting adalah minat kepada mata pelajaran dan guru yang mengajarnya

sehingga siswa mau tekun dan giat terus dalam belajar, karena giat atau

tidaknya seseorang dalam belajar sangat tergantung pada minat yang ada pada

dirinya.

3. Faktor - Faktor Yang Menimbulkan Minat

Minat merupakan sesuatu kecenderungan terhadap sesuatu dapat timbul

oleh beberapa faktor, diantaranya :

a. Motivasi

Motivasi dapat timbul dari kebutuhan fisik seperti kebutuhan akan air

atau makanan, tetapi juga dari kebutuhan psikis seperti untuk mencapai

pengakuan untuk orang lain. Penyebab timbulnya motivasi ialah faktor luar

seperti temperatur lingkungan dan faktor dalam seperti rasa haus dan lapar.

Ke dalam kebutuhan fisiologis ini termasuk juga hormon dalam darah

yang menjadikan timbulnya motivasi seks. Kalau motivasi itu mencapai apa

yang ditujunya, berkuranglah, bahkan mungkin hilanglah dorongan itu. Kalau

12

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan…,h.85

Page 16: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

10

seseorang sedang membutuhkan air, ia akan melakukan upaya yang terarah

untuk mendapat air dan kalau telah diperolehnya dan diminumnya, hilanglah

dorongan itu.

Ada beberapa macam motivasi/dorongan diantaranya adalah dorongan

primer, umum dan dorongan sekunder.

Siswa termasuk kedalam memerlukan dorongan umum yaitu ingin tahu.

Dorongan ini jelas sekali kelihatan pada anak-anak kalau diberi mainan baru.

Dengan penuh perhatian ia melihat-lihat barang itu dari atas, bawah, sisi,

membuka mana yang dapat dibukanya, memukul-mukulnya dan mencoba

bermain dengan alat baru itu. Begitu juga dengan siswa mewujudkan

dorongan ingin tahu tentang program ekstrakurikuler dengan mengikuti dan

memperhatikan isi kegiatan tersebut dan pada akhirnya akan terus-menerus

mengikutinya13

Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik yang

bersifat internal maupun eksternal. Minat merupakan perpaduan antara

keinginan dan kemampuan yang dapat berkembang jika ada motivasi. Bila

besar motivasinya kepada ekstrakurikuler maka besar pula minatnya.

b. Kebutuhan

Minat yang timbul dari kebutuhan-kebutuhan siswa merupakan faktor

pendorong siswa dalam melakukan suatu perbuatan. Misalnya siswa mau

mendapat prestasi maka akan menaruh minatnya untuk belajar dengan tekun.

Menurut Maslow, ada lima tingkat kebutuhan manusia : (1) kebutuhan

fisik atau jasmaniah, (2) kebutuhan memperoleh keselamatan, (3) kebutuhan

sosial atau kebutuhan berhubungan dengan orang lain di lingkungan, (4)

kebutuhan kebutuhan memperoleh harga diri, dan (5) kebutuhan mewujudkan

diri. Manusia akan merasakan kepuasan dan kebahagiaan apabila

kebutuhannya terpenuhi, namun akan kecewa apabila mengalami kegagalan14

.

13

H.Muh. Said dan Junimar Affan, Psikologi dari Zaman ke Zaman, (Bandung : Jemmars,

1990), Cet II, h.82-86 14

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : P.T. Raja

Grafindo Persada,2008),cet III,h.168

Page 17: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

11

c. Lingkungan

Lingkungan sangat mempengaruhi minat seseorang terhadap sesuatu,

bila seseorang tinggal di lingkungan yang baik dimana lingkungannya

mendukung ia dalam melaksanakan kegiatan yang ia inginkan. Seperti siswa

yang berminat mengembangkan potensi dalam hal seni baca al-qur‟an bila

lingkungannya mendukung maka siswa akan lebih semangat untuk

mencapainya.

d. Fasilitas

Fasilitas yang tersedia sangat mempengaruhi adanya minat. Berbagai

sarana dan prasarana yang ada di sekolah memberikan pengaruh positif dan

negative. Karena dengan fasilitas yang kurang memadai suatu program

kaegiatan akan terhambat sehingga siswa merasa bosan atau jenuh. Seperti

kegiatan ekstrakurikuler, jika fasilitasnya kurang mendukung lama-kelamaan

siswa akan jenuh sehingga mempengaruhi minatnya dalam mengikuti

ekstrakurikuler.

e. Keluarga

Keluarga adalah lingkungan pertama yang memberikan dukungan atas

segala keinginan yang hendak dicapai. Misalnya siswa ingin mengikuti

ekstrakurikuler seni baca al-qur‟an, orang tualah yang pertama kali

memberikan dukungan. Oleh karena itu peran keluarga dalam hal ini orang tua

sangat berpengaruh dalam menetukan minat siswa terhadap sesuatu yang ingin

dicapai.

f. Teman pergaulan

Teman pergaulan mempunyai pengaruh terhadap minat seseorang. Bila

teman-temannya aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, maka ia akan ikut

tertarik terhadap kegiatan tersebut, begitu pula sebaliknya15

.

Menurut Ngalim Purwanto yang di kutip dalam buku Psikologi

Pendidikan, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat antara lain :

15

Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam

Persepejtif Islam

Page 18: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

12

1. Faktor Internal

a. Bakat dan Bawaan

Bakat merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, bakat yang

berpengaruh terhadap terhadap perkembangan minat adalah kecerdasan.

Seseorang yang dikaruniai kecerdasan yang lemah, relatif akan mengalami

kesulitan dalam perkembangan minatnya. Namun lal ini dapat diatasi

dengan memperbanyak latihan.

b. Perhatian

Seseorang yang tidak mempunyai perhatian kepada sesuatu ia akan

sangat sukar dibina minatnya. Perlu dibujuk atau dirayu supaya tertarik.

c. Tingkat Perkembangan

Tingkat perkembangan manusia yang paling menguntungkan dalam

perkembangan minat adalah pada minat kanak-kanak yaitu sekitar 5 sampai

6 tahun, yang kemudian berkembang pada masa puber, oleh karena itu

pembinaan yang baik harus diawali dari masa dini.

d. Kondisi Fisik dan Psikis

Kedua kondisi ini jelas berpengaruh sebab seseorang yang memiliki

kelemahan fisik dan psikisnya, maka kemampuannya akan mengalami

hambatan.

Faktor intern siswa selain itu, meliputi gangguan atau kurang

kemampuan psiko-fisik siswa, yakni :

1) Yang bersifat kognitif, (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya

kapasitas intelektual/ intelegensi siswa.

2) Yang bersifat afektif, (ranah rasa), antara lain, seperti labilnya emosi

dan sikap.

3) Yang bersifat psikomotorik (ranah karsa), antara lain seperti

terganggunya alat indera penglihat dan pendengar (mata dan telinga)16

2. Faktor Eksternal

16

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : P.T. Logos Wacana Ilmu, 1999), Cet

I,h.166

Page 19: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

13

Faktor dari luar yaitu karena adanya rangsangan-rangsangan

tersebut akan berpengaruh dalam memberikan sentuhan-sentuhan kejiwaan

secara langsung yang dibuat atau disengaja agar tumbuh kesadaran, yang

nantinya akan membangkitkan perhatian dan minat seseorang17

.

Selain itu juga adanya pengalaman, sebagaimana yang

diungkapkan Singgih D. Gunarsa dalam kutipannya, mengatakan bahwa

keberhasilan dalam suatu aktivitas atau kegiatan yang menimbulkan

perasaan yang menyenangkan atau menambah aktivitas. Sedangkan

kegagalan justru menyebabkan kehilangan minat dan pengurangan

aktivitas18

.

Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, ada pula faktor-

faktor lain yang juga menimbulkan kesulitan belajar siswa.

Diantara faktor-faktor yang dipandang sebagai faktor khusus ini

ialah sindrom psikologis berupa learning disability (ketidak mampuan

belajar). Sindrom (syndrome) yang berarti satuan gejala yang muncul

sebagai indikator adanya ke abnormalan psikis (Reber, 1998) yang

menimbulkan kesulitan belajar itu sendiri atas :

a) Disleksia (dyslexia), yakni ketidak mampuan belajar membaca

b) Disgrafia (dysgrafhia), yakni ketidak mampuan belajar menulis

c) Diskalkulia (dyscalculia), yakni ketidakmampuan belajar matematika.

Namun demikian, siswa yang mengalami sindrom-sindrom di atas

secara umum sebenarnya memiliki IQ normal bahkan diantaranya ada

yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Oleh karenanya, kesulitan

belajar siswa yang menderita sindrom-sindrom tadi mungkin hanya

17

M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, ( Bandung : Remaja Rosda Karya, 1984)

h.35

18Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perawatan, (Jakarta, Gunung Mulia 1989), h.68

Page 20: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

14

disebabkan oleh adanya minimal brain dysfunction, yaitu gangguan ringan

pada otak (lask,1985; Reber,1998)19

.

Setelah diungkapkan dari beberapa pendapat ahli pendidikan di

atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor – fakor tersebut sangat

mempengaruhi minat siswa, apabila faktor-faktor tersebut dapat

mendukung keinginan siswa maka proses belajar mengajar berjalan lancar

dan tujuan pendidikan akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Karena minat sangat penting peranannya dalam proses belajar mengajar

yang harus mempunyai minat tidak hanya siswa saja, melainkan guru

harus mempunyai minat mengajar.

B. Indikator Minat Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler

Ada beberapa indikator untuk mengetahui minat seeorang,

Sebagaimana yang sudah diuraikan pada teori sebelumnya bahwa minat

seseorang dapat diketahui dengan beberapa indikator yang dikutip Alisuf

Sabri dalam „psikologi pendidikan‟ dari teori Ernest Hilgard, diantaranya 20

.

1. Perasaan senang

Perasaan senang terdiri dari dua kata, yaitu “perasaan” dan “senang”.

Perasaan adalah bagian dari penghidupan yang penting. Kalau manusia

tidak memiliki rasa gembira, rasa duka cita, rasa cinta, rasa takut, harapan,

rasa terkejut dan lain-lain perasaan, maka penghidupan akan terasa kering,

biarpun kita mempunyai akal yang bekerja dengan baik. Perasaan memberi

warna pada penghidupan.

Contoh-contoh berbagai jenis perasaan di atas meliputi pengalaman

kepancainderaan, seperti peradaban, tetapi dalam pengertian sempit

meliputi semua pengalaman senang dan tidak senang.

19

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar…,h.167 20

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan…,h.82

Page 21: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

15

Inipun dapat pula mengenai afek (letupan perasaan) atau keresahan

semuanya didefinisikan oleh Arnold sebagai “cara penghayatan khusus

sebagai jawaban atas pertemuan dengan dunia luar”.)21

Oleh sebab itu perasaan tidaklah pasif, atau sikap aktif yang

memungkinkan timbulnya peralihan kepada satu tindakan.

Yang kedua adalah kata senang, jenis perasaan yang ditinjau oleh

Clifford T. Morgan dari perkembangannya semenjak kecil dijadikannya

suatu kelompok diantaranya adalah rasa senang, rasa takut, dan rasa marah.

Perasaan senang ditimbulkan karena kenikmatan-kenikmatan yang

diperoleh anak waktu kecil. Seperti makan kenyang, tidak basah, tidak ada

yang mengganggunya dan bebas dari semua gangguan dan hambatan dari

rasa takut dan marah22

.

Begitu juga dengan minat timbul karena sikap senang terhadap

sesuatu. Jadi orang yang sikapnya positif atau suka kepada sesuatu maka

akan dapat timbul minatnya kepada sesuatu itu. Jadi ciri orang berminat

dapat dilihat dalam sikap/perasaannya kepada sesuatu itu. Misalnya siswa

berminat mengikuti eskskul sbq maka sikapnya akan senang terhadap apa

yang diperintahkan dan latihan-latihan yang diberikan guru tidak ada

paksaan atau terpaksa untuk melakukannya.

2. Memiliki pengetahuan arti kegunaan ekstrakurikuler

Kebutuhan manusia akan kasih sayang atau penghormatan sama

“sucinya” dengan kebutuhan akan kebenaran. Ilmu pengetahuan yang

“murni” tidak mempunyai kebaikan interinsik lebih banyak daripada ilmu

pengetahuan “manusiawi”, tetapi juga tidak kurang. Sifat manusiawi

mensyaratkan kedua-duanya dan bahkan kedua-duanya itu tidak perlu

dibeda-bedakan.

21

M.B. Arnold, Gefuhl, dalam Lexion der padagogik II, hal. 76-79 22

H.Muh. Said dan Junimar Affan, Psikologi dari Zaman ke Zaman, (Bandung :

Jemmars, 1990), Cet II, h.88-91

Page 22: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

16

Contohnya sekali-kali muncul ketika konflik sementara antara

pemuasan kebutuhan kognitif dan kebutuhan emosional menimbulkan

persoalan pemaduan, koordinasi, dan jarak, dan bukan konflik dan oposisi.

Bisa saja terjadi rasa ingin tahu manusiawi yang murni, objektif, tanpa

pamrih dari ilmuwan yang murni membahayakan pemuasan dari

kebutuhan-kebutuhan manusiawi lainnya yang sama pentingnya, misalnya

keselamatan. Disini saya bukan hanya mengacu pada contoh nyata dari

bom atom, tetapi juga pada kenyataan yang lebih umum bahwa ilmu

pengetahuan itu sendiri menyiratkan suatu sistem nilai. Betapapun, garis

batas yang dipakai sebagai pendekatan oleh ilmuwan yang “murni” bukan

garis batas Einstein atau Newton, tetapi lebih merupakan garis batas

ilmuwan “sinting” dari Hollywood. Suatu batasan bagi kebenaran dan ilmu

pengetahuan yang lebih lengkap, lebih manusiawi, dan sukar dimengerti,

dapat ditemukan dalam (66,292, 376). Ilmu pengetahuan demi ilmu

pengetahuan akan sama buruknya dengan kesenian demi kesenian23

.

Begitu juga dengan siswa yang memiliki pengetahuan atau

mengetahui faedah-faedah/kegunaan, manfaat atau arti daripada kegiatan

atau sesuatu yang ingin dilakukan agar dapat memiliki nilai yang

maksimal. Siswa yang memiliki minat yang tinggi terhadap sesuatu akan

memperoleh pengetahuan, wawasan, dan pengalaman serta berbuat lebih

tekun. Demikian pula siswa yang mengetahui arti kegunaan atau manfaat

pelajaran ekstrakurikuler maka siswa akan berminat dan tekun

mempelajarinya.

Dengan begitu, besar kecilnya minat seseorang dapat diketahui

melalui pengetahuan dan wawasan yang dimilikinya.

3. Kebiasaan

Setiap individu (siswa) yang telah mengalami proses belajar,

kebiasaan-kebiasaannya akan tampak berubah. Burghardt dalam Syah

(1996) menyatakan bahwa kebiasaan itu timbul karena proses penyusunan

23

Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian,( Jakarta : P.T. Pustaka

Pressindo,1993), Cet IV.h.3-4

Page 23: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

17

kecenderungan repons dengan menggunakan stimulasi yang berulang-

ulang. Dalam proses belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan

prilaku yang tidak diperlikan. Karena proses pengurangan inilah, muncul

suatu pola bertingkah laku baru yang relative menetap dan otomatis.

Kebiasaannya ini terjadi karena prosedur pembiasaan seperti dalam

classical dan operant conditioning. (Lihat kembali makna dan teori

belajar). Contoh : siswa yang belajar bahasa secara berkali-kali

menghinadari kecenderungan penggunaan kata atau struktur yang keliru,

akhirnya akan terbiasa dengan penggunaan bahasa secara baik dan benar.

Adanya sikap yang positif atau negatif disebabkan adanya kebiasaan

dalam berprilaku. Untuk membentuk sikap yang positif diperlukaan

kebiasaan yang positif begitu pula sebaliknya. Begitu juga siswa, apabila

memiliki minat yang kuat, ia akan selalu terbiasa atau membiasakan

mengikuti program ekstrakurikuler yang diselenggarakan di sekolah setiap

satu minggu sekali. Semakin sering membiasakan sesuatu yang

diminatinya, maka akan terlihat besarnya minat seseorang. Demikian pula

siswa yang terbiasa mempelajari/melakukannya hal yang berkaitan dengan

pelajaran ekstrakurikuler maka ia akan tertarik/ berminat untuk

mempelajari/melakukannya dengan tekun.

4. Keyakinan

Setelah memiliki perasaan senang lalu memiliki pengetahuan

kemudian diterapkan dan dibiasakan dalam berprilaku sehari-hari maka

akan terasa yakin terhadap sesuatu yang dilkukannya.

Sikap yakin merupakan ranah dari afektif, bidang afektif berkenaan

dengan sikap dan nilai. Sikap seseorang bisa diramalkan perubahan-

perubahannya, apabila seseorang telah menguasai bidang kognitif tingkat

tinggi. Ada kecenderungan bahwa prestasi belajar bidang afektif kurang

mendapat perhatian dari guru. Para guru cenderung lebih memerhatikan

atau tekanan pada bidang kognitif semata. Tipe prestasi belajar afektif

tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti atensi atau

perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru

Page 24: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

18

dan teman, kebiasaan belajar dan lain-lain. Meskipun bahan pelajaran

berisikan bidang kognitif tetapi bidang afektif harus menjadi bagian

integral dari bahan tersebut, dan harus tampak dalam proses belajar dan

prestasi belajar yang dicapai.

Seseorang yang berminat terhadap sesuatu ia akan yakin terhadap apa

yang ia lakukan tanpa ada perasaan ragu-ragu. Orang yang tidak memiliki

minat maka akan merasa khawatir atau cemas terhadap sesuatu yang akan

dilakukannya. Begitu juga dengan siswa yang memiliki minat yang kuat

terhadap ekskul sbq, maka akan ia akan tertarik/ berminat untuk

melakukan atau mempelajarinya.

5. Motivasi

Kebutuhan-kebutuhan yang biasanya dijadikan titik-tolak teori

motivasi adalah apa yang disebut dengan dorongan fisiologis. Dua

macam penelitian terakhir memungkinkan kami mengubah pendapat kami

yang lazim mengenal kebutuhan-kebutuhan ini ; pertama-tama,

perkembangan konsep homeostasis, dan kedua, pendapat bahwa selera

(pilihan akan makanan yang lebih digemari) merupakan petunjuk yang

cukup efesien bagi kebutuhan-kebutuhan atau kekurangan-kekurangan

dalam tubuh.

Homeostatis menunjukkan usaha otomatis dalam tubuh untuk

mempertahankan aliran darah yang konstan dan normal. Cannon (78)

telah menguraikan proses ini bagi (1) kandungan air dalam darah, (2)

kandungan garam, (3) kandungan gula, (4) kandungan protein, (5)

kandungan lemak, (6) kandungan kalsium, (7) kandungan zat asam, (8)

tingkat ion hydrogen yang konstan (keseimbangan asam basa), dan (9)

suhu darah yang konstan. Jelaslah bahwa daftar ini dapat diperpanjang

dengan memasukkan mineral, hormone, vitamin, dan sebagainya.

Jadi kelihatannya tidak mungkin atau tidak ada gunanya untuk

membuat daftar kebutuhan pokok fisiologis, karena ini akan mencapai

jumlah beberapa saja yang dikehendaki seseorang, tergantung pada

tingkat kekhususan penguraiannya. Kita tidak dapat menganggap semua

Page 25: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

19

kebutuhan fisiologis homeostatis. Bahwa hasrat seksual, kantuk, kegiatan

dan pelaksanaan, serta perilaku keibuan dalam hewan bersifat

homeostatis, itu belum ditunjukkan. Selanjutnya daftar ini belum

mencakup berbagai kesenangan pancaindera ( rasa, bau, gelitik,belaian),

yang mungkin bersifat fisiologis dan yang mungkin menjadi tujuan

perilaku bermotivasi. Juga tidak kita ketahui apa yang harus disimpulkan

dari kenyataan bahwa organisme mempunyai kecenderungan yang

serentak akan kelembanan, kemalasan, dan upaya kecil-kecilnya, dan juga

suatu kebutuhan akan kegiatan, rangsangan, dan kegairahan.

Dalam bab sebelumnya telah ditunjukkan bahwa dorongan atau

kebutuhan fisiologis ini sebaiknya dianggap tidak lazim, karena hal-hal

ini dapat dipisah-pisahkan dan dapat dilokalisir pada bagian-bagian tubuh

tertentu (somatik).

Harus dijelaskan lagi bahwa kebutuhan fisiologis manapun dan

kebutuhan konsumtif yang sejalan dengan itu berfungsi sebagai penyalur

segala macam kebutuhannya lainnya. Artinya, seseorang yang mengira

bahwa ia lapar boleh jadi lebih mencari kesenangan hidup, atau

ketergantungan daripada vitamin atau protein. Sebaliknya, adalah

mungkin sekali untuk sedikit memuaskan rasa lapar dengan kegiatan lain

seperti minum air atau merokok. Dengan kata lain, meskipun kebutuhan

fisiologis ini relative dapat dipisah-pisahkan, tidaklah mungkin untuk

melakukannya secara tegas24

.

Selain itu, berkenaan dengan jabatan guru, peringkat kebutuhan itu

akan mendorong guru untuk melakukan perilaku keguruannya. Perilaku

guru pada dasarnya merupakan upaya dalam memenuhi peringkat-

peringkat kebutuhan tersebut.

Besar atau tidaknya minat seseorang terhadap sesuatu, dapat diketahui

dari motivasinya. Jika motivasinya tinggi maka semakin kuat minat

seseorang terhadap sesuatu yang ia inginkan. Seperti motivasi siswa

24

Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian,( Jakarta : P.T. Pustaka

Pressindo,1993), Cet IV.h.43-45

Page 26: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

20

dalam belajar adalah ingin mendapat nilai yang baik maka ia akan belajar

dengan sungguh-sungguh. Begitu juga siswa yang memiliki minat yang

tinggi dapat mendorong untuk tetap melakukan dan memperoleh sesuatu.

C. Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Pengertian Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler berasal dari kata “kurikuler” , yang artinya adalah

kegiatan belajar yang dilakukan melalui tatap muka yang alokasi waktunya

sudah ditentukan dalam susunan program dan diperdalam melalui tugas –

tugas. Sedangkan “kurikuler” berasal dari kata “kurikulum” , yaitu sejumlah

mata pelajaran atau kuliah di sekolah atau perguruan tinggi, yang harus

ditempuh untuk mencapai tujuan pendidikan, juga keseluruhan pelajaran yang

disajikan oleh suatu lembaga pendidikan, singkatnya sesuatu yang

direncanakan.

Menurut UU RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu25

.

Adapun komponen-komponen kurikulum adalah tujuan, isi, organisasi,

dan strategi. Kurikulum adalah suatu program untuk mencapai sejumlah

tujuan pendidikan. Ada dua tujuan yang terdapat dalam sebuah kurikulum

sekolah ; tujuan secara keseluruhan dan tujuan oleh setiap bidang studi26

.

Singkatnya kurikulum itu meliputi isi, tujuan, bahan pelajaran, strategi atau

metode, media atau alat dan evaluasi.

Di setiap sekolah biasanya selain terdapat program intrakurikuler juga

terdapat beberapa beberapa daftar kegiatan tambahan yang biasa disebut

dengan kegiatan ekstrakurikuler atau disingkat dengan ekskul. Pengertian

ekstra secara umum mengandung pengertian segala sesuatu yang mempunyai

25

Sisdiknas No.20 tahun 2003,(Bandung : Gemilang,1993),hal.5 26

H.M. Ahmad,Dkk, Pengembangan Kurikulum, ( Bandung : CV PUSTAKA,1998),

hal.103

Page 27: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

21

nilai lebih dari yang biasa. Searah dengan pengertian tersebut, eksrtakurikuler

di sekolah merupakan kegiatan yang bernilai tambahan diberikan sebagai

pendamping pelajaran yang diberikan secara intrakurikuler. Kegiatan

ekstrakurikuler ini bertujuan memberi nilai plus bagi siswa, selain materi

pelajaran seperti yang dimuat di kurikulum yang didapatkan pada proses

kegiatan belajar mengajar intrakurikuler.

Menurut M. Uzer Usman dan Lilis, kegiatan ekstrakurikuler

merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran (tatap muka) baik

dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah (hari libur) dengan maksud

untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan

yang dimikinya dari berbagai bidang studi27

.

Menurut Sahertian, Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar

jam pelajaran biasa (termasuk pada waktu libur) yang dilakukan di dalam

sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan

mengenai pengetahuan siswa antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan

bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya28

.

Menurut Suharismi AK yang dikutip oleh Suryosubroto, kegiatan

ekstrakurikiler adalah kegiatan tambahan di luar jam struktur program yang

pada umumnya merupakan kegiatan pilihan29

.

Menurut Suryosubroto yang mengutip dari Direktorat Pendidikan

Menengah Kejuruan, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan

di luar jam pelajan tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah

agar lebih memperkaya dam memperluas wawasan pengetahuan dan

27

Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar

Mengajar, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1993), Cet I, h.132

28Piet Sahertian, Dimensi Administrasi Pendidikan, (Surabaya : Usaha Nasional,

1994), Cet ke-1,h. 132

29B. Suryosubroto, Proses belajar Mengajar Di Sekolah, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,

1997), h.271

Page 28: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

22

kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam

kurikulum (Kurikulum SMK Depdikbud : 6)30

.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program

sekolah yang dilaksanakan di luar jam pelajaran agar dapat memperkaya dan

memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan siswa. Kegiatan

ekstrakurikuler ini dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang

pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa sesuai dengan minat, bakat

serta kreativitasnya masing-masing. Misalnya olah raga, kesenian, berbagai

macam keterampilan, karena kebutuhan peserta didik bukan hanya pada

kegiatan belajar saja, melainkan kegiatan-kegiatan yang ada di luar jam

pelajaran seperti kegiatan ekstrakurikuler, agar minat, bakat serta kreativitasnya

dapat berkembang dan tersalurkan dengan baik sesuai dengan potensinya

masing-masing. Karena sekolah tidak hanya sebagai pelengkap suatu proses

kegiatan belajar mengajar saja, melainkan sebagai sarana agar siswa memiliki

nilai plus selain dari pelajaran akademis maupun non akademis yang

bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat.

2. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler

Di dalam melaksanakn suatu kegiatan atau program, sebaiknya kegiatan

tersebut harus memiliki tujuan. Tujuan adalah cita-cita yang ingin dicapai dari

pelaksanaan suatu kegiatan. Tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa

ada tujuan, karena hai itu adalah suatu hal yang tidak memilki kepastian dalam

menentukan ke arah mana kegiatan ini akan dibawa, sebagai hal penting untuk

suatu kegiatan, maka dalam kegiatan apa pun tujuan tidak bisa diabaikan.

Demikian pula dengan kegiatan ekstrakurikuler, sebagai bagian dari

pendidikan, kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan seperangkat pengalaman

belajar memiiliki niali-nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian siswa,

tujuan kegiatan ekstrakurikuler harus meningkatkan kemampuan siswa yang

30

B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah,…h.271

Page 29: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

23

beraspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, juga dapat mengembangkan bakat

dan minat siswa, agar menjadi manusia seutuhnya yang positif.

Menurut TIM Dosen Jurusan Administrasi pendidikan FIP IKIP

Malang, tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk mengembangkan salah

satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olah

raga, kesenian, berbagai macam keterampilan dan keperamukaan31

Pendapat Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, bahwa kegiatan

ekstrakurikuler bertujuan untuk :

a. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam aspek kognitif maupun afektif.

b. Mengembangkan bakat serta minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi

menuju manusia seutuhnya.

c. Mengetahui, mengenal, serta membedakan hubungan antara satu mata

pelajaran dengan yang lainnya32

.

Dalam menerapkan pembinaan kesiswaan melalui jalur ekstrakurikuler

bertujuan untuk :

a. Memperluas wawasan siswa tentang keilmuan dan kemampuan berbahasa.

b. Membentuk pribadi yang beriman dan bertaqwa dengan memiliki cirri-ciri

kepribadian muslim yang berwawasan keislaman dan keterampilan

berdakwah.

c. Menyalurkan minat dan bakat siswa, meningkatkan daya tahan tubuh dan

prestasi, serta daya kreasi dan menumbuhkan suasana refresing melalui

kegiatan seni dan olah raga agar dapat mendukung keberhasilan

belajarnya33

.

Hal ini sesuai dengan pendapat Direktorat Pendidikan menengah

Kejuruan yang dikutip oleh Suryosubroto, bahwa tujuan kegiatan

ekstrakurikuler adalah :

31

TIM Dosen Jurusan Administrasi FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan,…h. 122

32Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi kegiatan belajar

Mengajar,…h. 22

33http:// ma-wali9.blogspot.com/2008/05/ekstra-kurikuler.html jam 1 ;11 24-juni 2008

Page 30: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

24

a. Kegiatan ektrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa

beraspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

b. Mngembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembianaan pribadi

menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.

c. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan suatu

pelajaran dengan mata pelajaran lainnya34

.

Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada salah satu kegiatan

yang ada melalui pendekatan persuasif antara siswa dengan masyarakat

sangatlah penting. Karena dapat melatih komunikasi dan mental siswa

dalam melakukan kegiatan tersebut. Pada dasarnya kekegiatan

ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang mengimplementasikan pelajaran

yang diterima siswa dikelas. “Banyak kegiatan klub dan organisasi bersifat

ekstrakurikuler35

tapi langsung berhubungan dengan pelajaran di kelas”.

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

kegiatan ekstrakuler adalah sebagai wadah penyaluran hobi, pengembangan

minat dan bakat para siswa secara positif yang beraspek kognitif, afektif dan

psikomotorik yang dapat mengasah kemampuan, daya kreativitas, jiwa

sportivitas, meningkatkan rasa percaya diri, dan lain sebagainya.

3. Manfaat Ekstrakurikuler

Manfaat yang terdapat dalam kegiatan ekstrakurikuker adalah

mencapai sebuah nilai sosial, nilai moral, maupun nilai-nilai lainnya.

Secara garis besar manfaat dari kegiatan ekstrakurikuler, antara lain:

a. Memenuhi kebutuhan kelompok

b. Menyalurkan minat dan bakat

c. Memberikan pengalaman eksplotorik

d. Mengembangkan dan mendorong motivasi terhadap mata

pelajaran

34

B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di sekolah,…h. 272

35Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek Professional,

(Bandung: Angkasa, 1989), Cet.1, h. 68

Page 31: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

25

e. Mengikat para siswa di sekolah

f. Mengembangkan loyalitas terhadap sekolah

g. Mengintegrasikan kelompok-kelompok sosial

h. Mengembangkan sifat-sifat tertentu

i. Menyediakan kesempatan pemberian bimbingan dan layanan

secara informal

j. Mengembangkan citra masyarakat terhadap sekolah.36

Membangun citra terhadap sekolah tergantung dari warga sekolah.

Salah satunya adalah siswa dalam menjaga dan menciptakan citra yang

baik. Sikap, perilaku dan prestasi yang diraih merupakan ukuran dalam

menciptakan citra yang baik. Setiap sekolah mengirim siswanya dalam

mengikuti perlombaan yang berhubungan dengan kegiatan ekstrakurikuler

seperti olahraga, pramuka, seni baca al-qur‟an maupun kegiatan lainnya.

Keberadaan ekstrakurikuler dalam kegiatan sekolah sangat diperlukan

guna merealisasikan salah satu fungsi pendidikan, menurut Hasan

Langgulung yaitu ”untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada pada

diri individu-individu supaya dapat dipergunakan oleh dirinya dan

seterusnya oleh masyarakatnya untuk menghadapi tantangan-tantangan

milieu yang selalu berubah.37

Siswa berusaha dapat meraih juara agar dapat mengharumkan nama

sekolahnya dan membangun citra yang baik. Hal ini merupakan salah satu

manfaat kegiatan ekstrakurikulker. Dengan demikian secara umum dapat

disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler mempunyai manfaat sebagai

berikut:

a. Meningkatkan disiplin siswa

b.Meningkatkan kreasi siswa dalam bidang tertentu

c. Mengisi waktu kosong siswa

36

Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT.Remaja

Rosdakarya, 2006), Cet.1, h.182 37

Hasan Langgulung, Asas pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1992), Cet. Ke-

2, h.305

Page 32: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

26

d. Mengembangkan potensi siswa

e. Mengembangkan bakat siswa

4. Macam – macam ekstrakurikuler

Setiap program ekstrakurikuler pasti mempunyai bermacam- macam

jenis kegiatan yang dapat mengembangkan bakat, minat serta kreativitas

siswa. Adapun jenis kegiatan ini ada yang bersifat rutin dan ada yang

bersifat priodik. Hal ini sesuai dengan pendapat Amir Daien yang dikutip

oleh Suryosubroto, jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler dibagi menjadi dua

jenis, yaitu :

1. Bersifat rutin : bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara

terus-menerus, seperti : latihan bola voly, sepak bola dan sebagainya.

2. Bersifat priodik : bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada

waktu-waktu tertentu saja, seperti lintas alam, kemping, pertandingan olah

raga dan sebagainya38

.

Berbeda dengan pendapat Sri Mursiti, menurutnya jenis atau bentuk

kegiatan ekstrakurikuler adalah mengunjungi obyek-obyek tertentu ( gunung,

industri, dan sebagainya), Kelompok Karya Ilmiah berbagai bidang ilmu,

Palang merah Remaja, Pramuka, dan kegiatan lain sejenis yang relevan yang

dapat digolongkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler39

.

Menurut pendapat Hadari Nawawi yang dikutip Suryosubroto, jenis-

jenis kegiatan ekstrakrukuler adalah :

a) Pramuka sekolah.

b) Olahraga dan kesenian.

c) Kebersihan dan keamanan sekolah.

d) Tabungan pelajar dan pramuka (tapelpram)

38

B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di sekolah,…h.272

39Sri Mursiti, Jurnal, “ Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KII)

Kimia Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Kimia Pada Siswa SMA Kelas,”…., h. 71

Page 33: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

27

e) Majalah sekolah.

f) Warung atau kantin sekolah.

g) Usaha kesehatan sekolah.40

Namun secara umum, jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dapat

disebutkan di bawah ini :

1) Lomba karya ilmu pengetahuan remaja (LKIPR)

2) Pramuka

3) PMR/ UKS

4) Koperasi sekolah

5) Olahraga prestasi

6) Kesenian tradisi/ modern

7) Cinta alam dan lingkungan hidup

8) Peringatan hari-hari besar

9) Jurnalistik

10) PKS41

.

`Itulah jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah,

disamping itu masih banyak kegiatan-kegiatan lainnya yang juga banyak

digemari oleh para siswa. Seperti kegiatan ekstrakurikuler Seni Baca Qur‟an

yang ada di MTs Islamiyah Sawangan.

Seni Baca Qur‟an atau yang dikenal dengan istilah “An- Naghom fil

Qur’an”, maksudnya adalah melakukan Al-Qur‟an.

Seni adalah sebagian dari rasa yang lahir dalam rohani

manusia.Manusia menciptakan sesuatu karena kemauan, dan kemauan itu

timbul karena daya paduan antara rohaniah manusia dan fikirannya

sebagaimana disebutkan dalam ilmu jiwa. Golongan filsafat meninjau bahwa

diri manusia itu terdiri dari kepribadian. Kepribadian adalah kualitas secara

keseluruhan dari diri seseorang, baik rasa, maupun cipta yang mencakup

segala hak yang menjadi tenaga pendorong sepertti hasrat, kemauan, rasa dan

40

B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di sekolah,…h. 274 41

B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di sekolah,…h. 274-275

Page 34: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

28

segala hal yang ada hubungannya dengan persoalan yang bersifat keharuan

baik senang maupun susah.

Selanjutnya cipta merupakan hak kegiatan yang timbul oleh kekuatan

akal fikiran dalam mengadakan sesuatu. Kalau kita perhatikan, pada

hakikatnya bahwa diri manusia dihiasi sifat-sifat seni, karena karena pada diri

manusia ada menyenangi dan haru terhadap sesuatu yang indah. Hal ini

sudah menjadi insting yang diberikan Allah kepada manusia, sesuai dengan

firman-Nya ;

Artinya: Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan

kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang

banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186]

dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah

tempat kembali yang baik (surga). (ali imron: 14).

Rasa senang datang dari sesuatu yang indah sebagai hasil dari daya

tangkap panca indera kita terhadap apa-apa yang ditangkapnya. Hal ini dapat

pula menghasilkan sesuatu yang baik dalam segala tingkah laku dan

perbuatan dalam usaha mengadakan sesuatu yang baik, sesuai dengan anjuran

agama, Allah SWT berfirman :

Artinya: Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan gugusan

bintang-bintang (di langit) dan kami Telah menghiasi langit itu bagi orang-

orang yang memandang (nya). (al-hajr :16.)42

.

Demikianlah sepintas kilas tentang pengertian seni baca Al-Qur‟an.

Adapun melagukan Al-Qur‟an para ulama mempunyai beberapa pandangan.

42

Chatibul Umam,dkk, Belajar Membaca Al-Qur’an Dengan lagu,( Jakarta :

Lembaga Bahasa dan Ilmu Al-Qur‟an,1991),hal.6-7,Cet II

Page 35: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

29

Secara umum, lagu Al-Qur‟an adalah setiap lagu apa saja yang dapat

diterapkan dalam ayat-ayat Al-Qur‟an, dengan berbagai variasi dan nada

suara yang teratur dan harmonis, tanpa menyalahi hukum-hukum bacaan

yang digariskan dalam ilmu tajwid. Prof. K.H. Mukti Ali pada suatu

pertemuan ta‟aruf pernah mengatakan dan menganjurkan kiranya lagu-lagu

Qur‟an dapat dipribumikan, misalnya dengan dendang gula, es lilin, tetapi

sejarah telah menentukan lain. Kelahiran lagu-lagu Al-Qur‟an yang hingga

saat ini berkembang pesat di Indonesia adalah di Tanah Arab atau Negara

Timur Tengah, sehingga lagu-lagu Al-Qur‟an yang berkembang diseluruh

pelosok dunia termasuk Indonesia merupakan produk dari sana. Lagu

menurut masyarakat Arab, diartikan sebagai suatu yang menarik hati,

nyanyian dengan syair dan kata-kata puitis yang berirama dan bermesraan

dengan wanita, mengenang kekasih dan merpati yang bertekur.

Menurut Ibnu Abbas, lagu adalah karena pelakunya (al-ghina) الغنى

kaya dan tidak bertujuan mencapai popularitas. Menurut pendapat ulama الحن

(al-lahnu) yang berarti membaca dengan nada suara indah atau suara yang

dibawakan dalam bentuk seni. Tetapi menurut Ibnu Zadah, kalimat الحن (al-

lahnu) mempunyai dua arti. Pertama kesalahan membaca. Istilah ini banyak

digunakan dalam MTQ di Indonesia pada kalimat (lahnul jali) لحن الجلى

artinya salah besar maksudnya adalah kesalahan yang sampai mengubah

makna, dan لحن الكهف (lahnul kahfi) kesalahan yang ringan artinya kesalahan

yang terdapat pada hukum-hukum huruf. Dan yang kedua, artinya suara yang

menggetarkan hati43

.

Pendapat para ulama tentang seni baca Al-Qur‟an bahwa setiap

mukmin membaca Al-Qur‟an saja, sudah termasuk amal yang sangat mulia

dan akan mendapat pahala yang berlipat ganda, sebab yang dibacanya adalah

kitab suci Allah. Al-Qur‟an adalah sebagai bacaan bagi orang mukmin, baik

dikala lapang maupun dikala sempit, dikala senang maupun sedih. Membaca

43

Chatibul Umam,dkk, Belajar Membaca Al-Qur’an Dengan lagu,( Jakarta :

Lembaga Bahasa dan Ilmu Al-Qur‟an,1991),hal.8,Cet II

Page 36: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

30

Al-Qur‟an tidak hanya menjadi amal ibadah saja, tetapi juga menjadi obor dan

penawar bagi orang yang gelisah jiwanya, sebagaimana firman Allah SWT :

Artinya: Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi

penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu

tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (al-

isra;82)44

.

44

Chatibul Umam,dkk, Belajar Membaca Al-Qur’an Dengan lagu,( Jakarta :

Lembaga Bahasa dan Ilmu Al-Qur‟an,1991),hal.20,Cet II

Page 37: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

31

Bab III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, hanya terdapat satu variabel saja yaitu variabel

konstruktif, variabel ini diambil berdasarkan konsep.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun tempat yang dijadikan objek penelitian adalah MTs Islamiyah

Sawangan Depok. Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan hingga 13

Januari tahun 2011.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian1. Sampel adalah suatu

proses pemilihan dan penentuan jenis sampel serta perhitungan besarnya sampel

yang akan menjadi subjek atau objek penelitian2. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sampel terbatas atau terjangkau.

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi,…h.

131 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: P.T Remaja

Rosdakarya,2006), Cet ke-2, h.252

Page 38: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

32

Sampel dalam target ini adalah kelas VIII siswa MTs. Islamiyah

Sawangan Depok yang berjumlah 35 siswa.

D. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data, fakta dan informasi yang akan menggambarkan

dan menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis manggunakan

metode penelitian deskriptif analisis melalui jenis penelitian lapangan (field

research) dan ditunjang dengan kajian pustaka (library research).

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini diperlukan beberapa teknik,

adapun teknik pengumpulan data yang saya gunakan adalah:

1. Observasi

Secara umum, pengertian observasi adalah cara menghimpun

bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap penomena-

penomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.3 Observasi

langsung ke lapangan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan,

adapun objek observasi adalah: keadaan lingkungan sekolah, fasilitas

belajar siswa, struktur organisasi, keadaan guru dan karyawan, keadaan

siswa-siswi sendiri tentunya dan lainnnya yang berkaitan dengan sekolah.

2. Interview/Wawancara

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan. Ciri utama

pada interview ini adalah bertatap muka langsung antara peneliti dengan

yang diteliti. Dalam hal ini penulis akan mengadakan wawancara langsung

dengan kepala sekolah MTs. Islamiyah Sawangan Depok. Dokumentasi

3 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 1996),

hal. 76

Page 39: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

33

yaitu cara pengumpulan data yang sudah direkomendasikan oleh kepala

MTs. Islamiyah Sawangan Depok.

3. Angket/Kuisioner

Kuisioner adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya”. Kuisioner juga dapat diartikan

“suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu

masalah atau bidang yang akan diteliti”.4 Dengan teknik ini pula akan

memudahkan didalam mengambil kesimpulan mengenai minat siswa

terhadap kegiatan ekstrakurikuler Seni Baca Al-Qur’an di MTs. Islamiyah

Sawangan Depok. Adapun angket yang digunakan adalah tipe pilihan

(tertutup).

Adapun kisi-kisi instrument angket adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Kisi-kisi instrument minat Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler

Variabel Indikator No. soal Jumlah

Minat siswa

terhadap kegiata

ekstrakurikuler

Perasaan senang

Memilki

pengetahuan

arti/manfaat ekskul

Kebiasaan

Keyakinan

Motivasi

1, 7, 10, 6,11,

21,

2, 8, 30, 26, 13

5,

3, 15, 18, 19, 23,

27

4, 9, 12, 14, 20,

22

24, 28, 17, 25,

29, 16

6

6

6

6

6

Jumlah 30

4 Cholid Narbuko dan Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004),

Cet. Ke-6, hal. 76

34

Page 40: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

34

` Untuk mengukur variabel minat siswa terhadap kegiatan

ekstrakurikuler Seni Baca Al-Qur’an digunakan skala sikap, dengan

menyediakan alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),

Sangat, kurang setuju (KR), ( Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju

(STS).

F. Uji Validitas Angket

Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas tiap butir – butir pada soal

dengan diperolehnya indeks validitas, tiap butir soal dapat diketahui dengan pasti

butir-butir manakah yang tidak memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya. Pada

uji validitasi angket ini, penulis menggunakan rumus PEARSON, yaitu

rit=22 xtxt

xixt

Keterangan :

rit = Angka Indeks korelasi antara skor butir soal dengan skor total

xi = Jumlah kuadrat deviasi skor dari xi

xt = Jumlah kuadrat deviasi skor dari xt5.

5 Heny Narendrani Hidayati, Pengukuran Akhlaku Karimah Mahasiswa, (Jakarta : UIN Jakarta

Press, 2009), h. 32

34

Page 41: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

35

G. Teknik Pengolahan Data

Setelah semua angket dikumpulkan dengan lengkap, maka penulis

mengolah data dengan teknik :

a. Editing (pemeriksaan data). Penulis melakukan proses pemeriksaan

kelengkapan data dan kejelasan angket yang berhasil dikumpulkan.

b. Skoring, yaitu tahap untuk menentukan skor dalam hasil penelitian,

tetapkan bahwa untuk responden yang menjawab diberi bobot nilai

sebagai berikut:

Tabel 2

Skor Dan Alternatif Jawaban

Alternatif

Jawaban

Positif Negatif

Sangat setuju 5 1

Setuju 4 2

Kurang setuju 3 3

Tidak setuju 2 4

Sangat tidak setuju 1 5

c. Tabulating, berdasarkan data-data yang telah terkumpul setelah

pemberian skor, lalu data tersebut dimasukkan ke dalam tabel.

Kemudian setelah data diolah sehingga hasil angket dinyatakan sah,

maka selanjutnya melakukan analisa data dengan teknik deskriptif

kualitatif dengan prosentase, maka rumus yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu :

Page 42: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

36

P = F/N x 100 %

Keterangan :

P = Angket persentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah of class

H. Teknik analisa dan Interpretasi

Langkah ini adalah menganalisa data yang telah diolah secara verbal

sehingga hasil penelitian mudah dipahami dalam bentuk tabel prosentase.

Selesai dianalisa, kemudian dilakukan interpretasi berpedoman pada

penyajian sebagai berikut:

Tabel 2

Katagori penilaian / Interpretasi

No Prosentase Penafsiran

1 100%

Seluruhnya

2 90%

Hamper seluruhnya

3 60%

Sebagian besar

4 51%

Lebih dari setengah

5 50%

Setengahnya

6 40%

Hamper setengahnya

7 20%

Sebagian kecil

8 10%

Sedikit

Page 43: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

37

9 0,1%

Sedikit sekali

10 0%

Tidak ada sama sekali

Selanjutnya untuk mengetahui minat siswa terhadap kegiatan

ekstrakurikuler, maka penulis menghitung rata-rata minat siswa tersebut dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

Mx = ∑x

N

Keterangan : Mx = Mean (rata-rata) yang dicari

∑x = Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada

N = Number Of Cases ( banyaknya skor-skor itu sendiri)

Kemudian penulis menentukan kategori rangking minat siswa tersebut,

diantaranya :

20 - 40 : Minat rendah

41 – 60 : Minat sedang

61 – 80 : Minat tinggi6.

6 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: P.T Remaja

Rosdakarya,2006), Cet ke-2, h.12

Page 44: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil MTs Islamiyah

Madrasah Tsanawiyah Islamiyah merupakan lembaga pendidikan

yang berada dalam naungan Yayasan Darul Irfan, berdiri pada tahun 1992

di atas lahan seluas 1.300 M2

dengan Terakreditas B.

Berangkat dari keinginan memajukan daerah sawangan dan

sekitarnya dengan ilmu pengetahuan Islam dan umumnya, maka

didirikanlah PGA (Pendidikan Guru Agama) dan pondok pesantren salafi.

Seiring berjalannya waktu PGA yang sudah menghasilkan banyak lulusan

guru-guru agama yang berguna bagi agama, masyarakat, bangsa dan

Negara. PGA harus diganti nama dengan nama Sekolah Menengah

Pertama atau setingkat dengan Madrasah Tsanawiyah.

Keberadaan Indonesia dalam konstelasi dunia saat ini tidak lagi

dibatasi oleh dimensi geografis semata. Arus informasi yang melintas

tanpa batas mengakibatkan Indonesia menyatu dalam dunia global yang

Page 45: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

39

kian deras. Jumlah penduduk yang besar sampai saat ini hanyalah baru

merupakan keunggulan potensi belaka. Dengan demikian pendidikan dan

pemberdayaan SDM dan mampu bersaing dalam dunia global. Itulah yang

melatarbelakangi berdirinya MTs Islamiyah.

2. Letak Geografis MTs Islamiyah

Letak MTs Islamiyah sangat strategis, letaknya dipertigaan yang

menuju Depok, Parung Cinangka sehingga mudah dijangkau oleh

kendaraan angkutan umum terutama dari arah Depok, Parung, Cinangka

dan Sawangan yang secara kebetulan mobil trayek Parung, Depok dan

Cinangka melintasi depan MTs Islamiyah. Gedung MTs Islamiyah terdiri

dari satu lantai dan memiliki 4 ruang belajar, karena siswa/I tidak begitu

banyak MTs Islamiyah masing-masing hanya satu kelas kecuali kelas 3

ada dua kelas waktu pembelajaran yang disediakan hanya pagi saja,

siangnya dilanjutkan dengan program ekstrakurikuler. Disamping 4 ruang

belajar, MTs Islamiyah memiliki 1 ruang perpustakaan, 2 ruang kantor

guru (kantor kepala sekolah dan kantor guru MTs Islamiyah), 1 ruang

laboraturium bahasa, 1 ruang laboraturium IPA dan 1 ruang komputer.

Kondisi sosial masyarakat sekitar sekolah pada umumnya terdiri

atas pedagang, buruh, wiraswasta, PNS dan ada pula yang tidak memiliki

pekerjaan. Dilihat dari jenjang perekonomian masyarakatnya terdiri dari 2

golongan, yakni golongan bawah dan menengah. Meskipun masyarakat

yang berada disekitar sekolah sebagian besar adalah golongan menengah

ke bawah tetapi dengan sikap yang antusias, masyarakat wilayah sekitar

sekolah (Jl. Raya Mukhtar No. 136 Sawangan Depok) dapat

menyekolahkan putera-puterinya. Walaupun dana yang digunakan hanya

mengandalkan Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) tapi

sekolah masih bisa berjalan sampai sekarang dari tahun 1993.

Page 46: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

40

3.Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

a. Visi Sekolah :

1) Mempersiapkan insane berilmu dan berakhlak mulia

2) Membentuk manusia yang beriman, berilmu dan berakhlak mulia yang

mampu menghadapi tantangan global

b.Misi Sekolah :

1) Disiplin dalam kegiatan pembelajaran

2) Menanamkan dan melaksanakan nilai-nilai Agama didalam dan diluar

sekolah

3) Menyediakan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran

c. Tujuan Sekolah

1) Peningkatan guru melalui kegiatan pelatihan atau yang sejenisnya.

2) Pencapaian nilai selisih ujian akhir sekolah minimal 1,0

3) Mengembangkan kemampuan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Arab

4) Memiliki keterampilan dalam bidang computer

5) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa

6) Memiliki kemampuan dalam bidang olah raga

Page 47: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

41

4. Kondisi Sekolah

Tabel 4

Tahun Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

Jumlah

Pelajaran Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Total

Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel

2002/2003 99 2 101 3 88 2 288

2003/2004 88 2 96 2 97 3 281

2004/2005 52 1 87 2 94 2 233

2005/2006 62 2 56 1 86 2 201

2006/2007 64 2 58 2 54 2 176

2007/2008 64 2 58 2 54 2 176

2008/2009 45 1 56 2 67 2 168

2009/2010 35 1 47 1 58 2 140

2010/2011 23 1 39 1 47 2 109

5. Angka Mengulang Siswa

Tabel 5

Tahun

Pelajaran

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

2001/2002 - - -

2002/2003 - - -

2003/2004 - - -

2004/2005 - - -

2005/2006 - - -

2006/2007 - - -

2007/2008 - - -

2008/2009 - - -

2009/2010 - - -

2010/2011 - - -

Page 48: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

42

6. Indikator Keberhasilan

Tabel 6

Tahun Ujian Nasional

Pelajaran Peserta Lulus Prosentase Kelulusan

2002/2003 88 88 100%

2003/2004 97 97 100%

2004/2005 94 94 100%

2005/2006 86 86 100%

2006/2007 54 54 100%

2007/2008 54 54 100%

2008/2009 67 67 100%

2009/2010 58 58 100%

7. Data Sarana dan Prasarana

Tabel 7

No. Jenis Ruang Jumlah Keterangan

1 Kelas 5 Sedang

2 Kepala Sekolah 1 Sedang

3 Guru 1 Sedang

4 Ruang Perpustakaan 1 Sedang

5 Ruang Laboraturium - Sedang

6 Ruang BP 1 Sedang

7 Ruang Tata Usaha 1 Sedang

8 Ruang Praktek Komputer 1 Sedang

9 Masjid / Musolla - Sedang

10 WC Guru 1 Sedang

11 WC Siswa 1 Sedang

Page 49: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

43

8. Kondisi Guru

Jumlah Guru Keseluruhan : 29 Orang

Guru Tetap Yayasan : -

Guru Tidak Tetap Yayasan : 27 Orang

Guru PNS DPK/Depag : 2 Orang

Staf Tata Usaha : 3 Orang

9. Jumlah Ruang Penunjang

a. Laboratorium IPA : -

b. Ruang Perpustakaan : 1 ruang

c. Ruang Keterampilan : -

10. Anggaran Sekolah (RAPBS)

Tabel 8

Tahun Sumber Dana

Anggaran Pemerintah Orangtua/Masyarakat Jumlah

2010/2011 135.712.500,- 89.856.000,- 225.568.500,-

Page 50: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

44

Untuk mengetahui minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler Seni

Baca Al-Qur’an yang dilaksanakan oleh MTs Islamiyah Sawangan Depok,

penulis telah melakukan penyebaran angket kepada siswa-siswi sebanyak 35

responden.

Dalam persoalan data, penulis mengambil pola perhitungan statistik

dalam bentuk prosentase, artinya setiap data dipersentasikan dalam bentuk

frekuensi jawaban untuk setiap jawaban.

Langkah pertama yang dilakukan adalah menyeleksi data. Langkah

selanjutnya adalah mengolah data dengan menggunakan tabulasi sehingga

frekuensi setiap kemungkinan jawaban dapat diketahui. Frekuensi tersebut

dituangkan dalam bentuk frekuensi persentase. Dengan begitu berarti setiap

item pertanyaan menggunakan satu tabel yang langsung dibuat frekuensi dan

persentasenya. Setelah itu, jawaban hasil angket yang telah disebarkan

dianalisa dan diinterpretasikan dalam bentuk per item.

B. Deskripsi Data

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di MTs Islamiyah

Sawangan Depok, diperoleh data tentang minat siswa terhadap pelajaran

ekstrakurikuler seni baca al-qur’an yang akan diuraikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut :

1. Perasaan senang

Tabel 9

Siswa berminat mengikuti ekstrakurikuler seni baca al-qur’an

No. Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 4 11,4%

2 Setuju 4 11,4%

3 Kurang Setuju 8 22,8%

4 Tidak Setuju 4 11,4%

5 Sangat Tidak Setuju 15 43%

Jumlah 35 100%

Page 51: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

45

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa sebagian besar siswa

(77,2%) tidak beminat kepada program ekskul, yang berminat prosentasenya

sedikit (22,8%)

Tabel 10

Cuek dalam mengikuti ekstrakurikuler Seni Baca Al-Qur’an

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 13 37,1%

2 Setuju 10 28,6%

3 Kurang Setuju 5 14,3%

4 Tidak Setuju 3 8,6%

5 Sangat Tidak Setuju 4 11,4%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa (65,7%) cuek mengikuti ekskul SBQ ,yang menyatakan tidak cuek

kepada program ini prosentasenya sedikit (34,3%)

Tabel 11

Senang mengikuti Ekstrakurikuler Seni Baca Al-Qur’an

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 1 3%

2 Setuju 16 45,7%

3 Kurang Setuju 4 11,4%

4 Tidak Setuju 4 11,4%

5 Sangat Tidak Setuju 10 28,5%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa (60,1%) tidak senang mengikuti ekskul SBQ ,yang menyatakan

senang kepada program ini prosentasenya sedikit (39,9%).

Page 52: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

46

2. Memiliki Pengetahuan Arti/Manfaat Kegunaan Ekstrakurikuler

Tabel 12

Materi Seni Baca Al-Qur’an mudah dihafal

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju - 0%

2 Setuju 9 25,7%

3 Kurang Setuju 9 25,7%

4 Tidak Setuju 8 22,9%

5 Sangat Tidak Setuju 9 25,7%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa (74,3%) materi SBQ sulit dihafal, yang menyatakan materi SBQ

mudah dihafal prosentasenya sedikit (25,7%)

Tabel 13

Materi Seni Baca Al-Qur’an sulit dipahami

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 4 11,4%

2 Setuju 17 48,7%

3 Kurang Setuju 5 14,3%

4 Tidak Setuju 5 14,3%

5 Sangat Tidak Setuju 4 11,3%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa (60,1%) materi SBQ sulit dipahami, yang menyatakan materi SBQ

mudah difahami prosentasenya sedikit (39,9%).

Nanang Irwannur (Guru SBQ MTs Islamiyah Sawangan)

mengatakan bahwa memang pada materi ini siswa dituntut untuk

Page 53: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

47

memperhatikan atau perhatian yang serius kecuali bagi siswa yang

memang mempunyai bakat khusus siswa akan mudah mencernah materi

ini.

Tabel 14

Ekstrakurikuler Seni Baca Al-Qur’an tidak menambah pengalaman

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju - 0%

2 Setuju 18 51,4%

3 Kurang Setuju 8 22,9%

4 Tidak Setuju 6 17,1%

5 Sangat Tidak Setuju 3 8,6%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa (51,4%) menambah pengalaman mengikuti ekskul SBQ ,yang

menyatakan dapat tidak menambah wawasan setelah mengikuti program

ini prosentasenya sedikit (48,6%).

Tabel 15

Terganggu mengikuti Ekstrakurikuler Seni Baca Al-Qur’an

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 11 31,4%

2 Setuju 13 37,1%

3 Kurang Setuju 10 28,5%

4 Tidak Setuju 1 3%

5 Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 35 100%

Page 54: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

48

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa (68,5%) merasa terganggu mengikuti ekskul SBQ ,yang menyatakan

tidak terganggu kepada program ini prosentasenya sedikit (31,5%).

3. Kebiasaan

Tabel 16

Selalu memperhatikan materi Seni Baca Al-Qur’an

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 4 11,4%

2 Setuju 3 8,6%

3 Kurang Setuju 5 14,3%

4 Tidak Setuju 10 28,6%

5 Sangat Tidak Setuju 13 37,1%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa (80%) tidak memperhatikan materi SBQ dalam mengikuti ekskul

ini, yang selalu memperhatikan materi SBQ prosentasenya sedikit (20%).

Tabel 17

Sering terlambat mengikuti Ekstrakurikuler Seni Baca Al-Qur’an

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 18 51,4%

2 Setuju 3 8,6%

3 Kurang Setuju - 0%

4 Tidak Setuju 14 40%

5 Sangat Tidak Setuju - %

Jumlah 35 100%

Page 55: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

49

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa (6o%) sering terlambat pada ekskul SBQ, yang tepat waktu pada

program ini prosentasenya sedikit (40%).

Tabel 18

Memotivasi dalam mempelajari Al-Qur’an

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 9 25,8%

2 Setuju 12 34,3%

3 Kurang Setuju 6 17,1%

4 Tidak Setuju 4 11,4%

5 Sangat Tidak Setuju 4 11,4%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa (60,1%) memotivasi pada program ekskul SBQ, yang tidak

memotivasi pada program SBQ prosentasenya sedikit (39,9%).

Tabel 19

Antusias mengikuti Ekstrakurikuler Seni Baca Al-Qur’an

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 2 5,7%

2 Setuju 15 42,9%

3 Kurang Setuju - 0%

4 Tidak Setuju 9 25,7%

5 Sangat Tidak Setuju 9 25,7%

Jumlah 35 100%

Dari beberapa item pertanyaan yang diajukan, dapat diketahui

sebagian besar siswa (51,4%) tidak antusias mengikuti program ekskul

Page 56: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

50

ini, yang antusias kepada program ekskul ini prosentasenya sedikit

(48,6%).

Acep Supriyanto (wakil kesiswaan MTs Islamiyah), bahwa dulu

para siswa sangat antusias dengan ekskul ini hingga pernah mendapat

juara MTQ tingkat sekolah Se- kota Depok tahun 2001. Harapan saya

mudah-mudahan hal itu dapat terwujud kembali saat ini1.

4. Keyakinan

Tabel 20

Percaya diri membaca Al-Qur’an dengan seni/lagu di depan teman

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 1 3%

2 Setuju 16 45,7%

3 Kurang Setuju 7 20%

4 Tidak Setuju 7 20%

5 Sangat Tidak Setuju 4 11,4%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa (48,7%) percaya diri membaca al-qur’an dengan SBQ di depan

teman, yang tidak percaya diri membaca al-qur’an dengan SBQ

prosentasenya sedikit (51,3%).

Tabel 21

Tidak perlu mengikuti Ekstrakurikuler Seni Baca Al-Qur’an

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 6 17,1%

2 Setuju 18 51,4%

1 Hasil Wawancara oleh Acep Supriyanto ( Wakil Kepala Kesiswaan MTs Islamiyah), 23-

12-10

Page 57: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

51

3 Kurang Setuju 7 20%

4 Tidak Setuju 3 8,5%

5 Sangat Tidak Setuju 1 3%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa (68,5%) menyatakan tidak perlu mengikuti program ekstrakurikuler

SBQ, yang perlu mengikuti program ekstrakurikuler SBQ prosentasenya

sedikit (31,5%).

Tabel 22

Dapat memeperbaiki bacaan Al-Qur’an

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 5 14,3%

2 Setuju 13 37,1%

3 Kurang Setuju 5 14,3%

4 Tidak Setuju 5 14,3%

5 Sangat Tidak Setuju 7 20%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan beberapa item pertanyaan di atas, dapat diketahui

bahwa sebagian besar siswa (51,4%) menyatakan dapat memperbaiki

bacaan al-qur’an, yang menyatakan tidak dapat memperbaiki bacaan al-

qur’an dalam mengikuti program ekstrakurikuler ini prosentasenya sedikit

(48.6%)

Tabel 23

Tidak sungguh-sungguh mengikuti Ekstrakurikuler Seni Baca Al-

Qur’an

No Jawaban Frekuensi Prosentase

Page 58: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

52

1 Sangat Setuju 2 5,7%

2 Setuju 15 42,8%

3 Kurang Setuju 6 17,1%

4 Tidak Setuju 11 31,4%

5 Sangat Tidak Setuju 1 3%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa (49,5%) tidak sungguh-sungguh mengikuti ekskul SBQ, yang

sungguh-sungguh mengikuti ekskul SBQ prosentasenya sedikit (48,5%).

5. Motivasi

Tabel 24

Dapat membantu bakat/potensi siswa

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 4 11,4%

2 Setuju 13 40%

3 Kurang Setuju 9 25,7%

4 Tidak Setuju 4 11,4%

5 Sangat Tidak Setuju 5 14,3%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa (49,5%) tidak dapat membantu bakat /potensi pada program ekskul

SBQ, yang dapat membantu bakat/potensi pada program ekstrakurikuler

SBQ prosentasenya sedikit (48,5%).

Tabel 25

Mengikuti Ekstrakurikuler Seni Baca Al-Qur’an karena gurunya

baik

No Jawaban Frekuensi Prosentase

Page 59: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

53

1 Sangat Setuju 2 5,7%

2 Setuju 13 37.1%

3 Kurang Setuju 4 11,4%

4 Tidak Setuju 6 17.1%

5 Sangat Tidak Setuju 10 28,7%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa (57,2%) mengikuti ekskul SBQ bukan karena faktor guru, yang

mengikuti ekskul SBQ faktor guru prosentasenya sedikit (42,8%)

Tabel 26

Menambah semangat dalam membaca Al-Qur’an

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 1 3%

2 Setuju 3 8,5%

3 Kurang Setuju 8 22,9%

4 Tidak Setuju 12 34,2%

5 Sangat Tidak Setuju 11 31,4%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa (88,5%) tidak menambah semangat baca al-qur’an pada program

ekskul SBQ, yang dapat menambah semangat dalam baca al-qur’an pada

program SBQ prosentasenya sedikit (11,5%).

Page 60: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

54

Tabel 27

Ingin mendapat hadiah

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 3 8,6%

2 Setuju 15 42,8%

3 Kurang Setuju 12 34,2%

4 Tidak Setuju 3 8,6%

5 Sangat Tidak Setuju 2 5,8%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa (51,4%) karena ingin mendapat hadiah pada program ekskul SBQ,

yang bukan karena hadiah pada program ekstrakurikuler SBQ

prosentasenya sedikit (48,6%).

Tabel 28

Mengikuti Ekstrakurikuler Seni Baca Al-Qur’an karena teman

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 18 51,4%

2 Setuju - 0%

3 Kurang Setuju 9 25,7%

4 Tidak Setuju 8 22,9%

5 Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa (51,4%) mengikuti ekskul SBQ karena teman, yang mengikuti

ekskul SBQ bukan karena teman prosentasenya sedikit (48,6%).

C. Analisa dan Interpretasi Data

Page 61: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

55

1. Analisa Data

Dari deskripsi hasil angket tersebut dapat dianalisis dan di

interpretasikan frekuensi nilai rata-rata tentang minat siswa terhadap

kegiatan ekstrakurikuler seni baca al-quran di MTS Islamiyah Sawangan

Depok sebagai berikut:

Distribusi frekuensi data minat siswa terhadap kegiatan

ekstrakurikuler seni baca al-qur’an.

Tabel 30

No Responden Nilai X (Hasil Skoring)

A1 57

A2 44

A3 59

A4 41

A5 53

A6 55

A7 59

A8 50

A9 56

A10 56

A11 56

A12 54

A13 55

A14 53

A15 58

A16 54

A17 48

A18 55

A19 52

A20 63

A21 52

A22 49

Page 62: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

56

A23 57

A24 61

A25 42

A26 44

A27 54

A28 45

A29 50

A30 50

A31 55

A32 50

A33 50

A34 45

A35 53

Data minat siswa terhadap kegiatan ekstra kurikuler yang

dilaksanakan oleh MTS Islamiyah Sawangan Depok dapat diperoleh

melalui pengisian angket dengan skala sikap oleh 30 sampel dan diperoleh

skor terendah 41 dan tertinggi 63, nilai rata-rata 52,4 perolehan data lebih

lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 31

Distribusi frekuensi minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler senii baca al-

quran di MTS Islamiyah Sawangan Depok

No

kelas

Interval Frekuensi X Fka Fkb F.X

Frekuensi

Relatif

1 60-64 2 62 2 35 124 6%

2 55-59 12 57 14 33 684 34.20%

3 50-54 13 52 27 21 676 37%

4 45-49 4 47 31 8 188 11.40%

5 40-44 4 42 35 4 168 11.40%

Total 35 1840 100%

Page 63: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

57

Diket:

Fa : 2

Fb : 13

U : 54,5

L : 40.5

i : 5

1. Mean = 𝑋𝑁

= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑒𝑡

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 =

1835

35 = 52,4

2. Median = L + 1

2𝑛−𝑓𝑘𝑏

𝑓 xi

= 49,5 + 17,5−8

13 x 5

= 49,5 + 9,5

13 x 5

= 49,5+0,73x5

= 53,15

3. Modus

Mo = U + 𝐹𝑏

𝑓𝑎+𝑓𝑏 xi

= 54,5 + 13

2+13 x 5

= 54,5 + 13

15 x 5

= 58,8

Page 64: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

58

Berdasarkan penyajian data pada tabel distribusi diatas dapat

diketahui dari 30 responden, mendapat skor banyaknya kelas (K) 5,

panjang kelas (i) 5, mean 52,4, median 44,15 dan modus 58,8

Berdasarkan data diatas dapat dilihat kemunculan nilai tertinggi

dalam batas kelas 40-44 dengan titik tengahnya (X) 42 dan frekuensinya 4,

sedangkan nilai terendah pada 60-64 dan frekuensinya 2.

Berdasarkan perhitungan dari data-data diatas dapat disimpulkan

bahwa minat siswa terhadap kegiatan ekstra kurikuler di MTS Islamiyah

Sawangan Depok berada pada kategori sedang. Hal ini terbukti dari data

hasil pengolahan angket tentang minat siswa terhadap kegiatan

ekstrakurikuler seni baca al-quran di MTS Islamiyah Sawangan Depok

yang memperoleh nilai skor rata-rata 52,4. Artinya bahwa siswa kelas VIII

di MTS Islamiyah Sawangan Depok tahun ajaran 2009-2010 memiliki

minat yang sedang terhadap kegiatan ekstrakurikuler seni baca al-quran.

2.Interpretasi Data

Berdasarkan analisa penulis maka dapat diperoleh interpretasi data

yang akan diuraikan sebagai berikut :

𝑋𝑁

= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑒𝑡

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 =

1835

35 = 52,4

Bahwa minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler SBQ termasuk

kategori cukup atau sedang.

Page 65: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat

mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Program ekstrakurikuler seni baca al-qur’an yang diselenggarakan di

MTs Islamiyah Sawangan Depok jarang diminati siswa terbukti dari

perolehan data-data yang sudah diolah.

2. Minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler termasuk kategori

sedang/cukup terbukti dari beberapa data yang sudah diolah. Seperti

perasaan senang, pengetahuan tentang ekskul, kebiasaan, keyakinan

dan motivasi siswa yang rendah dalam mengikuti ekstrakurikuler.

Page 66: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

59

B. Saran

Ada beberapa saran yang ingin penulis kemukakan dari hasil wawancaara

dengan kepala MTs, Wakil kepala MTs bidang kesiswaan dan guru SBQ MTs

Islamiyah Sawangan Depok, sebagai berikut :

1. Guru hendaknya menerapkan metode yang variatif, serta menciptakan

proses pembelajaran efektif dan efesien dalam pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler. Sehingga penyampaian materi SBQ tidak terkesan

monoton yang menyebabkan siswa malas dan jenuh mengikuti ekskul

SBQ.

2. Guru memberikan pengarahan kepada siswa/I mengenai teknik dan cara

mengolah pernafasan yang baik, sehingga siswa termotivasi dalam

mengikutin ekskul SBQ.

3. Kepala sekolah hendaknya melakukan terobosan-terobosan terbaru pada

semua program ekstrakurikuler di sekolah khususnya seni baca al-

qur’an, sehingga peserta didik dapat tertarik dengan program-program

yang disediakan oleh sekolah.

4. Kepala sekolah diharapkan menyediakan sarana dan prasarana yang

memadai untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan

efesien.

5. Para siswa diharapkan lebih giat lagi dalam mengikuti semua program

ekstrakurikuler yang sudah disediakan oleh sekolah

6. Hendaknya wali murid/orang tua menjalin kerjasama yang baik dengan

pihak sekolah terutama guru dan kepala sekolah untuk mendukung terus

program ekstrakurikuler SBQ yang ada di MTs Islamiyah Sawangan

Depok.

Page 67: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

60

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,H.M.Dkk.Pengembangan Kurikulum, Bandung : CV PUSTAKA. 1998

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.2007

http://ma-wali9.blogspot.com/2008/05/ekstra-kurikuler.html jam 1;11 24-juni

2008

Jalal, Fasli. Peta Masa Depan. Jakarta: Elsas, 2005

Kencana, Wayan dan P.N Sumartana. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha

Nasional. 1986

Marimba, Ahmad D. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam.Bandung : PT. Al-

Ma’arif. 1999

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta: P.T.

Remaja Rosdakarya. 2005

Mursiti, Sri. Jurnal.“ Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja

(KII) Kimia Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Kimia Pada Siswa SMA Kelas

Narbuko, Cholid dan Ahmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 2004

Nasution,S. Didaktik Azaz-Azaz Mengajar. Bandung : Jemmars. 1998

Sabri, Alisuf. Psikologi Pendidikan. Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya. 2007

Sahertian, Piet. Dimensi Administrasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.

1994.

Salim, Petter dan Yeni Salim. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer.

Jakarta: Modern English, 1991

Shaleh, Abdur Rahman dan muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar.

Jakarta :Prenada Media. 2004

Sisdiknas No.20 tahun 2003.Bandung : Gemilang.1993

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.Jakarta: Prineka Cita.

2003.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT Grafindo Persada.

1996

Sukmadinata, Nana Syaodih Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: P.T

Remaja Rosdakarya. 2006

Page 68: LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2704/1/ABDUL...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH Skripsi berjudul “Minat Siswa Terhadap

61

Suryosubroto, B. Proses belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta : PT. Rineka

Cipta.1997

TIM Dosen Jurusan Administrasi FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasoinal.

Jakarta: Balai Pustaka. 2002

Umam, H.Chatibul dkk. Belajar MembQuaca Al-Qur’an Dengan lagu. Jakarta :

Lembaga Bahasa dan Ilmu Al-Qur’an. 1991

Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar

Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya. 1993