LBM 3 sgd 1 MP

28
LBM 3 MODUL METODE PENELITIAN STEP 1 Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti . Sample bagian dari populasi tapi yang dipilih dengan cara tertentu. Kriteria inklusi criteria sample yang sesuai ketentuan untuk diteliti. Kriteria eksklusi criteria sampel yang tidak sesuai ketentuan untuk diteliti instrumen alat untuk mengukur sampel dan mengukur variabilitas variable.contoh : quosioner, timbangan dll. STEP 2 bagaimana cara mendapatkan data dengan instrumen dari penentuan sampel yang diteliti ? STEP 3 Metodologi penelitian o definisi langkah-langkah yang menuntun peneliti untuk mendapatkan data dan hasil penelitian. o isi jenis ??????????? o 1. jenis penelitian kesehatan/ kedokteran a) menurut teknik pengambilan sample 1. penelitian terhadap populasi

description

d

Transcript of LBM 3 sgd 1 MP

Page 1: LBM 3 sgd 1 MP

LBM 3

MODUL METODE PENELITIAN

STEP 1 Populasi

adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti . Sample

bagian dari populasi tapi yang dipilih dengan cara tertentu. Kriteria inklusi

criteria sample yang sesuai ketentuan untuk diteliti. Kriteria eksklusi

criteria sampel yang tidak sesuai ketentuan untuk diteliti instrumen

alat untuk mengukur sampel dan mengukur variabilitas variable.contoh : quosioner, timbangan dll.

STEP 2bagaimana cara mendapatkan data dengan instrumen dari penentuan sampel yang diteliti ?

STEP 3Metodologi penelitian

o definisi langkah-langkah yang menuntun peneliti untuk mendapatkan data dan hasil penelitian.

o isijenis???????????

o

1. jenis penelitian kesehatan/ kedokteran

a) menurut teknik pengambilan sample

1. penelitian terhadap populasi

suatu penelitian yang melibatkan populasi yang jumlahnya tidak

terlalu banyak , biasanya seluruh populasi diteliti

2. penelitian terhadap sample

melibatkan hanya sebagian dari populasi yang dipilih dengan

cara tertentu

Alasan melakukan penelitian terhadap sampel :

Page 2: LBM 3 sgd 1 MP

- keterbatasan dana

- keterbatasan petugas peneliti

- luasnya wilayah penelitian bila hendak mencakup seluruh

populasi

- mahalnya instrumen penelitian yang harus digunakan

3. studi kasus

Penelitian ini hanya meneliti satu kasus saja dari satu objek sampai

sekelompok objek yang terkena masalah

b) menurut timbulnya variabel

i. penelitian non-eksperimental

- penelitiann deskriptif

- penelitian historis

- penelitian filsafat

ii. penelitian eksperimental

iii. penelitian klinik

iv. Riset operasi

c) menurut model pengembangannya

1. penelitian cross sectional

2. penelitian longitudinal

sumber : panduan penelitian oleh Sandjaja, MSPH

Dalam bidang kedokteran dikenal beberapa macam penelitian :

1. Penelitian epidemiologik

Adalah jenis penelitian kedokteran yang mengikuti problema

kesehatan dengan menggunakan pendekatan komunitas

Ciri utama :

- Kejadian , distribusi dan determinan suatu penyakit atau status

kesehetan tertentu dalam masyarakat

- Faktor2 risiko apa yang berperan pada suatu status kesehatan

atau penyakit tertentu

Kegunaan penelitian epidemiologik :

Page 3: LBM 3 sgd 1 MP

- Untuk kepentingan penelusuran patogenesis penyakit , yaitu

mempelajari aspek etiologi dan perkembangan penyakit

- Untuk kepentingan evaluasi program , yaitu sbg sarana untuk

menilai suatu tindakan pelayanan kesehatan masyarakat tertentu

- untuk kepentingan diagnosis , yaitu untuk menyusun diagnosis

komunitas atau diagnosis kelompok

dikenal 2 macam penelitian epidemiologik , yaitu :

a. penelitian epidemiologik intervensi

adalah penelitian eksperimental yang dilakukan terhadap

masyarakat.Peneliti memberikan perlakuan atau manipulasi pada

masyarakat , kemudian efek perlakuan tsb diobservasi, baik secara

individual maupun kelompok.Penelitian intervensi mempunyai

potensi mengungkap mekanisme sebab – akibat antara faktor risiko

dengan efek

b. survei epidemiologik , dibagi menjadi dua , yaitu :

1. survei deskriptif

ialah suatu penelitian yang tujuan utamanya melakukan

eksplorasi- deskriptif terhadap fenomena kesehatan masyarakat

, baik yang berupa faktor risiko maupun efek.contoh : survei

angka kematian dan angka kelahiran pada suatu daerah

tertentu atau srvei tentang insidensi dan prevalensi penyakit

tertentu di suatu daerah

2. survei analitik

peneliti mencoba menggali bagaimana dan mengapa

fenomena kesehatan masyarakat yang terjadi , yaitu dengan

melakukan analisis dinamika korelasi antar fenomena baik

antara faktor risiko dengan efek , antar faktor risiko , maupun

antar efek

Dikenal 3 macam survei epidemiologik :

- Penelitian cross sectional

Merupakan penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi

antara faktor2 risiko dengan efek , dengan model pendekatan

atau observasi sekaligus pada suatu saat atau point time

Page 4: LBM 3 sgd 1 MP

approach.Tiap subjek hanya diobservasi sekali saja dan

pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel

subjek pada saat pemeriksaan

- Penelitian case control

Dilakukan dengan mengidentifikasi subjek2 yang merupakan

kasus case adalah subjek dengan karakter efek positif

kemudian diikuti secara retrospektif ada tidaknya faktor risiko

yang diduga berperan.Penetapan ada tidaknya kontribusi

pengaruh faktor risiko terhadap terjadinya efek dilakukan

dengan membandingkan adanya faktor2 risiko tsb pada

subjek2 kontrol yang juga dilihat secara retrospektif

- Penelitian cohort

bukan efek yang dipegang dulu , tetapi kausa (faktor risiko)

diidentifikasi , kemudian diikuti secara prospektif sampai

periode tertentu untuk kemudian ditentukan ada tidaknya efek

(penyakit atau status kesehatan ttt yang diteliti).berbeda

dengan case control pada penelitian cohort yang diidentifikasi

dulu justru individu yang tidak berpenyakit kemudian dai

mereka dipilih subjek2 dengan faktor risiko tetapi kondisi

lainnya diusahakan sama dengan kelompok kasus.Kedua

kelompok diikuti perkembangannya sampai periode tertentu

selanjutnya dibandingkan banyknya subjek yang kemudian

menjadi berpenyakit antar kedua kelompok tsb.

Perbedaan ketiga macam survei analitik :

Cross sectional Case control Cohort

Kasus dan efek

diidentifikasi pada

saat yang sama

Efek diidentifikasi

lebih dulu ,

kemudian

ditelusuri secara

retrospektif

adanya kausa

Kausa

diidentifikasi

dulu , kemudian

diikuti secara

prospektif

timbulnya efek

Page 5: LBM 3 sgd 1 MP

2. Penelitian evaluitif

Adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menilai tingkat kesehatan,

usaha penyehatan , atau tindakan medik tertentu yang ada pada

masyarakat maupun klinik.Dikenal ada 2 macam penelitian evaluatif :

- Reviu program

tujuan : untuk menilai kelengkapan sarana atau upaya

peningkatan kesehatan dalam masyarakat.

tidak mengobservasi bagaimana tingkat kesehatan anggota

masyarakat , melainkan mengobservasi program atau pelayanan

penyehatan tertentu

bukan suatu penelitian , tetapi merupakan suatu observasi atau

survei superfisial

- Trial

tujuan : menilai atau menguji suatu tindakan medik tertentu ,

baik yang dilakukan terhadap individu maupun terhadap

masyarakat

dikenal 2 macam trial : 1) yang ditujukan pada individu disebut

trial klinik. 2)yang ditujukan pada masyarakat disebut trial program.

trial adalah suatu penelitian eksperimental yang bertujuan untuk

menilai kemanjuran dan meamanan suatu obat

3. Penelitian laboratorium

Adalah penelitian yang pelaksanaannya (observasi dan

pengukurannya) dilakukan dilaboratorium.Penelitian laboratorium

dapat merupakan suatu eksperimen , survei , atau trial , asal observasi

utamanya dilakukan dengan mengunakan peralatan dan metode

dalam laboratorium.Masalah obyektivitas , validitas , dan reliabilitas

merupakan hal yang mendapat prioritas utama

berdasarkan atas proses bagaimana variable penelitian diamati :

ـ penelitian eksperimental penelitian yang observasinya dilakukan

terhadap efek dari manipulasi peneliti terhadap satu atau sejumlah cirri

(variable) subjek penelitan

Page 6: LBM 3 sgd 1 MP

ـ penelitian non –ekperimental penelitian yang observasinya

dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel) subjek menurut keadaan apa

adanya (in nature), tanpa manipulasi atau intervensi peneliti.

penelitian epidemiologic : jenis penelitian kedokteran mengkaji problema

kesehatan dengan menggunaan pendekatan komunitas.

ـ penelitian epidemiologic intervensi : penelitian eksperimental yang

dilakukan terhadap masyarakat

ـ survei epidemiologik : baik deskriptif maupun naratif kedalaman

analisis mekanisme sebab-akibat tidak dapat diperoleh. survei

epidemiologik observasi dilakukan pada fenomena kesehatan dalam

keadaan apa adanya, tanpa manipulasi.

ـ survei deskriptif : suatu penelitian yang tujuan utamanya melakuakn

eksplorasi-deskriptif terhadap fenomena kesehatan masyarakat, baik

yang berupa faktor resiko maupun efek.

ـ survei analitik : peneliti mencoba menggali bagaimana dan mengapa

fenomena kesehatan masyarakat itu terjadi, yaitu dengan melakukan

analisis dinamika korelasi antar fenomena, baik antara faktor resiko

dengan efek, antar faktor resiko, maupun antar efek.

Metode Penelitian Kedokteran, Watik P

desain penelitian :?????????

1. Rancangan1. Rancangan pra-eksperimen :

berbentuk post test only desain

dalam rancangan ini perlakuan telah dilakukan kemudian dilakukan

pengukuran/observasi atau postes.

Berbentuk one group pretest-postest

Rancangan ini tidak ada kelompok pembanding, tetapi paling tidak sudah dilakukan

pretest (observasi pertama) yang memungkinkan penelitian dapat menguji

perubahan2 yang terjadi setelah adanya eksperimen (program).

Perbandingan kelompok statis

Page 7: LBM 3 sgd 1 MP

Rancangan ini sama seperti rancangan pertama, tetapi hanya bedanya

menambahkan kelompok kontrol atau kelompok pembanding.

2. Rancangan eksperimen sungguhan

Rancangan pretest-postest dengan kelompok control

Pengelompokan anggota2 kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen dilakukan

berdasarkan acak (randomisasi), kemudian dilakukan pretest (observasi pertama)

pada kedua kelompok tersebut, dan kelompok eksperimen menerima perlakuan,

setelah beberapa waktu dilakukan postest (pengukuran) pada kedua kelompok

tersebut.

Rancangan randomized salomon four group

Menambahkan kelompok 3 dengan perlakuan, tanpa pretest dan ke 4 tanpa

perlakuan, tanpa pretest.

Rancangan postest dengan kelompok kontrol

Merupakan rancangan eksperimen sungguhan dan tidak diadakan pretset

3. Rancangan eksperimen semu

Rancangan rangkaian waktu

Seperti rancangan pretest-postest, dengan menggunakan serangkaian observasi

dapat memungkinkan validitasnya lebih tinggi.

Rancangan rangkaian waktu dengan kelompok pembanding

Lebih menjamin adanya validitas internal yang tinggi.

Rancangan non-equivalent control group

Sangat baik digunakan untuk evaluasi program pendidikan kesehatan dengan

membandingkan hasil intervensi program kesehatan di suatu kecamatan atau desa,

dengan kecamatan atau desa lainnya. Penggelompokan anggota sample pada

kelompok eksperimen dan kelompok control tidak dilalukan secara random atau

acak.

Rancangan separate sample pretest postest

Pengukuran pertama (pretest) dilakukan terhadap sampel yang dipilih secara acak

dari populasi tertentu, kemudian dilakukan intervensi atau program pada seluruh

Page 8: LBM 3 sgd 1 MP

populasi tersebut. Selanjutnya dilakukan pengukuran kedua (postest) pada kelompok

sampel lain yang dipilih secara acak dari populasi yang sama.

Notoatmojo. Soekidjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta

populasi : cara penetapan populasi :

penetapan populasi penelitian terkandung tiga pengertian :

identifikasi kesatuan analisis

kesatuan analisis adalah satuan subjek terkecil yang akan diamati dalam

penelitian secara individual.

penetapan batas-batas keluasan populasi

batas keluasan populasi penelitian dapat menyangkut berbagai aspek,

misalnya :

aspek geografik:apakah subjek penelitian dari suatu kabupaten,

propinsi, atau seluruh Indonesia, atau bahkan satu desa atau mereka

yang datang berobat ke rumah sakit saja?

aspek subjek sendiri: batas jenis kelamin (wanita atau laki-laki saja,

atau keduanya), batas umur, batas rasial, dsb. Kalau yang digunakan

hewan coba misalnya, batas strain, warna kulit, berat badan, dsb.

penyakit subjek: batas jenis penyakit, batas perkembangan atau

komplikasi penyakit, dsb.

pemahaman tentang kondisi subjek dalam populasi

kondisi subjek dalam populasi adalah yang menyangkut ciri2 populasi,

terutama yang menyangkut sifat homogenitasnya.

Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Dr. Ahmad

Watik Pratiknya

1. identifikasi kesatuan analisis2. penetapan batas keluasan populasi3. pemahaman tentang kondisi subjek dalam populasi

jenis populasi:

Page 9: LBM 3 sgd 1 MP

Populasi target (merupakan sasaran akhir penerapan hasil penelitian): ditandai oleh karakteristik klinis dan demografi

Populasi terjangkau (bagian dari populasi target yang dapat dijangkau oleh peneliti): bagian dari populasi target yang di batasi oleh tempat dan waktu

(Dasar-Dasar Metodologi Penelitian klinis edisi ke-2 Prof .DR.Dr.Sudigdo Sastroasmoro.Sp.A(K), Prof.Dr.Sofyan Ismail, Sp.A(K))

sampel :i. inklusi :

karakteristik umum subjek penelitian pada populasi target dan

pada populasi terjangkau. Peneliti harus berhati-hati agar kriteria

tersebut relevan dengan masalah penelitian.

ii. eksklusi :

sebagian subjek yang memenuhi kriteria inklusi harus

dikeluarkan dari studi karena berbagai sebab, antara lain :

terdapat keadaan atau penyakit lain yang mengganggu

pengukuran atau interpretasi.

terdapat keadaan yang mengganggu kemampulaksanaan,

seperti pasien yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap,

hingga dapat dipastikan akan sulit ditindaklanjuti.

hambatan etis

subjek menolak berpartisipasi

contoh : mahasiswa yang tidak bersedia dan tidak masuk dalam

criteria penelitian.

( Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Prof. DR. Dr. Sudigdo

Sastroasmoro, Sp.A(K) )

cara memperoleh sampel ??????????????????

Page 10: LBM 3 sgd 1 MP

o Teknik Pengambilan sampling Probability sampling

Sample random samplingKita menghitung terlebih dahulu jumlah subyek dalam populasi (terjangkau) yang akan dipilih sampelnya.Kemudian tiap subyek diberi nomor dan dipilih sebagian dari mereka dengan bantuan tabel random

Systematic samplingDitentukan bahwa dari seluruh subyek yang dapat dipilih, setiap subyek nomor ke sekian dipilih sebagai sampel. Bila kita ingin mengambil 1/n dari populasi maka setiap pasien nomor ke-n dipilih sebagai sampel

Stratified random samplingPrinsip pengambilan sample dengan cara ini ialah membuat stratifikasi dahulu pada populasi, misalnya keadaan ekonomi yang dikelompokkan menurut ekonomi baik, sedang dan kurang. Setelah itu masing-masing strata diambil samplenya sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jumlah yang ditetapkan. Cara ini digunakan jika populasi bersifat heterogen.

Cluster samplingProses penarikan sampel secara acak pada kelompok individu dalam populasi yang terjadi secara alamiah.

Non probability sampling Consecutive sampling

Semua subyek yang datang dan memenuhi kriteria pemelihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.

Convenient samplingSampel diambil tanpa sistematika tertentu, hingga jarang dapat dianggap dapat mewakili populasi terjangkau, apalagi populasi target.

Judgemental sampling atau purposive samplingPeneliti memilih responden berdasarkan kepada pertimbangan subyektifnya, bahwa responden tersebut dapat memberikan informasi yang memadai untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Sudigdo

o Faktor yg mempengaruhi pengambilan sampela. Membatasi populasib. Mendaftar seluruh unit yang menjadi anggota populasic. Menentukan sample yang akan dipilihd. Mennetukan teknik sampling

(Metodologi Penelitian Kesehatan. Soekidjo)

Page 11: LBM 3 sgd 1 MP

o Hal2 yang harus diperhatikan agar sampel representativ- jika karakteristik dari tiap kesatuan atau unit analisis dalam sampel

penelitian identik dengan semua karakteristik dalam populasi- jika tiap kejadian atau perubahan yang terjadi pada subyek2 sampel (baik

karena perlakuan maupun tidak) , juga identik dengan kejadian atau perubahan pada populasi

Sumber : dasar – dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh : Dr.Ahmad watik Pratiknya

- homogenitas populasi- jumlah (besar) sampel yang dipilih- banyaknya karakteristik subyek yang akan dipelajari dan- adekuatitas teknis pemilihan sampel

Sumber : dasar – dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh : Dr.Ahmad watik Pratiknya

rumusan besaran sampel ??????

Rumusan besaran sample

1. Besar sample untuk data numeric

a. Untuk dua kelompok independen

Diperlukan 4 informasi :

- Simpang baku kedua kelompok, s (dari pustaka)

- Perbedaan kinis yang diinginkan, x1-x2 (clinical

judgement)

- Tingkat kemaknaan, alfa (oleh peneliti)

- Power (oleh peneliti)

b. Untuk dua kelompok berpasangan

Diperlukan informasi :

- Selisih rerata dua kelompok yang bermakna, d (berdasar

clinical judgement)

- Simpangan baku daru selisih rerata, Sd (dari pustaka

atau clinical judgement)

- Tingkat kemaknaan, alfa (oleh peneliti)

- Beta (oleh peneliti)

2. Besar sample untuk data nominal

Page 12: LBM 3 sgd 1 MP

Diperlukan informasi :

- proporsi efek standart terhadap P1 (dari pustaka), serta

proporsi efek yang diteliti P2 (clinical judgement)

- tingkat kemaknaan yang dikehendaki, alfa (oleh

peneliti)

- power, Zbeta (oleh peneliti)

3. Besar sample untuk penelitian eksperimental dengan hewan

Dengan rumus Ferderer : (t-1)(n-1) >/- 15

t = jumlah kelompok perlakuan

n = jumlah subjek tiap kelompok

Dapat juga dipergunakan ketetapan WHO, yakni jumlah minimal

hewan coba tiap kelompo adalah 5.

variable : jenis variable

Macam-macam

o variabel bebas

atau independent variable adalah variabel yang

diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain.

Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan

diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap

variabel lainnya

o variabel tergantung

atau dependent variable adalah variabel yang

timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan

pengaruh variabel bebas. Variabel tergantung

diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas

Page 13: LBM 3 sgd 1 MP

o variabel moderator

disebut juga variabel bebas kedua yaitu variabel

yang dipilih, diukur, diamati, dan dimanipulasi oleh

peneliti karena diduga ikut mempengaruhi

hubungan antara variabel bebas dan variabel

tergantung

o variabel kontrol

variabel yang dikontrol oleh peneliti untuk

menetralkan pengaruhnya terhadap variabel

tergantung

o variabel antara

atau intervening variable adalh faktor yang secara

teoritik mempengaruhi hubungan variabel bebas

dan variabel tergantung

Panduan Penelitian. Dr. B. Sandjaja, MSPH. Prestasi

Pustaka

definisi operasional :

2.

a. terminology

adalah uraian tentang batasan variable yang dimaksud atau tentang

apa yang diukur oleh variable yang bersangkutan.

ada 3 cara memberikan definisi operasional :

a. definisi operasional yang menjelaskan cara perlakuan untuk

menimbulkan suatu gejala. Pada definisi ini dijelaskan

bagaimana cara memanipulasi veriabel. Definisi seperti ini sering

dipergunakan pada penelitian eksperimental

Page 14: LBM 3 sgd 1 MP

b. definisi operasional yang mendeskripsikan suatu variabel baik

mengenai ciri-cirinya maupun cara beroperasinya. Definisi ini

sering dipergunakan dalam penelitian-penelitian pada umumnya

c. definisi operasional yang mendeskripsikan ciri-ciri statis suatu

objek. Definisi ini sering dipergunakan pada penelitian

pendidikan

Panduan Penelitian. Dr. B. Sandjaja, MSPH. Prestasi Pustaka

b. tujuan

agar hipotesis dapat dijabarkan ke dalam variabel2 sedemikian rupa

sehingga:

- variabel bersifat spesifik dan terukur

- korelasi (baik dalam bentuk sebab akibat, perbedaan, maupun

korelasi arti sempit) dapat diuji

( dasar –dasar metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan,

Dr. Ahmad Watik Praktiknya )

c. cara merumuskan DO

cara menyusun

- cara langsung

dengan mengekspresikan bagaimana cara pengukuran

variabel (measured operasional definition). Untuk cara ini,

maka peneliti harus mengingat apakah variabel yang

dihadapi hanya mempunyai sapu pengertian atau

berintepretasi ganda, kalau ganda, pengertian mana yang

sesuai dengan landasan eori yang dikembangkan

- cara tidak langsung

dilakukan dengan mengekspresikan kriterian manipulasi

terhadap variabel, dan cara memonitor/mengukur efek dari

menipulasi tersebut (experimental operational definition)

Page 15: LBM 3 sgd 1 MP

dasar –dasar metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan,

Dr. Ahmad Watik Praktiknya

instrument : syarat instrument yang baik (valid dan reabilitas)

1. Syarat yg baikAgar tidak terjadi kesalahan pengukuran dalam rangka untuk pengambilan data penelitian, salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah alat ukur (instrumen penelitian). Instrumen yang baik harus valid dan reliabel.

Valid adalah instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan di ukur

2. Hal2 yg perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan pengukuran dapat dilakukan tiga hal terhadap alat ukur (instrumen) yang digunakan :

1) dipilih alat yang sudah dibakukan (standarisasi)2) dilakukan peneraan terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas

dan reabilitasnya

VALIDITAS

1. Jenis2i. Validitas internal : suatu penelitian menunjukan apakah hasil studi bebas dari

kesalahan acak, bias, dan faktor perancu. Dengan kata lain apakah asosiasi yang

diperoleh benar-benar hanya dipengaruhi oeh kedua variabel yang diteliti.

Suatu penelitian dengan validitas interna yang tinggi mempunyai nilai bias,

kesalahan acak, serta pengaruh perancu yang nol atau minimal.

ii. Validitas eksternal : Menunjukan berapa baik hasil penelitian tersebut dapat

diterapkan pada kelompok yang lebih luas. Suatu penelitian baru dapat

mempunyai kesahihan (validitas) yang baik apabila ia mempunyai kesahihan

interna yang baik.

Sumber : Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Sudigdo S-sofyan Ismael

a. Validitas internal

Page 16: LBM 3 sgd 1 MP

Berhubungan dengan ketepatan mengidentifikasi perubahan variabel2 keluaran (hasil eksperimen) tersebut, hanya sebagai akibat dari adanya perlakuan (eksperimen)

Faktor2 yang mempengaruhi validitas / ancaman2 validitas internal:

i. sejarah : faktor sejarah / pengalaman subjek penelitian terhadap masalah yang dicobakan.

ii. maturitas : berkaitan dengan proses kematangan / maturitas baik secara biologis maupun psikologis

iii. seleksi : dalam memilih anggota kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat terjadi perbedaan-perbedaan ciri-ciri / sifat- sifat anggota kelompok satu dengan kelompok lainnya.

iv. prosedur tespengalaman pada pretest dapat mempengaruhi hasil postes.

v. instrumenalat ukur / alat pengumpul data pada pretest biasanya digunakan lagi pada postes. Hal ini sudah tentu akan berpengaruh terhadap hasil postes tesebut.

vi. mortalitaspada proses dilakukan eksperimen, atau pada waktu antara pretes dan postes sering terjadi subjek yang drop out baik karena pindah, sakit, / meninggal dunia.

vii. regresi kearah nilai rata-rata (regression toward the mean)ancaman ini terjadi karena adanya nilai-nilai ekstrim tingggi maupun ekstrim rendah dari hasil pretes, cenderung untuk tidak ekstrim lagi pada pengukuran postes. Tetapi biasanya mendekati nilai rata-rata. Perubahan yang sebenarnya tetapi merupakan perubahan semu.. oleh sebab itu regresi kearah nilai rata-ratai ini juga disebut regresi semu (regression artifact)

b. Validitas eksternalBerkaitan dengan kemungkinan generalisasi dari hasil eksperimen tersebut. Apakah eksperimen tersebut terjadi pula apabila eksperimen yang sama dilakukan pada populasi lain.

Untuk mengontrol validitas eksternal, perlu dilakukan pengujian2 terhadap fakto2 berikut

i. efek seleksi berbagai bias?Karakteristik anggota kelompok menentukan sekali terhadap generalisasi yang diperoleh. Kekeliruan dalam memilih anggota sampel dapat mengganggu eksperimen. Oleh sebab itu, agar sampel yang diambil dapat representatif terhadap populasi perlu dilakukan identifikasi dan kontrol yang tepat

ii. efek pelaksana pretes

Page 17: LBM 3 sgd 1 MP

pretes banyak mempengaruhi terhadap variabel eksperimen, sedangkan pretes hanya dilakukan terhadap sampel. Oleh karena itu generalisasi yang diperoleh dari pelaksanaan eksperimen terhadap sampel kemungkinan tidak dapat berkalku untuk seluruh populasi. Sebab hanya naggota sampel yang mengalami pretes. Mempengaruhi generalisasi perlu dilakukan kontrol yang cermat dalam pelaksanaan pretes, sehingga tidak mempunyai pengaruh terhadap perlakuan yang menjadi dasar membuat generalisasi

iii. efek prosedur eksperimeneksperimen yang dilakukan terhadap anggota-anggota sampel yang menyadari bahwa dirinya sedang dicoba / dieksperimen, menyebabkan generalisasi yang diperoleh tidak berlaku bagi populasi, karena adanya perbedaan pengalaman antara anggota sampel dengan anggota populasi. Oleh sebab itu perlu dilakukan kontrol terhadap pengaruh prosedur eksperimen tersebut.

iv. gangguan penanganan perlakuan bergandajika subjek pada kelompok eksperimen dipaparkan terhadap perlakuan 2 kali atau lebih secara berturut-turut, maka perlakuan yang terdahulu mempunyai efek erhadap yang berikutnya. Hal ini menyebabkan perlakuan terakhir yang muncul dipengaruhi oleh perlakuan sebelumnya. Jadi generalisasi yang diperoleh hanya berlaku bagi subjek yang mempunyai pengalaman dengan pelaksanaan dan pemunculan perlakuan ganda secara berturut-turut.

Soekidjo

jenis

a. Wawancara

Jika sumber dan atau reponden penelitian adalah manusia.

Ada 2 macam :

Wawancara bebas

Wawancara dilakukan tanpa bantuan alat apapun, kecuali

hanya berupa percakapan antara pewawancara dengan

responden. Jawaban responden direkam dalam ingatan

atau pun dicatat seperlunya.

Page 18: LBM 3 sgd 1 MP

Wawancara terpimpin

Wawancara dilakukan dengan pertolongan daftar

pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Jawaban

dapat disampaikan secara bebas (pertanyaan terbuka) atau

pun dalam bentuk memilih salah satu jawaban yang telah

ditentukan (pertanyaan tertutup).

b. Pemeriksaan

Dengan PF, lab,pemeriksaan kedokteran khusus (EKG, USG),

pemeriksaan setempat, pemeriksaan catatan medik.

c. Pengamatan

Dilakukan pada penelitian social yang pada umumnya

memerlukan jangka waktu yang cukup lama. Syarat pokoknya :

jelasnya criteria yang diamati dan konsistensi pengamat dalam

menilai criteria yang telah ditetapkan.

d. Peran serta

Banyak digunakan dalam penelitian social. Peneliti melibatkan diri

dalam kegiatan obyek yang akan diteliti.

Azrul Azwar, Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan

VALIDITAS

1. Macam2 validitas

Validitas Penelitian :o Validitas dalam ( internal validity )

ikhwal kesahihan penelitian yang menyangkut pertanyaan : sejauh mana perubahan yang diamati dalam suatu penelitian ( terutama penelitian eksperimental ) benar2 hanya terjadi karena perlakuan yang diberikan ( variable pengakuan ) dan bukan karena pengaruh faktor lain ( variable luar )

o Validitas luar ( eksternal validity )

ikhwal penelitian yang menyangkut pertanyaan : sejauh mana hasil suatu penelitian dapat dirampatkan ( digeneralisasikan ) pada populasi induk ( asal sample penelitian diambil )

Page 19: LBM 3 sgd 1 MP

Validitas pengukuran :o Validitas isi tingkat representativitas isi atau substansi pengukuran thd

konsep ( pengertian ) variabel sebagaimana dirumuskan dalam definisi operasional

o Validitas kriterium ( validitas prediksi ) sifat yang menggambarkan tingkat keterandalan suatu instrument pengukuran ( predictor )untuk meramal keadaan atau kemampuan tertentu ( kriterium ) subyek

o Validitas konstruk ketepatan pengukuran dalam menilai ciri atau keadaan subyek yang diukur, sehubungan dengan teori atau hipotesis yang melatarbelakanginya.

( Dasar – dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Dr. Ahmad Watik Pratiknya )

cara menentukan valid dan reliabilitas

Bagaimana uji validitas dan reabilitas instrument penelitianValiditas dan reliabilitas di uji dengan uji statistik :

Dengan program komputer yang mampu menguji validitas dan reliabilitas kuesioner, seperti misalnya program Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Dengan cara manual :1. Untuk uji reliabilitas :Uji ulang (test Retest), Split test, test paralel.2. Untuk uji validitas : Dengan mencocokan kuesioner dengan tujuan penelitian, dapat pula diuji secar statistik.Panduan Penelitian Dr. B. Sandjaja, MSPH dan Albertus Heriyanto,M. Hum

ciri-ciri reliabilitas konsisten atau stabilitas

jika pengukuran yang dilakukan berkali-kali pada obyek yang sama menghasilkan skor yang sama

ketepatan jika skor yang diperoleh dengan pengukuran tsb merupakan skor yang sebenarnya

ketelitian jika penyimpangan skor hasil pengukuran dari skor yang sebenarnya sedikit sekali atau mendekati nol

Sumber : dasar – dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh : Dr.Ahmad watik Pratiknya

Page 20: LBM 3 sgd 1 MP

Data :

pengertianhasil yang diperoleh dari suatu proses penelitian

cara memperoleh data

o Pengamatan o Wawancarao AngketNotoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

pengelompokan :

1. macam-macam data secara umum dikenal 2 macam data :

- data literal (data historik) ialah data yang diperoleh dengan melakukan pencatatan terhadap kejadian atau fenomena yang telah berlalu.Dalam kedokteran , data ini dapat diperoleh dengan cara anamnesis maupun mempelajari catatan yang ada(sbg data sekunder)

- data observasional ialah data yang diperoleh dengan melakukan observasi langsung terhadap fenomena.Dalam dunia kedokteran , data ini diperoleh dengan cara pemeriksaan klinik , pemeriksaan laboratorium maupun pemeriksaan langsung yang lain.

Sumber : dasar – dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh : Dr.Ahmad watik Pratiknya

o Data primer

Data yang diambil langsung oleh peneliti

o Data sekunder

Data yang sudah tersedia

Page 21: LBM 3 sgd 1 MP

Skala

SKALA

PENGUKURAN

SIFAT

VARIABEL

CONTOH STATISTIK

YANG SESUAI

KEKUATAN

Kategorikal

Nominal

Bukan

peringkat

Golongan

darah, jenis

kelamin

Jumlah, rate

resiko relatif

Rendah

Ordinal Peringkat

dengan

interval yang

tidak dapat

diukur

Derajat

penyakit,

status social

Sama

dengan

nominal,

median,

korelasi

peringkat

Sedang

Numerik

Interval

Peringkat

dengan

interval yang

dapat diukur,

namun tidak

mempunyai

nilai 0

alamiah

Suhu tubuh,

koefisien

intelegensi

Sama

dengan

ordinal,

ditambah

mean,

simpang

baku,

regresi,

korelasi

Kuat

Rasio Sama

dengan skala

interval,

mempunyai

nilai 0

alamiah

Penghasilan,

berat badan,

kadar ureum

Sama

dengan skala

interval

Kuat

Page 22: LBM 3 sgd 1 MP

STEP 4

MP

POPULASI

METODE SAMPLING

SAMPLE INSTRUMEN (VALID & RELIABEL )

DATA ANALISA DATA (SPSS, MANUAL)

HASIL