LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

26
LEMBAR PENGESAHAN Judul Praktikum : Karbohidrat Hari/Tanggal : Selasa, 01 November 2011 Waktu : 12.00-14.30 WITA Tempat : Laboratorium Kimia Fakultas Kedokteran UNLAM Praktikan Rinawati NIM. I1B111008 Banjarbaru, 09 November 2011 Mengetahui,

description

lembar pengesahan

Transcript of LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

Page 1: LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Karbohidrat

Hari/Tanggal : Selasa, 01 November 2011

Waktu : 12.00-14.30 WITA

Tempat : Laboratorium Kimia Fakultas Kedokteran UNLAM

Praktikan

RinawatiNIM. I1B111008

Banjarbaru, 09 November 2011

Mengetahui,

Dosen Pembimbing, Asisten Kelompok

dr. Edyson, M.Kes Nor Afifah Alfiana

NIP.196401004 199403 2 001 NIM.I1B110036

Page 2: LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

Karbohidrat

Rinawati 2 , Reza Fathan1, Merryta Haryati S.2, Puput Angraeni2, Ermawati Rohana2, Sari Dewi Intan Kumala2

1Ketua Kelompok II Mahasiswa Pengikut Mata Kuliah Kimia Keperawatan Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru

2Anggota Kelompok II Mahasiswa Pengikut Mata Kuliah Kimia Keperawatan Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarbaru

AbstrakLatar belakang : Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat di alam. Karbohidrat dapat diklasifikasikan menjadi monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.Tujuan : Menguji adanya karbohidrat dengan reaksi Molisch, reaksi Tommer, reaksi Benedict, reaksi Seliwanoff, dan uji Tollens (uji cermin perak).Metode : Reaksi Molisch : 2 ml larutan yang akan diperiksa ditambahkan 2 tetes pereaksi Molish; dicampur. Melalui dinding tabung alirkan 2 ml asam sulfat pekat. Reaksi Tommer : 2 ml gliserol dan glukosa yang akan diperiksa, masing-masing ditambahkan 2 tetes larutan CuSO4 5% dan 4 tetes larutan NaOH 10%. Panaskan kedua tabung. Reaksi Benedict : 1 ml larutan Benedict ditambahkan dengan 4 tetes larutan yang akan diperiksa. Campurkan dan didihkan selama 2 menit. Reaksi Seliwanoff : 0.5 ml larutan yang akan diperiksa ditambahkan dengan 5 ml pereaksi Seliwanoff. Campur dan didihkan selama 30 detik tepat Uji tollens : masukkan 1 ml perak nitrat 5 %, 2 tetes NaOH dan ammonium hidroksida encer tetes demi tetes. Kemudian tambahkan 1 ml larutan yang akan diperiksa. Sumbatlah tabung dan kocok beberapa saat.Hasil : Reaksi positif pada reaksi Molich ditandai dengan terbentuknya cincin ungu, reaksi positif pada reaksi Tommer dan Benedict dengan terbentunya endapan merah bata, reaksi positif Seliwanoff ditandai dengan terbentuknya warna merah bata dan uji Tollens bernilai positif dengan terbentuknya cincin perak pada dinding tabung.

Kata kunci : glukosa, molisch, tommer, benedict, seliwanoff, tollens

Abstract Background : Carbohydrate is a compound with carbon, hydrogen and oxygen that found in nature. Carbohydrate can be classified become monosacaryde, disacaryde, oligosacaryde dan polisacaryde.Purpose : To identify carbohydrate with reaction Molich, Tommer, Benedict, Seliwanoff and Tollens.Metode : Reaction Molisch : 2 ml solute test added by 2 drop of reagent Molisch; mixed it. By wall cylinder glass, add 2 ml H2SO4. Reaction Tommer : 2 ml gliserol and glucose , each one added by 2 drop of CuSO4 5% dan 4 drop of NaOH 10%. Both of cylinder glass. Boiled it. Reaction Benedict : 2.5 ml Benedict reagentadded by by 4 drop of solute test. Mixed and boiled it in 2 minutes.

Page 3: LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

Reaction Seliwanoff : 0.5 ml solute test added by Seliwanoff reagent. Mixed and boiled it in 30 seconds. Tollens reaction : added 1 ml AgNO3, 2 drop of NaOH and amonium hydroxide liquid. Then added 1ml solute test. Close cylinder glass dan shake it in a moment.Result : Positive results in each reaction be known; Molish by purple ring, Benedict and Seliwanoff by red sediment and Tollens by silver ring in wall glass.

Keyword : glucose, molisch, tommer, benedict, seliwanoff, tollens

Page 4: LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

PENDAHULUAN

Karbohidrat adalah polihidroksi dari aldehid atau keton. Banyak senyawa

ini yang memiliki berat molekul kelipatan CH2O, misalnya C6H12O6 dan C5H10O5.

Kimia karbohidrat sarat dengan istilah. Misalnya molekul karbohidrat yang paling

sederhana yang tidak terikat pada karbohidrat lain dinamakan gula sederhana atau

monosakarida. Disakarida adalah senyawa yang terdiri atas dua monosakarida

yang terikat, trisakarida mengandung tiga monosakarida yang terikat, sedangkan

polisakarida adalah rantai panjang yang tersusun dari banyak monosakarida.1

Karbohidrat berasal dari kata karbon dan hidrat sehingga disebut hidrat

dari karbon.Karbohidrat memiliki rumus umum Cn(H2O) m yang pada umumnya

harga n = harga m. Karbohidrat merupakan kelompok besar senyawa

polihidroksildehida dan polihidroksiketon atau senyawa-senyawa yang dapat

dihidrolisis menjadi polihidroksialdehida atau polihidroksiketon. Karbohidrat

terususun atas dua sampai delapan monosakarida yang dikenal sebagai

oligosakarida. Karbohidrat memiliki rumus struktur dari Fisher dan Haworth.

Struktur Fisher merupakan struktur rantai terbuka sedangkan struktur Haworth

merupakan struktur tertutup (siklik). Misalnya untuk glukosa yang memiliki

rumus molekul C6H12O6. Karbohidrat terdapat dalam berbagai golongan.

Berdasarkan jumlah unit monosakarida penyusunnya, terdapat tiga kelompok

penting yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida

merupakan karbohidrat sederhana terdiri atas satu unit polihidroksi aldehida atau

keton. Monosakarida adalah ribose yang tidak dapat dihidrolisis dan tidak

kehilangan sifat gulanya. Contoh dari monosakarida adalah ribosa, arabinosa,

fruktosa, glukosa, dan lainnya. Golongan monosakarida ini biasanya

dikelompokkan dalam triosa, tetrafosfat, pentosaheksosa, dan heptosa.

Oligosakarida merupakan karbohidrat yang terdiri atas rantai pendek unit

monosakaridayang digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen dan bila

dihidrolisis menghasilkan beberapamonosakarida. Contohnya adalah raffinosa

yang dihidrolisis menghasilkan glukosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, dan

sebagainya. Kebanyakan oligisakarida yang mempunyai tiga atau lebih unit

monosakarida tidak terdapat secara bebas, tetapi digabungkan sebagai rantai

Page 5: LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

samping polipeptidapada glikoprotein dan proteoglikan. Kelompok karbohidrat

yang terakhir adalah polisakarida yang merupakan polimer monosakarida yang

memiliki bobot molekul yang tinggi. Bila dihidrolisis akan menghasilkan lebih

dari sepuluh monosakarida. Contohnya adalah amilum, dekstrin, glikogen,

selulosa dan lainnya.2

Karbohidrat adalah senyawaan polihidroksialdehid atau polihidroksiketon,

dan senyawaan-senyawaan yang jika dihidrolisis akan menghasilkan polihidroksi

tersebut. Karbohidrat di alam terdapat dalam jumlah yang besar, terutama pada

tumbuh-tumbuhan, berkisar antara 60-90% dari bahan padatnya. Manusia dan

hewan memerlukan karbohidrat sebagai kebutuhan dasar yang diperlukan

tubuhnya.2

Dalam bahan-bahan pangan nabati, karbohidrat merupakan komponen

yang relatif tinggi kadarnya. Beberapa zat yang termasuk golongan karbohidrat

adalah gula, dekstrin, pati, selulosa, hemiselulosa, pektin, gum dan beberapa

karbohidrat yang lain. Unsur-unsur yang membentuk karbohidrat hanya terdiri

dari karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), kadang-kadang juga nitrogen (N).

Pentosa dan hektosa merupakan contoh karbohidrat sederhana, misalnya

arabinosa, glukosa, fruktosa, galaktosa dan sebagainya.3

Di samping sebagai sumber energi utama yang digunakan untuk aktivitas

fisiologis, karbohidrat juga ikut berperan sebagai penyusun senyawa atau

komponen biomolekul yang nantinya berperan sebagai komponen dari sel maupun

berbagai jaringan tubuh. 3

Sebagai contoh karbohidrat adalah glukosa yang sangat diperlukan oleh

tubuh, begitu juga pada orang hamil karena glukosa, asam amino, dan laktat

adalah energi utama selama janin di dalam rahim, glukosa sendiri berperan

setengah dari total energi yang ada.3

Glukosa merupakan produk akhir metabolisme karbohidrat yang

terpenting. Dalam bentuk glukosa lah, massa karbohidrat makanan diserap ke

dalam aliran darah, atau ke dalam bentuk glukosa lah karbohidrat dikonversi di

dalam hati, serta glukosa adalah bahan pembentuk semua karbohidrat lain di

dalam tubuh.3

Page 6: LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

Glukosa tidak mengalami pencernaan sehingga dapat diberikan secara

langsung melalui pembuluh darah. Kadar normal glukosa darah 100 mg%

( 1mg/ml ) dengan variasi 80-140 mg%. Glukosa yang berlebihan jumlahnya

dalam tubuh dapat dikeluarkan lewat urine sehingga menimbulkan gejala

glukosuria yaitu adanya glukosa dalam jumlah abnormal tinggi. Sebenarnya

dalam urine normal juga mengandung glukosa, tetapi kadarnya sangat kecil yaitu

150-250 mg/d. Glukosa dalam keadaan yang kekurangan (di bawah normal) juga

dapat menyebabkan gangguan sistem biologis tubuh kita. Salah satunya adalah

hipoglikemia, yaitu keadaan dimana konsentrasi glukosa dalam darah berkurang

secara abnormal. Hipoglikemia dapat menimbulkan gemetar, keringat dingin,

piloereksi, hipotermia, dan sakit kepala. Apabila kronik dan berat, dapat

menyebabkan manifestasi susunan saraf pusat.3

Tatanama monosakarida bergantung pada letak gugus fungsional dan

gugus hidroksil yang dimilikinya. Monosakarida yang mengandung satu gugus

aldehid disebut aldosa, sedangkan monosakarida yang mengandung gugus keton

dinamakan ketosa.3

Dalam bidang klinis, glukosa dapat diberikan melalui cairan infus.

Pemberian cairan infus yang mengandung glukosa ini sangat penting untuk

berbagai tindakan klinis, misalnya pada pasien yang kadar glukosa dalam

darahnya jauh di bawah normal. Seorang paramedis, baik itu dokter atau perawat,

diharapkan mampu mengidentifikasi zat yang terkandung dalam cairan infus

tersebut. Hal ini akan sangat membantu apabila kita menemui permasalahan pada

kasus yang kita bahas kali ini. Jadi , apabila kita ragu dengan zat yang terkandung

dalam cairan infus, kita bisa melakukan identifikasi dengan metode-metode yang

sudah dipelajari.4

Karbohidrat mempunyai sifat dapat dicerna dan tidak dapat dicerna; yang

tidak dapat dicerna adalah serat bahan makanan. Ikatan karbohidrat yang dapat

dicerna hampir semua dalam bentuk -1,4 atau -1,6. Ikatan dalam serat

cenderung dalam bentuk -1,4 (selulose,pektin); manusia tidak mempunyai enzim

untuk mencernanya.4

Page 7: LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

PEMBAHASAN

Karbohidrat adalah polihidroksi dari aldehid atau keton. Banyak

senyawa ini yang memiliki berat molekul kelipatan CH2O, misalnya C6H12O6 dan

C5H10O5. Kimia karbohidrat sarat dengan istilah. Misalnya molekul karbohidrat

yang paling sederhana yang tidak terikat pada karbohidrat lain dinamakan gula

sederhana atau monosakarida. Disakarida adalah senyawa yang terdiri atas dua

monosakarida yang terikat, trisakarida mengandung tiga monosakarida yang

terikat, sedangkan polisakarida adalah rantai panjang yang tersusun dari banyak

monosakarida.1

Istilah karbohidrat lebih sering dikenal dengan nama gula atau sakarida.

Sakarida yang terbentuk dari satu molekul aldehid atau keton dinamakan gula

sederhana atau monosakarida. Glukosa dan fruktosa adalah contoh monosakarida.

Monosakarida bisa bergabung melalui ikatan asetal atau ikatan glikosida

membentuk disakarida, trisakarida, tetrasakarida, maupun polisakarida.

Oligosakarida terbentuk dari beberapa unit sakarida, sedangkan polisakarida

terbentuk dari ribuan unit sakarida yang sama atau yang berbeda.1

Penggolongan karbohidrat yang paling sering dipakai dalam ilmu gizi

berdasarkan jumlah molekulnya :2

1. Monosakarida, contohnya: heksosa (mengandung 6 buah karbon), glukosa,

fruktosa, galaktosa, pentosa, (mengandung 5 buah karbon) ribosa, arabinosa,

dan xylosa.

2. Disakarida, contohnya: sukrosa, maltosa, dan laktosa.

3. Polisakarida, contohnya: amilum, dekstrin, glikogen, dan selulosa.

Monosakarida

Karbohidrat yang paling sedarhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa

lagi dihidrolisa. Monosakarida larut didalam air dan rasanya manis sehingga

secara umum disebut gula. Yang penting, glukosa, fruktosa, dan galaktosa.

Monosakarida dibagi menjadi dua, yaitu aldosa dan ketosa. Aldosa, yaitu

monosakarida yang mengandung gugus aldehid. Aldosa terdiri dari glukosa dan

galaktosa. Glukosa adalah suatu aldosa, aldoheksa atau dektrosa karena

mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Galaktosa

Page 8: LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

jarang terdapat di alam bebas. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk

laktosa, yaitu gula yang terdapat di dalam susu. Ketosa, yaitu monosakarida yang

mengandung gugus fungsi keton, contohnya fruktosa yang merupakan suatu

karbon heksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri.

Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya

terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara

hidrolisis dalam kondisi lemak menjadi lain.

Disakarida

Merupakan gabungan antara 2 (dua) monosakarida, dan bahan makanan

disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa, maltosa, dan laktosa.

Polisakarida

Merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari

60.000 molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus atau pun

bercabang. Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tadak seperti monbosakarida

dan disakarida. Ada tiga jenis yang ada hubunganya yaitu amilum, dekstrin,

glikogen dan solulosa. Polisakarida memiliki tiga maksud dalam kehidupan, yaitu

sebagai bahan pembangunan, bahan makanan dan sebagai zat speritik.

Polisakarida sebagai bahan bangunan, contohnya selulosa dan kitin. Polisakarida

sebagai nutrisi yang lazim adalah pati dan glikogen. Contoh suatu zat epintik ialah

heparin, suatu polisakarida yang mencegah koagulasi darah. Selulosa adalah

senyawa organik paling melimpah di bumi. Polisakarida menghasilkan lebih dari

6 monosakarida pada hidrolisis. Contoh–contoh polisakarida yang dapat linier dan

bercabang adalah pati dan dekstrin. Mereka kadang - kadang dinamakan sebagai

heksosan, pentosan, homopolisakarida, atau heteropolisakarida tergantung pada

bentuk monosakarida yang mereka hasilkan pada hidrolisis. Polisakarida

merupakan polimer dari monosakarida. Berat molekul monosakarida bervariasi

dari sekitar 500 sampai 500.000, bergantung pada jumlah yang terkandung dari

monoskarida.

Oligosakarida

Kelompok bakteri yang bermukim dalam usus (flora usus) dapat dibagi

dua yaitu yang bermanfaat dan membahayakan kesehatan tubuh. Senyawa yang

Page 9: LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri dari beberapa molekul

monosakarida. Oligosakarida dibedakan atas :2

a). Disakarida, terdiri atas maltosa, laktosa, solobrosa, meletrosa, gatibrosa, dan

turatosa (mampu mereduksi), sukrosa (tidak memiliki sifat pereduksi).

b). Trisakarida, terdiri atas marcotrosa, rhaminosa, rattinosa, meltitosa.                  

c).  Tetrasakarida, terdiri atas stacyosa, schorodosa.

d). Pentasakarida, contohnya verbacossa.

Oligoskarida yang lain adalah trisakarida yang terbentuk dari empat

molekul monosakarida. Contoh dari oligosakarida yaitu sukrosa. Sukrosa adalah

gula yang kita kenakan sehari-hari. Baik yang berasal dari tebu maupun gula.

Dengan hidrolisis, sukrosa akan pecah menjadi fruktosa dan glukosa.2

Fungsi utama sebagai sumber energi ( 1 gram karbohidrat menghasilkan 4

kalori ) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Melindungi protein agar tidak

dibakar sebagai penghasil energi membantu metabolisme lemak dan protein

dengan demikian dapat mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang

berlebihan. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.

beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus didalam tubuh. Laktosa

misalnya berfungsi membantu penyarapan kalsium. Ribosa merupakan komponen

tang penting dalam asam nukleat. Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang

tidak dapat dicerna, mengandung serat (diatary fiber) berguna untuk pencernaan,

memperlancar defekasi.3

Karbohidrat adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil

energi. Dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak

menghasilkan energi lebih besar, namun karbon hidrat lebih banyak dikonsumsi

sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang

berkembang. Dinegara sedang berkembang karbonhidrat dikonsumsi sekitar 70-

80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90 %. Hal

ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah

harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein.3

Membekalkan tenaga haba untuk memastikan suhu badan manusia kekal

pada 36.9° C.Sebagai makanan simpanan dalam haiwan dan tumbuhan Di

Page 10: LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

Indonesia kira-kira 80 – 90% kebutuhan energi berasal dari karbohidrat, karena

bahan makanan pokok yang biasa dimakan sebagian besar mengandung

komponen karbohidrat seperti beras,jagung, sagu dan lain-lain. Sedangkan di

Amerika sumber energi berasal dari karbohidrat 46%, lemak 42% dan protein

12%.3

Dalam bahan-bahan pangan nabati, karbohidrat merupakan komponen

yang relatif tinggi kadarnya. Beberapa zat yang termasuk golongan karbohidrat

adalah gula, dekstrin, pati, selulosa, hemiselulosa, pektin, gum dan beberapa

karbohidrat yang lain. Unsur-unsur yang membentuk karbohidrat hanya terdiri

dari karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O), kadang-kadang juga nitrogen (N).

Pentosa dan hektosa merupakan contoh karbohidrat sederhana, misalnya

arabinosa, glukosa, fruktosa, galaktosa dan sebagainya.3

Uji molisch adalah uji pertama yang dilakukan. Pereaksi molisch

merupakan larutan alpha-naftol yang ada dalam 5% etanol.. Dalam uji ini

digunakan asam kuat H2SO4 untuk memberikan suasana asam. Prinsip dasar dari

reaksi molisch adalah ikatan glikosida pada karbohidrat akan terhidrolisis oleh

H2SO4 (pekat) menghasilkan monosakarida yang kemudian dihydrasi membentuk

furfural, dan jika bereaksi dengan alpha naftol akan memberi cincin berwarna

ungu. akibat adanya reaksi antara alfa- naftol dengan furfural pada batas kedua

cairan tersebut. Berikut ini merupakan reaksi umumnya :4

CHO

CHOH

CHOH +HCL C + 3H2O

CHOH

CH2OH Furfural

Pentosa

Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan bahwa semua bahan yang diuji

memberikan hasil positif yaitu dengan terbentuknya cincin berwarna ungu. Jadi,

O

O

H

Page 11: LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

uji molisch akan memberikan reaksi positif pada larutan glukosa,fruktosa,

sukrosa, laktosa, pati dan cairan infus.4

Jika dilihat dari jenis bahan yang diujikan, maka semua bahan mewakili

semua jenis karbohidrat, baik itu monosakarida (glukosa, fruktosa), disakarida

(sukrosa) atau polisakarida (pati). Sehingga dapat dikatakan bahwa uji molisch

merupakan uji pertama yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu zat

mengandung karbohidrat atau tidak. Cairan infus yang diuji juga memberikan

reaksi positif, berarti di dalam cairan infus terkandung karbohidrat. Akan tetapi,

uji molisch tidak dapat mengidentfikasi jenis karbohidrat secara lebih spesifik

lagi. Oleh karena itulah, diperlukan pengujian lebih lanjut untuk menentukan jenis

karbohidrat yang terkandung.3

Pada uji tommer, reaksi positif ditandai dengan terbentuknya endapan

berwarna merah atau kuning. Perubahan warna ini terjadi karena reaksi reduksi

oksidasi, dimana glukosa memiliki gugus –OH laktol bebas yang dapat mereduksi

dan melarutkan Cu(OH)2 . Uji tommer digunakan untuk membedakan karbohidrat

dan gliserol,yaitu alkohol gula trihidroksi yang mengandung banyak lemak .8 Uji

tommer akan memberikan reaksi positif pada glukosa dan reaksi negatif untuk

gliserol. Pada percobaan, didapatkan bahwa cairan infus memberikan reaksi

positif. Jadi, diketahui bahwa di dalam cairan infus memang terkandung

karbohidrat.4

Gula dapat dibedakan menjadi gula pereduksi dan bukan pereduksi

berdasarkan reaksinya terhadap Pereaksi Benedict, Tollens dan Fehling. Apabila

gula bisa dioksidasi oleh pereaksi ini, maka gula tersebut termasuk gula

pereduksi, begitu pula sebaliknya.4

Pereaksi benedict mengandung CuSO4, Na2CO3 serta Natrium sitrat.

Untuk memberikan reaksi positif, karbohidrat harus mengandung hemiketal yang

akan dihidrolisis dalam larutan menjadi bentuk aldehid. Pereaksi benedict adalah

larutan basa yang mengandung ion Cu2+, yang mengoksidasi aldehid menjadi

asam carboxylic. Selanjutnya, ion Cu2+ akan direduksi menjadi endapan Cu2O

yang memberikan warna merah bata.4

Aldosa +  2Cu2+  +  4OH- ----->   Asam aldonat  +  Cu2O  +  2H2O

Page 12: LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

Aldosa dalam lingkungan basa akan mudah dioksidasi menjadi asam

aldonat, meskipun dengan oksidator yang sangat lemah. Oksidator yang banyak

digunakan adalah ion Cu2+ ( reaksi benedict ) dan Ag+ ( reaski tollens ). Hal ini

digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya aldosa dalam zat yang diuji,

misalnya pada uji benedict dan tollens.4

Uji benedict pada percobaan, memberikan reaksi positif untuk glukosa,

fruktosa dan cairan infus, sedangkan untuk sukrosa dan pati reaksinya negatif.

Glukosa dan fruktosa merupakan gula pereduksi, sedangkan sukrosa dan pati

termasuk golongan bukan pereduksi. Cairan infus yang memberikan reaksi yang

sama seperti glukosa dan fruktosa, menunjukkan bahwa jenis gula yang

terkandung dalam cairan infus termasuk golongan gula pereduksi.4

Reaksi tollens hampis sama dengan reaksi benedict, hanya saja oksidator

yang dipakai adalah ion perak. Pereaksi tollens terdiri dari AgNO3 dan NH3.

Dalam medium basa, aldosa akan mengalami reaksi oksidasi dengan Ag+ sehingga

pada akhir reaksi akan terbentuk cermin perak pada dinding tabung yang

merupakan endapan dari Ag. Reaksi tollens memberikan reaksi positif untuk

semua bahan yang diuji, kecuali pati.4

Uji selanjutnya adalah uji Barfoed. Akan tetapi, uji ini tidak dilakukan

pada praktikum karena tidak adanya bahan. Uji Barfoed dapat digunakan untuk

membedakan monosakarida dan disakarida. Prinsip dasar reaksi dari uji barfoed

merupakan hidrolisis yang berpatokan pada waktu. Pereaksi Barfoed akan

bereaksi dengan monosakarida untuk menghasilkan Cu2O dalam waktu yang lebih

cepat daripada jika bereaksi dengan disakarida.4

RCHO  +  2Cu2+  +  2H2O ----->   RCOOH  +  Cu2O  +  4H+

Uji seliwanoff spesifik untuk karbohidrat yang memiliki gugus ketosa,

misalnya fruktosa dan sukrosa. Di dalam reaksi seliwanoff terdapat pereaksi HCl

dan resorcinol. Ketika zat yang diuji dipanaskan, heksosa akan berubah menjadi

senyawa metilhidroksifurfural yang mana jika bereaksi dengan resorcinol akan

memberikan warna merah seperti anggur. Untuk monosakarida lainnya ( dalam

konsentrasi yang sama ) reaksi seliwanoff akan memberikan warna merah anggur

dalam waktu yang lebih lama.4

Page 13: LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

Reaksi seliwanoff pada praktikum, memberikan reaksi positif untuk

fruktosa dan sukrosa, sedangkan untuk glukosa dan cairan infus reaksinya negatif.

Hal ini disebabkan karena fruktosa dan sukrosa mengandung gugus keton,

sedangkan glukosa tidak mengandung gugus keton tapi gugus aldehid. Cairan

infus dan glukosa memberikan reaksi yang sama, yaitu negatif. Artinya, cairan

infus tersebut sama-sama bukan golongan ketosa, tetapi aldosa. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa cairan infus tersebut memang mengandung glukosa di

dalamnya.4

Faktor-faktor diet lain dari jumlah karbohidrat dapat mempengaruhi

konsentrasi glukosa darah, misalnya serat makanan dan Indeks glikemik (GI).

Konsumsi protein dan lemak, konsentrasi glukosa preprandial, tingkat insulin efek

makan resistensi, dan kedua juga dapat memodifikasi efek on PPG concentrations

karbohidrat diet. Selain itu, juga ditargetkan orang dengan kurang terkontrol

glikemia sebagai kelompok risiko lebih tinggi untuk komplikasi diabetes dan

klinis efektif intervensi. Hal ini juga diantisipasi bahwa mereka akan lebih

responsif terhadap karbohidrat variabilitas seluruh hari.5

Namun, beberapa penelitian baru-baru ini telah mengangkat isu hubungan

antara faktor-faktor terkait karbohidrat glikemik index (GI) dan beban glikemik

(GL) dan faktor risiko PJK. GI adalah peringkat makanan yang mengandung

karbohidrat menurut efek glikemik mereka, dibandingkan dengan roti putih atau

baik glukosa. Secara umum, karbohidrat yang lebih halus atau diproses memiliki

GI tinggi. GL dihitung dengan mengalikan GI dari makanan dengan jumlah

karbohidrat dalam satu porsi dari makanan dalam gram. Hasil dari Nurses Health

calon ' Studi menunjukkan bahwa diet beban glikemik (GL) secara langsung dan

independen terkait dengan risiko PJK setelah mengendalikan lainnya diketahui

faktor risiko PJK. Selain itu asupan, tinggi karbohidrat olahan ditemukan

meningkatkan risiko stroke di kelompok ini.6

Page 14: LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

DAFTAR PUSTAKA

1. Sukmariah dan Kumianti.1990.Kimia Kedokteran. Jakarta: Binarupa

Aksara.

2. Murray, Robert K .2003. Biokimia Harper . Jakarta: EGC.

3. Sukarjo.1990. Kimia Organik. Jakarta: Rineka Cipta.

4. Suwandi, M.1989. Kimia Organik: Karbohidrat, Lipid, dan Protein.

Jakarta: FKUI.

5. Pearce, Karma L, Manny Noakes, Jennifer Keogh, and Peter M Clifton.

Effect of carbohydrate distribution on postprandial glucose peaks with the

use of continuous glucose monitoring in type 2 diabetes. Am J Clin

Nutr.87:638–644.2008.

6. Ma, Yungshen, Youfu Li, David E. Chiriboga, Barbara C. Olendzki, James

R. Hebert, Wenjun Li, Katherine Leung, Andrea R. Hafner, and Ira S.

Ockene. Association between Carbohydrate Intake and Serum Lipids.

Journal of the American College of Nutrition.25:155–163.2006.

Page 15: LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

METODE

1. Alat dan Bahan

o Alat

Alat – alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

Tabung Reaksi : tempat untuk mereaksikan zat-zat kimia

Pipet : untuk mereaksikan zat-zat kimia

Rak Tabung Reaksi : tempat meletakkan gelas kimia

Penjepit Tabung : alat memegang tabung reaksi

Gelas Ukur : untuk mengukur volume larutan tidak

memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu

Pemanas Bunsen : untuk pemanasan reaksi

Gelas Kimia : untuk mengukur volume larutan yang

tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia,

memanaskan cairan dan media pemanasan cairan.

o Bahan

Bahan-bahan yang akan diteliti antara lain adalah :

Pereaksi Molisch, Glukosa 0,1 M, Fruktosa 0,1 M, Sukrosa 0,1 M, Pati/kanji 1%,

CuSO4 5%, NaoH 10 %, Reagent Benedict, Reagent Seliwanoff, AgNO3, dan

Ammonium hidroksida

2. Cara Kerja

a. Reaksi Molisch

2 ml cairan karbohidrat yang akan diperiksa dimasukkan ke dalam tabung

reaksi. Tambahkan 2 tetes pereaksi Molisch, campur benar-benar. Miringkan

tabung dan alirkan dengan hati-hati 2 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung

sehingga tidak bercampur. Reaksi positif ditandai dengan pembentukan cincin

berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan cairan. Larutan uji terhadap

larutan 0,1 M glukosa, sukrosa, fruktosa dan larutan kanji 1%.

b. Reaksi Tommer

Ke dalam 2 tabung reaksi masukkan masing-masing 2 ml gliserol dan 2 ml

cairan karbohidrat. Tambahkan pada masing-masing tabung 2 tetes larutan CuSO4

5% dan 4 tetes larutan NaOH 10%. Pada kedua tabung akan terlihat warna biru.

Page 16: LEMBAR PENGESAHAN#karbohidrat

Panaskan kedua tabung di atas. Pada tabung yang berisi glukosa akan terbentuk

endapan merah atau kuning sedangkan yang berisi gliserol tidak mengalami

perubahan.

c. Reaksi Benedict

Masukkan 1 ml larutan benedict ke dalam tabung reaksi lalu tambahkan 4

tetes larutan yang akan diperiksa. Campur dan didihkan selama 2 menit atau

masukkan ke dalam penangas air mendidih selama 5 menit. Dinginkan perlahan-

lahan. Perhatikan apakah ada endapan yang terbentuk dan bagaimana warna

endapan tersebut? Endapan berwarna hijau, kuning atau merah menandakan reaksi

positif; perubahan warna larutan saja tidak berarti positif. Lakukanlah percobaan

ini dengan larutan 0,1 M glukosa, fruktosa, laktosa dan larutan kanji 1%.

d. Reaksi Seliwanoff

Masukkan 3 tetes larutan yang akan diperiksa ke dalam tabung reaksi.

Tambahkan 2,5 ml pereaksi seliwanoff. Campur dan didihkan selama 30 detik

tepat atau panaskan dalam penangas air mendidih selama 60 detik. Perhatikan

perubahan warna yang terjadi. Gunakanlah untuk percobaan ini larutan 0,1 M

glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Ulangilah dengan glukosa dalam jumlah banyak,

misalnya 1 atau 2 ml.

e. Uji Tollens (Uji cermin perak)

Masukkan ke dalam tabung reaksi 1 ml perak nitrat 5%, 2 tetes NaOH dan

ammonium hidroksida encer tetes demi tetes sambil digoyang agar endapan perak

oksida dapat larut. Kemudian tambahkan 1 ml cairan infus. Sumbatlah tabung dan

kocok beberapa saat, diamkan kira-kira 10 menit. Jika reaksi belum tampak,

panaskan tabung dalam penangas air suhu 40oC. Amati cincin perak yang terjadi

pada dinding tabung. Tulis reaksinya ! Ulangi percobaan dengan menggunakan

glukosa, fruktosa, sukrosa, dan pati sebagai senyawa uji.