Left Ventricular Hyperthrophy
-
Upload
optie-ardha-phoenix -
Category
Documents
-
view
17 -
download
6
description
Transcript of Left Ventricular Hyperthrophy
Left Ventricular Hyperthrophy
( 1. Jantung Normal 2. Jantung Dengan LVH )
Hipertrofi ventrikel kiri atau dalam bahasa inggrisnya Left Ventricular Hyperthropy (LVH) singkatnya merupakan penebalan atau penambahan massa otot atau miokardium dari ventrikel kiri sebuah jantung
Di dalam EKG, akibat adanya penambahan massa otot ventrikel kiri akan terjadi penambahan kekuatan voltase arus listrik jantung pada bagian ventrikel sebelah kiri sehingga terjadi peninggian amplitudo dari gelombang R pada lead dada sebelah kiri ( I, aVL, V5, V6 ) dan peninggian kedalaman dari gelombang S pada lead dada sebelah kanan ( III, aVR, V1, V2 )
Penebalan otot ventrikel kiri juga menyebabkan meningkatnya waktu depolarisasi ventrikel dibandingkan dengan otot yang tidak menebal ( Pelebaran pada kompleks QRS ), terganggunnya fase repolarisasi ( Abnormalitas dari gelombang ST-T ) dan aksis arus listrik akan dominant kea rah ventrikel kiri atau dikenal dengan istilah Left Axis Deviation serta pada beberapa kasus bisa saja terdapat pemebsaran atrium kiri atau Left Atrial Enlargement
Temuan EKG pada LVH umumnya berupa :
Gelombang R yang tinggi pada V5 dan V6
Gelombang S yang dalam pada V1 dan V2
Pelebaran kompleks QRS ( umumnya < 0.12 s kecuali ada gangguan konduksi )
Depresi Segmen ST dan Inversi gelombang T atau dikenal dengan Strain Pattern
Left Axis Deviation
Kadang ditemukan Left Atrial Enlargement
Perlu diingat bahwa EKG tidak sensitif dalam menilai pembesaran jantung, karena banyak hal yang dapat mempengaruhi ketinggian voltase dari kompleks QRS bukan hanya LVH ataupun RVH sendiri. Kadang – kadang ada gambaran EKG yang menunjukkan LVH namun setelah dikonfrimasi dengan echocardiography tidak menunjukkan hal tersebut
Terdapat beberapa kriteria dalam mendiagnosis LVH pada EKG dengan tingkat sensitifitas dan
spesifitas yang berbeda antara lain sebagai berikut :
Sokolow + Lyon (Am Heart J, 1949;37:161) Gelombang S V1/V2 + Gelombang R V5/V6 > 35 mV ( Sen 22 %, Spec 100% )
Gelombang R aVL > 11mV ( Sen 11 %, Spec 100% )
Bila memenuhi salah satu kriteria diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada ekg tersebut terdapat LVH
LVH pada kriteria Sokollow Lyon
Perhatikan Gelombang R di V5 dan V6 serta S di V1 dan V2.
Bila dijumlahkan Gelombang S di V2 dan R di V5 maka hasilnya didapatkan sebesar 35 kotak kecil atau setara dengan 35 mV.
Sesuai kriteria Sokollow Lyon maka pada ekg ini didapatkan LVH.
Terdapat juga ST depresi dan Inversi T di Lead V5,V6,I dan aVL yang dinamakan Strain Pattern pada LVH
Cornell criteria (Circulation, 1987;3: 565-72) Gelombang S V3 + R aVL > 28 mm pada Laki-Laki ( Sen 42 %, Spec 96 % )
Gelombang S V3 + R aVL > 20 mm pada Perempuan ( Sen 42 %, Spec 96 % )
LVH pada kriteria Cornell
Perhatikan Gelombang R pada aVL dan S pada V3
Bila dijumlahkan R aVL + S V3 maka hasilnya didapatkan lebih dari 28 kotak kecil atau setara dengan 28 mV
Sesuai dengan kriteria Cornell maka pada ekg ini terdapat LVH
Pada Gambar EKG ini juga terdapat Left Axis Deviation yang biasa ditemukan pada LVH
Romhilt + Estes (Am Heart J, 1986:75:752-58)
+ECG Criteria Points
Voltage Criteria (any of): R or S in limb leads ≥ 20 mm
S in V1 or V2 ≥ 30 mm
R in V5 or V6 ≥ 30 mm
3 points
ST-T Abnormalities: Without digitalis
With digitalis
3 points 1 point
Left Atrial Enlargement in V1 3 points
Left axis deviation 2 points
QRS duration 0.09 sec 1 point
Delayed intrinsicoid deflection in V5 or V6 (>0.05 sec) 1 point
Points : point 4 = Kemungkinan LVH ( Sen 54 %, Spec 85% )
Point 5 ke atas = LVH ( Sen 33 %, Spec 94 % )
1 = leads commonly used for voltage criteria. 2 = T wave inversion with ST depression (example in V6), T wave
upright with ST elevation (example in V1). 3 = intrinsicoid deflection (time from begin of QRS to peak domminant R or
S wave) in V6, and P wave in V1.
Perhatikan angka 1-3 pada ekg di atas
1. Terdapat peninggian gelombang R dari kompleks QRS di lead ekstremitas dan V5-V6 dan Gelombang S yang dalam di V1-V2
2. Terdapat Depresi ST dan Inversi T pada V4-V6, I dan aVL yang kita kenal dengan Strain Pattern
3. Waktu antara defleksi awal QRS sampai mencapai puncak gelombang R lebih dari 0.05 sec pada V4-V6, I, aVL
Bila kita melihat aksis jantung pada ekg ini, terdapat Left Axis Deviation
Durasi QRS juga mencapai 0.09 sec
Jika Temuan itu dijumlah sesuai poin kriteria Romhilt-Estes, maka gambaran EKG ini sudah pasti termasuk dalam kategori LVH.
Kesimpulan : Dari Ketiga kriteria diatas, umumnya yang dipakai adalah kriteria Sokollow Lyon, namun tidak menutup kemungkinan bila kriteria Sokollow Lyon tidak terpenuhi tidak ada LVH, oleh karena itu ada baiknya kita mengetahui kriteria-kriteria LVH lainnya
Sekali Lagi EKG mempunyai keterbatasan dalam menilai LVH, EKG adalah hanya sebuah Alat Penunjang, tidak untuk menggantikan Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik anda