LEMBAR PENGESAHAN#kinetika

21
LEMBAR PENGESAHAN Judul Praktikum : Kinetika Degradasi Asam Askorbat dalam Tablet Everfesent Hari/Tanggal : Selasa, 17 Oktober 2011 Waktu : 12.00-14.30 WITA Tempat : Laboratorium Kimia Fakultas Kedokteran UNLAM Praktikan Rinawati NIM. I1B111008 Banjarbaru, 31 Oktober 2011 Mengetahui,

description

COVER

Transcript of LEMBAR PENGESAHAN#kinetika

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum: Kinetika Degradasi Asam Askorbat dalam Tablet EverfesentHari/Tanggal: Selasa, 17 Oktober 2011Waktu: 12.00-14.30 WITATempat: Laboratorium Kimia Fakultas Kedokteran UNLAM

Praktikan

RinawatiNIM. I1B111008

Banjarbaru, 31 Oktober 2011

Mengetahui,

Dosen Pembimbing, Asisten Kelompok

Drs. Eko Sohartono, M. Si Henny Aulia Fitri NIP. 19680907 199303 1 004 NIM. I1B110028Kinetika Degradasi Asam Askorbat Dalam Tablet Everfesent

Rinawati2, Reza Fathan1, Merryta Haryati S.2, Puput Angraeni2, Ermawati Rohana2, Sari Dewi Intan Kumala2

1Ketua Kelompok II Mahasiswa Pengikut Mata Kuliah Kimia Keperawatan Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru2Anggota Kelompok II Mahasiswa Pengikut Mata Kuliah Kimia Keperawatan Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru

AbstrakLatar Belakang : Kinetika kimia adalah ilmu yang mempelajari kecepatan reaksi kimia. Dalam kebanyakan reaksi, kinetika kimia hanya mendeteksi bahan dasar permulaan yang lenyap dan hasil yang timbul, jadi hanya reaksi keseluruhan yang dapat diamati. Vitamin C (asam askorbat) merupakan salah satu zat yang mudah teroksidasi.Sementara itu, salah satu zat yang dapat mengoksidasi asam askorbat adalah Iodium, dengan reaksi yang berjalan cepat dan stoikhiometrik. Metode : Percobaan dilakukan dengan melarutkan tablet everfesent ke dalam aquadest 100 ml selama 30 menit pada suhu ruangan. Setelah itu, larutan everfesent dicampurkan dengan indicator amilum 1%, lalu dititrasi oleh iodium, kemudian amati perubahan warna yang terjadi. Ulangi langkah di atas dengan menggunakan larutan everfesent pada 60, 90 dan 120 menit. Hasil :Pada hasil penelitian terlihat perubahan warna dari kuning menjadi biru. Kecepatan reaksi dari 30, 60, 90 dan 120 menit menunjukkan grafik naik turun.Kesimpulan : Kecepatan suatu reaksi sangat ditentukan oleh suhu dan waktu yang digunakan dalam reaksi.

Kata kunci : kinetika, asam askorbat, suhu,waktu

AbstractBackground : Chemical Kinetics is science learning speed of chemical reaction. In the much reaction, chemical kinetics only detect elementary substance of evanescent start and result of arising out, become only react entirety which can be perceived. Vitamin C ( sour of askorbat) representing one of Iihat vitamin easy to that teroksidasi.While, one of essence which can oxidize acid of askorbat is Iodium, with reaction which crack on and stoikhiometrik Method : The experiment done dissolvedly is tablet of everfesent into aquadest 100 ml of during 30 minute of at column temperature. Afterwards, condensation of everfesent mixed by indicator is amilum 1%, then titration by iodium, later;then perceive change of colour that happened. Repeat above step by using condensation of everfesent of at 60, 90 and 120 minute.Result : At result of research seen by change of colour from turning yellow to become blue. Speed react from 30, 60, 90 and 120 minute show graph go up - descend.Conclusion : Speed of a reaction very determined by temperature and time used in the reaction.Keyword : kinetics, sour of askorbat, temperature, timePENDAHULUANVitamin C (asam askorbat) merupakan salah satu zat yang mudah teroksidasi.Sementara itu, salah satu zat yang dapat mengoksidasi asam askorbat adalah Iodium, dengan reaksi yang berjalan cepat dan stoikhiometrik. Dengan demikian, jika asam askorbat dititrasi dengan larutan iodium dengan konsentrasi tertentu, maka sedikit kelebihan iodium akan memberikan warna biru (amilum sebagai indikator).1Asam askorbat (Vitamin C) Kolagen yang prolinanya kurang memiliki hidroksil, tak membentuk serat yang wajar. Vitamin C diperlukan untuk hidroksilasi ini: kekurangan vitamin C berakibat skorbut, gejalanya meliputi jejas( luka,lesi) pada kulit,gigi bergoyang, dan gusi busuk. Skorbut mudah diatasi dengan menambahkan sumber vitamin C dalam makanan, terutama buah jeruk. Pada pelarut dalam perjalanan yang panjang tanpa perbekalan buah dan sayur segar yang cukup,dilaporkan masih sering terserang skorbut. Pada masa ini, dikenal skorbut bujangan dijumpai diantara orang dewasa (lajang) yang kurang memperhatikan perihal makanan. Vitamin C juga berperan dalam penyerapan unsur besi dalam tubuh.2Pada tahun 1970, Linus Pauling menyatakan bahwa takaran besar vitamin C (1 sampai 1,5 g per hari) dapat mencegah selesma. Hal ini menimbuklan perdebatan yang masih berlangsung sekarang. Manfaat itu nampaknya benar pada sejumlah kecil orang yang menganut aliran Pauling, tetapi rupanya sebagian besar tidak merasakannya.2Kinetika kimia adalah cabang kimia yang bersangkutan dengan kecepatan reaksi kimia dan mekanisme dimana reaksi kimia terjadi.kecepatan reaksi istilah digunakan untuk menggambarkan tingkat di mana perubahan kimia terjadi.mekanisme reaksi istilah digunakan untuk menggambarkan urutan reaksi bertahap dengan yang lebih mengubah semua terjadi.untuk reaksi kebanyakan, hanya hilangnya bahan awal dan tampilan produk akhir yang dapat dideteksi, hanya reaksi bersih diamati.3Pengertian kecepatan reaksi digunakan untuk melukiskan kelajuan perubahan kimia yang terjadi. Sedangkan pengertian mekanisme reaksi digunakan untuk melukiskan serangkaian langkah langkah reaksi yang meliputi perubahan keseluruhan dari suatu reaksi yang terjadi. Dalam kebanyakan reaksi, kinetika kimia hanya mendeteksi bahan dasar permulaan yang lenyap dan hasil yang timbul, jadi hanya reaksi keseluruhan yang dapat diamati.3 Selain dari sifat sifat reaktan ( zat zat yang direaksikan ) maka kecepatan dari perubahan kimia tergantung dari beberapa faktor :41. Keadaan fisik dari zat Pada umumnya gas bereaksi lebih cepat dari pada zat cair sedangkan reaksi antara zat padat akan lebih lambat lagi.2. CahayaCahaya dapat mempengaruhi reaksi kimia misalnya : terurainya garam perak,H2O2, reaksi antara H2 dan Cl2, sintesa karbohidrat dalam tanaman hijau dan lain lain. Reaksi tersebut dinamakan reaksi foto kimia.3. KatalisaKatalisa adalah suatu zat yang dapat mempengaruhi kecepatan suatu reaksi tetapi ia sendiri pada akhir reaksi tak mengalami perubahan kimia. Proses mempengaruhi kecepatan reaksi dengan katalisator ini disebut katalisa atau katalisis.4. KonsentrasiSemua reaksi kimia berlangsung karena pertumbukan antara molekul molekul atau ion ion misalnya J2 uap dan H2 yang dicampur maka akan terjadi pertumbukan antara molekul molekul.5. TemperaturPerubahan temperatur mempunyai pengaruh terhadap kecepatan reaksi. Makin tinggi temperatur, makin cepat reaksi berjalan. Perubahan kecepatan reaksi Karena temperatur adalah suatu sifat yang spesifik dari tiap reaksi, tetapi secara kasar dapat dikatakan bahwa kenaikan temperature 10oC menyebabkan kecepatan reaksi 2 x lebih besar.Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satua waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun. Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.4Untuk reaksiA + B C

Rumusan laju reaksi adalah :V = k [A]m [B]n

Dimana :k = tetapan laju reaksim = orde reaksi untuk An = orde reaksi untuk B Orde reakasi total = m + n

PEMBAHASANDari praktikum ini dapat diketahui bahwa suatu reaksi bisa berjalan atau laju reaksi cepat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :11. Sifat pereaksiSalah satu faktor penentu laju reaksi adalah sifat pereaksinya, ada yang reaktif dan ada yang kurang reaktif, misalnya logam besi lebih cepat berkarat daripada logam perak.2. KonsentrasiDua molekul yang akan bereaksi harus bertabrakan langsung. Jika konsentrasi pereaksi diperbesar, berarti kerapatannya bertambah dan akan memperbanyak kemungkinan tumbukan sehingga akan mempercepat reaksi. Akan tetapi, harus diingat pertambahan konsentrasi pereaksi tidak selalu meningkatkan laju reaksi karena laju reaksijuga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.3. SuhuMakin tinggi suhu, pada umumnya reaksi akan semakin cepat. Biasanya tiap kenaikan 10oC dapat mempercepat reaksi dua atau empat kali. Meningkatnya kecepatan reaksi tersebut disebabkan oleh kalor yang diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi dan berakibat jumlah serta energi tumbukan bertambah besar.4. KatalisKecepatan suatu reaksi dapat diubah (umumnya dipercepat) dengan menambah zat yang disebut katalis. Ada dua macam katalis, yakni katalis positif dan katalis negatif. Katalis positif adalah zat yang dapat mempercepat reaksi, sedangkan katalis negatif (inhibitor) adalah zat yang dapat menghambat reaksi. Katalis dalam organisme disebut biokatalis atau enzim dan dapat mempercepat reaksi ratusan sampai puluhan ribu kali.Dalam praktikum juga dilakukan titrasi yang membuat larutan berubah warna dari orange menjadi warna biru dengan menggunakan indikator amilum 1%. Titrasi adalah proses penentuan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara lengkap dengan sejumlah contoh tertentu yang akan dianalisis.1Reaksi kimia adalah proses berubahnya pereaksi menjad reaksi. Proses ini ada yang berjalan cepat dan ada yang lambat. Pembahasan tentang proses yang cepat atau lambat dari suatu reaksi dinamakan kinetika kimia. Sehingga kinetika kimia berkaitan erat dengan kecepatan atau laju reaksi.1Asam askorbat ( vitamin C ), kolagen yang prolinanya kurang memiliki hidroksil, tak membentuk serat yang wajar. Vitamin C diperlukan untuk hidroksilasi ini. Kekurangan vitamin C berakibat skorbut, gejalanya meliputi jejas (luka, lesi) pada kulit, gigi bergoyang, dan gusi busuk. Skorbut mudah diatasi dengan menambahkan sumber vitamin C dalam makanan, terutama bauah jeruk. Para pelarut dalam perjalanan yang panjang tanpa perbekalan buah dan sayur segar yang cukup, dilaporkan masih sering terserang skorbut. Pada masa ini, dikenal skorbut bujangan, dijumpai di antara orang dewasa (lajang) yang kurang memperhatikan perihal makanan. Vitamin C juga berperan dalam penyerapa unsure besi dalam tubuh.2Pada tahun 1970, Linus Pauling menyatakan bahwa takaran besar vitamin C (1 sampai 1,5 gr per hari) dapat mencegah selesma. Hal ini menimbulkan perdebatan yang masih berlang sung sekarang. Manfaat itu nampaknya benar pada sejumlah kecilorang yang menganut aliran Pauling, tetapi rupanya sebagian besar tidak merasakannya.2Asam merupakan salah satu senyawa yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Dalam bidang industry, asam banyak digunakan, antara lain dalam proses pembuatan pupuk, obat obatan, bahan peledak, plastik, dan pembersihan permukaan logam logam tertentu. Selain itu, terdapat beberapa asam organic yang digunakan sebagai pengawet makanan, seperti asam asetat, asam askorbat, asam propanoat, dan asam benzoate. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah. Meskipun asam adalah senyawa yang sangat berguna, tetapi asam juga dapat menyebabkan berbagai kerusakan karena sifatnya yang korosif. Salah satunya adalah peristiwa hujan asam yang akhir akhir ini menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Asam merupakan senyawa kimia yang mempunyai rumus senyawa kimia tertentu. Asam dapat ditemukan sebagai senyawa murni atau terlarut dalam pelarut tertentu. Sehari hari, kita sering menjumpai asam sebagai suatu zat yang terlarut dalam suatu pelarut tertentu (biasanya air) sehingga disebut larutan asam. Bila suatu asam terlarut dalam sejumlah besar volume air, maka kita katakana bahwa konsentrasi asam tersebut rendah atau disebut juga sebagai asam encer. Konsentrasi suatu asam meningkat seiring dengan semakin berkurangnya jumlah air yang melarutkannya.2Kinetika kimia adalah cabang ilmu kimia terkait dengan kecepatan reaksi kimia dan mekanisme reaksi kimia itu terjadi. Istilah kecepatan reaksi digunakan untuk menguraikan tingkat di mana perubahan kimia terjadi. Istilah mekanisme reaksi digunakan untuk menguraikan urutan dari reaksi menurut langkah sesuai dengan semua perubahan terjadi. Karena kebanyakan reaksi, itu hanyalah penghilangan bahan dasar dan penampilan dari produk akhir yang dapat dideteksi, hanya reaksi bersih diamati.3Secara umum, reaksi tidak diartikan demikian tetapi sederhananya menghadirkan suatu tambahan/somasi dari semua perubahan yang terjadi. Yang mengalami perubahan terdiri dari beberapa reaksi berurutan, dimana masing-masing saling berhubungan dalam pembentukan produk akhir. Jadi, Kinetika kimia adalah ilmu yang mempelajari kecepatan reaksi kimia. Disiplin ilmu ini sangat penting dalam kehidupan, salah satunya kinetika penurunan makanan adalah komponen penting menentukan total ketersediaan dari bahan gizi dicernakan. Menentukanlah kinetika penurunan makanan dengan di tempat asal ruminal pengeraman adalah suatu pendekatan yang telah mencapai arti penting dalam kaitannya dengan penggunaan dari parameter di dalam sistem evaluasi makanan. Dengan demikian, kecepatan reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi per satuan waktu. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi, yaitu antara lain :31. Sifat pereaksi2. Konsentrasi3. Suhu4. KatalisLaju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satua waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun. Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.4Seperti yang telah dijelaskan bahwa meningkatnya laju reaksi dapat disebabkan oleh tumbukan antar atom atau molekul. Banyaknya atom atau molekul yang terlibat dalam tumbukan untuk tejadinya reaksi disebut molekularitas reaksi. Jika hanya ada satu atom atau molekul yang terlibat tumbukan disebut reaksi unimolekular. Akan tetapi, bila ada dua atom atau molekul yang bertumbukan disebut reaksi bimolekular, sedangkan reaksi termolekular adalah reaksi yang melibatkan tiga atom atau molekul yang bertumbukan. Reaksi unimolekular merupaka reaksi orde satu, sedangkan reaksi bimolekular dan termolekular berturut-turut adalah orde dua dan orde tiga.4Kecepatan reaksi sebanding dengan jumlah tumbukan antara zat-zat yang direaksikan dalam waktu tertentu dan sebanding dengan bagian dari jumlah tumbukan ini yang efektif yang dapat menghasilkan suatu reaksi. Pengocokan dilakukan dengan mempercepat reaksi dengan adanya proses tumbukan berarti molekul pereaksi saling berebenturan satu sama lain, semakin banyak tumbukan yang terjadi maka energi kinetiknya akan meningkat, sehingga semakin cepat terjadinya reaksi tersebut.3Adapun faktor yang dapat mempengaruhi reaksi enzimatik adalah suhu, pH, inhibitor, faktor perusak enzim, keadaan enzim, dan keadaan substrat. pH memberikan pengaruh besar dalam reaksi enzimatik. Aktivitas pH ditetapkan oleh denaturasi enzim dan pengaruh terhadap keadaan muatan listrik.5Kinetik kimia menggunakan dua konsep penting :41. Hanya molekul yang saling membentur, yaitu yang berada dalam jarak pembentukan ikatan antara satu sama lain, yang dapat bereaksi.2. Untuk setiap reaksi kimia terdapat rintangan energi yang harus diatasi agar reaksi terjadi.4Peninggian suhu reaksi akan meningkatkan jumlah molekul yang dapat bereaksi, baik dengan meningkatkan energi kinetiknya maupun dengan peningkatan frekuensi benturannya. Disamping itu,setiap kenaikan suhu meningkatkan gerakan molekul dan demikian menaikan frekuensi benturan. Peningkatan kecepatan reaksi akan menyebabkan kenaikan suhu reaksi. Meskipun demikian,peningkatan kecepatan reaksi ini tidak berlanjut tanpa batas, karena pada akhirnya akan tercapai suatu suhu , yang pada suhu itu molekul yang bereaksi tidak lagi stabil.5Konsentrasi ReaktanPada konsentrasi reaktan yang tinggi, baik jumlah mlekul yang memiliki energi cukup untuk bereaksi maupunfrekuensi benturannya tinggi.5 A + B AB

Melipatgandakan konsentrasi A atau B akan melipatgandakan kecepatan reaksi. Dan,kemungkinan terjadinya benturan molekul sebanyak empat kali lipat. Dengan demikian, kecepatan reaksi meningkat empat kali lipat. Kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi molekul-molekul yang bereaksi.5Kinetik Katalisis EnzimatikDalam bagian ini kita harus menjelaskan rincian dari mekanisme contoh kinetik enzimatik katalis. Banyak pengetahuan yang mengupas tentang esensial di berbagai aspek dari obat modern. Itu membantu dalam pemahaman keadaan psikologi dan rancangan obat dan terapi yang sesuai. Semua pengetahuan itu berasal dari analisis matemetika dari enzim kinetik.5 Orde ReaksiOrde dari suatu reaksi menggambarkan bentuk matematik di mana hasil percobaan dapat ditunjukkan. Orde reaksi hanya dapat dihitung secara ekperimen, dan hanya dapat diramalkan jika suatu mekanisme reaksi diketahui ke seluruh orde reaksi yang dapat ditentukan sebagai jumlah dari eksponen untuk masing-masing reaktan, sedangkan harga eksponen masing-masing reaktan dikenal sebagai orde untuk eksponen itu.1

Reaksi reaksi Orde NolReaksi-reaksi oerde nol adalah reaksi-reaksi yang lajunya dapat ditulis sebagai1-d[A] = kdt

di mana k adalah konstanta laju orde nol. Persamaan defrensial di atas dapat diintegrasikan dengan kondisi-kondisi awal, t = 0, [A] = [A]0[A] = [A]0 kt

atauK = [A]0 -[A]t

persamaan juga menyatakan bahwa laju reaksi orde nol tidak tergantung pada konsentrasi reaktan.2 Reaksi reaksi Orde SatuReaksi-reaksi orde satu adalah reaksi-reaksi yang lajunya berbanding langsung dengan konsentrasi reaktan, yaitu :1-d[C] = k[C] dt

yang pada integrasi memberikanln [C] = ln [C]0 kt

atau[C] = [C]0e-kt

atauk = 1 ln [C]0 t [C]

[C]0 adalah konsentrasi reaktan pada t = 0. Untuk reaksi-reaksi orde I, plot ln [C] (atau log [C]) terhadap t merupakan suatu garis lurus. Intersep menberikan konsentrasi pada t = 0 dan k dapat dihitung dari kemiringan tersebut.2 Reaksi reaksi Orde DuaDalam reaksi orde II, laju berbanding lagsung dengan kuadrat konsentrasi dari satu reaktan atau dengan hasil kali konsentrasi yang meningkat sampai pangkat satu atau dua dari reaktan tersebut.1Kasus I 2A Produk-d[A] = k[A]2dt

yang pada integrasi memberikan1 = 1 + kt[A] [A]0

Di mana [A]0 adalah konsentrasi reaktan pada t = 0.2Kasus IIDi mana a b dan [A]0 [B]0. Persamaan laju defrensial adalah- 1 d[A] = - 1 d[B] = k [A] [B] a dt b dt

Reaksi-reaksi orde tigaPada reaksi orde tiga, kecepatan reaksi berbanding dengan pangkat tiga konsentrasi dari satu reaktan atau hasil kali kuadrat konsentrasi salah satu reaktan dengan reaktan lain atau hasil kali konsentrasi masing-masing reaktan yang berpangkat satu. Dengan demikian, pada reaksi orde tiga terdapat 3 kemungkinan model reaksi, yaitu :11. Model reaksi:2A produk2. Model reaksi:aA + bB produk3. Model reaksi:aA + bB + cC produk-d[A] = k[A]3dt

Pangkat perubahan konsentrasi terhadap perubahan laju disebut orde reaksi3 Ada reaksi berorde 0, dimana tidak terjadi perubahan laju reaksi berapapun perubahan konsentrasi pereaksi. Ada reaksi berorde 1, dimana perubahan konsentrasi pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 2 kali. Ada reaksi berorde 2, dimana laju perubahan konsentrasi pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 4 kali, dan seterusnya.Vitamin C (asam askorbat) merupakan nutrisi penting yang terlibat dalam sintesis karnitin, kolagen, norepinefrin, dan adrenalin, daur ulang antioksidan lainnya, memfasilitasi penyerapan zat besi dan konversi kolesterol menjadi asam empedu, dan menghambat kerusakan oksidatif. Hubungan terbalik telah diamati antara konsentrasi asam askorbat serum dan beberapa penyakit kronis, termasuk homeostasis glukosa, darah tekanan, stres oksidatif, high-sensitivity C-reaktif protein, dan indikator dari obesitas seperti indeks massa tubuh (BMI) dan pinggang-pinggul rasio. Namun, ada variabilitas substansial dalam asam askorbat serum respon ketika jumlah yang sama makanan vitamin C yang dikonsumsi , bahkan bila diketahui faktor-faktor penentu asam askorbat serum seperti usia, seks, merokok, berat badan, aktivitas fisik, dan musim.6Vitamin C adalah senyawa yang penting. Senyawa ini telah antioksidan penting dan fungsi metabolisme, pembuatannya penggabungan ke dalam diet manusia penting dan dikenal sebagai vitamin C. Tanaman, sumber utama vitamin C untuk manusia, juga memerlukan senyawa ini. Buah strawberry merupakan sumber sangat kaya vitamin C.7

DAFTAR PUSTAKA1. Anonimous. 2011. Diktat dan Modul Kimia Keperawatan.Banjarbaru: FK UNLAM.2. Wilbraham, Antony C. dan Michael S. Matta. 1992. Kimia Organik dan Hayati. Bandung: Penerbit ITB.3. Keenan. 1989. Kimia Untuk Universitas Edisi 6. Jakarta: A Hadyana Pudjaatmaka ph. D.4. Sukmariah, Kamianti. 1990. Kimia Kedokteran edisi 2. Jakarta: Binarupa Aksara.5. Denbigh, Kenneth. 1993. Prinsip-Prinsip Keseimbangan Kimia Edisi 4. Jakarta: Universitas Indonesia.6. Cahill, Leah E. Benedicte Fontaine-Bisson, and Ahmed El-Sohemy. Functional Genetic Variants of Glutathione S-Transferase Protect Against Serum Ascorbic Acid Deficiency. Am J Clin Nutr.90:14117.2009.7. Cruz-Ruz, Eduardo. Iraida Amaya. Jose F. Sa nchez-Sevilla. Miguel A. Botella and Victoriano Valpuesta. Regulation of L-Ascorbic Acid Content in Strawberry Fruits. Journal of Experimental Botany.62:41914201. 2011.