Leadership

35
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) .

description

 

Transcript of Leadership

  • 1. KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) .

2. Introduction Kepemimpinan adalah proses mengarahkan orang dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan tugas dari anggota-anggota kelompok Memimpin orang atau mengarahkan orang atau mengatur orang adalah suatu hal yang gampanggampang susah (bawahan sering mempunyai pendapat, pengalaman, kematangan jiwa, kemauan, dan kemampuan yang berbeda bahkan di atas pemimpin) 3. Manajemen dan Pemimpin Manajemen berkaitan dengan penanganan kerumitan dalam organisasi, menghasilkan tatanan dan konsistensi organisasi dengan menyusun perencanaan, pengorganisasian, dan pemantauan hasil [ROBN]Kepemimpinan berkaitan dengan penanganan perubahan, mereka menetapkan arah dengan menyusun satu visi masa depan kemudian menyatukan, mengkomunikasikan dan mengilhami orang dalam organisasi untuk mencapai tujuan tersebut [ROBN] Jadi Kepemimpinan merupakan konsep yang lebih sempit dari Manajemen 4. Pentingkah Kepemimpinan ? PENTING !!!Karena : Tanpa kepemimpinan suatu organisasi adalah orang-orang dan mesin-mesin yang kacau balauMampu mengubah sesuatu yang potensial menjadi kenyataan.Dalam dunia dinamis kita membutuhkan pemimpin untuk menentang status quo, menciptakan visi masa depan, dan mengilhami anggota organisasi agar bersedia mencapai visi itu. 5. Definisi Kepemimpinan : Kemampuanuntuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran.Suatu upaya penggunaan jenis pengaruh bukan paksaan (concoercive) untuk memotivasi orang mencapai tujuan tertentu. 6. Definisi Kepemimpinan : Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.Pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti. 7. Teori Kepemimpinan Pentingnya peran kepemimpinan dalam organisasi mendorong para ahli untuk menyusun teori tentang pemimpin yang efektif dan tidak efektif.Teori teori tsb dibagi menjadi beberapa bagian sbb : 1. Teori Ciri Kepribadian 2. Teori Perilaku 3. Teori Situasional Kontijensi 8. Teori Kepemimpinan Teori Ciri KepribadianAdalah teori yang mengkaji ciri ciri dan karakteristik pribadi yang membedakan pemimpin dan bukan pemimpin. Karakteristik tersebut adalah sbb : 1. Ambisi dan semangat 2. Hasrat untuk memimpin 3. Kejujuran dan integritas 4. Kepercayaan diri 5. Kecerdasan dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan 6. Luwes dalam menyesuaikan perilaku mereka ke dalam situasiyang berlainan 9. Teori KepemimpinanTeori Ciri KepribadianKeterbatasan : Tidak ada ciri ciri universal yang memperkirakan kepemimpinan dalam semua situasi Bukti tidak jelas dalam memisahkan penyebab dan akibat. ex : apakah PD itu menciptakan kepemimpinan atau sebaliknya Lebihmemperkirakan penampilan kepemimpinan dibandingkan menjelaskan pemimpin yang efektif 10. Teori Kepemimpinan Teori Perilaku Adalahteori yang mengemukakan bahwa perilaku khusus membedakan pemimpin dari bukan pemimpin. Teoriciri akan menjadi dasar dari memilih orang yang tepat, sedangkan teori perilaku dapat melatih orang yang tepat. 11. Teori Kepemimpinan Teori PerilakuFungsi Kepemimpinan (leadership functions) Aktivitas yang dipertahankan kelompok dan berkaitan dengan tugas yang harus dilaksanakan oleh pemimpin, atau seseorang lain, agar kelompok dapat berfungsi secara efektif. Gaya Kepemimpinan (leadership styles) Berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pekerja 12. Teori Kepemimpinan Studi Ohio State University Studi ini menyimpulkan ada dua kategori perilaku pemimpin yaitu: - Consideration Dimana pemimpin peduli dan mendukung bawahan. Pemimpin gaya ini cenderung memiliki hubungan saling percaya dengan bawahan dan mereka menghormati ide dan perasaan karyawan. Initiating structure Diartikan sebagai tingkat dimana pemimpin membuat struktur pekerjaan sendiri dan pekerjaan bawahannya. Pemimpin gaya ini cenderung mengarahkan pekerjaan kelompok melalui kegiatan perencanaan, pemberian tugas, penjadwalan, dan penetapan deadline 13. Teori Kepemimpinan Studi The University of MichiganStudi ini menyimpulkan para manajer dibedakan berdasarkan dua dimensi perilaku pemimpin: Relationship Oriented Perilaku yang bersikap bersahabat dengan bawahan, mengakui prestasi dan memperhatikan kesejahteraannya. Task Oriented Diartikan sebagai perilaku manajer yang menetapkan standar kerja tinggi, menentukan metode yang harus dilakukan dan mengawasi secara ketat. 14. Teori Kepemimpinan Teori Situasional Kontijensi Sebuah pandangan bahwa teknik manajemen yang paling baik memberikan konstribusi untuk pencapaian sasaran organisasi mungkin bervariasi dalam situasi atau lingkungan yang berbeda; juga disebut pendekatan situasional.Teori ini memfokuskan pada faktor-faktor:- tuntutan tugas; - harapan & tingkah laku rekan setingkat; - karakteristik & tingkah laku karyawan; - budaya organisasi dan kebijakannya 15. Teori Kepemimpinan Teori Situasional Kontijensi Terdapat beberapa model, yaitu: model kepemimpinan situasional dari HerseyBlanchard model LPC (least preferred co- worker) dari Fiedler model jalur tujuan dari Evans- House model Vroom-Yetto dan Vroom- 16. Pemimpin Secara umum atribut personal atau karakter yang harus ada atau melekat pada diri seorang pemimpin adalah mumpuni, artinya memiliki kapasitas dan kapabilitas yang lebih balk daripada orang-orang yang dipimpinnya, juara, artinya memiliki prestasi balk akademik maupun non akademik yang lebih balk dibanding orang-orang yang dipimpinnya, tangungjawab, artinya memiliki kemampuan dan kemauan bertanggungjawab yang lebih tinggi dibanding orang-orang yang dipimpinnya, aktif, artinya memiliki kemampuan dan kemauan berpartisipasi sosial dan melakukan sosialisasi secara aktif lebih balk dibanding oramg-orang yang dipimpinnya, dan 17. Peran Pemimpin Ada lima peranan penting seorang pemimpin dalam organisasi, yakni: Menciptakan visi Membangun tim Memberikan penugasan Mengembangkan orang Memotivasi anak buah 18. Manajer vs Pemimpin Seorang pemimpin memiliki fungsi dasar adalah mengarahkan dan menggerakkan seluruh bawahan untuk bergerak pada arah yang sama yaitu tujuan. Sedangkan fungsi seorang manajer adalah managemen. Yaitu kegiatan-kegiatan seputar perencanaan (planning), pengorganisasian (organising), penempatan staff (staffing), pengarahan (directing) dan kontrol (controlling). Dalam menjalankan fungsinya, seorang manajer lebih sering memanfaatkan wewenang dan kekuasaan jabatan secara struktural yang memiliki kekuatan mengikat dengan dapat melakukan paksaan/hukuman untuk mengarahkan bawahan. Sedangkan seorang pemimpin lebih menekankan pengaruh/karisma yang dimilikinya sehingga bawahan secara sadar untuk mengikuti arahan sang pemimpin 19. Variasi kemauan dan kemampuan bawahan : Adabawahan yang tidak mau dan tidak mampu Ada bawahan yang mau, tetapi tidak mampu Ada bawahan yang tidak mau, tetapi mampu Ada bawahan yang mau dan mampu 20. Bagaimanakah gaya kepemimpinan yang efektif ? Tidak ada satu cara yang terbaik untuk mempengaruhi perilaku orang-orang. Gaya kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang disesuaikan dengan tingkat kedewasaan (maturity) bawahan. Kedewasaan bawahan terkait dengan dua hal, kematangan pekerjaan dan kematangan psikologis. 21. Gaya Kepemimpinan Teori X (McGregor): dg asumsi bahwa orang harus dipaksa, dikendalikan dan diancam dengan hukuman untuk mau bekerja Teori Y (McGregor): dg asumsi bahwa bekerja pada hakikatnya sama dengan bermain atau beristirahat; orang-orang akan mengendalikan diri sendiri untuk mencapai tujuan; mereka mempunyai potensi,kepandaian, dan kreativitas. Terori Z(Fiedler): kombinasi dari keduanya (situasional/kontingensi) 22. Gaya Kepemimpinan Griffin dan Ebert mengemukakan 3 gaya kepemimpinan Pemimpin Otokratik ; Pemimpin yang cenderung untuk mensentralisasi otoritas dan mengandalkan kekuatan legitimasi dan penghargaan untuk mengatur bawahan. Pemimpin Demokratik; Pemimpin yang mendelegasikan otoritas kepada orang lain, mendorong partisipasi, dan mengandalkan kekuatan, keahlian dan referensi untuk mengatur bawahan. Pemimpin Free Rein; Pemimpin yang hanya menggunakan sedikit kekuasaan dan memberi banyak kebebasan kepada bawahan untuk melakukan kegiatan. Pemimpin disini berfungsi hanya sebagai fasilitator 23. Contoh Skema Gaya kepemimpinan Menurut Griffin dan Ebert Autokratik pemimpinPartisipatifBebas kendalipemimpinpemimpinpegawaipegawaipegawai 24. Empat Ranah Kekuatan Kepemimpinan 25. Disarankan kepada Pemimpin: Mengkajisituasi mereka-orang-orang, tugas, dan organisasi Luwes dalam menggunakan berbagai keterampilan dalam keseluruhan gaya Mempertimbangkan untuk memodifikasi unsur-unsur pekerjaan mereka guna memperoleh kesesuaian yang lebih baik dengan gaya yang mereka sukai. 26. Bila ingin memimpin, kenali 6 hal: Kenalidiri sendiri Kenali situasi yang dihadapi Pilih gaya yang cocok dengan situasi tersebut Penuhi kebutuhan tugas Penuhi kebutuhan kelompok Penuhi kebutuhan individu 27. Gaya kepemimpinan versi Ki Hadjar Dewantara IngNgarso Sung Tulodo (di depan memberi contoh) Ing Madyo mangun karso (di tengah memberikan memotivasi) Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan/support) 28. Kapan seseorang menjadi pemimpin? Dilahirkan untuk jadi pemimpin (Rosul/Nabi) Faktor keturunan (raja/ratu) Dipilih oleh kelompok, karena: a. b. c. d. e.Kharismatik Kaya Sebelumnya telah menjadi pemimpin pada bagian kelompok itu Memiliki pengetahuan, keterampilan yang lebih dari yang lain Dapat dipercaya, jujur dsb. 29. Gaya Kepemimpinan Adolf Hitler (Studi Kasus) Adolf Hitler lahir tahun 1889 di Braunau, Austria. Di masa Perang Dunia ke-I, dia masuk Angkatan Bersenjata Jerman, terluka dan peroleh dua medali untuk keberaniannya. Di tahun 1919, dia bergabung dengan partai kecil berhaluan kanan di Munich, dan segera partai ini mengubah nama menjadi Partai Buruh Nasionalis Jerman (diringkas Nazi). Dalam tempo dua tahun dia menanjak jadi pemimpin yang tanpa saingan yang dalam julukan Jerman disebut "Fuehrer." Di bulan Januari 1933, tatkala umurnya empat puluh empat tahun, Hitler menjadi Kanselir Jerman. Dengan jabatan itu, Hitler dengan cepat dan cekatan membentuk kediktatoran dengan menggunakan aparat pemerintah melabrak semua golongan oposisi. Perlu dicamkan, proses ini bukanlah lewat erosi kebebasan sipil dan hak-hak pertahankan diri terhadap tuduhan-tuduhan kriminal, tetapi digarap dengan sabetan kilat dan sering sekali partai Nazi tidak ambil pusing dengan prosedur pengajuan di pengadilan sama sekali.Adolf Hitler Masa Kecil 30. Banyak lawan-lawan politik digebuki, bahkan dibunuh langsung di tempat. Meski begitu, sebelum pecah Perang Dunia ke-2, Hitler meraih dukungan sebagian terbesar penduduk Jerman karena dia berhasil menekan jumlah pengangguran dan melakukan perbaikan-perbaikan ekonomi. Mungkin tak ada tokoh dalam sejarah yang punya pengaruh begitu besar terhadap generasinya ketimbang Adolf Hitler. Di samping puluhan juta orang yang mati dalam peperangan yang dia biang keladinya, atau mereka yang mati di kamp konsentrasi, masih berjuta juta orang terlunta-lunta tanpa tempat bernaung atau yang hidupnya berantakan akibat perang. Keberhasilan Adolf Hitler dapat terlihat dari perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan. Perilaku kepemimpinannya tampak dari cara melakukan pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, ataupun dari cara menegakkan disiplin. Adolf Hitler menjadi pemimpin yang berhasil pada masanya walaupun dia oleh dunia luas dianggap manusia yang paling jahanam sepanjang sejarah. 31. Orasi Hitler mempengaruhi pikiran pendengar dan memainkan emosinya. Hal tersebut membuat partai jadi sangat bergantung padanya. Sejak Hitler masuk, keanggotaan partai Buruh awalnya hanya puluhan orang ini, berkembang pesat menjadi ratusan bahkan ribuan orang. Untuk memperbanyak pendukungnya, Hitler sering mengadakan pawai yang diakhiri dengan pidatonya yang penuh nafsu. Selain ahli orasi, Hitler juga merupakan ahli strategi. Memanfaatkan kemarahan rakyat terhadap pemerintah karena hiperinflasi dan pendudukan Prancis atas Ruhr, Hitler menggerakkan pemberontakan. Meskipun pemberontakan ini gagal karena media. Hitler juga merekrut orang-orang yang berkompeten dan memiliki pengaruh luas, semacam Ernst Rohm, Hermann Goering, dan Joseph Goebbels. Orang orang tersebut kemudian dijadikan petinggi petinggi partai. 32. Hitler, sebagai seorang pemimpin, memiliki kemampuan yang menakjubkan dalam mempengaruhi orang lain melalui orasinya. Keahlian berorasi itulah yang membuatnya cepat menggandeng banyak pengikut.Melalui orasinya, Hitler berhasil memasukkan ide-idenya mengenai anti Semit, anti Yahudi, anti Komunis, semangat Lebensraum, dan eugenetika kepada rakyat yang kebanyakan kecewa pada kekalahan Jerman di Perang Dunia I. Hitler menganut gaya kepemimpinan otoriter. gaya kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau sekelompok kecil orang yang di antara mereka tetap ada seorang yang paling berkuasa. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal. Orang-orang yang dipimpin yang jumlahnya lebih banyak, merupakan pihak yang dikuasai, yang disebut bawahan atau anak buah. Kedudukan bawahan semata-mata sebagai pelaksana keputusan, perintah, dan bahkan kehendak pimpinan. Pemimpin memandang dirinya lebih, dalam segala hal dibandingkan dengan bawahannya. Saat Hitler menjadi sebagai pemimpin Jerman, gaya kepemimpinannya berhasil membawa Jerman pada kondisi full employment. Meskipun keadaan tersebut tidak bisa meningkatkan Purchasing Power Parity rakyat. 33. Kesimpulan Kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifatsifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain. Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri. Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin. 34. Gaya kepemimpinan otoriter yang dilakukan oleh Adolf Hitler cukup efektif dalam mendatangkan perubahan pada masa itu. Tapi sifat keras kepala dan merasa selalu benar mengakibatkan banyak kerugian yang dialami oleh masyarakat akibat sikapnya tersebut .Ketika seorang pemimpin menganut gaya kepemimpinan otoriter , mereka harus memikirkan dengan baik apakah gaya tersebut efektif untuk diterapkan oleh masyarakatnya , dan apakah gaya kepemimpinan tersebut bisa mendatangkan perubahan . Jika seorang pemimpin memiliki gaya kepemimpinan otoriter alangkah lebih baik jika gaya kepemimpinan tersebut diiringi dengan sikap yang tidak selalu merasa benar , dan selalu mendengarkan saran dan kritik dari orang lain . Ketika gaya kepemimpinan otoriter tersebut berhasil diterapkan jangan dipersalah gunakan untuk hal-hal yang bisa merugikan rakyat . 35. Created By