Latar Belakang Kasus Kelompok

3
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah penurunan fungsi ginjal secara progresif yang bersifat kronik dan ireversibel dimana massa ginjal yang masih ada tidak mampu lagi untuk mempertahankan lingkungan internal tubuh (Brooker, 2008; Black & Hawks, 2005). GGK atau penyakit renal tahap akhir (ESRD/End Stage Renal Disease) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (Smeltzer & Bare, 2001). GGK ditandai dengan berbagai kelainan akibat penurunan jumlah total nefron. Ginjal normal mempunyai 2 juta nefron secara total. GGK muncul hanya bila jumlah nefron berkurang sekitar 25% dari jumlah tersebut (Chandrasoma, 2005). GGK merupakan masalah kesehatan umum yang terjadi di seluruh dunia. Insiden GGK meningkat di seluruh dunia pada tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 8%, jauh dari tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,3% (Schieppati & Remuzzi, 2005). Prevalensi diperkirakan 8-16% di seluruh dunia (Jha et al., 2013). Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2002 dan Global Burden of Disease (GBD), penyakit ginjal dan saluran kemih

description

LB

Transcript of Latar Belakang Kasus Kelompok

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah penurunan fungsi ginjal secara progresif yang bersifat kronik dan ireversibel dimana massa ginjal yang masih ada tidak mampu lagi untuk mempertahankan lingkungan internal tubuh (Brooker, 2008; Black & Hawks, 2005). GGK atau penyakit renal tahap akhir (ESRD/End Stage Renal Disease) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (Smeltzer & Bare, 2001). GGK ditandai dengan berbagai kelainan akibat penurunan jumlah total nefron. Ginjal normal mempunyai 2 juta nefron secara total. GGK muncul hanya bila jumlah nefron berkurang sekitar 25% dari jumlah tersebut (Chandrasoma, 2005).GGK merupakan masalah kesehatan umum yang terjadi di seluruh dunia. Insiden GGK meningkat di seluruh dunia pada tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 8%, jauh dari tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,3% (Schieppati & Remuzzi, 2005). Prevalensi diperkirakan 8-16% di seluruh dunia (Jha et al., 2013). Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2002 dan Global Burden of Disease (GBD), penyakit ginjal dan saluran kemih menjadi beban penyakit global dengan sekitar 850.000 kematian dan 15.010.167 kecacatan setiap tahunnya (Schieppati & Remuzzi, 2005). Berdasarkan data Yayasan Peduli Ginjal (YADUGI dalam Wahyuningsih, 2011), penderita GGK di Indonesia pada tahun 2008 sebesar 40.000 orang dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 70.000 orang. Menurut Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2011, jumlah pasien GGK di Jawa Timur berdasarkan diagnosa penyakit utama pasien hemodialisis di setiap wilayah di Indonesia sebanyak 1.801 orang.Penyakit GGK perlu dilakukan penanganan dan penatalaksanaan yang tepat dalam mencegah dampak atau komplikasi lebih lanjut. Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari GGK adalah anemia,osteodistrofi ginjal, gagal jantung, disfungsi ereksi atau impotensi (Vitahealth, 2007). Selain untuk mencegah komplikasi penatalaksanaan juga diperlukan untuk mengontrol tanda dan gejala yang sering terjadi pada pasien GGK seperti pruritus, oedem, dan sesak nafas.

Berdasarkan masalah yang dapat ditimbulkan pada pasien dengan GGK, maka diperlukan adanya penerapan tindakan medis yang sesuai dengan kondisi pasien, salah satunya dengan pemberian asuhan keperawatan secara komprehensif. 1.2 Tujuan

Tujuan penulisan laporan asuhan keperawatan ini yaitu:

a. Mengetahui konsep penyakit yang dialami oleh pasien kelolaan;

b. Menentukan masalah keperawatan yang dialami pasien kelolaan;

c. Menentukan asuhan keperawatan yang tepat dilakukan pada pasien kelolaan.

1.3 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari penyusunan laporan asuhan keperawatan ini meliputi:

a. Membantu menegakkan diagnosa keperawatan yang sesuai dan penanganan masalah keperawatan yang tepat pada pasien GGK.

b. Berperan serta dalam menurunkan morbiditas dan mortalitas pasien dengan GGK dengan penegakkan diagnose keperawatan yang sesuai dan penanganan yang tepat.