LBM 1 RESPI SGD 17

7
LBM 1 STEP 1 : Wheezing : Keluhan nafas menciut, karena penyempitan saluran nafas lebih jelas saat ekspirasi. Salbutamol : salah satu obat bronkodilator pada fase pertama yang bekerja pada pernapasaan akut (ada beberapa gejala) STEP 2 : 1. Fisiologi anatomi ? 2. Mengapa sesak nafas terjadi terus menerus ? 3. Mengapa diberi salbutamol mereda, farmakokinetik? 4. Mengapa bisa terjadi Keluhan dari sekenario diatas 5. Factor genetik? 6. Penata laksanaan? 7.DD 8. Patofisiologi ? 9. Etiologi dari setiap dd ? 10. Factor resiko ? 11. Pemeriksaan penunjang pada kasus tersebut ? STEP 3

description

aaaaaaaaaa

Transcript of LBM 1 RESPI SGD 17

LBM 1

STEP 1 :

Wheezing: Keluhan nafas menciut, karena penyempitan saluran nafas lebih jelas saat ekspirasi. Salbutamol: salah satu obat bronkodilator pada fase pertama yang bekerja pada pernapasaan akut (ada beberapa gejala)

STEP 2 :

1. Fisiologi anatomi ?

2. Mengapa sesak nafas terjadi terus menerus ?

3. Mengapa diberi salbutamol mereda, farmakokinetik?

4. Mengapa bisa terjadi Keluhan dari sekenario diatas

5. Factor genetik?

6. Penata laksanaan?

7. DD

8. Patofisiologi ?

9. Etiologi dari setiap dd ?

10. Factor resiko ?

11. Pemeriksaan penunjang pada kasus tersebut ?

STEP 3

1. Apa definisi dari Sesak Nafas?

Perasaan tidak enak yg berhubungan dgn kesulitan bnafas yg disadari dan dirasakan perlu upaya tabahan dlm mgatasi kekurangan udara yg diakibatkan gguan pda jalan nafas

Macam-macam sesak nafas:

Obstruktif: jalan nafas bermasalah (asma( ; emfisema(Restriktif

: kelainan pada perpindahan gas diparu (pnemothorak ( kebanyakan gas dari luar ke paru ; pneumonia ( kebanyakan cairan pada paru; )

2. anatomi Fisiologi?

Anatomi : Sal.pernafasan atas : naris anterior (

Sal.pernafasan bawah : laring ( faringFisiologi :

System konduktor

System respiratorius

3. proses pernafasan ? fentilasi : keluar masuknya udara ke dalam tubuh (inspirasi & ekspirasi)

difusi 1 : pertukaran gas di alfeolus ke kapiler ( perpindahan O2 di kapiler

transportasi : penyaluran melalui peredaran darah Difusi 2 : pemindahan dari kapiler ke seluruh tubuh (dipengaruhi oleh tekanan hidrostatis)

Udara masuk (dihangatkan oleh bulu hidung ( sillia(epiglotis (sal pernafasan (reflek batuk) ( ada tekanan tetapi lebih tinggi di kailer(CO2 di alfeolus lebih tinggi dan dikeluarkan dari tubuh

(ph meningkat) ( basa ( suhu turun ( HB mudah berikatan dgn O2( Hb turun

Yg membawa O2 lewat arteri (plasma 3%, Hb 7%)

Lebih dominan yang mana plasma / hb

Pengaturan nafas : medulla oblongata (ventral : ekspirasi, dorsal :inspirasi) & ponds (kecepatan ;kedalaman)

Medulla oblongata(jalur efferent( syaraf prenikus (diapraghma( m.inter costalis

Kimia : dari metabolism cell (Co2 banyak (kemo reseptor ( nervus vagus)

4. Factor yang mempengaruhi pernafasaan?

Medulla oblongata(jalur efferent( syaraf prenikus (diapraghma( m.inter costalis Kimia : dari metabolism cell (Co2 banyak (kemo reseptor ( nervus vagus)Gimana Pons

: untuk mengatur kedalaman & kecepatanGimana Medulla oblongata: mengatur pertukaran O2(ventral

(dorsal

Bagaimana pertukarannya?Mekanisme sesak nafas ?Asma : Co2 susah keluar ( karena timbunan pada jalan keluar saluran pernafasan( bronkus menyempit ( hipersensitifitas tipe 1( alergen ( diolah APC ( sel T helper ( merangsang cell mast : mengeluarkan (pengikatan ( mediator inflamasi (bronkospasme ; sekresi mucus meningkat ; kerusakan epitel ; peningkatan permebilitas )Inspirasi : bronkus kolaps (sempit) pada asma susah keluarnya : tertahan pada bronkus ( sesak nafas

Pada asma terjadi pemanjangan pada inspirasi / ekspirasi??5. Mengapa sesak nafas terjadi terus menerus ?

Adanya gangguan pernafasan pda saluran bronco kontriksi tidak mengalami pelebaran ; inflamasi (pda bronkus) ( alergi ( penyempitan jal. nafas ;

6. Mengapa diberi salbutamol mereda, farmakokinetik?

Sasarn kerjanya : bronco dilator ; kerja di bronkus7. Penata laksanaan? (sesuai DD)Asma :

Bronco dilator

xantin simpato medica anti clorigenik

nebulaizer

inhaller

non farmakologi :

renang

Anti inflamasi

8. DD ? Asma : penyakit jalan nafas obstruktif dimana trakeobronkial merespon berlebihan terhadap suatu stimulus/alergen

Bronchitis9. Patofisiologi ?

Asma : hipersensitifitas tipe 1( alergen ( diolah APC ( sel T helper ( merangsang cell mast : mengeluarkan media inflamasi (pengikatan ( mediator inflamasi (bronkospasme ; sekresi mucus meningkat ; kerusakan epitel ; peningkatan permebilitas ( SESAK10. Etiologi dari setiap?

Asma :

Alergen: atopic ; anti bodi IgE

Idiopatik:

Klasifikasi Asma :

Ekstrinsik : 80 % atopic elergen

Intrinsic : idiopatikKlasifikasi dari gejala : Intermeten ( 1x 1 minggu ; diluar serangan & singkat

Persiten ringan ( > 1x dlm seminggu ; mengganggu aktivitas n tidur

Persiten sedang (Setiap hari ; mengganggu aktifitas dan tidur ; membutuhkan bronkodilator

Persiten Berat ( terus menerus ; sering kambuh ; aktivitas terbatas

11. Factor resiko ?

12. Pemeriksaan penunjang pada kasus tersebut ?

13. Factor pencetus ?

Alergi inhalan ; factor lingkungan ; genetic(kromosom11,12,13 ; gen+factor pencetusnya) ;obat-obatan (beta blocker, OAINS);aktifitas; infeksi virus

14. Penata laksanaan15. Gejala dan tanda

16. Diagnosis

PR MAPPING